PENGARUH PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP AKUNTABILITAS
KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH ( STUDI KASUS PADA SKPD KOTA MEDAN)
DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
KHAIRIZAL AKBAR NIM. 7103330020
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Good Governance dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Keuangan Instansi Pemerintah pada SKPD Kota Medan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan penulisan ini, segala upaya maksimal telah penulis berikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik agar kelak dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini, maka secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta yaitu Ayahanda Joni Rijal SE dan Ibunda Khairani yang telah memberikan kasih sayang, semangat, dukungan serta bantuan moril maupun materil dan juga kepada adinda tercinta yaitu Riza Rahmayani ,Nurasiah Riza,Mustofa Rijal,dan Habib Maulana Rijal yang selalu memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak O.K Sofyan Hidayat SE., M.Si, Ak dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam membantu saya menyusun skripsi ini.
7. Bapak Muhammad Rizal, SE, M.Si Selaku Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak Selaku Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak. Selaku Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
10. Ibu Akmal Huda Nasution M.Si, Ak selaku Saksi sekaligus Dosen Pembanding Utama saya yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.
12. Seluruh pegawai dan staff administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Terutama kepada bang ricky yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Seluruh pegawai pada tempat penelitian saya yaitu pegawai Balitbang dan seluruh pegawai di SKPD Kota Medan yang bersedia meluangkan waktu dalam mengisi data yang saya perlukan.
14. Teman yang berjasa dalam membantu menyiapkan skripsi saya yakni Eva Fika dan Sri Ayuna,thank a lot.
15. Teman seperjuangan penyelesaian skripsi Sara, RonCem, Herly, jARIEL (jalil),Mei yang setia mununggu saya menyiapkan skripsi ini.
16. Teman seperjuangan futsal : ardi, andi, rahdiansyah, ari sembiring, zain “sunggal”, gintar, ade,oky dan yudi yang telah bnyak memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi,
17. Dan juga semua anak AKP 10 lainnya yang akan saya sebutkan satu per satu yaitu inul, yulia, nesa, dwi, Sumpit (fitri), fani , lena, tri, maha yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
18. Abangda dan kakanda akp yang memberikan banyak masukan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini seperti bang ical,bang ali,bang nopal,bg fatul,bg kiki,bg abror,bg muflih,kak intan,kak sari.dan buat ranger kuning (kak ony) dan seluruh keluarga besar akp 07’08’09 yang tidak bisa saya sebut namanya satu persatu.
20. Kepada my endless,siti nurhayati tambunan yang telah “mengetuk” pintu hati saya dan selalu memberikan doa yang tulus kepada saya untuk menyiapkan skripsi ini.
21. Dan juga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih.
Akhir kata penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Medan, Juli 2014 Penulis
ABSTRAK
KHAIRIZAL AKBAR, NIM 7103330020. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Keuangan ( studi kasus pada SKPD Kota Medan ) . Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah good governance dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap akuntabilitas keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Medan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh good governance dan kejelasan sasaran anggaran terhadap akuntabilitas keuangan instansi pemerintah Kota Medan.
Penelitian ini dilakukan pada SKPD pemerintah Kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat pengelola keuangan/anggaran sebanyak 29 SKPD dan 58 responden menjadi sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode survey.Teknik analisis datanya menggunakan beberapa uji yaitu uji kualitas data, analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, uji analisis berganda serta uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid karena nilai rhitung> rtabeldan dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach Alpha >0,06.Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa signifikansi good governance diatas taraf signifikansi 5% maka H1 diterima. Sedangkan hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa signifikansi kejelasan sasaran anggaran dibawah taraf signifikansi 5% maka H2 diterima. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan good governance dan kejelasan sasaran anggaran terhadap akuntabilitas keuangan instansi pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi dibawah taraf 5% dan nilai Fhitung (4,721) > Ftabel(3,232) maka H3diterima.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah secara parsial good governance tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas Keuangan. Sedangkan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan good governance dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas keuangan.
ABSTRACT
KHAIRIZAL AKBAR, NIM 7103330020. Effects of the Implementation of Good Governance and Budget Goal Clarity to Financial Accountability (case study on the work unit area of Medan). Skripsi, Accounting Departement, The Goverment Accounting. Faculty of economy. State University of Medan, 2014.
The problem in this study is whether good governance and budget goal clarity and simultaneous partial effect on the financial accountability of the Local Government Unit of Medan. The purpose of this study was to determine the effect of good governance and budget goal clarity on the financial accountability of government agencies Medan.
This research was conducted in Medan city government on SKPD. The population in this study is a financial management officer / budget by 29 SKPD and 58 respondents were sampled. Data collection techniques in this study is the method used in data analysis survey.Technique several tests that test the quality of the data, multiple regression analysis, the classical assumption test, test analysis and test multiple hypotheses.
The results showed that all the questions on the questionnaire items declared invalid because the value rhitung> rtabeldan otherwise reliable because the value of Cronbach's Alpha> 0.06. Results The first hypothesis test shows that the significance of good governance above the significance level of 5%, then H1is accepted. While the test results show that the second hypothesis significance under budget goal clarity the significance level of 5% H2 is accepted. The third hypothesis test results indicate that there is a simultaneous significant influence good governance and budget goal clarity on the financial accountability of government agencies. It can be seen from the value of the significance level below 5% and the value of F (4.721)> F (3,232) then H3is accepted.
The conclusion of this research is partially good governance has no effect on financial accountability. While the budget goal clarity effect on financial accountability. The results showed that simultaneous good governance and budget goal clarity significantly influence the financial accountability.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN PLAGIAT
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 IdentifikasiMasalah... 6
1.3 Pembatasan Masalah... 7
1.4 Rumusan Masalah... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KerangkaTeori ... 9
2.1.1Definisi Akuntabilitas ... 9
2.1.2 Akuntabilitas di Pemerintahan... 10
2.1.3 Penerapan Akuntabilitas di Indonesia ... 12
2.1.4.1 Pengertian Akuntabilitas Keuangan ... 14
2.1.4.2 Laporan Keuangan... 16
2.2 Good Governance... 19
2.2.1 Pengertian Governance ... 19
2.2.2 Pengertian Good Governance ... 20
2.2.3 Prinsip Prinsip Good Governance... 21
2.2.4 Tiga Elemen Good Governance ... 25
2.2.4.1 Elemen Penyelenggara Negara... 26
2.2.4.2 Elemen Pelaku Bisnis ... 26
2.2.4.3 Elemen Masyarakat ... 28
2.2.5 Pilar pilar Good Governance ... 28
2.3 Anggaran ... 30
2.3.1 Pengertian dan Fungsi Anggaran ... 30
2.3.2 Fungsi Anggaran ... 31
2.3.3 Jenis Anggaran... 33
2.3.4 Kejelasan Sasaran Anggaran ... 35
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 39
2.5 Kerangka Berfikir... 40
2.6 Hipotesis Penelitian... 42
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44
3.2.1 Populasi ... 44
3.2.2 Sampel ... 46
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 47
3.4.1 Variabel Penelitian ... 47
3.4.2 Definisi Operasional ... 47
3.5 Teknik Analisis Data... 51
3.5.1 Pengujian Kualitas Data ... 51
3.5.1.1 Uji Validitas ... 51
3.5.1.2 Uji Reliabilitas... 51
3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 52
3.5.2.1 Uji Normalitas ... 52
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas... 52
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 53
3.6 Pengujian Hipotesis ... 54
3.6.1 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 54
3.6.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)... 55
3.6.3 Uji Koefisien Determinan (R2) ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 56
4.1.1 Gambaran Umum Pemerintah Kota Medan... 56
4.1.2 Keadaan Geografis Kota Medan ... 57
4.1.3 Lambang Kota Medan ... 59
4.2 Hasil Analisis Data ... 60
4.2.1 Statistik Deskriptif... 60
4.2.2 Pengujian Kualitas Data... 62
4.2.2.1 Uji Validitas ... 62
4.2.2.1 Uji Reliabilitas ... 64
4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 65
4.2.3.1 Hasil Uji Normalitas... 65
4.2.3.2 Hasil Uji Multikolineritas ... 66
4.2.4 Hasil Uji Analisis Regresi... 68
4.2.5 Hasil Uji Hipotesis ... 70
4.2.5.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 70
4.2.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)... 71
4.1.3.3 Uji Koefisien Determinasi ... 72
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 79
5.3 Saran... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR GAMBAR
DaftarLampiran
Lampiran I Kuesioner Penelitian
Lampiran II Tabulasi Data
Lampiran III Hasil Output SPSS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya
persoalan yang dihadapi oleh pemerintah, diperlukan suatu sistem tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) dengan upaya-upaya meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.
Konsep Good Governance sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh
semua pihak seperti pemerintah, swasta dan masyarakat, namun demikian masih
banyak yang belum memahami konsep Governance. Secara sederhana, banyak
pihak menerjemahkan governance sebagai tata pemerintahan. Tata pemerintahan
disini bukan hanya dalam pengertian struktur dan manajemen lembaga yang
disebut eksekutif, karena pemerintah (government) hanyalah salah satu dari tiga
aktor besar yang membentuk lembaga yang disebut governance. Dua aktor lain
adalah sektor swasta ( private sector ) dan masyarakat sipil. Karenanya
memahami governance adalah memahami bagaimana integrasi peran antara
pemerintah (birokrasi), sektor swasta dan masyarakat sipil dalam suatu aturan
main yang disepakati bersama, menurut United National Development Program
(UNDP,1997)
Merujuk pada pengertian tersebut pemerintah selaku lembaga eksekutif
2
dan keamanan yang kondusif. Sektor swasta berperan aktif dalam menumbuhkan
kegiatan perekonomian yang akan memperluas lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan, sedangkan masyarakat sipil harus mampu berinteraksi secara aktif
dengan berbagai macam aktifitas perekonomian, sosial dan politik termasuk
bagaimana melakukan kontrol terhadap jalannya aktifitas-aktifitas tersebut.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan
negara. Dalam rangka hubungannya dengan akuntabilitas, Govermental
Accounting Standart Board (GASB) dalam konsep statement no.1 Tentang
Objectives of Financial Reporting menjelaskan bahwa akuntabilitas merupakan
dasar dari pelaporan keuangan di pemerintahan. Perlu diperhatikan pula adanya
mekanisme untuk mengatur akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah dan
memperkuat peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama
berupa pemberian informasi keuangan kepada masyarakat luas sehingga
memungkinkan bagi mereka untuk menilai pertanggungjawaban pemerintah atas
semua aktifitas yang dilakukan, bukan hanya aktifitas finansial saja.
Penetapan UU No 22 Tahun 1999 dan UU No 25 Tahun 1999 oleh
pemerintah, mengenai Pemerintah Daerah dan Pertimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, berimplikasi pada tuntutan otonomi yang lebih luas
dan akuntabilitas publik yang nyata yang harus diberikan kepada pemerintah
daerah (Nordiawan, 2006:9). Selanjutnya, UU ini diganti dan disempurnakan
3
Kedua undang-undang tersebut telah merubah akuntabilitas atau
pertanggungjawaban pemerintah daerah dari pertanggungjawaban vertikal
(kepada pemerintah pusat) ke pertanggungjawaban horizontal (kepada masyarakat
melalui DPRD). UU No 33/2004, pasal 72 dan Peraturan Pemerintah No 58
Tahun 2005, pasal 36 menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), bisa Badan, Dinas, Kantor dan unit lainnya, harus menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran SKPD yang kemudian disebut RKA SKPD. Realisasi APBD,
RKA SKPD merupakan basis bagi manajer pimpinan SKPD dalam menjalankan
tanggung jawab kinerjanya.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan instrumen manajemen
pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala SKPD. Aspek-aspek
dalam manajemen pembangunan daerah terwadahi dalam satu atau beberapa
SKPD. Penyusunan kebijakan dan koordinasi diwadahi dalam sekretariat,
pengawasan diwadahi dalam bentuk inspektorat, perencanaan diwadahi dalam
bentuk badan, unsur pendukung dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah yang bersifat spesifik diwadahi dalam lembaga teknis daerah, sedangkan
aspek pelaksana urusan daerah diwadahi dalam dinas daerah. Kinerja SKPD
menentukan kinerja pada tiap aspek manajemen pembangunan daerah, yang pada
gilirannya, menentukan kinerja daerah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat di
daerah.
Dalam rangka menjalankan tanggung jawab kinerjanya, lingkup anggaran
4
diperlukan dalam pengelolaan sumber daya tersebut dengan baik untuk mencapai
kinerja yang diharapkan oleh masyarakat dan untuk menciptakan akuntabilitas
terhadap masyarakat.
Dalam hal ini, akuntabilitas yang dimaksud ialah mengacu pada luasnya
tujuan anggaran tersebut yang dinyatakan secara spesifik, jelas, dan dimengerti oleh
siapa saja yang bertanggungjawab untuk menemukannya. Secara ambigu dinyatakan
bahwa kejelasan sasaran anggaran dapat mengarahkan kepada kebingungan,
ketegangan dan ketidakpuasan karyawan. Manajemen tingkat atas dapat
meningkatkan kepuasan kerja, menurunkan ketegangan kerja, dan memperbaiki
anggaran yang dihubungkan dengan sikap, kinerja anggaran, dan efisiensi biaya.
Kejelasan sasaran anggaran menggambarkan seberapa luasnya sasaran
anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik dan dimengerti oleh pihak
yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya Kenis (1979) dalam Suyanto
(2011: 2).
Kejelasan sasaran anggaran dimaksud adalah berkenaan dengan luasnya
sasaran anggaran yang dinyatakan secara jelas, spesifik, dan dipahami oleh orang
yang bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran anggaran. Kejelasan sasaran
akan meningkatkan prestasi, karena jelas apa yang harus dilaksanakan untuk
mencapai sasaran anggaran. Begitu juga sasaran yang spesifik akan menghasilkan
prestasi yang lebih tinggi dari pada sasaran yang samar-samar. Kepala SKPD
selaku pengguna akhir anggaran dituntut untuk menggunakan anggaran sebijak
5
dinyatakan dengan spesifik akan meningkatkan pertanggung jawaban dalam hal
keuangan. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk mengangkat masalah
kejelasan anggaran.
Namun pada kondisi yang sebenarnya, penyelenggaraan akuntabilitas
pemerintah tidak dapat diketahui tanpa pemerintah memberitahukan kepada
rakyat tentang informasi sehubungan dengan pengumpulan sumber daya dan
sumber dana masyarakat beserta penggunaannya. Hopwood dan Tomkins (1984)
dan Edwood (1993), Mahmudi, (2005;10), dan Syahrudin Rasul (2003),
mengemukakan salah satu akuntabilitas publik adalah akuntabilitas financial
(keuangan) dimana mengharuskan lembaga- lembaga publik untuk membuat
laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja financial organisasi kepada
pihak luar. Akuntabilitas melalui anggaran meliputi penyusunan anggaran sampai
dengan pelaporan anggaran. Laporan keuangan merupakan komponen penting
untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik dan merupakan salah satu alat ukur
kinerja finansial pemerintah daerah (Indrawati Yuhertiana, 2007). Akuntabilitas
keuangan mengharuskan pemerintah daerah menyusun laporan keuangan atas
pelaksanaan keuangan daerah.
Menyadari bahwa penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah
bukanlah hal yang mudah, hal ini membutuhkan perhatian yang serius dari setiap
SKPD khususnya pejabat pengelola keuangan. Dipandang perlu untuk
menerapkan transparansi dan akuntabilitas tentang penyusunan laporan
6
Adapun peneliti sebelumnya yang meneliti mengenai akuntabilitas
keuangan dilakukan oleh Elvira Zeyn (2011) menyimpulkan bahwa penerapan tata
kelola pemerintahan yang baik dan penerapan standar akuntansi pemerintah dengan
komitmen organisasi sebagai variabel moderasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap akuntabilitas keuangan.
Alasan peneliti mengangkat variabel diatas untuk diteliti adalah berkaitan
dengan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam auditnya atas laporan
keuangan kota Medan T.A 2011 dan 2012 yang memberikan Opini Wajar Tanpa
Pengecualian dan belum adanya penelitian sejenis yang dilakukan di pemerintah
kota Medan. Sehingga penulis ingin membuktikan apakah kinerja SKPD kota
Medan sudah berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Fenomena diatas menunjukkan bahwa pentingnya akuntabilitas keuangan
sebagai pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik untuk menggunakan dana
publik, secara ekonomis, efektif, dan efisien tanpa ada keborosan dan pembocoran
dana serta korupsi.
Maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, penulis memutuskan untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapan Good Governance
dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Keuangan Instansi
Pemerintah(Studi kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Medan) “
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dalam penelitian
7
1. Apakah Good Governance sudah diterapkan pada SKPD Kota Medan
2. Apakah Penerapan Good Governance berpengaruh terhadap Akuntabilitas
Keuangan pada SKPD Kota Medan
3. Apakah Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas
Keuangan di SKPD Kota Medan
4. Apakah Penerapan Good Governance dan Tujuan Anggaran berpengaruh
terhadap Akuntabilitas Keuangan pada SKPD Kota Medan
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar penelitian
lebih terarah. Untuk lebih memudahkan penulisan dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah
dalam penelitian pada :
Pengaruh Good Governance dan Kejelasan sasaran anggaran terhadap
Akuntabilitas Keuangan Instansi Pemerintah (Studi kasus Pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota Medan)
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Apakah Penerapan Good Governance berpengaruh terhadap Akuntabilitas
Keuangan pada SKPD Kota Medan
2. Apakah Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas
8
3. Apakah Penerapan Good Governance dan Tujuan Anggaran berpengaruh
terhadap Akuntabilitas Keuangan pada SKPD Kota Medan
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
1. Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan Good Governance terhadap
Akuntabilitas Keuangan pada SKPD Kota Medan
2. Untuk mengetahui pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap
Akuntabilitas Keuangan pada SKPD Kota Medan
3. Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan Good governance dan Kejelasan
Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Keuangan pada SKPD Kota
Medan
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menambah wawasan tentang Pengaruh
Penerapan Good Governance dan Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas
Keuangan Instansi Pemerintah.
2. Bagi pemerintah, Dapat memberikan masukan kepada pemerintah mengenai
Pengaruh Good Governance dan Kejelasan sasaran anggaran terhadap
Akuntabilitas Keuangan Instansi Pemerintah
3. Bagi calon peneliti, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Good
Governance dan Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas
Keuangan pada Pemerintah Kota Medan. Berdasarkan hasil pembahasan
penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka peneliti dapat
mengambil kesimpulan, yaitu:
a. Hasil Uji parsial (t) Good governance (GGV) menunjukkan bahwa good
governance tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan
pemerintah kota Medan. Berdasarkan nilai signifikan (0,296 > 0,05), maka
keputusannya adalah hipotesis satu (H1) ditolak.
b. Hasil Uji parsial (t) Kejelasan sasaran anggaran (KSA) menunjukkan
bahwa kejelasan sasaran anggaran memiliki pengaruh terhadap
akuntabilitas keuangan Pemerintah kota Medan. Berdasarkan nilai
signifikan (0,399 > 0,05), maka keputusannya adalah hipotesis dua (H2)
diterima.
c. Hasil Uji simultan (F) menunjukkan bahwa secara simultan Good
governance dan Kejelasan sasaran anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Medan, nilai
(Fhitung > Ftabel) yaitu (7,218>2,845), yang berarti menerima hipotesis empat
55
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Data yang dihasilkan dari penyebaran kuesioner kepada seluruh SKPD di Kota
Medan beragam sehingga data tersebut sulit untuk diolah menggunakan
aplikasi SPSS .
2. Data yang dihasilkan melalui penggunaan responden mendasarkan kepada
persepsi responden. Data tersebut tidak terlepas dari unsur subjektivitas. Data
yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner mungkin saja berbeda
dengan kondisi yang sebenarnya.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat dikemukakan dalam
penelitian adalah :
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar menambah ataupun mengganti
variabel yang dapat mempengaruhi akuntabilitas keuangan sehingga dapat
memberikan gambaran yang lebih akurat.
b. Mengganti wilayah penelitian serta menambah jumlah sampel sehingga
hasil yang diperoleh lebih akurat dan dapat memberikan gambaran tentang
pengaruh good governance dan kejelasan sasaran anggaran terhadap
akuntabilitas keuangan.
c. Bagi Pemerintah Pemerintah Kota Medan, dalam rangka akuntabilitas
keuangan, maka pemerintah kota medan harus menerapkan prinsip-prinsip
Good Governance dan menetapkan kejelasan sasaran anggaran dalam
mempertanggungjawabakan keuangan pemerintah kota medan agar dana
56
digunakan sesuai dengan kebutuhan daerah dan tidak terbuang dengan
sia-sia.
d. Bagi masyarakat kota Medan, hendaknya bersikap lebih kritis lagi
menganggapi LKPD yang di publikasi Pemerintah. Dalam hal ini
masyarakat bisa ikut berpartisipasi mengawasi dan menyelenggarakan
DAFTAR PUSTAKA
Anjarwati Mei. 2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, pengendalian Akuntansi dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Vol 1, no 2, November 2012
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Erlangga
Darma, E. S. 2004. Pengaruh Kejelasan Sasaran dan Sistem Pengendalian
Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi pada Pemerintah Daerah. Tesis. Program Pasca Sarjana UGM: Yogyakarta.
Deddi Nordiawan, 2006, Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Muhammad Hade 2002, Akuntansi Pemerintah, Edisi 2002
Djamaludin, A. 1999. Penyelenggaraan Good Governance di Indonesia.
Makalah disampaikan pada Diskusi Panel Penyelenggaraan Good
Governance di Indonesia yang diselenggarakan oleh Lembaga
Administrasi Negara.Jakarta.
Fadil, Miftah.2007.Pengaruh kejelasan sasaran anggaran,pengendalian akuntansi dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.Skripsi.Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara : Medan
Finance and Development (International Monetary Fund), 41 (4): 40–43.
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi multivariate dengan Program SPSS, Semarang, BBP UNDIP.
Garrison, Ray H. Dan Erick Nouren. 2000. Akuntansi Manajerial. Buku satu Terjemahan : A. Totok Budisantoso,SE, Akt Jakarta : Salemba 4
Indrawati Yuhertiana, Donny Arsilo Sofyan, 2007, Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan pada Koperasi Mandiri di Kabupaten Banyuwangi Atas Jasa Kantor Akuntan Publik, Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Vol. 7. 1 Maret 2007.
Izzetin Kennis, 1979, The Accounting Review, Vol. 54, No 4 (oct, 1979) pp. 707-721
Keputusan Mentri Dalam Negri No. 13 Tahun 2006, tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD.
Keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Khalid, Faisal.2010. Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja.Tesis.Jurusan Ilmu Administrasi Universitas Indonesia : Jakarta
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan T.A 2011
Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. UPP AMP YKPN : Yogyakarta
Mardiasmo. 2004. Membangun Akuntabilitas Publik Keuangan Negara. Cetakan
Majalah Media Akuntansi. Edisi No. 39, April, hal. 12.
Mardiasmo. 2006. Pewujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui
Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. Vol. 2, No. 1, Mei 2006.
Nouri, H. dan R. J. Parker. 1996. The Effect of Organizational Commitment on
Relation Between Budgetary Participation and Budgetary Slack. Behavioral Research In Accounting. Vol 8. 74-90.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 24 tahun 2005 tentang Standart Akuntansi Pemerintah.
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Riant Nugroho., Otonomi Daerah, Desentralisasi Tanpa Revolusi Kajian dan Kritik Atas Kebijakan Desentralisasi di Indonesia.Jakarta : PT. Alex Media Komputindo, 2002
Rudianto. (2005). Akuntansi Koperasi. Jakarta:Grasindo
Sadjiarto Arja,1999 .akuntansi internasional: Standarisasi versus Harmonisasi
Jurnal akuntansi dan Keuangan, volume 1 (2) : 144-161
Setiawan, Wahyu.2012.Pengaruh Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah terhadap Tingkat Korupsi Pemerintah Daerah Di
Indonesia.Skripsi.Jurusan Akuntansi Universitas Diponigoro : Semarang
Tangkilisan, Hessel Nogi S, 2005, Manajemen Publik, Grassindo : Jakarta
Tom (1996). Access to Government Information: A New Instrument for Public
Accountability. Government Information in Canada. Volume 3, Number 1
Waspada online. 2013.Laporan Keuangan Kota Medan Harus Transparan.
www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=30 4356:laporan-keuangan-harus-transparan&catid=14:medan&Itemid=27. diakses pada tanggal 12 Desember 2013.
Wentzel, K. 2002. The Influence of Fairness Perceptions and Goal Commitment
Whittaker James B. 1995. The Government Performance and Result Act of 1993: AMandate for Strategic Planning and Performance Measurement. Educational Services Institute. Arlington. Virginia.
Widodo, Joko. 2001. Good Governance, Telaah dari Dimensi Akuntabilitas
danKontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Insan Cendekia. Surabaya.
Wikipedia.id.org.Sejarah_Kota_Medan
World Bank. 2004. Mainstreaming Anticorruption Activities in World Bank Assistance: A Review of Progress since 1997. Washington, DC: World Bank.
Yuhertiana, I. 2007. Principal-Agent Theory dalam Proses Perencanaan
Anggaran Sektor Publik. KOMPAK: Jurnal Akuntansi, Manajemen, dan Sistem Informasi FE UTY Yogyakarta. No: 9. April. 403-422.
Zeyn, Elvira.2011. Pengaruh good governance dan standart akuntansi