• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi replikasi basis data terdistribusi untuk sistem administrasi sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi replikasi basis data terdistribusi untuk sistem administrasi sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang."

Copied!
329
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu wilayah administratif

di Jawa Tengah yang mengelola paroki-paroki di sebagian wilayah Jawa Tengah

dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal ini, Keuskupan Agung Semarang

harus memantau jumlah dan data umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang.

Paroki-paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan

aplikasi untuk mengkomputerisasi buku-buku sakramen yang diberi nama Sistem

Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Dengan aplikasi tersebut, data-data umat

bisa tersimpan dalam bentuk digital, tetapi pihak keuskupan mengalami kesulitan

untuk memantau data-data yang ada di paroki.

Berdasarkan masalah tersebut, dikembangkan aplikasi Sistem

Administrasi Sakramental dan Pastoral untuk Keuskupan Agung Semarang dengan

menggunakan teknologi replikasi basis data yang dapat mengolah data-data pribadi

dan data sakramental umat di Keuskupan Agung Semarang, serta memudahkan

pihak keuskupan untuk memantau data umat yang ada di paroki. Sistem

dikembangkan dengan Bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL dengan

teknologi replikasi basis data.

Hasil yang diperoleh adalah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral

untuk Keuskupan Agung Semarang yang dapat menyimpan dan mengolah data

pribadi umat dan data sacramental umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang,

dan juga memudahkan pihak keuskupan untuk memantau data-data pribadi dan data

(2)

ABSTRACT

The Archdiocese of Semarang is one of the administrative regions in Central

Java who manage parishes in some parts of Central Java and Yogyakarta. One of

its duties is to monitor the amount of data and the people in the region of the

archdiocese. Parishes in the Archdiocese of Semarang are already using application

to computerize the sacrament books named Sistem Informasi Administrasi Pastoral

- SIAP (Pastoral Administration Information System). With this application, the

data of people can be stored in digital form, but the diocese had difficulty to monitor

the data that is in the parish.

Based on this problem, it is developed an application named Sistem

Administrasi Sakramental dan Pastoral (Sacramental and Pastoral Administration

System) for the archdiocese of Semarang. This application is using database

replication technology that can process personal data and sacramental data of

people in the Archdiocese of Semarang, and facilitate the diocese to monitor the

data of people in the parish. The system was developed with the PHP programming

language and MySQL database with database replication technology.

The results obtained are Sacramental and Pastoral Administration System

for the Archdiocese of Semarang that can store and process personal data and

sacramental data of people in the archdiocese, and also facilitates the diocese to

(3)

IMPLEMENTASI REPLIKASI BASIS DATA TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM ADMINISTRASI SAKRAMENTAL DAN PASTORAL

KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

Dionisius Wisnu Agung Wicaksono

125314059

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

ii

IMPLEMENTATION OF REPLICATION DISTRIBUTED DATABASE FOR SYSTEM OF SACRAMENTAL ADMINISTRATION

AND PASTORAL ARCHDIOCESE OF SEMARANG

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By :

Dionisius Wisnu Agung Wicaksono

125314059

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(5)
(6)
(7)

v

MOTTO

SING PENTING YAKIN!

Kamu adalah Garam dan Terang Dunia

(Matius 5:13-16)

(8)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan kepada :

Bapa di surga serta putraNya Tuhan Yesus Kristus

Keluarga yang selalu menjadi tempat ternyaman

Bapak Ibu dosen

(9)
(10)
(11)

ix

ABSTRAK

Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu wilayah administratif

di Jawa Tengah yang mengelola paroki-paroki di sebagian wilayah Jawa Tengah

dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal ini, Keuskupan Agung Semarang

harus memantau jumlah dan data umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang.

Paroki-paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan

aplikasi untuk mengkomputerisasi buku-buku sakramen yang diberi nama Sistem

Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Dengan aplikasi tersebut, data-data umat

bisa tersimpan dalam bentuk digital, tetapi pihak keuskupan mengalami kesulitan

untuk memantau data-data yang ada di paroki.

Berdasarkan masalah tersebut, dikembangkan aplikasi Sistem

Administrasi Sakramental dan Pastoral untuk Keuskupan Agung Semarang dengan

menggunakan teknologi replikasi basis data yang dapat mengolah data-data pribadi

dan data sakramental umat di Keuskupan Agung Semarang, serta memudahkan

pihak keuskupan untuk memantau data umat yang ada di paroki. Sistem

dikembangkan dengan Bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL dengan

teknologi replikasi basis data.

Hasil yang diperoleh adalah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral

untuk Keuskupan Agung Semarang yang dapat menyimpan dan mengolah data

pribadi umat dan data sacramental umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang,

dan juga memudahkan pihak keuskupan untuk memantau data-data pribadi dan data

(12)

x

ABSTRACT

The Archdiocese of Semarang is one of the administrative regions in Central

Java who manage parishes in some parts of Central Java and Yogyakarta. One of

its duties is to monitor the amount of data and the people in the region of the

archdiocese. Parishes in the Archdiocese of Semarang are already using application

to computerize the sacrament books named Sistem Informasi Administrasi Pastoral

- SIAP (Pastoral Administration Information System). With this application, the

data of people can be stored in digital form, but the diocese had difficulty to monitor

the data that is in the parish.

Based on this problem, it is developed an application named Sistem

Administrasi Sakramental dan Pastoral (Sacramental and Pastoral Administration

System) for the archdiocese of Semarang. This application is using database

replication technology that can process personal data and sacramental data of

people in the Archdiocese of Semarang, and facilitate the diocese to monitor the

data of people in the parish. The system was developed with the PHP programming

language and MySQL database with database replication technology.

The results obtained are Sacramental and Pastoral Administration System

for the Archdiocese of Semarang that can store and process personal data and

sacramental data of people in the archdiocese, and also facilitates the diocese to

(13)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Bapa di surga, atas segala berkat dan karuniaNya

melalui perantaraan putraNya Tuhan Yesus Kristus dalam penulisan tugas akhir

dengan judul “Implementasi Replikasi Basis Data Terdistribusi untuk Sistem

Administrasi Sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang

sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir karena

adanya bimbingan, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan

ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapa di surga melalui perantaraan putraNya Tuhan Yesus atas bimbingan,

anugerah dan penguatan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.

2. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si.,M.Math.Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi.

3. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiarti, S.Si., M.Kom. selaku kepala Program Studi

Teknik Informatika.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Informatika atas

bimbingan dan pendampingan selama penulis menempuh studi.

5. Bapak Iwan Binanto, M.Cs. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan selama penulis menempuh studi.

6. Ibu Agnes Maria Polina selaku dosen pembimbing yang selalu memberi

(14)

xii

7. Tim Sistem Informasi dari pihak Keuskupan Agung Semarang, PPA

Universitas Sanata Dharma dan PKTI Universitas Sanata Dharma yang telah

menerima dan mempercayakan penulis untuk menyelesaikan sistem, dan

selalu mendukung serta membantu dalam segala hal selama proses pengerjaan.

8. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom dan Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi,

S.T., M.T selaku dosen penguji yang memberi masukan untuk tugas akhir ini.

9. Untuk Bapak Haris Sriwindono selaku kepala Laboratorium Basis Data dan

Mas Yanuar selaku laboran Laboratorium Basis Data yang sudah memberi

penulis kesempatan untuk berkarya di Laboratorium Basis Data, serta bantuan

yang diberikan selama proses pengerjaan tugas akhir.

10.Untuk keluarga di Tangerang, Bapak, Ibu, Marsel dan Angela yang selalu

mendoakan dan menjadi semangat penulis untuk selalu berjuang.

11.Untuk keluarga di Jogja yang selalu mendukung selama penulis mengerjakan

tugas akhir.

12.Teman-teman seperjuangan Teknik Informatika angkatan 2012 yang selalu

berjuang bersama penulis selama masa studi.

13.Teman-teman teknik informatika penghuni lab tugas akhir yang selalu hadir

setiap hari untuk mencairkan suasana di lab.

14.Semua pihak yang sudah membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini

yang belum disebutkan diatas.

Ada pepatah tak ada gading yang tak retak, demikian penulis menyadari

bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam tugas akhir ini. Oleh karena

(15)
(16)

xiv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Survei Awal ... 4

1.5.2 Studi Pustaka ... 4

1.5.3 Pembangunan Sistem ... 5

1.5.4 Uji Coba Terhadap Pengguna ... 7

1.5.5 Analisa Hasil Uji Coba... 7

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Basis Data Terdistribusi ... 9

2.1.1 Basis Data ... 9

2.1.2 Basis Data Terdistribusi ... 9

(17)

xv

2.2 Sistem Administrasi ... 21

2.2.1 Pengertian Sistem ... 21

2.2.2 Pengertian Administrasi ... 22

2.2.3 Pengertian Sakramental dan Pastoral ... 23

2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Terstruktur ... 23

2.4 PHP ... 29

2.4.1 Pengertian PHP ... 29

2.5 CodeIgniter ... 30

2.6 MySQL ... 30

2.6.1 Pengertian MySQL ... 30

2.6.2 Replikasi dalam MySQL ... 32

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33

3.1 Analisa Sistem ... 33

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama ... 33

3.1.2 Gambaran Umum Sistem Baru ... 34

3.2 Perancangan Sistem ... 61

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 61

3.2.2 Perancangan User Interface... 82

3.3 Perancangan Replikasi Basis Data ... 94

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 97

4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 97

4.2 Implementasi Basis Data ... 97

4.3 Implementasi Sistem ... 128

4.3.1 Sistem Server master (paroki) ... 128

4.3.2 Sistem Server slave (keuskupan) ... 248

4.4 Implementasi Replikasi ... 250

4.4.1 Implementasi Server Master ... 251

4.4.2 Implementasi Server Slave ... 252

4.4.3 Menghubungkan Server Master Dengan Server Slave ... 253

4.4.4 Menjalankan Slave ... 255

BAB V ANALISA HASIL ... 258

(18)

xvi

5.2 Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna (Betha Test) ... 261

5.2.1 Form Kuesioner ... 261

5.1.1 Hasil dan Pembahasan... 261

5.3 Rangkuman Uji Coba Terhadap Pengguna ... 282

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 290

6.1 Kesimpulan ... 290

6.2 Saran ... 292

DAFTAR PUSTAKA ... 293

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Sistem Basis Data Terdistribusi (Connolly, 2005) ... 11

Gambar 2. 2 Ilustrasi Proses Replikasi Synchronous (Connolly, 2005) ... 18

Gambar 2. 3 Ilustrasi Proses Replikasi Asynchronous (Connolly, 2005) ... 19

Gambar 2. 4 Kepemilikan master/slave – Data Dissemination ... 20

Gambar 2. 5 Kepemilikan master/slave – Data Consolidation ... 20

Gambar 2. 6 Simbol Use Case ... 24

Gambar 2. 7 Simbol Aktor ... 24

Gambar 2. 8 Contoh ERD ... 25

Gambar 2. 9 Contoh Entitas ... 25

Gambar 2. 10 Contoh Atribut ... 25

Gambar 2. 11 Contoh Primary Key ... 26

Gambar 2. 12 Contoh Relasi ... 26

Gambar 2. 13 Contoh Entitas dan Atribut ... 27

Gambar 2. 14 Contoh Simbol Relasi ... 27

Gambar 2. 15 Contoh Relasi ... 28

Gambar 2. 16 Simbol Proses ... 28

Gambar 2. 17 Simbol Arus Data ... 28

Gambar 2. 18 Simbol Eksternal Entitas ... 29

Gambar 2. 19 Simbol Penyimpanan Data ... 29

Gambar 3. 1 Ilustrasi Proses Replikasi Sistem... 35

Gambar 3. 2 Use Case Diagram Pengguna Paroki ... 36

Gambar 3. 3 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 37

Gambar 3. 4 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 38

Gambar 3. 5 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 39

Gambar 3. 6 Use Case Diagram Pengguna Keuskupan ... 40

Gambar 3. 7 Use Case Diagram Pengguna Keuskupan (lanjutan) ... 41

Gambar 3. 8 Diagram Konteks... 42

(20)

xviii

Gambar 3. 10 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 44

Gambar 3. 11 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 45

Gambar 3. 12 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 46

Gambar 3. 13 DFD Level 1 ... 47

Gambar 3. 31 Desain Basis Data Konseptual ... 61

Gambar 3. 32 Desain Basis Data Konseptual (lanjutan) ... 62

Gambar 3. 33 Desain Basis Data Konseptual (lanjutan) ... 63

Gambar 3. 34 Desain Basis Data Logikal ... 64

Gambar 3. 35 Desain Basis Data Logikal (lanjutan) ... 65

Gambar 3. 36 Desain Basis Data Logikal (lanjutan) ... 66

Gambar 3. 37 Desain Interface Halaman Login ... 82

Gambar 3. 38 Desain Interface Halaman Utama ... 82

(21)

xix

Gambar 3. 40 Desain Interface Form Pengisian Data Keluarga (Bagian Kepala

Keluarga) ... 84

Gambar 3. 41Desain Interface Form Pengisian Data Anggota Keluarga ... 85

Gambar 3. 42 Desain Interface Form Pengisian Data Baptis ... 86

Gambar 3. 43 Desain Interface Form Pengisian Data Komuni Pertama ... 86

Gambar 3. 44 Desain Interface Form Pengisian Data Penguatan ... 87

Gambar 3. 45 Desain Interface Form Pengisian Data Perkawinan ... 88

Gambar 3. 46 Desain Interface Form Pengisian Data Imamat ... 89

Gambar 3. 47 Desain Interface Form Pengisian Data Pengurapan ... 90

Gambar 3. 48 Desain Interface Form Pengisian Data Kematian ... 90

Gambar 3. 49 Desain Interface Cetak Kartu Keluarga ... 91

Gambar 3. 50 Desain Interface Cetak Surat Baptis ... 91

Gambar 3. 51 Desain Interface Cetak Surat Nikah ... 92

Gambar 3. 52 Desain Interface Cetak Buku Baptis ... 92

Gambar 3. 53 Desain Interface Cetak Laporan Tahunan Sakramental ... 93

Gambar 3. 54 Perancangan Replikasi Basis Data ... 94

Gambar 4. 1 Halaman Login ... 128

Gambar 4. 2 Halaman Pilih Paroki ... 129

Gambar 4. 3 Halaman Utama ... 130

Gambar 4. 4 Halaman Data Paroki ... 131

Gambar 4. 5 Detail Data Paroki ... 131

Gambar 4. 6 Profil Paroki ... 132

Gambar 4. 7 Edit Data Paroki ... 133

Gambar 4. 8 Edit Dokumen Pendirian ... 134

Gambar 4. 9 Lihat SK Uskup ... 135

Gambar 4. 10 Lihat Akta Notaris ... 136

Gambar 4. 11 Tambah Akta Perubahan ... 136

Gambar 4. 12 Edit Akta Perubahan... 137

Gambar 4. 13 Hapus Akta Perubahan ... 137

(22)

xx

Gambar 4. 15 Lihat Data Stasi ... 138

Gambar 4. 16 Lihat Data Stasi ... 139

Gambar 4. 17 Edit Data Stasi ... 139

Gambar 4. 18 Hapus Stasi ... 140

Gambar 4. 19 Detail Data Stasi ... 140

Gambar 4. 20 Tambah SK Pengurus ... 141

Gambar 4. 21 Edit SK Pengurus ... 141

Gambar 4. 22 Hapus SK Pengurus ... 142

Gambar 4. 23 Lihat Data Pastor ... 142

Gambar 4. 24 Tambah Data Pastor ... 143

Gambar 4. 25 Edit Data Pastor ... 143

Gambar 4. 26 Hapus Data Pastor ... 144

Gambar 4. 27 Detail Data Pastor ... 144

Gambar 4. 28 Lihat Data Wilayah ... 145

Gambar 4. 29 Tambah Data Wilayah ... 145

Gambar 4. 30 Edit Data Wilayah ... 147

Gambar 4. 31 Hapus Data Wilayah... 147

Gambar 4. 32 Detail Data Wilayah ... 148

Gambar 4. 33 Tambah Ketua Wilayah ... 149

Gambar 4. 34 Tambah Ketua Wilayah ... 149

Gambar 4. 35 Edit Ketua Wilayah ... 150

Gambar 4. 36 Hapus Data Ketua Wilayah ... 150

Gambar 4. 37 Lihat Data Lingkungan... 151

Gambar 4. 38 Tambah Data Lingkungan ... 151

Gambar 4. 39 Edit Data Lingkungan ... 152

Gambar 4. 40 Hapus Data Lingkungan ... 152

Gambar 4. 41 Detail Lingkungan ... 154

Gambar 4. 42 Tambah Ketua Lingkungan ... 154

Gambar 4. 43 Edit Ketua Lingkungan ... 155

Gambar 4. 44 Hapus Ketua Lingkungan ... 155

(23)

xxi

Gambar 4. 46 Tambah Data Keluarga... 158

Gambar 4. 47 Edit Data Keluarga ... 163

Gambar 4. 48 Hapus Data Keluarga ... 163

Gambar 4. 49 Detail Data Keluarga ... 164

Gambar 4. 50 Tambah Anggota Keluarga ... 165

Gambar 4. 51 Edit Data Anggota Keluarga ... 166

Gambar 4. 52 Hapus Data Anggota Keluarga ... 167

Gambar 4. 53 Detail Anggota Keluarga ... 168

Gambar 4. 54 Data Komuni Pertama Anggota Keluarga ... 169

Gambar 4. 55 Data Penguatan Anggota keluarga ... 169

Gambar 4. 56 Data Perkawinan Anggota keluarga ... 169

Gambar 4. 57 Data Imamat/Kebiaraan Anggota keluarga ... 170

Gambar 4. 58 Data Pengurapan Anggota keluarga ... 170

Gambar 4. 59 Data Kematian Anggota keluarga ... 170

Gambar 4. 60 Lihat Data Umat ... 171

Gambar 4. 61 Detail Data Umat ... 172

Gambar 4. 62 Data Komuni Pertama ... 173

Gambar 4. 63 Data Penguatan ... 173

Gambar 4. 64 Data Perkawinan ... 173

Gambar 4. 65 Data Imamat/Kebiaraan... 174

Gambar 4. 66 Data Pengurapan ... 174

Gambar 4. 67 Data Kematian ... 174

Gambar 4. 68 Pencarian Data Umat ... 175

Gambar 4. 69 Mutasi Keluarga ... 176

Gambar 4. 70 Tambah Mutasi Keluarga ... 176

Gambar 4. 71 Tambah Mutasi Keuskupan ... 177

Gambar 4. 72 Tambah Mutasi Paroki ... 177

Gambar 4. 73 Tambah Mutasi Wilayah ... 177

Gambar 4. 74 Tambah Mutasi Lingkungan ... 178

Gambar 4. 75 Detail Mutasi Keluarga ... 181

(24)

xxii

Gambar 4. 77 Mutasi Umat ... 182

Gambar 4. 78 Tambah Mutasi Umat ... 182

Gambar 4. 79 Tambah Mutasi Keuskupan ... 183

Gambar 4. 80 Tambah Mutasi Paroki ... 183

Gambar 4. 81 Tambah Mutasi Wilayah ... 183

Gambar 4. 82 Tambah Mutasi Lingkungan ... 184

Gambar 4. 83 Detail Mutasi Umat ... 184

Gambar 4. 84 Hapus Mutasi Umat ... 185

Gambar 4. 85 Lihat Data Baptis ... 186

Gambar 4. 86 Tambah Data Baptis Umat Paroki ... 187

Gambar 4. 87 Form Tambah Data Baptis Umat Luar Paroki ... 188

Gambar 4. 88 Tambah Baptis Diterima ... 192

Gambar 4. 89 Edit Data Baptis ... 193

Gambar 4. 90 Hapus Data Baptis ... 194

Gambar 4. 91 Detail Data Baptis ... 194

Gambar 4. 92 Lihat Data Komuni Pertama ... 195

Gambar 4. 93 Tambah Data Komuni Pertama ... 196

Gambar 4. 94 Form Tambah Data Komuni Pertama Umat Luar Paroki ... 197

Gambar 4. 95 Edit Data Komuni Pertama ... 198

Gambar 4. 96 Hapus Data Komuni Pertama ... 201

Gambar 4. 97 Detail Komuni Pertama ... 201

Gambar 4. 98 Lihat Data Penguatan ... 202

Gambar 4. 99 Tambah Data Penguatan... 203

Gambar 4. 100 Tambah Data Penguatan Umat Luar Paroki ... 204

Gambar 4. 101 Edit Data Penguatan ... 205

Gambar 4. 102 Hapus Data Penguatan ... 206

Gambar 4. 103 Detail Data Penguatan ... 207

Gambar 4. 104 Lihat Data Perkawinan ... 207

Gambar 4. 105 Tambah Data Perkawinan ... 208

Gambar 4. 106 Tambah Data Perkawinan Pasangan Beda Gereja ... 209

(25)

xxiii

Gambar 4. 108 Edit Data Perkawinan ... 211

Gambar 4. 109 Hapus Data Perkawinan ... 211

Gambar 4. 110 Detail Data Perkawinan ... 212

Gambar 4. 111 Lihat Data Imamat/Kebiaraan ... 213

Gambar 4. 112 Tambah Data Imamat/Kebiaraan ... 214

Gambar 4. 113 Edit Data Imamat/Kebiaraan ... 215

Gambar 4. 114 Hapus Data Imamat/Kebiaraan ... 215

Gambar 4. 115 Detail Data Imamat ... 216

Gambar 4. 116 Lihat Data Pengurapan ... 217

Gambar 4. 117 Tambah Data Pengurapan ... 217

Gambar 4. 118 Edit Data Pengurapan ... 218

Gambar 4. 119 Hapus Data Pengurapan ... 218

Gambar 4. 120 Detail Data Pengurapan ... 219

Gambar 4. 121 Lihat Data Kematian ... 220

Gambar 4. 122 Tambah Data Kematian ... 220

Gambar 4. 123 Edit Data Kematian ... 221

Gambar 4. 124 Hapus Data Kematian... 221

Gambar 4. 125 Detail Data Kematian ... 222

Gambar 4. 126 Cetak Kartu Keluarga ... 223

Gambar 4. 127 Hasil Pencarian Keluarga ... 223

Gambar 4. 128 Preview Cetak Kartu Keluarga Halaman 1 ... 224

Gambar 4. 129 Preview Cetak Kartu Keluarga Halaman 2 ... 224

Gambar 4. 130 Cetak Surat Baptis ... 225

Gambar 4. 131 Preview Surat Baptis 3 Bahasa... 226

Gambar 4. 132 Cetak Surat Nikah ... 227

Gambar 4. 133 Preview Surat Nikah... 228

Gambar 4. 134 Cetak Buku Baptis ... 229

Gambar 4. 135 Preview Cetak Buku Baptis ... 230

Gambar 4. 136 Cetak Buku Komuni Pertama ... 231

Gambar 4. 137 Preview Cetak Buku Komuni Pertama ... 231

(26)

xxiv

Gambar 4. 139 Preview Cetak Buku Penguatan ... 232

Gambar 4. 140 Cetak Buku Nikah ... 233

Gambar 4. 141 Preview Cetak Buku Nikah ... 233

Gambar 4. 142 Cetak Buku Pengurapan ... 234

Gambar 4. 143 Preview Cetak Buku Pengurapan ... 234

Gambar 4. 144 Cetak Buku Kematian ... 235

Gambar 4. 145 Preview Cetak Buku Kematian ... 235

Gambar 4. 146 Cetak Laporan Tahunan Baptis ... 236

Gambar 4. 147 Preview Cetak Laporan Tahunan Baptis ... 236

Gambar 4. 148 Cetak Laporan Tahunan Komuni Pertama ... 240

Gambar 4. 149 Preview Cetak Laporan Tahunan Komuni Pertama ... 240

Gambar 4. 150 Cetak Laporan Tahunan Penguatan... 241

Gambar 4. 151 Preview Cetak Laporan Tahunan Penguatan ... 241

Gambar 4. 152 Cetak Laporan Tahunan Nikah ... 242

Gambar 4. 153 Preview Cetak Laporan Tahunan Nikah ... 242

Gambar 4. 154 Cetak Laporan Tahunan Pengurapan ... 243

Gambar 4. 155 Preview Cetak Laporan Tahunan Pengurapan ... 243

Gambar 4. 156 Cetak Laporan Tahunan Kematian ... 244

Gambar 4. 157 Preview Cetak Laporan Tahunan Kematian... 244

Gambar 4. 158 Pengguna Level Admin ... 245

Gambar 4. 159 Pengguna Level User ... 245

Gambar 4. 160 Pengguna Level Guest ... 246

Gambar 4. 161 Pengaturan Pengguna ... 246

Gambar 4. 162 Tambah Data Pengguna ... 247

Gambar 4. 163 Hapus Data Pengguna ... 247

Gambar 4. 164 Ganti Password ... 248

Gambar 4. 165 Halaman Login ... 249

Gambar 4. 166 Halaman Utama ... 249

Gambar 4. 167 Halaman Profil Paroki ... 250

Gambar 4. 168 Melihat Status Master 1... 253

(27)

xxv

Gambar 4. 170 Status Slave Untuk Master 1 ... 256

Gambar 4. 171 Status Slave Untuk Master 2 ... 257

Gambar 5. 1 Grafik Pernyataan 1 ... 262

Gambar 5. 2 Grafik Pernyataan 2 ... 263

Gambar 5. 3 Grafik Pernyataan 3 ... 264

Gambar 5. 4 Grafik Pernyataan 4 ... 265

Gambar 5. 5 Grafik Pernyataan 5 ... 266

Gambar 5. 6 Grafik Pernyataan 6 ... 267

Gambar 5. 7 Grafik Pernyataan 7 ... 268

Gambar 5. 8 Grafik Pernyataan 8 ... 269

Gambar 5. 9 Grafik Pernyataan 9 ... 270

Gambar 5. 10 Grafik Pernyataan 10 ... 271

Gambar 5. 11 Grafik Pernyataan 1 ... 272

Gambar 5. 12 Grafik Pernyataan 2 ... 273

Gambar 5. 13 Grafik Pernyataan 3 ... 274

Gambar 5. 14 Grafik Pernyataan 4 ... 275

Gambar 5. 15 Grafik Pernyataan 5 ... 276

Gambar 5. 16 Grafik Pernyataan 6 ... 277

Gambar 5. 17 Grafik Pernyataan 7 ... 278

Gambar 5. 18 Grafik Pernyataan 8 ... 279

Gambar 5. 19 Grafik Pernyataan 9 ... 280

Gambar 5. 20 Grafik Pernyataan 10 ... 281

(28)

xxvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Contoh Perintah DDL ... 31

Tabel 2. 2 Contoh Perintah DML ... 31

Tabel 2. 3 Contoh Perintah DCL ... 32

Tabel 3. 1 Tabel kevikepan ... 67

Tabel 3. 2 Tabel paroki ... 67

Tabel 3. 3 Tabel profil_paroki ... 68

Tabel 3. 4 Tabel akta_perubahan ... 68

Tabel 3. 5 Tabel pastor ... 68

Tabel 3. 6 Tabel pelayanan ... 69

Tabel 3. 7 Tabel tugas_pastor ... 69

Tabel 3. 8 Tabel stasi ... 69

Tabel 3. 9 Tabel sk_pengurus_stasi ... 70

Tabel 3. 10 Tabel wilayah ... 70

Tabel 3. 11 Tabel ketua_wilayah ... 70

Tabel 3. 12 Tabel lingkungan... 70

Tabel 3. 13 Tabel ketua_lingkungan ... 71

Tabel 3. 14 Tabel jenis_rt... 71

Tabel 3. 15 Tabel kondisi_ekonomi ... 71

Tabel 3. 16 Tabel keluarga ... 72

Tabel 3. 17 Tabel hubungan_keluarga ... 72

Tabel 3. 18 Tabel suku_bangsa ... 72

Tabel 3. 19 Tabel pendidikan ... 72

Tabel 3. 20 Tabel bidang_studi ... 72

Tabel 3. 21 Tabel pekerjaan ... 73

Tabel 3. 22 Tabel golongan_darah ... 73

Tabel 3. 23 Tabel status_kesehatan ... 73

(29)

xxvii

Tabel 3. 25 Tabel status_perkawinan ... 73

Tabel 3. 26 Tabel agama ... 73

Tabel 3. 27 Tabel jabatan_sosial ... 74

Tabel 3. 28 Tabel tempat_tinggal... 74

Tabel 3. 29 Tabel status_gerejawi ... 74

Tabel 3. 30 Tabel keterlibatan ... 74

Tabel 3. 31 Tabel anggota_keluarga ... 75

Tabel 3. 32 Tabel jenis_mutasi ... 75

Tabel 3. 33 Tabel mutasi ... 76

Tabel 3. 34 Tabel umat_luar ... 76

Tabel 3. 35 Tabel umat_non_katolik ... 77

Tabel 3. 36 Tabel baptis ... 77

Tabel 3. 37 Tabel baptis_diterima ... 78

Tabel 3. 38 Tabel komuni_pertama ... 78

Tabel 3. 39 Tabel penguatan ... 79

Tabel 3. 40 Tabel perkawinan ... 80

Tabel 3. 41 Tabel imamat... 80

Tabel 3. 42 Tabel pengurapan ... 81

Tabel 3. 43 Tabel kematian ... 81

Tabel 3. 44 Tabel user_group... 81

Tabel 3. 45 Tabel user ... 82

Tabel 5. 1 Hasil Pernyataan 1 ... 262

Tabel 5. 2 Hasil Pernyataan 2 ... 263

Tabel 5. 3 Hasil Pernyataan 3 ... 264

Tabel 5. 4 Hasil Pernyataan 4 ... 265

Tabel 5. 5 Hasil Pernyataan 5 ... 266

Tabel 5. 6 Hasil Pernyataan 6 ... 267

Tabel 5. 7 Hasil Pernyataan 7 ... 268

Tabel 5. 8 Hasil Pernyataan 8 ... 269

(30)

xxviii

Tabel 5. 10 Hasil Pernyataan 10 ... 271

Tabel 5. 11 Hasil Pernyataan 1 ... 272

Tabel 5. 12 Hasil Pernyataan 2 ... 273

Tabel 5. 13 Hasil Pernyataan 3 ... 274

Tabel 5. 14 Hasil Pernyataan 4 ... 275

Tabel 5. 15 Hasil Pernyataan 5 ... 276

Tabel 5. 16 Hasil Pernyataan 6 ... 277

Tabel 5. 17 Hasil Pernyataan 7 ... 278

Tabel 5. 18 Hasil Pernyataan 8 ... 279

Tabel 5. 19 Hasil Pernyataan 9 ... 280

Tabel 5. 20 Hasil Pernyataan 10 ... 281

Tabel 5. 21 Rangkuman Uji Coba Terhadap Admin Paroki ... 288

(31)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, data dan informasi adalah

sesuatu yang sangat penting dan berharga di suatu organisasi. Data yang tersedia

harus dijaga agar dapat menghasilkan sebuah informasi yang relevan sebagai

pendukung pengambilan keputusan. Informasi yang tidak relevan dapat

menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Metode penyimpanan data

juga dapat mempengaruhi data yang disimpan supaya selalu relevan.

Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu dari beberapa

keuskupan di Indonesia dengan jumlah umat yang tidak sedikit. Jumlah umat di

Keuskupan Agung Semarang tersebar di beberapa paroki di Jawa Tengah dan

Daerah Istimewa Yogyakarta. Umat di Keuskupan Agung Semarang terdiri dari

berbagai macam golongan, usia, pendidikan, pekerjaan, dll. Banyak masalah yang

timbul dengan bertambahnya jumlah umat terutama masalah pendataan umat. Pihak

Keuskupan Agung Semarang pun tidak tinggal diam dalam hal pendataan umat.

Data umat di Keuskupan Agung Semarang juga merupakan sesuatu yang

penting bagi pihak keuskupan. Data yang sangat penting tersebut masih diolah

dengan menggunakan aplikasi pendataan atau dengan cara manual, sehingga

informasi tentang data pribadi umat dan data sakramental umat tidak terorganisasi

(32)

pihak keuskupan kesulitan untuk mengambil kebijakan yang berhubungan langsung

dengan umat di wilayah keuskupan.

Saat ini Keuskupan Agung Semarang sudah memiliki sistem pendataan,

tetapi belum dapat mendukung untuk pemecahan masalah pengelolaan data umat

dan data sakramental. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membangun sebuah

sistem untuk menyimpan dan mengelola data umat dan sakramental di Keuskupan

Agung Semarang berbasis web menggunakan PHP dan basis data MySQL. Paroki

di Keuskupan Agung Semarang tersebar di beberapa wilayah Jawa Tengah dan

Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga data antar paroki diharapkan dapat

terintegrasi di keuskupan (pusat). Apabila data-data umat masing-masing paroki

dapat diakses oleh keuskupan, maka dapat menguntungkan pihak keuskupan dalam

mengambil kebijakan. Dalam penggunaan data-data paroki di keuskupan

diperlukan suatu metode untuk mengintegrasikan data. Salah satunya adalah

dengan menggunakan basis data terdistribusi. Data umat masing-masing paroki

diduplikasi (replikasi) ke basis data di keuskupan. Jika terjadi perubahan data di

paroki, data di keuskupan juga akan ter-update. Sehingga metode ini dapat

menjamin ketersediaan data umat di masing-masing paroki. Dengan adanya sistem

ini, data dapat dengan mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan

data umat di Keuskupan Agung Semarang baik itu pihak keuskupan maupun pihak

(33)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang disampaikan, rumusan masalah yang

diselesaikan pada tugas akhir ini adalah :

a. Bagaimana membangun sistem berbasis web dengan menerapkan replikasi

basis data terdistribusi yang sesuai untuk Sistem Administrasi Sakramental dan

Pastoral Keuskupan Agung Semarang?

b. Apakah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung

Semarang ini efektif, efisien dan mudah digunakan bagi pihak paroki dan

keuskupan?

1.3 Batasan Masalah

Dalam membangun sistem ini terdapat beberapa batasan masalah, antara

lain:

a. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data

MySQL.

b. Pengguna sistem terbatas untuk pihak Keuskupan Agung Semarang dan

pengurus data umat di setiap paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang.

c. Data yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah data sakramental

(34)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah untuk menyediakan sistem

administrasi sakramental dan pastoral berbasis web menggunakan replikasi basis

data terdistribusi yang dapat membantu pihak paroki di Keuskupan Agung

Semarang dalam mengolah data sakramental dan data pribadi umat serta

memudahkan pemantauan data oleh pihak Keuskupan Agung Semarang.

1.5 Metodologi Penelitian

Langkah-langkah metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Survei Awal

Dilakukan wawancara kepada pihak terkait dan melakukan pengumpulan

data yang telah tersedia sebelumnya di Keuskupan Agung Semarang untuk

mendapatkan atribut data untuk mendesain struktur basis data sesuai kebutuhan

sistem.

1.5.2 Studi Pustaka

Dilakukan studi pustaka untuk mendalami teori-teori yang digunakan

dalam penelitian ini, meliputi teori mengenai sistem informasi berbasis web PHP

(35)

1.5.3 Pembangunan Sistem

Pembangunan sistem informasi ini menggunakan metode Framework for

the Application of System Technique (Whitten et.al, 2004) dengan tahap-tahap yang

meliputi :

1) Analisa Sistem

a. Scope Definition (Definisi Lingkup)

Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mendefinisikan ruang

lingkup dengan cara melakukan pengumpulan data sakramental dan data

pribadi umat di Keuskupan Agung Semarang.

b. Problem Analysis (Analisa Permasalahan)

Pada tahap ini menganalisa permasalahan yang terdapat dalam

pendataan data umat di Keuskupan Agung Semarang.

c. Requirement Analysis (Analisa Kebutuhan)

Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah menganalisa kebutuhan

sistem dengan cara mengumpulkan data kebutuhan pengguna sistem yang

kemudian dimodelkan dalam diagram use case.

2) Desain Sistem

Pada tahap ini dilakukan desain basis data untuk sistem pendataan

umat, yang meliputi:

a. Logical Design

Menggambarkan logical data model, logical process model, logical

interface model dan merancang konfigurasi jaringan yang mendukung basis

(36)

b. Decision Analysis

Implementasi sistem ke dalam bentuk bahasa pemrograman PHP dan

MySQL sebagai pengelola data dengan menggunakan teknologi replikasi basis

data.

c. Physical Design and Integration

Implementasi secara teknik dengan membuat physical user interface

dan physical database design dengan menggunakan teknologi basis data

replikasi ke dalam konfigurasi jaringan yang telah dibuat.

d. Construction and Testing

Implementasi rancangan ke dalam program menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan basis data MySQL sebagai pengelola data dengan

teknologi basis data replikasi kedalam konfigurasi jaringan yang telah dibuat.

Kemudian dilakukan uji coba terhadap sistem.

3) Uji coba perangkat lunak

Pada tahap ini dilakukan ujicoba setiap fungsi sistem serta pengujian basis

data terdistribusi yang dibangun dengan bentuk konfigurasi jaringan yang telah

(37)

1.5.4 Uji Coba Terhadap Pengguna

Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem kepada pengguna untuk

mengetahui seberapa efektif (tepat guna), efisien (cepat) dan mudah digunakan. Uji

coba ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sistem pendataan umat

dengan teknologi basis data terdistribusi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

1.5.5 Analisa Hasil Uji Coba

Pada tahap ini dilakukan analisa hasil ujicoba yaitu dengan mendata

kekurangan-kekurangan dalam sistem yang bertujuan untuk mengetahui

saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem di masa yang akan

datang oleh peneliti selanjutnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjai beberapa bab, sebagai

berikut:

a. BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi gambaran umum keseluruhan tugas akhir yang meliputi latar

belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penulisan, serta

sistematika penulisan.

b. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang terkait dengan perancangan dan pembangunan

Sistem Pendataan Umat berbasis web, meliputi pengertian basis data terdistribusi,

pengertian sistem administrasi serta pengertian sistem administrasi sakramental dan

(38)

c. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem yang dibangun dan

metode penyelesaian yang digunakan di dalam sistem yang diimplementasikan,

meliputi analisa sistem dan perancangan sistem.

d. BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang proses implementasi sistem sesuai dengan perancangan

yang telah dikembangkan.

e. BAB V : ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisa dari hasil pengujian sistem secara alpha test dan

betha test (pengujian terhadap pengguna).

f. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran peneliti yang berkaitan dengan sistem

(39)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Basis Data Terdistribusi

2.1.1 Basis Data

Basis data atau yang dikenal dengan istilah lain dengan nama database

merupakan salah satu aspek yang harus dipelajari dalam bidang teknologi

informasi. Basis data adalah sebuah koleksi data yang terkait secara logis dan

sebuah deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari

sebuah organisasi (Connolly, 2005).

Basis data atau database biasanya disimpan dalam sebuah server yang

sewaktu-waktu dapat diakses untuk kepentingan tertentu. Dalam sebuah server

basis data, data dikelola dan dikontrol oleh sebuah perangkat lunak khusus yang

disebut Database Management System (DBMS). Dari berbagai macam DBMS yang

ada, Oracle dan MySQL adalah 2 contoh DBMS yang berasal dari perusahaan

besar.

2.1.2 Basis Data Terdistribusi

Basis data terdistribusi secara logis berupa hubungan dari

kumpulan-kumpulan data yang digunakan bersama-sama dan didistribusikan melalui suatu

jaringan komputer (Connolly, 2005). Basis data terdistribusi adalah basis data

dengan data yang ditempatkan atau disimpan di lebih dari satu lokasi tetapi

menerapkan suatu mekanisme tertentu untuk membuatnya menjadi satu kesatuan

(40)

DBMS terdistribusi (Distributed Database Management System) adalah

sebuah sistem perangkat lunak yang mengatur basis data terdistribusi dan membuat

pendistribusian secara transparan bagi user (Connolly, 2005). DDBMS terdiri dari

sebuah basis data tunggal secara logikal yang dibagi kedalam beberapa fragment.

Diamana setiap fragment disimpan pada satu atau lebih komputer dibawah kontrol

DBMS yang berbeda dengan menggunakan komunikasi jaringan komputer.

Karakteristik yang dimiliki oleh DDBMS, yaitu:

 Kumpulan dari data logikal yang digunakan bersama-sama

 Data dibagi menjadi beberapa fragment

Fragment mungkin mempunyai replikasi

Fragment/replika terletak di sejumlah site

 Antar site berhubungan dengan jaringan komunikasi

 Data pada masing-masing site dikontrol DBMS

 DBMS pada masing-masing site dapat menangani aplikasi lokal, secara

otonomi

 Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu global aplikasi.

Sebuah sistem basis data terdistribusi berisi sekumpulan site, dimana pada

setiap site dapat mengakses basis data lokal (basis data pada site itu sendiri)

(41)

Gambar 2. 1 Sistem Basis Data Terdistribusi (Connolly, 2005)

Basis data terdistribusi memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut

kelebihan dari sistem basis data terdistribusi (Connolly, 2005):

1. Mencerminkan struktur organisasi

Banyak organisasi tersebar di beberapa lokasi. Masing-masing divisi dalam

organisasi tersebut dapat mengakses data lokal divisi sendiri maupun akses

data divisi lain di lokasi lain.

2. Meningkatkan shareability dan otonomi lokal

Persebaran geografis sebuah organisasi mencerminkan pendistribusian data,

pengguna di suatu site dapat mengakses data di site lain. Dalam kasus ini,

(42)

3. Meningkatkan ketersediaan(availability)

Dalam sistem basis data terdistribusi, jika terjadi kegagalan (failure) dalam

jalur komunikasi yang mengakibatkan suatu site tidak dapat mengakses data,

tidak berarti keseluruhan sistem tidak dapat dioperasikan. Sistem dapat

mengalihkan permintaan (request) ke site lain.

4. Meningkatkan keandalan(reability)

Dengan adanya replikasi data, data tidak disimpan di satu tempat. Jika terjadi

kerusakan pada jalur komunikasi, sistem masih dapat dioperasikan.

5. Meningkatkan kinerja (peformance)

Data yang dipakai untuk transaksi disimpan dalam beberapa site, sehingga

proses transaksi berjalan secara paralel dan dapat dilakukan dengan cepat.

6. Ekonomis

Dalam hukum Grosch, berlaku bahwa biaya jauh lebih sedikit untuk dapat

untuk menciptakan sistem komputer yang lebih kecil dengan kekuatan setara

dengan satu komputer yang besar. Dengan sistem ini dapat lebih hemat biaya

bagi perusahaan untuk menambah komputer. Hal ini juga hemat biaya untuk

menambah komputer workstation ke jaringan daripada memperbarui sistem

komputer mainframe.

7. Pertumbuhan secara modular

Dalam lingkup distribusi, akan lebih mudah melakukan ekspansi. Menambah

(43)

Sedangkan kerugian dalam sistem basis data terdistribusi adalah sebagai berikut:

1. Kompleksitas

Dalam basis data terdistribusi, sistem menyembunyikan sifat pendistribusian

data dari pengguna dan menyediakan tingkat kinerja (peformance), kehandalan

(reability) dan ketersediaan (availability) yang lebih kompleks dibanding basis

data terpusat.

2. Biaya

Meningkatnya kompleksitas basis data terdistribusi dapat meningkatkan biaya

pengadaan dan perawatan dari sistem basis data terdistribusi yang lebih besar

dari pada basis data terpusat.

3. Keamanan

Dalam basis data terpusat, akses data dapat lebih mudah dikontrol. Sedangkan

dalam basis data terdistribusi, tidak hanya akses ke data yang sudah direplikasi

di site lain, harus diperhatikan juga keamanan jaringan komunikasi.

4. Sulitnya kontrol integritas (integrity control)

Integritas basis data termasuk keabsahan dan konsistensi dari data yang

disimpan. Integritas basis data biasanya diatur dalam constraints, yang berisi

aturan bahwa basis data tidak diizinkan untuk melanggar.

5. Kurangnya standar

Kurangnya standar secara signifikan membatasi potensi basis data terdistribusi.

Dan juga tidak ada alat atau metodologi untuk membantu pengguna

(44)

6. Kurangnya pengalaman

Tujuan umum basis data terdistribusi belum dapat diterima secara luas,

meskipun sudah banyak protokol dan masalah yang dipahami dengan baik.

7. Desain basis data lebih kompleks

Selain kesulitan dalam merancang database terpusat, desain database

terdistribusi harus memperhatikan fragmentasi data, alokasi fragmen ke site

tertentu, dan replikasi data.

Sebuah DDBMS dapat diklasifikasikan sebagai homogen atau heterogen.

Dalam sistem homogen, semua site menggunakan produk DBMS yang sama.

Dalam sistem heterogen, site dapat menjalankan produk DBMS yang berbeda, yang

tidak perlu didasarkan pada model data dasar yang sama.

Dalam mengembangkan sistem basis data terdistribusi, ada beberapa

faktor-faktor tambahan yang harus dipertimbangkan untuk desain basis data

relasional terdistribusi. Faktor tersebuat adalah:

1. Fragmentasi (fragmentation), relasi akan dibagi ke beberpa sub relasiyang

disebut fragmen, yang akan didistribusikan. Ada dua tipe utama dalam

fragmentasi, yaitu horizontal dan vertikal. Fragmen horizontal adalah subset

dari tuple dan fragmen vertikal adalah subset dari atribut.

2. Alokasi (alocation), setiap fragmen disimpan dalam site dengan distribusi

yang optimal.

3. Replikasi (replication), DDBMS memelihara salinan dari fragmen di

(45)

2.1.3 Replikasi Basis Data

Replikasi basis data adalah proses menyalin dan memelihara hubungan

objek basis data dalam beberapa database yang membentuk sebuah sistem basis

data terdistribusi (Connolly, 2005). Replikasi basis data merupakan mekanisme

penting karena memungkinkan organisasi untuk memberikan akses ke pengguna

data saat di mana dan kapan mereka membutuhkannya. Replikasi menggunakan

teknologi basis data terdistribusi untuk berbagi data antara beberapa site, tapi

replikasi basis data dan basis data terdistribusi tidak sama. Dalam sebuah basis data

terdistribusi, data tersedia di banyak lokasi, tapi hubungan tertentu berada di satu

lokasi.

Replikasi basis data memiliki beberapa keuntungan, seperti (Connolly,

2005) :

1. Ketersediaan (availability), meningkatkan ketersediaan data untuk pengguna

dan aplikasi melalui penyediaan alternative akses data.

2. Keandalan (reability), dengan beberapa salinan data yang tersedia dalam

sistem, memberikan fasilitas pemulihan yang sangat baik dalam hal kegagalan

satu atau lebuh site.

3. Kinerja (performance), replikasi menyediakan akses cepat ke beberapa site.

Pengguna dapat mengakses satu server sementara pengguna lain mengakses

server yang berbeda, dengan demikian bisa mempertahankan tingkat kinerja

(46)

4. Pengurangan beban (load reduction), replikasi dapat digunakan untuk

mendistribusikan data ke beberapa lokasi. Kemudian, pengguna dapat

mengakses berbagai remote server bukan mengakses satu server pusat.

5. Komputasi terputus (disconnected computing), replikasi dapat mendukung

snapshot. Sebuah snapshot adalah salinan lengkap atau parsial (replika) dari

suatu relasi pada satu titik waktu tertentu. Snapshot memungkinkan pengguna

untuk bekerja pada subset dari basis data perusahaan selama terputus dari

server basis data utama.

6. Mendukung banyak pengguna (supports many users), mengacu pada

bagaimana sebuah organisasi perlu menggunakan banyak aplikasi yang

membutuhkan kemampuan untuk menggunakan dan memanipulasi data.

Replikasi dapat membuat beberapa snapshot yang disesuaikan sesuai

persyaratan setiap pengguna atau kelompok pengguna sistem.

7. Mendukung aplikasi canggih (supports advanced applications), mengacu pada

bagaimana sebuah organisasi perlu untuk membuat data perusahaan yang

tersedia tidak hanya untuk sistem Online Transaction Processing (OLTP)

tetapi juga untuk aplikasi analisis data seperti data warehousing, Online

Analytical Processing (OLAP), dan data mining.

Dalam replikasi basis data, terdapat komponen dasar di lingkungan replikasi

basis data, yaitu obyek replikasi (replication object), grup replikasi (group

replication) dan site replikasi (replication site).

Obyek replikasi (replication object) adalah sebuah obyek basis data seperti

(47)

sistem basis data terdistribusi. Obyek replikasi dikelola menggunakan grup

replikasi.

Grup replikasi (group replication) adalah sebuah koleksi atau kumpulan

dari obyek-obyek replikasi yang terhubung secara logika.

Grup replikasi terdapat terdapat di banyak site replikasi (replication site).

Lingkungan replikasi mendukung dua tipe dasar dari site, yaitu master sites dan

slave sites. Sebuah grup replikasi dapat berhubungan dengan satu atau lebih master

sites dan dengan satu atau lebih slave sites.

Ada beberapa fitur penting dari lingkungan replikasi basis data seperti

replikasi data dikelola menggunakan replikasi synchronous atau asynchronous dan

jika satu atau lebih site memiliki kepemilikan dari salinan master dari data yang

direplikasi.

Replikasi synchronous menggunakan protocol 2PC (two-phase commit).

Salinan data di slave diupdate segera ketika data sumber diupdate. Proses replikasi

(48)

Gambar 2. 2 Ilustrasi Proses Replikasi Synchronous (Connolly, 2005)

Pada gambar 2.2 diilustrasikan proses replikasi synchronous dimana

pengguna menjalankan query dan query dieksekusi di master dan slave, kemudian

dilakukan commit di master dan slave lalusistem memberikan status ke pengguna.

Replikasi asynchronous adalah metode alternatif dari replikasi synchronous.

Dengan mekanisme replikasi asynchronous, target basis data (salinan data)

diperbarui setelah basis data sumber sudah diubah. Dengan metode seperti itu dapat

terjadi penundaan (delay) untuk mendapatkan konsistensi data yang dapat

berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam atau bahkan berhari-hari.

(49)

Gambar 2. 3 Ilustrasi Proses Replikasi Asynchronous (Connolly, 2005)

Pada gambar 2.3 diilustrasikan proses replikasi asynchronous dimana

pengguna menjalankan query dan sistem mengeksekusi query di server master dan

memberikan status ke pengguna. Lalu query di salin ke server slave dengan proses

yang berbeda, dan kemudian query tersebutdieksekusi di server slave.

Basis data terdistribusi mencangkup tentang kepemilikan data untuk

masing-masing site. Jenis utama dari kepemilikan data adalah master/slave,

workflow, dan update-anywhere (Connolly, 2005).

1. Master/slave

Dengan kepemilikan metode master/slave, data direplikasi secara

asynchronous di satu site yang disebut site utama (master site) dan hanya dapat

diperbarui oleh site tersebut. Pendistribusian data dilakukan dengan

mengguanakan cara publish-and-subscribe dimana master site (sebagai

(50)

melakukan subscribe data yang dimiliki oleh master site, yang berarti slave

sites menerima salinan read-only pada sistem. Tiap site dapat menjadi master

site bagi kumpulan data (data set) yang tidak overlapping sehingga konflik

update dapat dihindari.

Gambar 2. 4 Kepemilikan master/slave Data Dissemination

(51)

2. Workflow

Metode kepemilikan workflow hampir sama seperti metode master/slave,

metode ini juga menghindari konflik update yang terjadi pada waktu yang

bersamaan dengan cara model kepemilikan yang dinamis. Metode workflow

memberi hak untuk memperbarui data yang direplikasi untuk berpindah dari

satu site ke site lain. Meskipun demikian, hanya pada waktu tertentu, hanya

boleh satu site yang memperbarui data set.

3. Update-anywhere

Pada kedua model sebelumnya, pada satu waktu yang sama hanya satu site

yang bisa memperbarui data dan seluruh site hanya memiliki akses read-only

pada replika. Tapi pada metode ini menciptakan lingkungan yang peer-to-peer

dimana semua site memiliki hak yang sama untuk memperbarui replikasi data.

Metode ini juga mengijinkan site lokal memiliki fungsi otonomi bahkan ketika

site lain tidak dapat diakses.

2.2 Sistem Administrasi

2.2.1 Pengertian Sistem

Teori tentang sistem menjadi bagian penting dalam berbagai aspek. Contoh

sistem yang sering ditemui, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan, sistem

pendidikan, sistem komputer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem

adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk

suatu totalitas.

Pengertian sistem juga dikemukakan oleh Sumantri, sistem merupakan

(52)

maksud, apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya

maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya

sistem yang sudah terwujud akan mendapat gangguan. Pamudji juga perpendapat

tentang sistem, yaitu bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang

kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau

bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau

utuh.

2.2.2 Pengertian Administrasi

Herbert A. Simon mengemukakan, administrasi didefinisikan sebagai

kegiatan-kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Sedangkan menurut Leonard B White, administrasi adalah suatu proses yang umum

ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik

sipil maupun militerm baik dalam ukuran besar maupun kecil.

Menurut Hadari Nawawi administrasi adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok manusia untuk

mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Sondang P Siagian

juga perpendapat serupa bahwa administrasi adalah keseluruhan proses

pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada

umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah

(53)

2.2.3 Pengertian Sakramental dan Pastoral

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakramen adalah upacara suci

dan resmi untuk bertemu dengan Tuhan dan untuk menerima rahmat Tuhan lewat

tanda-tanda, sedangkan sakramental adalah berhubungan dengan sakramen.

Istilah pastoral sebagai kata sifat dari pastor, karena pastoral dipakai

sebagai kata sifat dari kata benda “pastor”, jadi istilah “pastoral” merujuk pada

tindakan penggembalaan (Tj. G. Hommes, 1992).

2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Terstruktur

Dari berbagai macam mtode yang ada, metode FAST (Framework for

the Application of System Technique) adalah salah satu metode yang digunakan

dalam pengembangan sistem. Metode ini dikembangkan sebagai gabungan dari

praktek-praktek terbaik yang telah ditemui dalam banyak referensi komersil dan

metodologi. FAST adalah sebuah kerangka kerja yang cukup fleksibel untuk

berbagai jenis proyek dan strategi. Sebuah proyek dimulai dengan beberapa

kombinasi dari masalah, peluang dan petunjuk dari pengguna dan diakhiri dengan

sebuah solusi bisnis kerja untuk komunitas pengguna. Pemodelan terstruktur

memiliki beberapa pemodelan, antara lain:

1. Pemodelan Pengguna (Use Case)

Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan

interaksi antara sistem, eksternal sistem dan pengguna (Whitten, 2004). Use

case merupakan bagian dari keseluruhan sistem secara fungsional.

Digambarkan secara grafis dengan elips horizontal dengan use case tertera

(54)

Gambar 2. 6 Simbol Use Case

Aktor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem

untuk mengelola informasi. Dapat berupa perorangan, organisasi atau sistem

informasi lain.

Gambar 2. 7 Simbol Aktor

Use case uses relationship merupakan use case yang mengurangi

redudansi antara dua atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan

langkah-langkah umum ditemui dalam use case. Digambarkan dalam bentuk

anak panah dimulai dari actor dan menunjuk ke use case yang digunakan.

Use case depens on relationship merupakan sebuah relasi yang

menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case.

Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan

menunjuk ke use case yang bergantung (dependent on) kepadanya. Setiap

relasi depend diberi label <<depend on>>.

2. Pemodelan Data Konseptual

Model entity relationship diagram (ERD) adalah sebuah model data

konseptual yang mampu menjelaskan kebutuhan data dari sebuah

Simbol Use Case

(55)

aplikasidengan cara yang mudah dimengerti dan tidak tergantung pada kriteria

pengelolaan dan organisasi data dalam sistem (Atzeni, 2000).

Gambar 2. 8 Contoh ERD

a. Entitas

Entitas adalah sebuah obyek yang ada dan dapat dibedakan dari sesuatu

yang lain. Sebuah entitas bisa ada secara fisik maupun abstrak. Setiap entitas

mempunyai sekumpulan atribut yang menerangkan entitas tersebut.

Gambar 2. 9 Contoh Entitas

Atribut merupakan sebuah property yang deskriptif atau karakteristik

dari sebuah entitas.

Gambar 2. 10 Contoh Atribut

Key merupakan sebuah atribute atau kelompok atribut yang diasumsikan

memiliki nilai yang unik untuk setiap instance.

Primary key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi sebagai

(56)

Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum

digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuh entitas. Pada gambar

2.10. terdapat contoh primary key untuk entitas dosen.

Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih

untuk menjadi primary key.

Gambar 2. 11 Contoh Primary Key

b. Relasi

Relationship adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu

atau lebih entitas. Relasi mungkin juga mewakili suatu kejadian yang

menghubungkan antar entitas.

Gambar 2. 12 Contoh Relasi

3. Pemodelan Data Logikal

Menurut Connolly dan Begg (2005), perancangan basis data logikal

adalah proses untuk membuat sebuah informasi yangdigunakan dalam

perusahaan berdasarkan suatu model data spesifik, tetapi masih terlepas dari

DBMS dan pertimbangan-pertimbangan fisik lainnya.

Dalam pemodelan data logikal, banyak notasi yang dapat digunakan

untuk merepresentasikan hubungan kardinalitas seperti OMT, IDEF, Bachman,

(57)

atau notasi UML. Penulis menggunakan notasi crow’s foot untuk memodelkan

data logikal. Berikut simbol yang digunakan dalam notasi crow’s foot:

a. Entitas

Entitas digambarkan dalam bentuk tabel dengan dua kolom. Baris paling

atas berisi nama entitas, kolom pertama berisi keterangan key (kunci)

entitas dan kolom kedua berisi atribut dari entitas.

Gambar 2. 13 Contoh Entitas dan Atribut

b. Relasi

Relasi dalam notasi crow’s foot di gambarkan dengan sebuah garis yang

menghubungkan dua entitas dan di masing-masing ujung garis terdapat

simbol kardinalitas. Contoh simbol dalam crow’s foot seperti pada gambar

2.14.

Gambar 2. 14 Contoh Simbol Relasi

Pada gambar 2.15 menunjukan penggunaan symbol kardinalitas pada

(58)

Gambar 2. 15 Contoh Relasi

4. Pemodelan Proses (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan

aliran data atau pengolahan data yang dilakukan oleh sistem. DFD terdiri

dari 4 simbol, yaitu:

 Simbol Proses (process)

Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem dalam merespon arus

data yang datang.

1

Nama Proses

Gambar 2. 16 Simbol Proses

 Simbol Aliran Data (data flow)

Aliran data menunjukan input data ke proses atau output data dari

proses. Arus data merupakan data yang bergerak.

Arus data

Gambar 2. 17 Simbol Arus Data

(59)

 Eksternal Entitas (external entity)

Eksternal entitas dapat berupa perorangan, unit organisasi, sistem

lain atau organisasi lain. Dimana entitas tersebut berada diluar

lingkup proyek , tetapi berinteraksi dengan sistem.

Nama Eksternal Entitas

Gambar 2. 18 Simbol Eksternal Entitas

 Penyimpanan data (data store)

Penyimpanan data digunkan untuk menyimpan data hasil proses

maupun menyediakan data untuk diproses.

Data Store

Gambar 2. 19 Simbol Penyimpanan Data 2.4 PHP

2.4.1 Pengertian PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrograman

berbasis web yang memiliki kemapuan untuk membuat website dinamis. Berbeda

dengan HTML yang hanya dapat menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi

dengan database, file dan folder sehingga membuat php bisa menampilkan konten

dinamis dari sebuah website.

PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis script yang ditempatkan

(60)

yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server dan menyatu pada dokumen

HTML dan hasilnya akan dikirim ke pengguna dalam bentuk HTML.

Semakin berkembangnya bahasa pemrogaman PHP dan semakin

bertambahnya komunitas yang mengembangkan bahasa pemrograman PHP.

Banyak kerangka kerja (framework) yang muncul untuk memudahkan para

pengembang website. Contoh framework PHP adalah laravel, YII, codeigniter.

2.5 CodeIgniter

Codeigniter adalah sebuah framework PHP. Framework itu sendiri adalah

suatu kerangka kerja yang berupa sekumpulan folder yang memuat file-file PHP

yang menyediakan class libraries, helpers, plugins dan lainnya.

Codeigniter menerapkan pola MVC (Model View Controller) yang

fleksibel. Manfaat konsep ini adalah untuk membuat logika pemrograman lebih

mudah, karena sudah dipisahkan untuk setiap modul. MVC memisahkan antara

basis data (model), tampilan (view) dan logika (controller).

2.6 MySQL

2.6.1 Pengertian MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang

menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL) yang multithread dan

multi-user. MySQL dimiliki dan disponsori oleh perusahaan komersial Swedia

yaitu MySQL AB. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak

gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL) dan juga menjual

(61)

penggunaan GPL. MySQL AB memegang penuh hak cipta atas semua kode

sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan

MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson dan Michael Monty Widenius.

Jenis perintah SQL dapat dibedakan menjadi:

1. Data Definition Language (DDL)

Kelompok perintah yang digunakan untuk mendefinisikan basis data

dan mendefinisikan tabel. Contoh perintah DDL yang biasa digunakan:

Perintah Kegunaan

CREATE DATABASE Membuat database (basis data) baru DROP DATABASE Menghapus database

CREATE TABLE Membuat tabel baru

DROP TABLE Menghapus tabel

Tabel 2. 1 Contoh Perintah DDL

2. Data Manipulation Language (DML)

Perintah yang digunakan untuk melakukan manipulasi data atau

pengolahan data dalam tabel di basis data. Contoh perintah DML yang biasa

digunakan:

UPDATE …. SET…. Mengubah isi kolom dalam tabel

SELECT …. FROM…. Menampilkan isi tabel

(62)

3. Data Control Language (DCL)

Perintah yang berhubungan dengan manipulasi pengguna dan hak

akses. Contoh perintah DCL yang biasa digunakan:

Perintah Kegunaan

GRANT Memberikan / menambahkan

hak akses kepada pengguna

REVOKE Mengurangi hak akses untuk pengguna

Tabel 2. 3 Contoh Perintah DCL 2.6.2 Replikasi dalam MySQL

Mekanisme replikasi yang didukung oleh MySQL adalah replikasi

asynchronous atau replikasi satu arah, sedangkan replikasi dua arah atau

synchronous pada MySQL dikenal dengan istilah clustering.

Sebuah komputer bertindak sebagai master server dan satu atau lebih

komputer sebagai slave server. Master menyimpan setiap setiap perubahan yang

terjadi ke dalam basis data dengan file binary log. File binary log merekam semua

perubahan data (UPDATE, DELETE, INSERT) yang dilakukan oleh master server

sejak pertama kali replikasi dikonfigurasi dan dimulai. Master server juga membuat

indeks file untuk menjaga jalur dari binary log yang dibuat. Slave server membaca

(63)

33

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan sistem informasi

administrasi paroki berbasis desktop khusus untuk administrsi pastoral. Aplikasi

tersebut diberi nama Sistem Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Pada aplikasi

SIAP, terdapat fasilitas untuk melakukan pendataan umat beserta data sakramental.

Terdapat dua menu utama di aplikasi SIAP yaitu menu data buku gereja dan

menu data umat. Pengguna dapat memasukan data sakramental seperti data baptis,

komuni pertama, krisma, perkawinan, pengurapan dan kematian untuk setiap umat.

Kemudian pengguna juga dapat memasukan data keluarga beserta anggota

keluarga. Dengan sistem di SIAP yang digunakan, muncul permasalahan ketika

pengguna memasukan data pribadi umat yang sama di data umat dan di

masing-masing data sakramental.

Karena adanya kelemahan di aplikasi SIAP versi 1, tim SIAP Keuskupan

Agung Semarang melakukan pembenahan terhadap aplikasi SIAP untuk

membenahi kelemahan yang ada di SIAP versi 1. Program SIAP yang sudah

direvisi diberi nama program SIAP versi 2. Pada program SIAP versi 1,

pengembang menggunakan pendekatan melalui buku-buku sakramental, sedangkan

Gambar

Gambar 2. 1 Sistem Basis Data Terdistribusi (Connolly, 2005)
Gambar 2. 2 Ilustrasi Proses  Replikasi Synchronous (Connolly, 2005)
Gambar 2. 3 Ilustrasi Proses Replikasi Asynchronous (Connolly, 2005)
Gambar 2. 4 Kepemilikan master/slave – Data Dissemination
+7

Referensi

Dokumen terkait

Triamcinolone acetonide - 4 INDIKASI Mual, muntah Konstipasi Sariawan, radang tenggorokan sariawan berat JUMLAH TIAP JEJUS OBAT PER PASIEN maksimal 20 tablet

Thus, the study will focus on understanding the features of SNS that promote perceived enjoyment and social presence for continuous usage using reflections of personal experience of

Apabila nilai VJP (Volume Jam Perencanaan ) yang lebih kecil dari kapasitas jalan, maka persimpangan dengan geometrik yang ada masih bisa mengalirkan lalu lintas tanpa

Dengan mengacu pada DS terbesar yaitu 0,28, dapat diketahui bahwa jika DS ≤ 0,35 maka tingkat pelayanan Hotel Mappanyukki masuk dalam kategori Indeks Tingkat Pelayanan

Data primer adalah data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan pengukuran langsung di lapangan yang berupa data vegetasi semua jenis pohon mulai dari tingkat tiang

Memperhatikan pernyataan dan pandangan dari ulama-ulama kenamaan dari masing-masing mazhab empat tersebut di atas, kiranya hampir semua ulama melarang dan menyatakan

Setiap fase perkembangan mempunyai ciri-ciri tertentu yang berbeda, Al- Mighwar (2011 :19-23) masa puber adalah periode unik dan khusus yang ditandai oleh

arisan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Gunting Saga Kecamatan Kualuh Selatan, yang menjadi masalah didalam arisan ini ialah disaat para anggota memenangkan