• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA MP3 DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MATERI BELAJAR AL-QUR AN PADA SISWA KELAS V SDN 1 BARU TAHUN PELAJARAN 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN MEDIA MP3 DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MATERI BELAJAR AL-QUR AN PADA SISWA KELAS V SDN 1 BARU TAHUN PELAJARAN 2020/2021"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA MP3 DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MATERI BELAJAR AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS V SDN 1

BARU TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Suprapti, S.Pd.I

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Baru

Jl. Sukma Aryaningrat, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat Abstract

The purpose of this study is to describe and analyze the application of MP3 media in an effort to improve learning outcomes of Islamic religious education learning materials for the Qur'an in fifth grade students of SDN 1 New Academic Year 2020/2021. The results of this study indicate that learning using MP3 media is very effective in improving student achievement in Islamic religious education subjects. This can be seen from the increase in the value of learning achievement of students from the first cycle with the average value of class completeness reaching 60% and in the second cycle the average class completeness reaching 88%.

Keyword : Improving Learning Achievement, Islamic Religius Education and Classroom Action Research Abstraks

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan mendeskripsikan dan menganalisa penerapan media MP3 dalam upaya meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam materi belajar Al-Qur’an pada siswa kelas V SDN 1 Baru Tahun Ajaran 2020/2021. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan media MP3 sangat efektif dalam meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai prestasi belajar peserta didik dari siklus pertama dengan nilai rata-rata ketuntasan kelas mencapai 60% dan pada siklus kedua rata- rata hasil ketuntasan kelas mencapai 88%.

Kata Kunci : Meningkatkan Prestasi Belajar, Pendidikan Agama Islam dan Penelitian Tindakan Kelas PENDAHULUAN

Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini, hal ini berkaitan dengan fenomena dekadensi moral yang terjadi ditengah – tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan beragam. Kriminalitas, ketidakadilan, korupsi, kekerasan pada anak, pelangggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik pada bangsa Indonesia (Ainiyah, 2013).

Pendidikan karakter menjadi sebuah jawaban yang tepat atas permasalahan- permasalahan yang telah disebut di atas dan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi dari pendidikan karakter tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pendidikan karakter disekolah adalah mengoptimalkan pembelajaran materi pendidikan agama Islam (PAI).

Peran pendidikan agama khususnya pendidikan agama Islam sangatlah strategis dalam mewujudkan pembentukan karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana

transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan prilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya.

Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan.

Berdasarkan hasil pengamatan awal di SDN 1 Baru khususnya untuk Kelas V pada mata pelajaran PAI materi mari belajar Al- Qur’an proses belajar mengajar di kelas masih dilakukan dengan metode konvensional. Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung banyak siswa yang kurang paham dan mengerti dan ada sebagian juga yang mengantuk serta ngobrol didalam kelas.

Rasa ingin tahu siswa itu tidak ada atau tidak ada kemauan, kemandirian dalam kegiatan pembelajaran pun sedikit sekali terlihat apalagi ketekunan yang dimiliki pun

(2)

belum nampak. Selain itu hanya ada beberapa siswa yang aktif dikelas, mereka mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan, namun masih banyak siswa yang hanya menjadi pendengar dan tergolong orang yang pasif di kelas. Saat mendapatkan nilai yang tidak memuaskan menjadi hal yang biasa bagi siswa. Siswa tidak termotivasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Jika hal ini didiamkan saja oleh guru dan tidak diupayakan adanya perbaikan maka tujuan kegiatan pembelajaran tersebut tentu tidak akan dapat tercapai dengan maksimal.

Strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan yang sesuai melalui permainan yang menggunakan penggunaan media MP3 sebagai salah satu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterampilan sebagai suatu dasar yang wajib dimiliki oleh peserta didik dan dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir anak yang baik dan akan termotivasi untuk belajar. khususnya dalam pembelajaran PAI materi Mari belajar Al-Qur’an.

Berdasarkan latar belakang diatas maka fokus dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisa penerapan media MP3 dalam upaya meningkatkan hasil belajar PAI materi belajar Al-Qur’an pada siswa kelas V SDN 1 Baru Tahun Ajaran 2020/2021.

METODE PENELITIAN

Permasalahan inti dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar PAI. Permasalahan ini berkaitan dengan proses pembelajaran PAI di Sekolah Dasar. Hal ini berarti penelitian bertujuan untuk memecahkan permasalahan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu penelitian ini bersifat penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Beberapa keunikan dari Penelitian Tindakan Kelas, diantaranya sebagai berikut:

a. PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja berupaya untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.

b. PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru.

c. Hal yang dipermasalahkan bukan dihasilkan dari kajian teoritis atau dari hasil penelitian terdahulu, tetapi berasal

dari adanya permasalahan yang nyata dan aktual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas.

d. PTK dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata dan jelas mengenai hal- hal yang terjadi didalam kelas.

e. Adanya kolaborasi (kerja sama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa,dan lain-lain) dan penulis dalam pemahaman kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action).

f. PTK dilakukan hanya apabila ada keputusan kelompok dan komitme untuk pengembangan, untuk meningkatkan profesionalisme guru dan untuk memperoleh pengetahuan sebagai pemecahan masalah.

Manfaat penelitian tindakan kelas bagi pembelajaran siswa, disamping guru melaksanakan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat menjadi model / contoh bagi para siswa dalam bersifat kritis terhadap hasil belajar. PTK mempunyai keterbatasan yaitu validitasnya yang masih sering dipertanyakan serta tidak mungkin melakukan generalisasi karena sampelnya hanya kelas dari yang berperan sebagai pengajar dan peneliti.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk mengubah dan memperbaiki mutu pembelajaran melalui suatu tindakan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru, baik dalam hal kurikulum, metode media, strategi maupun alat bantu.

Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah di SDN 1 Baru Kabupaten Kotawaringin Barat, kelas V dengan jumlah siswa 7 orang. Alasan penulis mengambil kelas V sebagai objek penelitian karena nilai PAI paling rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain, motivasi yang rendah, kurang aktif sehingga kualitas hasil belajar juga rendah. Hal ini mendorong penulis mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran MP3 dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan hasil belajar dengan materi belajar Al-Qur’an. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah.

(3)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dokumen

Penulis mengumpulkan data nilai tertulis yang berupa daftar nilai formatif tentang nilai PAI siswa.

b. Observasi

Menurut Djaali dan Muljono (2008), observasi merupakan cara menghimpun keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diamati. selain itu observasi juga dapat dilakukan secara partisipatif, non partisipatif, observasi eksperimental dan observasi non eksperimental.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi pratisipan, dimana peneliti berperan aktif mengamati dan mengikuti semua kegiatan yang sedang dilakukan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai partisipasi serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola KBM.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.

Dalam melakukan wawancara setiap pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan PTK. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan media MP3.

d. Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.

e. Diskusi

Diskusi dilakukan oleh penulis dengan guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK.

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahapan prosedur observasi yang akan dilakukan dalam dua siklus. Adapun langkah-langkah prosedur operasi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Siklus I dan II 1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, penulis melakukan dan mengadakan beberapa kali pertemuan dengan guru kelas untuk membahas teknis pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas, dalam pertemuan ini penulis menganalisis setiap materi pelajaran kemudian langkah yang diambil selanjutnya adalah:

1) Menentukan materi yang akan diajarkan sesuai silabus dan kurikulum yaitu pelajaran PAI materi Mari belajar al-Qur’an

2) Membuat rencana pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi pembelajaran dengan media MP3 3) Menyusun lembar kerja siwa

4) Mendiskusikan bahan dan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran

5) Menyusun format atau lembar observasi yang akan digunakan 6) Menyusun tes untuk mengukur hasil

belajar siswa selama tindakan penelitian

2. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media MP3 yang sesuai dengan rencana pembelajaran, pelaksanaan siklus berlangsung sebanyak dua kali pertemuan.

Pada akhir tindakan akan dilakukan tes tentang sejauh mana siswa memahami pelajaran.

3. Observasi

Observasi yang dilakukan meliputi monitoring pada proses pembelajaran di kelas secara langsung.

Kegiatan yang diamati meliputi situasi kelas, aktivitas anak didik, keaktifan anak didik dalam pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki.

(4)

4. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan dengan mempertimbangkan pedoman mengajar yang dilakukan serta melihat kesesuaian yang dicapai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran yang pada akhirnya kelemahan dan kekurangan untuk kemudian diperbaiki dalam siklus kedua.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Keadaan Kemampuan Awal Siswa

Temuan yang didapatkan selama proses penelitian berlangsung yakni pada saat sebelum melakukan tindakan terhadap siswa yang akan diteliti, penulis mendapatkan masih ada siswa yang tidak mau mendengarkan ketika guru menerangkan di depan kelas. Metode pembelajaran yang digunakan guru merupakan metode ceramah yang membuat sebagian siswa merasa sudah bosan terhadap materi yang diberikan.

Sehingga ketika dilakukannya pre test terdapat banyak siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya.

Kemudian pada temuan selanjutnya selama proses pembelajaran dengan menggunakan media MP3, siswa terlihat semangat dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga siswa terlihat aktif dalam megikuti pelajaran. Dan disinilah peran peneliti untuk melaksanakan tindakan agar proses pembelajaran menjadi lebih baik dan siswa berminat serta bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Jadi melalui pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Maka data yang diperoleh berdasarkan tes awal yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Pra Tindakan

Pra tindakan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum memulai siklus I dan II. Siswa diberikan tes dalam bentuk tes tertulis.

Adapun data hasil tes pra tindakan sebagai berikut:

Tabel 1 Daftar Nilai Pra Siklus No Nama Nilai Keterangan

1 ASI 60 Belum Tuntas

2 ASP 70 Belum Tuntas

3 SLN 50 Belum Tuntas

4 ALP 60 Belum Tuntas

5 CAS 80 Tuntas

6 ND 60 Belum Tuntas

7 NAP 60 Belum Tuntas

8 JP 70 Belum Tuntas

9 MHA 50 Belum Tuntas

10 YAS 60 Belum Tuntas

11 SLN 80 Tuntas

12 AAS 60 Belum Tuntas 13 MNO 70 Belum Tuntas 14 NAA 50 Belum Tuntas 15 YAK 50 Belum Tuntas 16 YWK 50 Belum Tuntas

17 DP 80 Tuntas

18 YBL 50 Belum Tuntas 19 JKLS 50 Belum Tuntas 20 WDC 50 Belum Tuntas 21 ZDA 50 Belum Tuntas Nilai Rata-rata 60

Jumlah Siswa

Tuntas 3

Prosentase

Ketuntasan 14,28%

Sumber: Data diolah Keterangan :

Nilai < 75 : Nilai Belum Tuntas.

Nilai > 75 : Nilai Tuntas.

(5)

Menghitung rata-rata nilai peserta didik Rumus : 𝜒 = Σ𝜒𝑖

𝑁

Jadi, rata-rata nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

= 1000 17

= 58,8.

Menghitung ketuntasan belajar klasikal Rumus : 𝑃 = Σ𝑛1 × 100 %

Σ𝑛

𝑃 = 5

22

x 100%

= 11,76 % Kriteria hasil belajar:

Nilai < 75= Belum Tuntas Nilai > 75 = Tuntas Analisis data :

Berdasarkan data pada siklus ini diperoleh:

a. Jumlah peserta didik : 21 Siswa .

b. Jumlah peserta didik yang tuntas belajar : 1 siswa.

c. Jumlah peserta didik yang tidak tuntas belajar : 6 siswa.

d. Rata-rata nilai peserta didik : 58,8 e. Ketuntasan belajar klasikal: 11,76 %.

Setelah mengamati secara proses pembelajaran PAI materi Mari belajar al- Qur’an Kelas V pada tahap pra siklus, kemudian peneliti mendiskusikan dengan guru minta untuk tahap berikutnya yaitu tahap siklus I untuk mengingkatkan hasil belajar siswa.

Siklus I

Perencanaan Tindakan

Perencanaan yang dilakukan adalah menyiapkan dan merancang RPP untuk dua kali pertemuan pada siklus I, tujuannya agar dalam proses pembelajaran dapat terlaksana dengan efisien dan efektif. Menganalisis soal dimana letak kesulitan, sedang dan mudahnya soal, mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru untuk mengamati proses belajar mengajar pada materi mari belajar al-Qur’an dengan menggunakan media MP3.

Berdasarkan hasil pre test diatas, maka pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah merencanakan tindakan yaitu sebagai berikut:

a. Membuat RPP, yang akan dilaksanakan pada siklus I dalam upaya membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mari belajar al-Qur’an.

b. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya proses pembelajaran, yaitu buku ajar siswa.

c. Membuat format test hasil belajar siswa, untuk melihat hasil belajar siswa pada materi mari belajar al-Qur’an,

d. Melakukan wawancara untuk siswa yang berkualitas dalam belajar.

Pelaksanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran dimana penulis juga bertindak sebagai guru dikelas.

Pembelajaran yang akan dilaksanakan menggunakan media MP3. Materi yang diajarkan adalah Materi Mari belajar al- Qur’an. Penulis melaksanakan tindakan kegiatan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit.

1) Kegiatan Awal

a. guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama;

b. guru memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran;

c. guru menyapa peserta didik; dan d. menyampaikan tujuan pembelajaran.

e. Sebelum masuk pada inti pembelajaran membaca, maka guru terlebih dahulu meminta agar peserta didik secara klasikal mencermati mengapa orang yang membaca al- Qur’an tergolong manusia yang beruntung dan istimewa.

2) Kegiatan Inti

a. Membaca Surah at-Tin

a) Sebelum masuk pada inti pembelajaran membaca, guru terlebih dahulu memutar MP3 bacaan surat at-Tin dan siswa mendengarkan.

b) Guru menunjuk beberapa peserta didik sebagai model untuk membaca Q.S.at-Tin.

(6)

c) Guru memberikan penguatan dengan memberikan contoh membaca Q.S.at-Tin yang benar.

d) Guru melafalkan secara berulang huruf-huruf yang dianggap sulit dan peserta didik diminta untuk menirukan pelafalan tersebut secara bersama. Selanjutnya, secara bergiliran peserta didik melafalkan Q.S.at-Tin dengan benar.

e) Guru kembali memberikan contoh bacaan Q.S.at-Tin yang benar.

f) Peserta didik menirukan bacaan Q.S.at-Tin bersama-sama, selanjutnya ditunjuk beberapa peserta didik untuk membacanya.

b. Menghafal Surah at-Tin

a) Guru melafalkan dengan cara menghafal Q.S.at-Tin dengan suara jelas ayat satu s.d dua, diikuti seluruh peserta didik, sesekali akan meminta salah satu dari peserta didik untuk menghafalnya (lakukan sebanyak dua sampai tiga kali).

b) Mengikuti langkah poin satu, diteruskan ayat tiga sampai ayat empat, ayat lima sampai ayat enam, dan ayat tujuh sampai ayat delapan.

c) Lakukan pola ayat satu sampai ayat empat (lakukan sebanyak dua-tiga kali).

d) Diteruskan pola ayat lima sampai ayat enam (lakukan sebanyak dua-tiga kali).

e) Selanjutnya pola ayat tujuh sampai ayat delapan (lakukan sebanyak dua-tiga kali).

f) Pola terakhir ayat satu s.d.

delapan (satu surah utuh) diawali gurunya, kemudian diikuti peserta didik (lakukan sebanyak 2-3 kali).

3. Penutup

a. Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

b. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan

masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;

c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok;

d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan, guru memberikan tes hasil belajar pada setiap siswa, yang bertujuan untuk melihat sejauh mana motivasi siswa pada siklus I dan motivasi siswa pada tahap perencanaan siklus I.

Observasi

Langkah ini merupakan pengamatan terhadap motivasi peserta didik dalam media MP3. Motivasi yang diamati ada lima kategori diantaranya :

a. Peserta didik bersemangat dan siap dalam KBM.

b. Partisipasi peserta didik dalam pertanyaan pra syarat yang diajukan guru.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang Materi Mari belajar al- Qur’an.

d. Peserta didik yang aktif dalam kelompok.

e. Peserta didik aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik.

Dari hasil pengamatan motivasi peserta didik pada tahap siklus 1 materi Mari belajar al-Qur’an dengan media MP3 memiliki nilai persentase 75% dengan kategori “baik”. Hal ini menujukkan bahwa strategi yang diterapkan dapat membuat siswa termotivasi dalam PBM.

(7)

Keaktifan siswa juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa, maka dari itu peneliti melakukan tes (post test) pada akhir pembelajaran dengan hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 2 Daftar Nilai Siklus I No Nama Nilai Keterangan

1 ASI 80 Tuntas

2 ASP 73 Belum Tuntas

3 SLN 80 Tuntas

4 ALP 80 Tuntas

5 CAS 80 Tuntas

6 ND 70 Belum Tuntas

7 NAP 73 Belum Tuntas

8 JP 80 Tuntas

9 MHA 80 Tuntas

10 YAS 74 Belum Tuntas

11 SLN 80 Tuntas

12 AAS 80 Tuntas

13 MNO 80 Tuntas

14 NAA 80 Tuntas

15 YAK 80 Tuntas

16 YWK 80 Tuntas

17 DP 80 Tuntas

18 YBL 80 Tuntas

19 JKLS 73 Belum Tuntas

20 WDC 80 Tuntas

21 ZDA 80 Tuntas

Nilai Rata-rata 78,23 Jumlah Siswa

Tuntas 16

Prosentase

Ketuntasan 76,19%

Sumber: Data diolah

Keterangan :

Nilai < 75 : Nilai Belum Tuntas.

Nilai > 75 : Nilai Tuntas.

Menghitung rata-rata nilai peserta didik Rumus :

𝜒 = Σ𝜒𝑖 𝑁

Jadi, rata-rata nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

= 1260 17

= 74,11

Menghitung ketuntasan belajar klasikal Rumus : 𝑃 = Σ𝑛1 × 100 %

Σ𝑛 𝑃 = 8 x 100%

17

= 47,05%

Kriteria hasil belajar:

Nilai < 75 = Belum Tuntas Nilai > 75 = Tuntas Analisis data :

Berdasarkan data pada siklus ini diperoleh:

a. Jumlah peserta didik : 21 Siswa .

b. Jumlah peserta didik yang tuntas belajar : 6 siswa.

c. Jumlah peserta didik yang tidak tuntas belajar : 1 siswa.

d. Rata-rata nilai peserta didik : 74,11 e. Ketuntasan belajar klasikal : 47,05 %.

Berdasarkan tes hasil belajar klasikal memiliki persentase 47,05 % dengan kategori

“tinggi”. Walaupun dengan kategori tersebut masih ada siswa yang belum tuntas. Hal ini akan dilanjutkan dengan mengadakan siklus II. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I masih butuh perbaikan, karena masih ada beberapa peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar dan ketuntasan belajar klasikal belum tercapai yang artinya masih ada beberapa peserta didik yang memiliki hasil belajar yang rendah .

(8)

Refleksi

Setelah proses pembelajaran siklus I peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan pada penyajian siklus I yang kemudian di gunakan untuk perbaikan pada siklus II, hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan dan kemampuan guru a. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik sebelum pelaksanaan pembelajaran serta memberikan penegasan kepada peserta didik yang sering berbuat ulah dan mengganggu temannya.

b. Guru memanfaatkan waktu secara optimal dengan masuk kelas tepat waktu dan melakukan persiapan secara matang.

c. Peserta didik ditekankan lagi untuk lebih fokus dalam proses pembelajaran.

2. Pengamatan aktivitas peserta didik

a. Masing–masing kelompok kurang bisa saling mendengarkan pendapat temannya.

b. Keterampilan masing–masing kelompok masih kurang, sehingga dalam melakukan tugas saling berebut ingin menjadi yang terbaik.

c. Ada sebagian peserta didik yang masih diam saja, karena masih mengharapkan temannya yang dapat melakukannya.

Dari hasil tes akhir siklus I ternyata ketuntasan belajar klasikal peserta didik mencapai (47,05%) dengan nilai rata-rata (74,11) dengan melihat hasil ketuntasan peserta didik tersebut maka perlu diadakan perbaikan pada siklus II.

Siklus II

Perencanaan Tindakan

Untuk meningkatkan keberhasilan dan memperbaiki ketidak tuntasan belajar yang terdapat pada siklus I, maka langkah- langkah yang dapat ditempuh pada rencana tindakan II ini adalah :

a. Guru memperbaiki dan mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Guru lebih aktif membimbing dan mengarahkan siswa, serta memberikan motivasi kepada siswa dalam melaksanakan pembelajaran.

c. Guru menyusun format observasi aktivitas belajar siswa siklus II, untuk mengamati

aktivitas belajar siswa dan melihat apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa.

d. Guru melakukan wawancara terhadap siswa

Pelaksanaan

Pembelajaran yang dilakukan pada tindakan II ini dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit.

Kegiatan pembelajaran merupakan pengembangan pelaksanaan RPP yang telah disusun. Berikut merupakan rincian kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Pertemuan kedua, sebagai tindakan kedua yang dilakukan dengan berbagai perbaikan pada proses pembelajaran dengan menggunakan media MP3. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Kegiatan Awal

a. guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama;

b. guru memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran;

c. guru menyapa peserta didik; dan d. menyampaikan tujuan pembelajaran.

e. Sebelum masuk pada inti pembelajaran membaca, maka guru terlebih dahulu meminta agar peserta didik secara klasikal mencermati mengapa orang yang membaca al- Qur’an tergolong manusia yang beruntung dan istimewa.

2) Kegiatan Inti

a. Membaca Surah at-Tin

a) Sebelum masuk pada inti pembelajaran membaca, guru terlebih dahulu memutar MP3 bacaan surat at-Tin dan siswa mendengarkan.

b) Guru menunjuk beberapa peserta didik sebagai model untuk membaca Q.S.at-Tin.

c) Guru memberikan penguatan dengan memberikan contoh membaca Q.S.at-Tin yang benar.

d) Guru melafalkan secara berulang huruf-huruf yang dianggap sulit dan peserta didik diminta untuk menirukan pelafalan tersebut secara bersama. Selanjutnya, secara bergiliran peserta didik melafalkan Q.S.at-Tin dengan benar.

(9)

e) Guru kembali memberikan contoh bacaan Q.S.at-Tin yang benar.

f) Peserta didik menirukan bacaan Q.S.at-Tin bersama-sama, selanjutnya ditunjuk beberapa peserta didik untuk membacanya.

b. Menghafal Surah at-Tin

a) Guru melafalkan dengan cara menghafal Q.S.at-Tin dengan suara jelas ayat satu s.d dua, diikuti seluruh peserta didik, sesekali akan meminta salah satu dari peserta didik untuk menghafalnya (lakukan sebanyak dua sampai tiga kali).

b) Mengikuti langkah poin satu, diteruskan ayat tiga sampai ayat empat, ayat lima sampai ayat enam, dan ayat tujuh sampai ayat delapan.

c) Lakukan pola ayat satu sampai ayat empat (lakukan sebanyak dua-tiga kali).

d) Diteruskan pola ayat lima sampai ayat enam (lakukan sebanyak dua-tiga kali).

e) Selanjutnya pola ayat tujuh sampai ayat delapan (lakukan sebanyak dua-tiga kali).

f) Pola terakhir ayat satu s.d.

delapan (satu surah utuh) diawali gurunya, kemudian diikuti peserta didik (lakukan sebanyak 2-3 kali).

3) Penutup

a. Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

b. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;

c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok;

d. Menyampaikan setiap rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Observasi

Langkah ini merupakan pengamatan terhadap motivasi peserta didik melalui media MP3. Motivasi yang diamati ada limakategori diantaranya :

a. Peserta didik bersemangat dan siap dalam KBM.

b. Partisipasi peserta didik dalam pertanyaan pra syarat yang diajukan guru.

c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang Materi Mari belajar al- Qur’an.

d. Peserta didik yang aktif dalam kelompok.

e. Peserta didik aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik.

Keaktifan siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa, maka dari itu penulis melakukan tes pada siklus II pada akhir pembelajaran dengan hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 3 Daftar Nilai Siklus II No Nama Nilai Keterangan

1 ASI 80 Tuntas

2 ASP 85 Tuntas

3 SLN 80 Tuntas

4 ALP 86 Tuntas

5 CAS 81 Tuntas

6 ND 83 Tuntas

7 NAP 80 Tuntas

8 JP 85 Tuntas

9 MHA 80 Tuntas

10 YAS 85 Tuntas

11 SLN 80 Tuntas

12 AAS 87 Tuntas

13 MNO 80 Tuntas

14 NAA 80 Tuntas

15 YAK 90 Tuntas

16 YWK 82 Tuntas

17 DP 82 Tuntas

(10)

18 YBL 80 Tuntas

19 JKLS 80 Tuntas

20 WDC 82 Tuntas

21 ZDA 80 Tuntas

Nilai Rata-rata 82,28 Jumlah Siswa

Tuntas 21

Prosentase

Ketuntasan 100%

Sumber: Data diolah Keterangan :

Nilai < 75 : Nilai Belum Tuntas.

Nilai > 75 : Nilai Tuntas.

Menghitung rata-rata nilai peserta didik Rumus :𝜒 = Σ𝜒𝑖

𝑁

Jadi, rata-rata nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 = 1728

21 = 82,28.

Menghitung ketuntasan belajar klasikal Rumus : 𝑃 = Σ𝑛1 × 100 %

Σ𝑛 𝑃 = 21 x 100%

21 = 100 % Kriteria hasil belajar:

Nilai < 75 = Belum Tuntas Nilai > 75 = Tuntas

Sebagaimana hasil belajar siswa dapat ditingkatkan begitu juga dengan hasil belajar. Maka hasil belajar yang diperoleh pada siklus II ini dengan ketuntasan klasikal adalah 100% dengan memiliki kategori

“sangat tinggi”.

Analisis data :

Berdasarkan data pada siklus ini diperoleh:

a. Jumlah peserta didik : 21 siswa.

b. Jumlah peserta didik yang tuntas belajar : 21 siswa.

c. Jumlah peserta didik yang tidak tuntas belajar : 0 siswa.

d. Rata-rata nilai peserta didik : 82,28 e. Ketuntasan belajar klasikal : 100%.

Refleksi

a. Guru mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik serta memberikan apersepsi kepada peserta didik sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti belajar mengajar.

b. Peserta didik sudah mampu menjelaskan secara rinci tentang materi mari belajar al- Qur’an.

c. Peserta didik aktif bertanya ketika tidak faham dengan pembelajaran.

d. Siklus II dipandang sudah cukup karena hasil belajar pada materi mari belajar al- Qur’an sudah mengalami peningkatan.

e. Sesuai dengan hasil refleksi pada siklus II, ternyata dengan menggunakan media MP3 tepat digunakan pada materi mari belajar al-Qur’an

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal bulan Oktober- Desember menunjukkan bahwa media MP3 dapat diterapkan pada materi mari belajar al- Qur’an. Dalam media MP3 ini, aktivitas belajar peserta didik yang dinilai ada lima kategori diantaranya:

1) Peserta didik bersemangat dan siap dalam KBM.

2) Partisipasi peserta didik dalam pertanyaan pra syarat yang di ajukan guru.

3) Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang makanan dan minuman.

4) Peserta didik aktif dalam kelompok.

5) Peserta didik aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik.

Sebagaimana yang terdapat pada tabel- tabel diatas dinyatakan bahwa dengan menggunakan media MP3 didalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar. Pada siklus I aktifitas guru dalam kelas memiliki rata-rata 2,85 dengan kriteria

“baik”, dan pada siklus II memiliki rata-rata 3,21 juga dengan kriteria “baik” pula.

Sedangkan persentase aktifitas siswa pada siklus I secara klasikal 75% dengan kategori

“baik” dan pada siklus II persentasenya menjadi 85% dan kategorinya “sangat baik”.

Selain persentase keaktifan guru dan peserta didik, maka yang akan disimpulkan juga adalah hasil belajar peserta didik.

Dalam pra siklus memiliki hasil belajar siswa secara klasikal 11,76% dengan kategori

“sangat rendah”, pada siklus I memiliki

(11)

persentase 47,05% kategori tinggi, sedangka pada siklus II persentase secara klasikalnya 100% kategori “sangat tinggi”.

KESIMPULAN

1. Penerapan media MP3 dalam pembelajaran materi mari belajar al- Qur’an di Kelas V SDN 1 Baru merupakan pembelajaran yang mudah untuk memperoleh aktifitas siswa didalam kelas dan mampu meningkatkan hasil belajar dan hasil belajar dengan melalui belajar sambil bermain.

2. Respon siswa ketika proses pembelajaran menggunakan media MP3 pada mata pelajaran PAI materi mari belajar al- Qur’an di Kelas V SDN 1 Baru Kabupaten Kotawaringin Barat siswa lebih aktif dan antusias dalam pembelajaran yang ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hasil belajar siswa pada masa pra tindakan (pre test) sebelum diterapkan media kartu permaian dengan media MP3 pada mata pelajaran PAI materi Mari belajar al-Qur’an materi mari belajar al-Qur’an di Kelas V SDN 1 Baru Kabupaten Kotawaringin Barat dalam menguasai materi mari belajar al-Qur’an dapat dilihat dari hasil belajar siswa, rata- rata hasil belajar 59 dengan ketuntasan kelas mencapai 18%.

3. Hasil belajar siswa setelah diterapkan media kartu permainan dengan media MP3 pada mata pelajaran PAI materi Mari belajar al-Qur’an materi mari belajar al- Qur’an di Kelas V SDN 1 Baru Kabupaten Kotawaringin Barat khususnya dalam menguasai materi mari belajar al- Qur’an dapat dilihat dari hasil belajar siswa, pada siklus I rata-rata hasil belajar 74 dengan ketuntasan kelas mencapai 60%. Dan pada siklus II rata-rata hasil belajar 87 dengan ketuntasan kelas mencapai 88%.

Daftar Pustaka

Abudinata. 2020. Filsafat Pendidikan Islam.

Rhineka Cipta. Jakarta

Ainiyah, Nur. 2013. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam.

Jurnal Al-Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013

https://media.neliti.com/media/public ations/195611-none-05b1535d.pdf Arifin, Zainal. 1998. Pendekatan Dalam

Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. CV. Yrama Widya.

Bandung

Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian.

Rineka Cipta. Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Rineka Cipta. Jakarta

Ananda, Rusdi, dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Cita Pustaka Media.

Medan

Djamarah, S. B dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.

Jakarta

Djaali Dan Muljono, Pudji. 2008.

Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. PT. Grasindo. Jakarta Sudjana, D. 2001. Metode Dan Teknik

Pembelajaran Partisipatif. Falah Production. Bandung

Suharsimi, A dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta Syahputra, Thoyib. 2004. PAI materi Mari

belajar al-Qur’an. Karya Toha Putra.

Semarang

Gambar

Tabel 1  Daftar Nilai Pra Siklus  No  Nama  Nilai  Keterangan
Tabel 2  Daftar Nilai Siklus I  No  Nama  Nilai  Keterangan
Tabel 3  Daftar Nilai Siklus II  No  Nama  Nilai  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Konsentrasi asam yang tinggi digunakan dalam proses ekstraksi dapat mempercepat terjadinya subtitusi ion negatif pada garam dengan ion positif pada asam, sehingga

Penelitian aplikasi CAT pada Penerimaan Mahasiswa Baru dapat berjalan dan telah di uji coba pada semua sistem komputer dengan sistem operasi windows XP, 7 dan

1) Memperkenalkan objek wisata agar menarik wisatawan bisa dilakukan melalui pramuwisata, atau travel biro yang menangani wisatawan mencapai tujuan wisata, dengan

(3) Memahami keadaan teknis hilal; hilal tanggal satu adalah hilal yang tanduknya mengarah ke timur, jika sedikit mengarah ke bawah (barat) masih terhitung hilal

Pada Tabel 2 terlihat bahwa biomassa dari bahan yang sama akan menghasilkan komposisi produk hasil pirolisis yang berbeda dengan adanya perbedaan suhu pirolisis

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa pemanfaatan media jejaring sosial berbasis komputer oleh siswa di

Ketidakoptimalan pada Trans Jogja mengakibatkan minat masyarakat terhadap trans jogja menjadi menurun, hal ini yang harus dapat diketahui secara bersama karena