• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL) MODUL MTSL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PELATIHAN MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL) MODUL MTSL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PELATIHAN

MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL)

MODUL MTSL

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

(3)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014

TENTANG HAK CIPTA

Pasal 1

1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasar- kan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tan- pa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-un- dangan.

Pasal 113

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi se- bagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau peme- gang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana di- maksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau peme- gang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana di- maksud dalam Pasal 9 ayat (l) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana pen- jara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

(4)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2022

PELATIHAN

MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL)

MODUL MTSL

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Penulis:

SUKO PRAYITNO, S.H., M.H.

DWI KARTIKAWATI, S.E., M.M.

(5)

BPSDM KUMHAM Press

Jalan Raya Gandul No. 4 Cinere – Depok 16512

Telepon (021) 7540077, 754124 Faksimili (021) 7543709, 7546120 Laman: http://bpsdm.kemenkumham.go.id

Cetakan ke-1 : September 2022 Perancang Sampul : Yulius Purnomo Penata Letak : Yulius Purnomo Ilustrasi Sampul :

x + 42 hlm.; 18 × 25 cm ISBN:

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

Dilarang mengutip dan mempublikasikan

sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin dari Penerbit Dicetak oleh:

PERCETAKAN POHON CAHAYA isi di luar tanggung jawab percetakan Penulis: SUKO PRAYITNO, S.H., M.H.

DWI KARTIKAWATI, S.E.,, M.M.

PELATIHAN MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL)

MODUL MTSL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

HUKUN DAN HAK ASASI MANUSIA

(6)

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia- Nya review modul Pelatihan Muatan Teknis Substansi dan Lembaga (MTSL) berjudul “MTSL Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia” sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 41 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah terselesaikan. Modul ini disusun untuk membekali para peserta pelatihan dan pembaca agar mengetahui dan memahami salah satu tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Modul “MTSL Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia”

merupakan strategi pendokumentasian pengetahuan tacit yang menjadi bagian dari aset intelektual organisasi. Langkah ini dilakukan untuk memberikan sumber–

sumber pengetahuan yang dapat disebarluaskan sekaligus dipindahtempatkan atau direplikasi guna meningkatkan kinerja individu maupun organisasi. Keberadaan modul “MTSL Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia” dapat mendukung proses pembelajaran mandiri, pengayaan materi pelatihan dan peningkatan kemampuan organisasi dalam konteks pengembangan kompetensi yang terintegrasi (Corporate University) dengan pengembangan karir.

Modul “MTSL Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia”

pada artinya dapat menjadi sumber belajar guna memenuhi hak dan kewajiban pengembangan kompetensi paling sedikit 20 Jam Pelajaran (JP) dalam 1 tahun bagi setiap pegawai. Hal ini sebagai implementasi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).

(7)

vivi Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) Dalam kesempatan ini, kami atas nama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan kontribusinya dalam penyelesaian modul ini. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna meningkatkan kualitas Pelatihan MTSL ini. Semoga modul ini dapat memberikan kontribusi positif bagi para pembacanya dan para pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Selamat Membaca. Salam Pembelajar.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia- Nya masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan amanah dalam rangka review modul dan bahan ajar Muatan Teknis Substansi dan Lembaga (MTSL) Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia.

Keberagaman bidang tugas dan fungsi pada Kementerian Hukum dan HAM terlihat dengan adanya 11 (sebelas) Unit Utama Eselon I dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM sebagai perwakilan kementerian di daerah/

provinsi. Untuk bidang tugas dan fungsi diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 41 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk melaksanakan pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia perlu diselenggarakan Pelatihan MTSL. Dalam pelaksanaan Pelatihan MTSL maka dilakukan review terhadap modul dan bahan ajar pelatihan yang secara teknis penulisan mengacu pada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penulisan Modul Pendidikan dan Pelatihan, dan subtansi modul sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 41 Tahun 2021.

Demikian review modul dan bahan ajar MTSL Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia, dengan harapan modul ini dapat bermanfaat serta meningkatkan kompetensi bagi peserta pelatihan dan ASN di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(9)

viiiviii Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL)

(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

A Latar Belakang

………..

1 B Deskripsi Singkat

………..

2 C Hasil Belajar

………..

2 D Indikator Hasil Belajar

………..

2 E Materi Pokok

……….

3 F Manfaat

………..

3 G Petunjuk Belajar

………

3 BAB II Sejarah Badan Penelitian dan

Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia

A Sejarah 4

B Penataan Kelembagaan

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

10

C Latihan 15

D Rangkuman 16

E Evaluasi 16

F Umpan Balik 18

BAB III Badan Penelitian dan

Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia

A Sekretariat Badan 22

B Pusat Penelitian dan

Pengembangan Hukum 27

C Pusat Penelitian dan

Pengembangan Hak Asasi Manusia

30

D Pusat Penelitian dan

Pengembangan Kebijakan 33

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Deskripsi Singkat ... 1

C. Hasil Belajar ... 2

D. Indikator Hasil Belajar ... 2

E. Materi Pokok ... 2

F. Manfaat ... 2

G. Petunjuk Belajar ... 3

BAB II SEJARAH BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA ... 5

A. Sejarah ... 6

B. Penataan Kelembagaan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ... 9

C. Latihan ... 12

D. Rangkuman ... 12

E. Evaluasi ... 12

F. Umpan Balik ... 13

(11)

xx Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) BAB III BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA ... 15

A. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia ... 18

B. Pusat Peneliltian dan Pengembangan Hukum ... 22

C. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia ... 23

D. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan ... 25

E. Pusat Pengelolaan Data Dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia ... 27

F. Latihan ... 33

G. Rangkuman ... 33

H. Evaluasi ... 33

I. Umpan Balik ... 36

BAB IV PENUTUP ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 39

GLOSARIUM ... 40

KUNCI JAWABAN ... 41

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

Selamat datang dalam Pelatihan Muatan Teknis Substansi dan Lembaga (MTSL). Hal ini adalah penting untuk teman-teman Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru bergabung dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan mengikuti diklat ini diharapkan peserta mampu mengidentifikasikan fungsi dan tugas masing-masing unit di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia termasuk disini adalah substansi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

A. LATAR BELAKANG

Untuk mendukung kinerja teman-teman ASN yang baru bergabung dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang banyak mempunyai unit utama perlu sekali teman-teman ASN yang baru mengetahui dan bisa mengidentifikasikan tugas pokok dan fungsi masing masing unit di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, karena dengan mengetahui tugas pokok dan fungsi dari masing masing Unit di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia akan lebih bisa memahami kinerja dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Termasuk disini adalah substansi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

B. DESKRIPSI SINGKAT

Modul yang diterapkan dalam pelatihan dimaksud adalah untuk membantu para peserta diklat bisa menjelaskan tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian

(13)

22 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

C. HASIL BELAJAR

Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan mampu menjelaskan tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM.

D. INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah pembelajaran peserta diharapkan akan mampu:

1. Menyebutkan kembali sejarah dan struktur Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

2. Menjelaskan kedudukan, tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

E. MATERI POKOK

Materi pokok yang dibahas dalam modul ini adalah:

a. Sejarah Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM.

b. Tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM.

F. MANFAAT

Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari modul ini adalah:

a. Peserta pelatihan dapat mengidentifikasikan sejarah Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM.

b. Peserta pelatihan dapat mengidentifikasikan tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM.

(14)

G. PETUNJUK BELAJAR

a. Silahkan bapak ibu pelajari sejarah Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM.

b. Silakan bapak ibu pelajari tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM yang terdiri dari Sekretariat Badan dan beberapa pusat.

(15)
(16)

BAB II

SEJARAH BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI

MANUSIA

Setelah membaca Bab ini, peserta pelatihan diharapkan dapat mengidentifikasikan sejarah berdirinya Badan Penelitian dan

Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Sebagai lembaga yang mengawal republik di bidang hukum, sejarah keberadaan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah institusi/lembaga/

organisasi yang setara lamanya dengan berdirinya Republik Indonesia.

Sebagai lembaga yang mengawal aspek hukum, tentu mengelola pola hubungan antar orang, bidang/bagian, sistem untuk mencapai penegakan hukum, sebagaimana Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan- hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama, dan sependapat dengan James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Dan Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Juga Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

(17)

66 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) Pendapat tidak berbeda, Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerja sama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh- sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang. (Saujana)

Jadi keberadaan Kementerian Hukum dan HAM sebagaimanan para pakar- pakar tersebut diatas dibangun dalam republik ini adalah mengawal pembangunan hukum yang mampu mengawal Indonesia meraih kejayaan.

A. SEJARAH

Dalam tata kerja pemerintahan keberadaan Kementerian Hukum dan HAM ada dalam Organisasi Kementerian Negara sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 yang bertujuan untuk suatu cara yang ditempuh untuk mengatur sebuah pekerjaan agar terlaksana dengan baik dan efisien dengan cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil sesuai dengan apa yang telah direncanakan mengenai sesuatu pekerjaan dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan lain-lain yang tersedia.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (disingkat Kemenkumham RI) adalah Kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Yasonna Laoly. Kemenkumham RI

(18)

beberapa kali mengalami pergantian nama yakni: “Departemen Kehakiman”

(1945-1999), “Departemen Hukum dan Perundang-undangan” (1999-2001),

“Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia” (2001-2004), “Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia” (2004-2009), dan “Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia” (2009-sekarang).

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pertama kali dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945 dengan nama Departemen Kehakiman.

Menteri Kehakiman yang pertama menjabat adalah Soepomo. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada zaman pemerintahan Belanda disebut Departemen Van Justitie yaitu berdasarkan peraturan Herdeland Yudie Staatblad No. 576.

Dalam sidang PPKI tahun 1945 menetapkan mengenai Departemen Kehakiman dalam struktur Negara menurut UUD. Dalam UUD tadi disebutkan departemen termasuk Departemen Kehakiman yang mengurus tentang pengadilan, penjara, kejaksaan dan sebagainya. Dalam sidang PPKI tersebut dibuat pula penetapan tentang tugas pokok masalah ruang lingkup tugas Departemen Kehakiman walaupun secara singkat masih mengacu kepada peraturan Herdeland Yudie Staatblad No. 576.

Pada tanggal 1 Oktober 1945 kewenangan Departemen Kehakiman diperluas yakni Kejaksaan berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945 tanggal 1 0ktober 1945 dan Jawatan Topograpi berdasarkan Penetapan pemerintah tahun 1945 Nomor 1/S.D. Jawatan Topograpi kemudian dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan masuk ke Departemen Pertahanan berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D.

Ketika Departemen Agama dibentuk pada tanggal 3 Januari 1946, Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia berdasarkan penetapan pemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D.

(19)

88 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) Pada 22 Juli 1960, rapat kabinet memutuskan bahwa kejaksaan menjadi departemen dan keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960 yang berlaku sejak 22 Juli 1960. Sejak itu pula, Kejaksaan RI dipisahkan dari Departemen Kehakiman.

Pemisahan tersebut dilatarbelakangi rencana kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan Menteri Kehakiman pada saat itu.

Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ke Mahkamah Agung berawal dari Undang-Undang No 35 Tahun 1999 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian dijabarkan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang No.

5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23 Maret 2004 Presiden Megawati mengeluarkan Keputusan Presiden RI No. 21 Tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan Agama ke Mahkamah Agung yang kemudian ditindaklanjuti dengan serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara ke Mahkamah Agung pada tanggal 31 Maret 2004.

Nama Departemen Kehakiman telah beberapa kali berubah nama karena disesuaikan dengan fungsi dari Departemen tersebut yaitu dari Departemen Kehakiman menjadi Departemen Hukum dan Perundang Undangan dan sekarang menjadi Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kanwil terdiri atas beberapa divisi serta sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT), termasuk Kantor Imigrasi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Lapas Terbuka, Lapas Narkotika, Rumah

(20)

Tahanan Negara (Rutan), Cabang Rutan, Rumah P enyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Balai Harta Peninggalan (BHP), serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).

B. PENATAAN KELEMBAGAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Dalam rangka implementasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di bidang kelembagaan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2013 telah melakukan audit kelembagaan di beberapa K/L yang salah satunya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, audit kelembagaan dilakukan oleh Tim Independen yang ditunjuk oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan merekomendasikan perlu dilakukan perampingan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dari 11 (sebelas) Unit Eselon I menjadi 9 (sembilan) Unit Eselon I.

Menindaklanjuti hasil audit tahun 2013, maka pada Tahun 2014 dilakukan pembahasan dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan hasil bahwa 11 unit Eselon I Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan, mengingat tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM yang diamanatkan Undang-Undang sangat heterogen. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Kementerian Hukum dan HAM maka perlu dilakukan penataan kembali Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Perubahan Nomenklatur di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual menjadi Direktorat Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(21)

1010 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) Namun karena kebutuhan organisasi maka pada tahun 2015 telah dilakukan perubahan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/2602/M.PAN/8/2015, Tanggal 11 Agustus 2015. Yang kemudian dituangkan berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 Tanggal 29 September 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang kemudian dilakukan perubahan dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah dilakukan perubahan kembali dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia secara aktif menjalankan berbagai program yang terkait dengan Hak Asasi Manusia sejak penyatuan Kementerian Negara Urusan HAM dengan Departemen Kehakiman pada bulan Mei 2001. Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia telah melakukan berbagai upaya yang penting untuk lebih meningkatkan hubungan antara HAM, pemerintahan, demokrasi, desentralisasi, reformasi hukum, dan pembangunan. Selain itu mengarusutamakan nilai- nilai HAM ke dalam seluruh Kementerian yang terkait dan institusi-institusi yang menangani HAM, tetapi menjadi prioritas penting untuk masa kini dan masa depan.

Pendekatannya bersifat lintas sektoral, antar dan multidisiplin yang meliputi bidang hak-hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, sama seperti hak-hak untuk pembangunan.

Berdasarkan Peraturan Presiden R.I. No. 91 Tahun 2006 tentang Perubahan kelima atas Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara R.I. dan Peraturan

(22)

Menteri Hukum dan HAM No. M.03.PR.07.10 Tahun 2005, yang sekarang diatur kembali sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No.M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang HAM.

Pada tahun 2015, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia berubah Nomenklatur baru menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia secara aktif menjalankan berbagai program yang terkait dengan HAM sejak penyatuan Kementerian Negara Urusan HAM dengan Departemen Kehakiman pada bulan Mei 2001. Badan Penelitian dan Pengembangan HAM telah melakukan berbagai upaya yang penting untuk lebih meningkatkan hubungan antara HAM, pemerintahan, demokrasi, desentralisasi, reformasi hukum, dan pembangunan. Selain itu mengarusutamakan nilai- nilai HAM ke dalam seluruh Kementerian yang terkait dan institusi-institusi yang menangani HAM, tetapi menjadi prioritas penting untuk masa kini dan masa depan. Pendekatannya bersifat lintas sektoral, antar dan multidisiplin yang meliputi bidang hak-hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, sama seperti hak-hak untuk pembangunan.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia (Balitbang HAM) adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas pokok Kementerian dibidang penelitian dan pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Hukum dan HAM.

(23)

1212 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL)

C. LATIHAN

Bersama teman ceritakan kembali sejarah Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM

D. RANGKUMAN

Kementerian hukum dan sebagai lembaga yang mengawal republik dibidang hukum. Sejarah keberadaan Kementerian Hukum dan HAM adalah institusi/ lembaga/ organisasi setara lamanya dengan berdirinya Republik Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia secara aktif menjalankan berbagai program yang terkait dengan HAM sejak penyatuan Kementerian Negara Urusan HAM dengan Departemen Kehakiman pada bulan Mei 2001.

E. EVALUASI

1. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia berubah Nomenklatur baru menjadi:

a. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

b. Balai Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

c. Badan Pengkajian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

d. Badan Intelijen dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

2. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia secara hirarki berada dibawah

a. Dirjen HAM

(24)

b. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia c. Dirjen Pemasyarakatan

d. Setjen

1. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia sejajar dengan Eselon

a. Satu b. Dua c. Dua b d. Dua a

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh:

a. Dirjen

b. Kepala Badan c. Setjen

d. Itjen

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia berkantor di:

a. Di pusat pemerintahan Jakarta.

b. Disetiap kanwil seluruh Indondoesia c. Di UPT seleruh Indonesia

d. Di mana ada penelitian dan pengkajian hukum

F. UMPAN BALIK

1) Apakah bahan modul ini terlalu berat bagi peserta pelatihan?

2) Apakah peserta pelatihan menggunakan alat bantu belajar ?

(25)

1414 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) 3) Apakah alokasi waktu penyampaian materi dalam modul dirasa cukup

untuk pembelajaran peserta pelatihan?

4) Apakah materi dalam modul tersebut sudah dikuasai oleh peserta pelatihan?

(26)

BAB III

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Setelah membaca bab ini, peserta pelatihan diharapkan dapat mengidentifikasikan tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia yang terdiri satu sekertariat dan empat pusat (bidang teknis).

(1) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(2) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh Kepala Badan.

(27)

1616 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia.

Badan Penelitian Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia me- nyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran, pengkajian, penelitian, dan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia;

b. pelaksanaan pengkajian, penelitian, dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengkajian, penelitian, dan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia;

d. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

STRUKTUR ORGANISASI

Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:

a. Sekretariat Badan;

b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum;

c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia;

d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan;

e. Pusat Pengelolaan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(28)
(29)

1818 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL)

A. SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

22 A. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan

Hukum dan Hak Asasi Manusia

Kepala Bagian Program dan

Pelaporan

Kelompok Jabatan Fungsional Kepala

Bagian Umum

Kepala Subbagian TU

Pimpinan dan Protokol

Kepala Subbagian Rumah

Tangga Sekretariat Badan Penelitian dan

Pengembangan Hukum dan HAM

Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas memberikan dukungan manajemen terhadap pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(30)

Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;

b. Pelaksanaan dan fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, pentaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi;

c. Evaluasi dan penyusunan laporan kinerja d. Pengelolaan urusan kepegawaian;

e. Pengelolaan urusan keuangan;

f. Pengelolaan urusan barang milik Negara;

g. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat, kerja sama dan keprotokolan;

dan

h. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

Sekretariat Badan terdiri atas:

a. Bagian Program dan Pelaporan;

b. Bagian Umum; dan

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi, bimbingan teknis, serta evaluasi dan penyusunan laporan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;

(31)

2020 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) b. Penyiapan fasilitasi pelaksanaan pembentukan peraturan perundang- undangan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan reformasi birokrasi;

c. Pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan rencana, program, anggaran, dan laporan kinerja; dan

d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kinerja.

Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan layanan ketatausahaan, kearsioan, kesehatan, kerumahtanggaan, sarana dan prasarana, pengelolaan barang milik negara, keprotokolan, dan pengamanan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

b. Pelaksanaan layanan ketatausahaan dan kearsipan;

c. Pelaksanaan pengelolaan barang milik negara;

d. Pelaksanaan keprotokolan;

e. Pelaksanaan pengamanan;

f. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan g. Pelaksanaan layanan kesehatan; dan

h. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana.

Bagian Umum terdiri atas:

a. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan pimpinan, kearsipan, dan keprotokolan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(32)

b. Sub Bagian Rumah Tangga

Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana, layanan kesehatan, urusan kendaraan dinas, dan pengamanan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(33)

2222 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL)

B. PUSAT PENELILTIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM

27 B. Pusat Peneliltian dan Pengembangan Hukum

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hukum

Kepala Subbagian

Tata Usaha Kelompok Jabatan

Fungsional

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang hukum.

Pusat Penelitiandan Pengembangan Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan perumusan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang hukum;

b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hukum;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hukum;

d. pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional; dan

e. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum.

(34)

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum terdiri atas:

f. Subbagian Tata Usaha; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional

a) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitas penyusunan rencana, program dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum.

b) Subbagian Tata Usaha melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Gukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasioanl bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum.

C. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA

C. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia

Kepala Pusat Penelitian D.

dan Pengembangan Hak Asasi Manusia

Kepala Subbagian

Tata Usaha Kelompok Jabatan

Fungsional

(35)

2424 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Hak Asasi Manusia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan perumusan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia;

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang hak asasi manusia;

c. pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang hak asasi manusia;

d. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia;

e. Pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional; dan

f. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia terdiri atas:

a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional.

a) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, admiistrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia.

b) Subbagian Tata Usaha melaksanakan tugasnya secara administrasi berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Penelitian dan

(36)

Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia.

D. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

33 D. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Kebijakan

Kepala Subbagian

Tata Usaha Kelompok Jabatan

Fungsional

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan kebijakan dibidang manajemen dan sumber daya manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan perumusan kebijakan teknis, program,dan anggaran penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang administrasi fasilitatif, sumber daya manusia, dan pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang administrasi fasilitatif, sumber daya manusia, dan pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

(37)

2626 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) c. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan

kebijakan di bidang administratif fasilitatif, sumber daya manusia, dan pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang administratif fasilitatif, sumber daya manusia, dan pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

e. pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional; dan

f. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan terdiri atas:

a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional.

a) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usahadan rumah tangga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan.

b) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian Kepegawaian pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukumdan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan.

(38)

E. PUSAT PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI PENELITIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

36 E. PUSAT PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI PENELITIAN HUKUM DAN HAK ASASI

MANUSIA

Kepala Pusat Pengelolaan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan HAM

Kepala Subbagian

Tata Usaha Kelompok Jabatan

Fungsional

Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan datadan informasi penelitian hukum dan hak asasi manusia.

Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakanteknis, program, dan anggaran meta analisis data dan informasi, pengembangan teknologidan system informasi, sertafasilitasi publikasi hasil penelitian dan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia;

b. pelaksanaan meta analisis data dan informasi, pengembangan teknologi dan sistem informasi, sertafasilitasi publikasi hasil penelitian dan pengembangan dibidang Hukum dan Hak Asasi Manusia;

c. pemantauan, evaluasi,dan laporan pelaksanaan meta analisis data dan informasi,pengembangan teknologi dan system informasi,serta fasilitasi

(39)

2828 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) publikasi hasil penelitian dan pengembangan dibidang Hukum dan Hak Asasi Manusia;

d. Pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional;

e. Pelaksanaan urusan tata usaha pada Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:

a. Bidang Meta Analisis Data Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

b. Bidang Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi Penelitian Hukumdan Hak Asasi Manusia;

c. Bidang Fasilitasi Publikasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

d. Subbagian Tata Usaha; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang Meta Analisis Data Penelitian Hukumdan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan meta analisis data penelitiandan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia.

Bidang Meta Analisis Data Penelitian Hukumdan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran meta analisis data penelitian dan pengembangan dibidang hukum dan hakasasi manusia;

b. Pelaksanaan meta analisis data penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia;dan

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan meta analisis data penelitian dan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia.

(40)

Bidang Meta Analisis Data Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:

a. Subbidang Meta Analisis Data Penelitian Hukum; dan

b. Subbidang Meta Analisis Data Penelitian Hak Asasi Manusia.

(1) Subbidang Meta Analisis Data Penelitian Hukummempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan meta analisis data penelitian dan pengembangan dibidang hukum.

(2) Subbidang Meta Analisis Data Penelitian Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan meta analisis data penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia.

Bidang Pengembangan Teknologi dan Sistem informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan teknologi dan system informasi penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia.

Bidang Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pengembangan teknologi dan sistem informasi;

b. penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia;

c. pelaksanaan pengembangan teknologi dan system informasi penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia; dan

(41)

3030 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan

teknologi dan sistem informasi penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia.

Bidang Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:

a. Subbidang Pengembangan Teknologi Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia;dan

b. Subbidang Pengembangan SistemInformasi Penelitian Hukumdan Hak Asasi Manusia.

(1) Subbidang Pengembangan Teknologi Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program anggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pengembangan dan pelayanan teknologi informasi penelitian dan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia.

(2) Subbidang Pengembangan Sistem Informasi Penelitian Hukum dan Hak AsasiManusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakanteknis,program, dan anggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pengembangan dan pelayanan system informasi penelitian dan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia.

Bidang Fasilitasi Publikasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pelayanan publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan dibidang hukum dan hak asasi manusia.

(42)

Bidang Fasilitasi Publikasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pengembangan dan pelayanan publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia;

b. pelaksanaan pengembangan dan pelayanan publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang hukum danhakasasimanusia;

dan

c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan dan pelayanan publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia.

Bidang Fasilitasi Publikasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:

a. Subbidang Publikasi Penelitian Hukum;dan

b. Subbidang Publikasi Penelitian Hak Asasi Manusia.

(1) Subbidang Publikasi Penelitian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,danpelaporan pengembangan dan pelayanan publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan dibidang hukum.

(2) Subbidang Publikasi Penelitian Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan dan pelayanan publikasi dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan dibidang hak asasi manusia.

(43)

3232 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha

dan rumah tangga Pusat Pengembangan Data dan Informasi Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administrasi berada dibawah Bagian Kepegawaian pada Sekretariat BadanPenelitiandanPengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pengembangan Data dan Informasi Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas pokokkementerian hukum dan HAM di bidang penelitian dan pengembangan HAM yang bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan HAM.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan Hak Asasi Manusia dengan fungsi:

1. Perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pengembangan HAM

2. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalam rangka pemajuan, penegakan, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan HAM

3. Perumusan rekomendasi kebijakan harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam perspektif HAM

4. Perumusan kebijakan teknis penggunaan teknologi dan informasi yang berkaitan dengan pemajuan, penegakan, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan HAM

(44)

5. Pemberian bimbingan Teknis dan Evaluasi Pelaksanaan koordinasi program kerjasama HAM dengan instansi/Lembaga baik dalam maupun luar negeri

6. Pelaksanaan pembinaan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan

F. LATIHAN

Silakan bersiskusi dengan teman pada Orta Balitbangkum dan HAM ada berapa eselon satu dan eselon dua, dan apa nama jabatan tersebut

G. RANGKUMAN

Badan penelitian dan pengembangan hukum adalah unit eselon satu dipimpin oleh Kepala Badan dan mempunyai 5 (lima) esalon 2 (dua) yang terdiri dari:

1. Sekertariat Badan

2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan HAM 4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

5. Pusat Pengelolaan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan HAM

H. EVALUASI

1. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas

a. melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia.

b. melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak perempuan

(45)

3434 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) c. melaksanakan penelitian

dan pengembangan di bidang hukum dan kaum rentan

d. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia khusus di daerah tertinggal.

2. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai pejabat eselon dua

i. 4 ii. 5

iii. 6 iv. 7

3. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia membawahi sekertaris badan sebanyak

a. 4 b. 3

c. 2 d. 1

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia ada empat teknis yang dipimpin oleh

a. Kepala pusat b. Kepala bidang

c. Kepala sub bidang d. Kepala subdit

5. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

a. Sekertaris badan b. Menteri

c. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM d. Setjen

6. Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

(46)

a. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM b. Sekretaris badan

c. Menteri d. Setjen

7. Kepala Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada dibawah dan bertanggung jawab kepada a. Sekertaris badan

b. Menteri c. Setjen

d. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM

8. Eselon dua bidang teknis di Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM dipimpin oleh

a. Kepala pusat.

b. Direktur

c. Kakanwil d. Kepala Divisi

9. Bagian Kepegawaian di Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM berada di bawah

a. Kepala Pusat b. Sekretaris Badan

c. Direktur d. Setjen

10. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Umum pada badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM berada dibawah

a. Sekretaris badan b. Kepala bidang

c. Kepala bagian kepegawaian d. Sekjen.

11. Bidang Penelitian dan Pengembangan Masyarakat dan Budaya Hukum adalah eselon 3 (tiga) dibawah pusat

a. Sekretaris Badan b. Pusat Kajian

(47)

3636 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum pada Badan Penelitian

dan Pengembangan Hukum dan HAM d. Pusat Penelitian

12. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan Penelitian dan Pengembangan dibidang Hak Asasi Manusia adalah eselon 2 (dua) pada unit

a. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM

b. BPSDM c. BPHN d. BPK

13. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM dipimpin oleh pejabat eselon a. Dua

b. Tiga

c. Satu d. Empat

14. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

a. Menteri Dalam Negeri b. Menteri Riset

c. Presiden

d. Menteri Hukum dan HAM

I. UMPAN BALIK

1. Apakah bahan modul ini terlalu berat bagi peserta pelatihan?

2. Apakah peserta pelatihan menggunakan alat bantu belajar?

3. Apakah alokasi waktu penyampaian materi dalam modul dirasa cukup untuk pembelajaran peserta pelatihan?

4. Apakah materi dalam modul tersebut sudah dikuasai oleh peserta pelatihan?

(48)

BAB IV PENUTUP

Modul pelatihan ini merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang MTSL bagi ASN di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

Tentunya, dalam penulisan modul ini, disadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan sangat bermanfaat bagi kami dalam menyempurnakan dan mengembangkan bahan ajar ini lebih lanjut. Besar harapan kami, modul yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi bagi peserta diklat baik klasikal maupun e-learning di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

TINDAK LANJUT

Sebaiknya pegawai baru dimagangkan pada setiap eselon 2 (dua) agar lebih memahami tugas dan fungsi di sekretariat maupun di teknis yaitu pusat mungkin hal ini sudah dilakukan tapi jika belum sebaiknya segera dilakukan magang pada setiap tusi pada jenjang eselon 2 (dua).

(49)
(50)

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara.

2. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

3. Dr. Anwar Modul Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia 2018 .

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).

5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 41 tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

6. https://id.wikipedia.org/wiki/BadanPenelitiandanPengembangan_Hukum_

dan_Hak_Asasi_manusia 7. https://balitbangham.go.id

(51)

4040 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL)

GLOSARIUM

MTSL: Modul teknis substansi lembaga ASN: Aparatur sipil negara

Kanwil: Kantor Wilayah

K/L: Kementerian/Lembaga UPT: Unit Pelaksana Teknis Lapas: Lembaga Pemasyarakatan Rutan: Rumah Tahanan

Rupbasan: Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Bapas: Balai Pemasyarakatan

BHP: Balai Harta Peninggalan Rudenim: Rumah Detensi Imigrasi Eselon: tingkatan jabatan struktural

(52)

KUNCI JAWABAN

A. KUNCI JAWABAN BAB II

1. A

2. B

3. A 4. B

5. A

B. KUNCI JAWABAN BAB III

1. A

2. B 3. D 4. A 5. C

6. A 7. D 8. A 9. B 10. A

11. C 12. A 13. A 14. D

(53)

4242 Pelatihan Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL)

(54)

Referensi

Dokumen terkait

(1) RKPD Kabupaten Bangka Barat Tahun 2016 merupakan perencanaan pembangunan tahun transisi atau peralihan untuk memasuki RPJMD Tahun 2016-2020, yang memuat

Pada bagian yang pertama kamu telah belajar melalui kegiatan membaca puisi untuk mengenali ciri-ciri umum puisi dan kamu telah pula mempraktikkan bagaimana menulis puisi

Saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Trading Place Berorientasi Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Membaca artikel

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia- Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Berbasis Metode

- Guru memberikan contoh ekspresi untuk bertanya jawab dengan siswa yaitu contoh- contoh pertanyaan yang menanyakan like dan dislike.. - Siswa secara berpasangan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa total keseluruhan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari tahun 2020 sampai dengan 2021 di Kota Tangerang sebanyak 1.552.162 Jiwa,

Napsu badan jeung sagala panga- jakna teh ku jelema anu geus jadi kagungan Kristus Yesus mah geus Ka pan urang teh geus maot tina dosa, piraku bisa keneh hirup dina

Suatu penelitian selama dua tahun pada suatu perusahaan milik pemerintah US oleh Zamanou dan Gleser (1994) meneliti progam intervensi komunikasi dalam proses