• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF SISWA DALAM PEMBELIAN KOSMETIK KECANTIKAN DI SMA SWASTA EKA PRASETYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF SISWA DALAM PEMBELIAN KOSMETIK KECANTIKAN DI SMA SWASTA EKA PRASETYA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA

DENGAN PERILAKU KONSUMTIF SISWA DALAM

PEMBELIAN KOSMETIK KECANTIKAN

DI SMA SWASTA EKA PRASETYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

LUSIANNA PUTRI OKTIVANI

5103144019

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEHNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Lusianna Putri Oktivani, Nim : 5103144019. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Perilaku Konsumtif Siswa Dalam Pembelian Kosmetik Kecantikan Di SMA Swasta Eka Prasetya. Program Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan perilaku konsumtif siswa dalam pembelian kosmetik kecantikan di Kelas XI IPS 1 SMA Swasta Eka Prasteya.

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas XI SMA Swasta Eka Prasetya dengan jumlah 73 orang. Pengambilan sampel digunakan teknik cluster sampling, sehingga yang menjadi sampel penelitian adalah remaja putri kelas XI IPS 1 dengan jumlah 30 orang. Metode pengumpulan data menggunakan angket tingkat pendidikan dan perilaku konsumtif. Analisis data menggunakan teknik deskriptif korelasional, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linieritas. Sedangkan uji hipotesis dengan korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua dikategorikan cukup sebesar 53,33% dan perilaku konsumtif siswa dalam pembelian kosmetik kecantikan dikategorikan cenderung cukup sebesar 50%. Uji normalitas dilakukan dengan uji Lilifors. Dari hasil perhitungan data tingkat pendidikan orang tua diperoleh bahwa yaitu 0,138486 < 0,161 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tingkat pendidikan orang tua berdistribusi normal. Data hasil perhitungan perilaku konsumtif siswa dalam pembelian kosmetik kecantikan diperoleh bahwa bahwa yaitu 0,105836 < 0,161 sehingga dapat disimpulkan bahwa data perilaku konsumtif siswa dalam pembelian kosmetik kecantikan berdistribusi normal. Uji linieritas dan uji keberartian persamaan regresi, untuk persamaan regresi Y dan X diperoleh persamaan Ŷ= 25,7638 + 3,86313 X mempunyai hubungan yang liner pada taraf signifikan 5% karena untuk uji linier Fhitung < Ftabel (2,7118 2,78) dan koefisien arah regresi Y atas X adalah berarti karena Fhitung > Ftabel (190,019 > 4,20). Dari hasil analisis korelasi diperoleh rxy sebesar 0,933 sedangkan nilai rtabel pada taraf signifikan 5% dengan N =30 adalah sebesar 0,361. Dengan demikian harga rxy > rhitung (0,933 > 0,361) dan harga thitung > ttabel (13,72 > 1,70). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan perilaku konsumtif siswa dalam pembelian kosmetik kecantikan di kelas XI IPS 1 SMA Swasta Eka Prasetya.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan kasihnya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan penyusunan skripsi guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Perilaku Konsumtif Siswa Dalam Pembelian Kosmetik Kecantikan Di SMA Swasta Eka Prasetya”

Terima kasih kepada ayahanda Banua Sihotang dan ibunda Betty Lamria Simamora yang selalu mendoakan, memberikan semangat, memberikan dukungan baik berupa materi dan moril serta kasih sayang kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis juga memperoleh bantuan dari berbagai pihak berupa waktu, fikiran dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd Selaku Dosen pembimbing Skripsi, yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan sampai skripsi ini selesai.

2. Ibu Dra. Ade CH Gultom, M.Pd Selaku Dosem Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan,arahan, serta motivasi kepada penulis. 3. Ibu Dra Lelly Fridiarty, M.Pd Selaku Dosen Penguji, yang telah

memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si Selaku Dosen Penguji, yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

(7)

iii

8. Kepada Dosen-dosen tata rias yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

9. Kepada Bapak P. Situmorang dan R. Sianipar selaku kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SMA Swasta Eka Prasetya yang telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian skripsi. 10.Kepada abang dan adik-adik ku tersayang, Patar Sihotang, Lidia Sihotang,

Psalmen Sihotang dan Josua Sihotang yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

11.Kepada para sahabatku dalam senang dan duka, Kartika Nainggolan, Darmawati Sihotang, Eka Novita, K’Novelina Simbolon, K’Winda Sitorus, Iin Mariany Lubis, Artha Simangunsong. Dan Seluruh Teman- Teman Pendidikan Tata Rias Reguler angkatan 2010 Yang selalu senantiasa memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, terimakasih atas doa dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya.

Medan, Maret 2015

(8)

iv 1.1 Latar Belakang Masalah……..……… 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 5

1.3 Pembatasan Masalah……… 5

1.4 Rumusan Masalah……… 6

1.5 Tujuan Penelitian………. 6

1.6 Manfaat Penelitian………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teori... 8

1. Pengertian Pendidikan……….. 8

2. Tujuan Pendidikan ……...………... 9

3. Tingkat Pendidikan………..………. 9

4. Perilaku Konsumtif Remaja Putri dalam Pembelian Kosmetik Kecantikan...……….. 11

5. Pengukurann Perilaku Konsumtif dalam Pembelian Kosmetik Kecantikan……....………...…….. 15

6. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Perilaku Konsumtif Siswa dalam Pembelian Kosmetik Kecantikan wajah... 16

B. Penelitian yang Relevan……….. 18

C. Kerangka Berfikir……… 19

(9)

v BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian…………..……… 21

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian……… 21

C. Populasi dan sampel Penelitian……… 22

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data………... 23

E. Uji Coba Instrumen Penelitian... 26

F. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 28

G. Prosedur Penelitian………... 29

H. Teknik Analisis Data...……….. 30

I. Pengujian Hipotesis..……… 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………... 38

B. Deskriptif Data Penelitian………... 38

C. Analisis Statistik Hasil Penelitian……… 43

D. Pengujian Hipotesis... 47

E. Pembahasan Hasil Penelitian………... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN………... 51

B. SARAN……… 52

DAFTAR PUSTAKA……… 53

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Perincian Keadaan Siswa Kelas XI SMA Eka Prasetya ... 22

Tabel 2 Instrumen Tingkat Pendidikan ... 24

Tabel 3 Penilaian Instrumen... 25

Tabel 4 Instrumen Perilaku Konsumtif ... 25

Tabel 5 Instrumen Perilaku Konsumtif Setelah Uji Coba ... 28

Tabel 6 Uji Normalitas data ... 34

Tabel 7 Distribusi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 38

Tabel 8 Tingkat Kecenderungan Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua .. 40

Tabel 9 Data Perilaku Konsumtif Siswa ... 41

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Perilaku Konsumtif Siswa dalam Pembelian Kosmetik ... 41

Tabel 11 Tingkat Kecenderungan Variabel Perilaku Konsumtif Siswa dalam Pembelian Kosmetik Kecantikan... 42

Tabel 12 Hasil Uji Normalitas Data ... 45

Tabel 13 Daftar Analisis Varians Hasil Perhitungan Uji Linieritas Persamaan Regresi ... 47

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Uji Coba Perilaku Konsumtif ... 55

Lampiran 2 Angket Perilaku Konsumtif ... 59

Lampiran 3 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ... 63

Lampiran 4 Data Angket Penelitian ... 69

Lampiran 5 Data Hasil Penelitian Masing-masing Variabel... 71

Lampiran 6 Perhitungan Harga Rata-rata, Standart Deviasi, dan Distribusi Frekuensi Data Penelitian... 72

Lampiran 7 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Masing-masing Variabel Penelitian ... 79

Lampiran 8 Uji Normalitas Sebaran Data Variabel Penelitian ... 86

Lampiran 9 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran, dan Keberartian Persamaan Regresi ... 89

Lampiran 10 Perhitungan Koefisien Korelasi antara variabel Penelitian .... 93

(12)

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang mengalami masa transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern yang bersifat industri. Ikatan keluarga dalam masyarakat tradisional adalah atas dasar faktor kasih sayang dan faktor ekonomis, yang berarti bahwa keluarga merupakan unit yang memproduksi sendiri kebutuhan primernya. Dengan dimulainya industrialisasi pada masyarakat tersebut maka peranan keluarga dalam masyarakat pun akan mengalami perubahan, termasuk pola pendidikan anak.

Keluarga adalah agen sosialisasi yang pertama dalam proses pembentukan kepribadian seseorang (Sri Lestari, 2012). Hal ini mengingat bahwa, sejak individu dilahirkan untuk pertama kalinya yang dikenal adalah keluarga. Keluarga merupakan salah satu agen sosialisasi terkecil di masyarakat. Selain proses sosialisasi, didalam keluarga juga berlangsung suatu proses pembentukan kepribadian dan proses pengasuhan. Latar belakang pada keluarga itu sendiri akan mempengaruhi proses yang terjadi di dalamnya, misalnya pendidikan orangtua yang akan mempengaruh pemahaman orangtua akan pentingnya pendidikan bagi anaknya sehingga mereka akan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

(14)

2

terjadi dengan menciptakan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan untuk bersikap komunikatif yang baik.

Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan mereka untuk terlibat lebih jauh dalam memberikan perhatiannya untuk mendidik anak melalui penanaman disiplin, kebebasan dan penyerasian terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Ketika perhatian orangtua dan pola komunikasi terhadap anak kurang baik, orangtua sibuk dengan pekerjaan, jarang bercengkerama dengan anak-anak di rumah tentu sulit dalam proses pembentukan perilaku anak. Dalam hal ini anak hanya diberikan sarana uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, sehingga orangtua cenderung tidak memperdulikan penggunaan uang tersebut oleh anak-anak mereka, yang mereka ketahui adalah mereka telah mencukupi kebutuhan anak-anak tersebut. Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan keluarga yang kurang kondusif dan sikap komunikatif yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya perilaku konsumtif pada anak.

(15)

3

Di era globalisasi remaja, khususnya remaja putri lebih mengutamakan kecantikan fisik, seperti selalu tidak pernah puas. Wanita mempunyai kecenderungan lebih besar untuk berperilaku konsumtif dibandingkan pria (Hadipranata, 2005).

Gaya hidup konsumtif yang melanda masyarakat, tidak terkecuali juga melanda remaja. Masa remaja adalah masa yang merupakan periode peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Masa remaja juga merupakan fase pencarian identitas diri bagi remaja, karena remaja mengalami banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan.

Seiring dengan perubahan tersebut, pada usia remaja terbentuk pola konsumsi, yang kemudian dapat berkembang menjadi perilaku konsumtif. Menurut para sosiolog dan psikolog sosial, remaja adalah konformis yaitu perilaku remaja yang mengikuti teman sebaya, terutama dalam hal pakaian, perawatan wajah dan penampilan dalam kelompok mereka. Sehingga remaja cenderung untuk berperilaku konsumtif agar mereka dapat berpenampilan seperti kelompoknya. Karakter ini menjadikan remaja menjadi pasar yang paling potensial untuk menjual dan memasarkan berbagai macam produk. Salah satu produk yang digemari masyarakat, khususnya generasi muda saat ini adalah produk kosmetik kecantikan (Rosandi, 2004).

(16)

4

hasil observasi kepada siswa di SMA Eka Prasetya menyebutkan bahwa rata-rata pengeluaran siswa dari uang saku yang diperoleh selama satu bulan yaitu 45% digunakan untuk jajan (makanan dan minuman), 30% digunakan untuk kebutuhan lain-lain bersifat kesenangan (isi pulsa Hp, jalan-jalan, dan membeli kosmetik), 15% digunakan untuk kebutuhan belajar (ongkos transpot, alat tulis, mengerjakan tugas), sedangkan sisanya hanya 10% digunakan untuk menabung. Dapat diketahui bahwa pengeluaran konsumsi siswa SMA untuk kebutuhan yang sifatnya mengundang unsur kesenangan lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan pengeluaran siswa untuk kebutuhan belajar yang merupakan investasi bagi masa depan mereka. Selain itu kecenderungan siswa untuk menabung rendah.

Hal ini didukung oleh kondisi kota Medan yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang padat dengan pusat-pusat perbelanjaan, yang kemudian menjadi simbol pergaulan bagi remaja di Kota Medan. Banyak remaja yang rela mengeluarkan uang untuk membelanjakan segala keperluannya dengan tidak memikirkan terlebih dahulu apa manfaat dari barang tersebut karena remaja membeli barang hanya karena keinginan semata bukan karena kebutuhan.

(17)

5

Hal ini menjadi masalah ketika kecenderungan yang sebenarnya wajar pada remaja ini dilakukan secara berlebihan. Pepatah yang mengatakan “lebih besar pasak dari pada tiang” yaitu “lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan”

berlaku di sini. Jumlah populasi remaja dan fakta bahwa remaja kurang terampil dalam mengola keuangan dari pada kelompok usia lainnya yang menyebabkan remaja menjadi perilaku konsumtif.

Hal inilah yang mendasari penulis tertarik meneliti masalah ini lebih mendalam melalui penelitian yang mengangkat judul “Hubungan Tingkat Pendidikan Orangtua Dengan Perilaku Konsumtif Siswa Dalam Pembelian

Kosmetik Kecantikan Di SMA Swasta Eka Prasetya”. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah. Maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Tingkat pendidikan orang tua siswa SMA Swasta Eka Prasetya. 2. Peran orang tua terhadap perilaku siswa SMA Swasta Eka Prasetya. 3. Perilaku konsumtif siswa SMA Swasta Eka Prasetya dalam pembelian

kosmetik kecantikan.

(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah hanya pada:

1.Tingkat pendidikan Ibu di kelas XI SMA Swasta Eka Prasetya.

2.Perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik kecantikan wajah di kelas XI SMA Eka Prasetya.

3.Hubungan tingkat pendidikan Ibu dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik kecantikan wajah di kelas XI SMA Eka Prasetya

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah yang dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat pendidikan Ibu di kelas XI SMA Swasta Eka Prasetya? 2. Bagaimana perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik

kecantikan wajah di kelas XI SMA Swasta Eka Prasetya?

(19)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tingkat pendidikan ibu di kelas XI SMA Swasta Eka Prasetya.

2. Mengetahui perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik kecantikan wajah di kelas XI SMA Swasta Eka Prasetya. 3. Mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dengan perilaku

konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik kecantikan wajah di kelas XI SMA Swasta Eka Prasetya.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam mengadakan penelitian dan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian selanjutnya, khususnya mahasiswa jurusan PKK Program studi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan.

2. Sebagai bahan informasi dan masukkan bagi penulis dan pembaca tentang perilaku konsumtif remaja terhadap kosmetik kecantikan. 3. Hasil peneltian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan

(20)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat pendidikan orangtua siswa kelas XI IPS 1 SMA Swasta Eka Prasetya tamat SD berjumlah 1 orang, tamat SMP berjumlah 5 orang, tamat SMA berjumlah 11 orang, tamat Diploma 1 berjumlah 5 orang, tamat diploma 2 tidak ada, tamat diploma 3 berjumlah 4 orang, tamat S1 berjumlah 4 orang, tamat S2 dan S3 tidak ada.

2. Tingkat kecenderungan perilaku konsumtif siswa dalam pembelian kosmetik kecantikan perilaku konsumtif siswa dalam pembelian kosmetik kecantikan dalam kategori rendah 3 orang siswa. 8 orang siswa termasuk dalam kategori kurang. 15 orang siswa termasuk dalam kategori cukup. 4 orang siswa termasuk dalam kategori tinggi.

3. Berdasarkan hasil analisis data statistik diperoleh . dari daftar

distribusi r dengan , . sehingga dapat dketahui bahwa jika hitung tabel maka dapat disimpulkan bahwa ditolak

(21)

52

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa diharapkan bisa memulai membuat skala prioritas kebutuhan yang paling utama yang harus dipenuhi. Dan dapat mempertahankan persepsi, pandangan, keyakinan dirinya baik secara fisik, piskis, maupun sosial sehingga dapat terhindar dari pengaruh negatif perilaku konsumtif dalam pembelian kosmetik kecantikan.

(22)

53

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M & Asrori, M. (2011). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto,Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto,Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.

Assauri, Sofjan. (2006). Manajamen Pemasaran Modern-Dasar, Konsep dan Strategi. Edisi V. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Callebaut, J. dkk (2002). The Naked Consumer Behavior Today. Garant.

Djamaludin, Anchok. (2001). Nuansa Psikologi Pembangunan,. Yogyakarta. Pustaka Belajar

Fuad Ihsan. (2003). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Hadi, P. (2006). Konsumtivisme Masyarakat Indonesia. Edisi 7. Majalah Psikomedia

Hurlock, E. B., (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa : Istiwidayanti dan Soedjarwo, Cetakan kelima, Jakarta : Erlangga

Hall, James, A. (2000). Accounting Informasi System. Edisi 3. South Western Ikhawati, C. N., (2005). Kecenderungan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri

ditinjau dari Persepsi Terhadap Iklan Kosmetik. Skripsi.

Jessica, P., (2008). Perilaku Konsumtif Terhadap Kosmetik Wajah Pada Mahasiswa Ditinjau Dari Konsep Diri Dan Konformitas, skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.

Jugiyanto, Hartono (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi VI. Yogyakarta. BPFE

Lina, dkk. (2000). Perilaku Konsumtif Berdasar Locus Of Control Pada Remaja Putri. Psikologika No. 4

Mahmud, D. (2010). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE.

(23)

54

Paul P. J. dan Olson Jerry C., (2000). Consumer Behavior. Jakarta : Erlangga Sri Lestari. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana

Rosandi, Andika (2004). Perbedaan Perilaku Konsumtif Antara Pria dan Wanita. Jakarta

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana. (2005). Metoda Statistika Edisi 6. Bandung: Tarsito

Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan. Bandung : Alfabeta.

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara

Tirtarahardja. U. (2005). Pengantar Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta

Tri S.R.(2013). Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif, skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan : Fakultas Psikologi Universitas Prima Asry. (2006). Kebutuhan atau Gaya Hidup Konsumtif [on-line].

http://www.sekitarkita.com (akses waktu: 13/06/14) Anonymous.(2008).[On-line]

http://www.freewebs.com/kolektifbunga/konsumerisme.htm. (akses waktu: 13/06/14)

Gambar

Grafik

Referensi

Dokumen terkait

Informasi keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 yang termasuk dalam Prospektus diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan

• Tulisan kiri atas dan bawah : menunjukkan tentang materi yang akan disampaikan tentang bersyukur, warna hijau merupakan kedamaian dan kesejukkan tentang kesyukuran kita

Sebelum, sambil menunggu giliran pemeriksaan atau setelah pemeriksaan selesai petugas pelaksanaan Posbindu PTM melakukan penyuluhan kelompok termasuk rokok, IVA, dan CBE

Analisis kandungan COD digunakan sebagai cerminan dari kualitas lumpur hasil reduksi cacing, karena nilai COD dapat menunjukkan kandungan zat organik yang terdapat di dalam

Berdasarkan laporan bulanan P2M Kabupaten Kulonprogo pada triwulan III (oktober-desember) penderita ISPA terbanyak pada tahun 2010 adalah golongan umur 1 sampai 4 tahun yaitu 636

Pemeriksaan deteksi dini DM dilakukan pada kedua anak pasien yang ada di rumah dan didapatkan hasil Gula darah puasa 88 mg/dL dan 88 mg/dl yaitu kadar gula

Inspeksi: bentuk leher simetris, warna kulit merata, tidak ada hiperpigmentasi, tidak terdapat pe,bengkakan, tidak ada jaringan parut dan tidak ada massa... Palpasi: tidak

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skipsi berjudul “Pengaruh Locus Of Control Eksternal, Kinerja,