• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MAHASISWA SEMESTER IV JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIMED 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MAHASISWA SEMESTER IV JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIMED 2014."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI MELALUI

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MAHASISWA

SEMESTER IV JURUSAN PENDIDIKAN

GURU SEKOLAH DASAR UNIMED

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Psikologi Pendidikan

Bimbingan Konseling

Oleh :

YESSI KARMALINI POHAN

NIM. 109151068

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa dan Maha Rahman, pemilik jiwa segala makhluk, atas segala nikmat yang diberikan termasuk nikmat kesehatan dan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya dan shalawat beriring salam kepada Rasulullah SAW sang pemberi cahaya dan teladan yang baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Kemampuan Belajar Mandiri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Mahasiswa Semester IV Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013-2014”.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan guru Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami rintangan dan keterbatasan pengetahuan literatur penulisan, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan.

(8)

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan

6. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Psikolgi Pendidikan dan Bimbingan.

7. Ibu Dr. Hj. Rosmala Dewi, M.Pd. Kons selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd dan Ibu Prof. Dr. Asih Menanti MS, S.Psi selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan masukan kepada penulis.

9. Bapak dan ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan beserta pegawai jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

10.Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah mengizinkan dan memudahkan penulis untuk melakukan penelitian.

11.Secara khusus kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai dan hormati yaitu ayah dan ibu yang sabar, kakak saya Emma dan adik tercinta Taupiq, Ummu, Ripah beserta keluarga besar yang mendo’akan, memberi dukungan, nasihat, kasih sayang, perhatian dan menuntun penulis untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini.

(9)

13.Kepada rekan satu bimbingan skripsi yang selalu memberi doa dan dukungan kepada penulis beserta seluruh rekan mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan khususnya Reguler B 2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis menerima kritik maupun saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. “Kritikan tidak membuat kita mati tetapi berarti”. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, semoga Allah memberikan balasan atas kebaikan semuanya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, September 2014 Penulis

(10)

ABSTRAK

Yessi Karmalini Pohan. NIM. 109151068. Meningkatkan Kemampuan Belajar Mandiri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Mahasiswa Semester IV Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIMED 2014.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah dengan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa

semester IV jurusan PGSD universitas negeri medan”. Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui penggunaan layanan bimbingan kelompok meningkatkan

kemampuan belajar mandiri mahasiswa jurusan PGSD di universitas negeri medan”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan awal bulan April 2014. Tempat penelitian dilaksanakan di jalan williem iskandar pasar v medan.

Subjek penelitian adalah keseluruhan mahasiswa jurusan PGSD kelas A ekstensi yang berjumlah 44 mahasiswa. Sampel penelitian ini berjumlah 10 mahasiswa yang mempunyai kemampuan belajar mandiri rendah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian laiseg, penilaian laijapen, lembar observasi dan lembar BMB3.

Hasil penelitian menunjukan bahwa siklus I pertemuan pertama terdapat 1 orang (10%) yang mampu belajar mandiri, 7 (70%) orang yang cukup mampu belajar mandiri, dan 2 orang (20%) yang kurang mampu belajar mandiri. Pada pertemuan kedua siklus I terdapat 2 (20%) orang yang mampu belajar mandiri, 7 orang (70%) yang cukup mampu belajar mandiri, dan 1 orang (10%) yang masih kurang mampu belajar mandiri. Pada pertemuan ketiga siklus I terdapat 5 orang (50%) yang sudah mampu belajar mandiri, dan 5 orang (50%) yang masih cukup mampu belajar mandiri. Siklus II pertemuan keempat terdapat 5 orang (50%) yang sangat mandiri, 5 orang (50) yang mandiri.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR DIAGRAM...x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Identifikasi Masalah ... 6

I.3. Batasan Masalah ... 6

I.4. Rumusan Masalah... 7

I.5. Tujuan Penelitian ... 7

(12)
(13)

3.6. Disain Penelitian...65

3.7. Teknik Pengumpulan Data...73

3.7.1. Instrumen Data...74

3.7.2. Uji Coba Instrumen...74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian...75

4.2. Hasil Penelitian...76

4.2.1. Hasil Penelitian Sebelum Tindakan...76

4.2.2. Siklus I...77

4.2.3. Siklus II...95

4.3. Pembahasan...107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan...109

5.2. Saran...110

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Data Kelompok AUM PTSDL Mahasiswa Jurusan PGSD ... ..4

Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan Kemampuan Belajar Mandiri Siklus I ... 90

Table 4.2 : Hasil Pengamatan Keseluruhan Aspek ... 92

Tabel 4.3 : Hasil Pengamatan Kemampuan Belajar Mandiri Siklus II...103

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(16)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 : Siklus I Pertemuan I...93

Diagram 4.2 : Siklus I Pertemuan II...94

Diagram 4.3 : Siklus I Pertemuan III...94

Diagram 4.4 : Siklus I I Pertemuan IV...106

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : LAISEG

2. Lampiran 2 : LAIJAPEN

3. Lampiran 3 : Evaluasi BMB3

4. Lampiran 4 : Satuan Layanan Bimbingan Kelompok

5. Lampiran 5 : Satuan Layanan Bimbingan Kelompok

6. Lampiran 6 : Satuan Layanan Bimbingan Kelompok

7. Lampiran 7 : Satuan Layanan Bimbingan Kelompok

8. Lampiran 8 : Satuan Layanan Bimbingan Kelompok

9. Lampiran 9 : Lembar Observasi Kemampuan Belajar Mandiri

10.Lampiran 10 : Lembar Observasi Bimbingan Kelompok

11.Lampiran 11 : Catatan Lapangan

12.Dokumentasi Penelitian

13.Lembar Pengesahan Hasil Revisi Seminar

14.Surat Izin Penelitian Dari Jurusan

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan

bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

Keberhasilan pendidikanakan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha

meningkatkan mutu pendidkan bangsa itu sendiri. Pendidikan adalah usaha dasar

untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia (SDM). ”Pendidikan dapat

diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga siswa

memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai

dengan kebutuhan (Muhibbin Syah, 2004:10)”.

Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa

yang ingin maju. Dalam dunia pendidikan selalu terjadi usaha pengembangan

untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan merupakan faktor utama dalam

pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk

baik buruknya pribadi manusia.

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidpan bangsa.

Pemerintah merumuskan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa

pendidikan dilakukan agar mendapat tujuan yang diharapkan bersama. Didalam

tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

(19)

2

Pendidkan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yamg beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang Demokratis serta bertanggung jawab.

Jadi jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan

sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga

penerapan pendidikan harus diselenggarakan dengan Sistem Pendidikan Nasional

berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003.

Pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri Medan merupakan suatu proses

bantuan yang diberikan sumber belajar kepada mahasiswa untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan belajar mandiri agar mahasiswa dapat

mengalami perubahan pada dirinya yang didalamnya juga menyelenggarakan

proses pendidikan dan ikut menghasilkan tenaga-tenaga pendidik yang nantinya

ikut membangun negara lewat jalur pendidikan. Peranan pendidikan berlaku terus

menerus sepanjang masa dari dulu sampai sekarang. Keberhasilan pendidik tidak

hanya tergantung pada pendidik yang selalu dituntut dapat mengajar secara

profesional dengan metode dan kurikulum yang bagus saja, melainkan peran aktif

mahasiswa dalam proses belajar yang juga sangat menentukan keberhasilan

pendidikan.

Kemampuan belajar mandiri agaknya belum dimiliki oleh banyak

mahasiswa terutama pada mahasiswa UNIMED jurusan pendidikan guru sekolah

dasar semester IV. Ada guru yang mengatakan bahwa pelajar sekarang banyak

yang bersifat seperti „paku‟, ia baru bergerak kalau dipukul dengan martil. Pelajar

sekarang, walau tidak semuanya, banyak bersifat serba pasif. Dalam membaca

buku-buku pelajaran saja misalnya, kalau tidak disuruh atau diperintahkan oleh

(20)

3

selalu utuh karena tidak dibaca.

Jadi kalau mereka tidak diperintah maka tentu agak terhentilah proses

peningkatan pengembangan pribadi dan belajar mandiri mereka. Kemandirian

belajar merupakan salah satu unsur yang penting. Belajar mandiri dalam banyak

hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efektif. Kemampuan belajar

bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan.

Untuk dapat belajar mandiri secara efektif, mahasiswa UNIMED dituntut

memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Untuk

meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa dalam belajar salah satunya

dapat melalui layanan bimbingan kelompok. Sikap mandiri menunjukan, berusaha

untuk mengejar prestasi, mempunyai rasa percaya diri dan mempunyai rasa ingin

tahu yang menonjol.

Mahasiswa merupakan manusia dewasa yang diharapkan dapat

menempatkan diri sebagai pembelajar mandiri yang dapat menentukan strategi

pembelajaran serta sumber belajar yang relevan yang memungkinkannya untuk

dapat mengoptimalkan kemampuan belajarnya. Menurut Robert Ronger (1990:

93), seseorang dikatakan mandiri jika: (1) Dapat bekerja sendiri secara fisik, (2)

Dapat berpikir sendiri, (3) Dapat menyusun ekspresi atau gagasan yang

dimengerti orang lain, dan (4) Kegiatan yang dilakukan disahkan sendiri secara

emosional. Sedangkan menurut Goodman and Smart (1999: 42) menyatakan

bahwa kemandirian mencakup tiga aspek yaitu: (1) Independent (ketidak

tergantungan) yang didefinisikan sebagai perilaku yang aktifitasnya diarahkan

pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan orang lain, dan bahkan

mencoba serta menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa minta bantuan orang lain,

(21)

4

kecenderungan berperilaku bebas dan original, dan (3) Sefl Reliance merupakan

perilaku yang didasarkan pada kepercayaan diri sendiri. Istilah yang berkaitan

dengan kemandirian belajar diantaranya adalah self regulated learning.

Kemudian Menurut Bandura (Hargis, 2000) mendefinisikan self regulated

learning sebagai kemampuan memantau perilaku sendiri, dan merupakan kerja

keras perseorangan. Selanjutnya Bandura menyarankan tiga langkah dalam

melaksanakan self regulated learning yaitu: (1) mengamati dan mengawasi diri

sendiri, (2) membandingkan posisi diri dengan standar tertentu, dan (3)

memberikan respons sendiri yang meliputi respons positif dan respons negatif

(http:/www.jhargis.com).

1.1. Data Kelompok AUM PTSDL Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Semester IV UNIMED T.A 2013 / 2014

BIDANG MASALAH (KOMPONEN)

1.Persyaratan Penguasaan Materi pelajaran (P) 3,59 8,18 394 8,95 13,82

2. Keterampiln Belajar (T) 15,45 35,21 1310 29,77 45,96

3.Sarana Belajar ( S ) 5,45 12,43 230 5,23 8,07

4.Diri Pribadi (D) 8,09 18,44 483 10,98 16,95

5.Lingkupan Fisik dan Sosio-emosional ( L ) 11,30 25,74 433 9,84 15,19

Keseluruhan (165) 43,89 100,00 2850 64,77 100

Data diatas (Tabel 1.1) menunjukkan masalah pada bidang keterampilan

belajar (45,96%), diri pribadi (16,95%), lingkungan fisik dan sosioemosional

(15,19%), Penguasaan materi pelajaran (13,82 % ), Sarana belajar (8,07%), Jadi

dari pengelolaan data AUM PTSDL yang ada pada (Tabel 1.1) yang

diselenggarakan oleh UPBK bahwa yang paling banyak mengalami masalah

(22)

5

belajar adalah belajar mandiri.

Maka dengan ini penulis memilih untuk membahas tentang masalah

keterampilan belajar dengan rentang persentase tertinggi 45,96% yaitu pada

masalah belajar mandiri. Masalah belajar mandiri pada mahasiswa/I ditandai

dengan ketidakmampuan belajar mandiri mahasiswa dalam proses belajar

misalnya buku-buku pelajaran saja kalau tidak disuruh atau diperintahkan oleh

dosen, maka buku-buku tersebut akan tetap tidak tersentuh dan akan selalu utuh

karena tidak dibaca sehingga pemahaman belajar mereka masih kurang.

Proses belajar merupakan suatu hal yang kompleks dan mahasiswalah

yang menentukan terjadi dan tidaknya belajar, sehingga mahasiswa dituntut aktif

dan mandiri dalam belajarnya. Perwujudan pembelajaran mandiri yang baik dapat

melalui layanan bimbingan kelompok.

Layanan bimbingan kelompok sangat tepat digunakan sebagai salah satu

bentuk layanan bimbingan dan konseling untuk diberikan kepada mahasiswa yang

memiliki masalah dalam belajar mandirinya. Menurut Gazda (1978) Bimbingan

kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok.

Bimbingan kelompok di Universitas merupakan kegiatan informasi kepada

sekelompok mahasiswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan

keputusan yang tepat. Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan

kepada individu sebagai klien secara berkesinambungan agar individu tersebut

dapat mengatasi masalah-masalah yang dialaminya serta bertanggung jawab

terhadap dirinya sendiri demi masa depan, dan mencapai kehidupan efektif

sehari-sehari untuk mencapai tujuan tersebut. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok di

Universitas Negeri Medan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar

(23)

6

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka

peneliti mengambi judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR

MANDIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MAHASISWA SEMESTER IV JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasikan

beberapa permasalahan yang berhubungan dengan Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar di Universitas Negeri Medan, di antaranya :

1. Rendahnya kemampuan belajar mandiri mahasiswa jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Medan.

2. Mahasiswa yang belum menunjukkan mandiri dalam belajarnya.

3. Tidak bisa mengambil suatu keputusan.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan, untuk memperjelas

masalah yang akan diteliti, maka perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah

dalam penelitian ini agar lebih jelas dan terarah, adapun masalah yang akan

diteliti dibatasi pada Meningkatkan Kemampuan Belajar Mandiri Melalui

Layanan Bimbingan Kelompok Mahasiswa Semester IV Jurusan Pendidikan Guru

(24)

7

1.4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan bagian penting yang harus ada dalam

penulisan suatu penelitian. Oleh karena itu seorang peneliti sebelum melakukan

penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan

adanya permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan

terfokus pada permasalahan tersebut.

Adapun masalah yang timbul dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut: “Apakah Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dapat Meningkatkan

Kemampuan Belajar Mandiri Mahasiswa Semester IV Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013-2014.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan titik pijak untuk merealisasi aktivitas yang

akan dilaksanakan, sehingga perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan

pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga peneliti akan dapat bekerja lebih

terarah dalam penelitian. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Negeri Medan.

2. Untuk mengetahui apakah melalui layanan bimbingan kelompok dapat

meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa jurusan Pendidikan

(25)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak, antaranya:

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru Pembimbing

Sebagai masukan untuk meningkatkan layanan bimbingan dan

konseling, khususnya untuk membantu mahasiswa yang memiliki

hambatan dalam belajar mandirinya dengan dilakukan upaya layanan

bimbingan kelompok.

b. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat menumbuh kembangkan kemandirian belajarnya

melalui layanan bimbingan kelompok.

c. Bagi Penulis

Dapat menemukan cara pemecahan dari permasalahan yang diteliti dan

menambah wawasan serta pengetahuan penulis.

d. Bagi Pembaca

Memberikan refrensi bagi penelitian lain yang berminat dalam masalah yang serupa.

2. Manfaat Konseptual

a. Hasil penelitian ini sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan

belajar mandiri pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar.

b. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi penelitian lain yang

(26)

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pendidikan yang bermakna bukanlah pendidikan yang hanya

mengutamakan aspek akademis saja tetapi pendidikan yang juga mengutamakan

perkembangan kepribadian mahasiswa, karena fakta di lapangan banyak

ditemukan masalah yang mengganggu kepribadian mahasiswa yang

pemecahannya perlu bantuan dari dosen BK di UNIMED.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan

belajar mandiri mahasiswa jurusan PGSD semester IV Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIMED.

2. Pada siklus I menggunakan layanan bimbingan kelompok terjadi

peningkatan kemandirian belajar mahasiswa yaitu hingga akhir siklus I

terdapat 5 orang (50%) yang sudah mandiri, dan 5 orang (50%) yang

masih cukup mandiri. Selanjutnya setelah dilakukan siklus II, tampak

adanya peningkatan yang lebih baik dimana hingga akhir siklus II terdapat

(27)

108 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti menyarankan:

1. Bagi pihak universitas terutama kepada dosen pembimbing, hendaknya

lebih memperhatikan kemandirian belajar mahasiswa, salah satu caranya

dengan mengadakan bimbingan kelompok.

2. Kepada dosen hendaknya dalam melaksanakan pembelajaran, dosen

menerapkan layanan bimbingan kelompok dan terus memotivasi

mahasiswa guna meningkatkan kemandirian dan prestasi mahasiswa

dalam belajar.

3. Dalam memberikan layanan bimbingan kelompok hendaknya guru BK

bisa memberikan layanan yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

seperti mengkombinasikan berbagai game dalam layanan bimbingan

kelompok.

4. Bagi mahasiswa diharapkan untuk lebih giat dan mandiri dalam belajar.

Seorang mahasiswa harus bisa merencanakan kegiatan belajar sendiri, bisa

mengerjakan tugas pelajaran yang diberikan dosen tanpa melihat hasil

pekerjaan orang lain atau menirunya dan harus mampu mengevaluasi

seluruh kegiatan yang dilakukan dengan memperbaiki atau merubah

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Andrias Harefa. (2005). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara.

Aqib, Z., 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Bandung : CV. Yrama Widya.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Perum Balai Pustaka.

Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dhesiana. (2009). Kemandirian Dalam Belajar. http://dhesiana.wordpress.

com/2009/01/06/kemandirian-dalam-belajar/diakses pada tanggal 25 Februari 2009.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Green, Rustul ryesil@ahievran.edu.tr. 2010. Tarih Egitiminde Soru Sorma Temelli Ogrenme (online), (Vol. 11, Edisi 2, P119-135, 19p

http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=65803ca-595f-4a7f-875e-5472953d8604%40sessionmgr13&vid=1&hid=21,diakses 30 Mei 2013)

Hatinah, siti, 2009, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, Bandung : Revika Aditama

Nurihsan, Achmad juntika, 2007, Bimbingan dan Konseling, Bandung : Ravika Aditama

Prayitno,1995, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Fropil) Jakarta :

Ghalia Indonesia. Dan Erman Amti, 2004, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,

Jakarta : Rineka Cipta

Sanjaya, W., 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana.

(29)

Sudrajat, A., 2008. Pengertian Pendekatan. Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran, http://akhmadsudrajat.wordpress.com.

Winkel,W.,S, dan Sri Hastuti, 2007,Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,

Gambar

Tabel 1.1 : Data Kelompok AUM PTSDL Mahasiswa Jurusan PGSD ................ ..4
Gambar 3.1 : Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis.......................66

Referensi

Dokumen terkait

Sigfinifikansi tulisan ini berupaya mengkonseptualisasi proses hegemoni dan kontra hegemoni dalam penetapan kebijakan pendidikan keagamaan Islam di Indonesia dan

Dengan demikian, secara relatif dapat dikatakan, rencana untuk memindahkan Ibukota dari Jakarta ke kota lain mempunyai potensi keberhasilan, dengan mempertimbangkan

Pemenang lomba penghijauan dan konservasi alam tingkat Kabupaten/Kota secara berjenjang diusulkan oleh Dinas Kehutanan kabupaten/kota (melalui koordinasi dengan Bapel

Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah perolehan bahasa pada anak semata-mata merupakan hasil imitasi terhadap lingkungannya atau karena kreativitas anak yang

 Kegiat an belajar t ak dapat diwakili orang lain, harus dialam i sendir i oleh si belajar.. Mengajar m erupakan upaya unt uk m em buat

Disamping itu kedua pelarut tersebut merupakn senyawa yang tidak saling melarutkan, artinya ketika dicampurkan maka akan terbentuk dua fasa yang berbeda pada larutan,

Keseimbangan memiliki hubungan positif namun tidak signifikan dengan asas transaksi syariah karena nilai kritis yang diperoleh tidak signifikan pada tingkat