ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK
RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI MEMBER
TUPPERWARE
Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Nindya Ayu Praditha NIM: 102214040
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
i
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK
RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI MEMBER
TUPPERWARE
Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Nindya Ayu Praditha NIM: 102214040
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
ii
Skripsi
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK
RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI MEMBER
TUPPERWARE
iv
Motto :
Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul
ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan
amarah ombak dan gelombang itu. (Marcus Aurelius)
Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan. Peluh keringatmu adalah penyedapnya. Tetesan air matamu adalah pewarnanya. Doamu dan doa orang-orang disekitarmu adalah bara api yang mematangkannya.
Kegagalan di setiap langkahmu adalah pengawetnya. Maka dari itu, bersabarlah! Allah selalu menyertai orang-orang yang penuh kesabaran dalam proses menuju keberhasilan. Sesungguhnya kesabaran akan membuatmu mengerti bagaimana
cara mensyukuri arti sebuah keberhasilan.
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
MENJADI MEMBER TUPPERWARE
Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Februari 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nindya Ayu Praditha
Nomor Mahasiswa : 102214040
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma , karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI
MEMBER TUPPERWARE, studi kasus pada memberTupperware di kota Sragen.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 27 Februari 2015 Yang menyatakan,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat meneyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Hubungan
Antara Karakteristik Responden Dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan menjadi Member Tupperware: Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan
hati.
4. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini
menjadi lebih sempurna.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
viii
6. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang
layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam
menyikapi hidup.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga kripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi
bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 27 Februari 2015
Penulis
Nindya Ayu Praditha
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
ABSTRAK... xvii
ABSTRACT... xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A.Latar Belakang Masalah... 1
x
C. Pembatasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6
A. Landasan Teori... 6
B. Penelitian Sebelumnya... 16
C. Kerangka Konseptual Penelitian... 18
D. Rumusan Hipotesis... 19
BAB III METODE PENELITIAN... 20
A. Jenis Penelitian... 20
B. Subjek dan Obyek penelitian... 20
C. Waktu dan Lokasi Penelitian... 20
D. Variabel Penelitian... 21
E. Definisi Operasional... 21
1. Produk ... 21
2. Potongan Harga... 21
xi
F. Populasi dan Sampel ... 22
1. Populasi... 22
2. Sampel ... 23
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 24
H. Jenis dan Sumber Data ... 24
I. Teknik Pengumpulan Data ... 25
J. Teknik Pengujian Instrumen ... 25
1. Uji Validitas ... 25
2. Uji Reliabilitas ... 26
K. Teknik Analisis Data ... 26
Analisis Tabulasi Silang... 26
1. Rata-Rata (mean) ... 27
2. Uji Pearson Chi Square ... 27
BAB IV GAMBARAN UMUM... 29
A. Profil Perusahaan... 29
B. Tupperware di Indonesia... 30
xii
D. Kategori Produk... 31
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 34
A. Karateristik Responden... 34
B. Pengujian Instrumen... 36
1. Uji Validitas... 37
2. Uji Reliabilitas ... 38
C. Analisis Data... 39
Analisis Tabulasi Silang ... 39
1. Rata-Rata (Mean) ... 39
2.Uji Pearson Chi Square ... 42
a. . Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden dengan Faktor Produk ... 42
b. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden dengan Faktor Potongan Harga... 45
c. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden dengan Faktor Poin dan Bonus ... 48
D. Pembahasan... 51
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 53
xiii
B. Saran... 54
C. Keterbatasan... 54
DAFTAR PUSTAKA... 55
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 34
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 35
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan... 36
V.4 Uji Validitas... 37
V.5 Uji Realibilitas... 38
V.6 Rata-rata (mean) Skor Pertanyaan... 39
V.7 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Produk... 42
V.8 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Produk 43 V.9 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Produk 44 V.10 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Potongan Harga... 45
V.11 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Potongan Harga... 46
V.12 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Potongan Harga... 47
xv
V.14 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Poin dan Bonus... 49
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Print out Kuesioner Penelitian... 57
Lampiran 2 Rekapitulasi Data Responden... 60
Lampiran 3 Hasil Output SPSS Uji Validitas... 64
Lampiran 4 Hasil Output SPSS Uji Reabilitas... 66
xvii
ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
MENJADI MEMBER TUPPERWARE
Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen
Nindya Ayu Praditha
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware di kota Sragen. Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu yang menjadi member Tupperware, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience Sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data menggunakan teknik tabulasi silang dan uji pearson chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor seperti produk, potongan harga, poin keanggotaan dan bonus yang mempengaruhi keputusan untuk menjadi
memberTupperware.
xviii ABSTRACT
ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN CHARACTERISTICS OF RESPONDENTS WITH THE FACTORS AFFECTING THE DECISION
OF A MEMBER TUPPERWARE
Case Study on Members Tupperware in Sragen City
Nindya Ayu Praditha
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2015
This study aimed to determine the relationship between the characteristics of the respondents to factors that influence the decision to become a member of Tupperware in Sragen.The population in this study were women who become member of Tupperware. 100 respondents were taken under convenience sampling.The data collection technique wasquestionnaire.Data were analyzed using the statistical technique of cross-tabulation and Pearson chi-square test.The results indicated that there was a relationship between the characteristics of respondentssuch as product, discount, membership and bonus points that influence the decision to become a member of Tupperware.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis ekonomi yang melanda negeri ini seakan tak pernah mau surut. Meningkatnya angka pengangguran menimbulkan masalah baru bagi pemerintah. Pengangguran itu sendiri tidak dapat dipungkiri nantinya akan berujung pada
kemiskinan. Sebagai manusia pastinya tidak ingin adanya kekurangan dalam segi apapun terutama dalam segi ekonomi, agar nantinya semua kebutuhan yang
mereka inginkan dapat terpenuhi. Manusia akan berusaha semampu mereka untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut ada banyak cara yang dapat dilakukan seperti diantara mencari pekerjaan sesuai
dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Tetapi terkadang pekerjaan yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan minat bahkan latar belakang pendidikan, itu
semua dikarenakan tuntutan kebutuhan yang mungkin harus segera dipenuhi sehingga sebagian dari mereka tidak terlalu memikirkan pekerjaan yang mereka
dapat yang terpenting kebutuhan mereka dapat segera terpenuhi.
Permasalahan seperti ini sudah lama terjadi di negeri ini, semua dikarenakan tuntutan kebutuhan yang tidak ada habisnya. Pekerjaan yang tidak
bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Agar kebutuhan segera terpenuhi maka mereka akan bertanggung jawab dengan pekerjaan yang didapat sehingga hasilnya
akan memuaskan dan imbalan atau penghasilan yang didapatkan akan maksimal untuk memenuhi kebutuhan.
Seseorang terkadang merasa imbalan yang didapat dari pekerjaan utama mereka tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan. Berdasarkan pemikiran itu mereka berupaya untuk menambah penghasilan diluar penghasilan utama yang
mereka dapatkan. Banyak cara yang dilakukan seperti diantaranya berwiraswasta atau mencari pekerjaan diluar jam pekerjaan utama (pekerjaan sampingan atau
tambahan). Seseorang yang mencari pekerjaan sampingan tidak terbatas oleh hanya usia, pekerjaan, ataupun pendapatan mereka. Melakukan pekerjaan
sampingan dirasa perlu jika tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan.
Melihat permasalahan di atas pekerjaan sampingan dapat dibahas secara lebih lanjut. Misalnya, mencoba mengetahui alasan-alasan utama seseorang
memerlukan pekerjaan sampingan, lalu apa harapan mereka setelah mendapat pekerjaan tersebut. Salah satu pekerjaan sampingan adalah menjadi member produk Tupperware. Tupperware merupakan sebuah nama produk barang yang
digunakan dalam membantu mengemas bahan makanan. Tupperware memiliki beberapa keistimewaan seperti kualitas bahan baku yang baik yaitu terbuat dari
bahan plastik terbaik yang tidak mengandung zat kimia beracun dan sudah mangikuti standar internasional yaitu FDA (Food and Drugs Administration)USA sehingga bukan saja aman digunakan untuk menyimpan makanan (Food Grade)
seumur hidup, serta bentuk produk yang selalu berubah dan berinovasi agar tidak membuat jenuh pelanggannya. Produk Tupperware sendiri sudah sejak lama
memiliki loyalitas pelanggannya sehingga sampai saat ini produk ini masih memiliki tempat dan kepercayaan dari para pelanggannya. Produk Tupperware
dapat dibeli melalui memberyang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia. Melalui kesempatan ini ingin diketahui hubungan antara usia, pekerjaan, dan pendapatan seseorang dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk
menjadi member Tupperware, misalnya saja produk Tupperware itu sendiri, lalu faktor potongan harga yang diberikan, dan poin keanggotaan yang diperoleh dari
omzet pembelian sehingga mendapatkan bonus produk yang menarik. Tupperware masih mampu bersaing hingga saat ini walaupun banyak produk sejenis yang
bermunculan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan terdapat berbagai
macamfaktor-faktor yang berhubungan dengankeputusan seseorang untuk menjadi member produk Tupperware. Oleh karena itu penelitian akan difokuskan terhadap
faktor-faktor dan alasan-alasan yang umum ditemukan di lapangan. Faktor-faktor-faktor tersebut diantaranya produk Tupperware itu sendiri, kemudian adanya potongan harga, dan poin keanggotaan yang dikumpulkan sehingga dapat diperoleh
bonus-bonus produk yang menarik. Pembatasan juga dilakukan pada responden yaitu para ibu yang menjadi member Tupperware.
D. Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan penelitian. Penelitian
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk menjadi member produk
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan akan membantu perusahaan dalam
mengidentifikasikan perilaku konsumen terutama dalam pengambilan keputusan. Sehingga perusahaan dapat menganalisa tentang pembelian
produk.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan penelitian ini akan membantu pihak-pihak akademis.Serta
dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perilaku dan loyalitas konsumen.
3. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang perilaku dan loyalitas konsumen. Peneliti juga
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori, konsep, dan anggapan dasar terkait masalah yang akan diteliti.
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut, “Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku
yang memperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang
mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.”
Sumarwan (2010) menyatakan, “Bahwa perilaku konsumen adalah
semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi”.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,
berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi
(high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. (http://christyawati.blogspot.com/2012)
Amirullah dan Sri Budi (2001:24) mengungkapkan bahwa pada prinsipnya kekuatan yang sangat besar yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelian konsumen meliputi: pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan per kapita,dan
inflasi.
2. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan dorongan jiwa untuk melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi atau mendapatkan sesuatu yang diharapkan atau diinginkannya.
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Terdapat beberapa tipe kebutuhan yaitu biogenic needs, psyhcogenic needs,
utilitarian needs dan hedonic needs (Solomon, 2002: 104-105).
Biogenic needs adalah kebutuhan-kebutuhan mendasar yang harus
dipenuhi dalam rangka mempertahankan hidupnya seperti makan, minum dan tempat tinggal.
Psychogenic needs adalah kebutuhan-kebutuhan yang dipenuhi dalam
Utilitarian needs merupakan kebutuhan konsumen akan kuantitas suatu
produk artinya dalam keputusan pembelian konsumen akan terdorong oleh ukuran, atribut-atribut yang nampak pada produk seperti berat.
Hedonic needs merupakan kebutuhan yang sifatnya subyektif dan
tergantung pada pengalaman konsumen.
3. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar (market segmentation) didefinisikan sebagai
pemilahan pasar menjadi subbagian konsumen yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang hampir sama, dimana setiap subbagian dapat dijangkau dengan
bauran pemasaran yang berbeda. Agar segmen ini berguna, maka mereka harus memiliki karakteristik dapat diukur (measurability), dapat dijangkau (accessibility), dan cukup besar (substantiality). Tujuan dari segmentasi adalah
mengembangkan keunikan terhadap program pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar.
Dasar untuk segmentasi:
Segmentasi geografis, pada segmentasi ini pasar dibagi menurut tempat.
Teori dibalik strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama mempunyai kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan
orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain
Segmentasi demografis, karakteristik demografis seperti usia, jenis
paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar. Informasi demografis sering merupakan cara paling efektif dari segi biaya dan paling
mudah diperoleh dikarenakan kebanyakan data sekunder, termasuk data sensus dinyatakan dalam berbagai istilah demografis.
Segmentasi psikologis, karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri
atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering
didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus.
Segmentasi psikografis, profil psikografis salah satu segmen konsumen
dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan, minat, dan pendapat konsumen yang dapat diukur. Studi psikografis menggunakan serangkaian
pernyataan yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
4. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian
dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Schiffman dan Kanuk (2000:437) menggambarkan proses keputusan itu sebagai berikut: “ketika seorang memiliki pilihan antara membeli atau tidak membeli,
keputusan.”. gambaran itu menunjukkan bahwa keputusan pada prinsipnya adalah
memilih salah satu alternatif dari berbagai alternatif.
Model pengambilan keputusan konsumen
Model ini dirancang untuk menghubungkan berbagai gagasan
pengambilan keputusan dan perilaku konsumsi konsumen. Komponen masukan dalam model pengambilan keputusan konsumen mempunyai berbagai pengaruh luar yang berlaku sebagai sumber informasi mengenai produk tertentu dan
mempengaruhi nilai-nilai, sikap, dan perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk.
5. Produk
Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong (2001: 346)
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Selanjutnya menurut Fandy Tjiptono (2000:98) untuk klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua
kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:
Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan
garam.
Barang Tahan Lama (Durable Goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil dan
komputer.
6. Merek
Merek (brand) adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain,
atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari
seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.
Konsep merek dan produk berbeda, menurut Aaker dan Joachimstahler (2000:51) produk meliputi karakteristik cakupan fungsi produk, atribut produk, kualitas atau nilai-nilai, kegunaan serta manfaat fungsional. Merek memiliki
karakteristik yang lebih luas daripada produk yaitu citra penggunaan produk,
country of origin, asosiasi perusahaan, brand personality, simbol-simbol dan
Banyak ditemukan dalam konsep merek dengan atribut-atribut psikologi seperti brand belief, brand attitude, brand personality, brand awareness atau
brand image. Ambler et. al. (2002) berpendapat bahwa aktivitas pemasaran harus
mampu mempengaruhi alam pikir konsumen terhadap merek.
Kesetiaan merek (brand loyalty) didefinisikan sebagai sejauh mana seorang pelanggan menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniat untuk terus membelinya di masa
depan.
Kriteria bagi merek yang tepat:
1. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk. 2. Mereka harus menggambarkan kualitas, warna, dan sebagainya. 3. Merek harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat.
4. Merek harus khas.
5. Merek harus dapat didaftarkan dan mendapatkan perlindungan
hukum.
7. Pengertian Loyalitas
Loyalitas adalah ikatan antara konsumen dengan merek dan merupakan dimensi utama dalam brand equity.Loyalitas konsumen merupakan tiket menuju
Konsumen yang setia akan memberikan banyak manfaat diantaranya:
Menciptakan hambatan bagi pemain baru untuk masuk dalam industri
yang sama
Konsumen menjadi lebih luwes terhadap perubahan harga
Memberikan waktu kepada konsumen untuk bereaksi pada inovasi pesaing
8. Pengertian Penjualan Personal
Penjualan personal adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
9. Kriteria Tenaga Penjualan Personal
Seorang tenaga penjualan atau wiraniaga harus memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut:
Salesmanship.Penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan
menguasai seni menjual, seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan demonstrasi, mengatasi penolakan pelanggan, dan
mendorong pembelian.
Bernegosiasi. Penjual harus mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi
Pemasaran hubungan (relationship marketing).Penjual harus melakukan
komunikasi hubungan antarmanusia yang efektif dengan mengetahui setiap karakter individu yang ditemuinya. Ragam latar belakang manusia dengan karakternya harus didekati dengan pendekatan masing-masing
yang berbeda.
10.Strategi Penjualan Personal
Strategi Pendekatan Individual
Fungsi pendekatan individual oleh wiraniaga adalah mendorong upaya mempromosikan produk serta membangun jaringan yang terhubung dengan perusahaan yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh manajemen tingkat menengah
(Tyagi dan Kumar, 2004). Dalam pelaksanaan program strategi penjualan personal guna meningkatkan volume penjualan yang dilaksanakan tenaga
penjualan meliputi beberapa tahap, yaitu:
a. Perhatian (Attention)
Pada tahap ini tujuan wiraniaga adalah meyakinkan prospek bahwa
wiraniaga memiliki sesuatu yang bermanfaat atau untuk menumbuhkan rasa tertarik prospek sehingga prospek bisa menerima wiraniaga dengan
baik.
Tahap kedua dari proses penjualan adalah untuk menarik perhatian dari prospek sehingga prospek dapat memiliki minat yang kuat pada produk
yang ditawarkan.
c. Hasrat (Desire)
Pada tahap ini tugas utama tenaga penjual adalah mampu menjawab setiap pertanyaan yang pada akhirnya menjadikan pelanggan merasa yakin dan merasa bahwa pilihan untuk membeli produk perusahaan adalah pilihan
yang paling tepat. Untuk itu pengetahuan tentang produk sangat penting. d. Tindakan (Action)
Tenaga penjual yang profesional harus mampu menciptakan keadaan sampai prospek mengambil keputusan. Tenaga penjual yang berpengalaman akan menciptakan situasi di mana prospek benar-benar
percaya akan manfaat dari penawaran yang diberikan dan mempermudah prospek untuk bertindak.
e. Kepuasan (Satisfaction)
Setelah pelanggan (prospek) melakukan pemesanan maka tenaga penjual harus kembali meyakinkan pelanggan bahwa keputusan yang mereka buat
adalah keputusan yang tepat.
11.Tujuan dari Perusahaan yang Menerapkan Penjualan Personal
Secara Intensif
Umumnya tujuan penjualan personal yang diterapkan secara intensif oleh suatu
Meningkatkan Penjualan Produk
Jika promosi lebih ditujukan untuk menarik perhatian konsumen dalam
memenuhi keinginan atau kebutuhannya yang akan berdampak pada peningkatan penjualan secara tidak langsung, penjualan personal ditujukan untuk memberikan
dampak langsung tehadap penjualan produk perusahaan.
Memperkenalkan Produk Kepada Konsumen
Dalam memperkenalkan produk kepada konsumen, perusahaan berusaha
mencari celah untuk memenangkan pasar dan membangkitkan kesadaran akan merek (brand awareness), citra merek (brand image), dan citra perusahaan
(corporate image). Penjualan personal menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk dengan cara menawarkan dan menjelaskan fitur-fitur maupun keunggulan produk secara langsung kepada calon konsumen untuk
mendorong mereka agar melakukan pembelian.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini:
Agung Santoso, 2012. Judul Penelitian: “Pengaruh Program Diskon dan
Kepemilikan Kartu Anggota Terhadap Minat Beli Produk di Cetro Yogyakarta”.
mempengaruhi minat beli produk konsumen di Centro Yogyakarta. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian tersebut adalah
menggunakan analisis regresi linier berganda, uji signifikan simultan (uji statistik F), dan uji signifikan parameter individual (uji statistik t).
Kesimpulan dari penelitian diatas menyatakan bahwa dari hasil analisis diketahui program diskon dan kepemilikan kartu anggota memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen.
Kuncoro Wijatmiko, 2010. Judul Penelitian: “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk
Handphone”.
Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen yang
dalam penelitian ini pembantu rumah tangga dalam memilih produk
handphone, kemudian mengetahui faktor apakah yang paling dominan
mempengaruhi dalam memilih produk handphone. Teknik analisis data
menggunakan analisis presentase/ distribusi frekuensi, uji Cochran Q tes, dan analisis prioritas kepentingan.
Kesimpulan dari penelitian di atas menyatakan bahwa hasil analisis
diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembantu rumah tangga dalam memilih produk handphone adalah: harga
handphone, daya tahan handphone, program menu handphone, model
Tri Hartanto, 2009. Judul Penelitian: “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Peminat untuk Memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Bukan Universitas Katolik yang lain”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah di antara
variabel-variabel yaitu citra, status akreditasi, kualitas dan kuantitas dosen, bukti fisik, biaya, lokasi, promosi, jaringan dengan sekolah, kelompok acuan
dan keluarga manakah yang berpengaruh terhadap keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan bukan
Universitas Katolik yang lain.Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji cochran.
Kesimpulan dari penelitian di atas adalah tidak semua variabel
berpengaruh kepada keputusan peminat dalam memilih Universitas Sanata Dharma. Dari kesepuluh variabel tersebut, variabel yang berpengaruh
adalah citra, status akreditasi, kuantitas dan kualitas dosen, lokasi, dan bukti fisik.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual dibawah ini menunjukkan bahwa variabel seperti:
Usia Produk
Pekerjaan
Potongan Harga
Keputusan Menjadi
Member Tupperware
Pendapatan
Poin
Keanggotaan dan Bonus
D. Rumusan Hipotesis
Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2008:96) menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho = Tidak ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi
kasus. Studi kasus dilakukan terhadap para ibu yang menjadi member Tupperware. Studi kasus sendiri merupakan suatu penelitian terhadap
obyek tertentu dan hasil penelitian hanya berlaku pada populasi yang diteliti yaitu member Tupperware di kota Sragen.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah para ibu rumah tangga yang menjadi
member produk Tupperware di kota Sragen.
Obyek penelitian ini adalah produk, potongan harga, poin dan
bonus, serta karakteristik responden seperti usia, pekerjaan, dan pendapatan.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik responden seperti usia,
pekerjaan, dan pendapatan lalu produk, potongan harga serta poin keanggotaan dan bonus.
E. Definisi Operasional
1. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Setiap produk memiliki keunggulannya
masing-masing contohnya saja produk yang hanya bisa diperoleh melalui jaringan distributor dan membernya, selain itu bahan baku produk yang berbeda kualitasnya dibanding produk lain yang sejenis,
selanjutnya warna produk yang beragam sehingga menarik bagi konsumen, dan inovasi dalam bentuk dan kegunaannya di kehidupan
sehari-hari. 2. Potongan harga
Potongan harga (diskon) merupakan pengurangan harga yang
diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual.
Biasanya potongan harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai ataupun barang dan dimaksudkan untuk menarik konsumen.Potongan harga yang diberikan untuk para member adalah sebesar 30%. Jika ada
3. Bonus
Bonus yang didasarkan pada kinerja diberikan untuk wiraniaga jika
mampu menjual sesuai target yang ditentukan. Target bonus biasanya tergantung dari jumlah unit atau satuan produk yang berhasil dijual.
Bonus diberikan bila seorang wiraniaga mencapai atau melebihi target penjualan tertentu.
Penghitungan bonus dilakukan dengan cara melakukan
pembelanjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (jangka waktu yang ditentukan, penjualan senilai yang ditentukan, dan produk yang
berganti-ganti setiap periodenya), maka akan mendapat produk secara gratis. Hasil penjualan dapat diakumulasikan sehingga member bisa mendapatkan produk yang nilainya lebih besar.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya
berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2001: bab 3). Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu yang menjadi
member produk Tupperware. Populasi dalam penelitian ini populasi
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari elemen-elemen populasi yang
terpilih (Sanusi, 2012:bab 8). Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008)
apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui:
n =
n =
=
96,04=
97Dimana :
n
= jumlah sampelz = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penetuan sampel 95%.
M
oe=Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapatditoleransi, ditentukan sebesar 10%.
Dari hasil perhitungan sampel di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan sebanyak 100 responden, karena jumlah populasi
G. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak (non-random
sampling) yang merupakan tipe sampling yang tidak mempertimbangkan
peluang. Penelitian ini menggunakan convenience sampling, yaitu cara
pemilihan sampel berdasarkan kemudahan. Kemudahan yang didapat saat pemilihan sampel dikarenakan 100 responden yang menjadi sampel merupakan member yang dikenal oleh peneliti.
H. Jenis dan Sumber Data
Sumber data tergolong menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang
sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.
Data primer dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi minat seseorang menjadi member Tupperware. Sedang data sekunder pada penelitian ini adalah gambaran umum tentang
Tupperware, yaitu suatu produk yang dibuat untuk membantu dalam hal mengemas makanan dan minuman yang memiliki visi ikut menjaga lingkungan dengan memproduksi produk yang terbuat dari bahan yang
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner.
Karena peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan memberikan penjelasan seperlunya. Serta peneliti dapat secara langsung
berinteraksi dengan konsumen, sehingga apabila diperlukan informasi diluar kuesioner dapat ditanyakan langsung kepada konsumen, yang pada penelitian ini adalah para member.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pernyataan dengan skor total. Skor total adalah
jumlah dari semua skor pernyataan.
√[
][
]
Dimana : r = koefisien korelasi
X = skor butir
Y = skor total butir
N = jumlah sampel (responden)
Jika nilai r (koefisien korelasi) hasil perhitungan, rhitung>rtabel maka
hasil perhitungan r (koefisien korelasi), rhitung ≤rtabel maka berarti
disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu alat pengukur menunjukkan
konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang berlainan.
[
] [
]
Keterangan :
r = koefisien reliabilitas instrument (cronbach alpha)
k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
=total varians butir
=total varians
Jika nilai rhitung>rtabel maka dapat disimpulkan pertanyaan atau
pernyataan tersebut reliabel.
K. Teknik Analisis Data
Tabulasi Silang adalah prosedur yang menyajikan deskripsi data dalam bentuk baris dan kolom. Analisis tabulasi silang dilakukan untuk
1. Rata-rata (mean)
Dalam penelitian ini rata-rata dari tiap jumlah skor yang diberikan
responden di tiap butir pertanyaan ingin diketahui, agar nantinya dapat disimpulkan sejauh mana pertanyaan tersebut disetujui oleh para
responden.
2. Uji Pearson Chi Square
Uji Pearson Chi Square dilakukan untuk menguji hubungan antara
variabel X dan Y, apakah ada hubungan atau tidak secara signifikan. Bila nilai hasil hitung Chi Square kurang dari atau sama dengan tabel
Chi Square maka H0 diterima Ha ditolak, sedangkan bila nilai hasil
hitung Chi Square lebih dari tabel Chi Square maka H0
ditolakHaditerima.
Ho = Tidak ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware.
Ha = Ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware.
Uji hipotesis dilakukan dengan penentuan nilai α 5%.
Kriteria Pengujian :
H0 diterima jika: chi square hitung ≤ chi square tabel
Sehingga dapat diputuskan bila Ho diterima berarti tidak ada
hubunganantara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware. Dan bila Ho
ditolak berarti ada hubungan antara karakteristik responden dengan
29
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Profil Perusahaan
Tupperware ditemukan oleh Earl Silas Tupper pada tahun 1937 dan
dikembangkan pada tahun 1946. Tupperware corporation berpusat di Orlando Amerika Serikat. Tupperware merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalam memproduksi serta memasarkan suatu produk plastik yang berkualitas
untuk keperluan rumah tangga. Hingga kini Tupperware telah berkembang dan berada dilebih dari 100 negara di dunia.
Sistem penjualan yang diterapkan Tupperware menggunakan sistem penjualan langsung (direct selling). Sistem penjualan ini dilakukan dengan
mengadakanHome party Tupperware atau yang dikenal sebagai Tupperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Cara ini pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise pada tahun 1951. Konsep ini menjadi salah satu
ciri khas tersendiri dari Tupperware. Kegiatan home party seperti ini selain membantu dalam hal penjualan dapat pula membantu memberi masukan bagi
Tupperware dalam menciptakan produk-produk baru.
Kejeliannya memanfaatkan teknologi membuat Tupperware tanggap dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Diperkirakan hampir setiap 2,3
berhasil mempermudah dan memperindah kehidupan para ibu rumah tangga di Amerika. Tupperware selalu menciptakan produk baru berkualitas yang inovatif,
dengan desain yang unik ditambah dengan warna warni yang khas, trendy, dan menarik. Bahan yang digunakan berkualitas terbaik, aman bagi kesehatan serta
ramah bagi lingkungan bahkan telah memenuhi ketentuan FDA, EFSA dan FS. Sesuai dengan komitmennya dalam memenuhi kepuasan maksimal terhadap konsumennya, maka Tupperware tidak ragu dalam memberikan garansi seumur
hidup (sesuai pemakaian normal).
B. Tupperware di Indonesia
Di Indonesia secara resmi Tupperware dipasarkan pada tahun1991 oleh PT. Alif Rose Jakarta. Dengan pimpinan ibu Nafizah Emir, PT. Alif Rose Jakarta
menjadi distributor resmi pertama di Indonesia dan hingga kini telah lebih dari 73 distributor resmi yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Selain
berhasil mengembangkan produknya, Tupperware juga berhasil mengembangkan tenaga penjualnya yang sebagian besar ibu rumah tangga. Para tenaga penjual
Tupperware dibekali kesempatan untuk mengembangkan diri melalui sejumlah rangkaian pelatihan yang bermanfaat, seperti pelatihan untuk mengetahui potensi diri, ketrampilan menjual dan memberikan pelayanan, dan juga pengetahuan
mengenai produk Tupperware itu sendiri.
penjual terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan yang berbeda-beda, namun ada satu persamaannya yaitu dapat menyisihkan waktu
untuk keluarga mereka, sekaligus tetap memiliki karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.
C. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Tupperware Indonesia adalah ingin menjadi company of choice dan
brand of choice bagi keluarga di Indonesia.
Misi Tupperware Indonesia adalah memberikan kesempatan kepada para
wanita pada umumnya untuk mengubah hidupnya dan keluarga menjadi
lebih baik lagi.
D. Kategori Produk
Dalam memenuhi kebutuhan untuk para konsumennya, Tupperware telah menciptakan berbagai macam produk yang telah dikategorikan agar
mempermudahkan pekerjaan para konsumen. Kategori yang tersedia diantaranya:
1. My First Collection
My First Collection adalah koleksi terbaru produk-produk Tupperware dalam berbagai ukuran. Dibuat dengan design untuk seluruh anggota
2. Freezer Collection
Rangkaian produk untuk menyimpan makanan di lemari pembeku
(freezer).
3. Fridge Collection
Rangkaian produk untuk membantu penyimpanan makanan di lemari es, terutama buah dan sayur.
4. Kitchen Organizer
Dirancang dengan bentuk Modular Mates dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
5. Kitchen Preparation
Rangkaian produk untuk perlengkapan dapur. 6. Serving Collection
Rangkaian wadah untuk menghidangkan masakan atau makanan yang dilengkapi dengan seal sebagai pelindung makanan.
7. Storage Collection
Rangkaian produk yang diciptakan untuk menjaga makanan ringan di
rumah agar lebih tahan lama yang dilengkapi dengan tutup kedap udara.
8. On The Go Collection
9. Kids Collection
Produk dibuat untuk anak-anak membawa bekal makanan ke sekolah
ataupun bepergian. 10.Men Collection
Koleksi produk Tupperware yang berkarakter khas pria, modern, dan praktis.
11.Cookware Collection
Peralatan masak yang berkualitas tinggi dengan design yang elegan. Rangkaian peralatan memasak TChef Series menggabungkan 4
34
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan melakukan analisis data dan pembahasan
mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Data penelitian diambil dari kuesioner yang telah dibagikan pada 100 orang responden. Ada beberapa langkah
dalam proses analisis ini yaitu sebagai berikut :
A. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Pembahasan dalam
karakteristik responden akan dibagi dalam beberapa macam yaitu :
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel V.1
Karakteristik responden berdasarkan usia Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid < 30 tahun 12 12.0 12.0 12.0
30-35 tahun 20 20.0 20.0 32.0 36-40 tahun 33 33.0 33.0 65.0 > 40 tahun 35 35.0 35.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Sumber : pengolahan data primer, 2014
Dari tabel diatas menunjukkan hasil persentase pada karakteristik usia
% responden berusia antara 30 sampai 35 tahun dan 12 % berusia kurang dari 30 tahun.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel V.2
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid ibu rumah tangga 32 32.0 32.0 32.0
PNS 28 28.0 28.0 60.0 wiraswasta 21 21.0 21.0 81.0 pegawai swasta 19 19.0 19.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 100.0
Sumber : pengolahan data primer, 2014
Dari tabel diatas menunjukkan hasil persentase pada karakteristik pekerjaan diketahui bahwa, mayoritas responden dalam penelitian ini
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan Tabel V.3
Pendapatan per bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid < Rp 1.000.000 2 2.0 2.0 2.0
Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 59 59.0 59.0 61.0 Rp 5.000.000-Rp 10.000.000 36 36.0 36.0 97.0 > Rp 10.000.000 3 3.0 3.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Sumber : pengolahan data primer, 2014
Dari tabel diatas menunjukkan hasil persentase pada karakteristik
pendapatan per bulan diketahui bahwa, mayoritas responden dalam penelitian ini (59%) memiliki pendapatan Rp 1.000.000 sampai Rp 5.000.000 per bulan, (36%) memiliki pendapatan Rp 5.000.000 sampai Rp
10.000.000 per bulan (3%) memiliki pendapatan lebih dari Rp 10.000.000 per bulan dan (2%) memiliki pendapatan kurang dari Rp 1.000.000 per
bulan.
B. Pengujian Instrumen
Sebelum digunakan dalam analisis data, kuesioner penelitian ini akan diuji
terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar terhindar dari kekeliruan dan ketidakpastian dalam perhitungan. Pada tahap ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner dalam penelitian ini, semua proses dalam pengujian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2011:52). Apabila nilai rhitung lebih besar dibandingkan
rtabel maka butir pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid, sedangkan
jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka butir pernyataan dinyatakan tidak
valid. Dalam penelitian ini kuesioner dibuat dengan 16 butir pernyataandengan taraf signifikansi 5%.
Tabel V.4
Tabel uji validitas
Pernyataan rhitung rtabel keterangan
1 .526 0.1966 Valid
2 .665 0.1966 Valid
3 .577 0.1966 Valid
4 .670 0.1966 Valid
5 .790 0.1966 Valid
6 .720 0.1966 Valid
7 .694 0.1966 Valid
8 .796 0.1966 Valid
9 .856 0.1966 Valid
10 .839 0.1966 Valid
11 .842 0.1966 Valid
12 .831 0.1966 Valid
13 .831 0.1966 Valid
14 .825 0.1966 Valid
15 .816 0.1966 Valid
16 .851 0.1966 Valid
Dilihat dari hasil tabel di atas, semua butir pernyataan dalam kuesioner menunjukkan hasil yang valid. Dinyatakan valid karena semua
nilai rhitung lebih besar dari rtabel.
2. Uji Reliabilitas
Pada uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan cara one shoot atau pengukuran sekali saja: dalam hal ini pengukurannya hanya sekali dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi
antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2011:48).
Tabel V.5
Uji Reliabilitas
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Produk 29.53 16.696 .852 .922 PotonganHarga 56.37 38.094 .873 .854 PoindanBonus 52.20 30.970 .897 .754
C. Analisis Data
Analisis Tabulasi Silang
1. Rata-rata (mean)
Dalam penelitian ini sebelum melakukan analisis tabulasi silang akan
dilakukan perhitungan pada masing-masing butir pernyataan pada kuesioner yang didapat dari jumlah jawaban 100 responden untuk
diketahui rata-ratanya (mean). Tabel V.6
Rata-Rata (Mean) Skor Pernyataan Kuesioner
Pernyataan Mean
1 4,54
2 4,54
3 4,41
4 4,39
5 4,27
6 4,43
7 4,49
8 4,14
9 4,31
10 4,25
11 4,22
12 4,21
13 4,23
14 4,25
15 4,26
16 4,11
pada produk yang dihasilkan. Untuk pernyataan nomor 2 dapat diartikan bahwa bentuk dan warna dari produk Tupperware lebih
menarik dibandingkan produk lain yang sejenis. Selanjutnya pernyataan nomor 3 hasil yang didapat diartikan bahwa lebih
terjaminnya kualitas produk Tupperware dibandingkan produk yang lain. Untuk pernyataan nomor 4 hasil yang didapat diartikan bahwa produk Tupperware tidak mudah untuk rusak dan pecah. Kemudian
pernyataan nomor 5 hasil di atas dapat diartikan bahwa garansi yang diberikan Tupperware tidak mengecewakan para pelanggannya. Untuk
hasilpernyataan nomor 6 dapat diartikan bahwa Tupperware memiliki produk yang cukup unik dan selalu melakukan inovasi.Untuk hasilpernyataan nomor 7 dapat diartikan bahwa produk Tupperware
cukup bervariasi dan memiliki kegunaan yang cukup bermacam-macam dalam kehidupan sehari-hari.
Pada hasil pernyataan nomor 8 dapat diartikan bahwa stok produk Tupperware dapat diperoleh dengan cukup mudah dan cepat. Untuk
hasil pernyataan nomor 9 dapat diartikan bahwa harga produk Tupperware cukup sebanding dengan kualitas yang diberikan. Untuk hasil pernyataan nomor 10 dapat diartikan bahwa Tupperware sudah
memberikan potongan harga yang cukup besar. Untuk hasil pernyataan nomor 11 dapat diartikan bahwa potongan harga yang diberikan cukup
memberikan potongan harga yang dapat memberikan keuntungan bagi pelanggannya. Untuk hasil pernyataan nomor 13 dapat diartikan bahwa
poin keanggotaan yang diberikan cukup sebanding dengan nominal pembelanjaan. Untuk hasil pernyataan nomor 14 dapat diartikan bahwa
bonus produk yang diberikan cukup menarik dan sebanding dengan nominal pembelanjaan. Kemudian pada hasil pernyataan nomor 15 dapat diartikan bahwa bonus produk yang diberikan tidak sama di
setiap periodenya. Dan untuk hasil pernyataan nomor 16 dapat diartikan bahwa penukaran bonus produk dapat dilakukan dengan
2. Uji Pearson Chi Square
a. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden Dengan
Faktor Produk
Tabel V.7
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Produk
Usia * Produk Crosstabulation
Count
Produk
Total 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 45 Usia <30 tahun 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 3 12
30-35 tahun 3 0 9 1 1 1 2 1 2 0 0 20 35-40 tahun 3 1 16 2 4 1 2 2 0 0 2 33 >40 tahun 1 1 2 2 3 1 0 0 1 0 24 35 Total 7 2 29 6 9 4 5 4 4 1 29 100
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kategori usia responden dengan
pernyataan tentang produk Tupperware, total skor antara 34-45 menunjukkan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 66.953a 30 .000 Likelihood Ratio 74.115 30 .000 Linear-by-Linear Association 9.772 1 .002 N of Valid Cases 100
skala tingkat kecenderungan responden terhadap pernyataan pada kuesioner. Jika semakin tinggi total skor maka responden setuju dengan pernyataan pada
kuesioner. Untuk hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung >Chi Square tabel (66,953>43,773), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan
antara usia responden dengan pernyataan-pernyataan tentang produk.
Tabel V.8
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Produk
Pekerjaan * Produk Crosstabulation
Count
Produk
Total 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 45
Pekerjaan ibu rumah tangga 0 1 4 2 1 0 0 0 1 0 22 31 pns 1 0 8 2 2 3 3 3 2 1 4 29 wiraswasta 3 1 7 1 4 0 1 1 1 0 2 21 pegawai swasta 3 0 10 1 2 1 1 0 0 0 1 19 Total 7 2 29 6 9 4 5 4 4 1 29 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 63.484a 30 .000 Likelihood Ratio 67.463 30 .000 Linear-by-Linear Association 29.968 1 .000 N of Valid Cases 100
a. 36 cells (81,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,19.
hubungan antara pekerjaan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang produk.
Tabel V.9
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Produk
Pendapatan * Produk Crosstabulation
Count
Produk
Total 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 45 Pendapatan <Rp 1.000.000 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Rp 1.000.000-Rp
5.000.000 6 1 26 6 5 2 4 2 3 0 4 59 Rp
5.000.000-Rp10.000.000 0 0 2 0 4 1 1 1 1 1 25 36 >Rp 10.000.000 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 Total 7 2 29 6 9 4 5 4 4 1 29 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 96.270a 30 .000 Likelihood Ratio 79.111 30 .000 Linear-by-Linear Association 31.026 1 .000 N of Valid Cases 100
a. 39 cells (88,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,02.
Berdasarkan tabel di atas hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (96,270>43,773), maka dapat diartikan bahwa
b. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden Dengan
Faktor Potongan Harga
Tabel V.10
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Potongan Harga
Usia * PotonganHarga Crosstabulation
Count
PotonganHarga
Total 9 10 11 12 13 14 15
Usia <30 tahun 0 0 2 2 4 0 4 12 30-35 tahun 2 2 3 11 2 0 0 20 35-40 tahun 1 4 0 23 2 1 2 33 >40 tahun 2 1 1 5 1 1 24 35 Total 5 7 6 41 9 2 30 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 68.375a 18 .000 Likelihood Ratio 73.848 18 .000 Linear-by-Linear Association 9.205 1 .002 N of Valid Cases 100
a. 22 cells (78,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,24.
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kategori usia responden dengan
pernyataan tentang potongan harga Tupperware, total skor antara 9-15 menunjukkan skala tingkat kecenderungan responden terhadap pernyataan pada kuesioner. Jika semakin tinggi total skor maka responden setuju dengan
Chi Square hitung > Chi Square tabel (68,375>28,869), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara usia responden dengan pernyataan-pernyataan tentang
potongan harga Tupperware.
Tabel V.11
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Potongan
Harga
Pekerjaan * PotonganHarga Crosstabulation
Count
PotonganHarga
Total 9 10 11 12 13 14 15
Pekerjaan ibu rumah tangga 1 1 0 5 1 0 23 31 pns 1 1 3 13 6 1 4 29 wiraswasta 2 3 1 11 1 1 2 21 pegawai swasta 1 2 2 12 1 0 1 19 Total 5 7 6 41 9 2 30 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 53.376a 18 .000 Likelihood Ratio 53.592 18 .000 Linear-by-Linear Association 24.766 1 .000 N of Valid Cases 100
a. 20 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,38.
ada hubungan antara pekerjaan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang potongan harga Tupperware.
Tabel V.12
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Potongan Harga
Pendapatan * PotonganHarga Crosstabulation
Count
PotonganHarga
Total 9 10 11 12 13 14 15
Pendapatan <Rp 1.000.000 1 0 0 1 0 0 0 2 Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 4 6 4 35 6 0 4 59 Rp 5.000.000-Rp10.000.000 0 1 1 5 2 1 26 36 >Rp 10.000.000 0 0 1 0 1 1 0 3 Total 5 7 6 41 9 2 30 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 81.900a 18 .000 Likelihood Ratio 70.197 18 .000 Linear-by-Linear Association 31.484 1 .000 N of Valid Cases 100
a. 23 cells (82,1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,04.
hubungan antara pendapatan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang potongan harga Tupperware.
c. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden Dengan
Faktor Poin dan Bonus
Tabel V.13
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Poin dan Bonus
Usia * PoindanBonus Crosstabulation
Count
PoindanBonus
Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Usia <30 tahun 0 0 0 1 2 3 2 1 3 12 30-35 tahun 1 2 2 2 11 0 1 1 0 20 35-40 tahun 0 3 6 2 18 1 1 0 2 33 >40 tahun 2 0 1 2 4 1 1 0 24 35 Total 3 5 9 7 35 5 5 2 29 100
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 76.041a 24 .000 Likelihood Ratio 79.979 24 .000 Linear-by-Linear Association 6.877 1 .009 N of Valid Cases 100
a. 30 cells (83,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,24.
menunjukkan skala tingkat kecenderungan responden terhadap pernyataan pada kuesioner. Jika semakin tinggi total skor maka responden setuju dengan
pernyataan pada kuesioner. Dari tabel di atas untuk hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (76,041>36,415), maka dapat
diartikan bahwa ada hubungan antara usia responden dengan pernyataan-pernyataan tentang poin dan bonus Tupperware.
Tabel V.14
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Poin dan
Bonus
Pekerjaan * PoindanBonus Crosstabulation
Count
PoindanBonus
Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pekerjaan ibu rumah tangga 1 1 0 1 5 0 1 0 22 31 pns 0 0 2 2 12 3 4 2 4 29 wiraswasta 1 2 5 1 9 1 0 0 2 21 pegawai swasta 1 2 2 3 9 1 0 0 1 19 Total 3 5 9 7 35 5 5 2 29 100
Chi-Square Tests
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 63.119a 24 .000 Likelihood Ratio 66.152 24 .000 Linear-by-Linear Association 29.026 1 .000 a. 28 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,38.
Dari hasil tabel di atas hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi
Square hitung > Chi Square tabel (63,119>36,415), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pekerjaan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang
poin dan bonus Tupperware.
Tabel V.15
Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Poin dan Bonus
Pendapatan * PoindanBonus Crosstabulation
Count
PoindanBonus
Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pendapatan <Rp 1.000.000 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 94.407a 24 .000 Likelihood Ratio 75.148 24 .000 Linear-by-Linear Association 36.859 1 .000 N of Valid Cases 100
a. 31 cells (86,1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,04.
Berdasarkan hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square
hitung > Chi Square tabel (94,407>36,415), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pendapatan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang poin dan bonus Tupperware.
D. Pembahasan
Pada masa ini, banyak perusahaan yang bersaing agar tetap diminati oleh para konsumen. Dengan loyalitas para konsumen dapat menjadikan perusahaan tersebut tetap bertahan dan berkembang. Dari
alasan itu perusahaan berlomba-lomba dalam memberikan keuntungan, kemudahan, dan bahkan kenyamanan untuk para konsumennya sehingga konsumen tidak beralih ke perusahaan atau produk lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, didapat mayoritas responden atau konsumen yang menggunakan dan memasarkan produk