• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI ALGORITMA FLOYD-WARSHALL DALAM PERMASALAHAN P-HUB MEDIAN UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK PADA SISTEM PENDISTRIBUSIAN SURAT DI PT POS INDONESIA CABANG MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI ALGORITMA FLOYD-WARSHALL DALAM PERMASALAHAN P-HUB MEDIAN UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK PADA SISTEM PENDISTRIBUSIAN SURAT DI PT POS INDONESIA CABANG MEDAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLE ME NTAS I ALGO RIT MA FLO YD -WARSHALL DALAM PERMASALAHAN P-HUB MEDIAN UNTUK MENCARI LINTASAN

TERPE NDE K PADA SISTE M PENDIS TRIBUS IAN SURAT DI PT POS INDONESIA CABANG MEDAN

Oleh:

Saddam Azhar Pasaribu NIM 409230036 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan curahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Implementasi Algoritma Floyd-Warshall dalam Permasalahan P-Hub Median untuk Mencari Lintasan Terpendek pada Sistem Pendistribusian Surat di PT. Pos Indonesia Cabang Medan” ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan nabi besar

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jalan yang gelap menuju jalan

yang terang benderang.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa tanpa

bantuan, bimbingan serta doa dari berbagai pihak mulai dari masa perkuliahan

sampai pada penyusunan skripsi ini, sangat sulit bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada : Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan; Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; Bapak Drs. Syafari, M.Pd., selaku

Ketua Jurusan Matematika; Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., selaku Sekretaris

Jurusan Matematika; Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Matematika dan Pembimbing Akademik; Bapak Mulyono S.Si, M.Si., selaku

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta

petunjuk yang sangat berharga selama penulisan skripsi ini; kepada Bapak Drs.

Zul Amry, M.Si., Bapak Dr. Edy Surya, M.Si serta Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd

selaku Dosen Penguji; seluruh staf pengajar Jurusan Matematika FMIPA yang

telah memberikan bimbingan kepada penulis selama perkuliahan, seluruh staf

(4)

v

Ungkapan terimakasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis

ucapkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua tercinta

Ayahanda (alm) P. Pasaribu dan Ibunda H. Sitompul yang dengan segala

pengorbanannya tidak akan penulis lupakan atas jasa, nasehat, dan doa dari

mereka yang merupakan dorongan moril terbesar bagi penulis hingga

terselesaikannya skripsi ini; abang dan kakak ku Rudy Safriadi Pasaribu, Khairul

Saleh Pasaribu dan Erlina Hasyim Pasaribu; pimpinan serta seluruh pegawai

Kantor Pos Indonesia cabang Medan yang telah banyak membantu dalam

memberikan data yang dibutuhkan; sahabat-sahabatku Julham Sahmulia

Simamora, Indra Gandhi Gultom, Muhammad Khairi, Amri Makmur Nasution,

Ardiansyah yang selalu ada dalam suka dan duka; teman, kakak dan adik keluarga

besar HMI komisariat FMIPA UNIMED yang selalu memberikan semangat dan

pelajaran yang luar biasa dan tak pernah berhenti kepada penulis; teman, kakak

dan adik HMJ Matematika UNIMED yang selalu menjadi tempat berbagi dan

memberikan banyak pelajaran; kepada abang-kakakku bang Ginda, bang Tanto,

bang Herman, kak Dian, Kak Devi, kak Gadang, kak Cangida yang telah

memberikan kenyamanan yang luar biasa kepada penulis; kepada adik-adikku

Ismail, Dian, Mora, Risva, Fery, Elfan, Khairil, Taufik; kepada sahabatku Agung

Pratama dan Ibu Tatty yang telah bersusah payah melapangkan jalanku; teman –

teman Matematika Non Kependidikan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan

satu – persatu yang selalu memberikan semangat, semua pihak yang tidak dapat

disebutkan dalam peyusunan skripsi ini, terimakasih banyak.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Medan, Maret 2014

Penulis,

(5)

iii

IMPLEMENTASI ALGORITMA FLOYD-WARSHALL DALAM PERMASALAHAN P-HUB MEDIAN UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK PADA SISTEM PENDISTRIBUSIAN SURAT DI PT POS

INDONESIA CABANG MEDAN

Saddam Azhar Pasaribu (409230036)

ABSTRAK

Algoritma Floyd-Warshall merupakan sebuah sebuah algoritma untuk mencari bobot minimum dari graf berarah. Dalam satu kali eksekusi algoritma, akan didapatkan jarak sebagai jumlah bobot dari lintasan terpendek antar setiap pasang simpul tanpa memperhitungkan informasi mengenai simpul-simpul yang dilaluinya, dengan kata lain algoritma Floyd-Warshall adalah suatu metode yang melakukan pemecahan masalah dengan memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling terkait. Artinya solusi-solusi tersebut dibentuk dari solusi yang berasal dari tahap sebelumnya dan ada kemungkinan solusi lebih dari satu.

(6)

vi DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Kata Penghantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Batasan Masalah

1.4. Tujuan Penelitian

1.5. Asumsi

1.6. Manfaat Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep-Konsep Dasar Graf

2.1.1. Berelasi (Adjacent) dan Bersisian (Incident)

2.1.2. Graf Terhubung

2.1.3. Graf Tak Berarah (Undirected Graph)

2.1.4. Graf Berarah (Directed Graph)

2.1.5. Graf Berbobot (Weighted Graph)

2.2. Permasalahan Lintasan Terpendek (Shortest Path Problem)

(7)

vii

2.2.1 Pencarian Lintasan Terpendek (Shortest Path Finding)

2.2.2 Penggolongan Shortest Path Finding

2.3. Hub

2.3.1. Konsep Dasar Jaringan Hub

2.3.2. Keuntungan dan Kerugian Hub

2.3.2.1. Keuntungan Hub

2.3.2.2. Kerugian Hub

2.3.3. Jenis Masalah Lokasi Hub

2.3.4. Alokasi Single dan Multiple

2.4. Permasalahan p-Hub Median

2.4.1. Masalah Alokasi Tunggal p-Hub Median

2.4.2. Masalah Alokasi Jamak p-Hub Median

2.5. Algoritma Floyd Warshall

2.5.1. Karakteristik Algoritma Floyd Warshall

2.5.2. Analisis Algoritma Floyd Warshall

2.6. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero)

2.6.1. Perubahan Status PT. Pos Indonesia

2.6.2. Visi, Misi, dan Motto PT. Pos Indonesia

2.6.3. Daftar Kantor Pos Cabang di Kota Medan

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2. Jenis Penelitian

3.3. Prosedur Penelitian

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Penyebaran Kantor Pos Cabang Medan

4.2 Pembagian Wilayah Kantor Pos Cabang Medan

(8)

viii

4.3 Menentukan Lintasan Terpendek

4.3.1 Wilayah Medan – Timur

4.3.2 Wilayah Medan – Barat

4.3.3 Wilayah Medan – Tengah

4.3.4 Wilayah Medan – Belawan

4.3.5 Wilayah Medan – Tanjung Morawa

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

37

37

40

44

47

51

54

(9)

x

DAFTAR TABEL

[image:9.595.94.518.113.578.2]

Halaman

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Representasi Graf Wilayah Medan – Timur 57

Lampiran 2. Representasi Graf Wilayah Medan – Barat 58

Lampiran 3. Representasi Graf Wilayah Medan – Tengah 59

Lampiran 4. Representasi Graf Wilayah Medan – Belawan 60

Lampiran 5. Representasi Graf Wilayah Medan – Tjg. Morawa 61

Lampiran 6. Proses Algoritma Floyd-Warshall wilayah Medan – Timur 62

Lampiran 7. Proses Algoritma Floyd-Warshall wilayah Medan – Barat 76

Lampiran 8. Proses Algoritma Floyd-Warshall wilayah Medan – Tengah 82

Lampiran 9. Proses Algoritma Floyd-Warshall wilayah Medan – Belawan 85

Lampiran 10. Proses Algoritma Floyd-Warshall wilayah

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi atau pengangkutan adalah suatu kegiatan yang penting

bagi kegiatan kita pada umumnya, dan pada kegiatan industri pada

khususnya. Transportasi atau pengangkutan diartikan sebagai perpindahan

barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Kasus transportasi

timbul ketika kita mencoba menentukan cara pengiriman (pendistribusian)

suatu jenis barang (item) dari beberapa sumber (lokasi penawaran) ke

beberapa tujuan (lokasi permintaan) yang dapat meminimumkan biaya

(Kakay,2008).

Permasalahan p-hub median merupakan permasalahan ketika

mendesain sebuah jaringan transportasi, dimana jumlah tetap dari simpul p

dialokasikan menjadi hub dan simpul yang tersisa akan dialokasikan kepada

satu atau lebih hub yang dipilih sehingga biaya operasi dari jaringan yang

dihasilkan menjadi minimal. Dengan membuat biaya operasi yang minimal

maka akan diperoleh keuntungan yang lebih dari jaringan yang diperoleh

sebagai akibat dari biaya pengeluaran yang semakin berkurang.

Dalam permasalahan ini, jaringan transportasi dimodifikasi sehingga p

lokasi (simpul) dipilih menjadi hub. Hub tersebut saling terhubung penuh satu

sama lain dengan link jaringan. Sistem hub ini membuat kumpulan aliran

dalam proses pengiriman dalam jaringan transportasi mengalami pemusatan

pada suatu simpul yang menjadi hub. Lokasi sisa (simpul nonhub) ditugaskan

kepada hub tersebut. Setiap hub melayani lokasi nonhub yang ditugaskan

kepadanya. Lalu lintas kemudian dialirkan diantara pasangan dari tiap lokasi

dengan menggunakan hub sebagai simpul tengah pemilihan. Selanjutnya,

penggunaan hub menggantikan aliran langsung dengan aliran yang tidak

langsung. Hasil dari stuktur jaringan tansportasi yang baru kemudian

(12)
[image:12.595.88.518.110.608.2]

2

Gambar 1.1 Sistem Hub dan Spoke

Algoritma adalah langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang

disusun secara sistematis dan logis. Beberapa algoritma yang dapat diterapkan

pada masalah transportasi adalah algoritma Dijkstra dan algoritma

Floyd-Warshall.

Algoritma Dijkstra merupakan salah satu varian dari algoritma

Greedy, yaitu salah satu bentuk algoritma populer dalam pemecahan persoalan

yang berkaitan dengan masalah optimasi. Sifatnya sederhana dan lempang

(Straightforward). Sesuai dengan artinya yang secara harafiah berarti tamak

atau rakus, algoritma Greedy ini hanya memikirkan solusi terbaik yang akan

diambil pada setiap langkah tanpa memikirkan konsekuensi ke depan.

Prinsipnya, ambillah apa yang bisa anda dapatkan saat ini (take what you can

get now!), dan keputusan yang telah diambil pada setiap langkah tidak akan

bisa diubah kembali. Intinya, algoritma Greedy ini berupaya membuat pilihan

nilai optimum lokal pada setiap langkah dan berharap agar nilai optimum lokal

ini mengarah kepada nilai optimum global.

Sedangkan algoritma Floyd-Warshall adalah sebuah algoritma untuk

mencari bobot minimum dari graf berarah. Dalam satu kali eksekusi

algoritma, akan didapatkan jarak sebagai jumlah bobot dari lintasan terpendek

antar setiap pasang simpul tanpa memperhitungkan informasi mengenai

simpul-simpul yang dilaluinya, dengan kata lain algoritma Floyd-Warshall

adalah suatu metode yang melakukan pemecahan masalah dengan memandang

solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling terkait.

Artinya solusi-solusi tersebut dibentuk dari solusi yang berasal dari tahap 5

1 2

3 4

6 5

1 2

3 4

(13)

3

sebelumnya dan ada kemungkinan solusi lebih dari satu (Novandi.R.A.D.,

2007).

Algoritma Floyd-Warshall lebih sesuai untuk menyelesaikan

permasalahan pencarian lintasan terpendek. Dengan mengerjakan solusi

dengan memandang solusi yang diperoleh sebagai suatu keputusan yang

terkait, maka diharapkan dapat memperoleh hasil yang terbaik dalam

pencarian rute terpendek.

PT Pos Indonesia adalah suatu perseroan terbatas yang lahir pada

tanggal 26 Agustus 1764. Hingga saat ini, PT Pos Indonesia telah memiliki

sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten,

hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi

transmigrasi terpencil di Indonesia.

PT Pos Indonesia cabang Medan, memiliki 32 kantor pos cabang, 2

locket extension, dan 2 agen pos yang tersebar diseluruh kota Medan, dimana

pusat dari semua kantor pos yang ada di Medan adalah kantor pos pusat

Medan yang ada di Jalan Pos 1 Kesawan, Medan.

Sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Junaidi Abdillah,

kepala bagian SDM kantor pos pusat di Medan, sistem pendistribusian surat

pada PT Pos Indonesia adalah bahwa surat dikumpulkan dari beberapa titik,

yang pertama adalah dari loket kantor pos pusat; yang kedua adalah dari kotak

pos yang ada di kota Medan; yang ketiga adalah dari agen pos dan locket

extension yang tersebar di kota Medan; dan yang terakhir adalah dari kantor

pos – kantor pos yang berada diseluruh kota Medan dan seterusnya akan

dikumpulkan di satu titik, yaitu di kantor pos pusat cabang Medan. Surat-surat

yang berada di 34 kantor pos cabang di kota Medan, setiap harinya dijemput

oleh 5 buah bus surat yang disebar berdasarkan 5 daerah, yaitu daerah Medan

Barat, Medan Tengah, Medan Tanjung Morawa, Medan Timur dan Medan

Belawan. Kelima bus ini akan menjemput surat-surat yang berasal dari kantor

pos cabang sesuai daerah masing-masing.

Salah satu kendala yang dihadapi dalam sistem pendistribusian surat

(14)

4

yang ada di Indonesia khususnya di kota Medan, pengakomodiran

pengumpulan surat dari beberapa kantor pos cabang yang ada di Medan,

menuju kantor pos pusat kota Medan memakan jarak yang cukup banyak

sehingga biaya yang dikeluarkan juga akan semakin tinggi. Biaya

pendistribusian yang tinggi ini mengakibatkan semakin minimnya keuntungan

yang diperoleh PT Pos Indonesia.

Dengan mengimplementasikan algoritma Floyd-Warshall dan

permasalahan p-hub median, pada sistem pendistribusian surat pada PT Pos

Indonesia, akan didapatkan solusi guna mencari lintasan terpendek dari kantor

pos di setiap kecamatan di Medan menuju kantor pos kota Medan sehingga

biaya yang dikeluarkan semakin rendah.

Sehingga berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin

membuat tulisan dengan judul : “Implementasi Algoritma Floyd-Warshall dalam Permasalahan P-Hub Median Untuk Mencari Lintasan Terpendek pada Sistem Pendistribusian Surat di PT. Pos Indonesia Cabang Medan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana implementasi algoritma Floyd-Warshall

dalam permasalahan p-hub median untuk mencari lintasan terpendek pada

sistem pendistribusian surat di PT Pos Indonesia cabang Medan sehingga total

biaya yang digunakan menjadi minimal.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana mencari lintasan terpendek dalam proses pendistribusian

surat berdasarkan jarak dari letak kantor pos cabang dan kantor pos

pusat dengan menggunakan implementasi dari Algoritma

Floyd-Warshall dalam permasalahan p-hub median.

(15)

5

3. Jalur yang dibahas hanya dari masing-masing kantor pos cabang

menuju kantor pos pusat yang ada di kota Medan.

4. Jalur yang dibahas hanya jalur yang memang ada dan memungkinkan

jalan tersebut untuk dilewati bus surat.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mencari lintasan terpendek pada

sistem pendistribusian surat di PT Pos Indonesia cabang Medan dengan

mengimplementasikan algoritma Floyd-Warshall dalam permasalahan p-hub

median.

1.5 Asumsi

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Menggunakan transportasi darat dengan alat pendistribusian yang

dipakai adalah mobil bus.

2. Harga bahan bakar dan biaya pendistribusian surat per mobil bus adalah

konstan.

3. Diasumsikan keadaan lalu lintas sama.

4. Hambatan-hambatan yang ada (seperti: traffic light atau kerusakan dari

alat angkutan selama proses pendistribusian) ditiadakan.

5. Semua kantor pos bukan pusat memenuhi kriteria sebagai calon hub.

6. Setiap mobil bus mampu menampung banyaknya surat yang akan

didistribusikan (satu mobil bak terbuka).

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Bagi peneliti, untuk memperdalam dan mengembangkan wawasan

disiplin ilmu yang telah dipelajari untuk mengkaji permasalahan

tentang aplikasi algoritma Floyd-Warshall dalam permasalahan p-hub

(16)

6

2. Bagi pembaca, sebagai tambahan wawasan dan informasi tentang

implementasi Algoritma Floyd-Warshall dalam permasalahan p-hub

median untuk mencari lintasan terpendek dan sebagai acuan dalam

pengembangan penulisan karya tulis ilmiah.

3. Bagi Instansi, sebagai sarana dan informasi bagi lembaga pendidikan

serta sebagai kontribusi keilmuan bagi lembaga terkait.

4. Bagi PT Pos Indonesia, sebagai bahan referensi untuk meminimalkan

pengeluaran dalam proses pendistribusian surat di PT Pos Indonesia

(17)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil yang didapatkan dalam proses distribusi surat di PT Pos

Indonsia cabang Medan dengan menggunakan Algoritma Floyd-Warshall pada

bab sebelumnya, total jarak yang ditempuh oleh bus adalah 179,55 km dan data

yang diberikan oleh PT Pos Indonesia cabang Medan, total jarak yang ditempuh

adalah 210 km. Sehingga dengan menggunakan Algoritma Floyd Warshall, PT

Pos Indonesia cabang Medan dapat meminimalisir jarak tempuh bus dalam proses

distribusi surat sebanyak 210 km – 179,55 km = 30,45 km

5.2 Saran

Pada tulisan ini penulis meneliti lintasan terpendek pada sistem

pendistribusian surat di PT Pos Indonesia cabang Medan dengan menggunakan

Algoritma Floyd-Warshall dan di peroleh lintasan yang lebih sedikit, maka

disarankan kepada PT Pos Indonesia cabang Medan untuk menggunakan

Algoritma Floyd-Warshall beserta rute yang telah didapatkan dalam menentukan

rute terpendek yang akan dilewati bus PT Pos Indonesia cabang Medan dalam

(18)

56

DAFTAR PUSTAKA

Geraleh, Shahih. 2008. Hub Locations Models in Public Transport Planning. Dr. Disertasi. Kaiserslauten, Jerman: Universitat Kaiserslautern.

_____________. 2010. Quadratic Assignment of Hubs in p- Hub Median Problem. Denmark: Technical University of Denmark.

Goodaire, Edgar. 2008. Mathematics with Graph Teory, Third Edition. New

Delhi: PHI.

Jungnickel, Dieter. 2007. Graph, Network and Algorithms, Third Edition. Jerman: Springer.

Kakay, Thomas J. 2008.Pemrograman Linier.Yogyakarta : PenerbitAndi.

Mohapatra, D.P. 2008. Element of Discrete Mathematics, Third Edition. New Delhi: McGraw-Hill Company.

Munir, Rinaldi. 2007. Matematika Diskrit, Ed. Ketiga. Bandung: Erlangga.

Novandi, Raden Aprian Diaz. 2007. Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path).pdf diakses pada tanggal 29 September 2013.

Sukrisno, Ariani T. 2010. Perancangan Prototype Dynamic Exit Sign dengan Mengembangkan Metode Floyd-Warshall Algorithm pada Perancangan Proses Evakuasi Gedung Bertingkat.pdf. Diakses pada 1 Oktober 2013.

Wang, Hung-Jie, dan Ching-Jung Ting 2009. ”A Threshold Accepting Algorithm for the Uncapacitated Single Allocation p-Hub Median Problem”. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol.8.

Gambar

Tabel 2.1 Daftar Kantor Pos Cabang di Kota Medan...........................31
Gambar 1.1 Sistem Hub dan Spoke

Referensi

Dokumen terkait

Berisi tentang uraian analisis mengenai proses kerja dari pencarian lintasan terpendek menggunakan algoritma L-Queue dan algoritma Floyd pada graph yang terdiri dari

Untuk analisa kinerja algoritma Dijkstra satu dalam mencari lintasan terpendek dari sebuah simpul lainnya dalam graf yang hanya memiliki bobot positif untuk kasus wilayah

Perbandigan Algoritma Djikstra dan Algoritma Floyd Warshall Dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path).. Institut

Algoritma Floyd Warshall diterapkan dalam perhitungan bobot path dari diagram grafik dari peta wisata Yogyakarta untuk mencari rute terpendek ke beberapa obyek

Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat lintasan terpendek untuk semua simpul dimana simpul awalnya adalah simpul 1 dan simpul tujuannya adalah simpul 38 diperoleh dari

Masalah rute terpendek adalah masalah menemukan suatu jalur antara dua simpul sedemikian sehingga jumlah bobot dari busur penyusunnya dapat seminimal mungkin.Untuk

Perhitungan yang digunakan Algoritma Floyd Warshall untuk mencari lintasan terpendek adalah dengan menggunakan metode rekursif yang memiliki kelebihan yaitu

Graf yang digunakan dalam pencarian lintasan terpendek adalah graf berbobot (weighted graph), yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Bobot pada