UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE
LEARNING (TYPE STAD) PADA TEMA PENDIDIKAN KELAS III SD NEGERI 053985 DESA SUKA
DAMAI KECAMATAN HINAI T.A 2014/2015
SKRIPSI
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Prasekolah dan Sekolah Dasar
OLEH
SRI DEVI PURNAMASARI 1113311050
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
SRI DEVI PURNAMA SARI (1113311050), “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) Pada Tema Pendidikan Kelas III Sd Negeri 053985 Desa Suka Damai Kecamatan Hinai Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan, Univesitas Negeri Medan 2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri No. 053985 Suka Damai yang berjumlah 30 orang. Aktivitas atau tindakan sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) adalah objek dari penelitian ini.
Masalah penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa di kelas III SD Negeri No. 053985 Suka Damai. Dari hasil observasi ditemukan masih banyak siswa yang kurang aktif dan kurang termotivasi dalam melakukan komunikasi dan kerja sama dalam kelompoknya atau sesama teman sebaya, kurang partisipatif dan inisiatif dalam menyelesaikan masalah yang terdapat di dalam kelas dan dalam pelaksanan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Collaborative Learning (Type STAD) dan mengetahui keterlibitasan siswa dalam belajar terhadap model pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) yang diterapkan.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Satu siklus terdiri dari dua pertemuan. Sebelum dilakukan siklus I, peneliti melakukan observasi hasil minat belajar sebelum penelitian dilakukan dengan pemberian angket dan lembar observasi kepada siswa, kemudian dilakukan siklus I dengan pemberian lembar observasi siswa kepada 30 siswa. Dan hasil yang diperoleh bahwa motivasi belajar siswa masih sangat rendah sehingga harus dilakukan siklus II.
Hasil motivasi belajar dilakukan tindakan siklus II serta lembar observasi siswa. Dari 30 siswa di temukan 4 siswa yang motivasi belajaranya <70%. Kurangnya motivasi belajar masih ada namun hanya 10% dari kesulitan awal. Sedangkan tingkat motivasi belajar siswa meningkat sebanyak 90% yang artinya sudah sesuai dengan yang diharapkan maka pemberian tindakan dapat dihentikan.
Hasil observasi terhadap guru dengan menggunakan model Collaborative Learning (Type STAD) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik dikelas III SD Negeri No. 053985 Suka Damai Hasil nya sangat baik yaitu A.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... .7
1.5 Tujuan Penelitian ... .7
1.6 Manfaat Penelitian ... .7
BAB II KAJIAN TEORI ... .9
2.1 Kerangka Teoritis ... ..9
2.1.1 Motivasi ... 9
2.1.1.1 Hakikat Motivasi ... 9
2.1.1.2 Fungsi Motifasi Dalam Belajar ... 12
2.1.1.3 Jenis –Jenis Motivasi Belajar ... 12
2.1.1.4 Ciri-Ciri Motivasi Belajar ... 13
2.1.2 Belajar ... 14
vi
2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 16
2.1.3 Model Pembelajaran ... 16
2.1.3.1 Model Pembelajaran Collaborative Learning ... 19
2.1.3.2 Macam-macam Collaborative Learning ... 22
2.1.3.3 Model Pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) . 22 2.1.3.4 Langkah-Langkah Model Collaborative Learning (Type STAD) ... 23
2.1.3.5 Kelebihan Dan Kekurangan Collaborative Learning (Type STAD) ... 24
2.1.4 Hakikat Pembelajaran TEMATIK ... 24
2.1.5 Kurikulum Pembelajaran TEMATIK ... 26
2.1.6 Materi Pembelajaran ... 27
2.2 Kerangka Berfikir ... 45
2.3 Hipotesis Tindakan ... 49
BAB III METODE PENELITIAN ... 50
3.1 Jenis Penelitian ... 50
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 50
3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ... 50
3.4 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 51
3.5 Desain Penelitian ... 52
3.6 Prosedur Pelaksanaan Tindakan ... 54
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 58
vii
3.8 Teknik Analisa Data ... 59
3.9 Jadwal Penelitian ... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 62
4.1.1. Deskripsi Sekolah Dan Kelas ... 62
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 67
4.1.3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklu II ... 85
4.1.4. Pembahaan Hasil Penelitian ... 108
4.1.5. Temuan Penelitian ... 113
BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 115
5.1. Kesimpulan ... 115
5.2. Saran ... 116
viii
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian ... 62
Tabel 4.1. Hasil Awal Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik ... 65
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Angket Awal Motivasi Belajar ... 66
Table 4.3. Hasil Kegiatan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 71
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Observasi Siklus I Pertemuan I ... 73
Tabel 4.5. Hasil Kegiatan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 76
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Observasi Siklus I Pertemuan I ... 78
Tabel 4.7. Tabulasi Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 80
Tabel 4.8. Tabulasi Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 82
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Pengamatan Siswa dan guru Saat proses pembelajran Pada Siklus I ... 84
Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 89
Tabel 4.11. Distribusi Frekuansi Observasi Siklus II Pertemuan I ... 90
Tabel 4.12. Hasil Kegiatan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 91
Table 4.13. Distribusi Frekuensi Observasi Siklus II Pertemuan II ... 93
ix Table 4.15. Tabulasi Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ... 97 Tabel 4.16. Hasil Lembar Pengamatan Siswa Dan Guru Siklus II ... 99 Tabel 4.17. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 100 Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar Siswa
Siklus II ... 101 Tabel 4.19. Rekapitulasi Hasil angket Motivasi Belajar Siswa ... 103 Tabel 4.20. Deskripsi angket Motivasi Belajar Siswa Pra Tindakan
Dan Siklus II ... 104 Tabel 4.21. Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I dan
Siklus II ... 106 Tabel 4.22. Deskripsi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan
Siklus II ... 107 Tabel 4.23. Peningkatan Hasil Observasi Guru ... 110 Tabel 4.24. Peningkatan Hasil Observasi Siswa ... 111 Tabel 4.25. Peningkatan Skor Angket Rata-Rata Siswa
Secara Klasikal ... 112 Tabel 4.26. Peningkatan Persentase Skor Angket Motivasi Belajar
x DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Grafik Hasil Anket Motivasi Belajar Siswa Awal... 67
Gambar 2. Grafik Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 102
Gambar 3. Grafik Angket Motivasi Belajar Siswa Keadaan Awal Dan Siklus II ... 105
Gambar 4. Grafik Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 107
Gambar 5. Grafik Peningkatan Hasil Observasi Guru ... 110
Gambar 6. Grafik Peningkatan Hasil Observasi Siswa ... 111
Gambar 7. Grafik Skor Rata-Rata Klasikal Angket Siswa ... 112
1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses dinamis dan aspek kehidupan yang
bertugas memenuhi kebutuhan siswa dan guru sesuai dengan minat mereka
masing-masing yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara.
Pendidikan juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan minat siswa,
memperluas dan mengembangkan horizon keilmuan mereka dan membantu
mereka agar mampu menjawab tantangan dan gagasan baru di masa mendatang.
Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di sekolah yang melibatkan
guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan
adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks ini,
guru dituntut untuk membentuk suatu perencanaan kegiatan pembelajaran
sistematis yang berpedoman pada kurikulum yang saat itu digunakan.
Dengan demikian, pendidikan khususnya sekolah harus memiliki sistem
pembelajaran yang menekankan pada proses dinamis yang didasarkan pada upaya
meningkatkan keingintahuan (curiosity) siswa tentang dunia. Penddikan harus mendesain pembelajarannya yang responsive dan berpusat pada siswa agar minat
dan aktivitas sosial mereka terus meningkat. Dalam konteks ini, sekolah
bertanggung jawab penuh untuk membangun sikap interpersonal dan keterlibatan
2
Untuk guru harus mengadakan pendekatan-pendekatan dan analisis
kegiatan atau proses pembelajaran yang di lakukan.
Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan ilmu pengetahuan dan
menambah ilmu semata. Tetapi belajar juga merupakan proses perkembangan
watak dan mental yang terjadi di dalam diri seseorang, yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi
antar individu dengan individu yang lain dan antara individu dengan
lingkungannya. Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat berlangsung dimana-mana, misalnya
di lingkungan keluarga, di sekolah dan di masyarakat, baik disadari maupun tidak
disadari, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Pada hakikatnya pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu adalah
suatu konsep pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada anak dimana guru harus mampu
membangun keterpaduan melalui suatu tema. Pembelajaran tematik sangat
menuntut keaktifitasan guru dalam memilih dan mengembangkan tema
pembelajaran. Tema yang dipilih hendaknya diangkat dari lingkungan kehidupan
peserta didik, agar pembelajaran menjadi hidup dan tidak kaku.
Pembelajaran tematik juga merupakan pembelajaran yang dirancang
berdasarkan tema-tema tertentu. Dan dalam pembelajaran guru harus memiliki
pemahaman yang luas tentang tema yang akan dipilih dalam mata pelajaran.
Sehingga saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Karena
3
dengan yang lainnya dan menggabungkan antara materi pelajaran dengan
pengalaman belajar. Dengan tema diharapkan akan member banyak keuntungan
antara lain : siswa mudah memusatkan perhatian pada tema tertentu, siswa mampu
mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar
mata pelajaran dalam tema yang sama, guru dapat menghemat waktu karena mata
pelajaran yang disampaikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan hanya dalam dua atau tiga pertemuan saja.
Berbagai penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran TEMATIK
saat ini lebih menekankan pada anak dari pada gurunya. Dengan upaya yang lebih
menekankan bagaimana anak belajar, kita dapat melihat bahwa pembelajaran
TEMATIK di kelas dipandang sebagai suatu proses aktif, dan sangat dipengaruhi
oleh apa yang sebenarnya ingin dipelajari anak. Dari pandangan ini hasil belajar
bukan semata-mata bergantung pada apa yang disajikan guru, melainkan
dipengaruhi oleh interaksi antara berbagai informasi yang seharusnya diperoleh
anak dan bagaimana anak mengolah informasi tersebut berdasarkan pemahaman
yang telah dimiliki sebelumnya.
Namun kenyataannya, pada pelaksanaannya di lapangan pengajaran
TEMATIK saat ini masih menunjukan peluang yang luas untuk diadakan upaya
perbaikan. Hal ini di tandai dengan masih rendahnya minat dan motivasi siswa
dalam pembelajaran TEMATIK. Studi awal yang dilakukan di SD Negeri 053985
Suka Damai dengan melakukan wawancara kepada seorang wali kelas III,
mengatakan bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran TEMATIK masih sangat
4
nilai TEMATIK siswa masih di bawah 6,0 dan sekitar 50 % yang mencapai
ketuntasan belajar yaitu nilai yang di atas 6,0 berdasarkan ketentuan sekolah.
Hal ini dapat di sebabkan karena siswa kurang termotivasi dalam
pembelajaran, ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang pasif dalam
pembelajaran, misalnya dalam hal bertanya ataupun dalam merespon
pembelajaran oleh guru. proses pembelajaran juga masih banyak yang
menerapkan metode konvensional dengan menggunakan metode ceramah dalam
menyampaikan materi. Sehingga dengan metode ini siswa hanya akan
mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Dapat dikatakan siswa
menjadi individu yang pasif. Penggunaan metode ini juga mempengaruhi
motivasi belajar siswa pada pembelajaran TEMATIK, karena pada mata pelajaran
TEMATIK apabila hanya menggunakan metode ceramah maka anak tidak
mengetahui apa yang akan diserap oleh anak tersebut, dan apabila pembelajaran
TEMATIK dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari anak, maka akan memberi rasa
ketertarikan atau rasa keingintahuan tentang pelajaran yang di berikan oleh guru.
Selain dari pada itu penggunaan media di dalam pembelajaran TEMATIK juga
sangat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar, dan media yang ada di
sekolah ini masih tergolong kurang.
Dimana motivasi merupakan tenaga pendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang di tetapkan. Oleh karena itu
motivasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu lembaga atau diri
seseorang untuk mencapai suatu prestasi. Dalam proses pembelajaran motivasi
5
dalam diri siswa untuk belajar dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi. Siswa melakukan usaha karena adanya motivasi. adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata
lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,
maka siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik pula.
Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya. Jadi, faktor terpenting untuk menunjang hasil pembelajaran
adalah kondisi motivasi individu dari siswa itu sendiri. Walaupun proses
pembelajaran cukup baik dan segala instrument dalam keadaan mendukung, tapi
apabila kondisi siswa dalam keadaan tidak baik, maka hasil proses belajar pun
akan cenderung rendah.
Berdasarkan permasalahan yang telah di teliti, maka saya memilih model
pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih
baik dari yang sebelumnya. Karena model pembelajaran ini lebih mengarahkan
pada melatih kemampuan bekerja sama sehingga siswa dilatih rasa perduli,
kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan daya ingat siswa secara pesat.
Pembelajaran ini akan lebih akan lebih efektif apabila guru mengerti waktu dan
situasi yang tepat. Sehingga model pembelajaran ini tepat untuk pembelajaran
TEMATIK.
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dalam hal
ini peneliti sangat tertarik untuk mengajarkan pembelajaran TEMATIK kepada
6
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Collaborative Learning(Type STAD) Pada Tema Pendidikan Kelas III Sd Negeri 053985 Desa Suka Damai Kecamatan Hinai Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian masalah yang telah diuraikan di
atas, dapat di identifikasikan beberapa permasalahan yang berhubungan dengan
mata pelajaran Tematik, di antaranya:
1. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
2. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampikan
materi pelajaran tanpa melibatkan siswa untuk belajar kreatif.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran tematik.
4. Kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah.
5. Pendekatan pembelajaran tematik dengan Collaborative Learning (Typa STAD) diharapkan dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa, dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah penelitian, penulis merasa perlu adanya
pembatasan masalah. Adapun masalah yang dibatasi pada penelitian ini adalah
“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
7
Tema 1 di Kelas III SD Negeri 053985 Desa Suka Damai Kecamatan Hinai Tahun
Ajaran 2014/2015”.
1.4. Rumusan Masalah
Untuk menghindari munculnya penafsiran yang berbeda-beda tentang
masalah yang akan diteliti, maka peneliti perlu untuk membuat perumusan
masalah dalam penelitian ini, yaitu :“Apakah Dengan Menggunakan Model
Collaborative Learning (Typa STAD) Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pendidikan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka
Damai Pada Tahun 2015” ?
1.5. Tujuan Penelitian
Mengingat begitu pentingnya suatu penelitian, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk Membuktikan Model
Pembelajaran Collaborative Learning (Typa STAD) Dapat meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pendidikan di Kelas III SD Negeri 053985
Desa Suka Damai Kecamatan Hinai Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
8
a. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk lebih giat, aktif, kreatif dan
termotivasi untuk mengikuti pelajaran khususnya pada mata
pelajaran IPA, sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan bagi setiap guru yang mengajar di sekolah
untuk dapat menggunakan segala metode serta model mengajar
dalam pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa
dalam mengikuti pelajaran khususnya pada mata pelajaran
IPA.Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat menggunakan
segala media pembelajaran ynag sesuai dengan materi pelajaran,
sehingga anak akan lebih tertarik dan dan kreatif untuk mengikuti
pelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas dan mutu
sekolah.
b.Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai umpan balik
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
4. Bagi Peneliti Lainnya
a. Sebagai bahan masukan dan referensi untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
b. Sebagai umpan balik untuk mengkaji secara teoritis permasalahan
114 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan dan data yang diperoleh maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran
Collaboratove Learning Tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Tematik di kelas III SD Negeri 053985 Suka Damai, maka
peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan angket, penerapan model pembelajaran Collaboratove
Learning Tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik Kelas III SD Negeri 053985 Suka Damai dengan
persentase peningkatan pada tahap awal 33,33% sedangkan pada siklus II
mengalami peningkatan sebesar 90,00%%.
2. Penerapan model pembelajaran Collaboratove Learning Tipe STAD dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran tematik Kelas III SD Negeri 053985 Suka Damai pada tahap
awal, persentase rata-rata siswa yang termotivasi sebesar 43,33% dan pada
siklus II persentase rata-rata siswa yang termotivasi meningkat menjadi
85,00%.
Pada tes angket awal diperoleh rata-rata angket siswa dengan persentase
sebesar 59,07 dengan persentase sebesar secara klasikal 14 orang yang masuk ke
115
sedangkan 16 orang siswa termasuk dalam kategori rendah dengan persentaseb
53,33%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yakni perolehan
rata-rata angket siswa 75,33% dengan persentase secara klasikal 27 orang masuk
dalam kategori baik dengan persentase sebesar 90,00%) dan 3 orang masuk dalam
criteria rendah dengan persentase 10,00%.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative Learning Tipe STAD
adalah (1) Menotivasi siswa dengan mengingatkan manfaat dan tujuan
pembelajaran Collaborative Learning Tipe STAD ; (2) Memnotivasi dan membimbing siswa untuk mendiskusikan setiap materi pelajaran yang diberikan
dalam kelompok; (3) Lebih memperhatikan siswa kurang aktif dalam
pembelajaran; (4) Memotivasi siswa agar tidak enggan atau malu memberikan
idea tau pendapatnya; dan (5) Menegur siswa yang mengganggu siswa lainnya
dan yang mengerjakan tugas di luar pelajaran yang diberikan.
5.2. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan maka
peneliti menyarankan :
1. Setiap guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga
dapat memiliki strategi belajar yang bervariatif, sehingga siswa tertarik
116
2. Model pembelajaran Collaborative Learning Tipe STAD dapat dijadikan sebagai alternative pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa karena pelaksanaannya yang komunikatif dan kolaboratif.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menerapkan model pembelajaran
Collaborative Learning Tipe STAD pada materi yang lain.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian yang sejenis
117 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Dewi, Rosmala. 2010. Pendidikan Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana UNIMED.
Dimyati, DKK. 2013. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarak, DKK. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka.
Djoko. 2011. Meningkatkan Keterampilan Kerjasama. Prospektus 2 Oktober 2011 9:159-172.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21,
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan : Media Persada.
Karli dan Yuliariatiningsih, M.S. 2006. Panduan Belajar Tematik SD. Jakarta : Erlangga.
Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar, Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta : Kencana.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran, Yogyakarta : Asawaja Pressindo. Sardiman, 2010. Interaksi Motivasi & Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta.
Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara.
RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI
Nama : Sri Devi Purnama Sari
Tempat / Tanggal Lahir : Hinai kanan / 25-02-1994
Alamat : Jln. Caraka Desa Hinai Kanan Dusun 6
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Orang Tua
Ayah : Paidin Syahputra
Ibu : Suerni
Anak Ke : 1 dari 3 bersaudara
II. PENDIDIKAN FORMAL
No Nama Sekolah Tempat Tahun Tamat
1 SD Negeri 056623 Hinai Kanan
Hinai Kanan 2005
2 SMP Negeri 2 Hinai Suka Damai 2008
3 SMA Negeri 1 Hinai Hinai 2011