• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

41 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Gambaran Umum Kota Batam

Area Batam dibangun oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1969 sebagai penghalang logistik dan operasional untuk eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas pantai PN Pertamina. Sebagai bagian dari pertumbuhan kawasan, pemerintah Indonesia membentuk Otoritas Pengembangan Kawasan Industri Pulau Batam (OPDIPB) untuk mendukung transformasi Pulau Batam menjadi kawasan industri dan komersial, serta transfer kapal, stockpile dan logistik, dan basis pariwisata.

Sejalan dengan perkembangan Wilayah Batam, maka dibentuklah Kotamadya Batam berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1983 dan diresmikan pada tanggal 24 Desember 1983. Secara administratif Pemerintah Kota Batam dipimpin oleh seorang Walikota yang berkedudukan setingkat dengan pemimpin kabupaten/kota daerah tingakt II lainnya dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah Provinsi Tingkat I Riau.

Kota Batam berada di Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan salah satu kota yang memiliki potensi pertumbuhan terpesat di Indonesia. Lokasi Kota Batam yang menguntungkan, yang berbatasan langsung dengan Singapura, menjadikannya salah satu tujuan ekonomi dan perdagangan utama kota ini. Kota Batam dibangun dan dikembangkan sebagai kawasan industri dan perdagangan oleh pemerintah pada tahun 1970. Kota Batam memiliki populasi sekitar 6000 orang pada saat itu, dan hanya dalam 40 tahun, populasinya telah meningkat 170 kali lipat. Pembangunan infrastruktur dan properti yang terus menerus di Kota Batam menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah penduduk..

1.1.1 Visi dan Misi Kota Batam

1.1.2 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Visi : “Terwujudnya Batam sebagai Bandar Dunia Madani yang Berdaya Saing, Maju, Sejahtera dan Bermartabat”

(2)

42 Misi :

1. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel, dan mengayomi.

2. Mewujudkan SDM Daerah yang bertaqwa, berdayasaing dan masyarakat yang sejahtera.

3. Mewujudkan tata ruang kota yang berwawasan lingkungan, infrastruktur kota yang modern, serta penataan permukiman yang ramah, asri dan nyaman sesuai nilai budaya bangsa.

4. Mewujudkan penguatan sektor jasa, perdagangan, pariwisata, dan pertanian/ perikanan dalam menopang perekonomian daerah.

5. Mewujudkan penguatan ekonomi kerakyatan berbasis UMKM dan Koperasi yang bersinergi dengan kebutuhan industri dan pasar domestik.

6. Mewujudkan percepatan pembangunan di daerah hinterland sebagai penopang dan penyangga perekonomian Kota Batam.

1.1.3 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kota Batam memiliki luas wilayah 426.447,06 ha, dengan luas daratan 108.778,09 ha dan perairan/laut 317.668,97 ha. Kota Batam mencakup sekitar 370 pulau, beberapa di antaranya merupakan pos terdepan dari zona perbatasan nasional. Kota Batam terbagi menjadi 12 kecamatan dan 64 kelurahan, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Dalam contoh ini, Kota Batam berada tepat di sebelahnya:

Sebelah Utara : Singapura dan Malaysia Sebelah Selatan : Kabupaten Lingga

Sebelah Barat : Kabupaten Karimun dan Laut Internasional Sebelah Timur : Kabupaten Bintan dan Kota Tanjung Pinang.

1.1.4 Posisi Astronomis dan Geografis Kota Batam a. Posisi Astronomis

(3)

43

Secara geografis wilayah Kota Batam terletak antara 0°25’29”-1°15'00”

Lintang Utara dan 103°34'35”-104°26'04” Bujur timur. Di sebelah utara wilayah Kota Batam berbatasan dengan Singapura dan Malaysia, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lingga, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karimun dan Laut Internasional, kemudian di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bintan serta Kota Tanjung Pinang. Letak Kota Batam yang berdekatan dengan negara-negara tetangga dan laut internasional menjadikan posisi Kota Batam sangat strategis dan menjadikan keunggulan kompetitif bagi Kota Batam.

b. Posisi Geostrategik

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Kota Batam terhubung langsung dengan dua negara dan wilayah yang berdekatan, sehingga meningkatkan lalu lintas komersial internasional. Hal ini tentunya berdampak baik bagi posisi geostrategis Kota Batam. Dari segi ekonomi, kawasan Batam menarik negara- negara tetangga untuk merelokasi kegiatan ekonominya, antara lain sebagai industri manufaktur, perdagangan, dan jasa, ke Batam. Hal ini cukup besar karena banyaknya lahan dan tenaga kerja, serta kemudahan investasi yang dapat dilakukan. Lebih lanjut, desain Kawasan Batam yang terdiri dari rangkaian pulau memberikan peluang bagi pengembangan sektor bahari.

3.2 Kondisi Pemerintahan

Pemerintah Kota dan Badan Pengusahaan adalah dua jenis pemerintahan di Kota Batam yang saat itu dikenal dengan dualisme pemerintahan. Presiden Jokowi membubarkan dualisme Pemerintah Kota Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas pada 17 September 2019, mengakhiri dualisme pemerintahan. Pemerintah Walikota Batam diberikan penghargaan Badan Pengusahaan Batam berdasarkan kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 62 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2007 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam..

(4)

44 3.3 Kependudukan di Kota Batam

Sejak Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Pulau Batam dan banyak pulau-pulau sekitarnya, salah satunya Kota Batam, sebagai kawasan industri dan perdagangan daripada kapal dan wisatawan. Per September 2020, jumlah penduduk Kota Batam adalah 1.196 juta orang, dengan laju pertumbuhan penduduk setiap tahun (2010-2020) sebesar 2,32 persen, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).

3.4 Bidang Perekonomian

Perekonomian di Kota Batam pada setiap tahunnya relative mengalami peningkatan, dengan laju pertumbuhan ekonomi Kota Batam pada tahun 2019 naik signifikan mecapai angka 5,29 persen. Sedangkan angka pertumbuhan ekonomi Kota Batam ditahun sebelumnya sebesar 4,56 persen Alhasil, Kota Batam berperan sebagai katalis pembangunan ekonomi baik secara nasional maupun di Provinsi Kepulauan Riau.

Sektor komunikasi, tenaga listrik, udara, dan gas, serta sektor perbankan, industri, dan perkapalan, perdagangan, dan jasa merupakan beberapa sektor penggerak ekonomi yang menjadi urat nadi perekonomian Kota Batam. Produk- produk yang dimiliki Kota Batam diproduksi tidak hanya untuk dikonsumsi oleh warga Kota Batam dan Indonesia, tetapi juga untuk dijual ke negara lain.

3.5 Tentang Profil Dinas Komunikasi dan Informatika, Visi Misi, Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Cara Kerja Kota Batam

Penguasa Teknologi informasi dengan baik dapat membantu kita untuk mewujudkan E-Government dalam rangka terciptanya Good Governance yang menjadi tuntutan bagi seluruh masyarakat pada saat ini. Panduan-panduan bagi pengembangan Teknologi informatika pada bidang Pemerintah Pusat melalui intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government serta Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018

(5)

45

Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Dengan kata lain bahwa saat ini Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam telah bersedia dan siap untuk melangkah lebih maju lagi dengan semangat, inovasi, integritas, optimisme dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi Pemerintah dan seluruh masyarakat Kota Batam.

3.5.1 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam

Visi : “Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dan Mudah diakses masyarakat.”

Misi :

1. Mewujudkan Implementasi E-Government guna mendorong percepatan intergasi layanan publik dan kepemerintahan;

2. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Pemerintahan Kota Batam untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas;

3. Menyelenggarakan statistik sektoral guna mendukung satu data Pemerintahan Kota Batam dalam perencanaan pembangunan daerah;

4. Menyelenggarakan persandian untuk pengamanan informasi di lingkungan Pemerintahan Kota Batam

3.5.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam

a. Tugas Pokok

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Komunikasi dan Informatika, Persandian, dan Statistik daerah sesuai dengan kewenangannya.

b. Tugas dan Fungsi

(6)

46

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Bidang Penyelenggaraan E-Government, Bidang Statistik, Bidang Persandian.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Bidang Penyelenggaraan E- Government, Bidang Statistik, Bidang Persandian.

3. Pembinaan dan pelaksanaan di Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Bidang Penyelenggaraan E-Government, Bidang Statistik, Bidang Persandian.

4. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan Dinas.

3.5.1 Susunan Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam

Sumber gambar : https://kominfo.batam.go.id/struktur-organisasi/

(7)

47 3.6 Aplikasi APEKESAH

Gambar 3.2 Logo Aplikasi APEKESAH

Sumber gambar : https://wiki.batam.go.id

Aplikasi APEKESAH merupakan aplikasi mobile dan layanan berbasis website yang dapat digunakan oleh siapa saja di wilayah kota Batam untuk mengajukan pengaduan. Bisa di download di playstore dan appstore (bisa via android atau ios). Nama APEKESAH berasal dari kesan Batam, kota yang dikenal dengan budaya Melayunya dan disebut sebagai kota Melayu. APEKESAH merupakan singkatan dari “Pengaduan Masyarakat” yang artinya masyarakat dapat menggunakan aplikasi APEKESAH untuk menyampaikan pengaduan, ide, dan kritik. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemerintah Kota Batam mulai mengembangkan dan membuat aplikasi ini pada tahun 2017. Masalah birokrasi, pelayanan, kecelakaan, dan masalah lain yang memerlukan perhatian dari pemerintah kota Batam sesuai dengan tanggung jawab masing-masing organisasi perangkat daerah adalah contohnya pengaduan (OPD). Pengaduan masyarakat akan diterima dan diteruskan ke OPD yang sesuai, yang akan bertanggung jawab atas setiap masalah yang dilaporkan.

Masyarakat dapat mengajukan pengaduan melalui layanan APEKESAH yang tersedia di mobile apps dan online di https://APEKESAH.batam.go.id.

Pengaduan harus mencakup rincian rinci tentang kejadian, termasuk lokasi dan tanggal kejadian, serta deskripsi pengaduan. Masyarakat bisa memilih OPD mana yang akan mengusut pengaduan tersebut. Pengaduan masyarakat akan segera diinvestigasi oleh OPD terkait, dengan response time maksimal 2 x 24 jam.

3.7 Dasar Hukum

Peraturan Walikota (Perwako) nomor 38 tahun 2017 tentang Layanan aduan Masyarakat menggunakan sistem elektronik (Peraturan Walikota Batam, 2017).

Referensi

Dokumen terkait

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengatur dan mengendalikan tugas Dinas yang meliputi perencanaan, pengelolaan,

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengatur dan mengendalikan tugas dinas yang meliputi perencanaan, pengelolaan,

Kepala Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas

(1) Sekretaris DPRD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Bupati dalam merumuskan, memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas

a) Memimpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok baik kesekretariatan perencanaan program maupun urusan

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengatur dan mengendalikan tugas Dinas yang meliputi perencanaan, pengelolaan,

(1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan menyelaraskan, memfasilitasi, dan menyelenggarakan fungsi penunjang

Memimpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok baik kesekretariatan perencanaan program maupun urusan pemerintahan dalam