• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN doc PREEKLAMPSIA MAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN doc PREEKLAMPSIA MAK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.R DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI RUANG MAWAR DI RSAD

Tanggal masuk : 03 oktober 2017 Tanggal pengkajian : 04 oktober 2017 Jam pengkajian : 10.00 Wita

CM : 1124

Sumber data : Data Subjektif :Dari Pasien (wawancara/anamase) Data Objektif :Dari pemeriksaan fisik dan

Dari Laboratorium

Tempat/tanggal lahir : Badung, 05 oktober 1987

Agama : Hindu

Jenis kelamin : Perempuan

Suku Bangsa : WNI

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Jl. Danau Tempe no 80 denpasar Status pernikahan : Menikah

2. Penanggung Jawab

(2)

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Umur : 35 Tahun

Pendidikan terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Pegawai Negeri

Alamat : Jl. Danau Tempe no 80 denpasar Status Pernikahan : Menikah

Hubungan dengan pasien : Suami

B. Riwayat Kesehatan

1. Alasan Utama Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat ini

a. Keluhan utama saat masuk rumah sakit

Pasien mengatakan nyeri pada perut atas, mual muntah, sakit kepala dan lemas sejak 1 minggu yang lalu sehingga membuatnya sangat mengganggu aktivitasnya dan tidak merasa nyaman.

b. Keluhan Utama saat Pengkajian

Nyeri perut atas.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

(3)

dibawa ke UGD RSAD oleh keluarganya. Pada tanggal 3 Oktober 2017 pukul 09.00 Wita setelah di UGD pasien melakukan pemeriksaan laboratorium , ditemukan suatu masalah dari pemeriksaan Laboratorium. Akhirnya pasien di rawat di ruang Mawar RSAD untuk menjalani perawatan selanjutnya.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang sama seperti ini, pasien hanya pernah mengalami penyakit seperti batuk dan pilek. 4. Riwayat Alergi

Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan, obat-batan dan lain-lain.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

(4)

B. Pola Fungsi Kesehatan

1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Sebelum sakit: Pasien mengatakan mandi 2x sehari, mencuci rambut 3x seminggu dan mengganti pakean 2x sehari, pasien juga mengatakan tidak terlalu menghiraukan kesehatannya

Saat sakit: pasien mengatakan mengganti pakaian dan mandi di bantú oleh istrinya dan akhir-akhir ini baru peduli dangan kesehatannya.

2. Nutrisi dan Metabolik

Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x seehari habis 1 porsi dengan nasi, lauk pauk, sayur dan buah. Pasien juga mengatakan biasa minum 6-8 gelas/ hari (kurang lebih 1200-1600cc/hari)

Saat sakit: Pasien mengatakan saat sakit nafsu makannya berkurang hanya bisa menghabiskan ½ porsi dengan nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan yang diberikan rs sebanyak 3x sehari. Pasien juga mengatakan minumnya 4-6 gelas/hari (kurang lebih 800-1200cc/hari).

3. Aktivitas dan Latihan

Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan bergerak dan beraktivitas

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan/Minum 

(5)

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

Mobilisasi di tempat tidur dan ambulasi ROM

0= Mandiri

1= Menggunakan alat bantú

2= Dibantu Orang

3= Dibantu orang lain dan alat

4= Tergantung Total

Kesimpulan : Pola aktivitas pasien dalam kategori 2 yaitu makan, minum, eliminasi, berpakaian dan mobilisasi dibantu orang lain.

4. Istirahat dan Tidur

Sebelum Sakit: Pasien mengatakan tidurnya tidak terganggu biasa tidur kurang lebih 8 jam dalam sehari tanpa ada gangguan

Saat Sakit: Pasien mengatakan saat sakit tidurnya tidak terganggu biasa tidur kurang lebih 8 jam dalam sehari tanpa ada gangguan.

5. Eliminasi

(6)

BAB: Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x sehari, warna feses coklat, bau khas feses, konsistensi lembek, tidak terdapat darah dan lendir.

BAK: Pasien mengatakan biasa BAK 4-5x sehari, warna kuning bening, bau khas urine, volumen caira kurang lebih 1200cc/hari

Saat sakit:

BAB: Pasien mengatakan saat sakit tidak ada masalah,BAB 1x sehari, warna feses coklat, bau khas feses, konsistensi lembek, tidak terdapat darah dan lendir.

BAK: Pasien mengatakan biasa BAK 4-5x sehari, warna kuning bening, bau khas urine, volumen caira kurang lebih 1200cc/hari

6. Pola Persepsi Diri

Sebelum sakit:

-Identitas Diri: Pasien mengatakan mengenali dirinya didalam keluarganya.

-Gambaran Diri: Pasien mampu menggambarkan dirinya didalam keluarganya

-Harga Diri: Pasien mengatakan dirinya penting didalam keluarganya

-Peran Diri: Pasien mengatakan sebagai istri yang baik bagi keluarganya

-Ideal Diri: Pasien mengatakan tidak terlalu menghiraukan kesehatannya

Saat sakit:

-Identitas Diri: Pasien mengatakan mengenali dirinya didalam keluarganya.

-Gambaran Diri: Pasien mampu menggambarkan dirinya didalam keluarganya

(7)

-Peran Diri: Pasien mengatakan belum bisa menjadi seorang ibu seutuhnya dan memberikan keturunan di keluarganya.

-Ideal Diri: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh.

7. Peran dan Hubungan Sosial

Sebelum Sakit: Pasien mengatakan ia istri yang baik dikeluarganya, hubungan dengan teman, keluarga dan tetangganya juga harmonis dan baik.

Saat sakit: Pasien mengtakan ia istri yang baik bagi keluarganya

8. Seksual dan Reproduksinya

Sbelum sakit: pasien mengatakan tidak mengalami masalah seksual dan reproduksinya.

Saat sakit: pasien mengatakan tidak mengalami masalah seksual dan reproduksinya

9. Manajemen Koping

Sebelum sakit: Pasien mengatakan biasa menceritakan dan berdiskusi pada suami tentang apa masalah yang dialami sehari-harinya.

Saat sakit: Pasien mengatakan ia tetap terbuka dan menceritakan masalah penyakitnya pada suami dan keluarganya

10. Kongitif Perseptual

Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada masalah pada panca inderanya.

Saat sakit: Pasien mengatakan tidak ada masalah pada panca inderanya

(8)

Sebelum sakit: Pasien mengatakan biasa sembahyang ditempat suci sebanyak 3xsehari.

Saat sakit: Pasien mengatakan hanya bisa sembahyang di tempat tidurnya.

C. Pemeriksaan Fisik

1) Vital Sign

TD : 160/100 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 38,5 derajat celcius

RR : 22x/menit

2) Kesadaran : Composmentis

GCS : (E4 M6 V5)

Eye : 4 (membuka secara spontan)

Motorik : 6 (melakukan perintah secara benar)

Verbal : 5 (orientasi baik)

3) Keadaan Umum

a) Sakit/Nyeri

P : Berhubungan dengan penyakit

Q : Seperti di tusuk-tusuk duri

R : Bagian perut atas ( epigastrium)

(9)

T : Nyeri saat melakukan aktifitas maupun sedang istirahat

b) Status Gizi: Kurus, TB: 166cm, BB: 48, sikap menahan nyeri, orientasi terganggu dan personal hygine bersih.

c) Sikap: Tenang Gelisah Menahan Nyeri

d) Personal Hygine: Bersih Kotor

Lainlain:

-e) Orientasi waktu/tempat/orang: Baik Terganggu

4) Pemeriksaan Fisik Head To Toe

a) Kepala

Inspeksi: Bentu kepala Normochepal, tidak ada lesi, penyebaran rambut merata, tidak ada pendarahan

Palpasi: Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan

b) Rambut

Inspeksi: Rmbut berwarna hitam pendek, tidak ada kutu, ketombe, penyebaran rambut merata dan tidak ada lesi.

Palpasi: Rambut teraba halus dan tidak rontok

c) Mata

(10)

Palpasi: Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan tekanan bola mata(+).

d) Hidung

Inspeksi: Warna kulit hidung merata, Hiperpigmentasi (-), tidak ada sekret, tidak ada perdarahan, tidak ada penyumbatan, tidak terdapat pembengkakan.

Palpasi: Tidak ada nyeri tekan di sinus maksilaris, frontalis dan etmoidailis, tidak ada nyeri tekan seputum.

e) Telinga

Inspeksi: Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada lesi, dan tidak ada massa.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan, uji pendengaran (tes rinne(+) tes weber(+)).

f) Mulut dan Gigi

Inspeksi: Warna bibir merah,tidak terdapat bibir sumbing, tidak ada lesi, tidak ada massa, tidak terdapat bau mulut, warna gigi putih, tidak ada karies gigi, posisi gigi simetris, warna lidah merah, tidak ada ulkus, warna selaput lendir merah, tidak ada tumor, tidak ada peradangan, tidak terdapat perdarahan dan tidak ada stomatitis.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan di pipi, tidak ada palatum,.

g) Leher

(11)

Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan pada kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan pada trakea.

h) Thorax

1. Paru-paru

Inspeksi: Bentuk simetris, warna kulit merata tidak ada hiperpigmentai, terdapat retraksi dada dan tidak ada lesi

Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat massa, kesimetrisan ekspansi dada(+), taktil bfremitus(+)

Perkusi: Suara resonan

Auskultasi: Suara Vesikuler Ronchi

Suara Whezing

2. Kardiovaskuler

Inspeksi: tidak ada sianosi, tidak terlihat edema, palpitasi(+) dan tidak ada lesi

Palpasi: tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan.

Perkusi: Suara pekak, tidak ada kardiomegali

Auskultasi: s1 s2 tunggal reguler, tidak terdengar mur-mur

(12)

Isnpeksi: tidak terlihat hiperpigmentasi, tidak terlihat ada lesi, terlihat ada retraksi dan tidak terlihat ada edema.

Auskultasis: Suara bising usus 18x/menit

Perkusi: terdapat suara thympani

Palpasi: ada nyeri tekan pada perut atas

Leopold I : teraba fundus uteri 3 jari di bawah proc. Xyphoideus teraba massa besar, lunak

Leopold II : teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, bagian – bagian kecil janin di sebelah kanan.

Leopold III : teraba masa keras, terfiksir

j) Genetalia

Inspeksi :Tidak ada pengeluaran seperti : air ketuban, darah lendir, darah atau fulkus dan flour albus.

Palpasi : Tidak terkaji k) Kulit

Inspeksi: warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut dan tidak ada hiperpigmentasi.

Palpasi: Suhu kulit teraba hangat, tekstur halus, tidak ada nyeri tekan, turgor elastis dan tidak ada edema.

l) Ektremitas

(13)

 Rom : Penuh Terbatas

 Hemiplegic/parse : Tidak Ya kanan/kiri

 Akral : Hangat Dingin

 Capillary refil time: <3detik >3detik

 Edema : Tidak ada Ada didaerah kedua kaki

 Lain-lain :

m) Data pemeriksaan fisik tambahan:

-n) Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

1. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah

1) Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal

hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% )

2) Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )

3) Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3)

2. Urinalisis

Ditemukan protein dalam urine +5 3. Pemeriksaan Fungsi hati

a) Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )

b) LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat

(14)

d) Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N=

15-45 u/ml )

e) Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N=

<31 u/l )

f) Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )

4. Tes kimia darah

Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )

1. Radiologi

a. Ultrasonografi

Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan

intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban

sedikit.

b. Kardiotografi

Diketahui denyut jantung janin lemah.

o) Terapi Medik

No Terapi Dosis Fungsi Terapi Cara

Pemakaian

1. Cairan infus RL 500ml

(40tpm)

Pemenuhan cairan pasien

IV

2. Antibiotik 2x500mg Oral

3. Mefenamic Acid 3x500mg Anti nyeri Oral

(15)

Data Fokus

Nama : Ny. R No Rm : 1124

Umur : 30 Tahun Dx Medis : PEB

No Tanggal DS DO

1. O4-10-17 Pasien mengatakan nyeri pada daerah perut atasnya

P = Berhubungan dengan penyakit

Q = Seperti tertusuk-tusuk duri

R = Bagian perut atas ( epigastrium)

S = Skala 5

T = Nyeri saat beraktivitas maupun istirahat

Pasien tampak gelisah dan menahan nyeri pada daerah abdomen.

TD : 160/100 mmHg, Nadi 88x/mnt, RR: 24x/mnt, Suhu : 38,5 c

2. 04-10-17 Pasien mengatakan cemas karena pernah mengalami keguguran

Pasien tampak cemas

3. 04-10-17 Pasien mengatakan

mengalami lemas sejak seminggu lalu dan waktu

(16)

tertentu mengalami kejang ekstremitas bawah.

ANALISA DATA

Nama klien : Ny. R

Usia : 30 tahun

Ruang : Mawar

Tanggal : 04 oktober 2017

No. Tanggal/jam Data Fokus Masalah Penyebab

1 04 oktober 2017

Pkl 10:00 wita

DS : Pasien mengatakan nyeri pada daerah perut atasnya

P = Berhubungan dengan penyakit

Q = Seperti tertusuk-tusuk duri

R = Bagian perut atas ( epigastrium)

S = Skala 5

T = Nyeri saat beraktivitas maupun istirahat

DO: Pasien tampak gelisah dan menahan nyeri pada daerah abdomen.

TD : 160/100 mmHg, Nadi 88x/mnt, RR: 24x/mnt, Suhu :

Nyeri Akut Pelebaran pembuluh darah

Kerusakan jaringan

(17)

38,5 2 04 oktober

2017

Pkl 10:00 wita

DS : Pasien mengatakan cemas karena pernah mengalami keguguran, Pasien mengatakan belum bisa menjadi seorang ibu seutuhnya dan memberikan keturunan di keluarganya.

DO : Pasien tampak cemas

ansietas Mengalami

DS: Pasien mengatakan mengalami lemas sejak

Perubahan suhu di termostas

Hipertemia

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

(18)

2. Nyeri akut b/d Agen cidera biologis d/d Pasien mengatakan nyeri pada daerah perut atasnya P = Berhubungan dengan penyakit, Q = Seperti tertusuk-tusuk duri, R = Bagian perut atas ( epigastrium), S = Skala 5 T = Nyeri saat beraktivitas maupun istirahat, Pasien tampak gelisah dan menahan nyeri pada daerah abdomen. TD : 160/100 mmHg, Nadi 88x/mnt, RR: 24x/mnt, Suhu : 38,5.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini berkisar komitmen pelajar dan pensyarah di kampus antaranya ialah komitmen pelajar terhadap pemakaian kad matrik universiti, komitmen pensyarah memperuntukkan masa bagi

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir Membuat design konstruksi gambar bukaan dengan Menentukan pondasi mesin keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang mengunakan

NURUL ILMI. Kesesakan, Iritabilitas, Agresivitas dan Kesejahteraan Subjektif Keluarga yang Tinggal di Rumah Susun Jatinegara Barat. Dibimbing oleh EUIS

Hubungan Self-Efficacy dengan Prestasi Bahasa Inggris di Kelas Conversation (Penelitian pada Kursus Bahasa Inggris ILP).. Unika Atma Jaya,

Sistem Outsourcing di Indonesia masih ada praktik menyimpang yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan BUMN, pekerja yang bekerja diperusahaan tersebut telah

“Analisis Pngaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK), Serta implikasinya Pada Pembiayaan Mudharabah

Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola kecil yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan

penjualan organ tubuh berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana peqiualan organ tubuh