• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAMBI PADA SEKTOR OBJEK PAJAK HIBURAN

(STUDI KANTOR PERPAJAKAN KOTA JAMBI) SKRIPSI

RTS MARDIANA NIM: SIP162458 PEMBIMBING:

Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI Mustiah RH, S.Ag., M.Sy

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

(2)

i

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rts Mardiana NIM : SIP. 162458 Jurusan : Ilmu Pemerintahan Fakultas : Syariah

Alamat : Rt.06 Kel. Penyengat Rendah Kec. Telanaipura Kota Jambi

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: “Analisis Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan ( Studi Kantor Perpajakan Kota Jambi )” adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung jawabkannya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

Jambi, Oktober 2020 Yang Menyatakan

RTS MARDIANA SIP.162458

(3)

ii Pembimbing I : Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI Pembimbing II : Mustiah RH, S.Ag., M.Sy

Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi

Jl. Jambi-Muara BulianKM. 16 Simp. Sei Duren Kec.

Jaluko Kab. Muaro Jambi31346 Telp. (0741) 582021

Kepada Yth. Jambi, Oktober 2020

Dekan Fakultas Syariah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Di -

Jambi

PERSETUJUAN PEMBIMBING Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami berpendapat bahwa skripsi saudara Rts Mardiana, Nim : 162458 yang berjudul “Analisis Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan ( Studi Kantor Perpajakan Kota Jambi )”, telah dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar dapat diterima dengan baik.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

(4)

iii Pembimbing I

Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI NIP.19740718 200003 2 002

Pembimbing II

Mustiah RH, S.AG., M.Sy NIP. 19700706 199803 2 003

(5)

iv

“MOTTO”

ًًءاَيِضَشَمَقْلاَواًسىُنُهَسَّذَقَىَلِصاَنَماىُمَلْعَتِلَدَذَع

ًَلَعَجَسْمَّشلا

ِزَّل ً َىُه

ًُلِّصَفُي ْلْااَيِت

ًُهَّللاَكِل ََٰر َّلَِّإِّقَحْلاِب ً ۚ

ًَقَلَخ اَم

ًَنيِنِّسلاَباَسِحْلاَو ً ۚ

ً م ْىَقِلَنىُمَلْعَي

”Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun

dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang

yang mengetahui.” (Q.S Yunus: 5)

(6)

v

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrahim, puji syukur kupersembahkan kepada Allah SWT, yang masih memberikan nikmatNya kepadaku sehingga karya sederhana ini dapat

terselesaikan.

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta,Ayahanda R. Mukhtar AR dan Ibu Siti Fatonah yang kasih sayangnya tak pernah lekang dimakan zaman.

Do‟amu mengukuhkan jiwa ragaku. Dan tanggungjawabmu menghapus kebutuhanku.Yang selalu mendo‟akan diriku agar mendapatkan kemudahan dalam hidup ini dan selalu memberi motivasi serta dukungan untuk kemajuan dalam skripsi

secara moril maupun materil.

Untuk saudaraku, kakak R. Muklas Joko Susilo yang selalu memberi semangat untuk diriku dan selalu meringankan bebanku ketika sedang banyak pikiran dan dalam

kepenatan.

Kepada teman, sahabat, keluarga Utami Maulidya Ningsih, Tria Maylani, Stya Wulandari, Sri Rejeki, Saputri Afriya, Tegar Pratama Putra, Tisha Amelia Rizki,

Yauchy Apsa yang selalu menemani dikala suka maupun duka, dan selalu memberikan semangat dan motivasi dikala saat-saat terpuruk hingga tidak bisa digambarkan dengan kata-kata betapa berperan kalian dalam pembautan skripsi ini,

serta kepada teman-teman seperjuangan yang selalu membantu dan terakhir untuk teman-teman lokal IP G angkatan 2016 serta teman-teman KKN gelombang III

posko 8, yang selalu berjasa dalam pembuatan skripsi ini tak kan kulupakan kenangan ini.

Semoga Allah SWT membalas segala budi baik kalian dan kalian diberi kemudahan di kemudian hari. Aamiin.

(7)

vi ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Analisi Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan (Studi Kantor Perpajakan Kota Jambi).

Skripsi ini bertujuan untuk melihat berapa besar penerimaan Pajak Hiburan Kota Jambi sehingga bisa menaikan Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, fokus penelitian ini adalah kondisi penerimaan Pajak Hiburan dan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi, langkah – langkah penerimaan Pajak Hiburan dalam upaya meningkatkan PAD Kota Jambi serta Analisis PAD dalam penerimaan Pajak hiburan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan penelitian kondisi penerimaan Pajak Hiburan saat ini meningkat tiap tahun di karenakan juga wajib pajak (WP) yang terus meningkat tiap tahun sehingga target Pajak Hiburan juga ikut meningkat tiap tahun. Meningkatnya Pajak Hiburan juga berpengaruh terhadap PAD dimana jika Pajak meningkat maka PAD juga ikut meningkat, sebaliknya jika pendapatan Pajak menurun maka itu juga akan berpengaruh terhadap PAD. Terkadang menurunya pendapatan Pajak itu juga karena wajib pajak tidak mau membayar pajak terkadang juga lalai dalam membayar pajak dan tidak mau patuh terhadap tanggung jawab dalam membayar pajak. Maka dari itu di perlukannya langkah- langkah untuk meningkatkan penerimaan Pajak Hiburan agar PAD Kota Jambi juga ikut meningkat, adapun langkah – langkah nya melaksanakan uji petik ke wajib pajak, penagihan pajak yang terutang secara langsung ke wajib pajak, dan memasang alat Terminal Monitoring Device (TMD). Pemerintah berharap dengan adanya strategi tersebut maka WP tidak lalai lagi dalam urusan membayar pajak, itu semua juga dilakukan agar Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi juga semakin meningkat sehingga bisa membangun Kota Jambi lebih baik kedepannya dan juga bisa mengembangkan potensi yang ada di Kota Jambi sebagai tempat wisata yang baru karena dari tempat – tempat itu juga bisa menghasilkan pendapatan untuk Kota Jambi.

Kata Kunci : meningkatkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pajak Hiburan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR Assalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alahamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT berkat rahma dan hidayah- Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “Analisis Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan (Studi Kantor Perpajakan Kota Jambi)”.Kemudian Shalawat dan salam saya limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing dan mendidik umatnya kejalan yang benar, sehingga kita dapat merasakan indahnya Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui penulisan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi, MA., Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag, M.H selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Th.I.,M.A.,M.I.R.,Ph.D, Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

(9)

viii

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H, Wakil Dekan II, Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. H. Ishaq S.H., M.Hum. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP, M.SI dan Bapak Yudi Armansyah, M.Hum selaku Ketua dan Sekretaris Ilmu Pemerintahan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Mustiah RH, S.Ag., M.Sy selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan kepada penulis.

9. Bapak dan Ibu Karyawan/ti dilingkungan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

10. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang terlibat dalam skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung membantu sehingga skripsi ini dapat di selesaikan.

11. Ayah dan Ibu yang telah membimbing dan mendidik penulis sejak kecil, demi terwujudnya cita-cita penulis dan mudah-mudahan Allah SWT memberikan ampunan serta kasih sayang-Nya kepada keduanya.

(10)

ix

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini untuk edisi yang akan datang. Dengan adanya skripsi ini kiranya dapat memotivasi kepada diri penulis pribadi khususnya dan para pembaca umumnya untuk membuatkarangan karya ilmiah dimasa yang akan datang. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiiin Ya Robbal „Alamiin.

Jambi, Oktober 2020 Penulis

RTS MARDIANA NIM: SIP 162458

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PERNYATAAN ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

E. Kerangka Teori... 7

F. Tinjauan Pustaka ... 13

BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

B. Pendekatan Penelitian ... 16

(12)

xi

C. Unit Analisis... 17

D. Jenis dan Sumber Data ... 17

E. Subjek Penelitian ... 19

F. Instrument Pengumpulan Data ... 19

G. Teknik Analisis Data ... 20

H. Sistematika Penulisan ... 22

I. Jadwal Penelitian ... 22

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Badn Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Jambi ... 24

B. Struktur Organisasi BPPRD Kota Jambi... 25

C. Tugas dan Fungsi BPPRD Kota Jambi ... 27

D. Visi dan Misi BPPRD Kota Jambi ... 30

BAB IV PEMBAHASAN A. Kondisi Penerimaan Pajak Hiburan di Kota Jambi ... 33

B. Langkah-langkah Penerimaan Pajak Hiburan Dalam Upaya Mening katkan Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi ... 49

C. Analisis PAD Kota Jambi Pada Sektor Pajak Hiburan Dan Prespektif Islam Dalam Pajak HIburan ... 59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUMVITAE

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Pajak ... 5 Table 2. Kondisi Pendapatan Asli Daerah dan Penerimaan Pajak Daerah ... 34 Table 3. Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hiburan Kota Jambi 40 Table 4. Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hiburan Kota Jambi 54 Table 5. Realisasi Pajak Hiburan dan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah .. 69

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi BPPRD Kota Jambi ... 25

Gambar 2. Alur Pembayaran Pajak Melalui ATM Bank Jambi... 36

Gambar 3. Tata Cara Pembayaran Melalui Mobile Bangking Bank Jambi ... 38

Gambar 4. Alur Penagihan Pajak ... 49

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto Wawancara Penelitian

(16)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia telah melakukan reformasi perpajakan pertama kali pada tahun 1983.Hal ini ditandai dengan diberlakukannya dengan ketentuan-ketentuan baru yang diberlakukan pada saat itu.Pajak daerah pertama baru dilakukan pada tahun 1997.Sebelum dilakukan reformasi terhadap pajak daerah dan retribusi daerah, cukup banyak jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang dibuat oleh masing-masing pemerintah daerah.

Pendapatan Asli Daerah adalah salah satu penghasil pendanaan bagi suatu daerah kabupaten/kota dengan salah satu komponennya adalah pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak daerah ialah kontribusi wajib oleh suatu orang atau badan yang bersifat menekan dengan tanpa adanya timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.1

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

1 Wildan Mafaza, Dkk, Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Dalam Pendapatan Asli Daerah, (Jurnal Perpajakan Volume 11 Nomor 1, 2016), Hlm.1

(17)

kemakmuran rakyat.2 Pembayaran pajak merupakan pelaksanaan dari kewajiban negara yang dimana keikutsertaan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Pajak mempunyai fungsi sebagai alat atau instrument yang digunakan untuk memasukkan secara optimal ke dalam kas negara. Dalam hal ini fungsi pajak lebih ditekankan sebagai instumen penarikan dana dari masyarakat untuk dimasukkan dalam kas negara.3 Pajak hiburan merupakan salah satu jenis pajak yang berdasarkan lembaga pemungutanya dikategorikan sebagai pajak daerah, dengan demikian pajak daerah merupakan pajak yang di tetapkan oleh pemerintah daerah.

Pengambilan pajak hiburan di Kota Jambi didasarkan pada dasar hukum yang jelas dan kuat, sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak yang terkait.Dasar hukum pemungutan pajak hiburan Kota Jambi adalah Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2016 tentang Pajak Daerah. Pemungutan tarif pajak hiburan di Kota Jambi ditetapkan sebagai berikut :

a. Tontonan film sebesar 20% (dua pulih persen);

b. Pagelaran kesenian, musik, tari dan/atau busana sebesar 10% (sepuluh persen);

c. Kontes kecantikan, bina raga dan sejenisnya sebesar 10% (sepuluh persen);

2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat (1) Lembaga Negara Republik Indonesia

3 Wirawan B. Lilyas Dan Rudy Suhartono, Hukum Pajak Material 1, (Jakarta: Selemba Humanika, 2011), Hlm. 2

(18)

d. Pameran sebesar 10% (sepuluh persen);

e. Diskotik, karaoke, klub malam dan sejenisnya sebesar 35% (tiga puluh lima persen);

f. Sirkus, acrobat dan sulap sebesar 10% (sepuluh persen);

g. Permainan bilyar dan boling sebesar 15% (lima belas persen);

h. Pacuan kuda, balap kendaraan bermotor dan permainan ketangkasan sebesar 20% (dua puluh persen);

i. Panti pijat sebesar 25% (dua puluh lima persen);

j. Refleksi sebesar 15% (lima belas persen);

k. Mandi uap/SPA sebesar 30% (tiga puluh persen);

l. Pusat kebugaran/fitness center sebesar 10% (sepuluh persen);

m. Pertandingan olah raga sebesar 10% (sepuluh persen);

n. Penyelenggaraan hiburan yang dipungut bayaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat (2) ditempat-tempat keramaian antara lain taman rekreasi, kolam renang, kolam memancing, dunia fantasi dan tempat wisata lainnya dikenakan pajak hiburan dengan tarif sebesar 10% (sepuluh persen).4

Kontribusi pajak hiburan yang selama ini dipungut tentunya akan manambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah akan bermanfaat bagi proses pembiayaan pembangunan dan

4 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016, Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah, Pasal 17, Ayat 3 Negara Republik Indonesia

(19)

juga digunakan untuk berbagi pelayanan umum yang berguna untuk pembangunan Kota Jambi. Oleh karna itu, hiburan diharapkan dapat menambah pemasukan ke kas daerah dari sisi penerimaan pajak hiburan.

Tempat hiburan di Kota Jambi pada saat ini cukup lumayan banyak karena bisnis hiburan sangat berkembang, dimana dunia wisata/hiburan sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan pajak hiburan ini juga menjadi sangat penting bagi pendapatan asli daerah Kota Jambi. Selain itu sektor hiburan ini juga menjadi penyumbang PAD yang cukup besar, maka dari itu diharapkan wajib pajak agar membayar pajak tepat waktu agar tercapainya realisasi yang telah di tetapkan pemerintah.

Untuk mengetahui kontibusi yang dihasilkan dari pajak hiburan salah satu sumber pendapatan dan pembangunan daerah dari tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut:

(20)

Table 1.

Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Pajak di Kota Jambi per-tahun 2014- 2018

Sumber: Dokumentasi BPPRD Tahun 2019

Dilihat dari table diatas pencapaian target pajak hiburan di Kota Jambi sudah mencapai target, namun dibalik itu semua pasti ada wajib pajak yang membayar pajak tepat waktu maka dari itu perlu ada tindakan tegas dari pemerintah agar wajib pajak membayar pajak tepat waktu sehingga target dari pajak bisa meningkat tiap tahun nya. Selain itu pemerintah juga sekarang telah mempermudah pelayanan untuk membayar pajak menjadi online sehingga tidak ada alasan wajib pajak untuk telat membayar pajak.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul : “Analisis Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan ( Studi Kantor Perpajakan Kota Jambi )”.

NO Tahun Target Realisasi %

1. 2014 5,050,000,000 5,065,708,092 100.31%

2. 2015 7,000,000,000 6,119,125,119 87.42%

3. 2016 7,500,000,000 7,673,051,524 102.31%

4. 2017 9,200,000,000 10,519,180,288 114.34%

5. 2018 11,500,000,000 12,704,572,052 110.47%

(21)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebagaimana dirumuskan di atas maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kondisi penerimaaan pajak hiburan di Kota Jambi ?

2. Apa saja langkah - langkah penerimaan pajak hiburan dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Jambi ?

3. Bagaimana analisis pendapatan asli daerah Kota Jambi pada sektor pajak hiburan dan prespektif islam dalam pajak hiburan?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan dengan harapan pembahasan ini menjadi focus pada titik permasalahan tertentu dan tidak melebar pada masalah yang lainnya. Untuk menghindari perluasan dan demi terfokusnya pembahasan dana penelitian ini, maka penulisan membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, adapun batasan masalah ini penulis hanya membahas tentang Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi pada sektor objek Pajak Hiburan ditinjau dari Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 07 Tahun 2016.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada dasarnya untuk mengungkapkan apa yang ingin dicapai oleh peneliti. Sedangkan tujuan itu sendiri merupakan sejumlah keadaan yang ingin dicapai. Adapun yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

(22)

1. Untuk mengetahui kondisi penerimaaan Pajak Hiburan di Kota Jambi . 2. Untuk mengetahui langkah-langkah Pajak Hiburan dalam

meningakatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui Analisis Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi pada sektor Pajak Hiburan.

b. Kegunaan Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan, maka kegunaan dari pada penelitian ini adalah :

a. Secara Akademik sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah untuk keputusan atau hasil mengenai pendapatan asli daerah yang diperoleh dari pajak hiburan.

b. Secara teori sebagai wahana untu menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai analisis Pajak Hiburan terhadap Pajak Asli Daerah.

c. Sebagai praktis referensi dan sumbangan konseptual bagi jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

E. Kerangka Teori a. Kebijakan Publik

Menurut Edi Suharto kebijakan ialah sebuah instrumen pemerintahan yang menyangkut aparatur Negara dalam pengelolaan sumber daya publik.

Kebijakan pada intinya ialah keputusan atau tindakan yang dipilih pemerintah secara langsung untuk mengelola dan mendistribusikan sumber

(23)

daya alam, finansial dan manusia demi kepentingan publik biasanya disebut juga sebagai kebijakan publik. Kebijakan yang terkait dengan kepentingan publik biasanya disebut juga sebagai kebijakan publik. 5

Menurut Laswell dalam pengantarnya, “ilmu kebijakan” tidak dibatasi oleh tujuan teoritis ilmu, tetapi juga memiliki orientasi praktis yang mendasar. Tujuan dari ilmu-ilmu kebijakan tidak sekedar untuk memberikan sumbangan padapembuatan keputusan yang lebih efesien, tetapi juga memberikan pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan pelaksanaan demokrasi.6

Easton memberikan definisi kebijakan publik sebagai the authoritative allocation of values for the whole society atau sebagai pengalokasian nilai-nilai secara paksa kepada seluruh anggota masyarakat.

Pressman dan Widavsky mendefinisikan kebijakan publik sebagai asumsi yang berisi keadaan awal dan akibat-akibat yang bisa diramalkan. Kebijakan publik itu harus dipisahkan dengan bentuk kebijakan yang lain misalnya kebijakan swasta. Hal ini dipengaruhi oleh keikutsertaan faktor-faktor bukan pemerintah.7

5 Edi Suhato, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, cet.ke-3, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm, 3.

6William N Dun, Pengantar Analisis Kebijakan Publik (Edisi Kedua), (Yogyakarta; Gadjah Mada University Press, 2003), hlm. 70

7Taufiqurakhman, Kebijakan Publik Pendelegasian Tanggung Jawab Negara Kepada Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintahan,(Jakarta; Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Moestopo Beragama Pers, 2014), hlm. 3.

(24)

Menurut Chandler dan Plano mengemukakan bahwa ”kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintahan”.

Kenyataan membuktikan bahwa kebijakan itu telah banyak berperan dalam pelaksana pada tingkat birokrasi pemerintah maupun para politisi untuk memecahkan masalah-masalah publik, dan kebijakan publik itu merupakan suatu bentuk campur tangan yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah demi kepentingan bersama yang kurang beruntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup, dan ikut bergabung dalam semua bidang pembangunan dan kemasyarakatan.

Menurut Dye pengertian dasar dari kebijakan publik “public policy is whatever goverments choose to or not to do”(kebijakan publik adalah apa yang dilakukan maupun apa yang tidak dilakukan oleh pemerintah).

Kebijakan itu merupakan upaya untuk memahami: i) apa yang dilakukan dan atau yang tidak dilakukan oleh pemerintah, ii) apa penyebab atau yang mempengaruhinya, iii) apa dampak dari kebijakan publik tersebut jika dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.

Masih senada dengan Dye, Edwards II dan Sharkansy mengemukakan bahwa “kebijakan publik adalah apa yang pemerintah katakan dan lakukan, atau tidak dilakukan”. Sesungguhnya kebijakan itu merupakan serangkaian tujuan dan sasaran dari program-program pemerintah baik yang dilakukan atau tidak dilakukan. Sementara Carl Friedrich mengatakan bahwa:

(25)

“kebijakan ialah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan”.8

Menurut James E. Anderson mendefinisikan kebijakan sebagai perilaku dari sejumlah aktor (pejabat, kelompok, instansi pemerintahan) atau aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Bicara tentang kebijakan memang tidak akan lepas kaitannya dengan kepentingan sesama kelompok, baik dari tingkat pemerintah ataupun masyarakat secara umum.9

b. Pendekatan Manajemen Publik Baru (New Public Management)

Para ahli menyadari bahwa dalam paradigma OPA terdapat banyak kelemahan. Dari sinilah kemudian muncul paradigma baru yang mencoba memberikan kritik atas paradigma OPA dan sekaligus menawarkan solusi untuk menjalankan pemerintahan dengan cara yang lebih baik. Paradigma ini terkenal dengan nama New Public Management.

Para ahli menyebutkan bahwa NPM didasarkan pada ilmu administrasi publik, akuntansi dan kontrol, manajemen, ekonomi dan kebijakan publik.

Keberagaman latar belakang ilmu penyusunan NPM menyebabkan pula

8Yulianto Kadji, Formulasi Dan Implementasi Kebijakan Publik Kepemimpinan Dan Perilaku Birokrasi Dalam Fakta Realitas, (Gorontalo; UNG Press, 2015), hlm. 7-9.

9Dwiyanto Indiahono, Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), hlm. 17.

(26)

concern dari para ahli. Para ahli di bidang administrasi publik misalnya lebih memfokuskan pada bagaimana NPM berhubungan dengan penganggaran (butgeting), manajemen keuangan (financial management), pegawai negeri sipil (civil service), hubungan ketenagakerjaan (labor relation) pengadaan (procurement), organisasi dan metode, dan audit secara evaluasi.10

Organisasi sektor publik sering dikategorikan tidak produktif, tidak efisien, selalu rugi, rendah kualitas, miskin inovasi dan kreativitas, dan berbagai kritikan lainnya. Munculnya kritik keras yang ditunjukkan kepada organisasi-organisasi sektor publik tersebut kemudian memberikaan gerakan untuk melaksankan reformasi manajemen sektor publik. Salah satu gerakan reformasi sektor publik adalah munculnya konsep New Public Management atau NPM.

NPM merupakan teori manajemen publik yang berpandangan bahwa praktik manajemen sektor swasta adalah lebih baik jika dibandingkan dengan praktik manajemen sektor publik. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja-kinerja sektor publik ini perlu mengadopsi beberapa praktik dan teknik manajemen yang telah dilakukan di sektor swasta ke dalam organisasi sektor publik, seperti pengambilan mekanisme pasar, kompetisi tender dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik. Penerapan

10Amy Y.S. Rahayu dan Vishnu Juwono, Birokrasi & Governance (Teori, Konsep, Aplikasinya), (Raja Grafindo) 2018, hlm. 19-20

(27)

konsep New Public Management telah menyebabkan terjadi perubahan manajemen sektor publik yang drastis dari sistem manajemen sektor publik tradisional yang kaku, birokrasi, dan hierarkis menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel lebih mengakomodasi pasar.

Pada praktiknya, menurut Denhardt bahwa manajer publik berperan dalam menemukan kebaruan dan inovasi untuk tercapainya hasil (result) atau untuk melakukan privatisasi terhadap fungsi-fungsi yang disediakan oleh pemerintah. Sebagaimana yang disebutkan oleh Denhardt bahwa dalam NPM manajer publik berperan dalam menginisiasikan berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas dan menemukan alternatif mekanisme pemberian layanan berdasarkan pada asumsi dan perspektif ekonomi.

Manajer publik berkonsentrasi pada pertanggungjawaban kepada konsumen dan kinerja yang tinggi, restrukturisasi agen birokrasi, mendefinisikan kembali misi-misi organisasi, mengutamakan proses-proses dalam agen, dan desentralisasi pembuatan keputusan.

Karakteristik NPM menurut Christopher Hood menjelaskan bahwa konsep New Public Management mengandung tujuh komponen utama, yaitu: manajemen profesional di sektor publik, adanya standar kinerja dan ukuran kinerja, penekanan yang lebih besar terhadap pengendalian output dan outcome, pemecahan unit-unit kerja di sektor publik, menciptakan persaingan di sektor publik, pengadopsian gaya manajemen di sektor bisnis

(28)

kedalam sektor publik, penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih besar dalam menggunakan sumber daya.11

Inovasi dalam pelayanan yang ada di sektor publik saat ini yaitu sering disebut dengan e-goverment. penerapan e-goverment menunjukkan kemajuan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sebelumnya, masyarakat perlu datang ke beberapa instansi yang berbeda untuk memenuhi beberapa kebutuhan administrasi. e-goverment diterapkan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dengan cara memindahkan proses manual menjadi proses berbasis internet. Dengan adanya portal e-goverment yang terintergrasi, masyarakat dan pihak swasta dapat dengan mudah mengakses informasi, serta melakukan interaksi dengan berbagai lembaga pemerintahan tanpa melalui proses antri yang memakan waktu yang lama.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan hasil-hasil penelitia yang telah ada sebelumnya dan juga untuk menambah wawasan tentang masalah yang akan di kaji. Dari beberapa referensi berupa penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan obyek penelitian. Penggunaan referensi ini ditunjukan untuk memberikan batasan-batasan terhadap penelitian yang akan dikembangkan lebih lanjut. Adapun referensinya diantaranya berdasarkan dari buku, skripsi, artikel dan jurnal :

11Mahmudi, Manajemen Sektor Publik, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN), hlm.36-43.

(29)

a. Skripsi yang di teliti oleh Permana Adiguna mengenai Analisis Pemeriksaan Pajak Hiburan Atas Penyelenggaraan Konser Musik di Provinsi DKI Jakarta, hanya terfokus pada implementasi pemeriksaan atas pajak hiburan konser musik yang di adakan di DKI Jakarta. Dimana menurutnya kendala- kendala yang dihadapi oleh UPPD Provinsi DKI Jakarta sebagai instansi yang berwenang atas pemeriksaan pajak hiburan.12

b. Jurnal tentang Pajak Hiburan juga ditulis oleh I Gusti Putu Nata Wirawan mengenai Analisis Efektivitas, Efesiensi Penerimaan Pajak Hiburan dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bandung menyimpulkan bahwa penerimaan pajak hiburan yang memiliki pengaruh sangat positif dan juga signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bandung.13

c. Skripsi yang diteliti oleh Helmi mengenai Implementasi Peraturan Daerah Kota Jambi No 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan, disini peneliti lebih ingin menonjolkan kemampuan pemerintah dalam penerimaan pajak daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 14

Berbeda dengan penelitian-penelitian yang terkait dengan Analisis Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan Ditinjau

12 Permana Adiguna, Skripsi “Analisis Pemeriksaan Pajak Hiburan Atas Penyelenggaraan Konser Musik Di Provinsi DKI Jakarta”, UI Depok, 2011.

13I Gusti Putu Nata Wirawan, Analisis Efektivitas, Efesiensi Penerimaan Pajak Hiburan Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Bandun, Jurnal Volume 2 2010.

14Helmi, Skripsi “Implementasi Peraturan Daerah Kota Jambi No 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan”, IAIN Jambi, 2016.

(30)

Dari Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016 yang penulis paparkan diatas, penelitian ini lebih memfokuskan kepada Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi yang di tinjau dari pajak hiburan Koa Jambi.

(31)

16 BAB II

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, penelitian ini merupakan sebuah karya ilmiah. Tentu merupakan sebuah penelitian yang dipertanggung jawabkan dengan baik. Maka penulisan ini menulis menggunakan metodologi sebagai berikut:

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Jambi penelitian dilakukan pada bulan April hingga bulan Juni 2020.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupkan penelitian mengenai Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi pada Sektor Objek Pajak Hiburan Ditinjau dari Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016 dan pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan metode kualitatif deskriptif. Menurut Soerjono Sukanto penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang bermaksud memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan, ataau gejala-gejala lainnya.15

15 Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press, 2014), Hlm. 32.

(32)

C. Unit Analisis

Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sample. Unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta atau sekelompok orang.16 Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi serta masyarakat (wajib pajak).

Penetapan unit analisis tersebut, karena penelitian yang digunakan tidak menggunakan populasi dan sampel, namun hanya menggunakan dokumen- dokumen dan wawancara.

D. Jenis dan Sumber Data a) Jenis Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data skunder.

(a) Data Primer

Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari sumbernya dilapangan17. Data primer dari penelitian ini adalah data yang berkenaan tentang Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan Ditinjau dari Peraturan Daerah

16Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, hlm. 48

17Sayuti Una (Edit), Pedoman Penulisan Skripsi,Edisi Revisi, (Jambi: Fakultas Syariah IAIN STS Jambi Dan Syariah Press, 2012), Hlm. 299.

(33)

Kota Jambi nomor 7 tahun 2016 di Kantor BPPRD yang diambil melalui observasi dan wawancara.

Data primer yang diteliti adalah informasi-informasi yang di peroleh secara langsung yang dilakukan dengan wawancara dan observasi mengenai pokok permasalahan dalam penelitian secara langsung kepada petugas pajak, pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Jambi dan masyarakat (wajib pajak) yang bersangkutan maupun pihak-pihak tertentu.

(b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau beberapa keterangan yang di peroleh secara tidak langsung melalui sumber perantara. Data ini di dapatkan dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat autentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.18

Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen, baik berupa dokumen resmi dari Kantor BPPRD Kota Jambi maupun perpustakaan lainnya yang berkaitan dengan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016.

18 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, ( Jambi: Fakultas Syariah Dan Syariah Press, 2014), Hlm.45.

(34)

b) Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan pustaka dengan mendapatkan data-data yang bersumber dari informasi-informasi unit analisis Kantor BPPRD Kota Jambi melalui wawancara, observasi, dokumentasi, artikel, jurnal, buku yang kaitannya dengan pendapatan asli daerah ditinjau dari pajak hiburan.

E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam hal ini adalah Pegawai Kantor BPPRD Kota Jambi.Subjek dalam penelitian ini sebagian didatangi dan diwawancarai, dan sebagian lagi diamati.

F. Instrumen Pengumpulan Data a. Observasi (pengamatan)

Metode observasi atau bisa dikatakan juga dengan pengamatan merupakan kegiatan yang menghasilkan perhatian semua objek dengan mengggunakan seluruh indra.19 Observasi dilakukan dengan menggunakan panduan observasi yang disiapkan untuk memudahkan dan membantu penelitian dalam memperoleh data.Panduan tersebut dikembangkan dan diperbaharui selama penulis berada dilokasi penelitian.

19Saharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Hlm.156.

(35)

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dari ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam suatu data tertentu. Wawancara yang digunakan peneliti yaitu wawancara terstruktur.20

c. Dokumentasi

Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-variabel yang merupakan catatan menuskrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, prasasti, lengger, agenda dan sebagainya.21 Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi non manusia, sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan- catatan, dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan fokus peneitian.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ananlisis data mengalir, yang menurut Miles dan Huberman yang pada prinsipnya kegiatan analisis data ini dilakukan sepanjang kegiatan penelitian mencakup :

20 Beni Ahmad Sabeni, Metode Penelitian, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), Hlm.190- 191.

21Saharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Hlm. 231

(36)

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data ialah aktifitas peneliti dalam memilih dan memilah data yang relevan data yang relevan untuk disajikan.Mereduksi data yang diperoleh dari hasil wawancara, data wawancara ini telah direkam kemudian ditranskipkan dengan tujuan memudahkan peneliti memilih data-data yang sesuai untuk di analisis.Mereduksi data yaitu data yang diambil merupakan data penting tentang Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan Ditinjau dari Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016.

b. Penyajian Data

Penyajian Data adalah sekumpulan informasi yang memunginkan penelitian melakukan penarikan kesimpulan.22 Serta data yang disajikan secara sistematis agar peneliti lebih mudah dalam memahami karya ilmiah tentang Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan Ditinjau dari Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016.

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan Kesimpulan sebagian dan suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlansung.23 Kesimpulan ini dapat dibuat setelah seluruh data dianalisis

22Matthew B. Miles Dan Michael A. Huberman Dan, Analisis Data Kualitatif, Terj. Tjetjep Rohedi Rohidi, ( Jakarta: UI Press, 2007), Hlm. 17

23Ibid., Hlm. 19

(37)

mengenai Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan Ditinjau dari Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan pendekatan pemikiran mengenai apa saja yang menjadi fokus pembahasan, skripsi ini penulisan menyusun sistematikan penulisan dalam 5 bab, yaitu:

BAB I : Bab ini membuat tentang latar belakang penulisan, pokok permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori dan konseptual serta sistematika penulisan.

BAB II : Bab ini menguraikan langkah-langkah atau cara yang dilakukan dalam penulisan yang meliputi pendekatan masalah, sumber dan jenis data, metode pengumpulan data.

BAB III : Merupakan bab gambaran umum lokasi

BAB IV : Bab ini merupakan bab pembahasan atau membahas tentang Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi Pada Sektor Objek Pajak Hiburan Ditinjau dari Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016.

BAB V : Bab lima merupakan bab yang berisikan kesimpulan dari hasil penelitian, saran daan kata penutup dari penulisan.

I. Jadwal Penelitian

Agar penelitian ini lebi terarah dari segi waktu dan kegiatan, untuk itu penulis membuat jawal yang dilakukan secara 3 tahap yaitu :

(38)

Tahap pertama :

Tahap kedua :

Tahap ketiga :

Meliputi kegiatan penyusunan proposal, seminar proposal, penyusunan instrument penelitian dan permohonan izin riset.

Meliputi pengumpulan data lapangan, analisis data dan penyusunan data.

Meliputi penyusunan skripsi, perbaikan dan penggandaan skripsi

(39)

24 BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Jambi

Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi (BPPRD) merupakan bagian dari perangkat kerja Daerah yang berada dilingkungan Pemerintahan Kota Jambi yang di dirikan berdasarkan peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016 tentang pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Jambi dan Peraturan Walikota Jambi Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi.

Dahulu BPPRD Kota Jambi dikenal sebagai Dinas Pendapatan, berdiri sejak Tahun 1978, pada masa itu bernama Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Jambi yang keberadaannya ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Dati II Jambi Nomor 16 Tahun 1978.24 Dinas Pendapatan Kota Jambi pernah diubah menjadi Dinas Pelayanan Pajak dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2015 tentang perubahan pembentukan organisasi Dinas-Dinas Daerah Kota Jambi, yang semula nomenklatur Dinas Pendapatan Daerah menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Jambi yang disingkat DISYANJAK.

24 Website BPPRD Kota Jambi Http://Bpprd.Kotajambi.Web.Id/

(40)

Sejalan dengan adanya tekanan kenaikan volume serta bagian cakupan kerja, serta dengan di terbitnya PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah mewajibkan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah berubah menjadi Organisasi Perangkat Daerah, sehingga Dinas Pendapatan Kota Jambi berubah tata nama menjadi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Jambi.25

B. Struktur Organisasi BPPRD Kota Jambi

Gambar 1.1.struktur organisasi BPPRD Kota Jambi

25Buku Profil BPPRD Kota Jambi Tahun 2019, Hlm. 3

(41)

Dalam melaksanakan tugas utama dan fungsinya, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi didukung oleh struktur organisasi sebagai berikut26 :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, terdiri atas;

1. Seksi Umum;

2. Seksi Kepegawaian;

3. Seksi Keuangan;

c. Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan, terdiri atas;

1. Seksi Bagian Layanan pendaftaran;

2. Seksi Bagian Pendataan dan Penilaian;

3. Seksi Bagian Penetapatan;

d. Bidang Penagihan dan Keberatan, terdiri atas;

1. Seksi Bagian Penagihan;

2. Seksi Bagian Keberatan;

3. Seksi Bagian Pemeriksaan;

e. Bidang Pembukuan dan Pelaporan, terdiri atas;

1. Seksi Bagian Pembukuan;

2. Seksi Bagian Pelaporan;

26 Buku Profil BPPRD Kota Jambi Tahun 2019, Hlm. 16.

(42)

3. Seksi Bagian Pengelolaan Data dan Informasi;

f. Bidang Pengembangan dan Evaluasi, terdiri atas ; 1. Seksi Bagian Pengembangan;

2. Seksi Bagian Pengkajian;

3. Seksi Bagian Evaluasi;

g. Unit Pelaksana Teknis Badan;

h. Kelompok Jabatan Fungsional27

C. Tugas Dan Fungsi BPPRD Kota Jambi

Berlandaskan Peraturan Daerah Kota Jambi No. 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Jambi, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi bertanggung jawab atas tugas pembantu Kepala Daerah dalam melakukan tugas pembantu Pemerintahan Daerah dibidang pendapatan dan tugas pembantuan dengan melakukan perencanaan, dan pengendalian sumber-sumber pendapatan pajak daerah meliputi ; pendapatan, penetepan, penagihan, perencanaan dan pelaporan, pengendalian dan penyuluhan, ketatausahaan / kesekretariatan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya. Serta berdasarkan Peraturan Walikota Jambi No. 60 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan

27Buku Profil BPPRD Kota Jambi Tahun 2019, Hlm. 16.

(43)

Organisasi, Tugas, dan Fungsi serta Tata Kerja pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi.

a) Tugas utama BPPRD yaitu melakukan urusan pemerintahan dibidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

b) Fungsi

1. Merumuskan kebijakan bagian manajemen pendapatan perpajakan dan juga retribusi daerah;

2. Menyelenggaraan semua tugas pemerintahan dan juga pelayanan umum dibagian penglolaan pendapatan pajak daerah serta retribusi daerah;

3. Melaksanakan pendaftaran, pembukuan, penilaian, serta penentuan pajak daerah;

4. Melaksanakan penagihan pajak daerah serta penyelesaian hutang, dan pemeriksaan pajak daerah;

5. Pelaksanaan pembukuan, pelaporan serta pengelolaan data dalam informasi pajak daerah dan retribusi daerah berbasis sistem;

6. Melaksanakan pembangunan dan rancangan program pajak daerah serta peninjauan peraturan perpajakan di daerah, pengajaran terhadapat wajib pajak daerah, penilaian penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah;

7. Melaksanakan pengorganisasian dengan badan lain yang terkait untuk meningkatkan pajak daerah dan retribusi daerah;

(44)

8. Melaksanakan pekerjaan lain yang telah diamanahkan oleh walikota sesuai dengan pekerjaannya dan fungsi tugasnya.28

Disamping tugas utama dan fungsinya, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi berkewajiban melakukan tugas-tugas lain, yaitu:

1. Mengikuti perkembangan keadaan, secara terus menerus dengan memperhatikan akibat yang dapat mempengaruhi situasi/keadaan terhadap pelaksanaan tugas.

2. Mengumpulkan, mensistemkan dan mengolah data serta bahan-bahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas.

3. Membuat perkiraan keadaan atau memberikan saran-saran atau pertimbangan- pertimbangan tepat pada waktunya kepada Kepala Daerah sebagai bahan guna penetapan kebijakan atau pengambilan keputusan.

4. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Daerah di dalam mempertimbangkan besaran dan beratnya pungutan-pungutan daerah.

5. Menyusun rencana pendapatan pajak daerah untuk bahan-bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi.

6. Mempersiapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan dan atau kebijakan bidang pungutan daerah.

28 Website BPPRD Kota Jambi Http://Bpprd.Kotajambi.Web.Id/

(45)

7. Mempersiapkan materi rancangan Peraturan Daerah dibidang Pendapatan Daerah.

8. Menyusun laporan mengenai segala kegiatan dalam lingkungan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi.29

D. Visi Dan Misi BPPRD Kota Jambi

Visi (vision) adalah suatu prediksi tentang kondisi masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.Visi berkaitan dengan pantauan masa depan yang menyangkut kemana Instansi Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Adapun Visi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi Tahun 2013-2018 adalah “Profesional dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber pendapatan utama pembangunan Kota Jambi”.

Misi (Mission) adalah sesuatu yang harus dilakukan atau dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi di himbaukan untuk seluruh anggota organisasi dan pihak Stakeholders dapat memahami dan mengenal keberadaan serta peran Instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi adalah :

29Buku Profil BPPRD Kota Jambi Tahun 2019, Hlm. 10.

(46)

a. Meningkatkan penyajian yang sangat transparan.

b. Memajukan sistem pengerjaan data dan layananan pajak serta retribusi yang terintegritas, cermat dalam berbasis teknologi informasi.

c. Memajukan sumber daya pegawai-pegawai yang ahli serta berintegritas, berdedikasi yang tinggi, dan amanah.

d. Memajukan tingkat kesadaran yang tinggi dan kepatuhan masyarakat terhadap kewajibannya membayar pajak.30

Nilai organisasi menjelaskan bagaimana para aparatur seharusnya bersikap dalam menjalankan tugas dalam rangka mencapai visi organisasi.

Sehubungandengan hal tersebut, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah telah merumuskan nilai-nilai organisasi, yang merupakan akronim dari PASTI, sebagai berikut :

a. Profesional b. Akuntabel c. Sinergi d. Transparan e. Inovatif31

Adapun yang dimaksud dengan nilai-nilai organisasi tersebut adalah diharapkan kepada seluruh pegawai Badan Pengelola Pajak dan Retribusi

30 Website BPPRD Kota Jambi Http://Bpprd.Kotajambi.Web.Id/

31Buku Profil BPPRD Kota Jambi Tahun 2019, Hlm. 1.

(47)

Daerah Kota Jambi dapat memiliki sifat dan sikap Profesional (mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi dan golongan), Akuntabel (dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kinerjanya), Sinergi (membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif), Transparan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, Inovatif (menumbuh kembangkan pola pikir yang inovatif ketika menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi yang diembannya).32

32Buku Profil BPPRD Kota Jambi Tahun 2019, Hlm. 1.

(48)

33 BAB IV PEMBAHASAN A. Kondisi Penerimaan Pajak Hiburan di Kota Jambi

Pelaksanaan pembangunan diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dengan cara meningkatkan pendayagunaan potensi-potensi yang dimiliki secara optimal. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan daerah tertentu memerlukan biaya yang cukup besar.

Sumber pendapatan daerah dapat berasal dari bantuan pemerintah pusat dan dapat juga berasal dari pemerintah sendiri.Dengan diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia pada tahun 2001, disini pemerintah daerah dipacu untuk berkreasi mencari sumber penerimaan daerah yang dapat mendukung untuk pembiayaan pengeluaran daerah sehingga pemerintah dapat menggurus rumah tangga nya sendiri dengan sebaik-baiknya.33

Menurut Peraturan Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016 tentang perubahan atas Nomor 5 Tahun 2011 tentang pajak Daerah berbunyi sebagai berikut:34

“Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang–Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

33 Dewi Sartika, Atika Ulfa, Andre Ilyas, Analisis Potensi Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatra Barat, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas Vol. 21 2019

34Peraturan Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perubahan Ata Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

(49)

langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.”

Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi adalah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Salah satu sumber penerimaan PAD Kota Jambi yaitu dari pemungutan Pajak Daerah.Pemerintah Kota Jambi setiap tahunnya mengalami peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilihat dari data yang peneliti dapatkan dari BPPRD Kota Jambi tahun 2014 s/d 2018.

Table 2. Kondisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penerimaan pajak daerah Kota Jambi Tahun 2014 s/d 2018

TAHUN PAD PENERIMAAN PAJAK

DAERAH

2014 246,727,699,826.28 128,824,086,122.82

2015 236,925,520,119,42 147,889,448,423.30

2016 287,564,676,504,49 158,740,884,098.89

2017 397,327,847,289,10 201,429,750,673.90

2018 338,891,882,592.96 215,444,433,999,00

Sumber: Dokumntasi BPPRD Kota Jambi

Dapat dilihat dari table diatas bahwa pendapatan asli daerah dan penerimaan pajak daerah setiap tahun nya meningkat. Sejak ditetapkan pajak hiburan pembayaran pajak dapat dilakukan dengan cara membayarkan langsung ke kantor BPPRD. Kemudian BPPRD Kota Jambi bekerja sama dengan Bank Jambi sehingga pembayaran pajak hiburan dapat dilakukan di Bank Jambi tanpa

(50)

harus ke kantor BPPRD lagi. Namun baru-baru ini juga BPPRD mempermudah wajib pajak untuk membayar pajak secara online.

Wawancara bersama Ibu Cici selaku Kasubbid Penetapan BPPRD Kota Jambi menjelaskan sebagai berikut:

“Pada pajak hiburan sendiri pembayarannya dengan si wajib pajak yang telah mempunyai NPWP lalu wajib pajak tersebut melapor ke kantor BPPRD (dari tahun 2016-2018) dengan cara membawa berkas-berkas fisik ke kantor tersebut dan harus menggisi E-SPTPD dan syarat-syarat yang bersangkutan serta membawa bukti transaksi serta billing. Namun pada tahun 2019 pembayaran pajak sudah di permudah dengan cara pembayaran online apalagi terkait COVID-19 maka pembayaran masalah pajak lebih di permudah secara online tanpa harus ke kantor BPPRD ataupun datang langsung ke Bank Jambi.”35

Kesediaan Wajib Pajak (WP) dalam memenuhi kewajiban perpajakannya merupakan hal yang harus di ingat dalam mengoptimalkan penerimaan Negara. Pajak di Indonesia merupakan penunjang utama dalam APBN, sebab melalui pajak perekonomian dan perdagangan dapat distabilkan, oleh karena itu peran warga Negara dalam memenuhi kewajiban pajaknya sangatlah berpengaruh besar dan juga sangat penting. Berbagai inovasi juga telah di lakukan untuk mempermudah wajib pajak untuk membayar pajak tepat waktu, dari mulai membayar pajak dengan cara datang ke kantor BPPRD dengan membawa bukti fisik serta syarat-syarat yang lainnya. Kemudian dengan cara membayar pajak ke Bank Jambi, dan sekarang lebih dipermudah lagi dengan cara online.

35 Wawancara Bersama Ibu Cici Selaku Kasubbid Penetapan BPPRD Kota Jambi, Pada Tanggal 10 Juli 2020 Di Kantor BPPRD Kota Jambi

(51)

Gambar 2. Alur Pembayaran Pajak melalui ATM Bank Jambi

Sumber: Dokumentasi BPPRD Kota Jambi 2019

Dilihat dari gambar diatas prosedur pembayaran pajak melalui mesin ATM Bank Jambi meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Nasabah memasukan kartu atm kedalam mesin atm dan memilih bahasa pengantar untuk melakukan transaksi.

2. Selanjutnya nasabah dapat memasukan PIN ATM.

3. Selanjutnya nasabah memilih jenis “Transaksi lainnya”.

4. Selanjutnya nasabah memilih menu “Pembayaran”.

5. Selanjutnya nasabah memilih menu “Lainnya”.

6. Selanjutnya nasabah memilih menu “Pajak Daerah”.

7. Selanjutnya nasabah memasukan kode Institusi Kota/Kabupaten.

8. Berikut list kode Institusi Kota/Kabupaten.

(52)

9. Selanjutnya nasabah dapat menginput kode pajak + no SKP pembayaran pajak.

10. Berikutnya list kode jenis pajak daerah.

11. Selanjutnya nasabah dapat melihat total tagihan untuk pembayaran pajak daerah, apabila nasabah yakin dapat menekan tombol “YA” untuk proses pembayaran.

12. Pembayaran pajak daerah sukses, resi dapat di simpan sebagai alat bukti pembayaran yang sah. 36

Selain proses pembayaran melalui mesin ATM Bank Jambi pembayar pajak juga bisa dilakukan melalui ATM Bersama dan mobile bangking Bank Jambi. Berikut tata cara pembayaran pajak melalui mobile bangking.

Kemauan WP dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya akan berdampak pada besarnya penerimaan Negara maupun Daerah, sebab penerimaan pajak Negara dan daerah saling berkaitan, oleh karena itu apabila penerimaan pajak dari suatu daerah meningkatakan berdampak juga pada penerimaan pajak Negara. bahwa sosialisasi perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Artinya, proses melalui sosialisasi perpajakan WP akan mengerti dan mengetahui pentingnya peran pajak untuk pembangunan pada suatu negara.

36 Website BPPRD Kota Jambi Http://Bpprd.Kotajambi.Web.Id/

(53)

Gambar 3. Tata Cara Pembayaran Melalui Mobile Bangking Bank Jambi

Sumber: Dokumentasi BPPRD Kota Jambi 2019

Dilihat dari gambar diatas prosedur pembayaran pajak melalui mobile bangking Bank 9 Jambi meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Nasabah memasukan username dan password mobile bangking Bank Jambi.

2. Kemudian nasabah memilih jenis tabungan yang akan melakukan pembayaran pajak.

3. Kemudian nasabah memilih menu “Pembayaran”.

4. Selanjutnya nasabah memilih menu “Pajak 9 Kota Jambi”.

5. Selanjutnya nasabah memilih jenis pajak yang akan dilakukan pembayaran.

6. Selanjutnya nasabah menginput No SKP Pajak / ID Pembayaran.

(54)

7. Selanjutnya Mobile Bangking Bank Jambi menampilkan total tagihan pembayaran dari pajak tersebut, apabila yakin maka nasabah dapat menginput PIN untuk melakukan pembayaran.

8. Transaksi pembayaran pajak telah selesai, dan simpan bukti pembayaran pajak anda melalui layanan Mobile Bangking Bank Jambi.37

Dari proses pembayaran pajak di Kota jambi secara online di atas

Wawancara bersama Ibu Cici selaku Kasubbid Penetapan BPPRD Kota Jambi menjelaskan sebagai berikut:

“Dalam proses pembayaran pajak hiburan secara online itu juga bertujuan untuk mempermudah wajib pajak melakukan pembayaran pajak, namun adapula cara pelaporannya sendiri baik itu secara online maupun secara offline yaitu wajib pajak harus mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD).”38

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka si wajib pajak telah dipermudah untuk melakukan pembayaran pajak secara online, dengan prosedur yang telah di tetapkan oleh BPPRD Kota Jambi. Dalam pembayaran pajak hiburan ini si wajib pajak harus mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dari tanggal 1 sampai tanggal 30/31 tiap bulan nya, wajib pajak harus mengisi berapapun nominal yang mereka dapatkan setiap bulan nya.

37 Website BPPRD Kota Jambi Http://Bpprd.Kotajambi.Web.Id/

38 Wawancara Dengan Ibu Cici Selaku Kasubbid Penetapan BPPRD Kota Jambi, Pada Tanggal 10 Juli 2020 Di Kantor BPPRD Kota Jambi

(55)

Berikut data kondisi penerimaan Pajak Hiburan pertahun yang peniliti dapatkan.

Table 3. Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hiburan Kota Jambi Tahun 2016-2019

No Tahun Target Realisasi %

1) 2016 7,500,000,000 7,673,051,524 102.31%

2) 2017 9,200,000,000 10,519,180,288 114.34%

3) 2018 203,500,000,000 215,444,433,999 105.87%

4) 2019 242,090,000,000 255,914,946,458 105.71%

Sumber: Dokumentasi BPPRD Kota Jambi

Berdasarkan table 3. terlihat bahwa untuk tahun 2016 target Pajak Hiburan yang ditetapkan sejumlah Rp. 7.500.000.000,- dan realisasinya sejumlah Rp.

7.673.051,524,- dengan jumlah wajib pajak yaitu 114 dan persentasi di tahun 2016 sebesar 102.31%. Pada tahun 2017 jumlah target dan realisasi meningkat cukup tinggi dimana wajib pajak pada tahun 2017 meningkat menjadi 131 dan persentasi di tahun tersebut sebesar 114.34%.

Tahun 2018 target Pajak Hiburan yang ditetapkan sejumlah Rp.

203.500.000.000,- dan realisasinya sejumlah Rp. 215.444.433.999,- dengan jumlah wajib pajak 132 dan persentasi di tahun 2018 sebesar 105,87%. Pada tahun 2019 target pajak hiburan ditetapkan sejumlah Rp. 242.090.000.000,-

(56)

dan lagi-lagi jumlah realisasinya tercapai yaitu sejumlah Rp. 255.914.946.458,- dengan jumlah wajib pajak 134 dan persentasi di tahun 2019 sebesar 105,71%.

Menurut peraturan Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016 tentang perubahan atas Nomor 5 Tahun 2011 tentang pajak Daerah berbunyi sebagai berikut:39

1. Objek pajak hiburan adalah jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungut bayaran

2. Hiburan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. tontonan film;

b. pagelaran kesenian, musik, tari dan/atau busana;

c. kontes kecantikan, bina raga dan sejenisnya;

d. pameran;

e. diskotik, karaoke, klub malam, dan sejenisnya;

f. sirkus, akrobat, dan sulap;

g. permainan bilyar dan boling;

h. pacuan kuda, balap kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan;

i. panti pijat, refleksi, mandi uap/SPA, dan pusat kebugaran/fitness center; dan

j. pertandingan olah raga

39Peraturan Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perubahan Ata Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah Pasal 17.

(57)

Penerimaan pajak hiburan terus meningkat pertahun dan juga pajak hiburan penyumbang PAD terbesar di Kota Jambi.Penerimaan Pajak Hiburan meningkat juga di karenakan wajib pajak dalam Pajak Hiburan meningkat pertahun nya. Namun semenjak Covid penerimaan pajak hiburan sangat berkurang sehingga Walikota Jambi membuat kebijakan Relaksasi Pajak Nihil dimana Pembebasan pajak hiburan 100%.

Wawancara bersama Ibu Cici selaku Kasubbid Penetapan BPPRD Kota Jambi menjelaskan sebagai berikut:

“Pajak Hiburan Kota Jambi untuk saat ini memang sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi terbesar, namun semenjak Covid-19 pajak hiburan tidak lagi menjadi penymbang PAD terbesar karena adanya masalah Covid-19 ini. Namun jika Bapak walikota tidak mengambil kebijakan maka banyak pekerja yang di PHK, maka untuk mengurangin resiko itu di keluarkanlah Kebijakan Relaksasi Pajak Nihil dimana pembebasan Pajak Hiburan 100% di masa pajak April untuk pembayaran Mei dan masa pajak Mei untuk pembayaran Juni, jadi untuk 2 bulan tersebut pajak hiburan di bebaskan sehingga tidak ada lagi pemasukan dalam sektor Pajak Hiburan.”40

Berdasarkan hasil wawancara diatas dan observasi peneliti kondisi pajak hiburan memang sebagai penyumbang PAD terbesar di Kota Jambi karena hasil dari pajak hiburan tersebut meningkat pertahunnya. Maka dari itu pemasukan dari sektor objek pajak hiburan sangatlah penting karena dapat membantu pembangunan bagi Kota Jambi sendiri sehingga bisa memajukan pembangunan- pembangunan serta menambah tempat wisata yang ada di Kota Jambi.Dari tempat-tempat wisata yang baru tersebut masyarakat yang bertempat tinggal di

40 Wawancara Dengan Ibu Cici Selaku Kasubbid Penetapan BPPRD Kota Jambi, Pada Tanggal 10 Juli 2020 Di Kantor BPPRD Kota Jambi

Referensi

Dokumen terkait

Mereduksi data dengan membuang data yang tidak relevan dengan masalah penelitian, kemudian memilah-milah data serta mengklarifikasikannya berdasarkan permasalahan

Komunikasi bisa terjadi setiap saat dan dimanapun tidak membatasi ruang dan waktu. Disaat seorang nelayan dari perahu lain menanyakan tentang lokasi keberadaan ikan yang telah

Apabila terdapat kekurangan tenaga pendidik ditinjau dari jam mata pelajaran dengan jumlah tenaga pendidik yang ada, tahap pertama dilakukan oleh pihak lembaga

Rancangan seiri pada area 1 meliputi pemilahan material serta mesin yang terpakai dan tidak terpakai, pemilahan peralatan pendukung yang terpakai dan tidak terpakai

Koordinator penelitian klinik kerjasama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diaseses (NIAID) untuk Acute Febrile Illness dan South East Asia Infectious

Berdasarkan penuturan dari bapak Mailul bahwa kendala-kendala yang menghambat kelancaran proses penyelenggaraan program layanan bimbingan konseling Islam ialah

Beranjak dari persoalan ini, Prodi Ilmu Pemerintahan bekerjasama dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun 2021,

buku/laporan b.Sistem melakukan pengecekan data peminjaman, dan menampilkan pesan bahwa penon-aktifan anggota gagal, dikarenakan anggota sedang melakukan peminjaman