iv
ABSTRAK
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT
JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DI INDUKSI ALOKSAN
Andi Iskandar, 2009; Pembimbing I : Endang Evacuasiany,Dra.,Apt, MS.AFK Pembimbing II: Ellya Rosa Delima,dr.,M Kes.
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik kronik yang memiliki dampak serius terhadap kesehatan, kualitas dan harapan hidup penderita. Daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) merupakan salah satu tanaman yang dipercaya berkhasiat mengobati Diabetes mellitus.
Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun Mimba (EEDM) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan.
Metode penelitian bersifat Prospektif Eksperimental Sungguhan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Bersifat komparatif dengan menggunakan mencit jantan galur Swiss Webster sebanyak 25 ekor, berat badan 25 g yang diinduksi aloksan. Kadar glukosa darah puasa diperiksa setelah 2 minggu, kemudian mencit dibagi dalam 5 kelompok (n=5) secara acak dan diberi perlakuan (EEDM dosis 1 (150 mg/kgBB), dosis 2 (300 mg/kgBB), dosis 3 (600 mg/kgBB), CMC 1% (kontrol) dan Glibenklamid 0,65 mg/KgBB(pembanding)) selama 7 hari. Pengukuran kadar glukosa darah diulangi setelah hari ke-7 perlakuan dalam mg/dl.
Data dianalisis dengan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD (α=0,05).
Hasil penurunan kadar glukosa darah setelah perlakuan adalah 37,52 % (EEDM dosis 1); 37,03% (EEDM dosis 2); 42,04 (EEDM dosis 3); -0,5% (CMC 1%); 48,92% (glibenklamid). Kelompok EEDM dosis 1 sampai dosis 3 bila dibandingkan dengan kontrol negatif (CMC 1%) memperlihatkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01) sedangkan bila dibandingkan dengan kontrol positif (Glibenklamid) tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan (p>0,05).
Kesimpulan Ekstrak etanol daun mimba mempunyai efek untuk menurunkan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi Aloksan dengan potensi setara dengan glibenklamid.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF ETANOL EKSTRACT AZADIRACHTA INDICA A.JUSS. ON
MICE’S BLOOD GLUCOSE CONCENTRATION WHICH INDUCED BY
ALLOXAN
Andi Iskandar, 2009; Tutor I : Endang Evacuasiany,Dra.,Apt, MS.AFK Tutor II : Ellya Rosa Delima,dr.,M Kes.
Diabetes Mellitus is a chronic metabolic disease that can seriously affect on the health, quality and the life expectancy of the patient. Azadirachta indica A.Juss is one of the plants that is believed to scrutinize the Diabetes mellitus.
The aim of this research is to figure out the effect of Azadirachta indica A.Juss. Etanol ekstract to reduce the amount of blood glucose on mice which induced by alloxan.
The prospective experimental research uses complete randomized design (RAL) with male grown mice acted a animal trial in this research with is weight approximately 25 gram per Swiss Webster furrow mice which had been induced by alloxan. Amount of fasting blood glucose examined after 2 weeks, the mice was devided randomly into 5 groups (n=5) and were given treatment then 7 days (ekstract of mimba etanol dose 1 (150 mg/kgBB), dose 2 (300 mg/kgBB), dose 3 (600 mg/kgBB), CMC 1% and Glibenklamid). The measurement of the amount of blood glucose repeatedly for 7 treatment.
The result were analyzed with ANOVA of one direction, and to be proceeded
with average different test Tukey HSD (α=0,05).
The result of the percentage of assay of blood glucose reduction are 37.52% (mimba dose 1), 37.03% (mimba dose 2), 42.04%, -0.5% (CMC 1%), 48.92% (glibenklamid) . The groups of ekstract of etanol mimba 1 to dose 3 compared with control show very significantly differences (p<0.01) if it was compared to comparison did not show significantly differences (p>0,05).
Conclusion was etanol ekstract Azadirachta indica A. Juss can reduce the ammount of blood with equivalent potential as glibenklamid.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelenjar Pankreas ... 5
2.1.1 Anatomi dan Fisiologi Pankreas ... 5
2.1.1.1 Sel-sel Eksokrin Pankreas ... 7
2.1.1.2 Sel-sel Endokrin Pankreas ... 7
2.2 Insulin ... 9
2.2.1 Sifat-sifat Kimia Insulin ... 9
2.2.2 Pengaturan Sekresi Insulin ... 10
ix
2.2.3.1 Efek Insulin Terhadap Metabolisme karbohidrat ... 11
2.2.3.2 Efek Insulin Terhadap Metabolisme Lemak ... 11
2.2.3.3 Efek Insulin Terhadap Metabolisme Protein dan pertumbuhan ... 12
2.3 Diabetes Melitus ... 12
2.3.1 Definisi Diabetes Melitus ... 12
2.3.2 Etiologi Diabetes Melitus ... 13
2.3.3 Klasifikasi Diabetes Melitus ... 15
2.3.4 Manifestasi Klinis Diabetes Melitus ... 16
2.3.5 Diagnosis Diabetes Melitus ... 16
2.3.6 Komplikasi Diabetes Melitus ... 17
2.3.7 Pengelolaan Diabetes Melitus ... 20
x
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan ... 31
3.1.1 Alat-alat Penelitian ... 31
3.1.2 Bahan-bahan Penelitian ... 31
3.1.2 Hewan Coba ... 32
3.2 Metode Penelitian ... 32
3.2.1 Desain Penelitian ... 32
3.2.2 Teknik Penarikan Sampel ... 32
3.2.3 Variabel Penelitian ... 33
3.3 Prosedur kerja ... 34
3.3.1 Pengumpulan dan persiapan bahan uji ... 34
3.3.2 Persiapan Hewan Coba ... 34
3.3.3 Prosedur Penelitian ... 35
3.4 Metode Analisis ... 35
3.5 Hipotesis Statistik ... 35
3.5.1 Setelah Induksi Aloksan ... 35
3.5.2 Setelah Perlakuan ... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 37
4.2 Pembahasan ... 40
4.3 Uji Hipotesis ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43
5.2 Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
LAMPIRAN 1 ... 46
LAMPIRAN 2 ... 47
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kadar Glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokkan
penyaring dan diagnosis DM ... 17 Tabel 4.1 Rata-Rata Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Setelah
Induksi Aloksan ... 37 Tabel 4.2 Hasil ANAVA Kadar Glukosa Darah setelah induksi Aloksan ... 38 Tabel 4.3 Hasil ANAVA Rata-rata Persentase Penurunan Kadar Glukosa
Darah Setelah Perlakuan ... 38 Tabel 4.4 Hasil Uji Beda Rata-Rata Tukey HSD Persentase Penurunan Kadar
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Pankreas ... 5
Gambar 2.2 Pulau Langerhans Kelenjar Pankreas ... 8
Gambar 2.3 Insulin ... 9
Gambar 2.4 Struktur Aloksan ... 27
Gambar 2.5 Morfologi Daun Mimba ... 28
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) ... 46 Lampiran 2 Hasil Perhitungan Konversi Dosis ... 47 Lampiran 3 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan
Sesudah Perlakuan ... 48 Lampiran 4 Analisis Kadar Glukosa Darah dengan uji ANAVA yang
46
Lampiran 1
PROSES EKSTRAKSI
EKSTRAK ETANOL DAUN MIMBA ( Azadirachta indica A. Juss)
1. Simplisia setelah ditimbang kemudian dihaluskan (apabila masih basah harus di oven dengan suhu 600C supaya kering sehingga dapat diperoleh dengan kadar air tertentu).
2. Simplisia (daun Mimba kering) dimasukkan ke dalam wadah Simplisia pada alat ekstraksi sejenis ekstraktor yang mengandung pelarut etanol dengan kapasitas besar dengan perbandingan 1:6.
3. Ekstrak cair tersebut dikeringkan sehingga diperoleh ekstrak kering dengan menggunakan oven selama 20 jam dengan suhu 500C.
4. Ekstrak kering di kemas dalam wadah yang kering (botol segel).
47
Lampiran 2
Perhitungan Dosis Ekstrak
Dosis ekstrak etanol daun mimba yang digunakan diambil dari penelitian sebelumnya yaitu :
Dosis I: 150 mg/kgBB Dosis II: 300 mg/kgBB Dosis III: 600 mg/kgBB
Dosis I untuk mencit 25 g = 150/40 = 3,75 mg Dosis II untuk mencit 25 g = 300/40 = 7,5 mg Dosis III untuk mencit 25 g = 600/40 = 15 mg
Ekstrak yang diperoleh dari 1 kg simplisia adalah 34 g
Jadi dalam 1 g ekstrak 1000/34 = 29,41 g simplisia dibulatkan menjadi 30 g simplisia
3,75 mg 3,75 30 = 112,5 mg 7,5 mg 7,5 30 = 225 mg 15 mg 15 30 = 450 mg
48
Lampiran 3
Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan Sesudah Perlakuan Variabel Perlakuan Sesudah Induksi Sesudah Perlakuan
EEDM dosis 1 172 128
176 79
170 94
185 128
172 118
EEDM dosis 2 172 115
149 118
127 69
323 174
175 106
EEDM dosis 3 195 112
149 99
167 109
163 77
176 94
Kontrol Negatif 180 182
174 173
170 170
169 170
145 147
Kontrol Positif 190 87
131 83
197 84
196 92
49
Lampiran 4
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN MIMBA (Azadirachta indica A.
Juss) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT
Oneway
A. Kadar Glukosa Darah Setelah Induksi Descriptives
Kadar Glukosa Darah Setelah Induksi
Kadar Glukosa Darah Setelah Induksi
Kadar Glukosa Darah Setelah Induksi
Tukey HSD
50
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Kadar Glukosa Darah Setelah Induksi
Tukey HSD Pembanding EDM dosis 1
51
Oneway
B. KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH 7 HARI PERLAKUAN Descriptives
Kadar Glukosa Darah Setelah 7 Hari Perlakuan
Kadar Glukosa Darah Setelah 7 Hari Perlakuan
Kadar Glukosa Darah Setelah 7 Hari Perlakuan
Tukey HSD
52
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Kadar Glukosa Darah Setelah 7 Hari Perlakuan
53
Oneway
C. PERSENTASE PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH
Descriptives
Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah
Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah
Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah
Tukey HSD
54
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Tukey HSD
Kelompok IV : Mencit diberi larutan CMC 1%
55
56
RIWAYAT HIDUP
Nama : Andi Iskandar
Nomor Registrasi Pokok : 0610025
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 25 Agustus 1988
Alamat : Jl. Cibogo Atas no.97 Bandung
Riwayat Pendidikan :
SD BPK Penabur Tasikmalaya 1994 SMP BPK Penabur Tasikmalaya 2000 SMU BPK Penabur Tasikmalaya 2003
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit degeneratif tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. Tahun 2003 diperkirakan 89 juta penduduk Asia menderita DM(India 32,7 juta; RRC 22,6 juta; Pakistan 8,8 juta; jepang 7,1 juta). Diperkirakan Tahun 2025 penderita DM akan mencapai 170 juta. Di Indonesia, diperkirakan masih banyak (sekitar 50%) penyandang diabetes yang belum terdiagnosis. Jika sudah terdiagnosis pun, dua pertiganya saja yang menjalani pengobatan (pengobatan non farmakologik maupun farmakologik) dan hanya sepertiga yang terkendali dengan baik (PERKENI, 2006).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (2003) diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebesar 133 juta jiwa. Dengan prevalensi DM pada daerah urban sebesar 14,7% dan daerah rural sebear 7,2%, maka diperkirakan pada tahun 2003 terdapat diabetesi sejumlah 8,2 juta di daerah urban dan 5,5 juta di daerah rural. Selanjutnya, berdasarkan pola pertumbuhan penduduk, diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM pada urban (14,7%) dan rural (7,2%) maka diperkirakan terdapat 12 juta diabetes di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural (PERKENI, 2006).
2
DM. Karena itu, perlu dikembangkan mengenai alternatif lain untuk pengobatan DM ini.
Sejak dahulu tanaman mimba sudah digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, khususnya di India. Daun Mimba mengandung berbagai macam bahan aktif seperti azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin. Daun Mimba memiliki bahan aktif untuk menurunkan asupan glukosa dalam tubuh dan menghambat pemecahan glikogen menjadi glukosa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan daun mimba juga dapat membantu memperbaiki metabolisme pankreas dan memproduksi hormon insulin (Agus K dan Azmi D, 2003).
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah pemberian ekstrak etanol daun mimba menurunkan kadar gula darah pada mencit yang diinduksi dengan aloksan
Bagaimana potensinya dibandingkan dengan glibenklamid
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengembangkan pengobatan tradisional dengan menggunakan daun mimba sebagai obat alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah
3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademis penyusunan karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan farmakologi tumbuhan obat khususnya daun mimba terhadap penurunan kadar glukosa darah.
Manfaat praktis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai daun mimba sebagai terapi herbal untuk menurunkan kadar glukosa darah.
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan keadaan hiperglikemi akibat gangguan sekresi insulin dan disertai dengan gangguan metabolime glukosa, lemak dan protein kelainan metabolisme pada penderita DM menyebabkan terjadinya keadaan hiperglikemia.
Aloksan merupakan molekul radikal bebas yang merusak sel-sel beta pankreas. Pemberian aloksan digunakan untuk menginduksi diabetes pada hewan coba. Aloksan memiliki cara kerja yang selektif pada sel-sel beta pankreas, karena struktur aloksan mirip dengan glukosa. Sel beta memiliki efisiensi yang tinggi dalam pengambilan glukosa sehingga aloksan memasuki sel beta pankreas dengan cara yang sama seperti glukosa. Akibatnya sel-sel beta pankreas yang memproduksi insulin menjadi rusak oleh aloksan (Wolf G, 2005)
Daun mimba memiliki kandungan quercetin yang berfungsi sebagai
4
1.5.2 Hipotesis
Ekstrak Etanol Daun mimba menurunkan kadar glukosa darah pada mencit
yang diinduksi aloksan dengan potensi setara dengan glibenklamid.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Data yang diukur adalah kadar glukosa darah mencit dalam mg/dl dengan diuji induksi aloksan.
Analisis statistik persentase penurunan kadar glukosa darah dilakukan dengan menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah melalui bantuan perangkat lunak komputer dengan α = 0,05.
.
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ekstrak etanol daun mimba mempunyai efek untuk menurunkan kadar glukosa darah mencit yang diinduksi Aloksan dengan potensi setara dengan glibenklamid.
5.2 Saran
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan, sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut seperti :
1. Pengujian mengenai toksisitas dari daun mimba
2. Penelitian untuk mengetahui efek samping yang ditimbulkan daun mimba 3. Penelitian lebih lanjut mengenai variasi dosis daun mimba
4. Penelitian dengan menggunakan metode lain
44
Askandar Tjokroprawiro. 1996. Manifestasi Klinis. Dalam : Diabetes Mellitus. Edisi 3. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Backer., Heyne., McCaleb., Narula., Van Der Brink. 2009. Azadirachta indica A. juss http://www.dephut.go.id/INFORMASI/RRL/IFSP/azadirachta_indica.pdf. 10 Oktober 2009
Canadian Diabetes Association. 2006. Insulin : things you should know.
http://www.diabetes.ca/Section_About/insulin.asp. 10 Oktober 2009.
Guyton. 1997. Insulin, glukagon, dan diabetes melitus. Dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.p. 1221-1237
Kemas Ali Hanafiah, 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Rancangan Percobaan Aplikatif : Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakkan, Perikanan, Industri dan Hayati. Edisi1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Hal : 10-12
Heyne K. 1987. Daun Mimba. Dalam : Tumbuhan Berguna Indonesia jilid II. Semarang : Badang Litbang Kehutanan. Hal :1119-1121
PERKENI. 2006. konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di indonesia 2006. Semarang : PB PERKENI
Savitri Ramaiah. 2003. Cara Mengetahui Gejala Diabetes dan Mendeteksinya Sejak Dini. Jakarta : PT BHUANA ILMU POPULER.
Schteingarit D.E. 1995. Kelainan Endokrin Metabolik Pankreas, Metabolisme Pankreas dan Diabetes Mellitus. Dalam Price, S.A., Wilson L.M. Patofisiologi. Edisi 4. Jakarta : EGC.p. 1109-1119
45
Snell. 1997. Dinding Abdomen. Dalam : Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 3. Jakarta : EGC. Hal 160; 266-68
Tony Handoko dan B. Suharto. 1995. Insulin, Glukagon, dan Antidiabetik Oral. Dalam : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FKUI
Victor P.E. 2001 Pulau Langerhans. Dalam : Atlas Histologi di Fiore. Edisi 9. Jakarta : EGC. Hal 227
Wolf G. 2005. History of Antioxidant.
http://en.wikipedia.org/wiki/antioxidant. 10 Oktober 2009.
Wikipedia. 2006. Alloxan in : Wikipedia, the free encyclopedia
http://en.wikipedia.org/wiki/alloxant. 10 Oktober 2009.
________. 2006. Pancreas in : Wikipedia, the free encyclopedia
DAFTAR PUSTAKA
Agus K dan Azmi D. 2003. Perkembangan Teknologi TRO Vol.XV : Mimba Tanaman Multi Manfaat.
http://www.balittro.go.id/index.php
Askandar Tjokroprawiro. 1996. Manifestasi Klinis. Dalam : Diabetes Mellitus. Edisi 3. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Backer., Heyne., Van Der Brink., et al. 2009. Azadirachta indica A. juss
http:// www.dephut.go.id/INFORMASI/RRL/IFSP/azadirachta_indica.pdf. 10 Oktober 2009
Canadian Diabetes Association. 2006. Insulin : things you should know.
http://www.diabetes.ca/Section_About/insulin.asp. 10 Oktober 2009.
Guyton. 1997. Insulin, glukagon, dan diabetes melitus. Dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.p. 1221-1237
Heyne K. 1987. Daun Mimba. Dalam : Tumbuhan Berguna Indonesia jilid II. Semarang : Badang Litbang Kehutanan. Hal :1119-1121
PERKENI. 2006. konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di indonesia 2006. Semarang : PB PERKENI
Savitri Ramaiah. 2003. Cara Mengetahui Gejala Diabetes dan Mendeteksinya Sejak Dini. Jakarta : PT BHUANA ILMU POPULER.
Schteingarit D.E. 1995. Kelainan Endokrin Metabolik Pankreas, Metabolisme Pankreas dan Diabetes Mellitus. Dalam Price, S.A., Wilson L.M. Patofisiologi. Edisi 4. Jakarta : EGC.p. 1109-1119
Sjamsul A. 2009. Radikal Bebas. Dalam : Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr.Soetomo. Surabaya : FKUNAIR
Snell. 1997. Dinding Abdomen. Dalam : Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 3. Jakarta : EGC. Hal 160; 266-68
Toni Handoko dan B. Suharto. 1995. Insulin, Glukagon, dan Antidiabetik Oral. Dalam : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FKUI
Victor P.E. 2001 Pulau Langerhans. Dalam : Atlas Histologi di Fiore. Edisi 9. Jakarta : EGC. Hal 227
Wolf G. 2005. History of Antioxidant.
http://en.wikipedia.org/wiki/antioxidant. 10 Oktober 2009.
Wikipedia. 2006. Alloxan in : Wikipedia, the free encyclopedia
http://en.wikipedia.org/wiki/alloxant. 10 Oktober 2009.
________. 2006. Pancreas in : Wikipedia, the free encyclopedia