• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Antara Risiko Pekerjaan Manual Handling Dengan Risiko Keluhan Nyeri Pinggang Pada Pekerja Kuli Panggul Di Pasar Gede Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Antara Risiko Pekerjaan Manual Handling Dengan Risiko Keluhan Nyeri Pinggang Pada Pekerja Kuli Panggul Di Pasar Gede Surakarta."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan

menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan

penggunaan mesin dengan kapasitas teknologi yang tinggi. Peningkatan di

dalam mekanisasi dan otomatisasi sering meningkatkan kecepatan kerja,

dimana hal tersebut akan dapat mengakibatkan pekerjaan menjadi monoton

dan kurang menarik untuk dikerjakan. Akibatnya beban kerja psikologis akan

menjadi lebih dominan yang dialami oleh pekerja. Di sisi lain, ternyata

diberbagai industri juga masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan secara

manual yang memerlukan tuntutan dan tekanan secara fisik yang berat. Salah

satu akibat dari kerja secara manual, seperti halnya juga pada penggunaan

mekanisasi ternyata juga meningkatkan terjadinya keluhan dan komplain pada

pekerja, seperti: terjadinya sakit pada punggung dan pinggang, ketegangan

pada leher, sakit pergelangan tangan, lengan dan kaki, kelelahan mata dan

banyak komplain sebagainya. Dengan munculnya berbagai komplain baik

secara fisik maupun psikis, maka sudah barang tentu akan menurunkan

performansi kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja

(Tarwaka, 2014).

Dalam setiap aktifitas pekerjaan akan selalu ada risiko kesalahan.

(2)

2 aktifitas pekerjaan tersebut. Semua bentuk kecelakaan yang terjadi pada

aktifitas pekerjaan tersebut akan mengakibatkan kerugian, baik itu kerugian

meteri maupun non materi. Karena itu sebisa mungkin dan sebaik mungkin

untuk bisa mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun untuk mengurangi

dampak dari kecelakaan kerja tersebut.

Menurut ILO (2011) Kecelakaan kerja sering terjadi di tempat kerja

dan menimbulkan korban jiwa, kerusakan materi, dan gangguan produksi.

Masalah keselamatan dan tidak hanya keprihatinan pekerja tetapi juga

pengusaha. Secara global, sekitar 337 juta kecelakaan kerja dan 2,3 juta

kematian terjadi setiap tahun dan sekitar 0,7 persen pekerja Indonesia

mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan kerugian keuangan nasional

sebesar Rp 50 triliun.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa pekerja/buruh merupakan setiap

orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Kuli panggul merupakan salah satu jenis pekerjaan yang menerima upah dari

hasil pekerjaannya. Kuli panggul sendiri identik dengan aktivitas utama

pemindahan secara manual, dimana jenis pekerjaannya didominasi oleh

kegiatan manual handling. Kekuatan fisik kerja yang kuat sangatlah

diperlukan guna melakukan aktivitas manual handling. Apabila aktivitas

pengangkatan tidak sesuai/tidak benar, maka akan dapat menimbulkan

(3)

3

Manual handling merupakan salah satu pekerjaan paling penting yang

sering dilakukan bahkan dalam dunia industri modern saat ini. Manual

handling ini meliputi mengangkat, menurunkan, membawa, mendorong dan

menarik barang. Pengangkatan dan pemindahan beban secara manual apabila

tidak dilakukan secara benar akan menimbulkan kecelakaan dalam industri.

Dalam penelitian Munawaroh dan Wahyuni (2014) mengenai

Hubungan Aktivitas Kerja Manual Handling dengan Keluhan Nyeri Pinggang

pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Besi Di Perusahaan CV. Tri Utama

Cikarang tahun 2014. Dari hasil analisis diketahui variabel usia, lama bekerja

dan manual handling tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan nyeri

pinggang dengan nilai p value: usia = 0,852, lama bekerja = 0,411, dan

manual handling = 0,329. Adapun nilai or usia sebesar 4,388, or lama bekerja

sebesar 2,205, dan or manual handling sebesar 1,563.

Menurut Kusuma, dkk (2014) dalam penelitiannya tentang Sikap Kerja

dan Keluhan Nyeri Pinggang pada Pekerja Kuli Panggul Di Pasar Ngronggo

Kota Kediri menunjukan bahwa dari 30 responden yang diamati, sebanyak 26

orang (86,7%) mengalami keluhan nyeri pinggang dan yang paling banyak

berasal dari umur 31-40 tahun. Faktor – faktor yang menyebabkan keluhan

nyeri pinggang adalah: Beban angkut barang > 40 kg. Frekuensi angkut yang

melebihi 10 kali per hari. Frekuensi dan waktu istirahat yang kurang. Proporsi

jam kerja yang berlebihan, selama 8 – 15 jam.

Rachmawati (2006) dalam penelitiannya tentang Hubungan Antara

(4)

4 Pinggang pada Buruh Angkut Di Stasiun Tawang diperoleh bahwa ada

hubungan yang signifikan antara berat beban dengan nyeri pinggang p= 0,027.

Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi angkat dengan nyeri pinggang

p = 0,023. Tidak ada hubungan antara jarak angkut dengan keluhan nyeri

pinggang p = 0,098.

Kota Surakarta memiliki banyak pasar tradisional, diantaranya yaitu

Pasar Gede, Pasar Klewer, Pasar Legi, Pasar Kleco, Pasar Depok dan

sebagainya. Dari berbagai pasar tersebut, Pasar Gede lah yang memiliki

bangunan luas dan tingkat laju perekenomian atau aktivitas jual beli yang bisa

dikatakan termasuk tinggi. Semakin tinggi tingkat aktivitas jual beli, maka

akan semakin meningkat juga distribusi barang di pasar tersebut. Dengan

meningkatnya distribusi barang tersebut, maka peran penyedia jasa angkut di

Pasar Gede sangatlah dibutuhkan. Penyedia jasa angkut barang ini biasa

disebut dengan kuli panggul.

Kuli panggul di Pasar Gede Surakarta merupakan salah satu pekerjaan

yang menunjang berlangsungnya kegiatan jual beli di Pasar Gede Surakarta.

Pekerja kuli panggul ini dalam melakukan aktivitasnya selalu mengandalkan

kekuatan dari tubuh/fisiknya seperti dalam kegiatan kegiatan menarik,

mendorong, mengangkat dan mengangkut barang dari satu tempat ke tempat

lain. Dalam melakukan pekerjaannya, para kuli panggul jarang menggunakan

alat bantu. Alat bantu digunakan hanya pada saat–saat tertentu saja seperti saat

memindahkan barang yang memiliki beban sangat berat atau barang yang

(5)

5 kerja yang tidak menentu, mereka bisa istirahat sesuai kehendak mereka

sendiri. Apabila sedang banyak orang yang membutuhkan jasanya, mereka

bisa bekerja dengan sistem 3 hari kerja dan 3 hari libur atau bahkan mereka

bisa bekerja 7 hari tanpa libur dan hanya diselingi istirahat sejenak untuk

memulihkan tenaga mereka.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada 10 pekerja kuli

panggul di Pasar Gede menunjukkan hampir semua responden mengalami

gangguan pada pinggang setelah melakukan pekerjaannya. Maka, dari hasil

tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan

antara risiko pekerjaan manual handling dengan risiko keluhan nyeri pinggang

pada pekerja kuli panggul di Pasar Gede Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara risiko pekerjaan manual handling dengan

risiko keluhan nyeri pinggang pada pekerja kuli panggul di Pasar Gede

Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujun umum

Untuk mengetahui hubungan risiko pekerjaan manual handling

dengan risiko keluhan nyeri pinggang pada pekerja kuli panggul di Pasar

(6)

6 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengobservasi berbagai faktor pekerjaan manual handling yang

dapat menyebabkan risiko keluhan nyeri pinggang pada pekerja kuli

panggul di Pasar Gede Surakarta.

b. Untuk mengkategorikan risiko pekerjaan manual handling pada

pekerja kuli panggul di Pasar Gede Surakarta.

c. Untuk mengkategorikan risiko keluhan nyeri pinggang pada pekerja

kuli panggul di Pasar Gede Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi:

1. Kuli Panggul

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada

pekerja sebagai acuan untuk melakukan pekerjaan dengan aman dan baik.

2. Pengelola pasar

Dapat menjadi bahan pertimbangan mengenai pengelolaan

kegiatan pekerja pasar yang aman dan baik khususnya di sektor pekerjaan

kuli panggul.

3. Mahasiswa

Dapat menjadi bahan pembelajaran untuk meningkatkan

(7)

7 4. Perguruan Tinggi

Dapat menambah referensi kepustakaan mengenai pengetahuan

tentang gambaran pekerjaan manual handling, keluhan nyeri pinggang dan

faktor penyebabnya.

5. Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan

tentang kesehatan dan keselamatan kerja dan dapat dijadikan bahan

referensi untuk penelitian pekerjaan manual handling, keluhan nyeri

Referensi

Dokumen terkait

Di Indonesia terdapat organisasi yang mewadahi pembinaan dan pengembangan olahraga bagi para penyandang difabilitas yaitu National Paralympic Committee of Indonesia

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Munasinghe (1993, dalam Sanim, 2003) menyatakan bahwa 3 tujuan harus dicapai secara simultan yakni tujuan ekonomi, sosial,

IPAN MUHAMMAD SUPANJI. Desain Kapal Ikan Fibreglass Bantuan Korban Tsunami di Perairan Pangandaran, Jawa Barat. Dibimbing oleh MOHAMMAD IMRON. Bantuan kapal yang diberikan

berbasis Nilai-Nilai Serat Wedhatama yang diterapkan untuk peserta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Baturetno Sebelum pembangunan Waduk Gajah Mungkur (2) Untuk

Penulis mencoba membuat sistem konfigurasi melihat siaran televisi di komputer yang terhubung dengan jaringan lokal maupun jaringan internet yang juga disebut

Berdasarkan analisis data, dapat disajikan hasil penelitian sebagai berikut: (1) ada perbedaan hasil belajar Geografi antara menggunakan metode pembelajaran NHT , STAD

Diketahui bahwa terdapat tiga pola sistem usahatani jamur tiram putih yang selama ini dijalankan oleh petani yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani