• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan dari Irwan (2018) bahwa pokok utama dalam memahami paradigma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan dari Irwan (2018) bahwa pokok utama dalam memahami paradigma"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

25 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian

3.1.1 Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik, hal ini berdasarkan penjelasan dari Irwan (2018) bahwa pokok utama dalam memahami paradigma positivistik yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjelaskan fenoemna yang terjadi. Tentunya berlandasan kepada keteraturan dan perubahan dalam masyarakat untuk menghasilkan suatu ilmu pengetahuan ilmiah yang baru.

Hal ini karena dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data kuantitatif pada variabel Komunikasi Electronic Word of mouth (X) sebagai variabel independen dan variabel Minat mengunjungi wisata (Y) sebagai variabel dependen.

3.1.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian berupa kuantitatif.

Machmud (2016) menyebutkan bahwa pendekatan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada fenomene-fenomena yang obyektif dan di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel-sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah

(2)

26

penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.

3.2 Jenis dan Dasar Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif – korelasional.

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan yang akan dicari pada penelitian ini adalah hubungan kausal yaitu, hubungan sebab akibat (Machmud, 2016). Variabel yang akan dijadikan sebab dalam penelitian ini adalah Komunikasi Electronic Word of mouth (X) terhadap Minat mengunjungi wisata (Y) pada Wisata Jatim Park Tiga Pada Masa Pandemi Covid-19. Menurut Sukardi dikutip dari Machmud (2016) mengungkapkan bahwa, penelitian assosiatif – korelasional akan melibatkan aktifitas pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.

3.2.2 Dasar Penelitian

Penelitian ini menggunakan dasar penelitian berupa survei, penelitian survei merupakan penelitian tanpa manipulasi terhadap objek. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dari objek penelitian secara alamiah atau non eksperimental. Sehingga keseluruhan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menerapkan survei untuk mengetahui pengaruh Komunikasi Electronic Word of

(3)

27

mouth (X) terhadap Minat mengunjungi wisata (Y) pada Wisata Jatim Park Tiga Pada Masa Pandemi Covid-19

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian 3.3.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 November 2020 hingga 25 Mei 2021. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan penyusunan proposal penelitian, pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

3.3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini menggunakan objek berupa followers Instagram “Official jawatimurparktiga” Jatim Park Tiga, sehingga tempat penelitian tidak berfokus pada lokasi fisik di destinasi wisata Jatim Park Tiga, tetapi nantinya pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan link google form yang berisi angket melalui direct message pada followers Instagram “Official jawatimurparktiga” Jatim Park Tiga serta melalui komentar pada postingan

“Official jawatimurparktiga”.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh unit yang dikaji dalam penelitian, populasi juga bisa diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian diambil kesimpulan Populasi penelitian bisa berupa orang, organisasi dan lainnya (Sugiyono, 2016).

(4)

28

Pada penelitian ini karakteristik populasi dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang representatif, sehingga telah ditentukan kriteria populasi sebagai berikut:

a. Populasi telah berusia lebih dari 17 tahun terhitung pada tahun 2021 yaitu saat pengambilan data.

b. Populasi merupakan follower akun Instagram @Official.jawatimurparktiga yang telah aktif mulai tahun 2020 hingga 2021 atau saat mulai dilakukan pengambilan data.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian atau sejumlah tertentu dari populasi yang akan diteliti atau bisa dikatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Machmud, 2016). Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan non-probability sampling, dimana teknik pengambilan sampel dengan teknik ini tidak melalui teknik random (acak). Pada teknik ini, semua anggota populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian. (Kriyantono, 2014). Jenis teknik pengambilan non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling, teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria- kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian.

Sedangkan orang-orang populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut maka akan menjadi bagian eksklusi.

Jumlah populasi pada penelitian ini tidak diketahui secara pasti, sehingga penghitungan sampel minimal menggunakan rumus Sample Linear Time Function. Metode Sample Linear Time Function adalah penentuan jumlah sampel berdasarkan estimasi kendala. Besarnya jumlahnya sampel (n) yang diambil

(5)

29

menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : 𝑛 =𝑇 − 𝑡𝑜

𝑡1 n : Jumlah sampel yang terpilih

T : Waktu yang tersedia bagi pelaksanaan penelitian : 30 hari x 24 jam = 720 jam/ bulan

To : Waktu tetap lama survey

: 8 jam/hari x 30 hari = 240 jam/bulan

t1 : Waktu survey yang digunakan bagi masing-masing sampling unit : 0,25 jam/sampel x 30 hari = 7,5 jam/bulan

Berdasarkan rumus dan keterangan diatas maka jumlah sampel pengguna yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

𝑛 =𝑇 − 𝑡𝑜 𝑡1 𝑛 =720 − 240

7,5 𝑛 =480

7,5 𝑛 = 64

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel minimal yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 64 reponden. Pada penelitian ini pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sampling random (probability sampling). Pemilihan metode ini dianggap tepat digunakan dalam penelitian yang jumlah populasinya belum diketahui disebabkan jumlahnya yang selalu berubah-ubah setiap tahunnya (tidak stabil) (Ghozali, 2014).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket yang disebar secara online. Selanjutnya alat atau Instrumen yang dipergunakana dalam penelitian ini yakni angket dengan skala Likert. Menurut

(6)

30

Sugiyono (2016) skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen angket atau kuesioner dengan pemberian skor sebanyak 5 (lima tingkat), yaitu Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.

3.6 Konsep Variabel dan Definisi Operasional 3.6.1 Konsep Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis, yaitu Pengaruh Komunikasi Electronic Word of mouth pada Akun Instagram “Official jawatimurparktiga” terhadap Minat Mengunjungi Wisata Jatim Park Tiga Pada Masa Pandemi Covid-19, maka penulis mengelompokan variabel yang digunakan dalam penelitian ini menjadi variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a) Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas (X) variabel ini sering disebut sebagai Variabel stimulus, predictor, abtecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.

Variabel bebas adalah Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya perubahan pada variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini variabel independen yang diteliti adalah Komunikasi Electronic Word of mouth.

b) Variabel terikat (Dependent variable)

(7)

31

Variabel terikat adalah Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya Variabel bebas (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini, variabel independen yang diteliti adalah minat mengunjungi wisata (Y).

3.6.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Pada penelitian ini definisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Komunikasi Electronic Word of mouth (X)

Electronic Word of mouth (eWOM) yaitu penyampaian informasi yang membutuhkan media perantara yaitu media elektronik. Electronic Word of mouth (eWOM) merupakan digitalisasi dari Word of mouth (WOM) (Sari, 2012).

1) Concern for others

Followers Instagram “Official jawatimurparktiga” membantu pengguna sosial media lainnya dalam memberikan informasi mengenai destinasi wisata di Jatim Park Tiga.

2) Expressing positive feeling

Adanya pengalaman positif yang dirasakan oleh followers Instagram “Official jawatimurparktiga” ketika mereka berkunjung ke Jatim Park Tiga.

3) Helping the company

(8)

32

Keinginan followers Instagram “Official jawatimurparktiga” untuk merekomendasikan destinasi wisata Jatim Park Tiga kepada penguna sosial media lain.

4) Platform assistance

Followers Instagram “Official jawatimurparktiga” sering mengunjungi akun Instagram “Official jawatimurparktiga” untuk mengetahui informasi baru yang disampaikan oleh Jatim Park Tiga pada akun instagramnya.

b) Minat Mengunjungi Wisata (Y)

Minat Mengunjungi Wisata merupakan kecenderungan untuk mengunjugi suatu destiniasi wisata sebagai wisatawan karena adanya ketertarikan terhadap destinasi wisata tersebut. Menurut Augusty (2013) minat dapat diidentifikasi minat mengunjungi wisata dibagi menjadi empat dimensi yaitu:

1) Minat transaksional

Adanya kecenderungan dari followers Instagram “Official jawatimurparktiga” seseorang untuk berkunjung ke destinasi wisata Jatim Park Tiga.

2) Minat referensial

Keinginan followers Instagram “Official jawatimurparktiga” untuk mereferensikan destinasi wisata Jatim Park Tiga kepada orang lain.

3) Minat preferensial

(9)

33

Followers Instagram “Official jawatimurparktiga” menjadikan destinasi wisata Jatim Park Tiga sebagai destinasi utama yang akan dikunjungi ketika berlibur di Malang Raya.

4) Minat eksploratif

Minat Followers Instagram “Official jawatimurparktiga” untuk mengetahui lebih lanjut tentang destinasi wisata Jatim Park Tiga.

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Items

Electronic Word of

mouth (eWOM)

(X1)

Electronic Word of

mouth (eWOM)

yaitu penyampaian

informasi yang membutuhka

n media perantara yaitu media

elektronik.

Electronic Word of

mouth (eWOM) merupakan digitalisasi dari Word of

mouth (WOM) (Humaira dan Wibowo,

2016).

Concern for others

1. Melalui Instagram, saya mendapat rekomendasi dari orang lain yang berkaitan dengan objek wisata Jatim Park Tiga.

2. Melalui Instagram, saya terbantu untuk mendapat informasi mengenai lokasi objek wisata Jatim Park Tiga

Expressing positive feeling

3. Melalui Instagram, saya dapat melihat kepuasan seseorang yang berkunjung ke Jatim Park Tiga melalui komentar dan jumlah like.

4. Melalui Instagram, saya dapat merasakan kebanggaan orang lain saat berkunjung ke Jatim Park Tiga

Helping the company

5. Melalui Instagram, saya dapat melihat kesediaan orang lain dalam membantu

mempublikasi melalui repost atau memberi hastag pada foto atau video tentang Jatim Park Tiga.

6. Pengguna sosial media lain merekomendasikan kepada saya untuk mengunjungi Jatim Park Tiga.

(10)

34

Variabel Definisi Indikator Items

Platform assistance

7. Instagram mempermudah penyampaian informasi dari orang ke orang/word-of- mouth mengenai Jatim Park Tiga.

8. Saya sering mengunjungi akun instagram “Official jawatimurparktiga” untuk mengetahui informasi terbaru tentang Jatim Park Tiga.

Minat Mengunjungi

Wisata (Y)

Kecenderung an untuk mengunjugi

suatu destiniasi

wisata sebagai wisatawan

karena adanya ketertarikan

terhadap destinasi wisata tersebut

Minat transaksional

1. Saya akan mengunjungi Jawa Timur Park Tiga dalam waktu dekat

2. Saya memiliki ketertarikan untuk mengunjungi Jawa Timur Park Tiga

Minat referensial

3. Saya akan merekomendasikan Jawa Timur Park Tiga kepada keluarga saya

4. Saya berkeinginan untuk merekomendasaikan Jawa Timur Park Tiga kepada teman saya

Minat preferensial

5. Saya akan menjadikan Jawa Timur Park Tiga sebagai prioritas destinasi wisata dibandingkan dengan destinasi wisata lainnya 6. Saya menjadikan Jawa Timur

Park Tiga sebagai pilihan utama untuk dikunjungi setelah masa pandemi covid 19

Minat eksploratif

7. Saya akan mencari tahu tentang biaya masuk Jawa Timur Park Tiga

8. Saya akan mencari tahu keunggulan Jawa Timur Park Tiga

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis

(11)

35

responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2016).

3.7.1 Uji Instrumen

Kuisioner yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen penelitian. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat ketepatan dan kehandalan kuisioner sebagai alat pengumpul data.

a) Uji Validitas Instrumen

Menurut Sanusi (2014) agar data yang diperoleh mempunyai tingkat akurasi dan konsistensi yang tinggi, instrumen penelitian yang digunakan harus valid dan reliabel. Validitas instrumen ditentukan dengan mengkorelasi antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Skor total adalah jumlah dari semua skor pertanyaan atau pernyataan. Menurut Sugiyono (2016), valid tidaknya suatu item diketahui melalui korelasi signifikan setiap butir pertanyaan dengan skor total pada tingkat alfa tertentu (misalnya 1%) maka dapat dikatakan bahwa alat ukur itu valid. Sebaliknya, jika korelasinya tidak signifikan alat ukur itu tidak valid, sehingga tidak perlu digunakan untuk mengukur atau mengambil data. Sugiyono (2016) juga mejelaskan bahwa kriteria pengujian yaitu dengan membandingkan nilai r dengan nilai r tabel dengan derajat bebas (n-2). Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada nilai r dalam tabel pada alfa tertentu maka berarti signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau

(12)

36

pernyataan itu valid. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut:

r =

Sumber : (Sanusi, 2014) Keterangan :

r = Koefisien Korelasi X = Skor Butir

Y = Skor Total Butir

N= Jumlah Sampel (Responden) b) Uji Reabilitas Instrumen

Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.

Menurut Lupiyoadi dan Ikhsan (2015) bahwa metode Alpha Cronbach dapat digunakan untuk melakukan pengujian reliabilitas instrument yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya skala 1 sampai 10. Sugiyono (2016) menyatakan bahwa uji reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach adalah dengan membandingkan koefisien alpha (α) dengan 0,6. Koefisien alpha (r hitung)

< 0,6 maka item tersebut tidak reliabel. Rumus indeks reliabilitas Alpha adalah sebagai berikut.

Keterangan :

R =

(13)

37 R = Indeks reliabilitas

K = Banyaknya butir pertanyaan atau pernyataan = Jumlah varians butir

= Varians total

Sumber : Lupiyoadi dan Ikhsan (2015: 61) 3.7.2 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2014) Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk uji normalitas, penelitian ini menggunakan Teknik uji Kolmogorov-Smirnov dengan pedoman sebagai berikut:

1) Hipotesis diterima apabila p value (Sig) > =0.05 2) Hipotesis ditolak apabila p value (Sig) < =0.05.

b. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2014) menyatakan bahwa untuk menguji heterokedastisitas digunakan metode scatterplot. Heterokedastisitas terjadi dalam regresi apabila varian error (ei) tidak konstan untuk beberapa nilai (x). Pendeteksian konstan tidaknya varian error dilakukan dengan menggambar grafik antara (y) dengan residu. Apabila garis yang membatasi sebaran titik-titik relatif pararel maka varian error dikatakan konstan.

3.7.3 Analisis Regresi Sederhana

(14)

38

Analisis data yang dilakukan menggunakan rumus regresi sederhana dimana teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX Keterangan:

Y = Minat Mengunjungi Wisata (dependen) X = Electronic Word of mouth (independen) a = nilai konstanta

b = nilai regresi Electronic Word of mouth a. Uji Hipotesis

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Dengan rumus hipotesis sebagai berikut:

H0 : i = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas

H1 : i ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas

Ketentuan yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

• Jika t hitung > t tabel atau probabilitas kesalahan kurang dari 5%

maka membuktikan variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebasnya, Ha diterima dan Ho ditolak.

(15)

39

• Jika t hitung < t tabel atau probabilitas kesalahan lebih dari 5% maka membuktikan variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebasnya, Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2014).

Gambar

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa kuesioner dan skala Likert yang dipilih sesuai dengan permasalahan yang hendak penulis teliti, yaitu

Apakah electronic word of mouth yang dilakukan Nasi Goreng Mafia melalui Instagram dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen 1.4.1 Tujuan Penelitian. Berdasarkan

electronic word of mouth (X) yang terdiri dari source credibility, ewom quantity, ewom quality, dan consumer involvement terhadap keputusan menginap di Hotel Ibis

Metode penelitian yang dipilih adalah metode prototype, metode ini penulis anggap paling sesuai dengan penelitian yang dilakukan penulis karena tahapan-tahapan pada

pengaruh electronic word of mouth pada media instagram terhadap minat beli konsumen minuman Chocolate Changer di kota Bandung. 1.6

word of mouth yaitu talkers tidak digunakan dalam penelitian dikarenakan memiliki definisi yang sama dengan indikator dari minat beli.. 1 Definisi

Dari penjelasan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh Social media Marketing Instagram dan electronic word of mouth terhadap

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan data angket/kuesioner melalui via google form untuk responden yang didalamnya mengenai electronic word of