• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... iii Kata Pengantar... iv Ringkasan Eksekutif... vi. Aspek Strategis...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... iii Kata Pengantar... iv Ringkasan Eksekutif... vi. Aspek Strategis..."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Daftar Isi

Daftar Isi ... i

Daftar Tabel ... ii

Daftar Gambar ... iii

Kata Pengantar ... iv

Ringkasan Eksekutif ... vi

I Pendahuluan Aspek Strategis ... 1

Tantangan dan Isu-Isu Strategis di Tahun 2021 ... 2

Sistematika Laporan Kinerja ... 4

II Perencanaan Kinerja Rencana Strategis 2020-2024 ... 5

Perjanjian Kinerja 2021 ... 6

III Akuntabilitas Kinerja Gambaran Umum Akuntabilitas ... 9

Analisis Capaian Kinerja 2021 ... 11

Realisasi Anggaran ... 39

IV Penutup Kesimpulan ... 40

Kendala ... 41

Langkah Ke Depan ... 41

Lampiran ... 42

(4)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Daftar Tabel

1.1 Komposisi Pegawai Setditjen KSA ... 1

2.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 7

2.2 Pagu Anggaran Setditjen KSA ... 7

3.1 Capaian Kinerja Organisasi Setditjen KSA Tahun 2021 ... 9

3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Setditjen Kerja Sama ASEAN ... 10

3.3 Capaian IKU S1 Tahun 2021 ... 13

3.4 Capaian Komponen AKIP Ditjen KSA Tahun 2018-2021 ... 14

3.5 Perbandingan Target, Realisasi, dan Capaian IKU Nilai Evaluasi AKIP Ditjen KSA Tahun 2015-2021 ... 14

3.6 Capaian IKU S2 Tahun 2021 ... 17

3.7 Presentase Saran Kebijakan Atas Kesepakatan ASEAN Yang Ditindaklanjuti di Dalam Negeri Tahun 2021 ... 22

3.8 Capaian IKU B1 Tahun 2021 ... 30

3.9 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IKU Persentase Sarana dan Prasarana Ditjen KSA Yang Dipenuhi Sesuai Dengan Rencana Tahun 2015-2021 ... 31

3.10 Capaian IKU L1 Tahun 2021 ... 33

3.11 Perbandingan Capaian Komponen AKIP Setditjen KSA Tahun 2019-2021 ... 33

3.12 Realisasi Anggaran Setditjen Kerja Sama ASEAN ... 39

3.13 Perbandingan Realisasi Anggaran Setditjen Kerja Sama

ASEAN Tahun 2019-2021 ... 39

(5)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Daftar Gambar

1.1 Struktur Organisasi Setditjen KSA ... 2

1.2 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ... 4

2.1 Peta Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN ... 6

3.1 Capaian Kinerja Organisasi Setditjen KSA ... 10

3.2 Nilai AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN ... 15

3.3 Dialog Kinerja Ditjen Kerja Sama ASEAN ... 16

3.4 Kegiatan Rapat Koordinasi Akhir Tahun Satgas SPIP dan Tim Penguatan Manajemen Kinerja Ditjen Kerja Sama ASEAN 2021 . 16 3.5 Rapat Monev dan Penyusunan Awal Laporan Kinerja Tahunan .. 17

3.6 Kegiatan Rapat Penyusunan Laporan Keuangan dan Evaluasi Laporan Keuangan, 17 Desember 2021 ... 19

3.7 Kegiatan Sosialisasi Langkah-Langkah Akhir Tahun 2021 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022 ... 20

3.8 Peluncuran Buku Bahan Pengajaran ASEAN, 1 September 2021 ... 23

3.9 Sosialisasi Buku Bahan Pengajaran ASEAN di Banten ... 23

3.10 Penandatanganan Nota Kesepahaman Ditjen Kerja Sama ASEAN dengan Politeknik Pos Indonesia, 24 September 2021 ... 24

3.11 Webinar ASEAN dan Indonesia: Pencapaian Hari ini dan Persiapan Keketuaan ASEAN 2023 ... 25

3.12 ASEAN Talk dan Webinar ASEAN di Mata Generasi Muda Indonesia ... 27

3.13 Sampul Majalah Masyarakat ASEAN Edisi 27,28, dan 29 ... 27

3.14 Beranda Sosial Media Ditjen Kerja Sama ASEAN ... 28

3.15 Rapat SETNAS ASEAN Indonesia ... 29

3.16 Kegiatan Penyerahan Laporan Audit Kearsipan Internal

(LAKI) ... 35

(6)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Setditjen Kerja Sama ASEAN (KSA) dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2021 sesuai ketentuan dan tepat waktu. LKj ini merupakan bentuk akuntabilitas kepada publik dan seluruh pemangku kepentingan atas amanat dan tugas fungsi yang diberikan kepada Setditjen KSA. LKj Setditjen KSA menguraikan data realisasi dan capaian, target kinerja yang telah ditetapkan, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja yang telah diraih sepanjang tahun 2021.

LKj Setditjen KSA disusun berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP dan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen Kinerja Kemenlu dan Perwakilan RI.

Pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia dan Indonesia memberikan tantangan tersendiri bagi Setditjen KSA untuk mampu beradaptasi dalam upaya mencapai kinerja secara maksimal. Capaian kinerja Setditjen KSA pada 2021 sebesar 102,77% merefleksikan dukungan optimal kepada Ditjen KSA dan Kemlu untuk meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kerangka kerja sama ASEAN.

Walaupun, masih terdapat realisasi kinerja yang belum mencapai target sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2021. Setditjen KSA berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja melalui penciptaan sistem pengelolaan kinerja yang handal, layanan kesekretariatan yang efektif dan efisien serta peningkatan kapasitas SDM secara berkelanjutan.

Melalui Laporan Kinerja ini, diharapkan peran strategis Setditjen KSA sebagai satuan kerja yang bertanggungjawab dalam memberikan dan mengelola dukungan manajemen dan teknis lainnya di lingkungan Ditjen KSA semakin meningkat. Semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat sebagai bentuk pertanggungjawaban dan umpan balik bagi organisasi untuk mendorong peningkatan kinerja pada tahun selanjutnya.

Jakarta, 6 Januari 2022 Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN

Carolina Tinangon

(7)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

(8)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Ringkasan Eksekutif

Untuk mewujudkan visi Renstra tahun 2020-2024, yakni “Memperkuat Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Ditjen Kerja Sama ASEAN secara Efektif dan Efisien”, pada tahun 2021, Setditjen Kerja Sama ASEAN (KSA) berhasil memperoleh capaian kinerja yang dapat dilihat melalui 4 (empat) perspektif prinsip pengelolaan kinerja berbasis balanced scorecard yaitu stakeholders (98.69%), customer (120%), internal business process (100%) dan learning and growth (100.33%).

Secara umum, Nilai Capaian Kinerja Organisasi (NCKO) Setditjen KSA di tahun 2021 adalah sebesar 102,77%. Nilai tersebut meningkat jika dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 101,12% dan 2019 sebesar 98,66%. Peningkatan capaian kinerja Setditjen KSA tahun 2021 disebabkan adanya langkah-langkah strategis yang telah diambil guna implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) secara maksimal, pengelolaan anggaran yang akuntabel, pemanfaatan sumber daya secara optimal, layanan kesekretariatan yang efektif dan efisien serta penguatan peran Sekretariat Nasional (SETNAS) ASEAN-Indonesia.

NCKO Setditjen KSA merupakan hasil maksimal dari realisasi dan capaian 5 (lima) Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Setditjen KSA. Target kinerja untuk masing-masing IKU ditetapkan sebagai hasil pembahasan dan kesepakatan pada Dialog Kinerja Setditjen KSA dan telah memanfaatkan hasil evaluasi dan capaian kinerja tahun 2020 serta mempertimbangkan proyeksi kondisi organisasi dan nasional di tahun 2021.

Pada 2021, Setditjen KSA telah melaksanakan tugas tata kelola organisasi dan anggaran baik pada tingkat eselon I Ditjen KSA maupun eselon II Setditjen KSA dengan baik dan optimal yang ditunjukkan dengan Nilai AKIP Ditjen KSA sebesar 79.27, Nilai AKIP Setditjen KSA sebesar 78.76 dan Nilai Kinerja Anggaran sebesar 88.88. Untuk mencapai hal tersebut, Setditjen KSA secara konsisten telah mengoordinasikan penyusunan rencana, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja program dan anggaran. Lebih lanjut, Setditjen KSA juga mengadakan Dialog Kinerja Organisasi (DKO) secara rutin dan pelatihan peningkatan kapasitas manajemen kinerja bagi pegawai.

Selanjutnya, Setditjen KSA juga berkontribusi dalam pencapaian Sasaran Strategis

“Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan kerja sama ASEAN yang tinggi” melalui realisasi tindak lanjut saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN oleh pemangku kepentingan sebesar 100%. Selain itu, Setditjen KSA juga secara maksimal 100% telah memastikan pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana Ditjen KSA. Di samping capaian kinerja sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2021, capaian lain yang patut dihighlight adalah keberhasilan Setditjen KSA selaku Unit Kearsipan II Kemenlu memperoleh nilai sebesar 73,77 dengan kategori ’BB (sangat baik)’ dalam Audit Kearsipan Internal.

Perolehan nilai tersebut menempatkan Unit Kearsipan Setditjen KSA sebagai peringkat kedua terbaik Unit Kearsipan II dalam pengelolaan kerasipan di lingkungan Kemenlu.

Di tahun 2021, pagu anggaran Setditjen KSA adalah sebesar Rp9.106.371.000,00 sebelum revisi, menjadi Rp8.168.242.000,00 setelah revisi. Setditjen KSA berhasil merealisasikan anggaran sebesar Rp7.562.188.660,00 atau 92,58%.

(9)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

(10)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Bab I

Pendahuluan

A. Aspek Strategis

Sesuai Peraturan Menteri Luar Negeri 02 Tahun 2016 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN (KSA) mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas substansi dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Ditjen KSA.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Setditjen KSA menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, program dan kegiatan;

2. pengelolaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan;

3. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, pengelolaan dan pelaporan anggaran;

4. pengelolaan urusan perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, tata usaha pimpinan, dokumentasi, tata persuratan, dan kearsipan;

5. penyiapan koordinasi analisis data, penyusunan kertas kerja dan publikasi;

6. pemberian dukungan kerja sama antarlembaga dan diseminasi informasi kerja sama ASEAN;

7. pemberian dukungan administrasi kepada Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia; dan 8. pelaksanaan monitoring dan evaluasi rencana, program dan kegiatan.

Setditjen KSA terdiri dari 5 (lima) bagian/unit eselon III dan 16 (enambelas) sub bagian/unit eselon IV. Sumber daya manusia Setditjen KSA yang menjadi aset utama dalam rangka mewujudkan visi dan misi terdiri dari pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Pada 2021, jumlah pegawai Setditjen KSA sebanyak 33 ASN dan 20 PPNPN sehingga jumlah keseluruhan pegawai adalah 53 orang yang terdiri dari 30 laki-laki dan 23 perempuan.

Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Setditjen KSA

No Bagian Laki-Laki

(orang)

Perempuan (orang)

Jumlah (orang) 1 Sekretaris Ditjen Kerja Sama

ASEAN

- 1 1

2 Bagian Perencanaan dan Organisasi 3 3 6

3 Bagian Umum dan Kepegawaian 14 4 18

4 Bagian Kerja Sama Antarlembaga 2 3 5

5 Bagian Keuangan 6 6 12

6 Bagian Tata Usaha dan Kertas Kerja

5 6 11

Jumlah 30 23 53

(11)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Peran dan tugas Setditjen KSA penting untuk memastikan dukungan manajemen di Ditjen Kerja Sama ASEAN dapat terlaksana tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat guna.

Peran strategis Setditjen KSA antara lain dalam hal penyusunan rencana, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja anggaran dan program, pengelolaan keuangan, Barang Milik Negara (BMN), kepegawaian, penataan organisasi dan tatalaksana pada semua unit organisasi di lingkungan Ditjen KSA. Selain dukungan manajemen Eselon I, Setditjen KSA juga berperan penting dalam memberikan dukungan administrasi dan substansi kepada Setnas ASEAN-Indonesia.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Setditjen KSA

B. Tantangan dan Isu-Isu Strategis di Tahun 2021

Sepanjang tahun 2021, Setditjen KSA menghadapi beberapa tantangan dan isu strategis, antara lain:

1. Penataan Organisasi dan Reformasi Birokrasi

Seditjen KSA berpartisipasi secara aktif dalam penyusunan revisi Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Kemlu dan proses penyederhanaan struktur organisasi, antara lain dengan pengalihan jabatan struktural menjadi jabatan fungsional di direktorat sesuai Perpres Nomor 116 Tahun 2020 tentang Kementerian Luar Negeri. Selain itu, Setditjen KSA telah mengusulkan restrukturisasi Bagian Kerja Sama Antarlembaga menjadi Bagian Kerja Sama Antarpilar dalam revisi OTK Kemlu. Susunan pada bagian tersebut diharapkan dapat bekerja secara lebih optimal dan dapat memberikan dukungan administrasi

Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama

ASEAN

Bagian Perencanaan dan Organisasi

Subbagian Perencanaan

Subbagian Organisasi & Tata

Laksana

Subbagian Monitoring &

Evaluasi

Bagian Umum dan Kepegawaian

Subbagian Perlengkapan

Subbagian Kepegawaian

Subbagian Rumah Tangga

Bagian Kerja Sama Antarlembaga

Subbagian KS Antarlembaga Pilar

Polkam

Subbagian KS Antarlembaga Pilar

Sosbud

Subbagian KS Antarlembaga Pilar

Ekonomi

Subbagian Diseminasi Informasi KS ASEAN

Bagian Keuangan

Subbagian Penyusunan

Anggaran

Subbagian Pelaksanaan

Anggaran

Subbagian Akutansi

&

Pelaporan Angaran

Bagian TU dan Kertas Kerja

Subbagian Tata Usaha Pimpinan

Subbagian Publikasi, Tata Persuratan, Dok &

Kearsipan

Subbagian Analisis Data, Penyusunan Kertas Kerja &

Pelaporan

(12)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Setditjen KSA terus memastikan agar Reformasi Birokrasi di lingkungan Ditjen KSA terus meningkat dan diinternalisasi dengan baik. Setditjen KSA telah membentuk Tim Reformasi Birokrasi Ditjen Kerja Sama ASEAN TA 2021, Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) TA 2021, LO Gratifikasi dan Benturan Kepentingan. Setditjen KSA secara konsisten mengoordinasikan pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) pada tingkat unit eselon II di lingkungan Ditjen KSA. Hal ini mengikuti perkembangan PMPRB Kementerian Luar Negeri yang kini mensyaratkan adanya PMPRB di masing-masing unit kerja.

2. Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja, Setditjen KSA secara rutin melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran melalui rekonsiliasi data per triwulan untuk memastikan terlaksananya seluruh program/kegiatan, terserapnya anggaran, dan akuratnya pertanggungjawaban keuangan.

Upaya konkrit yang telah dilakukan, antara lain pelaksanaan rapat koordinasi pengelolaan kinerja antara MKO dan SMKO, Dialog Kinerja Organisasi dengan kehadiran Pejabat Eselon I dan Eselon II Ditjen KSA, pengunggahan dokumen AKIP pada laman Kemenlu dan KemenpanRB. Setditjen KSA juga mengoptimalkan penggunaan aplikasi yang telah tersedia untuk pemantauan dan evaluasi kinerja dan anggaran serta meningkatkan koordinasi yang erat dengan satuan kerja dan Kementerian teknis terkait.

3. Pengarusutamaan Gender

Dalam rangka implementasi Permenlu Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Lingkungan Kementerian Luar Negeri, Setditjen KSA telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) PUG Ditjen KSA Tahun 2021.

Bersama dengan Pokja, Setditjen KSA memastikan penyusunan perencanaan kinerja dan penganggaran dengan perspektif gender serta implementasi PUG di Ditjen KSA. Setditjen KSA mendukung Pokja PUG Ditjen KSA untuk secara aktif berpartisipasi dan berkontribusi dalam kegiatan PUG di tingkat Kemenlu.

4. Operasionalisasi Setnas ASEAN-Indonesia

Berbagai upaya telah dilaksanakan Setditjen Kerja Sama ASEAN untuk mendukung tugas dan fungsi Ditjen KSA sebagai Pelaksana Harian Setnas ASEAN-Indonesia. Setditjen KSA telah menjadi koordinator bagi penyelesaian dokumen Rencana Aksi Nasional Implementasi Cetak Biru Masyarakat ASEAN 2021-2024. Koordinasi dan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga terkait sebagai Anggota Setnas ASEAN ataupun mitra selalu dilakukan Setditjen KSA untuk mensinergikan program kerjasama ASEAN di tingkat nasional. Pada 2021, Setditjen KSA juga mulai melakukan koordinasi perencanaan kinerja dan anggaran dengan K/L teknis terkait guna persiapan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

(13)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

C. Sistematika Laporan Kinerja

Berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja Setditjen Kerja Sama ASEAN Tahun 2021 disusun dengan sistematika sebagaimana berikut:

BAB 1.

BAB 3.

PENDAHULUAN AKUNTABILITAS KINERJA

Penjelasan umum organinisasi Capaian Kinerja Organisasi

Realisasi Anggaran

BAB 2.

BAB 4.

PERENCANAAN KINERJA PENUTUP

Rencana Strategis Kesimpulan

Perjanjian Kerja Langkah di Masa Mendatang

Gambar 1.2 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja (LKj)

(14)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

(15)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Bab II

Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis Tahun 2020-2024

Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Kerja Sama ASEAN (KSA) Tahun 2020-2024 telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Nomor: SK.

48/KP/12/2020/06. Visi Ditjen KSA tahun 2020−2024, yaitu “Memimpin Diplomasi yang Aktif dan Efektif dalam Kerja Sama ASEAN untuk Indonesia Maju“ dengan misi sebagai berikut:

1. Memajukan kepemimpinan dan peran Indonesia yang berpengaruh dalam kerja sama ASEAN;

2. Mendorong tindak lanjut saran kebijakan oleh pemangku kepentingan nasional dalam rangka pelaksanaan kesepakatan ASEAN;

3. Memperkuat infrastruktur diplomasi Ditjen Kerja Sama ASEAN.

Selaras dengan visi dan misi Ditjen KSA, visi Setditjen KSA tahun 2020-2024 adalah

“Memperkuat Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Ditjen Kerja Sama ASEAN secara Efektif dan Efisien“. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Setditjen KSA sebagai berikut:

1. Memperkuat tata kelola organisasi yang baik di Ditjen Kerja Sama ASEAN;

2. Memperkuat dukungan operasionalisasi Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia;

3. Memperkuat infrastruktur diplomasi Ditjen Kerja Sama ASEAN.

Dengan Tujuan yaitu “Terpenuhinya Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Ditjen Kerja Sama ASEAN secara Efektif dan Efisien”, Setditjen KSA memiliki Sasaran Strategis yang terdiri dari:

1. Tata kelola organisasi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang baik;

2. Pengelolaan Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang optimal;

3. Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan Kerja Sama ASEAN yang tinggi;

4. Sarana dan prasarana Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang memadai;

5. Tata kelola organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang baik.

(16)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

B. Perjanjian Kerja 2021

Gambar 2.1 Peta Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Peta Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI

STAKEHOLDERSCUSTOMERINTERNAL BUSINESS PROCESSLEARNING & GROWTH

S1. Tata kelola organisasi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang baik

S2. Pengelolaan Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang optimal

C1. Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan

kesepakatan Kerja Sama ASEAN yang tinggi

B1. Sarana dan prasarana Direktorat Jenderal Kerja

Sama ASEAN yang memadai

L1. Tata kelola organisasi Sekretariat Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN yang baik

(17)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kode

SS

Sasaran Kode

IKU

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target 2021

(1) (2) (3) (4) (5)

Stakeholder Perspective

S1 Tata kelola organisasi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang baik

S1.1 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

79,5

S2 Pengelolaan Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang optimal

S2.1 Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

91

Customer Perspective

C1 Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan Kerja Sama ASEAN yang tinggi

C1.1 Persentase saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri

80%

Internal Business Process Perspective B1 Sarana dan prasarana Direktorat

Jenderal Kerja Sama ASEAN yang memadai

B1.1 Persentase sarana dan prasarana Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang dipenuhi sesuai dengan rencana

100%

Learning & Growth Perspective

L1 Tata kelola organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang baik

L1.1 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

78,5 (BB)

Tabel 2.2 Pagu Anggaran Setditjen KSA

Dalam satuan Rupiah

No. Kegiatan Pagu Anggaran

Sebelum Revisi Pagu Anggaran Setelah Revisi 1.

Peningkatan Peran dan Kepemimpinan Indonesia dalam Kerja Sama ASEAN/Koordinasi Implementasi Kerja Sama ASEAN di Tingkat Nasional

1.648.267.000 1.228.361.000

2. Pengelolaan Keuangan, BMN, Umum, dan

Organisasi Ditjen Kerja Sama ASEAN 7.458.104.000 6.939.881.000 Pagu Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal

Kerja Sama ASEAN 2021 9.106.371.000 8.168.242.000

(18)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

(19)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

(20)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

A. Gambaran Umum Akuntabilitas

Capaian kinerja Setditjen KSA tahun 2021 adalah sebesar 102,77%

Nilai ini meningkat jika dibandingkan dengan nilai capaian pada tahun 2020 sebesar 101,12% dan tahun 2019 sebesar 98,66%. Peningkatan capaian tersebut disebabkan adanya langkah- langkah strategis yang telah diambil guna implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) secara maksimal, pengelolaan anggaran yang akuntabel, pemanfaatan sumber daya secara optimal, layanan kesekretariatan yang efektif dan efisien serta penguatan peran Sekretariat Nasional (SETNAS) ASEAN-Indonesia.

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Setditjen KSA Tahun 2021

No Perspektif Bobot Capaian

1. Stakeholders 25% 98,69%

2. Customer 15% 120,00%

3. Internal Business

Process 30% 100,00%

4. Learning and

Growth 30% 100,33%

Nilai Kinerja Organisasi 102,77%

Kinerja Setditjen Kerja Sama ASEAN tahun 2021 diukur dari pencapaian seluruh target Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama. Meskipun beberapa indikator kinerja telah mencapai target, namun demikian masih terdapat beberapa indikator kinerja yang capaian masih perlu peningkatan di periode selanjutnya. Pada tahun 2021, terdapat penajaman IKU melalui reformulasi IKU dan penetapan target yang lebih menantang dibanding tahun sebelumnya. Perubahan ini mempunyai dampak terhadap capaian kinerja organisasi Setditjen Kerja Sama ASEAN. Target kinerja untuk masing-masing IKU ditetapkan sebagai hasil pembahasan dan kesepakatan pada Dialog Kinerja Setditjen KSA dan telah memanfaatkan hasil evaluasi dan capaian kinerja tahun 2020 serta mempertimbangkan proyeksi kondisi organisasi dan nasional di tahun 2021. Perkembangan capaian target kinerja Kerja Sama ASEAN dari tahun 2018-2021 dapat digambarkan melalui grafik di bawah ini.

(21)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Gambar 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Setditjen KSA

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian Kinerja Setditjen Kerja Sama ASEAN

Sasaran IKU

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

2019 2020 2021

S1.

Tata Kelola Organisasi Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN yang baik

S1.1

Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

79 78,94 99,92% 79 79,05 100,06% 79,50 79,27 99,71%

S2.

Pengelolaan Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang optimal

S2.1 Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

- - - 90 96,34 107,04% 91 88,88 97,67%

C1.

Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan Kerja Sama ASEAN yang tinggi

C1.1

Persentase saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri.

Sebelumnya Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan kerjasama ASEAN di dalam negeri

98% 100% 102,04% 75% 75% 100% 80% 100% 120%

87.43%

117.65%

103.54%

95.39%

100.32%

102.04%

98.92% 95.63%

103.55%

100.00%

100.00% 100.77%

98.69%

120.00%

100.00% 100.33%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

140.00%

Stakeholders Customer Internal Business Process

Learning and Growth

CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020 CAPAIAN 2021 CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020 CAPAIAN 2021 CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020 CAPAIAN 2021 CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020 CAPAIAN 2021

(22)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN B2.

Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN yang Memadai

B2.1 Persentase sarana dan prasarana Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang dipenuhi sesuai dengan rencana

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

L1.

Tata Kelola Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN yang baik

L1.1

Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

79 75,31 95,33% 78 78,6 100,77% 78,50 78,76 100,33%

Capaian Keseluruhan 98,66% 101,12% 102,77%

Dalam rangka memberikan kontribusi bagi pencapaian penguatan peran dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN, Setditjen Kerja Sama ASEAN telah melaksanakan berbagai kegiatan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2021 dengan dukungan anggaran sebesar Rp9.106.371.000,00 sebelum revisi, berkurang menjadi Rp8.168.242,00 setelah revisi guna realokasi anggaran dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19 di tingkat nasional.

B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2021

B.1. Stakeholders Perspective

Tata kelola yang baik merupakan sasaran yang ingin dicapai Setditjen Kerja Sama ASEAN dalam mengemban fungsinya sebagai pengelola sumber daya di lingkungan Ditjen Kerja Sama ASEAN yang meliputi sumber daya keuangan, manusia, organisasi, dan TIK.

Selanjutnya, tata kelola yang dimaksud merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup proses manajemen mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan reviu atas tugas utama Setditjen Kerja Sama ASEAN.

Sasaran Strategis (S1): Tata Kelola Organisasi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang baik

(23)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

(24)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Nilai AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Pada 2021, realisasi Nilai AKIP Ditjen Kerja Sama ASEAN adalah 79,27 dari target 79,50 sehingga capaiannya adalah sebesar 99.71%. Realisasi ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020 yang realisasinya sebesar 79,05 dan tahun 2019 sebesar 78,94.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan wujud kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan. Evaluasi dokumen AKIP terdiri dari Rencana Strategis, Manual Indikator Kinerja Utama (IKU), Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Aksi, dan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2020.

Nilai AKIP diperoleh dari hasil penilaian Inspektorat Jenderal yang disampaikan melalui Nota Dinas Inspektur Wilayah I Nomor 23176/PW/06/2021/41 tentang Laporan Hasil Evaluasi atas Impelmentasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2020 pada Ditjen Kerja Sama ASEAN. Sesuai manual IKU, Nilai AKIP Ditjen KSA yang diklaim pada tahun 2021 merupakan nilai AKIP tahun 2020. Penilaian AKIP ini mengacu pada PermenPAN Nomor 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi dan Implementasi Sistem AKIP, yang menetapkan kriteria dalam penilaian hasil evaluasi.

Tabel 3.3 Capaian IKU S1 Tahun 2021

IKU S1 INFORMASI KINERJA NILAI

Nilai AKIP Direktorat Jenderal Kerja

Sama ASEAN

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

Target 79,50

Realisasi 79,27

Capaian 99,71%

Peningkatan Nilai AKIP dari 79.05 pada 2020 menjadi 79,27 pada 2021 disebabkan komitmen tinggi pimpinan dan para pengelola kinerja Ditjen KSA untuk terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan sistem pengelolaan kinerja dari mulai perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi sampai dengan pencapaian kinerja.

Setditjen KSA selaku koordinator dalam pengelolaan kinerja Ditjen KSA terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman seluruh pengelola kinerja (Manajer Kinerja Organisasi/MKO dan Sub-Manajer Kinerja Organisasi/SMKO) dan menciptakan mekanisme koordinasi yang efektif dan berkelanjutan melalui pendampingan one on one, rapat koordinasi rutin, Dialog Kinerja Organisasi (DKO) pada tingkat unit eselon II dan eselon I serta koordinasi erat dengan mitra eksternal seperti BPO dan Inspektorat Wilayah I Kemenlu selaku APIP, Bappenas, KemenPANRB dan Kemenkeu.

Di samping adanya peningkatan realisasi Nilai AKIP Ditjen KSA dari 79,05 pada 2020 menjadi 79,27 pada 2021, dilihat dari hasil perhitungan capaian kinerja, Ditjen KSA mengalami sedikit penurunan capaian Nilai AKIP dari 100,06% pada 2020 menjadi 99,71% di 2021. Hal ini sebagai akibat meningkatnya target IKU Nilai AKIP Ditjen Kerja Sama ASEAN secara signifikan dari 79 menjadi 79,5. Penetapan target IKU Nilai AKIP tersebut sebenarnya telah mempertimbangkan nilai capaian IKU tahun 2020 yang tercapai melebihi 100%. Hal tersebut, ditambah optimisme dari berbagai upaya penguatan sistem manajemen kinerja di Ditjen KSA, telah mendorong penetapan peningkatan target pada tahun 2021. Belum tercapainya target IKU Nilai AKIP Ditjen KSA akan menjadi umpan balik upaya perbaikan peningkatan kualitas AKIP Ditjen KSA pada tahun yang akan datang.

(25)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Tabel 3.4 Capaian Komponen AKIP Ditjen KSA Tahun 2018-2021

No Komponen yang Dinilai Bobot 2018 2019 2020 2021

A Perencanaan Kinerja 30% 24,55 25,36 25,93 25,93

B Pengukuran Kinerja 25% 19,69 20,00 20,63 20,63

C Pelaporan Kinerja 15% 11,54 11,81 11,81 11,91

D Evaluasi Internal 10% 6,52 6,52 6,93 7,05

E Pencapaian Sasaran/Kinerja

Organisasi 20% 15,83 15,25 13,75 13,75

Nilai Hasil Evaluasi AKIP 100% 78,13 78,94 79,05 79,27

Tingkat Akuntabilitas Kinerja BB BB BB BB

Nilai AKIP Ditjen KSA terkategori penilaian “BB” yang berarti “Sangat Baik”. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ditjen KSA telah akuntabel, berkinerja baik, dan memiliki sistem manajemen kinerja yang andal. Sesuai rekomendasi APIP Kemenlu, Ditjen KSA masih perlu meningkatkan kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja dan evaluasi atas program kinerja. Perkembangan nilai AKIP Ditjen Kerja Sama ASEAN dalam lima tahun terakhir seperti tergambar dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Perbandingan Target, Realisasi, dan Capaian IKU Nilai Evaluasi AKIP Ditjen KSA Tahun 2017-2021

2017 2018 2019 2020 2021

TARGET 80 80 79 79 79,50

REALISASI 76,38 78,13 78,94 79,05 79,27 CAPAIAN 95,47% 97,66% 99,92% 100,06% 99,71%

Sesuai data perbandingan Nilai AKIP Ditjen KSA dari tahun 2017 sampai dengan 2021 dapat dilihat bahwa realisasi Nilai AKIP terus mengalami peningkatan. Salah satu faktor pendukung konsistensi kenaikan realisasi nilai AKIP Ditjen KSA yaitu adanya upaya tindak lanjut rekomendasi hasil evalusi AKIP secara menyeluruh untuk memastikan terjadinya peningkatan akuntabilitas kinerja. Dari segi capaian, terlihat pada 2021 capaian Nilai AKIP mengalami penurunan, hal tersebut dipengaruhi kenaikan target yang cukup signifikan dibanding target tahun sebelumnya.

(26)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Gambar 3.2 Nilai AKIP Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Selain adanya faktor penunjang keberhasilan, terdapat pula kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan nilai AKIP Ditjen KSA. Mutasi pejabat/staf pengelola kinerja yang cepat menyebabkan adanya gap tingkat pemahaman bagi pejabat/staf baru mengenai tata cara penyusunan dokumen kinerja. Sistem informasi kinerja yang belum sepenuhnya terintegrasi mempengaruhi konsistensi data dan menambah beban kerja para pengelola kinerja yang berasal dari direktorat. Selain itu, selama kondisi pandemi COVID-19, sistem kerja secara Work from Home (WFH) juga menyebabkan tidak optimalnya mekanisme koordinasi, mengingat koordinasi secara virtual banyak memiliki kelemahan seperti jaringan internet tidak stabil menggangu kelancaran komunikasi. Mudahnya menyelenggarakan kegiatan secara virtual mengakibatkan banyaknya agenda kegiatan virtual yang bertabrakan satu sama lain sehingga pegawai melakukan beberapa kegiatan secara bersamaan sehingga tidak bisa fokus dan optimal.

Dalam rangka mengatasi kendala tersebut, Ditjen KSA terus menerus melaksanakan bimbingan teknis, pelatihan dan pendampingan kepada pengelola kinerja bekerja sama dengan BPO, Inspektorat Wilayah I, Kemenkeu dan Bappenas. Guna mengatasi gangguan teknis, pelaksanaan pengelolaan kinerja yang menggunakan aplikasi daring dilaksanakan sebelum tenggat waktu untuk mengurangi kecenderungan server sibuk yang menyebabkan eror. Lebih lanjut, Ditjen KSA melaksanakan ketentuan pemberian penggantian biaya komunikasi bagi pengelola kinerja yang menggunaan akses internet dengan frekuensi tinggi sehingga dapat melakukan tugasnya secara optimal. Untuk efektifitas koordinasi, Ditjen Kerja Sama ASEAN juga melaksanakan kegiatan secara one on one, kegiatan hybrid dengan mengimplementasikan protokol kesehatan yang ketat.

Efisiensi sumber daya yang dilakukan dalam rangka pencapaian IKU Nilai AKIP tersebut adalah optimalisasi penggunaan teknologi informasi seperti penggunaan drive untuk penyimpanan data dukung kinerja, data sharing dan optimalisasi penggunaan aplikasi yang telah tersedia untuk perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi kinerja dan anggaran.

Guna meningkatkan kualitas implementasi SAKIP Ditjen KSA di tahun mendatang, Setditjen KSA akan tetap konsisten mengoordinasikan penyusunan AKIP sesuai ketentuan yang berlaku dan penyampaian dokumen AKIP tepat waktu serta menggunggah dokumen tersebut pada portal Kementerian Luar Negeri dan KemenpanRB. Setditjen KSA juga akan terus melakukan bimbingan teknis, pelatihan dan transfer of knowledge pada para pengelola kinerja lama/baru mengenai pengelolaan kinerja guna kesinambungan dan

80

76.35 80

78.13

79 78.94 79 79.05

79.5 79.27

74 75 76 77 78 79 80 81

TARGET REALISASI TARGET REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI

TARGET TARGET TARGET

2017

2018 2019 2020 2021

(27)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

peningkatan kapasitas sumber daya pengelola kinerja. Setditjen KSA akan melaksanakan rekonsiliasi kinerja setiap unit eselon II dengan melibatkan mitra BPO dan Inspektorat Jenderal secara berkala.

Gambar 3.3 Dialog Kinerja Ditjen Kerja Sama ASEAN

Gambar 3.4 Kegiatan Rapat Koordinasi Akhir Tahun Satgas SPIP dan Tim Penguatan Manajemen Kinerja Ditjen Kerja Sama ASEAN 2021

(28)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Gambar 3.5 Rapat Monev dan Penyusunan Awal Laporan Kinerja Tahunan

Pengelolaan Anggaran adalah kegiatan yang diawali dengan penyusunan rencana kerja, penuangannya dalam dokumen pelaksanaan anggaran, pengawasan atas realisasinya, pencatatan dalam sistem akuntansi pemerintah, dan penyusunan Laporan Keuangan.

Sedangkan, optimal berarti paling baik dan tertinggi. Ruang lingkup Anggaran yang optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Realisasi Nilai Kinerja Anggaran Ditjen Kerja Sama ASEAN tahun 2021 adalah 88,88 dari target sebesar 91 sehingga capaian IKU S2 adalah sebesar 97,67%. Capaian Nilai Kinerja Anggaran Ditjen KSA tahun 2021 untuk Nilai SMART adalah sebesar 86,96 dan nilai IKPA sebesar 91,77.

Tabel 3.6 Capaian IKU S2 Tahun 2021

IKU S2 INFORMASI KINERJA

Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Kerja

Sama ASEAN

Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN

Formulasi 60% Nilai SMART

+ 40% Nilai IKPA

Target 91

Realisasi 88,88

Capaian 97,67%

Sasaran Strategis (S2): Pengelolaan Anggaran Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang optimal

(29)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

(30)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Pengukuran Nilai Kinerja Anggaran merupakan gabungan dari 2 (dua) komponen penilaian, yaitu: nilai SMART (Sistem Monitoring Anggaran Terpadu) dengan bobot 60% dan nilai IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Angggaran) dengan bobot 40%. Pengukuran nilai SMART dilakukan berdasarkan hasil Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) merupakan indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN (Bendahara Umum Negara) untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga. IKPA terdiri dari 4 aspek pelaksanaan anggaran yaitu: Kesesuaian antara Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran, Kepatuhan terhadap peraturan perundangan-undangan di bidang pelaksanaan anggaran, Efektivitas Pelaksanaan Anggaran, Efisiensi pelaksanaan Anggaran. 13 Indikator IKPA yaitu: Revisi DIPA, Deviasi halaman III DIPA, Pagu Minus, Data Kontrak, Pengelolaan UP dan TUP, LPJ Bendahara, Dispensasi SPM, Penyerapan Anggaran, Penyelesaian Tagihan, Konfirmasi Capaian Output, Retur SP2D, Renkas, dan Kesalahan SPM.

Faktor penghambat dalam pelaksanaan IKU S2 adalah adanya perubahan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang cukup signifikan karena adanya perubahan bentuk dan jadwal kegiatan karena pandemi COVID-19, Proses Revisi Pemotongan Anggaran pada bulan Oktober – November 2021 yang menyebabkan terkendalanya proses revisi atas Deviasi Halaman III DIPA khususnya pada TW IV.

Guna mengatasi permasalahan di atas, Ditjen Kerja Sama ASEAN melaksanakan pertemuan secara rutin antar seluruh pengelola keuangan dan pengelola kinerja guna melakukan penyesuaian RPD serta menyampaikan hasil penyesuaian RPD tersebut kepada Kementerian Keuangan sesuai batas waktu yang ditentukan.

Ke depannya, Ditjen Kerja Sama ASEAN akan terus meningkatkan kualitas pengelolaan anggaran dengan menjaga konsistensi penyampaian kontrak, LPj Bendahara, serta dokumen pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.

Ditjen Kerja Sama ASEAN juga akan terus melakukan sosialisasi mengenai peraturan keuangan terbaru bekerja sama dengan Kementerian Keuangan.

Gambar 3.6 Kegiatan Rapat Penyusunan Laporan Keuangan dan Evaluasi Laporan Keuangan, 17 Desember 2021

(31)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Gambar 3.7 Kegiatan Sosialisasi Langkah-Langkah Akhir Tahun 2021 Tentang

Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022

B.2. Customers Perspective

Dalam rangka memberikan dukungan substansi bagi Dirjen Kerja Sama ASEAN selaku Pelaksana Harian Setnas ASEAN-Indonesia, Setditjen KSA juga memiliki peran dan kontribusi dalam memastikan adanya dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan kerja sama ASEAN. Peran Setditjen KSA direfleksikan dalam bentuk pengoordinasian implementasi kerja sama ASEAN di tingkat nasional melalui penyampaian saran kebijakan atas berbagai kesepakatan ASEAN untuk ditindaklanjuti pemangku kepentingan terkait.

Persentase Saran Kebijakan Atas Kesepakatan ASEAN Yang Ditindaklanjuti Di Dalam Negeri

IKU ini mengukur peran Setditjen KSA dalam mendorong kesepakatan ASEAN untuk dapat diimplementasikan oleh para pemangku kepentingan di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden dan Menteri Luar Negeri untuk mengedepankan diplomasi untuk rakyat. Agar Kerja Sama ASEAN memiliki manfaat bagi rakyat, maka hasil kesepakatan yang dicapai di ASEAN perlu ditindaklanjuti oleh para pemangku kepentingan di dalam negeri. Untuk itu, Setditjen KSA memiliki peran untuk ikut mendorong ditindaklanjutinya pelaksanaan kesepakatan-kesepakatan ASEAN di dalam negeri.

Pada 2021, realisasi persentase saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri mencapai 100% dari target 80% dengan capaian sebesar 120.00%. IKU ini mulai digunakan pada tahun 2020 dan merupakan upgrade atas IKU tahun 2019 yaitu “Persentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan Kerja Sama ASEAN di dalam negeri”.

Sasaran Strategis (C1): Dukungan dan Komitmen Nasional Atas Kebijakan Luar Negeri dan Kesepakatan Kerja Sama ASEAN Yang Tinggi

(32)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

(33)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Sepanjang tahun 2021, terdapat 4 saran kebijakan yang telah ditindaklanjuti pemangku kepentingan. Matriks informasi kinerja terlampir.

1. Impementasi Buku Bahan Pengajaran ASEAN Bagi Pendidikan Dasar dan Menengah.

2. Pembentukan Pusat Studi ASEAN di Politeknik Pos Indonesia.

3. Persiapan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

4. Penguatan kapasitas UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia.

Tabel 3.7 Presentase Saran Kebijakan Atas Kesepakatan ASEAN Yang Ditindaklanjuti di Dalam Negeri Tahun 2021

IKU C1.1 INFORMASI KINERJA NILAI

Prensentase saran kebijakan yang disetujui untuk pelaksanaan kesepakatan Kerja

Sama ASEAN di dalam negeri

Realisasi saran kebijakan yang ditindaklanjuti 4 Rencana saran kebijakan yang ditindaklanjuti 4 Formula:

Jumlah realisasi saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri

--- x 100%

Jumlah rencana saran kebijakan atas kesepakatan ASEAN yang ditindaklanjuti di dalam negeri

Target 80%

Realisasi 100%

Capaian 120%

1. Implementasi Buku Bahan Pengajaran ASEAN Bagi Pendidikan Dasar dan Menengah

Penyusunan Buku Bahan Pengajaran ASEAN bagi Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan bagian dari implementasi Cetak Biru ASEAN 2025. Ditjen Kerja Sama selaku Pelaksana Harian Setnas ASEAN-Indonesia terus mendorong diimplementasikanya Cetak Biru ASEAN 2025 di tingkat nasional dalam rangka mendorong penguatan identitas bersama ASEAN. Salah satunya ditindaklanjuti melalui sektor pendidikan dan kebudayaan yang merupakan salah satu instrumen diplomasi lunak (soft diplomacy) yang sangat strategis. Buku bahan ajar ASEAN dimaksudkan untuk membantu guru dalam menyebarkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta membangun perilaku positif siswa tentang ASEAN. Buku bahan ajar juga ditujukan untuk mendorong guru agar memahami secara utuh pengetahuan mengenai ASEAN, seraya mengenalkan manfaat dan arti penting ASEAN sejak dini kepada siswa di jenjang Pendidikan Dasar.

Buku Bahan Pengajaran ASEAN untuk Pendidikan Dasar telah berhasil diselesaikan pada 2019 dan untuk Pendidikan Menengah pada 2020. Kedua buku telah melalui uji keterbacaan, penilaian buku dan mendapatkan International Standard Book Number (ISBN) dari Kemendikbud. Peluncuran Buku Bahan Pengajaran ASEAN secara resmi dilakukan pada 1 September 2021 oleh Menteri Luar Negeri dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi secara virtual.

(34)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Sebagai tindak lanjut peluncuran buku bahan ajar ASEAN, Setditjen Kerja Sama ASEAN telah mencetak 1.000 (seribu) eksemplar untuk buku bagi Sekolah Dasar dan 3.000 (tigaribu) eksemplar untuk buku bagi Sekolah Menengah. Selain program distribusi buku, juga akan dilakukan program sosialisasi Bahan Pengajaran ke dinas pendidikan daerah dan sekolah-sekolah.

Gambar 3.8 Peluncuran Buku Bahan Pengajaran ASEAN, 1 September 2021

Gambar 3.9 Sosialisasi Buku Bahan Pengajaran ASEAN di Banten

(35)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

2. Pembentukan Pusat Studi ASEAN di Politeknik Pos Indonesia

Sebagai wujud nyata konsistensi upaya diseminasi dan sosialisasi ASEAN di Indonesia, Setditjen Kerja Sama ASEAN memfasilitasi pembentukan Pusat Studi ASEAN (PSA) di Politeknik Pos Indonesia (Poltekpos) Bandung. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan partisipasi masyarakat Indonesia dalam menghadapi dan memanfaatkan peluang yang ada di ASEAN. Setditjen Kerja Sama ASEAN meyakini bahwa kerja sama yang terjalin antara Ditjen Kerja Sama ASEAN dengan Poltekpos akan semakin memantapkan langkah bersama dalam membangun Indonesia melalui penyampaian saran kebijakan atas hasil kerja sama ASEAN yang dapat langsung bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Gambar 3.10 Penandatanganan Nota Kesepahaman Ditjen Kerja Sama ASEAN dengan Politeknik Pos Indonesia, 24 September 2021

Dengan adanya Nota Kesepahaman Ditjen Kerja Sama ASEAN dengan Politeknik Pos Indonesia tentang Kerja Sama Bidang Pendidikan, Penelitian/Pengkajian Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat, diharapkan Politeknik Pos akan semakin dapat meningkatkan kapabilitas riset di bidang Logistics, Supply Chain Management, and E- Commerce serta dapat menjadi salah satu aktor penting yang turut membantu mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat ASEAN 2025. PSA Politeknik Pos yang berfokus pada Pilar Ekonomi bidang Logistics, Supply Chain Management, and E- Commerce diharapkan akan dapat membawa dampak positif bagi dunia industri untuk pembangunan ekonomi bangsa Indonesia dan dapat dimanfaatkan untuk membangun daya saing masyarakat Indonesia guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Dengan terbentuknya PSA di Politeknik Pos Indonesia, maka hingga saat ini telah terdapat 69 (enam puluh sembilan) PSA di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.

3. Rapat Persiapan Keketuaan ASEAN 2023

Dalam rangka persiapan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, Setditjen KSA telah mendukung unit eselon II terkait di Ditjen Kerja Sama ASEAN untuk melaksanakan pertemuan/webinar/FGD dengan K/L teknis dan Pusat Studi ASEAN guna pembahasan persiapan keketuaan dimaksud. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan antara lain:

(36)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

a. Rapat Koordinasi Terbatas Persiapan Keketuaan Indonesia pada ASEAN tahun 2023 pada 15-17 September 2021 membahas persiapan logistik dan susbtansi; menyusun timeline persiapan Keketuaan serta konsep notional calendar ASEAN 2023 (Direktorat Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN).

b. High Level Retreat Persiapan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 pada 2-5 November 2021 membahas pemetaan berbagai inisiatif awal deliverables dan keperluan persiapan teknis Keketuaan Indonesia pada 2023 (tema, notional calendar, kepanitiaan).

c. FGD “Posisi Indonesia terhadap Perkembangan Isu TSD di ASEAN menyambut Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun 2023” pada 13-15 Desember 2021 membahas perkembangan isu TSD di ASEAN, pembangunan berkelanjutan di Indonesia, dan upaya Menyusun narasi TSD di ASEAN.

d. Webinar “ASEAN dan Indonesia: Pencapaian Hari ini dan Persiapan Keketuaan ASEAN 2023” pada 7 Desember 2021 membahas refleksi dan evaluasi capaian-capaian ASEAN terkini melalui hasil-hasil KTT ASEAN tahun 2021, serta brainstorming civitas academica atas isu-isu utama yang dapat dimajukan pada Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

Gambar 3.11 Webinar “ASEAN dan Indonesia: Pencapaian Hari ini dan Persiapan Keketuaan ASEAN 2023”

e. FGD persiapan lanjutan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 pada 15-16 Desember 2021 membahas harmonisasi rancanangan notional calendar, penyusunan timeline persiapan, dan stocktaking rencana kerja Pilar menjelang Keketuaan Indonesia.

4. Penguatan Kapasitas UMKM Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Indonesia

Ditjen Kerja Sama ASEAN telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan ASEAN Creative Economy Business Forum (ACEBF) pada 16-23 November 2021 di Bali. ACEBF menjadi perwujudan komitmen Indonesia di kawasan ASEAN dalam mengarusutamakan ekonomi kreatif (ekraf) untuk mendapatkan perhatian dan dukungan global, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat ketangguhan dan kemampuan sektor ekraf dalam menghadapi tantangan dan kesempatan pasca pandemi. Rangkaian kegiatan ACEBF antara lain meliputi ASEAN Virtual Showcase of Products and Services, ASEAN

(37)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Regional Workshop on Creative Economy dan ASEAN Virtual Business Matching. Kegiatan tersebut ditujukan untuk menjadi wadah bertemunya para pelaku usaha ekraf peserta pameran produk dan jasa dan business matching dengan para potential buyers/investor/venture capital yang diharapkan akan menghasilkan kesepakatan bisnis.

Sebagai bentuk dukungan pada ACEBF, Setditjen KSA telah melakukan rangkaian kegiatan Kurasi Ekraf Indonesia sebagai mekanisme seleksi pelaku ekraf Indonesia untuk menjadi wakil Indonesia pada showcase dan business Matching ACEBF. Setditjen Kerja Sama ASEAN telah melaksanakan 3 (tiga) Focus Group Discussion (FGD) Kurasi Ekraf oleh 7 (tujuh) orang kurator terpilih, dan 1 (satu) sosialisasi proses Kurasi Ekraf ACEBF. FGD Kurasi secara berurutan dilakukan pada 29 September 2021, 22 Oktober 2021, dan 1 November 2021. Adapun sosialisasi dilakukan pada 8 Oktober 2021. Proses kurasi ekraf menghasilkan 10 (sepuluh) ekraf terpilih Indonesia dari berbagai sub-sektor ekraf yang akan mengisi virtual booth dan melakukan business matching dengan pelaku ekraf/investor/buyer baik dari sesama negara anggota ASEAN maupun negara mitra ASEAN lainnya.

Selain capaian utama di atas, sepanjang tahun 2021, Setditjen KSA melalui Tim Publikasi Majalah Masyarakat ASEAN (MMA) juga berhasil menyusun MMA sebanyak 3 kali yakni edisi 27 (terbit April 2021) dengan tema ASEAN Identity, edisi 28 (terbit Agustus 2021) dengan tema Creative and Digital Economy, dan edisi 29 (terbit Desember 2021) dengan tema Women’s Role in ASEAN. Ketiga edisi MMA tersebut memuat berbagai topik yang berkaitan dengan ketiga pilar komunitas ASEAN (Ekonomi, Keamanan, dan Sosial Budaya) guna mensosialisasikan nilai-nilai bersama masyarakat ASEAN. Lebih lanjut, MMA edisi 2021 mencakup informasi mengenai keketuaan Brunei Darussalam, pelaksanaan KTT ke-36 ASEAN dan KTT terkait lainnya, HUT ASEAN ke-54, perkembangan vaksinasi Covid-19 di ASEAN, perkembangan ekonomi digital dan kreatif, pemberdayaan peran perempuan di ASEAN, dan lain-lain. MMA didistribusikan ke berbagai pemangku kepentingan baik secara digital melalui laman Kemenlu RI, laman Setnas ASEAN-Indonesia, media sosial Ditjen KSA, serta media digital lain maupun cetak.

Setditjen KSA bekerjasama dengan PSA Universitas Kristen Indonesia juga berhasil menyelenggaran “ASEAN Talk” dan Webinar “ASEAN di Mata Generasi Muda Indonesia”.

Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan awareness dan pemahaman mengenai ASEAN di kalangan generasi muda.

(38)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

Gambar 3.12 ASEAN Talk dan Webinar ASEAN di Mata Generasi Muda Indonesia

MMA Edisi ke-27 April 2021 tema “ASEAN Identity”

MMA Edisi ke-28, Agustus 2021

tema “Creative and Digital Economy”

MMA Edisi ke-29, Desember 2021 tema “Women’s Role”

Gambar 3.13 Sampul Majalah Masyarakat ASEAN Edisi 27, 28, dan 29

Dalam rangka pembekalan dan peningkatan kapasitas Tim MMA, Setditjen KSA menyelenggarakan kegiatan dalam skema pelatihan/workshop, yaitu Pelatihan Pengelolaan Majalah pada Agustus 2021 dan Workshop Literasi Digital pada November 2021. Sebagai langkah inovasi dalam penyediaan bahan publikasi yang menarik, praktis dan mudah diakses, tim Publikasi menerbitkan versi online dari MMA edisi ke-29 (Desember 2021). Majalah online (e-magazine) diterbitkan dengan mengintegrasikan teknologi media digital dan menyadur format ke dalam tulisan, gambar, video, audiovisual, videografis tautan-tautan laman lainnya. MMA versi online nantinya akan dapat diakses melalui laman Sekretariat Nasional ASEAN - Indonesia.

(39)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Setditjen Kerja Sama ASEAN juga secara aktif memanfaatkan sosial media untuk mensosialisasikan informasi-informasi dan kegiatan yang dilaksanakan Ditjen Kerja Sama ASEAN. Adapun sosial media yang dimiliki ialah instagram @asean_ri dengan pengikut sebanyak 2.422 akun per tanggal 5 November 2021 dan facebook page Ayo Kenali ASEAN dengan pengikut sebanyak 1.259 akun per tanggal 26 Desember 2021.

Instagram

@asean_ri

Facebook Page Ayo Kenali ASEAN

Gambar 3.14Beranda Sosial Media Ditjen Kerja Sama ASEAN

Dalam upaya mendorong tindak lanjut saran kebijakan oleh pemangku kepentingan di dalam negeri, Setditjen KSA menghadapi beberapa tantangan dan kendala antara lain:

1. Pandemi COVID-19 membatasi kegiatan secara fisik. Kegiatan virtual memiliki kelebihan dan sekaligus kelemahan. Dalam pelaksanaan kegiatan penyampaian saran kebijakan tertentu pelaksanaan kegiatan secara virtual memberi hasil yang tidak maksimal.

2. Rencana target pembuatan Logo dan Anthem Keketuaan ASEAN 2023 tidak dapat dilakukan mengingat belum ditentukannya tema keketuaan, sehingga sulit untuk merancang Logo dan Anthem keketuaan yang sejalan dengan semangat dan nuansa yang ingin ditampilkan pada Keketuaan Indonesia yang direfleksikan dalam Tema.

3. Kurangnya optimalisasi penggunaan sosial media Ditjen Kerja Sama ASEAN karena belum adanya tim yang dibentuk secara khusus untuk menangani sosial media dan terdapat beberapa akun sosial media unit eselon II.

4. Terkait penyusunan MMA, terdapat keterbatasan materi foto (ilustrasi untuk artikel) serta infografis yang diusulkan oleh penulis kepada tim majalah.

Beberapa solusi yang telah dilakukan Setditjen KSA untuk mengatasi kendala tersebut antara lain:

1. Meningkatkan koordinasi secara intensif dengan seluruh tim pengelola.

2. Menggunakan jasa bank foto/ilustrasi gambar/foto lain dari bank foto yang memiliki copyright berbayar.

3. Mengambil kesempatan diberbagai kegiatan untuk mempromosikan bahan publikasi (MMA) dan sosial media Ditjen Kerja Sama ASEAN.

Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan melalui pelibatan multipihak dalam pengelolaan kegiatan seperti penggunaan jasa pihak ke-3 dalam

(40)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Laporan Kinerja 2021 Sekretariat Ditjen Kerja Sama ASEAN

19, untuk pencapaian IKU C1, efisiensi sumber daya yang dilakukan adalah pengoptimalan penggunaan teknologi informasi, pendistribusian majalah dalam bentuk digital dan peningkatan engagement melalui sosial media.

Guna langkah ke depan, Setditjen KSA terus melakukan peningkatan kapasitas sumber daya dan optimalisasi anggaran. Beberapa hal lain yang perlu dilakukan pada tahun mendatang adalah:

1. Melakukan persiapan Keketuan ASEAN 2023.

2. Mendorong setiap pegawai untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas.

3. Melakukan koordinasi rutin mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.

4. Pengoptimalisasian bahan publikasi ASEAN secara digital interaktif.

5. Tim Publikasi akan membentuk MMA secara digital interaktif dengan mengaitkan teknologi media digital dan menyadur format ke dalam tulisan, gambar, video, audiovisual, tautan-tautan laman lainnya sehingga majalah menjadi lebih mudah diakses dan lebih hidup.

Gambar 3.15 Rapat SETNAS ASEAN Indonesia

B.3. Internal Business Process Perspective

Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen penting yang harus terpenuhi dalam menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen KSA. Dalam kaitan ini, kegiatan penyediaan sarana dan prasarana (sarpras) merupakan tugas dan fungsi dari Setditjen KSA. Kegiatan sarpras diawali dengan menyusun rencana kebutuhan bersama dengan unit terkait di lingkungan Ditjen KSA, menganalisis kebutuhan termasuk evaluasi kondisi existing, menyusun perkiraan anggaran, dan menetapkan metode pengadaan. Selain melakukan pengadaan sarpras, perlu dilakukan identifikasi dan evaluasi terhadap sarpras yang perlu dihapuskan. Proses penghapusan dilakukan dengan memanfaatkan informasi pada aplikasi SIMAK BMN, melakukan rekonsiliasi kepada Bagian Keuangan Ditjen KSA dan Biro Umum (BUM), serta melakukan pengusulan penghapusan.

Sasaran Strategis (B1): Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang Memadai

(41)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Persentase Sarana Dan Prasarana Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Yang Dipenuhi Sesuai Dengan Rencana

Pada 2021, realisasi IKU persentase sarana dan prasarana Ditjen KSA yang dipenuhi sesuai dengan rencana telah terpenuhi, yaitu 100% dari target 100%. Capaian IKU B1 pada 2021 adalah sebesar 100%. Konsistensi capaian kinerja sebesar 100% sejak tahun 2018 mencerminkan komitmen Ditjen KSA untuk terus meningkatkan dukungan dan layanan organisasi dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi. Konsistensi pencapaian ini didukung oleh perencanaan pengadaan sarpras yang dilakukan sesuai dengan prioritas dan proses pengadaan sarpras dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Capaian IKU ini dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.8 Capaian IKU B1 Tahun 2021

IKU B1 INFORMASI KINERJA

Persentase sarana dan prasarana Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang dipenuhi sesuai dengan rencana

Ketersediaan sarana dan prasarana 58 unit Ketersediaan sarana dan

prasarana sesuai perencanaan 58 unit Formula:

Realisasi ketersediaan sarana dan prasarana

--- X 100%

Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan

Target 100%

Realisasi 100%

Referensi

Dokumen terkait

Seperti pendapat Maryama, Hitam, Torsiman, dan Balakrishnan dalam buku Emed Taryaman (2016:16), bahwa pengaruh ideal dimana bawahan percaya kepada pemimpin dan akan terikat

Strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan EMJ Production dalam menggembangkan posisi produk Buku yasin ini adalah dengan terus menjaga kualitas dari buku

peningkatan produktivitas karet kering lima kali lebih tinggi dengan menggunakan klon - klon unggul dibandingkan bahan tanaman.. semaian terpilih dan mas a

Organisasi Profesi PPNI menetapkan tindakan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia yang merupakan bidang keilmuan keperawatan meliputi 22 kompetensi.Penelitian ini bertujuan

Hasil evaluasi terhadap narasumber pelatihan menunjukkan bahwa lebih dari separuh peserta menyatakan narasumber pelatihan sangat baik, hal itu menggambarkan bahwa narasumber

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan untuk turut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang

Hasil percobaan menunjukan bahwa kadar garam kotor lebih besar dibandingkan dengan kadar garam bersih, yang berarti garam hasil rekristalisasi mengandung lebih

Oleh peraturan pelaksana mengenai konversi, pemohon pendaftaran tanah-tanah adat obyek konversi cukup menunjukan tanda bukti hak, surat keterangan Kepala Desa/Lurah