• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Karbohidrat Dan Frekuensi Makan Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Penyakit Karies Gigi Pada Anak Pra Sekolah Di TK ABA 52 Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Karbohidrat Dan Frekuensi Makan Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Penyakit Karies Gigi Pada Anak Pra Sekolah Di TK ABA 52 Semarang."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dian Anggraeni K. 2007. Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Karbohidrat Dan Frekuensi Makan Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Penyakit Karies Gigi Pada Anak Pra Sekolah Di TK ABA 52 Semarang. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs Bambang BR, M.Si, II. dr Mahalul Azam.

Kata Kunci: Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Frekuensi Makan Makanan Kariogenik, Karies Gigi.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat dan frekuensi makan makanan kariogenik dengan kejadian penyakit karies gigi pada anak pra sekolah di TK ABA 52 Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat dan frekuensi makan makanan kariogenik dengan kejadian penyakit karies gigi pada anak pra sekolah di TK ABA 52 Semarang.

Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survey analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid TK ABA 52 Semarang, yang berjumlah 86 anak. Sampel berjumlah 68 anak yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan retriksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) kuesioner, 2) formulir recall 24 jam, 3) timbangan injak, dan 4) peralatan untuk pemeriksaan karies gigi. Data penelitian diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara terpimpin. Data sekunder diperoleh dari sekolah TK ABA 52 Semarang. Data yang diperoleh dianalis dengan menggunakan statistik uji chi-square dengan derajat kemaknaan (α= 0,05).

Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat konsumsi karbohidrat rendah sebesar 26,47% dan tingkat konsumsi karbohidrat tinggi sebesar 73,53% (ρ=0,019, C=0,273). Sedangkan frekuensi makan makanan kariogenik <3X dalam sehari 20,59% dan ≥ 3X dalam sehari 79,41% (ρ=0,000, C=0,435).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memperoleh hasil bahwa anak yang sering mengkonsumsi makanan kariogenik sebagian besar menderita karies gigi tetapi kemungkinan tidak terjadi

Berdasarkan hasil uji Chi-Square diketahui bahwa ada hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak PAUD Taman Ceria Surakarta (nilai p=

Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Timbulnya Penyakit Karies Gigi Sulung Pada Anak Pra Sekolah Usia 4-6 Tahun di Desa Sekaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menyikat gigi terhadap kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak usia

PERBEDAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR YANG MENDERITA KARIES GIGI DAN TIDAK MENDERITA KARIES GIGI DI SEKOLAH DASAR

Pada master tabel terlihat bahwa meskipun siswa tersebut sering mengkonsumsi makanan kariogenik dan tidak mengalami karies gigi, akan tetapi kebiasaan menggosok gigi

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 3 responden yang memiliki karies gigi dengan kategori sangat rendah dan kebiasaan konsumsi makanan kariogenik baik, 2

Hubungan Peran Orangtua Dalam Perawatan Gigi Dan Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap Kejadian Karies Gigi Anak Di Taman Kanak – Kanak Islam..