• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI KELAS X SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI KELAS X SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A. 2013/2014."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

i ABSTRAK

SINAGA MARTINUS, NIM 509121031. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Di Kelas X SMK Swasta Teladan Medan T.A. 2013/2014.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran gambar teknik melalui model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Mesin Produksi SMK Swasta Teladan Medan, yang terdiri dari 39 siswa. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus dan setiap siklus dilakukan dengan satu pertemuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas siswa. Berdasarkan nilai hasil belajar, nilai siswa meningkat di setiap tes. Nilai rata- rata pre test adalah 43,46, di siklus I nilai rata- rata hasil belajar 66,15, di siklus II nilai rata- rata hasil belajar 81,41. Berdasarkan lembar observasi ditemukan bahwa proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian model pembelajaran berbasis masalah meningkatkan niali belajar siswa dalam mata pelajaran Gambar Teknik di kelas X SMK Swasta Teladan Medan.

(11)

ii ABSTRACT

SINAGA MARTINUS, NIM 509121031. Apply Problem Based Learning to Enhance Activity and Students’ Learning Outcomes in Engineering Drawing in Class X SMK Swasta Teladan Medan.

This study attempted to improve students’ achievement in engineering drawing subject matter. This study was conducted by using classroom action research was class X Production Machinery Engineering Program SMK Swasta Teladan Medan, consists of 39 students. The research was conducted in two cycles and each cycle consits of one meeting. The instrument for collecting data were students’ learning outcomes and observation sheet. Based on students’ learning outcomes, students’ score kept improving in every test. In the pre-test the mean score was 43,46, in the first cycle the mean of students’ learning outcomes was 66,15, in the second cycle the mean of students’ learning outcomes was 81,41. Based on observation sheet, it was ound that teaching learning process ran well. Students were active and interested in engineering drawing. The result of the research showed that the problem based

learning could improve students’ learning outcomes in engineering drawing in class

X SMK Swasta Teladan Medan.

(12)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penulisan Skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI KELAS X SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A. 2013/2014”. Adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Teknik Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

Penulis banyak memahami bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulisan Skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Untuk itu dengan rasa rendah hati penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor UNIMED.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof Dr. Sumarno ,M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT , Selaku ketua prgram studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan

7. Bapak Prof Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam Skripsi Penelitian ini sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Rusman Manurung, Selaku kepala sekolah SMK YPT Teladan Medan yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian.

(13)

iv

Ir. B.Sitompul yang selalu memberi inspirasi dan dukungan moral serta moril selama saya melaksanakan perkuliahan hingga selesai.

10.Sahabat penulis Pangidoan T Panjaitan, Daniel BM Siregar, Jhonris Topel Simanjuntak, Wilson Frans dan yang Spesial buat Shinta Sonia Gultom yang selalu memberi masukan telah banyak membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

Demikianlah ucapan terima kasih penulis, semoga Tuhan yang Maha Esa selalu memberikan rahmat-Nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif untuk skripsi ini. Penulis selalu berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan bagi pengajaran teknik mesin pada khususnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, April 2014

(14)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hakekat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) ... 9

1.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15

1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 17

(15)

vi

Berbasis Masalah ... 18

2. Hakikat Aktivitas Siswa ... 19

3. Hakikat Hasil Belajar Gambar Teknik ... 20

4. Hakikat Proses Pembelajaran ... 26

4.1 Belajar Konsep dan Belajar Proses ... 27

B. Hasil – Hasil Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Konseptual ... 30

D. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

B. Subjek Penelitian ... 32

C. Variabel Penelitian ... 32

D. Partisipan ... 34

E. Definisi Operasional ... 35

F. Rancangan Penelitian ... 35

G. Persiapan Tindakan ... 36

H. Prosedur Penelitian ... 37

I. Teknik Pengumpulan Data ... 39

(16)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

1. Kemampuan Awal Siswa ... 44

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 47

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 55

B. Temuan Penitian ... 59

C. Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

(17)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Arikunto ... 36

Gambar 4.1 Diagram siklus I ... 56

Gambar 4.2 Diagram siklus II ... 72

Gambar 4.3 Diagram peningkatan Rata-rata, Ketuntasan dan

(18)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perolehan nilai rata-rata hasil belajar ... 3

Tabel 2.1 Sintaks pembelajaran Berbasis Masalah ... 16

Tabel 3.1 Lembar observasi aktivitas belajar siswa ... 40

Tabel 4.1 Hasil perolehan nilai pada saat tes awal ... 44

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi perolehan nilai tes awal ... 47

Tabel 4.3 Hasil perolehan nilai siklus I ... 51

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi perolehan nilai siklus I ... 52

Tabel 4.5 Hasil observasi nilai siklus I ... 54

Tabel 4.6 Hasil observasi siswa pada kegiatan belajar siklus I ... 55

Tabel 4.7 Hasil perolehan nilai siklus II ... 59

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi perolehan nilai siklus II ... 61

Tabel 4.9 Hasil observasi pengajaran siklus II ... 65

Tabel 4.10 Hasil observasi siswa pada kegiatan belajar siklus II ... 67

Tabel 4.11 Hasil observasi pengajaran ... 69

Tabel 4.12 Hasil observasi aktivitas siswa pada kegiatan belajar ... 71

(19)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 80

Lampiran 2 Kartu Rencana Kegiatan Belajar Mengajar ... 98

Lampiran 3 Tes Awal dan Tes Akhir ... 102

Lampiran 4 Kunci Jawaban ... 104

Lampiran 5 Lembar observasi kemampuan guru dalam mengajar ... 114

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap

manusia. Tanpa adanya pendidikan seseorang akan sulit untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas

sumber daya yang dimiliki bangsa tersebut, baik sumber daya alam maupun

sumber daya manusia. Zaman sekarang ini pengembangan kualitas sumber daya

manusia menjadi suatu keharusan atau kebutuhan yang harus dipenuhi, di zaman

era globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengembangkan ilmu yang

diperoleh sehingga tidak ketinggalan akan perkembangan zaman dan kemajuan

Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi (IPTEK).

Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

tenaga-tenaga terampil, disiplin, kreatif, produktif serta kompeten di bidangnya

masing-masing guna mencapai efektivitas dan efisiensi kerja. Maka untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak terlepas dari pengaruh

lembaga pendidikan, oleh sebab itu pendidikan harus mendapatkan perhatian

khusus dari berbagai pihak, terutama pihak pemerintah yang telah melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan mulai dari pendidikan dasar

sampai pendidikan tinggi.

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem

(21)

2

3 yaitu “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban manusia yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam pencapaian

tujuan pendidikan nasional tersebut, sekolah menengah kejuruan sebagai salah

satu lembaga pendidikan tingkat menengah harus dapat membentuk lulusan

terbaik. Kenyataan tersebut merupakan masukan bagi pihak sekolah guna

meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan. Dalam proses ini akan terjadi perubahan tingkah laku yang

dirancang dengan sengaja dan ini menjadi dasar menuju tercapainya suatu tujuan

pendidikan. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak terlepas dari hasil belajar

siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari keberhasilan guru menyampaikan

materi pelajaran yang hasilnya memenuhi tujuan kurikulum, tidak tercapainya

standar ketuntasan maka hasil belajar belum berhasil dalam pembelajaran.

Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar ini,salah

satunya akibat minimnya sarana dan prasarana, tenaga kependidikan yang belum

berkualitas. Selain itu, dalam pembelajaran formal dewasa ini adalah rendahnya

daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari nilai rata – rata hasil belajar peserta

(22)

3

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal nilai 70 pada mata pelajaran Gambar

teknik di SMK Swasta Teladan Medan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru Teknik

Mesin Mata Pelajaran Gambar Teknik di kelas X ternyata tingkat penguasaan

materi masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya siswa

(50 % dari 87 orang siswa) yang masih berada di bawah Kriteria ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu minimal 70 (sesuai dengan DKN di SMK Teladan Medan).

Tabel 1 Perolehan nilai Rata-rata Hasil Belajar

Tahun pelajaran Semester I Semester II

2009/2010 7,0 6,5

2010/2011 6,8 7,3

2011/2012 6,9 7,0

Sumber : DKN SMK Teladan Medan

Dengan demikian dapat dipahami bahwa hasil belajar siswa masih kurang

memuaskan. Hal itu dikarenakan dalam proses pembelajaran masih menggunakan

model pembelajaran konvensional, sehingga siswa kurang termotivasi untuk

berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. Lebih

spesifik lagi bahwa proses pembelajaran masih cenderung didominasi oleh guru

(teacher centered) sehingga di dalam belajar siswa terlihat pasif.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran dan kemampuan siswa. Maka itu, menurut Sagala (2009) bahwa ”Guru

(23)

4

baik dan tepat sehingga kegiatan belajar yang efektif dan efisien dapat

berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan”.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode dalam proses

belajar mengajar sangat mempengaruhi semangat dan hasil belajar siswa. Guru

yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat

menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru

dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan

kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan

tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu model pembelajaran yang

merupakan model pembelajaran student centered adalah model Pembelajaran

Berbasis Masalah. Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru. Siswa diberikan permasalahan pada awal

pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan

pembelajaran siswa memecahkan yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuan

kedalam bentuk laporan. Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada

banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni

penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang

nyata.

Model pembelajaran berbasis masalah bercirikan penggunaan masalah

(24)

5

keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan

pengetahuan konsep- konsep penting. Pembelajaran berbasis masalah

penggunaanya pada tingkat berpikir berorientasi pada masalah, termasuk

bagaimana belajar.

Berdasarkan uraian masalah di atas penulis berkeinginan melakukan

penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI KELAS X SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A. 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahannya dapat diidentifikasikan menjadi:

1. Pembelajaran Teori Menggambar teknik masih berjalan seperti biasa dimana

guru masih terlalu fokus pada materi yang disampaikan tanpa mengaitkan

materi pelajaran dengan contoh yang nyata.

2. Dalam proses belajar mengajar, proses pembelajaran masih berpusat kepada

guru (teacher centered).

3. Keaktifan siswa masih rendah, ini terlihat dari keterlibatan siswa dalam

menjawab soal dari guru yang masih kurang. Rendahnya keaktifan siswa ini

dikarenakan guru kurang dalam pengelolaan kelas sehingga proses

(25)

6

4. Hasil belajar siswa yang rendah untuk mata pelajaran Gambar Teknik.

Kriteria Ketuntasan Minimal yang disyaratkan oleh pihak sekolah SMK

Swasta Teladan Medan adalah 75. Data yang diperoleh dari observasi ke

sekolah, terlihat bahwa nilai rata-rata untuk mata pelajaran Gambar Teknik

adalah 68.88. Hal ini tentunya belum mencapai nilai ketuntasan minimal yang

ada.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang akan dikaji

lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi sebagai berikut:

1. Penelitian menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah Gambar Teknik yaitu

pada materi proyeksi amerika dan proyeksi eropa.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program keahlian Mesin Produksi

(MP) SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

(26)

7

Keahlian Mesin Produksi (MP) SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran

2013/2014.

2. Bagaimanakah keaktifan siswa pada penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar Gambar Teknik siswa kelas

X Program Keahlian Mesin Produksi (MP) SMK Swasta Teladan Medan

Tahun Ajaran 2013/2014.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa tinggi keaktifan siswa melalui penggunaan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) pada hasil belajar Gambar

Teknik siswa kelas X program Keahlian Mesin Produksi (MP) SMK Swasta

Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar Gambar Teknik

melalui penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) pada

siswa kelas X Program Keahlian Mesin Produksi (MP) SMK Swasta Teladan

Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran dalam

(27)

8

standart kompetensi Menggambar Teknik pada Proyeksi Amerika dan

Proyeksi Eropa.

2. Sebagai bahan masukan bagi calon guru tentang pelaksanaan

pembelajaran

dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti yang selanjutnya.

(28)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 43,46 dan

jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 5,13%.

2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah

diperoleh nilai rata-rata kelas 66,15, persentase ketuntasan klasikal 46,15% dan nilai

observasi aktivitas siswa 53,33%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes

awal baik dari segi rata-rata kelas ,maupun ketuntasan belajar.

3. Pada tingkatan siklus II dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah

diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 81,41, persentase ketuntasan

klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai 87,18% dan nilai observasi aktivitas

siswa meningkat dari 58,81% hingga mencapai 77,27%.

4. Dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Gambar Teknik di SMK Swasta Teladan

(29)

69

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka

peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada guru agar dapat mengajarkan pada Gambar teknik dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah, karena melalui model pembelajaran berbasis

masalah siswa proses pembelajaran akan menyenangkan.

2. Kepada Kepala Sekolah hendaknya menghimbau memberi kesempatan kepada guru

untuk mengikuti loka karya tentang keterampilan menggunakan strategi pembelajaran

sehingga proses pembelajaran akan berkembang.

3. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama sebaiknya

dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-tahapan model ini atau

mengkombinasikannya dengan model pembelajaran lain sehingga mendapatkan hasil

(30)

70

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, W Lowrin. (2001), A Taxonomy learning Teaching Assessing; Longman.

Anwari. (1978). Menggambar Teknik Mesin 2. Departemen Pendidikan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan; Jakarta

Arends, Richard. (2008). Learning To Teach,Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Arikunto, S. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara; Jakarta.

Arikunto, S. (1999). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta; Jakarta

Daftar Kumpulan Nilai SMK Teladan Medan. 2012. SMK Teladan Medan

Dahar, R. W., (1991), Teori-teori Belajar, Erlangga; Jakarta.

Dimyati, M, (2011), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta; Jakarta.

Kunandar.(2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pedoman Pengembangan Profesi Guru. Rajawali Pers; Jakarta.

Manurung, Willington (2010),Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Swasta Budi Insani Medan T.P 2010/2011,UNIMED,Medan

(31)

71

Ompusunggu, Tetty (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/20103UNIMED,Medan

Rahmadhani,Indah (2010), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base Learning) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Pecut Sei Tuan T.P 2009/2010,UNIMED,Medan

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala ,S,(2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung, CV Alfabeta. Sanjaya, Wina, ( 2006 ), Strategi Pembelajaran, Penerbit Kencana; Bandung.

Sardiman, A. M. (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, Penerbit PT RajaGrafindo Persada; Jakarta.

Slameto, (2009), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2009). Metode dan teknik pembelajaran partisipatif, Bandung, Falah Production

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Group; Jakarta.

Gambar

Gambar Teknik Di Kelas X SMK Swasta Teladan Medan T.A. 2013/2014.
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Arikunto .............................................
Tabel 1 Perolehan nilai Rata-rata Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis non parametrik diperoleh nilai Z = -2.041 dengan P = 0.041, dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh penggunaan media kantong

Regulation of the land acquisition using a mixtureof general guide and list of public interest provision. Kriteria

menunjukkan bahwa empat isolat diantara 6 isolat yang memacu pertumbuhan kecambah kedelai kultivar Slamet yaitu isolat Cr 64, Cr 66, Cr 68, dan Cr 71 memiliki karakter yang lengkap

Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran,.

[r]

[r]

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada