• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Anti Rokok di Dalam Rumah Melalui Perokok Pasif.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Anti Rokok di Dalam Rumah Melalui Perokok Pasif."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

PERNYATAAN ORISINALITASI LAPORAN PENELITIAN... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup... 2

1.3 Tujuan Perancangan... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 3

1.5 Skema Perancangan... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rokok………... 6

2.1.1 Sejarah Rokok di Indonesia... 6

2.1.2 Jenis Rokok... 7

2.2 Definisi Kesehatan…………... 8

2.3 Pengertian Komunikasi…... 8

2.3.1 Definisi Komunikasi Kesehatan... 9

2.4 Pengertian Kampanye…………... 9

2.4.1 Kampanye Kesehatan…………... 10

2.4.2 Jenis-jenis Kampanye…………... 11

2.4.3 Tahapan Kampanye…………... 12

2.4.4 Teori Kampanye…………... 12

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.5 Media………... 13

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta... 15

3.1.1 Lembaga Terkait…………... 15

3.1.1.1 Dinas Kesehatan…………... 15

3.1.1.2 Wawancara dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung... 17

3.1.1.3 Kuesioner…………... 18

3.1.2 Tinjauan Karya Sejenis…………... 19

3.1.2.1 Kampanye Anti Rokok di Indonesia... 20

3.1.2.1.1 Kampanye Rumah Tanpa Asap Rokok...…... 20

3.1.2.1.2 Peringatan Hari Tembakau Sedunia di Bogor... 20

3.1.2.1.3 Pelarangan Merokok didalam Kampus... 21

3.1.2.1.4 Kampanye Area Bebas Asap Rokok di Sekolah Dasar... 21

3.1.2.1.5 Kampanye Jangan Bakar Diri dan Negrimu di Arab Saudi... 21

3.1.2.1.6 Kampanye Kampus Bebas Rokok di Fakultas Kedokteran... 22

3.1.2.1.7 Kampanye Tubuhmu, Rumahmu. Jangan merokok... 22

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta... 23

3.2.1 Mendefinisikan Sasaran…………... 24

3.2.1.1 Segmentasi…………... 24

3.2.1.2 SWOT... 25

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi... 27

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

4.3.2 Time... ... 35

4.3.3 Biaya media ... 36

4.4 Hasil Karya ... 37

4.4.1 Logo ... 37

4.4.2 Poster ... 39

4.4.3 Poster senam dan Spanduk warung ... 40

4.4.4 Umbul-umbul... 41

4.4.5 Brosur... 44

4.4.6 Kaos ... 45

4.4.7 Merchandise gelas dan tas belanja... 45

4.4.8 Stiker... 46

4.4.9 Mural... 47

4.4.10 Iklan radio... 50

4.4.11 Kalender... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 53

5.2 Saran Penguji... 54

5.3 Saran Kepada Pihak FSRD UK Maranatha... 54

DAFTAR PUSTAKA... 55

DAFTAR ISTILAH... 57

LAMPIRAN... 58

DATA PENULIS... 59

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.5 Skema Perancangan………5

Tabel 4.3.2.1 Timeline………...35

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1.1.1 Logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia... 15

Gambar 3.1.2.1.1 Kampanye Rumah Tanpa Asap Rokok...…... 20

Gambar 3.1.2.1.2 Peringatan Hari Tembakau Sedunia di Bogor... 20

Gambar 3.1.2.1.3 Pelarangan Merokok didalam Kampus... 21

Gambar 3.1.2.1.4 Kampanye Area Bebas Asap Rokok di Sekolah Dasar... 21

Gambar 3.1.2.1.5 Kampanye Jangan Bakar Diri dan Negrimu di Arab Saudi... 22

Gambar 3.1.2.1.6 Kampanye Kampus Bebas Rokok di Fakultas Kedokteran... 22

Gambar 3.1.2.1.7 Kampanye Tubuhmu, Rumahmu. Jangan merokok... 23

Gambar 4.4.1.1 logo... 37

Gambar 4.4.2.3 Poster... 39

Gambar 4.4.3.1 Poster senam... 40

Gambar 4.4.3.2 Aplikasi poster senam... 41

Gambar 4.4.3.3 spanduk... 41

Gambar 4.4.3.4 Aplikasi spanduk... 41

Gambar 4.4.4.1 umbul-umbul... 42

Gambar 4.4.4.2 Aplikasi umbul-umbul... 42

Gambar 4.4.4.2 umbul-umbul... 43

Gambar 4.4.4.2 Aplikasi umbul-umbul... 43

Gambar 4.4.5.1 Brosur tampak depan... 44

Gambar 4.4.5.2 Brosur tampak dalam... 44

Gambar 4.4.6.1 Kaos tampak depan dan belakang... 45

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.4.9.5 mural 3... 49

Gambar 4.4.9.6 mural 3... 49

Gambar 4.4.11.1 Cover kalender... 51

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan merokok bukanlah kegiatan yang baru di kenal, baik dilakukan di kantor, stasiun, rumah makan dan lain-lain. Banyak alasan mengapa seseorang dapat merokok, apapun alasannya merokok tetap saja merugikan diri sendiri tak terkecuali orang lain yang berada disekitarnya. Sejak di berlakukannya Perda no 3 tahun 2005, pemerintah daerah kota Bandung masih sulit untuk menghimbau para pecandu rokok untuk berhenti, terkadang ada orang yang mau mencoba menghentikan kebiasaan tersebut tetapi tidak sedikit juga yang tetap melakukan aktifitas merokok, padahal mereka mengetahui pengaruh negatif dari rokok yang mereka hisap. Zat yang berasal dari asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, antara lain : tar, nikotin, karbon monoksida, dan sebagainya. Zat tersebut dapat menyebabkan kanker, serangan jantung dan bagi pria akan menyebabkan impotensi sedangkan bagi wanita akan menyebabkan gangguan kehamilan dan janin.

Saat ini banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa melakukan aktivitas merokok di dalam rumah akan sangat berdampak negatif bagi kesehatan si perokok sendiri dan orang di sekitarnya, hal ini karena setiap asap yang dikeluarkan si perokok akan menempel diberbagai media properti rumah seperti, kursi, kasur, dan barang lainnya, sehingga memungkinkan akan terhisap oleh anggota keluarganya terutama anak kecil.

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha tahunnya terus meningkat, hal ini tentu berkaitan dengan kurangnya kesiapan pemerintah kota Bandung (Pemkot Bandung) dalam menghimbau masyarakatnya akan bahaya asap rokok. Dinas kesehatan yang di wakilkan oleh bapak Drg. Yus Ruseno, MSc. PH Griff mengemukakan bahwa “kegiatan merokok sangat sulit di berantas, ini berkaitan dengan kurangnya dukungan pemerintah pusat, jumlah kampanye anti rokok jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah iklan rokok yang beredar di indonesia”, lebih lanjut ia mengemukakan Pemkot Bandung tiap tahunnya selalu memberi anggaran bagi hasil cukai untuk kegiatan kampanye hari tanpa tembakau yang di peringati tanggal 31 Mei tetapi beliau juga mengeluhkan bentuk kampanye yang hanya sebatas kata- kata yang terus dibuat sama setiap tahunnya tanpa ada visual yang tegas dan jelas, sehingga sangat sulit tingkat keberhasilannya. Masyarakat kota Bandung hanya di suguhkan berupa kata-kata yang berulang-ulang dan sama sehingga kampanye menjadi membosankan dan di pandang sebelah mata. Maka dari itu penulis menyimpulkan bahwa di perlukannya kampanye yang menarik berupa gabungan kata-kata dan visual untuk menarik perhatian masyarakat kota Bandung.

Hal ini tentu saja berkaitan dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual (DKV). Penulis akan mencoba menerapkan ilmu yang telah diajarkan selama melakukan perkuliahan dengan cara melakukan Kampanye Anti Rokok di Dalam Rumah Melalui Perokok Pasif, penulis akan mencoba dengan membuat visual yang menarik dari kampanye sebelumnya, sehingga diharapkan kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran para pecandu rokok untuk tidak melakukan aktifitas merokok di dalam rumah dan pemahaman akan bahaya asap rokok bagi perokok pasif.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana menyadarkan Perokok Pasif akan bahaya asap dari rokok ?

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha c. Bagaimana membuat program kampanye yang tepat untuk merealisasikan hal

tersebut dan media apa saja yang dipakai agar perokok pasif mau menghimbau perokok aktif akan bahaya rokok ?

Ruang lingkup permasalahan mencangkup perancangan kampanye berupa penyebaran media promosi untuk membantu meningkatkan kesadaran perokok aktif dan perokok pasif bahaya dari asap rokok di dalam rumah dengan visual yang jelas, menarik sehingga tidak membosankan dan mudah diterima oleh masyarakat di kota bandung. Selain Bandung salah satu kota terpadat, kampanye di sebarkan di setiap persimpangan jalan saat memperingati Hari tanpa Tembakau Sedunia pada tanggal 31 Mei.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut : a. Menyadarkan Perokok Pasif akan bahaya asap dari rokok

b. Mengetahui cara agar perokok pasif mau menghimbau perokok aktif akan bahaya merokok

c. Mengetahui membuat program yang tepat untuk merealisasikan hal tersebut dan Media apa saja yang dipakai agar perokok pasif mengerti dan mau untuk melaksanakannya

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Beberapa sumber data didapat dengan : 1. Kuesioner

Disebarkan berupa pertannyaan tertutup, responden memilih salah satu pilihan jawaban atau mengisi dengan satu jawaban singkat.

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha Pada penelitian ini, kuesioner pertama dibagikan kepada seratus perokok aktif, sedangkan kuesioner kedua dibagikan kepada seratus perokok pasif di Bandung.

2. Wawancara terstruktur/terpimpin

“Wawancara adalah tanya jawab dengaan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dibuat dalam suatu kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; tanya jawab dieksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan; tanya jawab peneliti dengan manusia sumber. Wawacara terpimpin adalah wawancara dengan memakai pertanyaan-pertanyaan yang sudah di siapkan sebelumnya.” (Kamus besar Bahasa Indonesia, http://pusatbahasa.diknas.go.id/)

Pada penelitian ini, wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dilakukan dengan Dinas Kesehatan di kota Bandung untuk mengetahui perkembangan perokok dari di berlakukannya Perda No.3 tahun 2005 Pasal 23 dan tindakana apa saja yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan dalam mengkampanyekan bahaya rokok di kota Bandung.

3. Studi Pustaka

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Skema Perancangan

SKEMA PERANCANGAN

Kampanye Anti Rokok di Dalam Rumah

Melalui Perokok Pasif

Tabel 1.5.1 Skema perancangan Sumber: Hasil Penelitian

MASALAH

Sebagian besar masyarakat belum mengetahui bahaya dari asap rokok, serta banyaknya orang melakukan kebiasan merokok di dalam rumah yang dapat mengganggu kesehatan orang lain. Iklan/kampanye tentang bahaya dari asap rokok belum banyak di kota Bandung sehingga banyak masyarakat yang tidak

mengetahui akan bahaya asap rokok bagi kesehatan.

HIPOTESA AWAL

Diperlukan sebuah upaya untuk menyadarkan perokok aktif untuk tidak merokok didalam rumah dan menghimbau bahaya asap rokok bagi perokok pasif.

STRATEGI

Bagaimana agar orang yang tidak merokok (Perokok Pasif) mau menghimbau perokok aktif akan bahaya dari asap rokok?

Bagaimana agar perokok aktif sadar bahaya asap rokok dan tidak merasa nyaman lagi merokok di dalam rumah ?

Bagaimana membuat program tepat untuk merealisasikan hal tersebut dan media apa saja yang dipakai agar prokok aktif dan pasif mengerti dan

rokok bagi perokok pasif.

TARGET

Target Primer : perokok pasif Target Sekunder : perokok aktif

HASIL AKHIR

Hasil akhirnya adalah:

kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat

Berkurangnya aktifitas merokok didalam rumah, sehingga tidak mengganggu kesehatan orang lain yang tidak merokok, dan lingkungan pun menjadi nyaman dan sehat.

Pengumpulan Data

Zat racun rokok akan menempel di dinding, karpet dan perabotan, dan akan dilepaskan kembali ke udara. Sistem ventilasi tidak menghilangkan partikel dan gas-gas beracun di udara walaupun digunakan filtrasi udara , Pendingin udara dan buka-tutup pintu akan tetap

(13)

53 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Mata kuliah Mayor Desain Grafis 6 atau yang juga di sebut dengan Tugas Akhir ini sangat berguna bagi penulis untuk mengasah kemampuan dan mencoba mendalami dunia luar yang akan dihadapi penulis dikemudian hari. Penulis juga kemudian menjadi belajar cara untuk berkampanye yang baik dan benar sehingga dapat di terima oleh masyarakat luas. Tugas akhir ini juga melatih penulis untuk bekerja keras, bersikap disiplin, dan tekun.

Penulispun menyadari bahwa mendesain karya untuk sebuah kampanye tidaklah semudah kelihatannya. Tiap desain yang dibuat harus memiliki konsep yang jelas, sehingga desain tidak asal jadi. Hal ini membuat penulis dalam membuat kampanye harus berusaha untuk mendesain, mengedit dan meretouch foto semenarik mungkin sehingga dapat membuat masyarakat tertarik dan mengerti akan konsep yang ingin disampaikan oleh foto dan mau melaksanakannya. Mata Kuliah Tugas akhir ini juga secara tidak langsung membuat penulis menjadi lebih menguasai program

Photoshop.

Dengan mengikuti bimbingan ini juga penulis menjadi lebih mengerti akan peranan strategi desain untuk melakukan sebuah kampaye. Dibantu dengan kemampuan dari desainer grafis, sebuah kampanye menjadi lebih terbantu dengan pengeditan yang dilakukan pada foto-foto, sehingga membuat desain grafis dan foto yang ada tidak hanya menjadi sekedar grafis dan foto saja, namun juga memiliki konsep dan menjadi lebih menjual.

(14)

54 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran Penguji

Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam laporan, sehingga sangat dibutuhkannya saran dari para dosen pembimbing dan penguji, setelah penulis mengikuti sidang, saran yang di terima penulis adalah penulis diharapkan agar dapat menerapkan ilmu yang yang selama ini di tempuh melalui lembaga pendidikan Universitas Maranatha Bandung, sehingga ilmu tersebut dapat bermanfaat dimasa yang akan datang, selain itu para dosen penguji dan pembimbing juga memberi saran agar penulis dapat bekerja sesuai dengan tingkat dan kemampuan penulis sehingga pekerjaan yang diperoleh sesuai dengan tingkat pendidikan penulis.

5.3 Saran Kepada Pihak FSRD UK Maranatha

(15)

55 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ruslan, Rosady. (1997). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

Website :

- Juniawan, Aan. (2008). http://rokokaanjuniawan.blogspot.com/2008/04/ jenis- jenis-rokok.html. Diunduh tanggal 20 Agustus 2010. Pk 08.20 WIB

- Webmaster. (2009). http://www.fe.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi- unpad/ berita/index.php Kampanye Anti Rokok. Diunduh tanggal 28 Agustus 2010. Pk 10:13 WIB

- Ruspiyandy, Deffy. (2010). http://www.klip-galamedi.com/indek.php. Orangtua, Sebaiknya Tidak Merokok. Diunduh tanggal 28 Agustus 2010. Pk 10:07 WIB - Andrianto, Andi. (2010). http://bataviase.co.id/ Perang Melawan Rokok di

Kalangan Remaja. Diunduh tanggal 20 Agustus 2010. Pk 7:59 WIB

- Redaksi. (2010). http://www.koranjadul.com/index.php?option=com_ content& view=article&id=151:sekilas-sejarah-rokok&catid=53:rokok jadul &Itemid=64. Diunduh tanggal 1 September 2010. Pk 09:17 WIB

- All WHO Member States. (2003) http://www.who.int/tobacco/research/second hand_ smoke/en/index.html. Diunduh tanggal 28Agutus 2010

- Toni. (2007). http://kampanye.wordpress.com/2007/06/04/bakar-diri-negeri-dan-saudara-sendiri/. Diunduh tanggal 29 November 2010. Pk 10:26 WIB

- Toni. (2007) neogama BBH http://kampanye.wordpress.com/2007/06/05/ tubuhmu-rumahmu-jangan-merokok/. Diunduh tanggal 29 November 2010. Pk 10:44 WIB

(16)

56 Universitas Kristen Maranatha - http://www.depkes.go.id/index.php/profil/visimisi.html. Diunduh tanggal 15

Oktober 2010

(17)

57 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISTILAH

1. Advertising : Periklanan, pemasangan iklan, reklame. 2. Editing : Meng edit.

3. Style : Gaya,jenis gaya, mode.

4. Desainer : Perancang.

5. Event : Acara.

6. Flyer : Pamflet.

7. Shopping bag : Tas belanja.

8. After Before : Setelah Sebelum.

9. Background : Latar belakang

10.Level : Tingkatan.

11.Brightness : Keadaan terang, kecemerlangan, kepandaian.

12.Saturation : Pembasahan.

13.Font : Jenis huruf.

14.Conditioning :Tahap agar masyarakat mulai menyadari akan adanya kampanye

tersebut

15.Informing : Tahap informasi dan pemecahan masalah dijabarkan secara jelas dan

spesifik

16.Reminding : Tahap dimana masyarakat diingatkan kembali akan tujuan

kampanye tersebut melalui media kampanye

17.demographics approach : Pendekatan kependudukan

Gambar

Tabel 1.5.1 Skema perancangan Sumber: Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Cari chord gitar dan lirik lagu atau kunci gitar lagu baru maupun lagu kenangan hanya di Tune Chord Gitar(katakan sebelum kau pergi) katakan sayang sebelum kau pergi katakan sayang

F1 pembentukan kerajaan persekutuan F2 Yang Dipertuan Agong sebagai ketua negara F3 mengamal institusi raja berpelembagaan F4 mengamal sistem demokrasi berparlimen F5

Kelemahan uji banding berdasarkan pasangan perlakuan adalah dalam besar resiko jenis I yang sebenarnya, untuk pembandingan 2 perlakuan maka nilai α = ε , tetapi

Pada sistem lama saat pembuatan laporan penggajian membutuhkan waktu lama karena data laporan presensi yang tidak dapat dikoneksikan dengan komputer.. Dengan adanya

Pendapat Abdul Halim (2007:98) tentang lain-lain pendapatan asli daerah yang sah adalah sebagai berikut: Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain

Jadi sebetulnya apa yang kita lakukan sekarang sudah ada prograrnnya 9 kota untuk Indonesia mulai dari Medan, Palembang, Cilegon, Jabotabek, Surabaya, bahkan di

Kelompok perlakuan di intervensi akupresur sebanyak 3 kali dalam seminggu.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna tekanan darah (sistole dan

a) Dengan dilakukannya konfigurasi, semua akses ke aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan kebutuhan internal pemerintah Provinsi Gorontalo tidak