BERBURU WAKTU MUSTAJAB DI HARI JUM’AT
Pada hari jum’at ada satu waktu yang mustajab, bila mana seorang hamba meminta kebaikan kepada Allah pasti akan dikabulkan.
Tahukah anda bahwa ternyata waktu mustajab tersebut ada di antara waktu ashar hingga terbenamnya matahari. Shahabat Anas bin Malik Radhiallahu
‘anhu berkata, Rasulullah Shalllallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
ِﺲﻤﱠﺸﻟا ﺔﺑﻮﺒﻴَﻏ َﻟا ِﺮﺼﻌﻟا َﺪﻌﺑ ﺔﻌﻤﺠﻟا مﻮﻳ ﻓ ﺟﺮُﺗ ﺘﱠﻟا َﺔﻋﺎﺴﻟا اﻮﺴﻤَﺘﻟا
“Carilah satu waktu yang diharapkan (terkabulnya do’a) pada hari Jum’at yaitu setelah ashar hingga terbenamnya matahari” (HR. Tirmidzi no.489 Dishahihkan Syaikh Al-Albani)
Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Kebanyakan hadits-hadits tentang waktu yang diharapkan padanya terkabulnya do’a yaitu setelah ashar, dan diharapkan juga setelah tergelincirnya matahari.” (Sunan Tirmidzi no.489)
Syaikh Al-Albani menambahkan, “Dan sungguh para shahabat telah bersepakat bahwasanya waktu tersebut ada pada akhir waktu dari hari jum’at, sehingga tidak boleh menyelisihnya.” (Shahih At-Targhib 1/441)
Nah, Kita saat ini sedang berada pada waktu tersebut… Mari semangat mencari waktu mustajab.
Jangan lupa mendo’akan kedua orang tua, keluarga, dan anak-anak.
Warisan Salaf menyajikan artikel dan Fatawa Ulama’ Ahlussunnah wal Jama’ah Sebarkan Artikel ini kpd org yg anda cintai smg menjadi amal jariyah.
Ikuti Channel kami di telegram https://bit.ly/warisansalaf Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Link Telegram: https://t.me/warisansalaf/17
Sebelum tidur, mari kita membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah (ayat 285-286). Keutamaannya seperti yang disebutkan dalam hadits berikut ini,
Dari Abu Mas’ud al-Badri radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
ُهﺎَﺘَﻔﻛ ﺔَﻠﻴَﻟ ﻓ ﺎﻤﻫاﺮَﻗ ﻦﻣ ،ةﺮَﻘﺒﻟا ةرﻮﺳ ِﺮﺧآ ﻦﻣ ِنﺎَﺘﻳﻵا
“Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah. Barangsiapa yang membacanya pada suatu malam, maka kedua ayat tersebut akan muncukupinya (orang yang membacanya,pen).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama, sementera keutamaannya sangat besar. Maka mari mulai saat ini kita biasakan membacanya setiap malam.
Bismillah. Kutubus Sittah atau 6 kitab Induk hadits merupakan kitab kebanggaan dan rujukan kaum muslimin di seluruh dunia. Melalui kitab tersebut kaum muslimin mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Islam dalam seluruh aspeknya. Oleh karenanya, kitab ini menjadi rebutan kaum muslimin. Setiap penerbit yang memasarkan 6 kitab induk ini pasti laris manis.
Demikian juga versi elektroniknya baik yang berbentuk PDF, chm, syamilah, bahkan versi web online juga banyak diserbu oleh kaum muslimin.
Nah, bagi yang masih kesulitan mendapatkan kitab-kitab tersebut bisa mendownloadnya di bawah ini:
[wpfilebase tag=file id=85 /]
[wpfilebase tag=file id=86 /]
[wpfilebase tag=file id=87 /]
[wpfilebase tag=file id=88 /]
[wpfilebase tag=file id=89 /]
[wpfilebase tag=file id=90 /]
Bismillah. Saudaraku seiman, berikut ini adalah 4 perkara yang mewajibkan seseorang untuk mandi dan tatacara mandi wajib. Faedah ini kami nukilkan dari Kitab Minhajus Salikin wa Taudhihul Fiqhi fid Diin karya Al-Imam Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di Rahimahullah Ta’ala.
Berkata As-Syaikh As’-Sa’di Rahimahullah:
“Bab Perkara-Perkara Yang Mewajibkan Mandi dan Sifat Mandi Wajib”
Dan diwajibkan mandi dikarenakan:
Pertama: Al-Janabah (Kondisi Junub), yaitu:
Mengeluarkan mani disebabkan senggama atau selainnya.
Bertemunya dua kemaluan.
Kedua: Keluarnya Darah Haid dan Darah Nifas Ketiga: Meninggal Selain Dalam Peperangan Keempat: Masuk Islamnya Seorang kafir Allah Ta’ala berfirman,
{6 :ةﺪﺋﺎﻤﻟا] {اوﺮﻬﱠﻃﺎَﻓ ﺎﺒُﻨﺟ ﻢُﺘْﻨﻛ ْناو]
“Dan jika kalian dalam keadaan junub maka bersucilah (mandilah).” (QS. Al- Maidah:6)
Dan Allah Ta’ala berfirman,
{222 :ةﺮﻘﺒﻟا] .ﺔﻳﻵا {ﻪﻟا ﻢﻛﺮﻣا ﺚﻴﺣ ﻦﻣ ﻦﻫﻮُﺗﺎَﻓ َنﺮﻬَﻄَﺗ اَذﺎَﻓ َنﺮﻬْﻄﻳ ﱠﺘﺣ ﻦﻫﻮﺑﺮْﻘَﺗ ﻻو]
“Dan janganlah kalian mendekati (mencampuri,pen) isteri-isteri kalian hingga mereka bersuci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian.” (QS. Al-Baqarah:222) Yang dimaksud “Apabila mereka telah suci” yakni telah mandi.
Dan nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah memeritahkan seseorang untuk mandi dikarenakan orang itu memandikan jenazah (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu. Dishahihkan Al-Albani dalam Al-Irwa:144)
dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga memerintahkan orang yang masuk Islam untuk mandi (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa’i dari Qois bin ‘Ashim Radhiallahu ‘anhu)
Adapun tatacara mandi janabah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah sebagai berikut:
Terlebih dahulu mencuci dzakarnya.
1.
Berwudhu’ secara sempurna (seperti wudhu’ untuk shalat,pen) 2.
Menuangkan Air ke kepala sebanyak tiga kali dan mengurutnya.
3.
Menuangkan air ke seluruh badan.
4.
Kemudian mencuci kedua kakinya di tempat yang lain.
5.
Dan yang wajib (dikerjakan) dari tatacara di atas adalah membasuh seluruh badan dan kulit yang ada di dasar rambut baik (rambut) yang tebal dan tipis.
Wallahu ‘alam
Sumber: Minhajus Salikin Karya Syaikh As-Sa’di Hal. 49
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya tentang sebagian orang yang menjuluki Ibnul Qoyyim Rahimahullah sebagai dokter hati (Thobibul Qulub) disebabkan banyak sekali beliau membahas perkara hati di dalam kitab-kitab beliau.
Maka beliau menjawab, “Dokter hati adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Ibnu Qoyyim hanya menjelaskan pengobatan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam. Beliau bukanlah dokter hati. Dokter hati (yang sesungguhnya) adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.”
.
Sumber rekaman Pelajaran Manzhumah Al-Ihsai ‘ala Muqoddimah Abi Zaid Al-Quzwaini.
Sumber: http://www.sahab.net/forums/?showtopic=135642
ﻪﺗﺎﻛﺮﺑو ﻪﻟا ﺔﻤﺣرو ﻢﻴﻠﻋ مﻼﺴﻟا
Alhamdulillah wash sholatu wassalamu ‘ala Ar-Rasulil Musthofa wa ‘ala alihi wa Ashabihi wa man walah
Saudaraku seiman, kita semua tentu berharap do’a yang kita panjatkan selama ini dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Betapa bahagianya ketika kita merasakan satu saja do’a yang kita panjatkan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Begitu juga sebaliknya, perasaan sedih yang tak terhingga ketika do’a yang kita panjatkan penuh khusyu’ di keheningan malam, dengan beruraian air mata ternyata tak kunjung dikabulkan.
Barangkali ada yang berpikir , “Mungkinkah do’a itu ditolak? Bukankah Allah telah berjanji mengabulkan do’a yang tulus?” jawabannya tentu saja,
“Ya, sangat mungkin do’a itu tidak dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karena selain Allah berjanji mengabulkan do’a yang ikhlas, juga Allah mengancam tidak akan mengabulkan do’a orang yang tidak memenuhi persyaratan berdo’a.”
Sebagai contoh, satu kisah yang diceritakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa Sallam, dimana ada seorang laki-laki yang sedang dalam perjalanan safar yang sangat panjang, rambutnya kusut dan berdebu, demikian pula bajunya compang camping. Dengan khusyu’nya ia memanjatkan permohonannya kepada
Allah. Sebagai seorang yang sangat butuh bantun, dia menengadahkan kedua tangannya ke arah langit sembari berdo’a, “Wahai Rabbku wahai Rabbku”
Saudaraku seiman, mari kita perhatikan keadaan orang ini. Sungguh padanya telah terpenuhi persyaratan terkabulnya do’a,
Sedang dalam safar.
Bajunya lusuh dan penuh debu tanda butuhnya dia kepada Allah sangat besar, dan tentua saja keadaan ini membuat dia semakin ikhlas dalam berdo’a.
Mengangkat kedua tangan.
Ilhah atau merengek tanda kebutuhan yang sangat kepada Allah Subhanahu wa Ta’la.
Tawassul dengan sifat rububiyyah Allah Ta’ala.
Bagi yang belum pernah mendengar kisah di atas pasti bergumam, “Sebaik-baik keadaan orang yang berdo’a, pasti do’anya dikabulkan.” Anda sangat benar andaisaja tidak ada perkara-perkara yang mengahalangi do’anya dikabulkan Allah. Dalam lanjutan kisanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menuturkan, “Tetapi dia makan dari makanan yang haram, dia minum dari minuman yang haram, tubuhnya dibalut pakaian yang haram, dan dia ditumbuhkan dari perkara yang haram. Bagaimana mungkin do’anya dikabulkan?!”
Hadits di atas sebagai bukti bahwa do’a-do’a yang tidak terpenuhi persyaratannya akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, betapa pun ikhlasnya orang tersebut dalam memintanya.
Saudaraku seiman, beranjak dari sini, maka sebuah keharusan bagi kita semua untuk mengetahui apasaja adab-adab berdo’a agar do’a yang kita panjatkan diterima dan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka dalam kesempatan ini kami akan menukilkan adab-adab yang telah diringkas di dalam kitab Ad-Du’au Minal Kitab was Sunnah. Semoga usaha kami ini mendapatkan nilai yang besar di sisi Allahu Rabbul ‘alamin
Adab dan Sebab Terkabulnya Do’a (Tambahan Keterangan di dalam dua kurung dari kami):
Ikhlas karena Allah.
1.
Memulai dan mengakhiri do’a dengan pujian dan sanjungan 2.
kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi (Jangan seseorang langsung berdo’a kebutuhannya, tetapi mulailah dengan pujian yang sesuai dengan do’anya, contoh: Ya Allah Yang Mengabulkan Do’a, Pemberi Rejeki, atau Yang Maha Pengampun. Semua pujian di sesuaikan dengan isi do’anya)
Kepastian di dalam doa dan yakin akan dikabulkan (Jangan berdo’a 3.
seperti, “Ya Allah andai Engkau berkehendak berilah aku rejeki yang halal”, atau “Jika Engkau Mau ampunilah aku”, tetapi pastikanlah, “Ya Allah Yang Maha Pengampung, ampunilah hamba-Mu yang lemah dan penuh dengan dosa ini)
Merengek dan Mengulang-ulang Do’anya dan Tidak Terburu-buru 4.
(Terburu-buru seperti seorang berkara, aku sudah berdo’a tapi tidak dikabulkan, ini sebab tidak dikabulkannya do’a)
Hadirnya Hati Ketika Berdo’a (Berdo’a dengan hati yang khusyu’ dan 5.
meresapi)
Berdo’a Di waktu tenang dan Darurat (Jangan berdo’a di waktu butuh 6.
saja seperti keadaan kaum musyrikin di jaman Rasul) Tidak Diminta Kecuali Hanya Allah Saja.
7.
Tidak Berdo’a Kejelekan kepada keluarga, harta, anak, dan diri 8.
sendiri.
Melirihkan suara.
9.
Mengakui dosa dan bersitighfar darinya, mengakui nikmat dan 10.
bersyukur atasnya.
Tidak memberatkan diri dalam membuat kata-kata yang bagus 11.
dalam bentuk sajak.
Merendahkan diri, khusyu’, berharap, dan takut.
12.
Mengembalikan setiap kezhaliman kepada pemiliknya dan 13.
bertaubat.
Mengulangi do’a tiga kali.
14.
Menghadap Kiblat.
15.
Mengangkat kedua Tangan.
16.
Berwudhu’ Jika Memungkinkan.
17.
Tidak I’tida’ Dalam berdo’a (yaitu do’a-do’a yang tidak syar’i).
18.
Memulai Berdo’a untuk dirinya sebelum orang lain (contoh, Ya 19.
Allah, ampunilah aku dan seluruh kaum muslimin).
Bertawassul dengan Nama dan Sifat Allah, atau dengan amalan 20.
shalih, atau dengan orang shalih yang masih hidup dan hadir (contoh dengan nama dan sifat Allah, “Ya Allah Yang Maha Penerima Taubat atau Ya Allah Yang menciptakan Langit dan Bumi”, contoh amalan shalih, “Ya Allah, aku telah berbakti kepada kedua orang tuaku karena menjalankan perintah-Mu, ya Allah ridhailah aku”. Adapun dengan orang shalih harus disyaratkan hidup dan ada hadir)
Tidak boleh Mengkonsumsi Makanan, Minuman, dan Pakaian yang 21.
Haram.
Tidak berdo’a kejelekan atau memutuskan tali kekerabatan.
22.
Amar ma’ruf dan nahir munkar.
23.
Menjauhkan diri dari kemaksiatan.
24.
Dengan kita berusaha melaksanakan adab-adab di atas, maka insya Allah doa yang kita panjatkan pasti akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman,
ْﻢَﻟ ﺐِﺠَﺘﺳا ﻧﻮﻋدا ﻢﺑر لﺎَﻗو
“dan Rabb kalian telah berfirman, “Berdo’alah kepada-Ku pasti aku kabulkan.”
(QS. Ghafir:60)
Semoga faedah yang sedikit ini bermanfaat untuk kita semua.
Oleh:
Admin Warisan Salaf
Bismillah. Barangkali antum membutuhkan kitab yang satu ini. Kitab yang membahas secara detail tentang aqidah Al-Imam Malik Rahimahullah. Kitab ini ditulis oleh Dr. Su’ud bin Abdul Aziz Ad-Da’jan -Semoga Allah selalu melindungi beliau-.
Kandungan ringkas dari kitab ini adalah:
Membahas Biografi singkat Al-Imam Malik.
Ushul Manhaj Imam Malik dalam hal Aqidah Ucapan-Ucapan beliau tentang Keimanan.
Ucapan-ucapan beliau tentang Sifat Allah.
Keimanan Kepada Para Nabi dan Rasul Menurut Beliau.
Ucapan-ucapan Beliau tentang hari akhir dan yang berkaitan dengannya.
Keimanan kepada Takdir Menurut Beliau.
Pembatal-Pembatal Keimanan Menurut Beliau.
Disertai Biografi Al-Imam Ibnu Abi Zaid Al-Quzwaini yang dijuluki Malik Kecil.
Yang berminat silakan didownload melalui link di bawah ini:
[wpfilebase tag=file id=10 tpl=download-button /]