Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Divisi Tempa dan Cor adalah salah satu unit usaha yang berada di PT Pindad (Persero). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Tempa dan Cor adalah menghasilkan produk tempa dan produk cor yang akan digunakan untuk peralatan militer, alat peralatan industri manufaktur, energi, transportasi dan lain-lain.
Bagi suatu perusahaan pembelian bahan baku yang efisien dan efektif akan menjamin kelangsungan kegiatan operasi perusahaan karena bahan baku inilah yang akan digunakan untuk diolah menjadi produk yang siap dijual. Aktivitas pembelian bahan baku harus dilakukan pada tingkat harga serendah mungkin dan dapat memenuhi ketersediaan bahan baku sesuai dengan waktu kebutuhannya.
Bertitik tolak dari hal tersebut diatas, perusahaan perlu merancang suatu struktur pengendalian intern yang mendukung efektivitas pembelian bahan baku. Struktur pengendalian intern merupakan alat bantu umtuk mengawasi setiap kegiatan yang ada dalam perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan struktur pengendalian intern, pelaksanaan pembelian bahan baku serta mengetahui apakah ada peranan struktur pengendalian intern terhadap efektivitas pembelian bahan baku.
Data-data yang dibutuhkan diperoleh melalui wawancara, observasi, kuesioner serta melakukan studi kepustakaan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kuantitatif.
Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kuantitatif, dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Champion, menunjukkan hasil yang significant yaitu 69,03%, artinya struktur pengendalian intern memperoleh hasil cukup berpengaruh terhadap efektivitas pembelian bahan baku.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………... i
KATA PENGANTAR………...ii
DAFTAR ISI ………iv
DAFTAR TABEL………...viii
DAFTAR GAMBAR ………ix
DAFTAR LAMPIRAN……….x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………1
1.2 Identifikasi Masalah……….4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….4
1.4 Kegunaan Penelitian……….4
1.5 Kerangka Pemikiran……….5
1.6 Metodologi Penelitian ………..8
1.7 Lokasi Penelitian………10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Struktur………..11
2.1.1 Struktur Pengendalian Intern………..12
2.1.1.1 Pengertian Struktur Pengendalian Intern………12
Universitas Kristen Maranatha 2.1.1.3 Unsur-Unsur Pengendalian Intern………..18
2.1.1.4 Lingkungan Pengendalian………..19
2.1.1.5 Penetapan resiko oleh manajemen………..22
2.1.1.6 Keterbatasan Struktur Pengendalian Intern…………23
2.1.1.7 Konsep dasar Struktur Pengendalian Intern………...24
2.1.1.8 Flowchart...27
2.2. Efektivitas………...30
2.2.1. Pembelian bahan baku………..31
2.2.1.1 Sistem dan prosedur pembelian bahan baku………..31
2.2.1.2 Pengertian dan tujuan sistem dan prosedur
pembelian bahan baku ………32
2.2.1.3 Fungsi- fungsi yang terkait dalam pembelian
bahan baku...33
2.2.1.4 Jaringan prosedur yang membentuk sistem
informasi akuntansi pembelian bahan baku…………34
2.2.1.5 Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan…..35
2.2.1.6 Pengendalian intern sistem dan prosedur
pembelian bahan baku ...39
2.3. Hubungan Struktur Pengendalian Intern dengan Efektivitas
Pembelian Bahan Baku………...41
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Universitas Kristen Maranatha
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...44
3.1.2 Tujuan, Visi dan Misi PT. PINDAD (Persero)………..48
3.1.3 Aktivitas PT. PINDAD (Persero)………..50
3.1.4 Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero)……….52
3.1.5 Uraian tugas PT. PINDAD (Persero)………54
3.1.6 Uraian Tugas Divisi Tempa dan Cor (TC) PT. PINDAD (Persero)……….62
3.2 Metode Penelitian………...67
3.2.1 Operasional Variabel………...67
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data………..70
3.2.3 Teknik Analisis Data………...70
3.3 Penarikan Simpulan………72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………73
4.1.1. Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern………73
4.1.2 Pelaksanaan Aktivitas Pembelian Bahan Baku……….77
4.1.2.1. Ruang Lingkup Pembelian……….77
4.1.2.2 Fungsi yang terkait………..77
4.1.2.3 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur pengadaan material………79
4.1.2.4 Jaringan Prosedur Pembelian………..83
Universitas Kristen Maranatha 4.2.1 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern………92
4.2.2 Pelaksanaan Aktivitas Pembelian Bahan Baku……….98
4.3 Peranan Struktur Pengendalian Intern terhadap Efektivitas
Pembelian Bahan Baku………106
4.4 Analisis Pengujian Hipotesis………...109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……….113
5.2 Saran………...115
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Simbol Bagan Aliran Dokumen………..28
Tabel 3.2 Indikator Variabel………...68
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Pindad (Persero)………65
Kuesioner
Struktur Pengendalian Intern
Pertanyaan Ya Tidak
- Mengamankan Harta
1. Apakah terdapat pihak khusus yang bertugas untuk mengamankan harta yang dimiliki perusahaan ?
2. Apakah harta yang dimiliki perusahaan relevan dengan data yang tersedia ?
3. Apakah harta yang dimiliki perusahaan telah tersimpan cukup aman ?
4. Apakah harta yang dimiliki dapat digunakan sebagai modal perusahaan di masa yang akan datang ?
5. Apakah harta yang dimiliki perusahaan suag dicatat dengan benar?
- Efisiensi Operasional
6. Apakah sudah terjadi penghematan biaya dalam kegiatan produksi?
7. Apakah kegiatan operasional perusahaan memberikan kemudahan bagi setiap pemakai ?
8. Apakah kegiatan operasional dalam pabrik sudah efisien ?
9. Apakah kecenderungan terjadinya produk gagal sudah diminimalisasi dengan benar ?
10.Apakah kegiatan operasional dalam pabrik selesai dengan tepat waktu dan sesuai dengan yang diharapkan ?
- Mentaati Kebijakan
11.Apakah perusahaan memiliki ketentuan khusus dalam penerimaan pegawai yang akan bekerja di perusahaan ?
13.Apakah kebijakan perusahaan telah sepenuhnya ditaati oleh pegawai perusahaan ?
14.Apakah ada perlakuan khusus bagi pegawai yang melanggar ketentuan yang berlaku dalam perusahaan ?
15.Apakah kebijakan perusahaan yang ada merugikan pegawai yang bekerja di perusahaan ?
- Prosedur Pengendalian
16.Apakah setiap kegiatan administrasi yang terjadi menggunakan dokumen atau catatan yang lengkap ?
17.Apakah kegiatan administrasi sudah memberikan kemudahan bagi pemakai ?
18.Apakah data akuntansi untuk setiap transaksi telah disortir dan diklasifikasikan secara tepat sesuai kode rekening?
19.Apakah Perusahaan memiliki komite audit ?
20.Apakah proses pencatatan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku ?
Kuesioner
Efektivitas Pembelian Bahan Baku
Pertanyaan Ya Tidak
- Pencapaian Tujuan
1. Apakah semua data akuntansi perusahaan sudah dicek kebenarannya ?
2. Apakah ketepatan waktu pembelian sudah terlaksana dengan baik ? 3. Apakah ketelitian pegawai sangat berpengaruh terhadap efisiensi
4. Apakah pengesahan dokumen kegiatan pembelian yang dilakukan oleh pimpinan, pembubuhan cap, penomoran sesuai dengan prosedur otorisasi yang telah digariskan ?
- Penyimpanan Bahan Baku
5. Apakah tersedia gudang sebagai tempat penyimpanan bahan baku ? 6. Apakah letak gudang dan tempat produksi bahan baku berjauhan ? 7. Apakah pengawasan gudang sudah terkoordinir dengan baik sesuai
dengan tugas karyawan yang bersangkutan ?
8. Apakah bahan baku yang sudah dicadangkan telah tersimpan dengan semestinya ?
- Kegiatan Pembelian
9. Apakah setiap kegiatan pembelian dapat dilakukan secara kredit ? 10.Apakah setiap kegiatan pembelian dapat dilakukan secara tunai ? 11.Apakah setiap kegiatan pembelian yang terjadi menggunakan
dokumen atau catatan yang lengkap ?
12.Apakah pembelian barang dapat dilakukan melalui pemesanan lewat telepon ?
- Lingkungan Pengendalian
13.Apakah penempatan pegawai di dalam organisasi sudah sesuai dengan kemampuannya ?
14.Apakah ada koordinasi antar bagian dalam struktur organisasi perusahaan ?
15.Apakah metode pengendalian yang diterapkan sudah sepenuhnya dimengerti oleh pemakai ?
16.Apakah Dewan komisaris dan Komite Pemerikasaan berfungsi dengan baik ?
17.Apakah setiap transaksi yang terjadi dicatat secara akuntansi ? 18.Apakah data akuntansi pembelian yang dicatat sudah relevan
dengan transaksi yang diwakilinya ?
19.Apakah setiap transaksi yang dicatat secara akuntansi telah diperiksa kebenarannya sehingga tidak terjadi kecurangan ?
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Bandung, 3 Juli 2007
Kepada Yth,
Bapak / Ibu / Sdr. Responden di
Tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir program strata satu (S1) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha (UKM), kami bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Peranan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas Pembelian Bahan Baku.”
Agar penelitian ini dapat terlaksana, kami mohon Bapak / Ibu dapat meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang kami lampirkan bersama surat ini. Setelah kuesioner tersebut diisi, kami akan mengambil kuesioner tersebut. Kami akan merahasiakan identitas Bapak / Ibu sebagai sumber data jika Bapak / Ibu menghendakinya.
Kami ucapkan terimakasih atas bantuan dan partisipasi yang Bapak / Ibu berikan.
Hormat saya,
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Peningkatan teknologi yang melanda Indonesia dan negara-negara lain di
berbagai belahan dunia telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. Pengaruh
ini membawa dampak yang sangat besar terhadap dunia usaha yaitu semakin
meningkatnya tingkat persaingan diantara berbagai perusahaan.
Konsekuensi logis yang harus ditanggung dengan semakin kompleksnya
persaingan adalah pimpinan perusahaan harus melakukan berbagai tindakan yang
diarahkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya yaitu dengan
mempersiapkan organisasinya yang kompetitif. Organisasi yang kompetitif adalah
organisasi yang mempunyai daya saing dalam arti mampu berkembang untuk
memuaskan pihak-pihak yang berkepentingan.
Sejalan dengan berkembangnya suatu perusahaan baik dalam ukuran, jenis
usaha dan kegiatannya akan mengakibatkan meningkatnya tugas yang harus
dihadapi oleh pimpinan perusahaan. Pada peusahaan yang berskala kecil, seorang
pimpinan perusahaan dapat dengan mudah mengawasi semua aktivitas yang
dilakukan oleh bawahannya. Lain halnya dengan perusahaan yang besar,
pimpinan perusahaan mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengawasi
semua aktivitas perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya, maka pimpinan
perusahaan harus melakukan pendelegasian wewenang, tetapi tanggung jawab
2 Universitas Kristen Maranatha Untuk mengelola dan mengawasi jalannya perusahaan secara efektif,
pimpinan perusahaan memerlukan suatu alat yang dapat membantu dalam
melakukan pengelolaan dan pengawasan tersebut. Sistem informasi akuntansi
merupakan salah satu alat Bantu bagi manajemen dalam menyediakan informasi
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan baik dalam aktivitas perencanaan,
pengkoordinasian serta pengendalian. Dengan diterapkannya sistem informasi
akuntansi yang memadai akan diperoleh informasi yang tepat waktu dan akurat
sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan.
Suatu sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan harus
dapat menciptakan pengendalian intern atas semua aktivitas yang ada dalam
perusahaan. Sistem informasi akuntansi sendiri disusun dengan tujuan umum
untuk memperbaiki pengendalian intern yaitu untuk memperbaiki tingkat
keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
Struktur pengendalian intern merupakan kebijakan-kebijakan dan prosedur
yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi
dapat dicapai. Dengan diterapkannya struktur pengendalian intern diharapkan
segala bentuk tindakan yang akan merugikan perusahaan dapat dicegah atau kalau
sudah terjadi dapat diketahui sedini mungkin.
Bagi suatu perusahaan pengadaan bahan baku yang efektif dan efisien
sangat membantu menjamin kelancaran kegiatan operasi perusahaan karena bahan
baku inilah yang nantinya akan digunakan dan diolah menjadi produk yang siap
3 Universitas Kristen Maranatha bagi perusahaan. Beberapa kerugian dapat terjadi akibat penanganan yang kurang
tepat dalam aktivitas pembelian. Kerugian akibat pembayaran yang terlalu tinggi
dari yang seharusnya dibayar oleh perusahaan, pembelian yang tidak sesuai
dengan kebutuhan serta keterlambatan penyediaan bahan baku yang dibutuhkan.
Bertitik tolak dari hal ini maka suatu perusahaan perlu merancang suatu
sistem informasi yang mendukung pengendalian intern atas pembelian bahan
baku. Sistem informasi akuntansi pembelian yang memadai diharapkan dapat
menjamin bahwa pembelian bahan baku telah sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Selain itu suatu sistem informasi akuntansi harus dapat menciptakan
pengendalian intern yang memadai atas aktivitas pembelian. Dalam
pelaksanaannya sistem informasi akuntansi tidak lepas dari dukungan
pengendalian intern. Dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi yang
didukung dengan pengendalian intern yang memadai maka diharapkan segala
bentuk penyimpangan dalam aktivitas pembelian dapat segera diketahui.
Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul :
“PERANAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
EFEKTIVITAS PEMBELIAN BAHAN BAKU”
4 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka masalah yang akan
dikemukakan dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan struktur pengendalian intern pada perusahaan ?
2. Bagaimana pelaksanaan aktivitas pembelian bahan baku pada perusahaan ?
3. Apakah terdapat peranan antara struktur pengendalian intern dengan
efektivitas pembelian bahan baku pada perusahaan ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan struktur pengendalian intern pada perusahaan.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan aktivitas pembelian bahan baku pada
perusahaan.
3. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peranan antara struktur pengendalian
intern dengan efektivitas pembelian bahan baku pada perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat :
1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan tentang
sistem informasi akuntansi dengan cara membandingkan teori yang dipelajari
dengan penerapan yang terjadi di perusahaan.
2. Bagi Perusahaan dapat memberikan masukan untuk penerapan sistem
informasi akuntansi yang digunakan serta pertimbangan penyempurnaan
5 Universitas Kristen Maranatha
3. Bagi Pihak lain, diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk
penelitian lebih lanjut.
1.5 Kerangka Pemikiran
Bagi suatu perusahaan, aktivitas pembelian bahan baku merupakan salah
satu aktivitas yang penting karena merupakan sebagian langkah awal dari
rangkaian kegiatan produksi suatu barang. Pembelian bahan baku ditujukan untuk
menjamin tersedianya bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi.
Pengelolaan aktivitas pembelian bahan baku yang tidak tepat akan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan akibat lebih lanjut adalah terhambatnya operasi
perusahaan.
Pembelian bahan baku yang efektif harus dilakukan sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan oleh bagian yang membutuhkannya. Selain itu
pembelian harus dilakukan pada tingkat harga yang serendah mungkin dan dapat
mencukupi ketersediaan bahan baku yang bersangkutan sesuai dengan waktu
kebutuhannya.
Menurut James R. Davis, C. Wayne Alderman and Leonard A.
Robinson dalam buku “Accounting Information System : A Cycle Approach”,
Aktivitas pembelian didefinisikan sebagai berikut :
“The purchasing involves the procurement of material, supplies, equipment and services at lowest possible cost with required quality standards to support the production of merchandise and product that meet (the company’s) image and reputation for excellence in its field. The main goal must always be the promotion of (the company’s) best interest trough intelligent action and fair dealing that result in the acquition of maximum value for each dollar of expenditure.”
6 Universitas Kristen Maranatha Mengingat pentingnya pengadaan bahan baku maka perusahaan perlu
merancang suatu sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku yang mampu
menyediakan berbagai informasi kepada manajemen perusahaan berkaitan dengan
aktivitas pembelian bahan baku.
Untuk memperoleh sistem informasi akuntansi yang memadai, maka
sistem informasi tersebut harus memenuhi karakteristik-karakteristik sebagaimana
yang diungkapkan Barry E. Cushing, yang diterjemahkan oleh Ruchyat
Kosasih, dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi
Perusahaan” sebagai berikut :
“1. Kegunaan (usefulness) 2. Ekonomis (economis) 3. Keandalan (rellability)
4. Pelayanan Langganan (customer service) 5. Kapasitas (capacity)
6. Kesederhanaan (simplicity) 7. Fleksibitas (fleksibility)”
(Ruchyat Kosasih, 1995 : hal. 329)
Adapun pengertian sistem informasi akuntansi itu sendiri menurut Barry
E. Cushing, yang diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, dalam bukunya “Sistem
informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan” adalah :
“Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari pengelolahan data transaksi.”
(Ruchyat Kosasih, 1995 : hal. 17)
Dalam perusahaan yang berskala kecil manajemen terlibat dalam semua
aktivitas perusahaan, tetapi apabila perusahan tersebut semakin berkembang,
7 Universitas Kristen Maranatha seluruh aktivitas perusahaan. Untuk menjamin segala aktivitas telah diarahkan
untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan.
Menurut IAI, dalam buku “Standar Profesional Akuntan Publik”,
memberikan penjelasan mengenai struktur pengendalian intern adalah sebagai
berikut :
“Struktur pengendalian intern suatu satuan usaha terdiri dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan keyakinan (assurance) memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha dapat tercapai.”
(IAI, 1994 : hal. 359.03)
Adapun tujuan dari struktur pengendalian intern menurut Mulyadi dalam
bukunya “Pemeriksaan Akuntan” adalah sebagai berikut :
“1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. 3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”
(Mulyadi, 1992 : hal. 64)
Untuk tercapainya tujuan struktur pengendalian intern yang memadai,
maka perlu adanya unsur-unsur yang menunjang struktur pengendalian intern.
Unsur-unsur struktur pengendalian intern menurut Arens and Loebbecke,
yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf, dalam bukunya “Auditing
Pendekatan Terpadu” adalah :
“1. Lingkungan Pengendalian
2. Sistem Akuntansi
3. Prosedur Pengendalian”
(Amir Abadi Jusuf, 1993 : hal. 38)
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, penulis
8 Universitas Kristen Maranatha “Apabila Struktu Pengendalian Intern dijalankan dengan baik, maka
pembelian bahan baku menjadi efektif.”
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan
menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Dimana data
yang diperoleh akan diolah dan dianalisis lebih lanjut dengan dasar teori yang
dipelajari.
• Operasionalisasi Variavel
Sesuai dengan judul penelitian di atas maka terdapat dua variable yang
akan dianalisis dalam penelitian yaitu :
1. Struktur pengendalian intern sebagai variable independent atau disebut
variable X.
2. Efektivitas pembelian bahan baku sebagai variable dependen atau disebut
variable Y.
Kriteria yang ditetapkan sebagai dasar untuk menganalisis mencakup
criteria sistem informasi akuntansi dengan beberapa indikatornya serta criteria
pengendalian inter pembelian bahan baku yang efektif dengan beberapa
indikatornya, kemudian melakukan analisis atas dasar kiteria yang ditetapkan..
• Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :
9 Universitas Kristen Maranatha Data primer diperoleh dan dikumpulkan dengan cara melakukan penelitian
langsung pada perusahaan yang merupakan objek penelitian, sedangkan teknik
untuk mengumpulkan data primer dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Observasi
Mengunjungi langsung perusahaan yang menjadi objek penelitian dan
melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan bagian-bagian yang
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan mengumpulkan data-data yang
diperlukan.
b. Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak yang berwenang untuk
mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bukti-bukti yang
diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa bahan-bahan dan
dokumen-dokumen
2. Pengumpulan Data Sekunder (Library Research)
Pengumpulan data-data yang diperlukan yang dilakukan dengan
menggunakan literatur, buku-buku, catatan-catatan kuliah dan sumber data
lainnya di perpusatakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3. Studi kasus Analisis yang dilakukan dengan mendasarkan ciri pada teori-teori
yang telah dipelajari dalam studi pustaka untuk diterapkan pada kenyataan
10 Universitas Kristen Maranatha 1.7 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. PINDAD (Persero), Divisi Tempa dan Cor
113 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah penulis lakukan
mengenai peranan Struktur Pengendalian Intern dalam menunjang Efektivitas
Pembelian Bahan Baku di PT. PINDAD (Persero) Divisi TC, maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern pada PT. PINDAD (Persero) Divisi
TC telah sangat memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi sebagai
berikut:
• Adanya karakterisitik struktur pengendalian intern yang menunjukkan bahwa
struktur pengendalian intern di PT.PINDAD (Persero) Divisi TC mempunyai
sifat yaitu: memiliki kegunaan, manfaat, keandalan yang tinggi, pelayanan
pelanggan, kapasitas, kesederhanaan dan fleksibilitas.
• Metode pengolahan data dilaksanakan oleh karyawan yang tepat yaitu
karyawan yang profesional dan sesuai dengan keahliannya, data akuntansi
pembelian dapat diterapkan dengan tepat waktu dengan menggunakan alat
bantu berupa komputer sehingga dapat menghasilkan informasi dengan waktu
114 Universitas Kristen Maranatha
• Dihasilkannya informasi yang digunakan oleh manajemen sebagai dasar
pengambilan keputusan, pertanggungjawaban berkenaan dengan
kepengurusan serta sebagai alat pengawasan atas aktivitas perusahaan.
2. Efektivitas pembelian bahan baku pada PT. PINDAD (Persero) Divisi TC telah
sangat efektif. Adapun hal-hal yang mendukung kesimpulan tersebut adalah:
• Adanya struktur organisasi yang memadai yang menggambarkan adanya
pembagian wewenang dan tanggung jawab serta pemisahan fungsi yang jelas
pada tiap bagian. Dengan adanya pembagian wewenang yang jelas, maka
perusahaan dapat mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilki untuk
mencapai tujuan organisasi dan mempermudah pertanggunjawaban
penggunaannya.
• Terdapat penerapan prosedur otorisasi yang bertujuan untuk menjamin bahwa
setiap transaksi yang terjadi telah mendapatkan persetujuan. Prosedur
otorisasi digunakan juga untuk mempertanggungjawabkan penggunaan
dokumen sehingga dapat memberikan perlindungan yang cukup atas kekayaan
dan catatan.
• Telah dilaksanakannya pengecekan secara independen atas kinerja karyawan
di PT. PINDAD (Persero) divisi TC yang dilakukan oleh satuan pengawas
intern dengan melakukan internal audit. Selain itu pemisahan fungsi yang
115 Universitas Kristen Maranatha
independen ini ditujukan untuk menelaah dan mendeteksi perubahan yang
terjadi pada struktur pengendalian intern yang diterapkan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan melalui perbandingan kriteria dan pengamatan
yang dilakukan, penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan
sebagai koreksi atas kelemahan dalam penerapan struktur pengendalian intern
berkaitan dengan aktivitas pembelian bahan baku, diantaranya
1. Perlunya dibentuk suatu bagian tersendiri yang bertanggungjawab atas
pengamanan dan pengendalian data. Secara organisasional bagian ini harus
independen terhadap semua bagian yang menggunakan data di perusahaan.
Hal ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan data serta ditujukan untuk
menciptakan pengecekan silang antar bagian di perusahaan. Saran ini
didasarkan pada hasil pembahasan yang menunjukkan bahwa tanggung jawab
pengamanan data di PT. PINDAD (Persero) Divisi TC berada pada
masing-masing bagian operasional yang melaksanakan suatu transaksi. Pengamanan
dan pengendalian data yang diserahkan pada bagian operasional akan
memungkinkan terjadinya manipulasi atau penyalahgunaan data.
2. Setiap dokumen tentang pembelian sebaiknya dicantumkan nomor urut
tercetak. Penomoran tercetak tersebut maupun untuk penelusuran dokumen
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Amir Abadi Yusuf, Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi ke-5, Salemba Empat, Jakarta, 1993.
Aren, Alvin A., dan James K. Loebbecke, Auditing : An Integrated Approach, Sixth Edition, Prentice Hal, New Jersey: 1994.
Agus Maulana, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi ke-6, Binarupa Aksara, Jakarta, 1992.
Brink, Victor Z., and Herbert Witt, Modern of Internal Auditor, Fourth Edition, A Ronald Press Publiction, New york:1982.
D. Hartano, Akuntansi Untuk Usahawan, PPM, Jakarta, 1995.
Davis, James R, C. Wayne Alderman, Leonard A Robinson,Accounting Information System : A ycle Approach, 3 Edition, John Wiley & Son Inc, New York, 1990.
HM Yogianto, Analisis dan Desain Sistem. Edisi Keempat : Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1994.
Universitas Kristen Maranatha La Midzan dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi II, Edisi ke-5, Lembaga
Informatika Akuntansi, Bandung, 1994.
Moscove, Stephen A, Accounting Information System, John Wiley & Son Inc, Newyork, 1981.
Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan, Edisi ke-4, bagian penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1992.
Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1993.
Ruchyat Kosasih, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, Edisi ke-3, Erlangga, Jakarta, 1992
Supriyono, RA dan Mulyadi, Akuntansi Manjemen 2, Edisi ke-2, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1990.
Tuanakotta, M. Theodorus, Auditing : Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Balai Penerbit FE Universitas Indonesia, Jakarta:1977.
Wilkinson, Joseph. W, Accounting and Information Systems, 2nd Edition, John Wisley and Son Inc, New york, 1986.