I.
I. REFERENSIREFERENSI 1.
1. Hand Out Pengujian Beton KerasHand Out Pengujian Beton Keras 2.
2. SKSNI M-35-1997-03SKSNI M-35-1997-03
II.
II. TUJUANTUJUAN a)
a) Tujuan umumTujuan umum
Dapat menentukan besarnya nilai kuat tekan beton pada suatu elemen Dapat menentukan besarnya nilai kuat tekan beton pada suatu elemen struktur , dari benda uji yang diambil dengan cara pengeboran.
struktur , dari benda uji yang diambil dengan cara pengeboran.
b)
b) Tujuan khususTujuan khusus 1.
1. Dapat memahami prosedur pengambilan benda uji inti dari elemenDapat memahami prosedur pengambilan benda uji inti dari elemen / komponen beton dengan cara pengeboran.
/ komponen beton dengan cara pengeboran.
2.
2. Dapat melakukan pengujianDapat melakukan pengujian 3.
3. Dapat menghitung nilai kuat tekan beton Dapat menghitung nilai kuat tekan beton yang ujiyang uji 4.
4. Dapat membandingkan hasil perhitungan dengan persyaratan.Dapat membandingkan hasil perhitungan dengan persyaratan.
5.
5. Dapat menggunakan peralatan sesuai dengan Dapat menggunakan peralatan sesuai dengan prosedur yang benar.prosedur yang benar.
III.
III. DASAR TEORIDASAR TEORI
Secara umum hasil pengujian dengan cara merusak ini , untuk mengetahui Secara umum hasil pengujian dengan cara merusak ini , untuk mengetahui kekuatan dari beton di lapangan apakah beton tersebut masih layak atau sudah kekuatan dari beton di lapangan apakah beton tersebut masih layak atau sudah tidak layak. Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan beton dilapangan dengan tidak layak. Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan beton dilapangan dengan cara merusak struktur beton ini adalah core drill.
cara merusak struktur beton ini adalah core drill.
Beberapa ketentuan dalam melakukan pengujian dengan cara core drill, Beberapa ketentuan dalam melakukan pengujian dengan cara core drill, antara lain :
antara lain : 1.
1. Sebelum dicaping (diberi topi )Sebelum dicaping (diberi topi ) a.
a. Umur beton minimal 14 hariUmur beton minimal 14 hari Diameter benda uji untu
Diameter benda uji untuk k uji tekan tidak boleh uji tekan tidak boleh kurang darikurang dari 90 mm.
90 mm.
b.
b. Benda uji harus memenuhi ketentuan 1/Ø lebih besar atauBenda uji harus memenuhi ketentuan 1/Ø lebih besar atau sama dengan 0,95 dimana 1 = panjang dan Ø = diameter sama dengan 0,95 dimana 1 = panjang dan Ø = diameter benda uji.
benda uji.
a)
a) Permukaan bidang tekan benda uji harus rata dan tegak lurusPermukaan bidang tekan benda uji harus rata dan tegak lurus dengan sumbu benda uji Ø benda uji harus sama agar :
dengan sumbu benda uji Ø benda uji harus sama agar :
Penyimpangan kerataan permukaan bidang tekanPenyimpangan kerataan permukaan bidang tekan ≤ 1≤ 1 mm
mm
Penyimpangan terhadap diameter rata-Penyimpangan terhadap diameter rata-rata ≤ 1 mmrata ≤ 1 mm
Penyimpangan arah tegak lurus permukaan bidang tekanPenyimpangan arah tegak lurus permukaan bidang tekan terhadap permukaan ujung benda uji ≤ 1
terhadap permukaan ujung benda uji ≤ 1 mm.mm.
b)
b) Letak baja tulangan harus tegak lurus terhadap sumbu batang.Letak baja tulangan harus tegak lurus terhadap sumbu batang.
c)
c) Jumlah baja tulangan ≤ 2 batang , jika lebiJumlah baja tulangan ≤ 2 batang , jika lebih maka harush maka harus dipotong atau digerinda.
dipotong atau digerinda.
2.
2. Setelah dicapingSetelah dicaping a.
a. Benda uji harus memenuhi syarat, yaitu 1.00 ≤ L’/Ø ≤ 2.00Benda uji harus memenuhi syarat, yaitu 1.00 ≤ L’/Ø ≤ 2.00 Dimana :
Dimana : L’L’ = panjang benda uji setelah di kaping= panjang benda uji setelah di kaping Ø
Ø = = Diameter Diameter benda benda ujiuji
b.
b. Tebal lapisan caping ≤ 10 mmTebal lapisan caping ≤ 10 mm
1)
1) Kecepatan Pemberian Benda UjiKecepatan Pemberian Benda Uji Pemberian beban uji harus
Pemberian beban uji harus dilakukan dengan pembebanan benda ujidilakukan dengan pembebanan benda uji yang konstan berkisar antara 0.2 N/
yang konstan berkisar antara 0.2 N/
perdetik hingga benda uji perdetik hingga benda uji hancur .
hancur . 2)
2) Kuat Tekan Beton IntiKuat Tekan Beton Inti
Kuat tekan beton inti ialah kuat tekan dari benda uji beton inti.
Kuat tekan beton inti ialah kuat tekan dari benda uji beton inti.
Kuat tekan benda
Kuat tekan benda uji beton inti dihitung uji beton inti dihitung sampai ketelitian sampai ketelitian 0.5 Mpa0.5 Mpa
Dimana :
Dimana : fc’fc’ = Kuat tekan dalam (kg/= Kuat tekan dalam (kg/
))
P
P = = Benda Benda uji uji maksimum maksimum (hancur) (hancur) yang yang ditunjukanditunjukan oleh mesin uji tekan dalam (kg)
oleh mesin uji tekan dalam (kg) Ø
Ø = = Diameter Diameter rata-rata rata-rata benda benda uji uji dalam dalam (mm)(mm) π
π = = 3,143,14
Apabila setelah pelaksanaan uji kuat tekan diketahui bahwa Apabila setelah pelaksanaan uji kuat tekan diketahui bahwa diameter agregat kasar
diameter agregat kasar ≥≥ 0,5 Ø maka fc’ untuk benda uji beton inti tersebut0,5 Ø maka fc’ untuk benda uji beton inti tersebut dinyatakan batal dan tidak berlaku.
dinyatakan batal dan tidak berlaku.
A.
A. Faktor pangaliFaktor pangali
(akibat arah pengeboran ) (akibat arah pengeboran ) Tabel 28.1
Tabel 28.1
Arah Pengambilan Benda Uji
Arah Pengambilan Benda Uji CC00 Horisontal
Horisontal
1 1 (tegak lurus pada arah tinggi struktur beton
(tegak lurus pada arah tinggi struktur beton ))
Vertikal Vertikal
0,92 (Sejajar arah tinggi struktur beton ) 0,92
(Sejajar arah tinggi struktur beton ) Sumber ; job sheet praktikum lab uji bahan Sumber ; job sheet praktikum lab uji bahan
B.
B. Faktor pangaliFaktor pangali
Tabel 28.2 Tabel 28.2 L2/L
L2/L11 CC11
1.75 0.98
1.75 0.98
1.50 0.96
1.50 0.96
1.25 0.93
1.25 0.93
1.00 0.87
1.00 0.87
Sumber ; job sheet praktikum lab uji bahan Sumber ; job sheet praktikum lab uji bahan
C.
C. Faktor PengaliFaktor Pengali
( akibat adanya tulangan ) ( akibat adanya tulangan ) Bila hanya ada satu tulangan, maka nilai
Bila hanya ada satu tulangan, maka nilai
yaitu : yaitu :
= 1,0 +1,5 (= 1,0 +1,5 (
Tetapi jika lebih dari satu, maka niali
Tetapi jika lebih dari satu, maka niali
yaitu : yaitu :
= 1,0 + 1,5 = 1,0 + 1,5 {{ ∑∑((
((
}}
((
}}
Dimana
Dimana : : d d = = diameter diameter tulangantulangan Ø
Ø = = diameter diameter benda benda ujiuji h
h = = jarak jarak terpendek terpendek antara antara sumbu sumbu tulangantulangan dengan ujung benda uji
dengan ujung benda uji L
L = = panjang panjang benda benda uji uji sebelum sebelum dicapingdicaping
3)
3) Kuat Tekan Beton Inti Yang Telah DikoreksiKuat Tekan Beton Inti Yang Telah Dikoreksi
Kuat tekan nenda uji beton inti yeng dikoreksi, dihitung sampai Kuat tekan nenda uji beton inti yeng dikoreksi, dihitung sampai ketelitian 0.5 Mpa dengan menggunkan rumus :
ketelitian 0.5 Mpa dengan menggunkan rumus : F’cc =
F’cc =
Dimana : Dimana :
F’cc
F’cc = kuat tekan inti yang dikoreksi (kg/= kuat tekan inti yang dikoreksi (kg/
F’c
F’c = = Kuat Kuat tekan tekan beton beton inti inti (kg/(kg/
= = Faktor Faktor pengali pengali menurut menurut table-1table-1
= = Faktor Faktor pengali pengali menurut menurut table-2table-2
= = Faktor Faktor pengali pengali menurut menurut rumus rumus cc Menurut PBI 71 f’cc ≥ 80 % f’c
Menurut PBI 71 f’cc ≥ 80 % f’c
IV.
IV. PERALATAN DAN BAHANPERALATAN DAN BAHAN 1.
1. PeralatanPeralatan No.
No. Nama Alat Nama Alat Gambar Gambar FungsiFungsi
1.
1. Core Core DrillDrill
Untuk mengambil Untuk mengambil sampel benda uji sampel benda uji berupa silinder dari berupa silinder dari komponen struktur komponen struktur
bangunan.
bangunan.
2.
2. Mesin Mesin Uji Uji TekanTekan
Untuk menguji Untuk menguji kekuatan tekan dari kekuatan tekan dari
beton beton
3.
3. Ring Ring CapingCaping
Sebagai tumpuan Sebagai tumpuan
ujung-ujung ujung-ujung permukaan tekan permukaan tekan
dari benda uji dari benda uji
4. Kuali
4. Kuali
Sebegai wadah dari Sebegai wadah dari campuran belerang campuran belerang dan pasir kwarsa dan pasir kwarsa
yang hendak yang hendak dipanaskan dipanaskan
5. Kuas
5. Kuas
Untuk meratakan Untuk meratakan campuran belerang campuran belerang dan pasir kwarsa dan pasir kwarsa
6.
6. TimbanganTimbangan elektrik elektrik
Untuk menimbang Untuk menimbang
benda uji benda uji
7. Kompor
7. Kompor
Untuk memanaskan Untuk memanaskan campuran belerang campuran belerang dan pasir kwarsa dan pasir kwarsa
8.
8. Mesin Mesin pemotongpemotong
Untuk memotong Untuk memotong
benda uji benda uji
9.
9. Jangka Jangka sorongsorong
Untuk mengukur Untuk mengukur tinggi dan diameter tinggi dan diameter
benda uji benda uji
10. Waterpass 10. Waterpass
Untuk mengecek Untuk mengecek kerataan permukaan kerataan permukaan tekan dari benda uji tekan dari benda uji
2.
2. BahanBahan a.
a. Sampel silinderSampel silinder
V.
V. LANGKAH KERJALANGKAH KERJA 1.
1. Siapkan peralatan dan bahanSiapkan peralatan dan bahan 2.
2. Pasangkan Core Drill dengan arah vertical atau tegak lurus benda uji ataPasangkan Core Drill dengan arah vertical atau tegak lurus benda uji ata u platu plat beton, satu set alat-alat agar benar-benar vertical dengan bantuan tabung nivo.
beton, satu set alat-alat agar benar-benar vertical dengan bantuan tabung nivo.
3.
3. Setelah alat disiapkan lakukan pengeboran pada plat beton yang telahSetelah alat disiapkan lakukan pengeboran pada plat beton yang telah disiapkan untuk mengambil benda uji.
disiapkan untuk mengambil benda uji.
Catatan : Selama pengeboran usahakan air selalu mengalir
Catatan : Selama pengeboran usahakan air selalu mengalir pada mata bor, gunapada mata bor, guna untuk membantu
untuk membantu proses pengeboran proses pengeboran danagar mata bor tidak danagar mata bor tidak panas.panas.
4.
4. Setelah pengeboran selesai, ambil Setelah pengeboran selesai, ambil benda uji kemudian potong, hinggabenda uji kemudian potong, hingga mendapat panjang yang diinginkan.
mendapat panjang yang diinginkan.
Catatan : Dalam benda uji tidak boleh ada tulangan dengan arah vertical Catatan : Dalam benda uji tidak boleh ada tulangan dengan arah vertical terhadap benda uji dan apabila terhadap benda uji dan apabila terdapat terhadap benda uji dan apabila terhadap benda uji dan apabila terdapat tulangan vertikal maka benda uji tidak terpakai. Dan untuk benda uji yang tulangan vertikal maka benda uji tidak terpakai. Dan untuk benda uji yang terdapat tulangan arah horizontal, maka benda uji tersebut dapat dipakai.
terdapat tulangan arah horizontal, maka benda uji tersebut dapat dipakai.
6.
6. Caping benda uji dengan menggunakancampuran belerang dan pasir kwarsaCaping benda uji dengan menggunakancampuran belerang dan pasir kwarsa (dipanaskan hingga mencair) dengan tabel maksimal 10 mm.
(dipanaskan hingga mencair) dengan tabel maksimal 10 mm.
7.
7. Ukur Ukur tinggi benda tinggi benda setelah dicaping setelah dicaping (L(L22).).
8.
8. Tekan benda uji sampai hancur, kemudian tentukan besarnya beban hancurTekan benda uji sampai hancur, kemudian tentukan besarnya beban hancur tersebut (P
tersebut (Pmaxmax).).
9.
9. Setelah data didapatkan tentukan kuat tekan rata-rata sebelum dikoreksiSetelah data didapatkan tentukan kuat tekan rata-rata sebelum dikoreksi (kg/cm
(kg/cm22).).
VI.
VI. ANALISA DATA DAN ANALISA DATA DAN PERHITUNGANPERHITUNGAN
Laporkan hasil pengujian dengan cara mengisikan
Laporkan hasil pengujian dengan cara mengisikan dan menghitung data yangdan menghitung data yang didapat ke dalam tabel terlampir.
didapat ke dalam tabel terlampir.
Contoh perhitungan : Contoh perhitungan :
Data Lapangan Core DrillData Lapangan Core Drill
NO.
NO.
Nama Nama Benda Benda
Uji Uji
Diameter Diameter benda uji benda uji
Panjang Panjang Benda Uji Benda Uji
(L (L11)) (mm) (cm) (mm) (cm) (mm) (cm) (mm) (cm) 1
1 PlatPlat Beton
Beton 93,54 93,54 9,354 9,354 113 113 11,311,3
Berat VolumeBerat Volume
No.
No.
Nama Nama Benda Benda
Uji Uji
Berat Berat Benda Benda uji Di uji Di Udara Udara
Volume Volume Benda Benda
Uji Uji
Berat Berat Volume Volume
(g
(graram) m) (mm(mm ) ) (g(graram/mm/mmm )) 1
1 PlatPlat Beton
Beton 1689 1689 776145 776145 2,172,17
Analisa Data Core DrillAnalisa Data Core Drill
Benda Benda
Uji Uji
Beban Beban Maksimum Maksimum
(N) (N)
Luas Luas Benda Uji Benda Uji
(mm (mm22))
Kuat Tekan Kuat Tekan
Sebelum Sebelum koreksi koreksi (N/mm (N/mm22)) (P)
(P) (A) (A) f'cf'c Silinder
Silinder Beton
Beton 198000 198000 6868,54 6868,54 28,8328,83
L
L22 = panjang benda uji setelah dicaping = panjang benda uji setelah dicaping L
L22= 120,5 mm= 120,5 mm
Faktor Faktor Koreksi Koreksi Arah Bor Arah Bor
Faktro
Faktro Koreksi Koreksi LL22 /L /L11
Faktor Koreksi Faktor Koreksi
Tulangan Tulangan
Kuat Tekan Kuat Tekan Setelah Koreksi Setelah Koreksi (C
(C00) ) LL22/L/L11 (C(C11) ) (C(C22) ) FFcccc (N/mm (N/mm22)) 1
1 0,937 0,937 0,9 0,9 1 1 25,9525,95
C
C00= 1 (karena searah pembebanan)= 1 (karena searah pembebanan) C
C11 = 0,9 ( hasil interpolasi untuk L = 0,9 ( hasil interpolasi untuk L22/Ø/Ørata-ratarata-rata)) C
C22 = 1 (karena tidak ada tulangan) = 1 (karena tidak ada tulangan) Kuat Tekan Setelah Koreksi
Kuat Tekan Setelah Koreksi F
Fcccc = C= C00x Cx C11x Cx C22 x x f’cf’c
= 1 x 0,9 x
= 1 x 0,9 x 1 x 28,831 x 28,83
= 25,95 (N/mm
= 25,95 (N/mm22))