ABSTRAK
Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu wilayah administratif
di Jawa Tengah yang mengelola paroki-paroki di sebagian wilayah Jawa Tengah
dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal ini, Keuskupan Agung Semarang
harus memantau jumlah dan data umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang.
Paroki-paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan
aplikasi untuk mengkomputerisasi buku-buku sakramen yang diberi nama Sistem
Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Dengan aplikasi tersebut, data-data umat
bisa tersimpan dalam bentuk digital, tetapi pihak keuskupan mengalami kesulitan
untuk memantau data-data yang ada di paroki.
Berdasarkan masalah tersebut, dikembangkan aplikasi Sistem
Administrasi Sakramental dan Pastoral untuk Keuskupan Agung Semarang dengan
menggunakan teknologi replikasi basis data yang dapat mengolah data-data pribadi
dan data sakramental umat di Keuskupan Agung Semarang, serta memudahkan
pihak keuskupan untuk memantau data umat yang ada di paroki. Sistem
dikembangkan dengan Bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL dengan
teknologi replikasi basis data.
Hasil yang diperoleh adalah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral
untuk Keuskupan Agung Semarang yang dapat menyimpan dan mengolah data
pribadi umat dan data sacramental umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang,
dan juga memudahkan pihak keuskupan untuk memantau data-data pribadi dan data
ABSTRACT
The Archdiocese of Semarang is one of the administrative regions in Central
Java who manage parishes in some parts of Central Java and Yogyakarta. One of
its duties is to monitor the amount of data and the people in the region of the
archdiocese. Parishes in the Archdiocese of Semarang are already using application
to computerize the sacrament books named Sistem Informasi Administrasi Pastoral
- SIAP (Pastoral Administration Information System). With this application, the
data of people can be stored in digital form, but the diocese had difficulty to monitor
the data that is in the parish.
Based on this problem, it is developed an application named Sistem
Administrasi Sakramental dan Pastoral (Sacramental and Pastoral Administration
System) for the archdiocese of Semarang. This application is using database
replication technology that can process personal data and sacramental data of
people in the Archdiocese of Semarang, and facilitate the diocese to monitor the
data of people in the parish. The system was developed with the PHP programming
language and MySQL database with database replication technology.
The results obtained are Sacramental and Pastoral Administration System
for the Archdiocese of Semarang that can store and process personal data and
sacramental data of people in the archdiocese, and also facilitates the diocese to
IMPLEMENTASI REPLIKASI BASIS DATA TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM ADMINISTRASI SAKRAMENTAL DAN PASTORAL
KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
Dionisius Wisnu Agung Wicaksono
125314059
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
IMPLEMENTATION OF REPLICATION DISTRIBUTED DATABASE FOR SYSTEM OF SACRAMENTAL ADMINISTRATION
AND PASTORAL ARCHDIOCESE OF SEMARANG
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering
By :
Dionisius Wisnu Agung Wicaksono
125314059
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
v
MOTTO
SING PENTING YAKIN!
Kamu adalah Garam dan Terang Dunia
(Matius 5:13-16)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan kepada :
Bapa di surga serta putraNya Tuhan Yesus Kristus
Keluarga yang selalu menjadi tempat ternyaman
Bapak Ibu dosen
ix
ABSTRAK
Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu wilayah administratif
di Jawa Tengah yang mengelola paroki-paroki di sebagian wilayah Jawa Tengah
dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal ini, Keuskupan Agung Semarang
harus memantau jumlah dan data umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang.
Paroki-paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan
aplikasi untuk mengkomputerisasi buku-buku sakramen yang diberi nama Sistem
Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Dengan aplikasi tersebut, data-data umat
bisa tersimpan dalam bentuk digital, tetapi pihak keuskupan mengalami kesulitan
untuk memantau data-data yang ada di paroki.
Berdasarkan masalah tersebut, dikembangkan aplikasi Sistem
Administrasi Sakramental dan Pastoral untuk Keuskupan Agung Semarang dengan
menggunakan teknologi replikasi basis data yang dapat mengolah data-data pribadi
dan data sakramental umat di Keuskupan Agung Semarang, serta memudahkan
pihak keuskupan untuk memantau data umat yang ada di paroki. Sistem
dikembangkan dengan Bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL dengan
teknologi replikasi basis data.
Hasil yang diperoleh adalah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral
untuk Keuskupan Agung Semarang yang dapat menyimpan dan mengolah data
pribadi umat dan data sacramental umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang,
dan juga memudahkan pihak keuskupan untuk memantau data-data pribadi dan data
x
ABSTRACT
The Archdiocese of Semarang is one of the administrative regions in Central
Java who manage parishes in some parts of Central Java and Yogyakarta. One of
its duties is to monitor the amount of data and the people in the region of the
archdiocese. Parishes in the Archdiocese of Semarang are already using application
to computerize the sacrament books named Sistem Informasi Administrasi Pastoral
- SIAP (Pastoral Administration Information System). With this application, the
data of people can be stored in digital form, but the diocese had difficulty to monitor
the data that is in the parish.
Based on this problem, it is developed an application named Sistem
Administrasi Sakramental dan Pastoral (Sacramental and Pastoral Administration
System) for the archdiocese of Semarang. This application is using database
replication technology that can process personal data and sacramental data of
people in the Archdiocese of Semarang, and facilitate the diocese to monitor the
data of people in the parish. The system was developed with the PHP programming
language and MySQL database with database replication technology.
The results obtained are Sacramental and Pastoral Administration System
for the Archdiocese of Semarang that can store and process personal data and
sacramental data of people in the archdiocese, and also facilitates the diocese to
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Bapa di surga, atas segala berkat dan karuniaNya
melalui perantaraan putraNya Tuhan Yesus Kristus dalam penulisan tugas akhir
dengan judul “Implementasi Replikasi Basis Data Terdistribusi untuk Sistem
Administrasi Sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang”
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir karena
adanya bimbingan, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapa di surga melalui perantaraan putraNya Tuhan Yesus atas bimbingan,
anugerah dan penguatan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.
2. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si.,M.Math.Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
3. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiarti, S.Si., M.Kom. selaku kepala Program Studi
Teknik Informatika.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Informatika atas
bimbingan dan pendampingan selama penulis menempuh studi.
5. Bapak Iwan Binanto, M.Cs. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan selama penulis menempuh studi.
6. Ibu Agnes Maria Polina selaku dosen pembimbing yang selalu memberi
xii
7. Tim Sistem Informasi dari pihak Keuskupan Agung Semarang, PPA
Universitas Sanata Dharma dan PKTI Universitas Sanata Dharma yang telah
menerima dan mempercayakan penulis untuk menyelesaikan sistem, dan
selalu mendukung serta membantu dalam segala hal selama proses pengerjaan.
8. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom dan Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi,
S.T., M.T selaku dosen penguji yang memberi masukan untuk tugas akhir ini.
9. Untuk Bapak Haris Sriwindono selaku kepala Laboratorium Basis Data dan
Mas Yanuar selaku laboran Laboratorium Basis Data yang sudah memberi
penulis kesempatan untuk berkarya di Laboratorium Basis Data, serta bantuan
yang diberikan selama proses pengerjaan tugas akhir.
10.Untuk keluarga di Tangerang, Bapak, Ibu, Marsel dan Angela yang selalu
mendoakan dan menjadi semangat penulis untuk selalu berjuang.
11.Untuk keluarga di Jogja yang selalu mendukung selama penulis mengerjakan
tugas akhir.
12.Teman-teman seperjuangan Teknik Informatika angkatan 2012 yang selalu
berjuang bersama penulis selama masa studi.
13.Teman-teman teknik informatika penghuni lab tugas akhir yang selalu hadir
setiap hari untuk mencairkan suasana di lab.
14.Semua pihak yang sudah membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini
yang belum disebutkan diatas.
Ada pepatah tak ada gading yang tak retak, demikian penulis menyadari
bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam tugas akhir ini. Oleh karena
xiv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.5.1 Survei Awal ... 4
1.5.2 Studi Pustaka ... 4
1.5.3 Pembangunan Sistem ... 5
1.5.4 Uji Coba Terhadap Pengguna ... 7
1.5.5 Analisa Hasil Uji Coba... 7
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Basis Data Terdistribusi ... 9
2.1.1 Basis Data ... 9
2.1.2 Basis Data Terdistribusi ... 9
xv
2.2 Sistem Administrasi ... 21
2.2.1 Pengertian Sistem ... 21
2.2.2 Pengertian Administrasi ... 22
2.2.3 Pengertian Sakramental dan Pastoral ... 23
2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Terstruktur ... 23
2.4 PHP ... 29
2.4.1 Pengertian PHP ... 29
2.5 CodeIgniter ... 30
2.6 MySQL ... 30
2.6.1 Pengertian MySQL ... 30
2.6.2 Replikasi dalam MySQL ... 32
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33
3.1 Analisa Sistem ... 33
3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama ... 33
3.1.2 Gambaran Umum Sistem Baru ... 34
3.2 Perancangan Sistem ... 61
3.2.1 Perancangan Basis Data ... 61
3.2.2 Perancangan User Interface... 82
3.3 Perancangan Replikasi Basis Data ... 94
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 97
4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 97
4.2 Implementasi Basis Data ... 97
4.3 Implementasi Sistem ... 128
4.3.1 Sistem Server master (paroki) ... 128
4.3.2 Sistem Server slave (keuskupan) ... 248
4.4 Implementasi Replikasi ... 250
4.4.1 Implementasi Server Master ... 251
4.4.2 Implementasi Server Slave ... 252
4.4.3 Menghubungkan Server Master Dengan Server Slave ... 253
4.4.4 Menjalankan Slave ... 255
BAB V ANALISA HASIL ... 258
xvi
5.2 Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna (Betha Test) ... 261
5.2.1 Form Kuesioner ... 261
5.1.1 Hasil dan Pembahasan... 261
5.3 Rangkuman Uji Coba Terhadap Pengguna ... 282
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 290
6.1 Kesimpulan ... 290
6.2 Saran ... 292
DAFTAR PUSTAKA ... 293
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Sistem Basis Data Terdistribusi (Connolly, 2005) ... 11
Gambar 2. 2 Ilustrasi Proses Replikasi Synchronous (Connolly, 2005) ... 18
Gambar 2. 3 Ilustrasi Proses Replikasi Asynchronous (Connolly, 2005) ... 19
Gambar 2. 4 Kepemilikan master/slave – Data Dissemination ... 20
Gambar 2. 5 Kepemilikan master/slave – Data Consolidation ... 20
Gambar 2. 6 Simbol Use Case ... 24
Gambar 2. 7 Simbol Aktor ... 24
Gambar 2. 8 Contoh ERD ... 25
Gambar 2. 9 Contoh Entitas ... 25
Gambar 2. 10 Contoh Atribut ... 25
Gambar 2. 11 Contoh Primary Key ... 26
Gambar 2. 12 Contoh Relasi ... 26
Gambar 2. 13 Contoh Entitas dan Atribut ... 27
Gambar 2. 14 Contoh Simbol Relasi ... 27
Gambar 2. 15 Contoh Relasi ... 28
Gambar 2. 16 Simbol Proses ... 28
Gambar 2. 17 Simbol Arus Data ... 28
Gambar 2. 18 Simbol Eksternal Entitas ... 29
Gambar 2. 19 Simbol Penyimpanan Data ... 29
Gambar 3. 1 Ilustrasi Proses Replikasi Sistem... 35
Gambar 3. 2 Use Case Diagram Pengguna Paroki ... 36
Gambar 3. 3 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 37
Gambar 3. 4 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 38
Gambar 3. 5 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 39
Gambar 3. 6 Use Case Diagram Pengguna Keuskupan ... 40
Gambar 3. 7 Use Case Diagram Pengguna Keuskupan (lanjutan) ... 41
Gambar 3. 8 Diagram Konteks... 42
xviii
Gambar 3. 10 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 44
Gambar 3. 11 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 45
Gambar 3. 12 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 46
Gambar 3. 13 DFD Level 1 ... 47
Gambar 3. 31 Desain Basis Data Konseptual ... 61
Gambar 3. 32 Desain Basis Data Konseptual (lanjutan) ... 62
Gambar 3. 33 Desain Basis Data Konseptual (lanjutan) ... 63
Gambar 3. 34 Desain Basis Data Logikal ... 64
Gambar 3. 35 Desain Basis Data Logikal (lanjutan) ... 65
Gambar 3. 36 Desain Basis Data Logikal (lanjutan) ... 66
Gambar 3. 37 Desain Interface Halaman Login ... 82
Gambar 3. 38 Desain Interface Halaman Utama ... 82
xix
Gambar 3. 40 Desain Interface Form Pengisian Data Keluarga (Bagian Kepala
Keluarga) ... 84
Gambar 3. 41Desain Interface Form Pengisian Data Anggota Keluarga ... 85
Gambar 3. 42 Desain Interface Form Pengisian Data Baptis ... 86
Gambar 3. 43 Desain Interface Form Pengisian Data Komuni Pertama ... 86
Gambar 3. 44 Desain Interface Form Pengisian Data Penguatan ... 87
Gambar 3. 45 Desain Interface Form Pengisian Data Perkawinan ... 88
Gambar 3. 46 Desain Interface Form Pengisian Data Imamat ... 89
Gambar 3. 47 Desain Interface Form Pengisian Data Pengurapan ... 90
Gambar 3. 48 Desain Interface Form Pengisian Data Kematian ... 90
Gambar 3. 49 Desain Interface Cetak Kartu Keluarga ... 91
Gambar 3. 50 Desain Interface Cetak Surat Baptis ... 91
Gambar 3. 51 Desain Interface Cetak Surat Nikah ... 92
Gambar 3. 52 Desain Interface Cetak Buku Baptis ... 92
Gambar 3. 53 Desain Interface Cetak Laporan Tahunan Sakramental ... 93
Gambar 3. 54 Perancangan Replikasi Basis Data ... 94
Gambar 4. 1 Halaman Login ... 128
Gambar 4. 2 Halaman Pilih Paroki ... 129
Gambar 4. 3 Halaman Utama ... 130
Gambar 4. 4 Halaman Data Paroki ... 131
Gambar 4. 5 Detail Data Paroki ... 131
Gambar 4. 6 Profil Paroki ... 132
Gambar 4. 7 Edit Data Paroki ... 133
Gambar 4. 8 Edit Dokumen Pendirian ... 134
Gambar 4. 9 Lihat SK Uskup ... 135
Gambar 4. 10 Lihat Akta Notaris ... 136
Gambar 4. 11 Tambah Akta Perubahan ... 136
Gambar 4. 12 Edit Akta Perubahan... 137
Gambar 4. 13 Hapus Akta Perubahan ... 137
xx
Gambar 4. 15 Lihat Data Stasi ... 138
Gambar 4. 16 Lihat Data Stasi ... 139
Gambar 4. 17 Edit Data Stasi ... 139
Gambar 4. 18 Hapus Stasi ... 140
Gambar 4. 19 Detail Data Stasi ... 140
Gambar 4. 20 Tambah SK Pengurus ... 141
Gambar 4. 21 Edit SK Pengurus ... 141
Gambar 4. 22 Hapus SK Pengurus ... 142
Gambar 4. 23 Lihat Data Pastor ... 142
Gambar 4. 24 Tambah Data Pastor ... 143
Gambar 4. 25 Edit Data Pastor ... 143
Gambar 4. 26 Hapus Data Pastor ... 144
Gambar 4. 27 Detail Data Pastor ... 144
Gambar 4. 28 Lihat Data Wilayah ... 145
Gambar 4. 29 Tambah Data Wilayah ... 145
Gambar 4. 30 Edit Data Wilayah ... 147
Gambar 4. 31 Hapus Data Wilayah... 147
Gambar 4. 32 Detail Data Wilayah ... 148
Gambar 4. 33 Tambah Ketua Wilayah ... 149
Gambar 4. 34 Tambah Ketua Wilayah ... 149
Gambar 4. 35 Edit Ketua Wilayah ... 150
Gambar 4. 36 Hapus Data Ketua Wilayah ... 150
Gambar 4. 37 Lihat Data Lingkungan... 151
Gambar 4. 38 Tambah Data Lingkungan ... 151
Gambar 4. 39 Edit Data Lingkungan ... 152
Gambar 4. 40 Hapus Data Lingkungan ... 152
Gambar 4. 41 Detail Lingkungan ... 154
Gambar 4. 42 Tambah Ketua Lingkungan ... 154
Gambar 4. 43 Edit Ketua Lingkungan ... 155
Gambar 4. 44 Hapus Ketua Lingkungan ... 155
xxi
Gambar 4. 46 Tambah Data Keluarga... 158
Gambar 4. 47 Edit Data Keluarga ... 163
Gambar 4. 48 Hapus Data Keluarga ... 163
Gambar 4. 49 Detail Data Keluarga ... 164
Gambar 4. 50 Tambah Anggota Keluarga ... 165
Gambar 4. 51 Edit Data Anggota Keluarga ... 166
Gambar 4. 52 Hapus Data Anggota Keluarga ... 167
Gambar 4. 53 Detail Anggota Keluarga ... 168
Gambar 4. 54 Data Komuni Pertama Anggota Keluarga ... 169
Gambar 4. 55 Data Penguatan Anggota keluarga ... 169
Gambar 4. 56 Data Perkawinan Anggota keluarga ... 169
Gambar 4. 57 Data Imamat/Kebiaraan Anggota keluarga ... 170
Gambar 4. 58 Data Pengurapan Anggota keluarga ... 170
Gambar 4. 59 Data Kematian Anggota keluarga ... 170
Gambar 4. 60 Lihat Data Umat ... 171
Gambar 4. 61 Detail Data Umat ... 172
Gambar 4. 62 Data Komuni Pertama ... 173
Gambar 4. 63 Data Penguatan ... 173
Gambar 4. 64 Data Perkawinan ... 173
Gambar 4. 65 Data Imamat/Kebiaraan... 174
Gambar 4. 66 Data Pengurapan ... 174
Gambar 4. 67 Data Kematian ... 174
Gambar 4. 68 Pencarian Data Umat ... 175
Gambar 4. 69 Mutasi Keluarga ... 176
Gambar 4. 70 Tambah Mutasi Keluarga ... 176
Gambar 4. 71 Tambah Mutasi Keuskupan ... 177
Gambar 4. 72 Tambah Mutasi Paroki ... 177
Gambar 4. 73 Tambah Mutasi Wilayah ... 177
Gambar 4. 74 Tambah Mutasi Lingkungan ... 178
Gambar 4. 75 Detail Mutasi Keluarga ... 181
xxii
Gambar 4. 77 Mutasi Umat ... 182
Gambar 4. 78 Tambah Mutasi Umat ... 182
Gambar 4. 79 Tambah Mutasi Keuskupan ... 183
Gambar 4. 80 Tambah Mutasi Paroki ... 183
Gambar 4. 81 Tambah Mutasi Wilayah ... 183
Gambar 4. 82 Tambah Mutasi Lingkungan ... 184
Gambar 4. 83 Detail Mutasi Umat ... 184
Gambar 4. 84 Hapus Mutasi Umat ... 185
Gambar 4. 85 Lihat Data Baptis ... 186
Gambar 4. 86 Tambah Data Baptis Umat Paroki ... 187
Gambar 4. 87 Form Tambah Data Baptis Umat Luar Paroki ... 188
Gambar 4. 88 Tambah Baptis Diterima ... 192
Gambar 4. 89 Edit Data Baptis ... 193
Gambar 4. 90 Hapus Data Baptis ... 194
Gambar 4. 91 Detail Data Baptis ... 194
Gambar 4. 92 Lihat Data Komuni Pertama ... 195
Gambar 4. 93 Tambah Data Komuni Pertama ... 196
Gambar 4. 94 Form Tambah Data Komuni Pertama Umat Luar Paroki ... 197
Gambar 4. 95 Edit Data Komuni Pertama ... 198
Gambar 4. 96 Hapus Data Komuni Pertama ... 201
Gambar 4. 97 Detail Komuni Pertama ... 201
Gambar 4. 98 Lihat Data Penguatan ... 202
Gambar 4. 99 Tambah Data Penguatan... 203
Gambar 4. 100 Tambah Data Penguatan Umat Luar Paroki ... 204
Gambar 4. 101 Edit Data Penguatan ... 205
Gambar 4. 102 Hapus Data Penguatan ... 206
Gambar 4. 103 Detail Data Penguatan ... 207
Gambar 4. 104 Lihat Data Perkawinan ... 207
Gambar 4. 105 Tambah Data Perkawinan ... 208
Gambar 4. 106 Tambah Data Perkawinan Pasangan Beda Gereja ... 209
xxiii
Gambar 4. 108 Edit Data Perkawinan ... 211
Gambar 4. 109 Hapus Data Perkawinan ... 211
Gambar 4. 110 Detail Data Perkawinan ... 212
Gambar 4. 111 Lihat Data Imamat/Kebiaraan ... 213
Gambar 4. 112 Tambah Data Imamat/Kebiaraan ... 214
Gambar 4. 113 Edit Data Imamat/Kebiaraan ... 215
Gambar 4. 114 Hapus Data Imamat/Kebiaraan ... 215
Gambar 4. 115 Detail Data Imamat ... 216
Gambar 4. 116 Lihat Data Pengurapan ... 217
Gambar 4. 117 Tambah Data Pengurapan ... 217
Gambar 4. 118 Edit Data Pengurapan ... 218
Gambar 4. 119 Hapus Data Pengurapan ... 218
Gambar 4. 120 Detail Data Pengurapan ... 219
Gambar 4. 121 Lihat Data Kematian ... 220
Gambar 4. 122 Tambah Data Kematian ... 220
Gambar 4. 123 Edit Data Kematian ... 221
Gambar 4. 124 Hapus Data Kematian... 221
Gambar 4. 125 Detail Data Kematian ... 222
Gambar 4. 126 Cetak Kartu Keluarga ... 223
Gambar 4. 127 Hasil Pencarian Keluarga ... 223
Gambar 4. 128 Preview Cetak Kartu Keluarga Halaman 1 ... 224
Gambar 4. 129 Preview Cetak Kartu Keluarga Halaman 2 ... 224
Gambar 4. 130 Cetak Surat Baptis ... 225
Gambar 4. 131 Preview Surat Baptis 3 Bahasa... 226
Gambar 4. 132 Cetak Surat Nikah ... 227
Gambar 4. 133 Preview Surat Nikah... 228
Gambar 4. 134 Cetak Buku Baptis ... 229
Gambar 4. 135 Preview Cetak Buku Baptis ... 230
Gambar 4. 136 Cetak Buku Komuni Pertama ... 231
Gambar 4. 137 Preview Cetak Buku Komuni Pertama ... 231
xxiv
Gambar 4. 139 Preview Cetak Buku Penguatan ... 232
Gambar 4. 140 Cetak Buku Nikah ... 233
Gambar 4. 141 Preview Cetak Buku Nikah ... 233
Gambar 4. 142 Cetak Buku Pengurapan ... 234
Gambar 4. 143 Preview Cetak Buku Pengurapan ... 234
Gambar 4. 144 Cetak Buku Kematian ... 235
Gambar 4. 145 Preview Cetak Buku Kematian ... 235
Gambar 4. 146 Cetak Laporan Tahunan Baptis ... 236
Gambar 4. 147 Preview Cetak Laporan Tahunan Baptis ... 236
Gambar 4. 148 Cetak Laporan Tahunan Komuni Pertama ... 240
Gambar 4. 149 Preview Cetak Laporan Tahunan Komuni Pertama ... 240
Gambar 4. 150 Cetak Laporan Tahunan Penguatan... 241
Gambar 4. 151 Preview Cetak Laporan Tahunan Penguatan ... 241
Gambar 4. 152 Cetak Laporan Tahunan Nikah ... 242
Gambar 4. 153 Preview Cetak Laporan Tahunan Nikah ... 242
Gambar 4. 154 Cetak Laporan Tahunan Pengurapan ... 243
Gambar 4. 155 Preview Cetak Laporan Tahunan Pengurapan ... 243
Gambar 4. 156 Cetak Laporan Tahunan Kematian ... 244
Gambar 4. 157 Preview Cetak Laporan Tahunan Kematian... 244
Gambar 4. 158 Pengguna Level Admin ... 245
Gambar 4. 159 Pengguna Level User ... 245
Gambar 4. 160 Pengguna Level Guest ... 246
Gambar 4. 161 Pengaturan Pengguna ... 246
Gambar 4. 162 Tambah Data Pengguna ... 247
Gambar 4. 163 Hapus Data Pengguna ... 247
Gambar 4. 164 Ganti Password ... 248
Gambar 4. 165 Halaman Login ... 249
Gambar 4. 166 Halaman Utama ... 249
Gambar 4. 167 Halaman Profil Paroki ... 250
Gambar 4. 168 Melihat Status Master 1... 253
xxv
Gambar 4. 170 Status Slave Untuk Master 1 ... 256
Gambar 4. 171 Status Slave Untuk Master 2 ... 257
Gambar 5. 1 Grafik Pernyataan 1 ... 262
Gambar 5. 2 Grafik Pernyataan 2 ... 263
Gambar 5. 3 Grafik Pernyataan 3 ... 264
Gambar 5. 4 Grafik Pernyataan 4 ... 265
Gambar 5. 5 Grafik Pernyataan 5 ... 266
Gambar 5. 6 Grafik Pernyataan 6 ... 267
Gambar 5. 7 Grafik Pernyataan 7 ... 268
Gambar 5. 8 Grafik Pernyataan 8 ... 269
Gambar 5. 9 Grafik Pernyataan 9 ... 270
Gambar 5. 10 Grafik Pernyataan 10 ... 271
Gambar 5. 11 Grafik Pernyataan 1 ... 272
Gambar 5. 12 Grafik Pernyataan 2 ... 273
Gambar 5. 13 Grafik Pernyataan 3 ... 274
Gambar 5. 14 Grafik Pernyataan 4 ... 275
Gambar 5. 15 Grafik Pernyataan 5 ... 276
Gambar 5. 16 Grafik Pernyataan 6 ... 277
Gambar 5. 17 Grafik Pernyataan 7 ... 278
Gambar 5. 18 Grafik Pernyataan 8 ... 279
Gambar 5. 19 Grafik Pernyataan 9 ... 280
Gambar 5. 20 Grafik Pernyataan 10 ... 281
xxvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Contoh Perintah DDL ... 31
Tabel 2. 2 Contoh Perintah DML ... 31
Tabel 2. 3 Contoh Perintah DCL ... 32
Tabel 3. 1 Tabel kevikepan ... 67
Tabel 3. 2 Tabel paroki ... 67
Tabel 3. 3 Tabel profil_paroki ... 68
Tabel 3. 4 Tabel akta_perubahan ... 68
Tabel 3. 5 Tabel pastor ... 68
Tabel 3. 6 Tabel pelayanan ... 69
Tabel 3. 7 Tabel tugas_pastor ... 69
Tabel 3. 8 Tabel stasi ... 69
Tabel 3. 9 Tabel sk_pengurus_stasi ... 70
Tabel 3. 10 Tabel wilayah ... 70
Tabel 3. 11 Tabel ketua_wilayah ... 70
Tabel 3. 12 Tabel lingkungan... 70
Tabel 3. 13 Tabel ketua_lingkungan ... 71
Tabel 3. 14 Tabel jenis_rt... 71
Tabel 3. 15 Tabel kondisi_ekonomi ... 71
Tabel 3. 16 Tabel keluarga ... 72
Tabel 3. 17 Tabel hubungan_keluarga ... 72
Tabel 3. 18 Tabel suku_bangsa ... 72
Tabel 3. 19 Tabel pendidikan ... 72
Tabel 3. 20 Tabel bidang_studi ... 72
Tabel 3. 21 Tabel pekerjaan ... 73
Tabel 3. 22 Tabel golongan_darah ... 73
Tabel 3. 23 Tabel status_kesehatan ... 73
xxvii
Tabel 3. 25 Tabel status_perkawinan ... 73
Tabel 3. 26 Tabel agama ... 73
Tabel 3. 27 Tabel jabatan_sosial ... 74
Tabel 3. 28 Tabel tempat_tinggal... 74
Tabel 3. 29 Tabel status_gerejawi ... 74
Tabel 3. 30 Tabel keterlibatan ... 74
Tabel 3. 31 Tabel anggota_keluarga ... 75
Tabel 3. 32 Tabel jenis_mutasi ... 75
Tabel 3. 33 Tabel mutasi ... 76
Tabel 3. 34 Tabel umat_luar ... 76
Tabel 3. 35 Tabel umat_non_katolik ... 77
Tabel 3. 36 Tabel baptis ... 77
Tabel 3. 37 Tabel baptis_diterima ... 78
Tabel 3. 38 Tabel komuni_pertama ... 78
Tabel 3. 39 Tabel penguatan ... 79
Tabel 3. 40 Tabel perkawinan ... 80
Tabel 3. 41 Tabel imamat... 80
Tabel 3. 42 Tabel pengurapan ... 81
Tabel 3. 43 Tabel kematian ... 81
Tabel 3. 44 Tabel user_group... 81
Tabel 3. 45 Tabel user ... 82
Tabel 5. 1 Hasil Pernyataan 1 ... 262
Tabel 5. 2 Hasil Pernyataan 2 ... 263
Tabel 5. 3 Hasil Pernyataan 3 ... 264
Tabel 5. 4 Hasil Pernyataan 4 ... 265
Tabel 5. 5 Hasil Pernyataan 5 ... 266
Tabel 5. 6 Hasil Pernyataan 6 ... 267
Tabel 5. 7 Hasil Pernyataan 7 ... 268
Tabel 5. 8 Hasil Pernyataan 8 ... 269
xxviii
Tabel 5. 10 Hasil Pernyataan 10 ... 271
Tabel 5. 11 Hasil Pernyataan 1 ... 272
Tabel 5. 12 Hasil Pernyataan 2 ... 273
Tabel 5. 13 Hasil Pernyataan 3 ... 274
Tabel 5. 14 Hasil Pernyataan 4 ... 275
Tabel 5. 15 Hasil Pernyataan 5 ... 276
Tabel 5. 16 Hasil Pernyataan 6 ... 277
Tabel 5. 17 Hasil Pernyataan 7 ... 278
Tabel 5. 18 Hasil Pernyataan 8 ... 279
Tabel 5. 19 Hasil Pernyataan 9 ... 280
Tabel 5. 20 Hasil Pernyataan 10 ... 281
Tabel 5. 21 Rangkuman Uji Coba Terhadap Admin Paroki ... 288
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, data dan informasi adalah
sesuatu yang sangat penting dan berharga di suatu organisasi. Data yang tersedia
harus dijaga agar dapat menghasilkan sebuah informasi yang relevan sebagai
pendukung pengambilan keputusan. Informasi yang tidak relevan dapat
menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Metode penyimpanan data
juga dapat mempengaruhi data yang disimpan supaya selalu relevan.
Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu dari beberapa
keuskupan di Indonesia dengan jumlah umat yang tidak sedikit. Jumlah umat di
Keuskupan Agung Semarang tersebar di beberapa paroki di Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Umat di Keuskupan Agung Semarang terdiri dari
berbagai macam golongan, usia, pendidikan, pekerjaan, dll. Banyak masalah yang
timbul dengan bertambahnya jumlah umat terutama masalah pendataan umat. Pihak
Keuskupan Agung Semarang pun tidak tinggal diam dalam hal pendataan umat.
Data umat di Keuskupan Agung Semarang juga merupakan sesuatu yang
penting bagi pihak keuskupan. Data yang sangat penting tersebut masih diolah
dengan menggunakan aplikasi pendataan atau dengan cara manual, sehingga
informasi tentang data pribadi umat dan data sakramental umat tidak terorganisasi
pihak keuskupan kesulitan untuk mengambil kebijakan yang berhubungan langsung
dengan umat di wilayah keuskupan.
Saat ini Keuskupan Agung Semarang sudah memiliki sistem pendataan,
tetapi belum dapat mendukung untuk pemecahan masalah pengelolaan data umat
dan data sakramental. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membangun sebuah
sistem untuk menyimpan dan mengelola data umat dan sakramental di Keuskupan
Agung Semarang berbasis web menggunakan PHP dan basis data MySQL. Paroki
di Keuskupan Agung Semarang tersebar di beberapa wilayah Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga data antar paroki diharapkan dapat
terintegrasi di keuskupan (pusat). Apabila data-data umat masing-masing paroki
dapat diakses oleh keuskupan, maka dapat menguntungkan pihak keuskupan dalam
mengambil kebijakan. Dalam penggunaan data-data paroki di keuskupan
diperlukan suatu metode untuk mengintegrasikan data. Salah satunya adalah
dengan menggunakan basis data terdistribusi. Data umat masing-masing paroki
diduplikasi (replikasi) ke basis data di keuskupan. Jika terjadi perubahan data di
paroki, data di keuskupan juga akan ter-update. Sehingga metode ini dapat
menjamin ketersediaan data umat di masing-masing paroki. Dengan adanya sistem
ini, data dapat dengan mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data umat di Keuskupan Agung Semarang baik itu pihak keuskupan maupun pihak
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang disampaikan, rumusan masalah yang
diselesaikan pada tugas akhir ini adalah :
a. Bagaimana membangun sistem berbasis web dengan menerapkan replikasi
basis data terdistribusi yang sesuai untuk Sistem Administrasi Sakramental dan
Pastoral Keuskupan Agung Semarang?
b. Apakah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung
Semarang ini efektif, efisien dan mudah digunakan bagi pihak paroki dan
keuskupan?
1.3 Batasan Masalah
Dalam membangun sistem ini terdapat beberapa batasan masalah, antara
lain:
a. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data
MySQL.
b. Pengguna sistem terbatas untuk pihak Keuskupan Agung Semarang dan
pengurus data umat di setiap paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang.
c. Data yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah data sakramental
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah untuk menyediakan sistem
administrasi sakramental dan pastoral berbasis web menggunakan replikasi basis
data terdistribusi yang dapat membantu pihak paroki di Keuskupan Agung
Semarang dalam mengolah data sakramental dan data pribadi umat serta
memudahkan pemantauan data oleh pihak Keuskupan Agung Semarang.
1.5 Metodologi Penelitian
Langkah-langkah metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Survei Awal
Dilakukan wawancara kepada pihak terkait dan melakukan pengumpulan
data yang telah tersedia sebelumnya di Keuskupan Agung Semarang untuk
mendapatkan atribut data untuk mendesain struktur basis data sesuai kebutuhan
sistem.
1.5.2 Studi Pustaka
Dilakukan studi pustaka untuk mendalami teori-teori yang digunakan
dalam penelitian ini, meliputi teori mengenai sistem informasi berbasis web PHP
1.5.3 Pembangunan Sistem
Pembangunan sistem informasi ini menggunakan metode Framework for
the Application of System Technique (Whitten et.al, 2004) dengan tahap-tahap yang
meliputi :
1) Analisa Sistem
a. Scope Definition (Definisi Lingkup)
Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mendefinisikan ruang
lingkup dengan cara melakukan pengumpulan data sakramental dan data
pribadi umat di Keuskupan Agung Semarang.
b. Problem Analysis (Analisa Permasalahan)
Pada tahap ini menganalisa permasalahan yang terdapat dalam
pendataan data umat di Keuskupan Agung Semarang.
c. Requirement Analysis (Analisa Kebutuhan)
Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah menganalisa kebutuhan
sistem dengan cara mengumpulkan data kebutuhan pengguna sistem yang
kemudian dimodelkan dalam diagram use case.
2) Desain Sistem
Pada tahap ini dilakukan desain basis data untuk sistem pendataan
umat, yang meliputi:
a. Logical Design
Menggambarkan logical data model, logical process model, logical
interface model dan merancang konfigurasi jaringan yang mendukung basis
b. Decision Analysis
Implementasi sistem ke dalam bentuk bahasa pemrograman PHP dan
MySQL sebagai pengelola data dengan menggunakan teknologi replikasi basis
data.
c. Physical Design and Integration
Implementasi secara teknik dengan membuat physical user interface
dan physical database design dengan menggunakan teknologi basis data
replikasi ke dalam konfigurasi jaringan yang telah dibuat.
d. Construction and Testing
Implementasi rancangan ke dalam program menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan basis data MySQL sebagai pengelola data dengan
teknologi basis data replikasi kedalam konfigurasi jaringan yang telah dibuat.
Kemudian dilakukan uji coba terhadap sistem.
3) Uji coba perangkat lunak
Pada tahap ini dilakukan ujicoba setiap fungsi sistem serta pengujian basis
data terdistribusi yang dibangun dengan bentuk konfigurasi jaringan yang telah
1.5.4 Uji Coba Terhadap Pengguna
Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem kepada pengguna untuk
mengetahui seberapa efektif (tepat guna), efisien (cepat) dan mudah digunakan. Uji
coba ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sistem pendataan umat
dengan teknologi basis data terdistribusi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
1.5.5 Analisa Hasil Uji Coba
Pada tahap ini dilakukan analisa hasil ujicoba yaitu dengan mendata
kekurangan-kekurangan dalam sistem yang bertujuan untuk mengetahui
saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem di masa yang akan
datang oleh peneliti selanjutnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjai beberapa bab, sebagai
berikut:
a. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi gambaran umum keseluruhan tugas akhir yang meliputi latar
belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penulisan, serta
sistematika penulisan.
b. BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang terkait dengan perancangan dan pembangunan
Sistem Pendataan Umat berbasis web, meliputi pengertian basis data terdistribusi,
pengertian sistem administrasi serta pengertian sistem administrasi sakramental dan
c. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem yang dibangun dan
metode penyelesaian yang digunakan di dalam sistem yang diimplementasikan,
meliputi analisa sistem dan perancangan sistem.
d. BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi tentang proses implementasi sistem sesuai dengan perancangan
yang telah dikembangkan.
e. BAB V : ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisa dari hasil pengujian sistem secara alpha test dan
betha test (pengujian terhadap pengguna).
f. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran peneliti yang berkaitan dengan sistem
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Basis Data Terdistribusi
2.1.1 Basis Data
Basis data atau yang dikenal dengan istilah lain dengan nama database
merupakan salah satu aspek yang harus dipelajari dalam bidang teknologi
informasi. Basis data adalah sebuah koleksi data yang terkait secara logis dan
sebuah deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
sebuah organisasi (Connolly, 2005).
Basis data atau database biasanya disimpan dalam sebuah server yang
sewaktu-waktu dapat diakses untuk kepentingan tertentu. Dalam sebuah server
basis data, data dikelola dan dikontrol oleh sebuah perangkat lunak khusus yang
disebut Database Management System (DBMS). Dari berbagai macam DBMS yang
ada, Oracle dan MySQL adalah 2 contoh DBMS yang berasal dari perusahaan
besar.
2.1.2 Basis Data Terdistribusi
Basis data terdistribusi secara logis berupa hubungan dari
kumpulan-kumpulan data yang digunakan bersama-sama dan didistribusikan melalui suatu
jaringan komputer (Connolly, 2005). Basis data terdistribusi adalah basis data
dengan data yang ditempatkan atau disimpan di lebih dari satu lokasi tetapi
menerapkan suatu mekanisme tertentu untuk membuatnya menjadi satu kesatuan
DBMS terdistribusi (Distributed Database Management System) adalah
sebuah sistem perangkat lunak yang mengatur basis data terdistribusi dan membuat
pendistribusian secara transparan bagi user (Connolly, 2005). DDBMS terdiri dari
sebuah basis data tunggal secara logikal yang dibagi kedalam beberapa fragment.
Diamana setiap fragment disimpan pada satu atau lebih komputer dibawah kontrol
DBMS yang berbeda dengan menggunakan komunikasi jaringan komputer.
Karakteristik yang dimiliki oleh DDBMS, yaitu:
Kumpulan dari data logikal yang digunakan bersama-sama
Data dibagi menjadi beberapa fragment
Fragment mungkin mempunyai replikasi
Fragment/replika terletak di sejumlah site
Antar site berhubungan dengan jaringan komunikasi
Data pada masing-masing site dikontrol DBMS
DBMS pada masing-masing site dapat menangani aplikasi lokal, secara
otonomi
Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu global aplikasi.
Sebuah sistem basis data terdistribusi berisi sekumpulan site, dimana pada
setiap site dapat mengakses basis data lokal (basis data pada site itu sendiri)
Gambar 2. 1 Sistem Basis Data Terdistribusi (Connolly, 2005)
Basis data terdistribusi memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut
kelebihan dari sistem basis data terdistribusi (Connolly, 2005):
1. Mencerminkan struktur organisasi
Banyak organisasi tersebar di beberapa lokasi. Masing-masing divisi dalam
organisasi tersebut dapat mengakses data lokal divisi sendiri maupun akses
data divisi lain di lokasi lain.
2. Meningkatkan shareability dan otonomi lokal
Persebaran geografis sebuah organisasi mencerminkan pendistribusian data,
pengguna di suatu site dapat mengakses data di site lain. Dalam kasus ini,
3. Meningkatkan ketersediaan(availability)
Dalam sistem basis data terdistribusi, jika terjadi kegagalan (failure) dalam
jalur komunikasi yang mengakibatkan suatu site tidak dapat mengakses data,
tidak berarti keseluruhan sistem tidak dapat dioperasikan. Sistem dapat
mengalihkan permintaan (request) ke site lain.
4. Meningkatkan keandalan(reability)
Dengan adanya replikasi data, data tidak disimpan di satu tempat. Jika terjadi
kerusakan pada jalur komunikasi, sistem masih dapat dioperasikan.
5. Meningkatkan kinerja (peformance)
Data yang dipakai untuk transaksi disimpan dalam beberapa site, sehingga
proses transaksi berjalan secara paralel dan dapat dilakukan dengan cepat.
6. Ekonomis
Dalam hukum Grosch, berlaku bahwa biaya jauh lebih sedikit untuk dapat
untuk menciptakan sistem komputer yang lebih kecil dengan kekuatan setara
dengan satu komputer yang besar. Dengan sistem ini dapat lebih hemat biaya
bagi perusahaan untuk menambah komputer. Hal ini juga hemat biaya untuk
menambah komputer workstation ke jaringan daripada memperbarui sistem
komputer mainframe.
7. Pertumbuhan secara modular
Dalam lingkup distribusi, akan lebih mudah melakukan ekspansi. Menambah
Sedangkan kerugian dalam sistem basis data terdistribusi adalah sebagai berikut:
1. Kompleksitas
Dalam basis data terdistribusi, sistem menyembunyikan sifat pendistribusian
data dari pengguna dan menyediakan tingkat kinerja (peformance), kehandalan
(reability) dan ketersediaan (availability) yang lebih kompleks dibanding basis
data terpusat.
2. Biaya
Meningkatnya kompleksitas basis data terdistribusi dapat meningkatkan biaya
pengadaan dan perawatan dari sistem basis data terdistribusi yang lebih besar
dari pada basis data terpusat.
3. Keamanan
Dalam basis data terpusat, akses data dapat lebih mudah dikontrol. Sedangkan
dalam basis data terdistribusi, tidak hanya akses ke data yang sudah direplikasi
di site lain, harus diperhatikan juga keamanan jaringan komunikasi.
4. Sulitnya kontrol integritas (integrity control)
Integritas basis data termasuk keabsahan dan konsistensi dari data yang
disimpan. Integritas basis data biasanya diatur dalam constraints, yang berisi
aturan bahwa basis data tidak diizinkan untuk melanggar.
5. Kurangnya standar
Kurangnya standar secara signifikan membatasi potensi basis data terdistribusi.
Dan juga tidak ada alat atau metodologi untuk membantu pengguna
6. Kurangnya pengalaman
Tujuan umum basis data terdistribusi belum dapat diterima secara luas,
meskipun sudah banyak protokol dan masalah yang dipahami dengan baik.
7. Desain basis data lebih kompleks
Selain kesulitan dalam merancang database terpusat, desain database
terdistribusi harus memperhatikan fragmentasi data, alokasi fragmen ke site
tertentu, dan replikasi data.
Sebuah DDBMS dapat diklasifikasikan sebagai homogen atau heterogen.
Dalam sistem homogen, semua site menggunakan produk DBMS yang sama.
Dalam sistem heterogen, site dapat menjalankan produk DBMS yang berbeda, yang
tidak perlu didasarkan pada model data dasar yang sama.
Dalam mengembangkan sistem basis data terdistribusi, ada beberapa
faktor-faktor tambahan yang harus dipertimbangkan untuk desain basis data
relasional terdistribusi. Faktor tersebuat adalah:
1. Fragmentasi (fragmentation), relasi akan dibagi ke beberpa sub relasiyang
disebut fragmen, yang akan didistribusikan. Ada dua tipe utama dalam
fragmentasi, yaitu horizontal dan vertikal. Fragmen horizontal adalah subset
dari tuple dan fragmen vertikal adalah subset dari atribut.
2. Alokasi (alocation), setiap fragmen disimpan dalam site dengan distribusi
yang optimal.
3. Replikasi (replication), DDBMS memelihara salinan dari fragmen di
2.1.3 Replikasi Basis Data
Replikasi basis data adalah proses menyalin dan memelihara hubungan
objek basis data dalam beberapa database yang membentuk sebuah sistem basis
data terdistribusi (Connolly, 2005). Replikasi basis data merupakan mekanisme
penting karena memungkinkan organisasi untuk memberikan akses ke pengguna
data saat di mana dan kapan mereka membutuhkannya. Replikasi menggunakan
teknologi basis data terdistribusi untuk berbagi data antara beberapa site, tapi
replikasi basis data dan basis data terdistribusi tidak sama. Dalam sebuah basis data
terdistribusi, data tersedia di banyak lokasi, tapi hubungan tertentu berada di satu
lokasi.
Replikasi basis data memiliki beberapa keuntungan, seperti (Connolly,
2005) :
1. Ketersediaan (availability), meningkatkan ketersediaan data untuk pengguna
dan aplikasi melalui penyediaan alternative akses data.
2. Keandalan (reability), dengan beberapa salinan data yang tersedia dalam
sistem, memberikan fasilitas pemulihan yang sangat baik dalam hal kegagalan
satu atau lebuh site.
3. Kinerja (performance), replikasi menyediakan akses cepat ke beberapa site.
Pengguna dapat mengakses satu server sementara pengguna lain mengakses
server yang berbeda, dengan demikian bisa mempertahankan tingkat kinerja
4. Pengurangan beban (load reduction), replikasi dapat digunakan untuk
mendistribusikan data ke beberapa lokasi. Kemudian, pengguna dapat
mengakses berbagai remote server bukan mengakses satu server pusat.
5. Komputasi terputus (disconnected computing), replikasi dapat mendukung
snapshot. Sebuah snapshot adalah salinan lengkap atau parsial (replika) dari
suatu relasi pada satu titik waktu tertentu. Snapshot memungkinkan pengguna
untuk bekerja pada subset dari basis data perusahaan selama terputus dari
server basis data utama.
6. Mendukung banyak pengguna (supports many users), mengacu pada
bagaimana sebuah organisasi perlu menggunakan banyak aplikasi yang
membutuhkan kemampuan untuk menggunakan dan memanipulasi data.
Replikasi dapat membuat beberapa snapshot yang disesuaikan sesuai
persyaratan setiap pengguna atau kelompok pengguna sistem.
7. Mendukung aplikasi canggih (supports advanced applications), mengacu pada
bagaimana sebuah organisasi perlu untuk membuat data perusahaan yang
tersedia tidak hanya untuk sistem Online Transaction Processing (OLTP)
tetapi juga untuk aplikasi analisis data seperti data warehousing, Online
Analytical Processing (OLAP), dan data mining.
Dalam replikasi basis data, terdapat komponen dasar di lingkungan replikasi
basis data, yaitu obyek replikasi (replication object), grup replikasi (group
replication) dan site replikasi (replication site).
Obyek replikasi (replication object) adalah sebuah obyek basis data seperti
sistem basis data terdistribusi. Obyek replikasi dikelola menggunakan grup
replikasi.
Grup replikasi (group replication) adalah sebuah koleksi atau kumpulan
dari obyek-obyek replikasi yang terhubung secara logika.
Grup replikasi terdapat terdapat di banyak site replikasi (replication site).
Lingkungan replikasi mendukung dua tipe dasar dari site, yaitu master sites dan
slave sites. Sebuah grup replikasi dapat berhubungan dengan satu atau lebih master
sites dan dengan satu atau lebih slave sites.
Ada beberapa fitur penting dari lingkungan replikasi basis data seperti
replikasi data dikelola menggunakan replikasi synchronous atau asynchronous dan
jika satu atau lebih site memiliki kepemilikan dari salinan master dari data yang
direplikasi.
Replikasi synchronous menggunakan protocol 2PC (two-phase commit).
Salinan data di slave diupdate segera ketika data sumber diupdate. Proses replikasi
Gambar 2. 2 Ilustrasi Proses Replikasi Synchronous (Connolly, 2005)
Pada gambar 2.2 diilustrasikan proses replikasi synchronous dimana
pengguna menjalankan query dan query dieksekusi di master dan slave, kemudian
dilakukan commit di master dan slave lalusistem memberikan status ke pengguna.
Replikasi asynchronous adalah metode alternatif dari replikasi synchronous.
Dengan mekanisme replikasi asynchronous, target basis data (salinan data)
diperbarui setelah basis data sumber sudah diubah. Dengan metode seperti itu dapat
terjadi penundaan (delay) untuk mendapatkan konsistensi data yang dapat
berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam atau bahkan berhari-hari.
Gambar 2. 3 Ilustrasi Proses Replikasi Asynchronous (Connolly, 2005)
Pada gambar 2.3 diilustrasikan proses replikasi asynchronous dimana
pengguna menjalankan query dan sistem mengeksekusi query di server master dan
memberikan status ke pengguna. Lalu query di salin ke server slave dengan proses
yang berbeda, dan kemudian query tersebutdieksekusi di server slave.
Basis data terdistribusi mencangkup tentang kepemilikan data untuk
masing-masing site. Jenis utama dari kepemilikan data adalah master/slave,
workflow, dan update-anywhere (Connolly, 2005).
1. Master/slave
Dengan kepemilikan metode master/slave, data direplikasi secara
asynchronous di satu site yang disebut site utama (master site) dan hanya dapat
diperbarui oleh site tersebut. Pendistribusian data dilakukan dengan
mengguanakan cara publish-and-subscribe dimana master site (sebagai
melakukan subscribe data yang dimiliki oleh master site, yang berarti slave
sites menerima salinan read-only pada sistem. Tiap site dapat menjadi master
site bagi kumpulan data (data set) yang tidak overlapping sehingga konflik
update dapat dihindari.
Gambar 2. 4 Kepemilikan master/slave – Data Dissemination
2. Workflow
Metode kepemilikan workflow hampir sama seperti metode master/slave,
metode ini juga menghindari konflik update yang terjadi pada waktu yang
bersamaan dengan cara model kepemilikan yang dinamis. Metode workflow
memberi hak untuk memperbarui data yang direplikasi untuk berpindah dari
satu site ke site lain. Meskipun demikian, hanya pada waktu tertentu, hanya
boleh satu site yang memperbarui data set.
3. Update-anywhere
Pada kedua model sebelumnya, pada satu waktu yang sama hanya satu site
yang bisa memperbarui data dan seluruh site hanya memiliki akses read-only
pada replika. Tapi pada metode ini menciptakan lingkungan yang peer-to-peer
dimana semua site memiliki hak yang sama untuk memperbarui replikasi data.
Metode ini juga mengijinkan site lokal memiliki fungsi otonomi bahkan ketika
site lain tidak dapat diakses.
2.2 Sistem Administrasi
2.2.1 Pengertian Sistem
Teori tentang sistem menjadi bagian penting dalam berbagai aspek. Contoh
sistem yang sering ditemui, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan, sistem
pendidikan, sistem komputer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem
adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk
suatu totalitas.
Pengertian sistem juga dikemukakan oleh Sumantri, sistem merupakan
maksud, apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya
maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya
sistem yang sudah terwujud akan mendapat gangguan. Pamudji juga perpendapat
tentang sistem, yaitu bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau
bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau
utuh.
2.2.2 Pengertian Administrasi
Herbert A. Simon mengemukakan, administrasi didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Sedangkan menurut Leonard B White, administrasi adalah suatu proses yang umum
ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik
sipil maupun militerm baik dalam ukuran besar maupun kecil.
Menurut Hadari Nawawi administrasi adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Sondang P Siagian
juga perpendapat serupa bahwa administrasi adalah keseluruhan proses
pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada
umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah
2.2.3 Pengertian Sakramental dan Pastoral
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakramen adalah upacara suci
dan resmi untuk bertemu dengan Tuhan dan untuk menerima rahmat Tuhan lewat
tanda-tanda, sedangkan sakramental adalah berhubungan dengan sakramen.
Istilah pastoral sebagai kata sifat dari pastor, karena pastoral dipakai
sebagai kata sifat dari kata benda “pastor”, jadi istilah “pastoral” merujuk pada
tindakan penggembalaan (Tj. G. Hommes, 1992).
2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Terstruktur
Dari berbagai macam mtode yang ada, metode FAST (Framework for
the Application of System Technique) adalah salah satu metode yang digunakan
dalam pengembangan sistem. Metode ini dikembangkan sebagai gabungan dari
praktek-praktek terbaik yang telah ditemui dalam banyak referensi komersil dan
metodologi. FAST adalah sebuah kerangka kerja yang cukup fleksibel untuk
berbagai jenis proyek dan strategi. Sebuah proyek dimulai dengan beberapa
kombinasi dari masalah, peluang dan petunjuk dari pengguna dan diakhiri dengan
sebuah solusi bisnis kerja untuk komunitas pengguna. Pemodelan terstruktur
memiliki beberapa pemodelan, antara lain:
1. Pemodelan Pengguna (Use Case)
Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan
interaksi antara sistem, eksternal sistem dan pengguna (Whitten, 2004). Use
case merupakan bagian dari keseluruhan sistem secara fungsional.
Digambarkan secara grafis dengan elips horizontal dengan use case tertera
Gambar 2. 6 Simbol Use Case
Aktor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem
untuk mengelola informasi. Dapat berupa perorangan, organisasi atau sistem
informasi lain.
Gambar 2. 7 Simbol Aktor
Use case uses relationship merupakan use case yang mengurangi
redudansi antara dua atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan
langkah-langkah umum ditemui dalam use case. Digambarkan dalam bentuk
anak panah dimulai dari actor dan menunjuk ke use case yang digunakan.
Use case depens on relationship merupakan sebuah relasi yang
menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case.
Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan
menunjuk ke use case yang bergantung (dependent on) kepadanya. Setiap
relasi depend diberi label <<depend on>>.
2. Pemodelan Data Konseptual
Model entity relationship diagram (ERD) adalah sebuah model data
konseptual yang mampu menjelaskan kebutuhan data dari sebuah
Simbol Use Case
aplikasidengan cara yang mudah dimengerti dan tidak tergantung pada kriteria
pengelolaan dan organisasi data dalam sistem (Atzeni, 2000).
Gambar 2. 8 Contoh ERD
a. Entitas
Entitas adalah sebuah obyek yang ada dan dapat dibedakan dari sesuatu
yang lain. Sebuah entitas bisa ada secara fisik maupun abstrak. Setiap entitas
mempunyai sekumpulan atribut yang menerangkan entitas tersebut.
Gambar 2. 9 Contoh Entitas
Atribut merupakan sebuah property yang deskriptif atau karakteristik
dari sebuah entitas.
Gambar 2. 10 Contoh Atribut
Key merupakan sebuah atribute atau kelompok atribut yang diasumsikan
memiliki nilai yang unik untuk setiap instance.
Primary key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi sebagai
Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum
digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuh entitas. Pada gambar
2.10. terdapat contoh primary key untuk entitas dosen.
Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih
untuk menjadi primary key.
Gambar 2. 11 Contoh Primary Key
b. Relasi
Relationship adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu
atau lebih entitas. Relasi mungkin juga mewakili suatu kejadian yang
menghubungkan antar entitas.
Gambar 2. 12 Contoh Relasi
3. Pemodelan Data Logikal
Menurut Connolly dan Begg (2005), perancangan basis data logikal
adalah proses untuk membuat sebuah informasi yangdigunakan dalam
perusahaan berdasarkan suatu model data spesifik, tetapi masih terlepas dari
DBMS dan pertimbangan-pertimbangan fisik lainnya.
Dalam pemodelan data logikal, banyak notasi yang dapat digunakan
untuk merepresentasikan hubungan kardinalitas seperti OMT, IDEF, Bachman,
atau notasi UML. Penulis menggunakan notasi crow’s foot untuk memodelkan
data logikal. Berikut simbol yang digunakan dalam notasi crow’s foot:
a. Entitas
Entitas digambarkan dalam bentuk tabel dengan dua kolom. Baris paling
atas berisi nama entitas, kolom pertama berisi keterangan key (kunci)
entitas dan kolom kedua berisi atribut dari entitas.
Gambar 2. 13 Contoh Entitas dan Atribut
b. Relasi
Relasi dalam notasi crow’s foot di gambarkan dengan sebuah garis yang
menghubungkan dua entitas dan di masing-masing ujung garis terdapat
simbol kardinalitas. Contoh simbol dalam crow’s foot seperti pada gambar
2.14.
Gambar 2. 14 Contoh Simbol Relasi
Pada gambar 2.15 menunjukan penggunaan symbol kardinalitas pada
Gambar 2. 15 Contoh Relasi
4. Pemodelan Proses (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan
aliran data atau pengolahan data yang dilakukan oleh sistem. DFD terdiri
dari 4 simbol, yaitu:
Simbol Proses (process)
Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem dalam merespon arus
data yang datang.
1
Nama Proses
Gambar 2. 16 Simbol Proses
Simbol Aliran Data (data flow)
Aliran data menunjukan input data ke proses atau output data dari
proses. Arus data merupakan data yang bergerak.
Arus data
Gambar 2. 17 Simbol Arus Data
Eksternal Entitas (external entity)
Eksternal entitas dapat berupa perorangan, unit organisasi, sistem
lain atau organisasi lain. Dimana entitas tersebut berada diluar
lingkup proyek , tetapi berinteraksi dengan sistem.
Nama Eksternal Entitas
Gambar 2. 18 Simbol Eksternal Entitas
Penyimpanan data (data store)
Penyimpanan data digunkan untuk menyimpan data hasil proses
maupun menyediakan data untuk diproses.
Data Store
Gambar 2. 19 Simbol Penyimpanan Data 2.4 PHP
2.4.1 Pengertian PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrograman
berbasis web yang memiliki kemapuan untuk membuat website dinamis. Berbeda
dengan HTML yang hanya dapat menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi
dengan database, file dan folder sehingga membuat php bisa menampilkan konten
dinamis dari sebuah website.
PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis script yang ditempatkan
yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server dan menyatu pada dokumen
HTML dan hasilnya akan dikirim ke pengguna dalam bentuk HTML.
Semakin berkembangnya bahasa pemrogaman PHP dan semakin
bertambahnya komunitas yang mengembangkan bahasa pemrograman PHP.
Banyak kerangka kerja (framework) yang muncul untuk memudahkan para
pengembang website. Contoh framework PHP adalah laravel, YII, codeigniter.
2.5 CodeIgniter
Codeigniter adalah sebuah framework PHP. Framework itu sendiri adalah
suatu kerangka kerja yang berupa sekumpulan folder yang memuat file-file PHP
yang menyediakan class libraries, helpers, plugins dan lainnya.
Codeigniter menerapkan pola MVC (Model View Controller) yang
fleksibel. Manfaat konsep ini adalah untuk membuat logika pemrograman lebih
mudah, karena sudah dipisahkan untuk setiap modul. MVC memisahkan antara
basis data (model), tampilan (view) dan logika (controller).
2.6 MySQL
2.6.1 Pengertian MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang
menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL) yang multithread dan
multi-user. MySQL dimiliki dan disponsori oleh perusahaan komersial Swedia
yaitu MySQL AB. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak
gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL) dan juga menjual
penggunaan GPL. MySQL AB memegang penuh hak cipta atas semua kode
sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan
MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson dan Michael Monty Widenius.
Jenis perintah SQL dapat dibedakan menjadi:
1. Data Definition Language (DDL)
Kelompok perintah yang digunakan untuk mendefinisikan basis data
dan mendefinisikan tabel. Contoh perintah DDL yang biasa digunakan:
Perintah Kegunaan
CREATE DATABASE Membuat database (basis data) baru DROP DATABASE Menghapus database
CREATE TABLE Membuat tabel baru
DROP TABLE Menghapus tabel
Tabel 2. 1 Contoh Perintah DDL
2. Data Manipulation Language (DML)
Perintah yang digunakan untuk melakukan manipulasi data atau
pengolahan data dalam tabel di basis data. Contoh perintah DML yang biasa
digunakan:
UPDATE …. SET…. Mengubah isi kolom dalam tabel
SELECT …. FROM…. Menampilkan isi tabel
3. Data Control Language (DCL)
Perintah yang berhubungan dengan manipulasi pengguna dan hak
akses. Contoh perintah DCL yang biasa digunakan:
Perintah Kegunaan
GRANT Memberikan / menambahkan
hak akses kepada pengguna
REVOKE Mengurangi hak akses untuk pengguna
Tabel 2. 3 Contoh Perintah DCL 2.6.2 Replikasi dalam MySQL
Mekanisme replikasi yang didukung oleh MySQL adalah replikasi
asynchronous atau replikasi satu arah, sedangkan replikasi dua arah atau
synchronous pada MySQL dikenal dengan istilah clustering.
Sebuah komputer bertindak sebagai master server dan satu atau lebih
komputer sebagai slave server. Master menyimpan setiap setiap perubahan yang
terjadi ke dalam basis data dengan file binary log. File binary log merekam semua
perubahan data (UPDATE, DELETE, INSERT) yang dilakukan oleh master server
sejak pertama kali replikasi dikonfigurasi dan dimulai. Master server juga membuat
indeks file untuk menjaga jalur dari binary log yang dibuat. Slave server membaca
33
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem
3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama
Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan sistem informasi
administrasi paroki berbasis desktop khusus untuk administrsi pastoral. Aplikasi
tersebut diberi nama Sistem Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Pada aplikasi
SIAP, terdapat fasilitas untuk melakukan pendataan umat beserta data sakramental.
Terdapat dua menu utama di aplikasi SIAP yaitu menu data buku gereja dan
menu data umat. Pengguna dapat memasukan data sakramental seperti data baptis,
komuni pertama, krisma, perkawinan, pengurapan dan kematian untuk setiap umat.
Kemudian pengguna juga dapat memasukan data keluarga beserta anggota
keluarga. Dengan sistem di SIAP yang digunakan, muncul permasalahan ketika
pengguna memasukan data pribadi umat yang sama di data umat dan di
masing-masing data sakramental.
Karena adanya kelemahan di aplikasi SIAP versi 1, tim SIAP Keuskupan
Agung Semarang melakukan pembenahan terhadap aplikasi SIAP untuk
membenahi kelemahan yang ada di SIAP versi 1. Program SIAP yang sudah
direvisi diberi nama program SIAP versi 2. Pada program SIAP versi 1,
pengembang menggunakan pendekatan melalui buku-buku sakramental, sedangkan