• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KECAMATAN MEDAN LABUHAN KOTA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KECAMATAN MEDAN LABUHAN KOTA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMA

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana

Oleh: Fitri Wulan Sari NIM. 311 3111 021

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

FITRI WULAN SARI. NIM. 3113111021. Kontribusi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembentukan Karakter Siswa Sma Yayasan Pendidikan Islam Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “kontribusi PKn dalam pembentukan karakter siswa kelas XI SMA Yayasan Islam Medan tahun pelajaran 2014/2015”. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Yayasan Pendidikan Islam yang berjumlah 160 orang siswa. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 25% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 40 siswa yang diambil secara acak sederhana atau random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah observasi, angket dan wawancara.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan

rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun yang dibahas dalam skripsi ini tentang “Kontribusi PKn Dalam

Pembentukan Karakter SMA Yayasan Pendidikan Islam Medan”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

Dalam merampungkan tugas akhir ini penulis banyak menghadapi

hambatan baik dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan

petunjuk Allah SWT serta bantuan bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada

penulis dari berbagai pihak, maka penulisan skipsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Ibu Dra. Reh Bungana Beru PA, SH. M. Hum selaku ketua jurusan

Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Arif Wahhyudi, SH selaku sekretaris jurusan Pendidikan Pancasila

(7)

4. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi

penulis yang telah meluangkan banyak waktunya memberikan bimbingan,

masukan dan nasehat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Drs. Liber Siagiann, M.Si selaku dosen pembimbing penulis.

6. Para staf pengajar / dosen dan pegawai jurusan Pendidikan Pancasila dan

kewarganegaraan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bakal

ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.

7. Bapak Drs. H. Ahmad Nizar, SPd.I Sebagai kepala sekolah SMA Yayasan

Pendidikan Islam Medan yang telah memberikan izin dan kemudahan

untuk melaksanakan penelittian di sekolah tersebut. Beserta siswa-siswi

kelas XI SMA Yayasan Pendidikan Islam Medan yang namanya tidak

dapat saya sebutkan satu persatu

8. Teristimewa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih dan rasa hormat kepada kedua orang tua penulis, bapak H. Hidayat

dan Ibu Hj Safari Wati dengan sepenuh hati telah memberikan doa,

dukungan, kasih sayang, semangat dan dorongan baik secara moril

maupun materil, dan mendidik penulis sehingga dapat mengantar penulis

sampai ke jenjang Sarjana.

9. Buat adikku tersayang Dhea Pupita Sari dan Nabila Salsabila yang selalu

meluangkan waktu dan menjadi inspirasi penulis, penulis mengucapkan

terimakasih atas doa, dukungan yang telah kalian berikan kepada penulis

(8)

10.Teman-teman seperjuangan PPL di SMA N 1 Sipispis.

11.Teman2 seperjuangan Mirna Sari, Hari Ekawati, Adhe Firza, Cici Arista

Sari, penulis mengucapkan terimakasih atas motivasi dan dukungan, yang

telah menemani dan membimbing penulis selama perkuliahan. Kelak

semua itu akan menjadi kenangan yang indah.

12.Buat teman-teman seperjuangan di Program studi Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan stambuk 2011 yang tak bisa penulis sebutkan satu

persatu, terimakasih telah memberikan dukungan, bantuan ilmu kepada

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Masalah ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 11

1. Definisi Mata Pelajaran PKn ... 11

2. Definisi Karakter ... 16

3. Tugas Guru PKn ... 19

4. Peran Guru PKn dalam Upaya Pembentukan Karakter Siswa ... 20

B. Kerangka berfikir ... 22

(10)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Populasi dan sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel... 25

C. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Instrumen Penilaian 1. Variabel penelitian ... 25

2. Definisi Operasional ... 26

3. Instrumen Penelitian ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi... 27

2. Angket ... 27

3. Wawancara ... 28

E. Teknik analasis data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 30

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(11)

DAFTAR TABEL Tabel sampel penelitian

Tabel variabel dan indikator penelitian

Tabel instrumen penelitian

Tabel 1 Pembelajaran PKn Bermanfaat Dalam Membangun Sikap Hormat Siswa Terhadap Guru

Tabel 2 Pelajaran Pkn Membangun Sikap Religius Terhadap Siswa

Tabel 3 Mata Pelajaran PKn Dapat Membangun Sikap Toleransi Siswa

Tabel 4 Pembelajaran PKn Bermanfaat Dalam Membangun Sikap Disiplin Siswa

Tabel 5 Pembelajaran PKn Dapat Membangun Siswa Yang Kerja Keras Di Dalam

Kelas

Tabel 6 Pelajaran PKn Memberikan Manfaat Dalam Hal Pembentukan Sikap Kreatif

Siswa

Tabel 7 Pelajaran PKn Membentuk Sikap Mandiri Siswa

Tabel 8 Pembelajaran PKn Mampu Menengakkan Sikap Demokratis

Tabel 9 Pembelajaran PKn Bermanfaat Dalam Membentuk Sikap Cinta Tanah Air

Siswa

Tabel 10 Pelajaran PKn Dapat Meningkatkan Rasa Semangat Kebangsaan Siswa

Tabel 11 Mata Pelajaran PKn Mempengaruhi Tumbuhnya Karakter Siswa

Tabel 12 Pelajaran PKn Dapat Meningkatkan Sikap Gemar Membaca Terhadap Siswa

Tabel 13 Pelajaran PKn Memiliki Peran Penting Dalam Membentuk Siswa Yang

Komunikatif

Tabel 14 Pelajaran PKn Dapat Membentuk Siswa Yang Cinta Damai Antar Siswa

Tabel 15 Pembelajaran PKn Dapat Membentuk Siswa Yang Peduli Terhadap

(12)

Tabel 16 Pelajaran PKn Bermanfaat Membangun Siswa Yang Peduli Kepada Orang

Lain Yang Membutuhkan

Tabel 17 Pelajaran PKn Dapat Membentuk Siswa Yang Bertanggung Jawab

Tabel 18 Pelajaran PKn Dapat Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa

Tabel 19 Pelajaran PKn Dapat Menciptakan Siswa Yang Taat Terhadap Peraturan Di

Sekolah

Tabel 20 Pembelajaran PKn Dapat Membentuk Siswa Yang Berprestasi.

(13)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Angket

2. Pedoman Dan Hasil Wawancara

3. Dokumentasi

4. Nota Tugas

5. Surat Izin Penerbitan Dari Jurusan

6. Surat Keterangan Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas

7. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Dari SMA Yayasan Pendidikan Islam

Medan

8. Surat Keterangan Bebas Pustaka Dari Perustakaan UNIMED

9. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

10.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

11.Surat Keterangan Penyerahan Buku Dan Tidak Ada Masalah Dengan Perpustakaan

Fakultas

12.Pernyataan Keaslian Tulisan

(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, tidaklah

cukup dengan hanya memiliki kecerdasan saja, tetapi harus disertai dengan

kesehatan mental dan budi pekerti luhur atau akhlak yang mulia. Sebagian besar

manusia beranggapan untuk menjadi manusia yang cerdas, pembangunan mental

dan berakhlak adalah tugas dunia pendidikan.

Perubahan yang terjadi di dunia, dewasa ini begitu cepat, sehingga berakibat

pada tatanan yang telah ada didunia ini berubah, sedangkan disisi lain tatanan

yang baru belum terbentuk. Seperti halnya dampak atau pengaruh yang

diakibatkan oleh globalisasi. Hal ini berakibat pada sendi-sendi kehidupan yang

selama ini diyakini kebenarannya menjadi usang. Nilai-nilai selama ini yang

menjadi panutan hidup telah kehilangan otoritasnya, sehingga manusia menjadi

bingung. Kebingungan itu menimbulkan berbagai krisis, terutama terjadi krisis

moneter yang dampaknya terasa sekali dibidang politik sekaligus mempengaruhi

bidang moral dan sikap manusia diberbagai belahan di dunia khususnya negara

berkembang termasuk Indonesia. Syarbaini (dalam Syaifudin & Adi, 2014:1)

Cita cita bangsa Indonesia adalah menjadi negara besar, kuat, disegani dan

dihormati. Setelah 65 tahun merdeka pencapaian cita-cita ini belum menunjukkan

tanda-tanda menggembirakan. Optimisme mencapai cita-cita ini terus-menerus

dihadapkan pada berbagai macam tantangan. Semangat nasionalisme yang

(15)

Republik Indonesia seakan-akan tidak dapat diimbangi karena begitu banyaknya

persoalan-persoalan yang harus diselesaikan bangsa ini.

Indonesia yang merupakan negara berkembang juga terkena dampak pengaruh

krisis. Meskipun akibat yang ditimbulkan berdampak kepada negara dan tidak

secara langsung kepada warga negara, namun berimbas pada generasi pemuda

masa depan yang krisis akan sikap dan prilaku manusia. Hal ini dikarenakan para

pemudahlah yang akan menjadi penerus bangsa Indonesia untuk memimpin dan

membawa bangsa kearah yang lebih baik. Oleh karena itu perlu adanya terobosan

yang kuat untuk menyiapkan para pemuda yang berkarakter dan berperilaku baik.

Salah satu terobosan yang memiliki pengaruh besar adalah melalui pendidikan,

karena pendidikan memiliki fungsi mencerdaskan kehidupan bangsa..

Memperhatikan kenyataan yang terjadi itu, perilaku berkarakter agaknya tidak

cukup diwakili dengan istilah pintar dan sopan atau bermoral saja. Dalam

kehidupan sehari-hari banyak terdengar ungkapan tentang orang-orang yang

dikategorikan pintar dengan penampilan perilaku yang cerdas, tetapi perilaku nya

yang pintar itu justru menyalahi kaidah-kaidah karakter itu sendiri, atau

penampilannya berkarakter tetapi tampak kurang cerdas. Sering kali terdengar

ungkapan pintar, tetapi beringas, pintar, tetapi kurang bijak; pintar, tetapi

pecundang; pintar, tetapi korupsi; pintar, tetapi tidak demokratis; pintar, tetapi

menganiaya; pintar, tetapi nyontek.

Label karakter yang sopan diatas perlu disertai oleh label dinamis setiap kali

mengiringinya, yaitu terutama label cerdas. Kondisi berkarakter-cerdas akan lebih

(16)

menuju kondisi sejahtera dan bahagia bagi semua pihak, peserta didik, anggota

keluarga dan masyarakat luas, serta tuntutan pencerdasan kehidupan bangsa

sebagaimana menjadi amanat Undang-Undang Dasar. Dengan karakter yang

cerdas atau kecerdasan yang berkarakter itu manusia akan mampu memenuhi

isyarat tuhan agar manusia dapat menjangkau dan menguasai alam dan

kehidupannya seluas dan sedalam mungkin. Pembangunan karakter-cerdas itu

dilakukan melalui pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dengan proses

pembelajaran yang menanamkan dan menempakan kaidah-kaidah atau nilai-nilai

karakter dan kecerdasan sebagai satu kesatuan dalam kadar yang tinggi dam

konsisten. Proses pembelajaran sebagai wujud upaya pendidikan, yang

diselenggarakan oleh para pendidik pada semua jalur, jenjang dan jenis

pendidikan, di kehendaki mengoptimalisasikan upaya pendidikan yang

dimaksudkan itu.

Kehidupan yang lurus mengikuti kaidah-kaidah nilai karakter tersebut terarah

kepada kondisi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat

adalah kehidupan yang berkarakter. Dalam kenyataanya, kehidupan yang

seharusnya lurus berkarakter itu sering kali diwarnai oleh suasana yang justru

menimbulkan pertanyaan tentang implementasi perilaku yang berkarakter. Dalam

kehidupan individu, keluarga dan masyarakat sering terjadi keonaran dan

kesenjangan yang dapat berakibat fatal dalam hubungan antara pihak yang satu

dengan pihak lainnya; kekerasan dan kejahatan terjadi di mana-mana, dalam

rumah tangga, di sekolah, di masyarakat; korupsi dianggap telah menjadi budaya;

(17)

dalam ujian dianggap wajar dan bahkan perlu dilakukan; hukuman yang pada

dasarnya adalah kekerasan dianggap sebagai alat pendidikan dan banyak

dilakukan di dunia pendidikan; pertandingan olah raga yang semestinya

mementingkan menegakkan prestasi dan sportivitas diselewengkan menjadi

mempertahankan prestise dan loyalitas sektoral-primordial, serta solidaritas

sempit dan keras; dan lain-lain, yang semuanya itu tidak sesuai dengan tuntutan

kehidupan berkarakter sebagaimana dikehendaki.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia,

kemudian pula bagi kehidupan suatu bangsa. Untuk mencapai tujuan suatu

bangsa, pendidikan memegang peranan yang cukup penting. Karna melalui

pendidikan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa dibentuk dan

ditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut maka suasana belajar dan proses

pembelajaran harus direncanakan sedemikian rupa agar siswa secara aktif dapat

mengembangkan potensi dirinya guna memiliki spiritual keagamaan,

pengendalian, akhlak mulia, kecerdasan, keterampilann yang diperlukan bagi

dirinya, masyarakat, bangsa maupun negara. Disamping itu nilai-nilai perjuangan

bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sangat terbukti keandalannya.

Pendidikan Nasional memiliki fungsi sebagaimana yang tercantum pada pasal

(3) Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

yaitu:

(18)

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dan penyelenggaraan pendidikan, pemerintah harus menjamin agar

pelaksanaan pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta

tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia Nilai

keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Tujuan tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia

yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Rumus tujuan

pendidikan inilah yang menjadi landasan pengembangan pendidikan karakter

bangsa.

Menurut Damayanti (2014:9) pendidikan merupakan:

Upaya untuk mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Muara ranah kognitif adalah tumbuh dan berkembangnya kecerdasan dan kemampuan intelektual akademik, ranah afektif bermuara pada terbentuknya karakter kepribadian, dan ranah psikomotorik akan bermuara pada keterampilan vokasional dan perilaku.

Menurut Pasaribu (2014: 1) “Pada hakikatnya pendidikan adalah upaya sadar

dari suatu masyarakat dan pemerintah untuk menjamin kelangsungan hidup dan

kehidupan generasi penerus bangsanya”.

Selaku warga masyarakat, warga bangsa dan negara, tiap warga negara

diharapkan berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan yang

selalu mengalami perubahan sebagai dampak dinamika budaya.

Menurut Ali (dalam Aqib & Sujak, 2011:6).

(19)

(EQ), dan spritual intelligence (SQ). Pembelajaran di berbagai sekolah bahkan perguruan tinggi lebih menekankan pada perolehan nilai hasil ulangan atau[ ujian. Banyak guru yang memiliki persepsi bahwa peserta didik yang memiliki kompetensi yang baik adalah nilai hasil ulangan atau ujiannya tinggi.

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas

pelaksanaan pendidikan berbasis karakter pada lembaga formal. Tuntutan tersebut

didasarkan fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan

remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus

dekadensi moral lainnya. Bahkan dikota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah

sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karna itu, lembaga pendidikan

formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat

meningkat peranannya dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui

peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan yang memuat tentang karakter.

Kondisi masih jauhnya bangsa ini dari cita-cita yang dituju antara lain

bersumber dari karakter yang dimiliki bangsa ini. Perilaku dan tindakan yang

kurang baik atau bahkan tidak berkarakter, telah menjerat semua komponen

bangsa melalui dari lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif hingga masyarakat

awam. Pada masa sekarang ini, sifat-sifat kepahlawanan, perilaku mengutamakan

kepentingan masyarakat luas dan mempertahankan keutuhan bangsa seringkali

bergeser ke arah sifat-sifat yang mementingkan kepentingan individu dan

kelompok.

Di dalam materi pelajaran PKn memuat nilai-nilai karakter yang sangat di

(20)

yang ada dalam mata pelajaran PKn, guru juga memiliki peranan penting agar

tercapainya pembentukan karakter terhadap siswa.

Menurut Aris Shoimin (2014:xi) "mendidik tidak hanya sekedar mengajar,

mendidik tidak semata-mata mentransfer pengetahuan kepada generasi muda.

Lebih dari itu, mendidik adalah menanamkan nilai-nilai, sikap dan perilaku

kepada siswa.

Dalam konteks ini, dimensi utama pendidikan adalah pendidikan

kewarganegaraan, yakni tindakan membimbing peserta didik untuk mengikatkan

diri secara sukarela kepada nilai-nilai luhur. Bagi seorang anak, keteladanan

seseorang lebih baik dan efektif dalam mendidik dibandingkan dengan petuah

atau nasihat dengan kata-kata. Keteladanan guru lebih mudah ditiru ketimbang

hanya sekedar kata-kata. Karena seorang guru merupakan interaksi kedua bagi

anak untuk mengenal lingkungannya.

Penanaman nilai-nilai karakter dalam PKn tidak lain adalah untuk

membangun karakter terhadap siswa. Maka dari itu PKn adalah mata pelajaran

yang membentuk karakter siswa agar terarah sehingga memungkinkan setiap

nila-nilai dalam pendidikan kewarganegaraan bisa dilaksanakan dalam kehidupan

siswa sehari-hari terutama nilai karakter yang terkandung dalam pelajaran PKn.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila akan selalu relevan selama

negara ini berdiri. Sebagai negara yang terdiri dari suku bangsa yang

beranekaragam, hal ini dikarenakan bahwa pancasila dinilai sebagai ideologi

terbaik bagi bangsa Indonesia. Pancasilalah yang menyebabkan anak-anak bangsa

(21)

PKn memiliki kedudukan yang strategis bagi nation and character building

dalam arti seluas-luasnya. PKn sangat diperlukan sebagai wahana pembentukan

karakter dan kepribadian bangsa. Melalui PKn, setiap warga negara Republik

Indonesia diharapkan mampu, memahami, menganalisa dan menjawab

masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat terkhusus terhadap merosotnya karakter

yang ada pada siswa. Karena itu sebagai generasi penerus bangsa, setiap warga

negara indonesia haruslah menyadari arti penting mata pelajaran PKn dalam

pembentukan karakter siswa.

Pendidikan karakter adalah upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak

baik lahir maupun batin,dari sifat kodratinya menuju arah peradaban masyarakat

dan bangsa secara umum. Pendidikan pembentukan karakter merupakan upaya

untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik atau positif pada

diri anak sesuai dengan etika moral yang berlaku. Anak tidak hanya tahu apa yang

seharusnya dilakukan, tetapi juga memahami mengapa hal tersebut dilakukan,

sehingga anak akan berprilaku seperti yang diharapkan

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah

kontribusi PKN dalam pembentukan karakter siswa SMA Yayasan Pendidikan

Islam Medan.

B. Identifikasi Masalah

Pada saat ini banyak sekali kita jumpai siswa yang tidak mencerminkan nilai

berkarakter seperti yang kita inginkan. Ini merupakan masalah yang tidak

(22)

Pembentukan karakter siswa. Mata pelajaran PKn diberikan dengan tujuan agar

siswa memiliki bekal cukup terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara, baik

yang sifatnya teoritis maupun praktek. Secara teoritis siswa mampu memahami

kaidah-kaidah hak dan kewajiban, sedangkan secara praktis siswa mampu

melaksanakan sikap demokratis dan berfikir kritis dalam kehidupan masyarakat

dilingkungan mereka tingaal. Hal ini menjadi dasar yang kuat bagi mata pelajaran

PKn untuk membangun karakter siswa sejak di sekolah dasar sampai ke

perguruan tinggi.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini, agar penelitian ini

menjadi terarah dan jelas tujuannya maka diperlukan adanya identifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Peran guru PKn dalam upaya pembangunan karakter siswa.

2. Kontribusi PKn dalam pembentukan karakter siswa

C. Pembatasan Masalah

Mengingat berbagai keterbatasan yang dialami penulis baik dari segi

pengetahuan maupun pengalaman, maka penulis mengadakan pembatasan

masalah yang akan diteliti. Adapun yang menjadi batasan masalah yang akan

dibahasa dalam penelitian ini: “Kontribusi PKn dalam pembentukan karakter

(23)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimanakah PKn berkontribusi dalam

pembentukan karakter siswa?

E. Tujuan Masalah

Sesuai rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan : untuk

mengetahui gambaran faktual mengenai kontribusi PKn dalam pembentukan

karakter siswa.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti tidak

sia-sia. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan

memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan

dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Medan.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang kontribusi PKn dalam pembentukan

karakter siswa.

3. Menambah wawasan dan informasi bagi guru-guru atau calon guru yang

(24)

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan mata pelajaran PKn berkontribusi

dalam upaya pembentukan karakter siswa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya

nilai-nilai karakter yang ada pada mata pelajaran PKn yang diterapkan pada guru

PKn terhadap siswanya baik di dalam kelas maupun di luar kelas baik kepada

guru maupun teman-temannya. Usaha-usaha yang dilakukan guru PKn yaitu

seperti memberikan contoh sikap religius, sikap saling menghormati dan saling

menghargai pendapat orang lain, berpikir kritis, bertanggung jawab, selalu

memberi motivasi serta berupaya menciptakan manusia yang cinta damai.

Materi yang dimuat dalam mata pelajaran PKn juga sudah sangat sesuai

dengan nilai-nilai karakter yang ingin dibetuk kepada siswa.

B. Saran

1. Bagi sekolah di harapkan dengan adanya pelajaran PKn lebih menerapkan nilai karakter di sekolah yang sesuai dengan

nilai-nilai Pacasila

2. Guru PKn diharapkan dapat lebih meningkatkan profesionalismenya

dalam mengajarkan mata pelajaran PKn. Dan menjadikan PKn sebagai

wahana pendidikan karakter.

3. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi akan kemampuanya dalam mempelajari pendidikan kewarganegaraan. Lebih peduli dan

bisa menerapkan nilai-nilai karakter yang ada pada mata pelajaran PKn

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Sujak. 2011, Panduan Dan Aplikasi Karakter. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Damayanti, Deni. 2014, Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Yogyakarta: Araska.

Istarani. 2012, Kurikulum Sekolah Berkaraker, Medan: Media Persada.

Kaelan & Achamd Zubaidi. 2010, Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Lickona, Thomas. 2013, Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan Baik. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Muslich, Masnur, 2011, Pendidikan Karakter; Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, Jakarta: Pt Bumi Aksara.

Pasaribu, Payerli. 2014, Pendidikan Kewarganegaraan. Medan: Percetakan Unimed.

Prayitno & Belferik Manulang. 2010, Pendidikan Karakter Dalam Membangun Bangsa. Medan: Pascasarjana Unimed.

Syaifuddin, Muhammad & Adi, Agus. 2014, Kontribusi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Ppkn) Dalam Pembentukan Perilaku Siswa Sma

Negri 19 Surabaya:

Https://Www.Scribd.Com/Doc/224210048/Kontribusi-

Pendidikan-Pancasila-Dan-Kewarganegaraan-Ppkn-Dalam-Pembentukan-Perilaku-Siswa-Sma-Negri-19-Surabaya#Scribd (Diakses Pada Tanggal

08-02-2015 : 20:00)

Shoimin, Aris. 2014, Guru Berkarakter Untuk Implementasi Pendidikan Karakter: Penerbit Gava Media.

Tarini. 2012, Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: CV. Trans Info Media Kaelan.

(26)

W. Gulo. 2002, Metodologi Peneletian.Jakarta: PT Grasindo

Winarno. 2013, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan: Isi, Strategi, Dan Penilaian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Yanzi & Adha. 2011, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan:

Http://Staff.Unila.Ac.Id/Hermiyanzi/2011/08/23/Pembelajaran-Pendidikan-Kewarganegaraan/ (Diakses Pada Tanggal 08-02-2015 :

20:00)Http://Eprints.Uny.Ac.Id/8957/3/BAB%202-08502241019.Pdf

(Diakses Pada Tanggal 08-02-2015 : 20:35)

Gambar

Tabel 16 Pelajaran  PKn  Bermanfaat  Membangun Siswa Yang Peduli Kepada Orang

Referensi

Dokumen terkait

29 OKTOBER 2011 TAHUN AKADEMIK 2011/2012. FAKULTAS TEKNIK

Priyono, M.Si, sebagai pihak yang turut membantu penelitian tugas akhir ini dan selalu memberikan masukan kepada penulis. Sulardjaka, ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

Model Value at Risk (VaR) adalah alat ukur resiko yang merupakan pengukuran kemungkinan kerugian terburuk dalam kondisi pasar yang normal pada kurun waktu T dengan

Disini peneliti mencoba mendisain database adan aplikasi pengolahan data siswa di SMK-1 YPKP dengan memanfaatkan Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Dengan ini

Medium campuran kotoran sapi+tanah lebih cocok untuk pertumbuhan Perionyx sp2 (Cacing Susu), media serasah untuk pertumbuhan Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh), dan

Gending-gending laras pelog patet barang yang termasuk gending populer dan digunakan sebagai repertoar klenengan biasanya juga merupakan kemasan yang terdiri atas beberapa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah adalah benar