• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dra. Susan Gracia Arpan, Apt, M.Si.

Jabatan : Kepala Balai Besar POM di Manado Selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Dr. Roy A. Sparringa, M.App.Sc.

Jabatan : Kepala Badan POM RI

Selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Manado, 03 Februari 2016 Kepala Badan POM RI

Dr. Roy A. Sparringa, M.App.Sc.

NIP. 19620501 198703 1 002

Kepala Balai Besar POM di Manado

Dra. Susan Gracia Arpan, Apt, M.Si.

NIP. 19650713 199103 2 001

LAMPIRAN I

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI MANADO

(5)

TAHUN 2016

NO SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1 Menguatnya Sistem Pengawasan Obat dan Makanan

1. Persentase obat yang memenuhi syarat 2. Persentase obat Tradisional yang memenuhi

syarat

3. Persentase Kosmetik yang memenuhi syarat 4. Persentase Suplemen Kesehatan yang memenuhi

syarat

5. Persentase makanan yang memenuhi syarat

2

Meningkatnya kemandirian pelaku usaha, kemitraan dengan pemangku kepentingan, dan partisipasi

masyarakat

1. Tingkat Kepuasan Masyarakat

2. Jumlah Kabupaten/Kota yang memberikan komitmen untuk pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan dengan memberikan alokasi anggaran pelaksanaan regulasi Obat dan Makanan

3 Meningkatnya Kualitas Kapasitas

Kelembagaan BPOM Nilai SAKIP dari BPOM Menguatnya sistem pengawasan Obat dan Makanan

1

Meningkatnya kualitas sampling dan pengujian terhadap produk obat dan makanan yang beredar

1. Jumlah sampel yang diuji menggunakan parameter kritis

2. Pemenuhan target sampling produk Obat di sektor publik (IFK)

2 Meningkatnya kualitas sarana produksi yang memenuhi standar

Persentase cakupan pengawasan sarana produksi Obat dan Makanan

3 Meningkatnya kualitas sarana distribusi yang memenuhi standar

Persentase cakupan pengawasan sarana distribusi Obat dan Makanan

4

Meningkatnya hasil tindaklanjut

penyidikan terhadap Pelanggaran Obat dan Makanan

Jumlah Perkara di bidang obat dan makanan Meningkatnya kemandirian pelaku usaha, kemitraan dengan pemangku kepentingan, dan partisipasi masyarakat

1 Meningkatnya kerjasama, komunikasi, informasi dan edukasi

1. Jumlah layanan publik BB/BPOM 2. Jumlah komunitas yang diberdayakan Meningkatnya kualitas kapasitas kelembagaan Balai BPOM

1 Pengadaan Sarana dan Prasarana yang Terkait Pengawasan Obat dan Makanan

Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar

2 Penyusunan Perencanaan, Penganggaran, Keuangan dan Evaluasi yang dilaporkan tepat waktu

Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi yang dilaporkan tepat waktu

(6)

LAMPIRAN II

PERJANJIAN KINERJA 2016

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI MANADO NO : OR.06.02.103.05.15.1161

NO SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1

Menguatnya Sistem Pengawasan Obat dan Makanan

1. Persentase obat yang memenuhi syarat 92,5 % 2. Persentase obat Tradisional yang memenuhi syarat 81,0 % 3. Persentase Kosmetik yang memenuhi syarat 90,0 % 4. Persentase Suplemen Kesehatan yang memenuhi

syarat 90,0 %

5. Persentase makanan yang memenuhi syarat 88,6 %

2

Meningkatnya kemandirian pelaku usaha, kemitraan dengan pemangku kepentingan, dan partisipasi

masyarakat

1. Tingkat Kepuasan Masyarakat 71

2. Jumlah Kabupaten/Kota yang memberikan

komitmen untuk pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan dengan memberikan alokasi anggaran pelaksanaan regulasi Obat dan Makanan

6k)

3 Meningkatnya Kualitas Kapasitas

Kelembagaan BPOM Nilai SAKIP dari BPOM B

Menguatnya sistem pengawasan Obat dan Makanan

1

Meningkatnya kualitas sampling dan pengujian terhadap produk obat dan makanan yang beredar

1. Jumlah sampel yang diuji menggunakan parameter kritis

2500 sampel 2. Pemenuhan target sampling produk Obat di sektor

publik (IFK) 100 %

2 Meningkatnya kualitas sarana produksi yang memenuhi standar

Persentase cakupan pengawasan sarana produksi Obat

dan Makanan 16,49 %

3 Meningkatnya kualitas sarana distribusi yang memenuhi standar

Persentase cakupan pengawasan sarana distribusi Obat

dan Makanan 22,19 %

4

Meningkatnya hasil tindaklanjut penyidikan terhadap Pelanggaran Obat dan Makanan

Jumlah Perkara di bidang obat dan makanan 5 Meningkatnya kemandirian pelaku usaha, kemitraan dengan pemangku kepentingan, dan partisipasi masyarakat 1 Meningkatnya kerjasama, komunikasi,

informasi dan edukasi

1. Jumlah layanan publik BB/BPOM 550

2. Jumlah komunitas yang diberdayakan 16 k) Meningkatnya kualitas kapasitas kelembagaan Balai BPOM

1 Pengadaan Sarana dan Prasarana yang Terkait Pengawasan Obat dan Makanan

Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai

standar 67,75 %

2

Penyusunan Perencanaan, Penganggaran, Keuangan dan Evaluasi yang dilaporkan tepat waktu

Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, dan

evaluasi yang dilaporkan tepat waktu 9

Kegiatan Anggaran

Pengawasan Obat dan Makanan di Balai Besar POM di Manado Rp 31.226.930.000,- Manado, 3 Februari 2016

Kepala Badan POM RI

Dr. Roy A. Sparringa, M.App.Sc.

NIP. 19620501 198703 1 002

Kepala Balai Besar POM di Manado

Dra. Susan Gracia Arpan, Apt, M.Si.

NIP. 19650713 199103 2 001

(7)

LAMPIRAN III

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA 2016

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI MANADO

No SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN/INDIKATOR

KINERJA KEGIATAN TARGET 2016

TARGET REALISASI

KETERANGAN B3 B6 B9 B12 B3 B6 B9 B12

URAIAN SATUAN

1 Menguatnya sistem pengawasan Obat dan Makanan

1.1. Persentase obat yang memenuhi syarat* % 92,5 % 92,5 % 92,5 % 92,5 % 92,5 %

1.2. Persentase obat Tradisional yang memenuhi

syarat* % 81,0 % 81,0 % 81,0 % 81,0 % 81,0 %

1.3. Persentase Kosmetik yang memenuhi syarat * % 90,0 % 90,0 % 90,0 % 90,0 % 90,0 %

1.4. Persentase Suplemen Kesehatan yang memenuhi

syarat * % 90,0 % 90,0 % 90,0 % 90,0 % 90,0 %

1.5. Persentase makanan yang memenuhi syarat * % 88,6 % 88,6 % 88,6 % 88,6 % 88,6 %

2 Meningkatnya kemandirian pelaku usaha, kemitraan dengan pemangku kepentingan, dan partisipasi masyarakat

2.1 Tingkat Kepuasan Masyarakat - 71 71 71 71 71

2.2

Jumlah Kabupaten/Kota yang memberikan komitmen untuk pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan dengan memberikan alokasi anggaran pelaksanaan regulasi Obat dan Makanan

Kesepakatan 6k) 6k) 6k) 6k) 6k)

3 Meningkatnya kualitas kapasitas kelembagaan

BPOM 3.1 Nilai SAKIP BBPOM/BPOM dari Badan POM - B B

Menguatnya sistem pengawasan Obat dan Makanan

1

1. Meningkatnya kualitas sampling dan pengujian terhadap produk obat dan makanan yang beredar

1 Jumlah sampel yang diuji menggunakan parameter

kritis Sample 2500 625 1250 1875 2500

2 Pemenuhan target sampling produk Obat di sektor

publik (IFK) % 100 25 50 75 100

2. Meningkatnya kualitas sarana produksi yang

memenuhi standar 3 Persentase cakupan pengawasan sarana produksi

Obat dan Makanan % 16.49 4 8 12 16.49

3. Meningkatnya kualitas sarana distribusi yang

memenuhi standar 4 Persentase cakupan pengawasan sarana distribusi

Obat dan Makanan % 22,19 5 10 15 22,19

4. Meningkatnya hasil tindaklanjut penyidikan

terhadap Pelanggaran Obat dan Makanan 5 Jumlah Perkara di bidang obat dan makanan Perkara 5 1 3 4 5

Meningkatnya kemandirian pelaku usaha, kemitraan dengan pemangku kepentingan, dan partisipasi masyarakat

1 1. Meningkatnya kerjasama, komunikasi, informasi dan edukasi

6 Jumlah layanan publik BB/BPOM Layanan 550 137 275 412 550

7 Jumlah Komunitas yang diberdayakan Komunitas 16K) 14 K) 15 K) 16 K)

Meningkatnya kualitas kapasitas kelembagaan Balai BPOM

1

1. Pengadaan Sarana dan Prasarana yang Terkait

Pengawasan Obat dan Makanan 8 Persentase pemenuhan sarana prasarana sesuai

standar % 67,75 - - - 67,75

2. Penyusunan Perencanaan, Penganggaran, Keuangan dan Evaluasi yang dilaporkan tepat waktu

9 Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, dan

evaluasi yang dilaporkan tepat waktu Dokumen 9 3 6 9

Keterangan * : target indikator setiap triwulan sama

Referensi

Dokumen terkait

Malang tidak terlepas dari kemampuan pengusaha dalam merumuskan strategi bisnis hal ini berarti semakin UKM Sentra memiliki strategi bisnis yang baik maka kinerja

Sedangkan istilah pengawas digunakan untuk orang yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan segala sesuatu yang terkait dengan proses administrasi, termasuk

Ketentuan mengenai hal diatas diatur dalam Pasal 51 Undang-Undang Persaingan Usaha yang menyatakan bahwa “Monopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang dibahas pada penelitian yaitu : Bagaimana tindakan yang harus dilakukan untuk

1 Lembaga konsultan ISPO adalah perusahaan independen yang telah terdaftar di komisi ISPO dan mempunyai tenaga konsultan yang memiliki kompetensi di bidang jasa

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pada kendala K01 peneliti memberikan 2 solusi yaitu S01 pada Gambar 4 terkait gambar yang dibuat menjadi lebih buram agar tidak menghalangi tombol tulis berita dan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian