• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan Pemutusan Hubungan Diplomatik Tujuh Negara Terhadap Qatar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Alasan Pemutusan Hubungan Diplomatik Tujuh Negara Terhadap Qatar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Alasan Pemutusan Hubungan Diplomatik Tujuh Negara Terhadap Qatar

Negara di Timur Tengah seperti yang telah kita ketahui merupakan perkumpulan negara kaya minyak dan tempat awal peradaban manusia. Namun sekarang telah semakin banyak konflik yang bermunculan di dalam negara-negara itu sendiri, baik itu berhubungan dengan mempertahankan pengaruh dan kekuasaan atau perbedaan ideologi. Pada pertengahan tahun ini, Arab Saudi diikuti oleh enam negara lainnya yaitu Yaman, Bahrain, UEA, Mesir,Maladewa dan Libya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dengan alasan negara tersebut telah melindungi kelompok terorisme. Persengketaan ini jelas kembali mengangkat ketegangan di negara semenanjung arab menjadi kian membesar. Amerika Serikat sebagai teman dekat Arab Saudi juga telah mendukung aksi mereka dan mengecam Qatar.

Namun sebenarnya diputuskannya hubungan diplomatik ini bukan hanya karena pernyataan emir Qatar baru-baru ini yang menyatakan bahwa kelompok seperti Al Qaeda dan ISIS bukanlah teroris, melainkan karena berbagai faktor ketidaksenangan yang telah ditumpuk lama oleh negara- negara tersebut. Perwakilan dari Qatar pun telah mengecam tindakan dari tujuh negara tersebut yang dianggap mereka hanyalah tuduhan tidak berdasar. Penutupan perbatasan oleh tujuh negara tersebut terhadap Qatar juga menghambat kebutuhan negara tersebut dalam berbagai bidang, di tambah lagi Qatar ialah tuan rumah piala dunia pada tahun 2022 mendatang. Paper ini akan menganalisis dengan seksama apakah alasan sebenarnya terjadi pemutusan hubungan diplomatik terhadap qatar tersebut.

Keyword : Semenanjung Arab, Hubungan Diplomatik, Terorisme, Transnasionalisme

onflik dan perang bukanlah hal yang jarang ditemukan di wilayah Timur Tengah.

Sepanjang sejarah negara-negara tersebut selalu di porak-porandakan oleh berbagai macam permasalahan baik itu perang antar negara, kelompok pemberontak ataupun pemimpin yang diktator. Permasalahan antara Qatar dan tujuh negara ini bukanlah peristiwa yang mengejutkan dunia lagi. Terutama bagi masyarakat timur tengah sendiri yang telah paham dan sadar akan kondisi sebenarnya mengenai hubungan antar negara disana. Lalu apa alasan ketujuh negara tersebut untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar ? Padahal negara-negara ini telah bergabung dalam berbagai organisasi terutama dalam menangani sumber daya melimpah yang mereka miliki yang sering juga disebut sebagai emas hitam atau minyak bumi. Organisasi ini sendiri seperti Gulf Cooperation Council (GCC) dan Great Arab Free Trade Area (GAFTA) Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Qatar sebagai salah satu negara terkaya di timur tengah dan telah menyandang nama sebagai salah satu negara kaya di mata dunia. Negara yang dulunya hanya dikelilingi oleh gurun tandus ini mulai bertransformasi menjadi negara kaya setelah ditemukannya ladang minyak pada 1939 (Tapla, 2017). Bukan hanya bergantung kepada ekspor minyak, namun mereka juga mendapatkan pendapatan melalui bisnis penerbangan yang mereka miliki yaitu Qatar Airways. Negara Emirat yang beribukota di Doha ini juga memiliki stasiun televisi berskala internasional yaitu Al Jazeera. Stasiun televisi ini termasuk kedalam 13 tuntutan yang diberikan kepada Qatar. Tindakan blokade Qatar yang dilakukan ketujuh negara tersebut menganggap stasiun televisi ini terlalu provokatif dan juga memperparah keadaan ketika Arab Spring dengan mendukung dan memberi informasi kepada kelompok nasionalisasi. Al Jazeera

K

(2)

juga menyokong kelompok Muslim Brotherhood dan Al Qaradawi dalam menyalurkan ideologi mereka, faktor ini pula yang membuat Arab Saudi marah. (Trager, 2017)

Namun, masih banyak juga negara yang mendukung Qatar dan mengesampingkan rumor tersebut contohnya seperti presiden Turki yaitu Recep Tayyip Erdogan yang memandang pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan terhadap Qatar tersebut telah keluar dari batas (Girit, 2017). Ia juga menyatakan bahwa tuntutan yang diajukan oleh ketujuh negara tersebut terhadap Qatar untuk mengembalikan hubungan mereka selayaknya pelanggaran hukum internasional. (Chulov, 2017). Ia merasa seharusnya negara-negara tersebut dapat melakukan perundingan secara damai. Pemutusan ini sebaliknya akan semakin memperburuk ketegangan yang ada dan merusak kestabilitasan antara negara-negara Islam.

Perseteruan Qatar dengan negara-negara Arab

Konflik antara Qatar dan beberapa negara Arab sebenarnya telah terjadi sejak dulu.

Salah satu faktor penyebabnya ialah ketika terjadi kudeta yang dilakukan oleh Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani terhadap ayahnya sendiri yaitu Emir Khalifa bin Hamad Al Thani pada tahun 1995. Keluarga Al Thani merupakan pemimpin Qatar secara turun temurun setelah adanya perjanjian antara Qatar dan Inggris sejak tahun 1916 (Onley, 2009).

Padahal sebenarnya Emir Khalifa bin Hamad itu ialah pemerintah yang dihormati.

Setelah berhasil melakukan kudeta secara damai Sheikh Hamad bin Khalifa pun sempat dikudeta pada tahun 1996 namun gagal. Kudeta tersebut diduga didalangi oleh Arab dan Mesir. Kudeta inilah awal dari sekian banyak munculnya perseteruan antara Qatar dan negara arab. Walaupun sebenarnya tidak dipungkiri bahwa Qatar juga memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan beberapa negara tersebut.

Arab Saudi sendiri pernah menarik duta besarnya dari Qatar sebagai bentuk ketidaksenangan mereka terhadap hubungan Qatar dan kelompok pemberontak pada tahun 2002 sampai dengan 2008, namun tindakan tersebut tidak mempengaruhi Qatar untuk mengubah kebijakannya sama sekali. (Kirkpatrick, 2014) Satu hal yang sebenarnya sangat memperkeruh hubungan antara kedua negara ini ialah bagaimana Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin yang merupakan kelompok yang telah dilarang di Arab Saudi. Bahkan pada tahun 2014, Arab Saudi dan Bahrain sempat menekan Qatar agar tidak lagi berhubungan dengan gerakan Islam yang dianggap ekstrimis tersebut, namun Qatar tidak mengacuhkan tuntutan tersebut. Selayaknya dengan yang dilakukan oleh Qatar terhadap 13 tuntutan dari ketujuh negara sekarang, Qatar tidak akan menerima tuntutan tersebut apabila hal itu telah ikut campur terhadap kedaulatan negaranya. (AlJazeera, News, 2017)

Qatar dan Bahrain juga memiliki sejarah perselisihan yang panjang dan berlangsung selama 65 Tahun. Konflik tersebut ialah mengenai perebutan kepulauan Hawar. Namun akhirnya konflik yang dimulai pada tahun 1936 ini dapat diselesaikan dengan bantuan ICJ pada tahun 2001 (Wiegand, 2012). Namun sekarang muncul konflik baru yaitu berbentuk kemarahan Bahrain terhadap Qatar yang dituduh telah membantu kelompok pemberontak/militan Syiah di Bahrain. Namun Qatar menolak anggapan tersebut dengan alasan bahwa itu hanyalah tuduhan yang tidak berlandaskan fakta.

Kerja sama Qatar dan Iran

(3)

Walaupun merupakan salah satu negara di Timur Tengah, Iran lebih dianggap sebagai musuh bersama di area tersebut. Hal ini tidak lain karena ideologi negara itu sendiri yang beraliran Islam Syiah. Qatar pun dulu pernah memberikan kecaman anti iran, namun mereka masih juga berhubungan dengan baik dengan negara tersebut seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Emir Tamim bin Hamad al-Thani. Arab Saudi yang merupakan negara dengan aliran Islam Sunni yang kuat merasa marah akan tindakan Qatar yang kontradiktif tersebut..

Hal ini membuat Arab Saudi yang merupakan negara Islam beraliran Sunni dan musuh Iran marah. Emir Tamim bin Hamad al-Thani juga menyatakan bahwa Iran merupakan negara yang kuat dan tidak ada alasan bagi negara timur tengah untuk memusuhi mereka karena Iran pun juga negara Islam (Wintour, 2017).

Namun Qatar News Agency (QNA) menyanggah berita yang tersebar tersebut, mereka menyatakan bahwa website mereka telah terkena cyber attack dan pernyataan tersebut bukanlah pernyataan dari Emir Tamim bin Hamad al-Thani. (AlJazeera, News : Al Jazeera, 2017). Namun sanggahan ini tidak lagi berarti bagi ketujuh negara tersebut dan mereka masih memutuskan hubungan diplomatik terhadap Qatar. Bukan hanya karena pernyataan yang masih disanggah Qatar tersebut, namun juga karena bukti konkrit mengenai keterkaitan Qatar terhadap kelompok pemberontak dan juga Iran selama bertahun-tahun. Qatar sendiri ternyata lebih dahulu menarik duta besar mereka dari negara-negara tersebut karena melihat adanya tanda-tanda anti-Qatar.

Bukan hanya itu Qatar juga merupakan satu-satunya negara yang memiliki hubungan kerja sama dengan Israel. Hubungan kedua negara ini telah berlangsung sejak perang teluk yang pertama. Qatar juga telah mengakui negara Israel secara de facto , yang menyebabkan banyaknya kritikan dari negara tetangganya (Rabi, 2009). Pada beberapa pendapat yang mengatakan tujuan Qatar berhubungan dengan Israel ialah untuk memperkuat hubungannya dengan Amerika Serikat selaku teman baik Israel, namun hal tersebut belum terbukti.

Peran dan Bantuan Qatar terhadap gerakan pemberontak

Negara-negara kaya di Timur Tengah memang sering diketahui memberikan bantuan kepada kelompok pemberontak ataupun teroris. Qatar sendiri diketahui pernah memberikan bantuan dana kepada ISIS, Al Nusra, Hezbollah di Lebanon, kelompok Islamis Libya dan kelompok pemberontak di Bahrain (Walsh, 2017). Pidato yang disampaikan oleh pemerintah Qatar yaitu Emir Tamim bin Hamad al-Thani pada Mei 2017 lalu telah disambut dengan penuh protes dan caci maki dari negara-negara Timur Tengah. Faktor yang membuat negara- negara tersebut geram ialah, pidato tersebut dianggap sebagai pernyataan sah bahwa Qatar mendukung Iran, Hamas dan Ikhwanul Muslimin.

Hal lain yang juga membuat Arab Saudi dan negara lain geram ialah lemahnya kebijakan dalam negeri Qatar mengenai perlawanan terhadap kelompok terorisme. Pihak pemerintahan Qatar sendiri menyatakan bahwa sebenarnya yang memberikan sumbangan dan bantuan senjata kepada pihak terorisme itu bukanlah pemerintah namun dari orang-orang kaya di sana. Qatar sendiri menyanggah bahwa mereka memberikan bantuan kepada Al-Nusra dan Al Qaeda, namun mereka memang memiliki hubungan dengan Muslim Brotherhood (Ikhwanul Muslimin) yang berada di Arab Saudi. (Robbins, 2017)

(4)

Hubungan mereka dengan Hamas pun terlihat dari bagaimana Qatar berupaya untuk mempengaruhi ideologi Hamas. Usaha Qatar yang ingin memoderatkan kelompok ini mendapat kritikan yang menyatakan bahwa Qatar sebenarnya mendukung kelompok tersebut.

Namun Qatar membantah anggapan tersebut karena mereka menyatakan bahwa sebenarnya Qatar mendukung Gaza dan kemerdekaan Palestina, melalui Hamas yang telah menguasai wilayah Gaza mereka dapat memenuhi tujuan tersebut. (AlJazeera, Features : Middle East : Al Jazeera, 2017). Di tahun 2014, Arab Saudi, Bahrain dan UEA menarik duta besar mereka dari Qatar selama beberapa bulan sebagai protes atas tudingan campur tangan dalam urusan dalam negeri mereka. (Kirkpatrick, 2014)

Qatar sendiri menganggap tindakan yang dilakukan oleh Arab Saudi dan negara lainnya keterlaluan dan bahkan melanggar hak asasi manusia. Ketujuh negara tersebut bukan hanya memutuskan hubungan diplomatik mereka namun juga menutup akses darat, laut, dan udara yang seharusnya digunakan untuk barang dan jasa. Hal ini sangat mempengaruhi Qatar yang bergantung sekali dengan impor dari luar terutama bahan makanan. Bukan hanya itu negara- negara tersebut juga memberikan waktu selama 14 hari kepada warga Qatar yang ada di wilayahnya untuk keluar. (Robbins, 2017)

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa pemutusan hubungan diplomatik ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Timur Tengah. Namun ketegangan yang sekarang semakin memuncak diantara negara anggota GCC tersebut telah mendorong ketujuh negara untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Dengan alasan yang sama ketika penarikan duta besar pada tahun 2014 terhadap Qatar, ketujuh negara tersebut menganggap Qatar masih tidak sigap dalam menangani kelompok terorisme bahkan cenderung mendukung mereka. Di tambah lagi dengan hubungan antara Qatar dan Iran yang kian mengkhawatirkan negara-negara teluk lainnya. Keadaan Qatar saat ini dianggap membahayakan keamanan Arab Saudi, Bahrain, Kuwait dan negara lainnya. Maka dari itu mereka memberikan 13 tuntutan kepada Qatar , dengan tujuan agar Qatar lebih ‘tegas’ dan berkompromi dengan pandangan ketujuh negara.

Hal ini menjelaskan bahwa pernyataan Emir Tamim bin Hamad al-Thani pada Mei lalu tersebut merupakan titik klimaks kegeraman ketujuh negara tersebut. Ketegangan antara mereka sebenarnya telah terjadi cukup lama dan pernyataan tersebut lah yang menjadi dorongan ketujuh negara untuk mulai kembali bertindak menentang Qatar.

Referensi

AlJazeera. (2017, June 7). Features : Middle East : Al Jazeera. Dipetik September 17, 2017, dari Al Jazeera: http://www.aljazeera.com/indepth/features/2017/06/analysts-qatar-supports-gaza- hamas-170607083211016.html

AlJazeera. (2017, July 12). News. Dipetik September 14, 2017, dari Al Jazeera:

http://www.aljazeera.com/news/2017/06/arab-states-issue-list-demands-qatar-crisis- 170623022133024.html

(5)

AlJazeera. (2017, May 25). News : Al Jazeera. Dipetik September 14, 2017, dari Al Jazeera:

http://www.aljazeera.com/news/2017/05/qatar-prosecute-perpetrators-qna-hacking- 170524145444746.html

Chulov, M. (2017, June 25). Home : World : Middle East : theGuardian. Dipetik September 20, 2017, dari theGuardian: https://www.theguardian.com/world/2017/jun/25/erdogan-rejects-saudi- demand-to-pull-turkish-troops-out-of-qatar

Girit, S. (2017, June 14). World : Middle East : BBC. Dipetik September 16, 2017, dari BBC:

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-40262713

Kirkpatrick, D. K. (2014, Maret 5). Middle East. Dipetik September 22, 2017, dari New York Times:

https://www.nytimes.com/2014/03/06/world/middleeast/3-persian-gulf-states-pull- ambassadors-from-qatar.html?mcubz=1

Onley, J. (2009). Britain and the Gulf Shaikhdoms, 1820-1971 : The Politics of Protection. Center for International and Regional Studies, 1-54.

Rabi, U. (2009). Qatar's Relations with Israel: Challenging Arab and Gulf Norms. Middle East Journal, Vol. 63, No. 3, 443-459.

Robbins, J. (2017, June 9). World : Middle East :BBC. Dipetik September 15, 2017, dari BBC:

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-40200927

Tapla, O. (2017). Annual Statistical Bulletin 2017. Organisation of Petroleum Exporting Countries, 1- 148.

Trager, E. (2017, July 22). International : The Atlantic. Dipetik September 20, 2017, dari TheAtlantic:

https://www.theatlantic.com/international/archive/2017/07/muslim-brotherhood- qatar/532380/

Walsh, D. (2017, July 16). World : Middle East. Dipetik September 16, 2017, dari New York Times:

https://www.nytimes.com/2017/07/16/world/middleeast/doha-qatar- blockade.html?mcubz=1

Wiegand, K. E. (2012). Bahrain, Qatar, and the Hawar Islands: Resolution of a Gulf Territorial Dispute.

Middle East Journal, Vol. 66, No. 1 , 79-80.

Wintour, P. (2017, May 25). Home : World : Middle East : theGuardian. Dipetik September 19 , 2017, dari theGuardian: https://www.theguardian.com/world/2017/may/25/saudi-arabia-and-uae- block-qatari-media-over-incendiary-statements-iran-israel

(6)

Referensi

Dokumen terkait

KEMANGMAS TIMBER tidak memiliki izin impro kayu (bukan importer) 2.1.2.f Rekomendasi Impor NA TPT Kelompok TANJUNG KEMANGMAS TIMBER tidak memiliki izin impro kayu (bukan

Sebelum kita melakukan estimasi dengan menggunakan model yang sifatnya time series, maka kita wajib untuk mendifine atau mengeset waktu pada data kita... Unit

bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapakali diubah

Penyakit Meniere adalah kelainan telinga bagian dalam yang menyebabkan timbulnya episode vertigo (pusing berputar), tinnitus (telinga berdenging), perasaan penuh

C. NAMA KEGIATAN “STTG Acoustic 2010” (Festival Akustik Se-Priangan Timur & Bandung Raya) D. Waktu & Tempat Kegiatan Rencananya Kegiatan ini akan dilakasanakan pada: Hari, tanggal : Sabtu, januari 2009 Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d.

Sig 0.200 > 0.05 untuk uji kolmogorov-smirnov maka dapat dikatakan pertumbuhan berat mutlak benih ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan perbedaan media air

Ber- dasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD N Bratan III Surakarta, diperoleh infor- masi antara lain: pelajaran yang bersifat hafa- lan semata membuat siswa