• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN FREKUENSI MENYIKAT GIGI DAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA ANAK SEKOLAH DASAR USIA

8-12 TAHUN DI DESA PERTIMA, KARANGASEM, BALI

Karies adalah proses demineralisasi atau penghancuran matrik organik gigi oleh infeksi bakteri yang menghasilkan asam laktat. Gigi molar pertama permanen memiliki prevalensi karies tertinggi di antara gigi permanen lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi menyikat gigi dan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali.

Desain penelitian menggunakan cross-sectional analitik. Sampel penelitian adalah anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun yang diambil dari SD 1 Pertima, SD 2 Pertima, SD 3 Pertima, dan SD 4 Pertima, Desa Pertima, Karangasem, Bali. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebesar 107 anak. Gigi molar pertama permanen sampel diperiksa dan dikelompokkan ke dalam kelompok karies dan tidak karies. Responden atau orang tua/wali sampel diberikan kuesioner untuk mencatat frekuensi menyikat gigi dan konsumsi makanan kariogenik selama 3 hari.

Terdapat 72 anak (67,3%) dengan karies pada gigi molar pertama permanen. Uji analisis menggunakan Chi Square didapatkan hasil berupa nilai p = 0,001 untuk hubungan frekuensi menyikat gigi dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen dan p = 0,896 untuk hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen.

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan frekuensi menyikat gigi dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen dan tidak terdapat hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali.

(2)

ABSTRACT

RELATIONSHIP OF THE FREQUENCY OF TOOTH BRUSHING AND FREQUENCY OF CONSUMPTION OF CARIOGENIC FOODS WITH THE INCIDENCE OF DENTAL CARIES FIRST PERMANENT MOLARS

IN PRIMARY SCHOOL CHILDREN AGED 8-12 YEARS IN PERTIMA VILLAGE, KARANGASEM, BALI

Caries is a demineralization process or destruction of the organic matrix of teeth by a bacterial infection that produces lactic acid. The first permanent molars have the highest prevalence of caries in permanent teeth among others. The purpose of this experiment was to determine the relationship of the frequency of tooth brushing and frequency of consumption of cariogenic foods with the incidence of dental caries first permanent molars in primary school children aged 8-12 years in Pertima village, Karangasem, Bali.

This study used cross-sectional analytic. Samples were primary school children aged 8-12 years taken from Pertima SD 1, SD 2 Pertima, Pertima SD 3, and SD 4 Pertima, Pertima village, Karangasem, Bali. Sampling techniques using simple random sampling of 107 children. The first permanent molar tooth samples were examined and classified into groups caries and non caries. Respondents whom parent or guardian samples are given a questionnaire to record the frequency of tooth brushing and consumption of cariogenic food for 3 days.

There are 72 children (67.3%) with caries in first permanent molars. Analysis using Chi Square test showed a value p = 0.001 for brushing frequency relationship with the incidence of dental caries of first permanent molars and for cariogenic food consumption frequency relation with the incidence of dental caries of first permanent molars showed p = 0.896.

It is concluded that there is a relationship between the frequency of tooth brushing and caries incidence of first permanent molars and there was no correlation between the frequency of consumption of cariogenic foods with the incidence of dental caries first permanent molars in primary school children aged 8-12 years in Pertima village, Karangasem, Bali.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM... i

PRASYARAT... .... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN... ... iii

LEMBAR PENGUJI... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi ... 5

2.1.1 Definisi Karies ... 5

2.1.2 Proses Karies... 5

2.1.3 Klasifikasi Karies... 6

A. Berdasarkan lokasi anatomi ... 6

B. Berdasarkan klasifikasi G. V. Black (1908) ... 7

C. Berdasarkan stadium karies ... 9

2.1.4 Faktor Penyebab Karies ... 9

A. Substrat... 10

B. Host ... 11

C. Mikroorganisme ... 11

D. Waktu ... 12

2.1.5 Faktor Risiko Karies ... 12

A. Usia ... 13

(4)

C. Pola makan ... 13

D. Saliva... 15

E. Kebersihan rongga mulut... 15

F. Sosial dan demografi... 16

2.1.6 Deteksi Karies ... 16

2.1.7 Pencegahan Karies ... 17

2.2 Gigi Molar Pertama Permanen ... 17

2.2.1 Jaringan Gigi ... 17

2.2.2 Morfologi Gigi ... 19

2.2.3 Waktu Erupsi Gigi ... 21

2.2.4 Fungsi Gigi... 22

2.3 Menyikat Gigi... 23

2.3.1 Sikat Gigi... 23

2.3.2 Pasta Gigi... 24

2.3.3 Perilaku Menyikat Gigi ... 25

2.4 Makanan Kariogenik ... 27

2.4.1 Definisi Makanan Kariogenik ... 27

2.4.2 Jenis Makanan ... 27

2.4.3 Perilaku Konsumsi Makanan Kariogenik... 28

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Berpikir... 30

3.2 Konsep Penelitian ... 32

3.3 Hipotesis ... 32

3.4 Variabel dan Definisi Operasional... 33

3.4.1 Variabel Penelitian... 33

3.4.2 Definisi Operasional ... 33

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 35

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 35

4.2.1 Waktu Penelitian... 35

4.2.2 Tempat Penelitian ... 35

4.3 Populasi dan Sampel ... 35

4.3.1 Populasi Target ... 35

4.3.2 Populasi Terjangkau ... 35

4.3.3 Sampel ... 36

4.3.4 Besar Sampel ... 36

4.3.5 Tehnik Pengambilan Sampel ... 37

4.3.6 Responden ... 37

4.4 Pengumpulan Data ... 38

4.5 Pengolahan dan Teknik Analisis Data ... 39

4.6 Instrumen Penelitian ... 40

(5)

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Karakteristik Responden ... 42

5.1.1 Usia Responden ... 42

5.1.2 Jenis Kelamin Responden ... 43

5.1.3 Tingkat Pendidikan Responden ... 43

5.1.4 Jenis Pekerjaan Responden ... 44

5.2 Karakteristik Sampel... 45 5.2.1 Usia Sampel ... 45 5.2.2 Jenis Kelamin... 46 5.2.3 Asal Sekolah ... 47 5.3 Hasil Penelitian ... 47 5.3.1 Analisis Univariate ... 47

A. Frekuensi menyikat gigi ... 48

B. Frekuensi konsumsi makanan kariogenik ... 49

C. Kejadian karies gigi molar pertama permanen... 53

5.3.2 Analisis Bivariate ... 56

A. Hubungan frekuensi menyikat gigi dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen ... 56

B. Hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen... 58

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Frekuensi Menyikat Gigi ... 60

6.2 Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik... 61

6.3 Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen... 64

6.4 Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen... 65

6.5 Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen... 68

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan ... 72

7.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Konsentrasi ion fluoride... 25

Tabel 2.2. Rekomendasi penggunaan pasta gigi pada anak ... 26

Tabel 3.1. Definisi operasional ... 33

Tabel 4.1. Jadwal kegiatan penelitian ... 41

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi usia responden ... 42

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi usia sampel ... 46

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi menyikat gigi... 48

Tabel 5.4. Distribusi frekuensi menyikat gigi selama 3 hari ... 48

Tabel 5.5. Ditribusi frekuensi konsumsi makanan kariogenik... 49

Tabel 5.6. Distribusi frekuensi konsumsi makanan kariogenik selama 3 hari... 50

Tabel 5.7. Frekuensi konsumsi makanan kariogenik hari I ... 51

Tabel 5.8. Frekuensi konsumsi makanan kariogenik hari II ... 51

Tabel 5.9. Frekuensi konsumsi makanan kariogenik hari III... 52

Tabel 5.10. Distribusi kejadian karies gigi molar pertama permanen ... 53

Tabel 5.11. Distribusi kejadian karies gigi molar pertama permanen berdasarkan jenis kelamin ... 53

Tabel 5.12. Distribusi kejadian karies gigi molar pertama permanen berdasarkan umur sampel ... 54

Tabel 5.13. Status kondisi gigi molar pertama permanen ... 55

Tabel 5.14. Tabulasi silang frekuensi menyikat gigi dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen ... 56

Tabel 5.15. Tabulasi silang frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen... 58

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Faktor penyebab karies ... 10

Gambar 2.2. Jaringan gigi ... 17

Gambar 2.3. Morfologi gigi molar pertama permanen mandibula kanan... 19

Gambar 2.4. Morfologi gigi molar pertama permanen maksila kanan ... 20

Gambar 2.5. Penggunaan pasta gigi sebesar kacang polong... 26

Gambar 3.1. Kerangka berfikir faktor penyebab karies ... 31

Gambar 5.1. Grafik distribusi frekuensi jenis kelamin responden... 43

Gambar 5.2. Grafik distribusi tingkat pendidikan responden ... 44

Gambar 5.3.Grafik distribusi jenis perkerjaan responden... 45

Gambar 5.4. Grafik distribusi frekuensi jenis kelamin sampel ... 46

(8)

DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG Singkatan

AmF : Amine Fluoride

DIFOTI : Digital Imaging Fiber Optic Transillumination EAPD : European Academy of Paediatric Dentistry IgA : Immunoglobulin A

NaF : Sodium Fluoride

NaMFP : Sodium Monofluorophosphate OPTs : Orthopantomograms

OR : Odds Ratio

p : Probabilitas

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

SD : Sekolah Dasar

SnF : Stannous Fluoride

SPSS : Statistical Program for Social Science

UKGS : Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMA : Sekolah Menengah Atas

PNS : Pegawai Negeri Sipil

Lambang

= Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti = Garis Penghubung

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Penjelasan kepada Responden dan Orang Tua/Wali Anak Calon Subjek Penelitian

Lampiran II : Surat Pernyataan Responden dan Persetujuan Subjek Penelitian

Lampiran III : Lembar Kuesioner Lampiran IV : Surat Ijin Penelitian

Lampiran V : Hasil Uji Analisis dengan Uji Chi Square Lampiran VI : Dokumentasi Kegiatan

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karies adalah proses demineralisasi atau penghancuran matrik organik gigi oleh infeksi bakteri yang menghasilkan asam laktat. Secara singkat, proses karies dimulai dari fermentasi karbohidrat oleh mikroorganisme menjadi asam organik di dalam plak pada permukaan gigi, terjadi penurunan pH menjadi kurang dari 5,5 pada permukaan enamel sehingga enamel larut dan terjadi proses demineralisasi. Karies gigi terjadi jika proses demineralisasi lebih besar dibandingkan proses remineralisasi gigi (Deery dan Toumba, 2012; Langlais dkk., 2009). Karies memiliki beberapa faktor risiko di antaranya, latar belakang pasien, umur, riwayat medis, pola makan, riwayat karies pada keluarga, riwayat karies individu, waktu erupsi gigi, kesehatan rongga mulut, morfologi gigi, kualitas dan kuantitas saliva, paparan fluoride, faktor sosial ekonomi, dan etnis. Gigi dengan morfologi pit dan fissure yang dalam dan sulit untuk dibersihkan serta waktu erupsi yang lebih awal dibandingkan gigi lain, memiliki risiko karies lebih tinggi(Manton dkk., 2008).

Gigi molar pertama permanen memiliki prevalensi karies tertinggi di antara gigi permanen lain, dikarenakan memiliki pit dan fissure yang dalam, waktu erupsi yang lebih awal dibandingkan gigi permanen lain pada periode gigi bercampur, dan berada pada posisi paling belakang dari gigi desidui sehingga sulit untuk dibersihkan. Kurangnya kepedulian orang tua dan kebiasaan buruk

(11)

2

predisposisi kejadian karies pada gigi molar pertama permanen (Devaki dkk., 2011; Jaradat dkk., 2013). Kejadian karies pada gigi molar pertama permanen meningkat pada periode gigi bercampur yang berakhir pada usia 12 tahun. Gigi molar pertama permanen erupsi pada usia 6-7 tahun, lesi karies akan terlihat jika gigi molar pertama permanen terpapar faktor kausatif karies dalam waktu 2-4 tahun setelah gigi erupsi (Ali dkk., 2013;Devaki dkk., 2011).

Mengonsumsi makanan ringan yang bersifat kariogenik dan asidogenik 3 kali sehari atau lebih dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko karies. Gula dalam makanan ringan dapat menurunkan pH di dalam plak, jika semakin tinggi frekuensi konsumsi makanan ringan yang bersifat kariogenik dan asidogenik maka semakin tinggi penurunan pH di dalam plak (Almasi dkk., 2016; Vejdani dan Simaei, 2014). Kontrol plak dapat dilakukan dengan cara menggosok gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride minimal 2 kali sehari pada pagi dan malam hari. Pada daerah berkembang, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride menurunkan prevalensi karies sebesar 25%. Anak baru bisa menyikat gigi dengan benar pada usia di atas 7 tahun atau berkisar pada usia 8-10 tahun (Deery dan Toumba, 2012;Manton dkk., 2008).

Wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karangasem I dikelompokkan ke dalam 5 wilayah kerja yaitu, wilayah Desa Karangasem, Desa Subagan, Desa Padangkerta, Desa Pertima, dan Desa Bugbug. Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Karangasem I mengenai Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) pada periode bulan Juni-Desember tahun

(12)

3

2015, Desa Pertima memiliki persentase kejadian karies tertinggi

dibandingkan wilayah lain. Desa Pertima mencangkup 4 buah Sekolah Dasar (SD) diantaranya, SD 1 Pertima, SD 2 Pertima, SD 3 Pertima, dan SD 4 Pertima. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti

tertarik untuk meneliti hubungan frekuensi menyikat gigi dan konsumsi

makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali. 1.2 Rumusan Masalah

Uraian latar belakang masalah di atas memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1.2.1 Apakah terdapat hubungan frekuensi menyikat gigi dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali?

1.2.2 Apakah terdapat hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diperoleh tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui hubungan frekuensi menyikat gigi dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali.

(13)

4

1.3.2 Mengetahui hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.4.1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan frekuensi menyikat gigi dan konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali. 1.4.2 Dengan mengetahui hubungan frekuensi menyikat gigi dan konsumsi

makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak Sekolah Dasar usia 8-12 tahun di Desa Pertima, Karangasem, Bali, diharapkan dapat dilakukan upaya pencegahan sehubungan dengan faktor risiko tersebut.

1.4.3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup materi dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

BBA, dimana pada sampel BBA intensitas puncak semakin tinggi yang belum teridentifikasi fasanya. Kemungkinan yang terjadi adalah zat pengotor tersebut tidak larut dalam

Namun demikian, dalam kenyataannya orang tua atau guru dalam melaksanakan hukuman dengan metode dan cara yang kurang tepat sehingga yang terjadi anak bukan menjadi lebih baik

From the study, the writer concludes that doublet and triplet token is the most used token in Waiting for Godot, whereas acknowledgement function appears

Tanggung Jawab Individu Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Balikpapan. Penelitian ini dilaksanakan sebagai refleksi dari kenyataan rendahnya

Bertitik tolak terhadap permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, penulis tertarik untuk mengangkat kasus dari fenomena tersebut dengan judul

Apabila tidak ada sanggahan dan/atau sanggahan banding (hasil sanggahan dapat dilihat pada tabulasi sanggahan di aplikasi SPSE sesuai paket pekerjaan), selanjutnya

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Dalam mengumpulkan data untuk penulisan proposal skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) Sumber data yang dikumpulkan