HIDUP DAN MATI BINTANG SAMA DENGAN HIDUP DAN MATI MANUSIA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA
10 Maret 2021
HIDUP DAN MATI BINTANG SAMA DENGAN HIDUP DAN MATI MANUSIA
© Copyright 2021 Ahmad Sudirman*
Stockholm - SWEDIA.
DASAR PEMIKIRAN
Disini penulis memohon ampun kepada Allah sebelum meneruskan untuk mencoba membuka tabir tentang hidup dan mati bintang sama dengan hidup dan mati manusia dilihat dari sudut pandang struktur molekuler asam nukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA)
Dari isi Al Quran ada beberapa ayat yang bisa membuka rahasia mengenai hidup dan mati bintang sama dengan hidup dan mati manusia yaitu:
"Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (Al Mulk : 67: 5) Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.(Al Furqaan : 25: 61) Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, (Ash Shaaffaat : 37: 6)
"dan apabila bintang-bintang berjatuhan, (At Takwiir : 81: 2) dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, (Al Infithaar : 82: 2) Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan, (Al
Mursalaat : 77: 8)
Dalam usaha membuka tabir tentang hidup dan mati bintang sama dengan hidup dan mati manusia ini penulis mendasarkan pada deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat atau struktur molekuler asam nukleat.
HIPOTESE
Disini penulis mengajukan hipotese ada persamaan antara hidup dan mati bintang dengan hidup dan mati manusia dilihat dari sudut deoxyribonucleic acid (DNA)
DEOXYRIBONUCLEIC ACID (DNA)
DNA adalah tempat penyimpanan informasi genetik yang memiliki struktur rangkap yang membentuk heliks ganda dan yang mengandung makromolekul polinukleotida yang tersusun secara berulang dari polimer nukleotida. Nukleotida ini adalah terdiri dari folat, gula 5 karbon dan salah satu dari basa nitrogen. Basa nitrogen adalah Guanin (G), Adenin(A), Cytocine(C) dan Timin (T).
Guanin (G) adalah terdiri dari 5 buah atom karbon, 5 buah atom nitrogen, 1 buah atom
oksigen dan 5 buah atom hidrogen. Adenin(A) memiliki 5 buah atom karbon, 5 buah atom nitrogen dan 5 buah atom hidrogen. Cytocine (C) berisikan 4 buah atom karbon, 3 buah atom nitrogen, 1 buah atom oksigen dan 5 buah atom hidrogen. Timin (T) mengandung 5 buah atom karbon, 2 buah atom nitrogen, 2 buah atom oksigen dan 6 buah atom hidrogen. Folat berisikan 1 buah atom fosfor, 4 buah atom oksigen dan 2 buah atom hidrogen. Adapun Gula 5 karbon memiliki 5 buah atom karbon, 2 buah atom oksigen dan 8 buah atom hidrogen.
GUGUSAN BINTANG BINTANG DALAM GALAKSI BIMASAKTI
Sekarang mari kita gali apa yang ada dibalik ayat ayat : ”Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (Al Mulk : 67: 5) Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.(Al Furqaan : 25: 61) Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, (Ash Shaaffaat : 37: 6)
Disini mengambarkan ”...menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang,... (Al Mulk : 67: 5) adalah bintang bintang yang ada dalam galaksi kita ini yaitu galaksi Bimasakti
Gambar 1: Galaksi Bimasakti
HIDUP DAN MATI BINTANG SAMA SEPERTI HIDUP DAN MATI MANUSIA
Sekarang kita teliti ”... Dia menjadikan juga padanya matahari...(Al Furqaan : 25: 61 Matahari adalah bintang. Dimana setelah bermilyar tahun bintang ini akan mati setelah tidak ada lagi hidrogen dalam tubuhnya.
Gambar 2: Proses menuju kepada kematian bintang.
Matahari kita juga yang sekarang sudah berusia 5 milyar tahun, dimana 5 milyar tahun kemudian setelah gas hidrogen habis dalam tubuh matahari, maka matahari kita yang cahayanya kita nikmati setiap hari akan menuju kepada kematiannya.
Sebagaiamana dituliskan dalam ayat ayat: "dan apabila bintang-bintang berjatuhan, (At Takwiir : 81:
2) dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, (Al Infithaar : 82: 2) Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan, (Al Mursalaat : 77: 8) Inilah rahasia dibalik ayat "...bintang-bintang berjatuhan, (At Takwiir : 81: 2) ”...berserakan, (Al Infithaar : 82: 2) ”...bintang-bintang telah dihapuskan, (Al Mursalaat : 77: 8) Artinya bintang bintang itu mencapai akhir hayatnya.
Kemudian sekarang kita bandingkan dengan proses matinya manusia. Dimana beberapa menit setelah jantung berhenti, kadar oksigen dalam tubuh mulai menipis, sel rusak sendiri, disebabkan oleh enzim tubuh. Warna tubuh yang berubah terjadi secara bertahap dan sejalan dengan proses penghancuran di dalam tubuh, timbullah warna hijau, biru, merah, ungu dan akhirnya hitam.
Pembusukan, terjadi ketika pembuluh darah dan jaringan rusak. Ber milyar milyar bakteri mengambil peran dalam proses pembusukan tubuh yang sudah mati ini. Seluruh tubuh pada dasarnya menjadi cair, sekitar sebulan setelah kematian, organ dan pembuluh besar di dalamnya menjadi padat. Ketika cairan telah terkumpul cukup banyak tubuh menjadi retak.
Dalam proses pembusukan ini atom karbon dan atom oksigen membentuk karbon dioksida atau zat asam arang. Kemudian zat asam arang ini diserap oleh tumbuhan dan dirobah menjadi oksigen dan glukosa melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari, air dan kloroplas. Kloroplas terdapat pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau. Dimana glukosa ini dipergunakan sebagai bahan makanan oleh tumbuhan sedangkan oksigen dipakai untuk bahan makanan melalui proses pernapasan oleh manusia dan hewan.
Dari tubuh manusia yang mati ini timbul amonia. Selanjutnya amonia ini di rubah menjadi nitrit oleh bakteri nitrosoma. Kemudian nitrit di rubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrobaktor. Akhirnya nitrat melalui proses denitrifikasi kembali menjadi nitrogen dan naik ke atmosfer.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bintang bintang yang menghiasi langit yang dekat ”...menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang,... (Al Mulk : 67: 5) adalah bintang bintang yang ada dalam galaksi kita ini yaitu galaksi Bimasakti
Matahari kita juga yang sekarang sudah berusia 5 milyar tahun, dimana 5 milyar tahun kemudian setelah gas hidrogen habis dalam tubuh matahari, maka matahari kita yang cahayanya kita nikmati setiap hari akan menuju kepada kematiannya.
Sebagaiamana dituliskan dalam ayat ayat: "dan apabila bintang-bintang berjatuhan, (At Takwiir : 81:
2) dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, (Al Infithaar : 82: 2) Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan, (Al Mursalaat : 77: 8) Inilah rahasia dibalik ayat "...bintang-bintang berjatuhan, (At Takwiir : 81: 2) ”...berserakan, (Al Infithaar : 82: 2) ”...bintang-bintang telah dihapuskan, (Al Mursalaat : 77: 8) Artinya bintang bintang itu mencapai akhir hayatnya.
Begitu juga dalam proses kematian manusia dimana beberapa menit setelah jantung berhenti, kadar oksigen dalam tubuh mulai menipis, sel rusak sendiri, disebabkan oleh enzim tubuh. Warna tubuh yang berubah terjadi secara bertahap dan sejalan dengan proses penghancuran di dalam tubuh, timbullah warna hijau, biru, merah, ungu dan akhirnya hitam.
Pembusukan, terjadi ketika pembuluh darah dan jaringan rusak. Ber milyar milyar bakteri mengambil peran dalam proses pembusukan tubuh yang sudah mati ini. Seluruh tubuh pada dasarnya menjadi cair, sekitar sebulan setelah kematian, organ dan pembuluh besar di dalamnya menjadi padat. Ketika cairan telah terkumpul cukup banyak tubuh menjadi retak.
Dalam proses pembusukan ini atom karbon dan atom oksigen membentuk karbon dioksida atau zat asam arang. Kemudian zat asam arang ini diserap oleh tumbuhan dan dirobah menjadi oksigen dan glukosa melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari, air dan kloroplas.
Dari tubuh manusia yang mati ini timbul amonia. Selanjutnya amonia ini di rubah menjadi nitrit oleh bakteri nitrosoma. Kemudian nitrit di rubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrobaktor. Akhirnya nitrat melalui proses denitrifikasi kembali menjadi nitrogen dan naik ke atmosfer
*Ahmad Sudirman
Candidate of Philosophy degree in Psychology Candidate of Philosophy degree in Education
Candidate of Philosophy degree in vocational education in The Industrial Programme, Engineering Mechanics
ahmad@ahmadsudirman.se www.ahmadsudirman.se