• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI

KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS

PROSEDUR KOMPLEKS OLEH SISWA

KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

HOTDIANA TAMBUNAN

2113111037

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa

Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas

Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi ini telah dikerjakan secara maksimal, tetapi

kemungkinan kesalahan dan kekurangan masih terdapat dalam Skripsi ini. Untuk

itu penulis mengharapkan segala saran dan masukan yang sifatnya membangun

untuk penyempurnaan Skripsi ini.

Banyak dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan motivasi yang

diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu rasa hormat

dan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universias Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi,

4. S. Fahmi Dahlimunte, S.Si., S.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pengarah,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia,

6. Ita Khairani S.Pd., M. Hum., Dosen Pembimbing Akademik,

7. Dr. Wisman Hadi, M. Hum., Dosen Pengarah,

8. seluruh Dosen dan Pegawai di lingkungan Fakultas Bahasa dan seni

(7)

iii

9. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha Serta

Guru-Guru SMA Negeri 20 Medan yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian,

10.teristimewa untuk Ayahanda J. Tambunan dan Ibunda tercinta L.

Sihombing yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

11.keluarga dan orang terkasih yang telah memberikan dukungan dan

semangat,

12.sahabat terbaik penulis Adelita Purba, Evi Lubis, Arlili Purba, dan

Lastri Saragih, Engelina Manullang yang telah menjadi teman setia

untuk berbagi suka maupun duka selama perkuliahan dan kepada

teman regular B Pend. Bahasa Indonesia 2011, serta

teman-teman seperjuangan jurusan Pend. Bahasa Indonesia 2011.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis

berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatNya

pada kita semua. Akhir kata penulis berharap, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

semua yang memerlukannya.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

Hotdiana Tambunan

(8)

iv

BAB II Kerangka Teoretis, Kerangka Konseptual, dan Hipotesis Penelitian ... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks ... 10

a. Teks Prosedur Kompleks ... 10

b. Tujuan Teks Prosedur Kompleks ... 13

c. Struktur Teks Prosedur Kompleks ... 13

d. Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks ... 17

e. Contoh Teks Prosedur Kompleks ... 18

(9)

v

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 26

1. Populasi Penelitian ... 26

2. Sampel Penelitian ... 27

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28

D. Paradigma Penelitian ... 29

3. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y) .... 53

4. Uji Korelasi Sederhana antara Variabel Pemahaman Struktur Teks (X1) dengan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y)... 55

(10)

vi

6. Uji Korelasi Ganda antara Variabel Penguasaan Struktur

(X1) dan Penguasaan Ciri Kebahasaan (X2) dengan

Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y) .... 65

B. Pembahasan Hasil penelitian ... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Simpulan ... 67

B. Saran ... 69

(11)

vii DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 27

Tabel 3.2 Indikator Penilaian Pemahaman Struktur Teks ... 31

Tabel 3.3 Indikator Penilaian Pemahaman Ciri Kebahasaan ... 32

Tabel 3.4 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 32

Tabel 3.5 Kategori Penilaian ... 36

Tabel 3.6 Tabel Interpretasi Nilai r ... 39

Tabel 3.7 Tabel Indeks Kesukaran ... 39

Tabel 3.8 Tabel Daya Pembeda ... 40

Tabel 3.9 Analisi Varians untuk Uji Kelinieran Regresi ... 48

Tabel 4.1 Data Tes Pemahaman Struktur Teks (X1) ... 50

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pemahaman Struktur (X1) ... 51

Tabel 4.3 Data Tes Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks (X2) ... 52

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pemahaman Ciri Kebahasaan (X2) ... 53

Tabel 4.5 Data Tes Kemampuam Menulis Teks Prosedur Kompleks (Y) ... 54

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks (Y) ... 55

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pemahaman Struktur (X1) dan Kemampuan Menulis (Y) ... 56

Tabel 4.8 Ringkasan Anava Y atas X1 ... 57

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Pemahaman Ciri Kebahasaan (X2) dan Kemampuan Menulis (Y) ... 58

Tabel 4.10 Ringkasan Anava Y atas X2 ... 59

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Uji Coba Tes Pemahaman Struktur Teks Prosedur

Kompleks ... 72

Lampiran 2 Uji Coba Tes Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks ... 79

Lampiran 3 Tes Pemahaman Struktur Teks Prosedur Kompleks Kompleks ... 86

Lampiran 4 Tes Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks ... 90

Lampiran 5 Tes Kemampuan Menullis Teks Prosedur ... 95

Lampiran 6 Data Variabel ... 96

Lampiran 7 Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi ... 98

Lampiran 8 Pengujian Normalitas Data ... 100

Lampiran 9 Persamaan Regresi Sederhana Y atas X1 ... 105

Lampiran 10 Persamaan Regresi Sederhana Y atas X2 ... 110

Lampiran 11 Perhitung Regresi Ganda Variabel X1 dan X2 dengan Y ... 115

Lampiran 12 Korelasi Sederhana Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ... 117

Lampiran 13 Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian .. 120

Lampiran 14 Korelasi Ganda antara Variabel X1 dan X2 terhadap Y ... 122

Lampiran 15 Perhitungan Determinasi ... 123

Lampiran 16 Tabel Harga Kritik dan r Product Moment ... 125

Lampiran 17 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 126

Lampiran 18 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 127

Lampiran 19 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t ... 128

Lampiran 20 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 129

Lampiran 21 Lembar Kerja Siswa ... 131

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Bahasa

Indonesia. Dengan mengikuti pembelajaran tersebut, maka siswa mampu

mengembangkan potensi yang dimilikinya dan dapat berfungsi sebagai sarana

aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya tertentu. Bahasa yang

dimiliki manusia mengikuti alur perkembangan manusia tersebut. Adanya

perubahan cara hidup, budaya, gejala sosial, bahkan pola pikir manusia dapat

mengakibatkan bahasa itu senantiasa berkembang. Demikian juga kurikulum yang

digunakan dalam pendidikan memiliki perkembangan. Kurikulum yang digunakan

saat ini adalah Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada Kurikulum 2013

pelajaran Bahasa Indonesia memiliki perubahan. Pada kurikulum ini peserta didik

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

Penerapan Kurikulum 2013 di beberapa tingkat Sekolah Menengah Atas

(SMA/SMK) pada tahun pembelajaran 2014/2015 sudah diberhentikan.

Pemberhentian kurikulum tersebut dikarenakan adanya masalah yang muncul

ketika menerapkan kurikulum 2013. Namun, setelah melakukan observasi ke

beberapa sekolah ternyata masih ada beberapa sekolah yang masih menerapkan

kurikulum 2013 salah satunya adalah SMA Negeri 20 Medan. Sehingga penulis

memilih sekolah tersebut sebagai lokasi penelitian yang nantinya akan

(14)

2

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, yakni pendekatan

pembelajaran dengan langkah mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan

mengkomunikasikan. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memperlihatkan

bahwa siswa yang lebih berperan aktif, dimana siswa diberi kesempatan untuk

memproses perolehan pengetahuannya secara mandiri. Guru hanya berfungsi

sebagai fasilitator yang memudahkan atau membantu siswa mencapai

perolehannya.

Selain pendekatan saintifik pembelajaran bahasa diselenggarakan dengan

berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan

menalar dalam bentuk lisan dan tertulis. Pendekatan berbasis teks lebih

menguatkan siswa pada kegiatan menulis. Sejalan dengan pernyataan tersebut,

Eka (2014) dalam jurnalnya mengatakan pembelajaran berbasis teks ini membawa

dan melatih mental anak sesuai dengan perkembangannya. Pembelajaran ini juga

melatih anak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan melatih anak

untuk berpikir kritis sesuai dengan apa yang ada dalam kehidupan nyata. Selain

itu, siswa akan belajar dengan mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang menerapkan Kurikulum 2013

terdapat beberapa teks yang dipelajar oleh kelas X SMA/SMK, yaitu teks laporan

hasil observasi, teks prosedur kompleks, teks eksposisi, teks anekdot, dan teks

negoisasi. Dalam hal ini penulis memilih salah satu teks untuk diteliti, yaitu teks

prosedur kompleks. Dengan kompetensi dasar ”Memproduksi teks prosedur

kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik

(15)

3

Teks prosedur kompleks merupakan teks yang menjelaskan suatu

langkah-langkah atau cara dalam melaksanakan suatu hal. Teks ini bertujuan untuk

memudahkan pembaca memahami hal yang belum dipahaminya. Contohnya,

ketika hendak mengurus kartu pelajar, seseorang harus mengikuti prosedur yang

berlaku. Kompleksnya sebuah prosedur dikarenakan oleh langkah-langkah harus

dilakukan dengan rinci tanpa melangkahi tahapan-tahapan yang telah ditetapkan.

Apabila dalam menyelesaikan sebuah peristiwa tidak mengikuti tahapannya, maka

teks tersebut belum dapat dikatakan kompleks. Pada pembelajaran teks prosedur

kompleks, siswa dituntut untuk memahami isi, struktur, dan kaidah kebahasaan

teks prosedur kompleks kemudian siswa harus mampu memproduksi teks

prosedur kompleks secara mandiri. Kegiatan memproduksi teks prosedur

kompleks sama halnya dengan menulis teks prosedur kompleks.

Menulis erat kaitannya dengan berpikir karena menulis bukan hanya

sekedar berbahasa, namun menulis dapat digunakan sebagai wadah dalam

menuangkan hasil pikiran. Semakin banyak menulis maka siswa akan semakin

terlatih untuk berpikir dan bernalar. Namun kenyataannya masih banyak siswa

yang belum menguasai keterampilan menulis, mereka beranggapan bahwa

kegiatan menulis membutuhkan pikiran, waktu, serta perhatian yang

sungguh-sungguh. Seperti pengalaman yang penulis temukan ketika sedang melakukan

praktik pengalaman lapangan, banyak siswa yang belum mampu menuliskan

sebuah teks prosedur kompleks. Permasalahan yang tampak ketika siswa

ditugaskan untuk menuliskan teks prosedur kompleks adalah siswa kurang

(16)

4

dijelaskan oleh gurunya. Terbukti saat siswa ditugaskan menulis teks prosedur

sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan teks, masih banyak siswa yang

bingung untuk membuat teks tersebut. Dari data yang diperoleh dalam proses

pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai siswa dalam menulis teks prosedur

kompleks masih rendah.

Pernyataan diatas didukung oleh hasil penelitian Ratna Dewi (2014) yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri

Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014” bahwa kemampuan menulis teks

prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMA Negeri Air Putih masih rendah. Nilai

yang diperoleh siswa belum mencapai KKM, nilai KKM pada standar kompetensi

di sekolah tersebut adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata siswa kelas X Tahun

pembelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran bahsa Indonesia untuk materi

menulis adalah 64,8. Menurut guru hal itu dikarenakan materi tersebut merupakan

hal yang baru sehingga siswa masih sulit untuk memahaminya. Siswa juga belum

mampu mengaktualisasikan idenya ke dalam teks prosedur kompleks dengan baik.

Lemahnya kemampuan menulis siswa tidak hanya terkait dengan strategi

dan model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Berbagai

kondisi yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis teks teks prosedur

kompleks, diantaranya adalah pemahaman struktur dan ciri kebahasaan yang

masih rendah. Rendahnya pemahaman mengenai struktur dan ciri kebahasaaan

(17)

5

yang bingung bahkan tidak mengerti dengan struktur dan ciri kebahasaan teks

prosedur kompleks.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Gede (2015) dalam jurnalnya

bahwa pemahaman siswa tentang materi teks prosedur kompleks masih rendah.

Hal ini disebabkan karena beberapa sekolah di Gianyar belum menyadari

pentingnya materi pembelajaran teks prosedur kompleks.

Adapun pemahaman struktur pada teks prosedur kompleks yaitu siswa

mampu memahami tujuan dan langkah-langkah teks. Siswa dikatakan mampu

memahami struktur teks apabila siswa tersebut dapat memaparkan tujuan dan

langkah-langkah dalam melakukan suatu kegiatan. Sementara pemahaman ciri

kebahasaan teks prosedur kompleks yaitu siswa mampu memahami penggunaan

kalimat efektif, menghindari kalimat redundan, menghindari kalimat ambigu, dan

menggunakan makna lugas (denotatif). Apabila salah satu dari ciri kebahasaan

tersebut belum dipahami oleh siswa, maka siswa belum mampu untuk membuat

sebuah teks prosedur kompleks dengan baik. Oleh karena itu pemahaman struktur

dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks memegang peranan penting dalam

menulis teks prosedur kompleks.

Bertitik tolak dari uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

mengangkat suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Struktur

dan Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks Terhadap Kemampuan Menulis

Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 20 Medan Tahun

(18)

6

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas terdapat

sejumlah masalah yang muncul berkaitan dengan kemampuan menulis teks

prosedur kompleks pada siswa di sekolah. Masalah tersebut dapat

diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Kurikulum 2013 yang menerapkan pembelajaran berbasis teks masih baru

sehingga siswa kurang memahami materi yang diberikan guru.

2. Guru kurang memahami kurikulum 2013 sehingga tidak maksimal dalam

mengajar.

3. Siswa belum menguasai pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks

prosedur kompleks dalam menuliskan teks prosedur kompleks.

4. Siswa belum mampu menulis teks prosedur kompleks.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya ruang lingkup masalah yang diuraikan pada identifikasi

masalah, perlu dilakukan pembatasan masalah agar cakupan penelitian tidak

terlalu luas. Penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada pengaruh pemahaman

struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa terhadap kemampuan

menulis teks prosedur kompleks.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah

(19)

7

1. Bagaimana pemahaman struktur teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA

Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa kelas

X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA

Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

4. Apakah ada pengaruh pemahaman struktur teks prosedur kompleks terhadap

kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMA

Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

5. Apakah ada pengaruh pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks

terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X

SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

6. Apakah ada pengaruh pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur

kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa

kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini dirumuskan yaitu

sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pemahaman struktur teks prosedur kompleks siswa kelas

X SMA N 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa

(20)

8

3. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas

X SMA N 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

4. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman struktur teks prosedur kompleks

terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X

SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

5. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur

kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa

kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

6. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks

prosedur kompleks terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks

pada siswa kelas X SMA Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam menulis teks

prosedur kompleks melalui pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk

(21)

9

a. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pijakan untuk memperkuat pemikiran

atau pemahaman, dan dapat juga sebagai landasan untuk dapat dikembangkan

pada penelitian selanjutnya. Khususnya yang berhubungan dengan

kemampuan menulis teks prosedur kompleks.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam memberikan

pembelajaran pada siswa. Guru dapat memilih dan menentukan cara yang

cocok dalam mengajarkan materi teks prosedur kompleks.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman yang bermakna serta

memperluas wawasan dalam mengaplikasikan konsep pembelajaran ketika

(22)

67 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pemahaman struktur teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri

20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori cukup.

Hasil ini dapat diketahui dari nilai rata-rata pemahaman struktur teks

prosedur kompleks (X1) sebesar 71,28 dengan nilai tertinggi sebesar 90

dan nilai terendah 55. Adapun persentase peringkat nilai dan data

pemahaman struktur teks prosedur siswa adalah 3 siswa (8,57%) yang

memiliki nilai dalam kategori sangat baik, 14 siswa (40%) yang memiliki

nilai dalam kategori baik, 12 siswa (34,29%) yang memiliki nilai dalam

kategori cukup, 6 siswa (17,14%) yang memiliki nilai dalam kategori

kurang. Meskipun kemampuan siswa berada pada kategori cukup, tetapi

masih ada 6 siswa memiliki kemampuan pada kategori kurang, dimana ada

4 siswa lemah pada pemahaman judul dan 1 siswa lemah pada pemahaman

tujuan dan 1 siswa lagi lemah pada pemahaman alat/bahan.

2. Pemahaman ciri kebahasaan teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA

Negeri 20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori

baik. Hasil ini dapat diketahui dari nilai rata-rata pemahaman ciri

kebahasaan teks prosedur kompleks (X2) sebesar 76,71 dengan nilai

tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah 60. Adapun persentase peringkat

(23)

68

(20%) yang memiliki nilai dalam kategori sangat baik, 18 siswa (51,43%)

yang memiliki nilai dalam kategori baik, 9 siswa (25,71%) yang memiliki

nilai dalam kategori cukup, 1 siswa (2,86%) yang memiliki nilai dalam

kategori kurang. Meskipun kemampuan siswa berada pada kategori baik,

tetapi masih ada 1 siswa memiliki kemampuan pada kategori kurang,

dimana kelemahan siswa terdapat pada pemahaman ciri kebahasaan pada

bagian menghindari kalimat ambigu.

3. Kemampuaan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMA Negeri

20 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori baik. Hasil

ini dapat diketahui dari nilai rata-rata kemampuan menulis teks prosedur

kompleks (Y) sebesar 82,28 dengan nilai tertingi 95 dan nilai terendah 70.

Adapun persentase peringkat nilai dan data pemahaman struktur teks

prosedur siswa adalah 18 siswa (51,42%) yang memiliki nilai dalam

kategori sangat baik, 14 siswa (40%) yang memiliki nilai dalam kategori

baik, 3 siswa (8,57%) yang memiliki nilai dalam kategori cukup.

4. Dari hasil uji regresi dan korelasi antara variabel pemahaman struktur teks

prosedur kompleks (X1) dengan variabel kemampuan menulis teks

prosedur kompleks (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan

sumbangan sebesar 62,56% dan sisanya lagi ditentukan oleh faktor lain.

5. Dari hasil uji korelasi antara variabel pemahaman ciri kebahasaan teks

prosedur kompleks (X2) dengan variabel kemampuan menulis teks

prosedur kompleks (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan

(24)

69

6. Sedangkan jika dilihat dari hasil perhitungan korelasi ganda antara

variabel pemahaman struktur teks prosedur kompleks (X1) dan ciri

kebahasaan teks prosedur kompleks (X2) secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan dengan variabel kemampuan menulis teks

prosedur kompleks (Y) dengan harga Ry1,2 > Rtabel (0,884 > 0,349) dan

sumbangan sebesar 61,30% dan sisanya lagi ditentukan oleh faktor lain.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan maka yang menjadi

saran peneliti adalah:

1. Kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks perlu

ditingkatkan lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan

penguasaan struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur kompleks yang

dimiliki siswa.

2. Hendaknya guru bahasa Indonesia lebih memperhatikan siswa untuk

meningkatkan penguasaan aspek struktur dan ciri kebahasaan teks

prosedur kompleks agar kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur

kompleks semakin baik.

3. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil penelitian yang

lebih baik agar kemampuan menulis teks prosedur kompleks semakin

dapat ditingkatkan dan tetap memperhatikan perkembangan teori-teori

(25)

70

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Rineka Cipta

Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dewi, Ratna. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri

Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas

X SMA Negeri Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Skripsi

Unimed

Eka, dkk. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), Vol.1. No. 1 Mei

2014. FKIP Lampung

Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: PT Raja Grafindo

Gede, dkk. e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Vol. 3.

No. 1 Tahun 2015. Undiksha

Keraf, Gorys.1984. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah

Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik

Kelas X. Jakarta: Kemendikbud

Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik

SMA/MA/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X

Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada

Rokhmatarofi, Novala. 2014. Pembelajaran Membandingkan Teks Prosedur

Kompleks Siswa Kelas X MIA Dan X IS Sma Negeri 1 Gadingrejo Tahun

Pelajaran 2013/2014. Lampung

Sembiring, Eka. 2014. Pengaruh Penguasaan Kosakata dan struktur Kalimat

(26)

71

Swasta Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan:

Skripsi Unimed

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta

Priyanti, Endah. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum

2013. Jakarta: Bumi Aksara

Wibowo, Wahyu. 2001. Manajeman Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan ini, dari hipotesis yang menyatakan bahwa diduga dengan bermain papan flanel dapat meningkatkan kemampuan membaca pada

The objectives of this study are to describe (1) the characteristics of the instructional materials of Art, Culture and Skill Subject at Islamic Integrated Elementary

Perkembangan Desa sebagai variabel respon dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (faktor-faktor yang diduga) sebagai variabel penjelas. Variabel-variabel yang berpengaruh

dalam air sehingga dapat dimanfaatkan sebagai air yang layak minum.

[r]

Mengenai strategi manajemen baik Kepala Sekolal1 maupun Komite Sekolah sangat memegang penman penting dalam pemberdayaan dana pembelajaran.. Yang menjadi pennasalahan dalam hal

Kurva yield oleoresin hasil perhitungan model menunjukkan kesesuaian dengan kurva yield oleoresin hasil percobaan pada tekanan 14 MPa dan suhu 50°C dengan waktu