MEDIAIND@NESIA
---o
Selasa0
Rabu0
Kilmis0
.Jllm2t0
SablLl.
Minggu1
2
3
4
5
(!)
7
11
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
OJan
OPeb
o
Mar OApr
OMei
OJun
OJL'I
OAgs
OSep
OOkt
ONov
.Des
'-"""'~"""!"r'.~~-"""_
FABTA
Perhimpunan
Anak Rirnba
KEGIATAN yang berkecimpung
~
~
'mftD.. dengan alam terbuka diFakul-r.
. --.,.-cc
tas Perikanan dan Ilmu Kelautan
(FPIK)UniversitasPadjadjaran(Un-.~
*
I
pad) sudah ada ketikakajianstudi.
I
ini masih jadi salah satu jurusan di
fakultas pertanian. Kegiatan komu- . ~~
nitas seperti susur sungai juga pantai oleh beberapa mahasiswa sudah ada sejak 1999.
Namun, kegiatan ini sekadar penyaluran hobi para mahasiswa untuk mengenal alam terbuka, khususnya yang berkaitan dengan perikanan. lidak ada tindak lanjut untuk membentuk wadah legal di tingkat jurusan.
Hingga memasuki 2007, Sudianto yang merupa-kan mahasiswa perimerupa-kanan angkatan 2004 membuat gagasan sendiri untuk mengadakan perjalanan alam bebas kedua kalinya. Namanya From Mountain to Ocean (Femous). Namun, keinginan itu tidaktera-komodasi secara keseluruhan, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dengan berlandaskan niat luhur itu, muncullah beberapa orang yang memiliki visi yang sama, yaitu Gita Ilham (Perikanan 2004), Perdana Putra Kelana, Yuyu Diana, Riono Ramdani, Ritzki Aria Tedja, Agung Wijayanto, Muhamad Reza Garnida, Jatnika, Fauzan, Hilman, Haris Maulana Bayu, Aditya Fir-mansyah (Perikanan 2006), Windi Meuraxa, Sandy (Perikanan 2007), dan Yogi Prayoga (Kelautan 2007)
DOK PARIMANTA - UNPAD
Aksi sosial gempa Jawa Bara1pada 2009.
--~-untuk membentuk Qrganisasi mahasiswa pencinta alam FPIK Universitas Padjadjaran. Dari diskusi tersebut ditetapkanlah nama Parimanta pada 9 Januari 2008, yang diusulkan Aria, kependekan dari Perhimpunan Anak Rimba Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Ditetapkan juga Perdana Putra Kelana sebagai ketua dewan pengurus pertama periode 2008/2009.
Parimanta adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Penelusur Rawa, Penempuh Rimba, dan Pendaki Gunung yang berdiri pad a 9 Januari 2008. Unit ini bemaung di bawah pengawasan Pembantu Dekan III bidang Kemahasiswaan. Parimanta memiliki visi mengembangkan minat dan kecintaan terhadap alam yang dimiliki mahasiswa FPIK.
Sebagai wujud rasa syukur terhadap karunia Tuhan Yang Maha Esa, menjadikan anggota Parim-anta yang profesional, memiliki rasa kekeluargaan, beretika, dan dapat memajukan nama baik FPIK. Mereka juga berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan alamo
Kegiatan Parimanta mencakup hal yang bergelut dengan alam bebas secara fisik maupun sosial dalam bidang penelitian ilmiah, pengabdian masyarakat, keprofesian, lingkungan hidup, SAR dan olahraga arus deras (ORAD).
Walaupttn berkecimpung dalam lingkungan hidup, organisasi ini tidak menutup diri dari kegiat-an ykegiat-ang bersifat kemkegiat-anusiakegiat-an.Hal itu dapat terlihat
ketika terjadi gempa bumi pada
2009di sebagian
besar Jawa Barat. Parimanta menjadi salah satu per-kurppulan pencinta alam yang juga turun langsung ke lapangan dalam membantu korban. (M-S)
Dewan Pengurus
Parimanta
2009-2010
Ketua: Riono Ramdani
Wakil ketua: Yogi Prayoga
Sekretaris: Muhammad Reza Garnida
Bendahara umum: Windi Meuraxa
Divisi gunung hutan: Perdana PK
Divisi rawa laut: RizkyAriaTeja
Divisi ekspedisi: Agung Wijayanto
Divisi informasi dan komunikasi: Yuyu Diana
2009----Terumbu Karang
·
buat Masa Depan
Terumbukarangtidak hanyajadi penandakehidupanlautmasihterjaga,
tapijugatabunganbuatmasadepanparapenghunisamudra,juga manusiatentunya.
Tim Parimanta
S
EBAGIAN besar wilayah negeri ini adalah lautan sehingga secara alamiah masyarakat Indonesia mer-upakan bangsa bahari. Terlebih, letak Indonesia yang strategis, be-rada di wilayah tropis. Hamparan laut yang luas merupakan potensi untuk mengembangkan sumber day a laut yang memiliki keraga-man yang melimpah, baik hayati maupun sumber daya lainnya.Salah satu potensi tersebut atau sumber daya hayati yang tak ter-nilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya, yakni terumbu karang. Bagi mahasiswa fakultas perikanan dan kelautan, fungsi ekologi dari terumbu karang bagi kelestarian lingkungan bukanlah hal asing.
Terumbu karang merupakan benteng alam yang menjaga pan-tai dan masyarakat pesisir dari erosi gelombang dan badai serta melindungi pelabuhan dari hanta-
-man ombak. Selain itu, lebih dari 2.000 jenis satwa dan tumbuhan bertelur, berkembang, mencari makan, dan berlindung di sekitar terumbu karang.
Beberapa penelitian menyebut-kan dari 1 km2 terumbu karang sehat dapat memproduksi sekitar 30 ton ikan per tahun. Biota laut penghuni terumbu karang dapat diolah menjadi obat untuk kanker kulit, tumor, dan leukemia.
Sebagai tempat bertelur sekali-gus mencari makan bagi ikan, pada satu sisi terumbu karang memberi nilai ekonomi tersendiri bagi masyarakat pesisir, terutama ne-layan. Rusaknya terumbu karang akan memberikan dampak terh-adap kesejahteraan mereka.
Oi sam ping sebagai sumber perikanan, terumbu karang mem-berikan penghasilan antara lain bagi dunia indusm ikan hi as, juga sumber devisa negara, termasuk pariwisata lokal dan pengusaha pariwisata bahari.
Namun, menurut beberapa
pe--
-'-"'
:3nelitian, kondisi terumbu karang Indonesia sudah mengalami keru-sakan memprihatinkan. Hasil penelitian Lembaga Ilmu Penge-tahuan Indonesia (LIP!) secara nasional, dari luas areal total yang diperkirakan mencapai 85.700
km2, hanya 6% yang kondisinya baik. Sebanyak 31,5% dalam kon-disi sedang dan 40% rusak berat.
Berdasarkan penelitian Puslit-bang Perikanan Universitas Bung Hatta sejak 1995, kondisi terumbu karang di perairan Sumatra Barat hampir 80% rusak berat. Begitu pula riset Ove Hoegh-gueldberg yang dipublikasikan di jumal
Sci-ence
edisi Oesember 2007,
mera-malkan pemanasan global pada
2050
akan mendegradasikan 98%
terumbu karang dan 50% biota laut.
Sang at tidak mengherankan jika hal ini terus terjadi, tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan yang secara langsung bersentu-han dengan laut akan berkurang jauh. Mata pencaharian mereka,
hasil tangkapan ikan akan makin langka, kerusakan terumbu karang pun kian parah.
lnilah tugas generasi muda, teru-tam a mahasiswa perikanan dan kelautan untuk menyosialisasikan pentingnya peranan terumbu karang kepada masyarakat luas. Hingga akhirnya muncul kesa-daran dari semua pihak untuk ikut melestarikan terwribu karang.
Kegiatan-kegiatan penangka-pan ikan yang sifatnya merusak e~osistem terumbu karang akan hilang dengan sendirinya, seperti penggunaan born, racun sianida, dan penambangan karang untuk bahan bangunan.
Kuncinya, kemauan kuat dari semua pihak, termasukmahasiswa pencinta alam, untuk mewujudkan I
cinta mereka kepada lingkungan I
sekitar. Pemerjlntah pun mesti menyosialisasikannya kepada masyarakat luas. Semoga! (M-5)
muda_media@
SEANDADnA
ABU Menteri Lingkungan- Hidup
Jejak,
Panjang
Modernisasi'
PROSES modernisasi atas nama pembangunan telah meninggalkan jejak panjang kerusakan lingkun-gan hidup. Atas nama pembangun-an, manusia melegitimasi segala tingkah lakunya memanfaatkan alam untuk keuntungan sesaat. Kini, ketika isu lingkungan men-jadi persoalan global, sudah sepa-tutnya setiap manusia memikirkan kembali arti pembangunan.
"
Akanakularangpembangunan
perumahanmewahdi sekitarkaki
gunung.Pemicunya,penebangan
pohonyangtidak bertanggungjawab.
Gunung yang dulu rimbun dan kaya akan keanekaragaman hayati kini telah banyak berubah. Gunung asri ditumbuhi pohon, kini banyak ditebangi masyarakat sekitar dan para pengusaha. Ambillah con-toh di Jatinangor, Gunung Geulis
Penegakan hukum dan sanksi yang tegas bagi mereka yang melakukannya. Akan aku sadarkan dan beri tahu kepada semua pelajar di negeri ini untuk menghemat penggunaan kertas. Dosen akan aku beri tahu, tugas-tug~ maha-siswa yang menggunakan kertas A4, dalam pemakaiannya bisa dibolak-balik hingga tidak ada lembar yang kosong.
Melalui pengurangan penggu-naan kertas, kita secara perlahan mengurangi ketergantungan terh-adap kertas yang bahan bakunya dari pohon di hutan.
Kepada mahasiswa akan aku beri tahu, kertas-kertas hasil fo-tokopian dan bekas tugas kuliah tidak dibakar. Alangkah lebih baiknya jika dijual ataupun di-sumbangkan kepada pihak-pihak yang bisa mendaur ulang kertas tersebu t.
Seandainya aku menteri ling-kungan hidup, maka para penjual racun sianida dan bom penangkap ikan akan kuajak duduk bersama. Banyak yang tidak sadar apa
~~
-
r-
dampaK mereka menjual barang Iter~ut, akan kUJ'elaskan keruoian
i" J l;)" I
jang~a panjangnya. Kepada indus-tri yang membuang limbahnya ke laut, akan aku usulkan pe1'\~abutan izin usahanya.
Kerusakan lingkungan terutama ekosistem terumbu karang yang disebabkan oleh industri besar dari hasH buangan limbah me-'reka, secara tidak langsung telah menenggelamkan nelayan dalam jurang kemiskinan.
.
Rusaknya terumbu karang akan menghilangkan tempat ikan untuk mencari makan, maka terjadilah kelangkaan hasil tangkapan ikan bagi nelayan.
Sudah sepatutnya kita'masya-rakat, baik itu mahasiswa, pengu-saha, inasyarakat lokal, maupun pemerintah kembali menanamkan kesadaran bahwa pembangunan tidak harus mengesampingkan kelestarian lingkungan. Lingkung-an bukLingkung-anlah hLingkung-anya milik generasi ini, tetapi lingkungan juga adalah milik generasi -yang akan datang. (TIm Parimanta/M-5)
-
-
-- -
-yang dulunya hijau kini bagaikan lapangan bola, pepohonan kian jarang terlirat.
Proyek-proyek pembangunan perumahan mengorbankan sisi"sisi kelestarian lingkungan. Padahal, bencana longsor dan erosi bisa kapan saja terjadi ketika gunung tidak bisa lagi menyerap air, ke-tika pepohonannya sudah banyak ditebangi.
Pesisir laut yang termasuk dae-rah ekosistem terumbu karang sering menjadi pajangan bela-ka. Masyarakat dan pemerintah menjadi lupa arti penting daerah tersebut. Penangkapan ikan meng-gunakan racun sianida dan bom, serta pembuangan limbah ke laut menjadi bukti betapa tingginya ketidakpedulian terhadap ling-kungan.