• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING (TYPE STAD) PADA TEMA PENDIDIKAN KELAS III SD NEGERI 053985 DESA SUKA DAMAI KECAMATAN HINAI TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING (TYPE STAD) PADA TEMA PENDIDIKAN KELAS III SD NEGERI 053985 DESA SUKA DAMAI KECAMATAN HINAI TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE

LEARNING (TYPE STAD) PADA TEMA PENDIDIKAN KELAS III SD NEGERI 053985 DESA SUKA

DAMAI KECAMATAN HINAI T.A 2014/2015

SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah dan Sekolah Dasar

OLEH

SRI DEVI PURNAMASARI 1113311050

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

SRI DEVI PURNAMA SARI (1113311050), “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) Pada Tema Pendidikan Kelas III Sd Negeri 053985 Desa Suka Damai Kecamatan Hinai Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan, Univesitas Negeri Medan 2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri No. 053985 Suka Damai yang berjumlah 30 orang. Aktivitas atau tindakan sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) adalah objek dari penelitian ini.

Masalah penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa di kelas III SD Negeri No. 053985 Suka Damai. Dari hasil observasi ditemukan masih banyak siswa yang kurang aktif dan kurang termotivasi dalam melakukan komunikasi dan kerja sama dalam kelompoknya atau sesama teman sebaya, kurang partisipatif dan inisiatif dalam menyelesaikan masalah yang terdapat di dalam kelas dan dalam pelaksanan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Collaborative Learning (Type STAD) dan mengetahui keterlibitasan siswa dalam belajar terhadap model pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) yang diterapkan.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Satu siklus terdiri dari dua pertemuan. Sebelum dilakukan siklus I, peneliti melakukan observasi hasil minat belajar sebelum penelitian dilakukan dengan pemberian angket dan lembar observasi kepada siswa, kemudian dilakukan siklus I dengan pemberian lembar observasi siswa kepada 30 siswa. Dan hasil yang diperoleh bahwa motivasi belajar siswa masih sangat rendah sehingga harus dilakukan siklus II.

Hasil motivasi belajar dilakukan tindakan siklus II serta lembar observasi siswa. Dari 30 siswa di temukan 4 siswa yang motivasi belajaranya <70%. Kurangnya motivasi belajar masih ada namun hanya 10% dari kesulitan awal. Sedangkan tingkat motivasi belajar siswa meningkat sebanyak 90% yang artinya sudah sesuai dengan yang diharapkan maka pemberian tindakan dapat dihentikan.

Hasil observasi terhadap guru dengan menggunakan model Collaborative Learning (Type STAD) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik dikelas III SD Negeri No. 053985 Suka Damai Hasil nya sangat baik yaitu A.

(6)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... .7

1.5 Tujuan Penelitian ... .7

1.6 Manfaat Penelitian ... .7

BAB II KAJIAN TEORI ... .9

2.1 Kerangka Teoritis ... ..9

2.1.1 Motivasi ... 9

2.1.1.1 Hakikat Motivasi ... 9

2.1.1.2 Fungsi Motifasi Dalam Belajar ... 12

2.1.1.3 Jenis –Jenis Motivasi Belajar ... 12

2.1.1.4 Ciri-Ciri Motivasi Belajar ... 13

2.1.2 Belajar ... 14

(7)

vi

2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 16

2.1.3 Model Pembelajaran ... 16

2.1.3.1 Model Pembelajaran Collaborative Learning ... 19

2.1.3.2 Macam-macam Collaborative Learning ... 22

2.1.3.3 Model Pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) . 22 2.1.3.4 Langkah-Langkah Model Collaborative Learning (Type STAD) ... 23

2.1.3.5 Kelebihan Dan Kekurangan Collaborative Learning (Type STAD) ... 24

2.1.4 Hakikat Pembelajaran TEMATIK ... 24

2.1.5 Kurikulum Pembelajaran TEMATIK ... 26

2.1.6 Materi Pembelajaran ... 27

2.2 Kerangka Berfikir ... 45

2.3 Hipotesis Tindakan ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Jenis Penelitian ... 50

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 50

3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ... 50

3.4 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 51

3.5 Desain Penelitian ... 52

3.6 Prosedur Pelaksanaan Tindakan ... 54

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 58

(8)

vii

3.8 Teknik Analisa Data ... 59

3.9 Jadwal Penelitian ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 62

4.1.1. Deskripsi Sekolah Dan Kelas ... 62

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 67

4.1.3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklu II ... 85

4.1.4. Pembahaan Hasil Penelitian ... 108

4.1.5. Temuan Penelitian ... 113

BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 115

5.1. Kesimpulan ... 115

5.2. Saran ... 116

(9)

viii

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian ... 62

Tabel 4.1. Hasil Awal Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik ... 65

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Angket Awal Motivasi Belajar ... 66

Table 4.3. Hasil Kegiatan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 71

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Observasi Siklus I Pertemuan I ... 73

Tabel 4.5. Hasil Kegiatan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 76

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Observasi Siklus I Pertemuan I ... 78

Tabel 4.7. Tabulasi Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 80

Tabel 4.8. Tabulasi Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 82

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Pengamatan Siswa dan guru Saat proses pembelajran Pada Siklus I ... 84

Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 89

Tabel 4.11. Distribusi Frekuansi Observasi Siklus II Pertemuan I ... 90

Tabel 4.12. Hasil Kegiatan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 91

Table 4.13. Distribusi Frekuensi Observasi Siklus II Pertemuan II ... 93

(10)

ix Table 4.15. Tabulasi Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ... 97 Tabel 4.16. Hasil Lembar Pengamatan Siswa Dan Guru Siklus II ... 99 Tabel 4.17. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 100 Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar Siswa

Siklus II ... 101 Tabel 4.19. Rekapitulasi Hasil angket Motivasi Belajar Siswa ... 103 Tabel 4.20. Deskripsi angket Motivasi Belajar Siswa Pra Tindakan

Dan Siklus II ... 104 Tabel 4.21. Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I dan

Siklus II ... 106 Tabel 4.22. Deskripsi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan

Siklus II ... 107 Tabel 4.23. Peningkatan Hasil Observasi Guru ... 110 Tabel 4.24. Peningkatan Hasil Observasi Siswa ... 111 Tabel 4.25. Peningkatan Skor Angket Rata-Rata Siswa

Secara Klasikal ... 112 Tabel 4.26. Peningkatan Persentase Skor Angket Motivasi Belajar

(11)

x DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Grafik Hasil Anket Motivasi Belajar Siswa Awal... 67

Gambar 2. Grafik Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 102

Gambar 3. Grafik Angket Motivasi Belajar Siswa Keadaan Awal Dan Siklus II ... 105

Gambar 4. Grafik Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 107

Gambar 5. Grafik Peningkatan Hasil Observasi Guru ... 110

Gambar 6. Grafik Peningkatan Hasil Observasi Siswa ... 111

Gambar 7. Grafik Skor Rata-Rata Klasikal Angket Siswa ... 112

(12)

1

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses dinamis dan aspek kehidupan yang

bertugas memenuhi kebutuhan siswa dan guru sesuai dengan minat mereka

masing-masing yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara.

Pendidikan juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan minat siswa,

memperluas dan mengembangkan horizon keilmuan mereka dan membantu

mereka agar mampu menjawab tantangan dan gagasan baru di masa mendatang.

Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di sekolah yang melibatkan

guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan

adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks ini,

guru dituntut untuk membentuk suatu perencanaan kegiatan pembelajaran

sistematis yang berpedoman pada kurikulum yang saat itu digunakan.

Dengan demikian, pendidikan khususnya sekolah harus memiliki sistem

pembelajaran yang menekankan pada proses dinamis yang didasarkan pada upaya

meningkatkan keingintahuan (curiosity) siswa tentang dunia. Penddikan harus mendesain pembelajarannya yang responsive dan berpusat pada siswa agar minat

dan aktivitas sosial mereka terus meningkat. Dalam konteks ini, sekolah

bertanggung jawab penuh untuk membangun sikap interpersonal dan keterlibatan

(13)

2

Untuk guru harus mengadakan pendekatan-pendekatan dan analisis

kegiatan atau proses pembelajaran yang di lakukan.

Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan ilmu pengetahuan dan

menambah ilmu semata. Tetapi belajar juga merupakan proses perkembangan

watak dan mental yang terjadi di dalam diri seseorang, yang dapat menyebabkan

terjadinya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi

antar individu dengan individu yang lain dan antara individu dengan

lingkungannya. Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat berlangsung dimana-mana, misalnya

di lingkungan keluarga, di sekolah dan di masyarakat, baik disadari maupun tidak

disadari, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Pada hakikatnya pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu adalah

suatu konsep pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk

memberikan pengalaman bermakna kepada anak dimana guru harus mampu

membangun keterpaduan melalui suatu tema. Pembelajaran tematik sangat

menuntut keaktifitasan guru dalam memilih dan mengembangkan tema

pembelajaran. Tema yang dipilih hendaknya diangkat dari lingkungan kehidupan

peserta didik, agar pembelajaran menjadi hidup dan tidak kaku.

Pembelajaran tematik juga merupakan pembelajaran yang dirancang

berdasarkan tema-tema tertentu. Dan dalam pembelajaran guru harus memiliki

pemahaman yang luas tentang tema yang akan dipilih dalam mata pelajaran.

Sehingga saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Karena

(14)

3

dengan yang lainnya dan menggabungkan antara materi pelajaran dengan

pengalaman belajar. Dengan tema diharapkan akan member banyak keuntungan

antara lain : siswa mudah memusatkan perhatian pada tema tertentu, siswa mampu

mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar

mata pelajaran dalam tema yang sama, guru dapat menghemat waktu karena mata

pelajaran yang disampaikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan

diberikan hanya dalam dua atau tiga pertemuan saja.

Berbagai penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran TEMATIK

saat ini lebih menekankan pada anak dari pada gurunya. Dengan upaya yang lebih

menekankan bagaimana anak belajar, kita dapat melihat bahwa pembelajaran

TEMATIK di kelas dipandang sebagai suatu proses aktif, dan sangat dipengaruhi

oleh apa yang sebenarnya ingin dipelajari anak. Dari pandangan ini hasil belajar

bukan semata-mata bergantung pada apa yang disajikan guru, melainkan

dipengaruhi oleh interaksi antara berbagai informasi yang seharusnya diperoleh

anak dan bagaimana anak mengolah informasi tersebut berdasarkan pemahaman

yang telah dimiliki sebelumnya.

Namun kenyataannya, pada pelaksanaannya di lapangan pengajaran

TEMATIK saat ini masih menunjukan peluang yang luas untuk diadakan upaya

perbaikan. Hal ini di tandai dengan masih rendahnya minat dan motivasi siswa

dalam pembelajaran TEMATIK. Studi awal yang dilakukan di SD Negeri 053985

Suka Damai dengan melakukan wawancara kepada seorang wali kelas III,

mengatakan bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran TEMATIK masih sangat

(15)

4

nilai TEMATIK siswa masih di bawah 6,0 dan sekitar 50 % yang mencapai

ketuntasan belajar yaitu nilai yang di atas 6,0 berdasarkan ketentuan sekolah.

Hal ini dapat di sebabkan karena siswa kurang termotivasi dalam

pembelajaran, ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang pasif dalam

pembelajaran, misalnya dalam hal bertanya ataupun dalam merespon

pembelajaran oleh guru. proses pembelajaran juga masih banyak yang

menerapkan metode konvensional dengan menggunakan metode ceramah dalam

menyampaikan materi. Sehingga dengan metode ini siswa hanya akan

mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Dapat dikatakan siswa

menjadi individu yang pasif. Penggunaan metode ini juga mempengaruhi

motivasi belajar siswa pada pembelajaran TEMATIK, karena pada mata pelajaran

TEMATIK apabila hanya menggunakan metode ceramah maka anak tidak

mengetahui apa yang akan diserap oleh anak tersebut, dan apabila pembelajaran

TEMATIK dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari anak, maka akan memberi rasa

ketertarikan atau rasa keingintahuan tentang pelajaran yang di berikan oleh guru.

Selain dari pada itu penggunaan media di dalam pembelajaran TEMATIK juga

sangat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar, dan media yang ada di

sekolah ini masih tergolong kurang.

Dimana motivasi merupakan tenaga pendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang di tetapkan. Oleh karena itu

motivasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu lembaga atau diri

seseorang untuk mencapai suatu prestasi. Dalam proses pembelajaran motivasi

(16)

5

dalam diri siswa untuk belajar dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi. Siswa melakukan usaha karena adanya motivasi. adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata

lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,

maka siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik pula.

Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasi belajarnya. Jadi, faktor terpenting untuk menunjang hasil pembelajaran

adalah kondisi motivasi individu dari siswa itu sendiri. Walaupun proses

pembelajaran cukup baik dan segala instrument dalam keadaan mendukung, tapi

apabila kondisi siswa dalam keadaan tidak baik, maka hasil proses belajar pun

akan cenderung rendah.

Berdasarkan permasalahan yang telah di teliti, maka saya memilih model

pembelajaran Collaborative Learning (Type STAD) dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih

baik dari yang sebelumnya. Karena model pembelajaran ini lebih mengarahkan

pada melatih kemampuan bekerja sama sehingga siswa dilatih rasa perduli,

kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan daya ingat siswa secara pesat.

Pembelajaran ini akan lebih akan lebih efektif apabila guru mengerti waktu dan

situasi yang tepat. Sehingga model pembelajaran ini tepat untuk pembelajaran

TEMATIK.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dalam hal

ini peneliti sangat tertarik untuk mengajarkan pembelajaran TEMATIK kepada

(17)

6

pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Collaborative Learning(Type STAD) Pada Tema Pendidikan Kelas III Sd Negeri 053985 Desa Suka Damai Kecamatan Hinai Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian masalah yang telah diuraikan di

atas, dapat di identifikasikan beberapa permasalahan yang berhubungan dengan

mata pelajaran Tematik, di antaranya:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran

2. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampikan

materi pelajaran tanpa melibatkan siswa untuk belajar kreatif.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran tematik.

4. Kurang tersedianya media pembelajaran di sekolah.

5. Pendekatan pembelajaran tematik dengan Collaborative Learning (Typa STAD) diharapkan dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa, dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian, penulis merasa perlu adanya

pembatasan masalah. Adapun masalah yang dibatasi pada penelitian ini adalah

“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

(18)

7

Tema 1 di Kelas III SD Negeri 053985 Desa Suka Damai Kecamatan Hinai Tahun

Ajaran 2014/2015”.

1.4. Rumusan Masalah

Untuk menghindari munculnya penafsiran yang berbeda-beda tentang

masalah yang akan diteliti, maka peneliti perlu untuk membuat perumusan

masalah dalam penelitian ini, yaitu :“Apakah Dengan Menggunakan Model

Collaborative Learning (Typa STAD) Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pendidikan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 053985 Suka

Damai Pada Tahun 2015” ?

1.5. Tujuan Penelitian

Mengingat begitu pentingnya suatu penelitian, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk Membuktikan Model

Pembelajaran Collaborative Learning (Typa STAD) Dapat meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pendidikan di Kelas III SD Negeri 053985

Desa Suka Damai Kecamatan Hinai Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

(19)

8

a. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk lebih giat, aktif, kreatif dan

termotivasi untuk mengikuti pelajaran khususnya pada mata

pelajaran IPA, sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

2. Bagi Guru

a. Sebagai bahan masukan bagi setiap guru yang mengajar di sekolah

untuk dapat menggunakan segala metode serta model mengajar

dalam pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa

dalam mengikuti pelajaran khususnya pada mata pelajaran

IPA.Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat menggunakan

segala media pembelajaran ynag sesuai dengan materi pelajaran,

sehingga anak akan lebih tertarik dan dan kreatif untuk mengikuti

pelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas dan mutu

sekolah.

b.Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai umpan balik

untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

4. Bagi Peneliti Lainnya

a. Sebagai bahan masukan dan referensi untuk melakukan penelitian

lebih lanjut.

b. Sebagai umpan balik untuk mengkaji secara teoritis permasalahan

(20)

114 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan dan data yang diperoleh maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran

Collaboratove Learning Tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Tematik di kelas III SD Negeri 053985 Suka Damai, maka

peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan angket, penerapan model pembelajaran Collaboratove

Learning Tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik Kelas III SD Negeri 053985 Suka Damai dengan

persentase peningkatan pada tahap awal 33,33% sedangkan pada siklus II

mengalami peningkatan sebesar 90,00%%.

2. Penerapan model pembelajaran Collaboratove Learning Tipe STAD dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada

pembelajaran tematik Kelas III SD Negeri 053985 Suka Damai pada tahap

awal, persentase rata-rata siswa yang termotivasi sebesar 43,33% dan pada

siklus II persentase rata-rata siswa yang termotivasi meningkat menjadi

85,00%.

Pada tes angket awal diperoleh rata-rata angket siswa dengan persentase

sebesar 59,07 dengan persentase sebesar secara klasikal 14 orang yang masuk ke

(21)

115

sedangkan 16 orang siswa termasuk dalam kategori rendah dengan persentaseb

53,33%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yakni perolehan

rata-rata angket siswa 75,33% dengan persentase secara klasikal 27 orang masuk

dalam kategori baik dengan persentase sebesar 90,00%) dan 3 orang masuk dalam

criteria rendah dengan persentase 10,00%.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative Learning Tipe STAD

adalah (1) Menotivasi siswa dengan mengingatkan manfaat dan tujuan

pembelajaran Collaborative Learning Tipe STAD ; (2) Memnotivasi dan membimbing siswa untuk mendiskusikan setiap materi pelajaran yang diberikan

dalam kelompok; (3) Lebih memperhatikan siswa kurang aktif dalam

pembelajaran; (4) Memotivasi siswa agar tidak enggan atau malu memberikan

idea tau pendapatnya; dan (5) Menegur siswa yang mengganggu siswa lainnya

dan yang mengerjakan tugas di luar pelajaran yang diberikan.

5.2. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan maka

peneliti menyarankan :

1. Setiap guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga

dapat memiliki strategi belajar yang bervariatif, sehingga siswa tertarik

(22)

116

2. Model pembelajaran Collaborative Learning Tipe STAD dapat dijadikan sebagai alternative pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa karena pelaksanaannya yang komunikatif dan kolaboratif.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menerapkan model pembelajaran

Collaborative Learning Tipe STAD pada materi yang lain.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian yang sejenis

(23)

117 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Dewi, Rosmala. 2010. Pendidikan Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana UNIMED.

Dimyati, DKK. 2013. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarak, DKK. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka.

Djoko. 2011. Meningkatkan Keterampilan Kerjasama. Prospektus 2 Oktober 2011 9:159-172.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21,

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan : Media Persada.

Karli dan Yuliariatiningsih, M.S. 2006. Panduan Belajar Tematik SD. Jakarta : Erlangga.

Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar, Yogyakarta : Aswaja Pressindo.

Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta : Kencana.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran, Yogyakarta : Asawaja Pressindo. Sardiman, 2010. Interaksi Motivasi & Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta.

Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi Aksara.

(24)

RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI

Nama : Sri Devi Purnama Sari

Tempat / Tanggal Lahir : Hinai kanan / 25-02-1994

Alamat : Jln. Caraka Desa Hinai Kanan Dusun 6

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Ayah : Paidin Syahputra

Ibu : Suerni

Anak Ke : 1 dari 3 bersaudara

II. PENDIDIKAN FORMAL

No Nama Sekolah Tempat Tahun Tamat

1 SD Negeri 056623 Hinai Kanan

Hinai Kanan 2005

2 SMP Negeri 2 Hinai Suka Damai 2008

3 SMA Negeri 1 Hinai Hinai 2011

Gambar

Gambar 1. Grafik Hasil Anket Motivasi Belajar Siswa Awal...................... 67

Referensi

Dokumen terkait

sustainability in our three pillars of energy resources, energy services and energy infrastructure, also carries out the roles of mentor to communities and steward of

Fenomena yang terjadi saat ini adalah jual beli atau pengalihan fung- si harta benda wakaf yang dikarena- kan sudah tidak dapat difungsikan lagi secara

Metode pengaturan hasil hutan rakyat yang sesuai digunakan di areal pengelolaan Koperasi Wana Lestari Menoreh (KWLM) Kabupaten Kulon Progo adalah metode

Pengetahuan tentang teknik evaluasi harus dipelajari secara seksama dan teliti, sehingga setelah mengerjakannya berkali-kali maka kemampuan pemeriksa (evaluator) meningkat

kompetisi Peran pemerintah diperlukan untuk menjamin agar kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan kompetisi yang sehat. Sebab tanpa pengawasan pemerintah akan berakibat

Pengisian dokumen medis merupakan perilaku kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang

Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Kelas 4, Depdikbud, 2013. 2.6 Memiliki sikap amanah sebagai implementasi dari pemahaman kisah

Dalam Jurnal Pendidikan Multikultural Suatu Kajian tentang Pendidikan Alternatif di Indonesia untuk Merekatkan Kembali Nilai- Nilai Persatuan, Kesatuan dan Berbagsa di Era