• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

I SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strara Satu (S1) dalam Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Syariah

Oleh :

PUTRI NOPITASARI NIM. SIP.162430

Pembimbing :

1. Dr. Yuliatin, S. Ag., M.HI 2. Dr. Ayub Mursalin, S. Ag., MA

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

1442 H/2020 M

(2)

II

Jurusan/Fakultas : Ilmu Pemerintahan/Syariah

Alamat : Jl. Lintas Timur RT. 01. RW 0, Desa Tunas Mudo, Kec. Sekernan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul Demokrasi Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi di Desa Tunas Mudo dan Sekernan Kecamatan Sekernan) adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang tidak dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar. Maka penelitian ini siap mempertanggung jawabkan sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thahah Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar saya dari skripsi ini.

Jambi, Maret 2020 Yang menyatakan

Putri Nopitasari SIP.162430

(3)

III

Jambi, Maret 2020 Kepada Yth

Dekan Fakultas Syari‟ah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Di –

JAMBI

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Assalamu’alaikum wr wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami berpendapat bahwa skripsi saudari Putri Nopitasari NIM: SIP 162430 yang berjudul “DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi di Desa Tunas Mudo dan Sekernan Kecamatan Sekernan)” telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas serta memenuhi syarat-syarat mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar dapat diterima dengan baik.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamu’alaikum wr. Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yuliatin, S. Ag., M.HI Dr. Ayub Mursalim S. Ag., MA NIP. 197407182000032002 NIP. 197606072003121005

(4)

IV

36363 Telp/Fax (0741) 583183-584118 website: iainjambi.ac.id

PENGESAHAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR Nomor : B- /D.II.1/PP.009/05/2020

Skripsi/ Tugas Akhir dengan Judul : “DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi di Desa Tunas Mudo dan Sekernan, Kecamatan Sekernan)”

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama : Putri Nopitasari

NIM : SIP.162430

Telah dimunaqasyahkan pada : 20 Mei 2020

Nilai Munaqasyah : 75,81

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

TIM MUNAQASAH : Ketua Sidang Irmawati Sagala, S.IP., M.SI NIP. 19801001 200901 2 009

Penguji I Penguji II

Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos., MSI Mustia RH, S.Ag., M.Sy NIP. 19811107 201101 1 005 NIP. 19700106 199808 2 00

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Yuliatin, S.Ag.,M.HI Ayub Mursalin, S.Ag., M.A NIP. 197107062007102001 NIP. 19760607 200312 1 005

Sekretaris Sidang Drs. A. Asnawi. US

NIP. 19631111 1992011 001 Jambi, Juni 2020

Fakultas Syariah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi DEKAN

Dr. Sayuti Una, S.Ag.,M.HI NIP. 19720102 20000431 005

(5)

iv

rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi di Desa Tunas Mudo dan Sekernan Kecamatan Sekernan)”. Shalawat serta salam kami haturkan kepada nabi Muhammad Saw, karena berkat perjuangan beliau kita dapat merasakan indahnya hidup seperti saat ini.

Adapun skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi persyaratan dalam rangka memperoleh gelar (S1) Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan masih banyak kekurangan sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehubungan dengan keterbatasan yang dimiliki oleh penulis.

Walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar inti dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca di kemudian hari.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Bapak Dr. Sayuti Una S. Ag. MH selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Bapak Agus Salim, S.Th, I, MA., M.IR., Ph.D selaku Wakil Dekan1 bidang Akademik Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH selaku Wakil Dekan II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum selaku Pembantu Dekan III bidang Kemahasiswaan danKerjasama Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

(6)

v

8. Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI selaku Pembimbing Skripsi 1, yang selama ini telah membantu segala urusan yang ada di jurusan dan banyak membantu penulis dalam rangka memberikan arahan, petunjuk dalam penyusunan skripsi.

9. Bapak Dr. Ayub Mursalin, S. Ag., MA selaku Pembimbing Skripsi 2 Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang selama ini telah membantu segala urusan yang ada dijurusan dan banyak membantu penulis dalam rangka memberikan arahan, petunjuk dalam penyusunan skripsi.

10. Bapak/Ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas Syari‟ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

11. Semua pihak yang ikut serta membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih sederhana dan jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan data dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu penulis menghargai kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak terhadap skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini juga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya untuk mahasiswa dan seluruh yang membaca skripsi ini.

Jambi, Maret 2020

PUTRI NOPITASARI NIM: SIP.162430

(7)

vi

َأ اىُو ىُخَت َو َلىُس َّرلا َو َالله اىُو ىُخَت َلَ اىُىَماَء َهْي ِذَّلا اَهُّي َأَي ا{ َنىُمَلْعَت ْمُتْوَأ َو ْمُكِتَىَم

: ل افو لأ 72

}

Artinya “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui”.

(8)

vii

ingin mengetahui proses demokratisasi pemilihan Kepala Desa serentak di Kecamatan Sekernan Khususnya di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang di pakai dalam penelitian ini ialah data primer dan data skunder. Data primer yang digunakan di antaranya UU No.4 Tahun 2016 tentang Desa, PERDA No. 5 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa, PERBUP Muaro Jambi No.11 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemilihan Kapala Desa, dan dokumen-dokumen pelaksanaan Pilkades di Desa Tunas Mudo dan Sekernan. Berdasarkan data yang diperoleh penulis mendapatkan bahwa pada Pemilihan Kepala Desa serentak di Kecamatan Sekernan khusunya Desa Tunas Mudo dan desa Sekernan sudah mencerminkan penerapan sistem demokrasi. Dalam proses Pilkades memang terjadi suatu sengketa, karena beberapa calon diindikasikan menggunakan politik uang yang sering disebut dengan “operasi fajar” berupa pembagian makanan, adanya tekanan-tekanan dari para tim sukses antar calon, dan adanya hubungan kekeluargaan serta ketetanggaan dengan salah satu calon. Namun semua itu dapat diselesaikan secara demokratis. Adapun partisipasi masyarakat dalam demokrasi Pemilihan Kepala Desa dapat dikatakan cukup baik dilihat dari antusiasme mayarakat yang hadir dalam pemilihan.

Kata Kunci : demokrasi, pilkades, sengketa, partisipasi.

(9)

viii

Maha Suci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan, {Q.S Al-Rahman 55: 77 & 78}

Alhamdulillahirobbil’alamin..

Tiada kata yang pantas terucap dari lisan ini kecuali bersyukur atas rahmat dan karunia Allah SWT. Dialah Allah maha mengetahui, maha pengasih lagi maha

penyayang. DijadikanNya saya manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman serta bersabar menjalani kehidupan ini. Saya berharap, perncapaian ini

menjadi langkah awal untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya.

Saya persembahkan karya kecil ini untuk kalian yang teramat saya sayangi, Orang tua saya, terimakasih yang tiada hentinya atas keikhlasan do‟a, kerja kerasmu serta semangat yang engkau tularkan, dan nasehat yang engkau berikan,

hingga Nopi kuat bisa menghadapi semua rintangan yang ada di hadapan Nopi.

Serta Adik-adik saya Egi, Gio, Rizky dan keluarga lainnya, terimakasih untuk dorongan, dukungan juga do‟anya hingga saat ini. Tetaplah menjadi adik-adik ayuk yang membawa sandau gurau kebahagian untuk ayuk. Buatlah orang tua kita

bangga kalian semua adalah kebahagian bagi ayuk.

Sahabat-sahabatku terkhusus lokal IP F, sahabat/kakakku Tari, Kurnia, Rahmania, Renty dan yang lainnya tidak dapat aku sebutkan satu persatu. Terimakasih “tanpa kalian aku bukanlah apa-apa aku senang bisa berdiskusi dengan mu kawan, yang

membuat hari-hari semasa kuliah menjadi berarti”.

Untuk kamu yang special disuatu tempat saya ucapkan terimakasih semoga selalu bahagia dan dalam lindungan Allah SWT

Amiin

(10)

ix

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

MOTTO ... vi

ABSTRAK ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

DAFTAR ISI………..ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR. ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan/Kegunaan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah ... 5

E. Kerangka Teori ... 5

F. Tinjauan Pustaka ... 11

BAB II METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 14

B. Pendekatan Penelitian ... 14

C. Jenis dan Sumber Data ... 15

D. Instrumen Pengumpulan Data ... 16

E. Tehnik Pengumpulan Data.……….18

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Demografi dan Sejarah Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan ... 20

(11)

x

BAB IV NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA SECARA LANGSUNG di DESA TUNAS MUDO dan SEKERNAN A. Proses Pelaksanaan Pilkades di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan ... 31 B. Partisipasi Masyarakat di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan ... 51 C. Proses Penyelesaian Sengketa dalam Pilkades di Desa Tunas Mudo dan Desa

Sekernan ... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ...

CURRICULUM VITAE ...

(12)

xi

Table 2.3 Daftar Perkembangan Kependudukan I Desa Sekernan………26 Table 4.1 Jadwal Kampamye Calon Kepala Desa Tunas Mudo………37 Table 4.2 Jadwal Kampanye Calon Kepala Desa Sekernan………...40

(13)

xii

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tunas Mudo………...30

Gambar 4.1 Calon Kepala Desa Tunas Mudo………33

Gambar 4.2 Calon Kepala Desa Sekernan……….34

Gambar 4.3 Surat suara pemilihan kepala desa Tunas Mudo………...49

Gambar 4.4 Surat Suara Pemilihan Kepala Desa Sekernan………..50

Gambar 4.5 Keamanan PILKADES Desa Tunas Mudo………57

(14)

1

Pemilihan Kepala Desa dalam sistem demokrasi sudah menjadi bagian dari politik, di mana masyarakat dianjurkan ikut berpartisipasi dalam pemilu.

Dalam penelitian Sadu Wasistiono (1993) Pemilihan Kepala Desa tidak dapat dilepaskan dari perkembangan dinamika politik yang terjadi di Desa.1 Pemilihan Kepala Desa diterapkan agar masyarakat bisa memilih pemimpin daerah dengan keinginannya sendiri tanpa ada paksaan atau intervensi dari pihak manapun.

Pemilihan Kepala Desa merupakan pesta demokrasi tingkat Desa, d imana masyarakat desa dapat berpatisipasi dengan memberikan suara untuk memilih calon Kepala Desa yang bertanggung jawab dan dapat mengembangkan desa tersebut. Oleh karena itu, pemilihan Kepala Desa sangat penting karena sangat mendukung Penyelenggaraan pemerintahan desa.

Sistem Pemilihan Kepala Desa dilakukan dengan transparan dan partisipasi masyrakat, di mana calon Kepala Desa tidak diusung oleh partai melainkan perseorangan sehingga tidak ada kepentingan partai yang di bawa oleh calon Kepala Desa. Pemilihan Kepala Desa merupakan suatu hal yang dilaksanakan di setiap Desa, merupakan suatu proses rutinitas pergantian pemimpin desa. Kepala Desa merupakan pimpinan dari desa, masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun, dan dapat dipilih kembal untuk dua kali masa jabatan. Persoalan demokrasi dalam konteks pemilihan Kepala Desa tidak sekedar

1 Neneng Yani Yuningsi, “Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Desa, ”Jurnal Politik.

Vol. 1, No 2, (Februari, 2016), h. 2.

(15)

mengukur partisipasi masyarakat (partisipasi politik) tetapi, pemerintah sebagai penyelenggara Negara mampu mengontrol jalannya partisipasi masyrakat sehingga menghasilkan keputusan politik yang baik. 2

Tulisan ini mengkaji tentang pemilihan Kepala Desa di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan, di mana penulis bermaksud untuk membandingkan dua Desa tersebut, mendeskripsikan proses PILKADES di Desa-Desa tersebut.

Fokusnya untuk melihat apakah proses PILKADES di dua Desa tersbut memenuhi kriteria demokrasi atau tidak. Untuk itu tulisan ini menggunakan metode perbandingan.

Sebagaimana Desa yang akan diteliti oleh penulis adalah Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan Kecamatan Sekernan, dalam penelitiian ini apakah Desa Tunas Mudo dan Sekernan sudah menerapkan sistem demokrasi tersebut dalam sistem pemilihan Kepala Desa yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Adapun peraturan-peraturan yang dijadikan rujukan dalam pemilihan Kepala Desa secara langsung antara lain Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemilihan Kepala Desa, 3 dan Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 05 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonanan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhantian Kepala Desa.4

Namun menjelang memasuki pemilihan Kepala Desa adanya suatu hal yang menjadi sengketa dalam pemilihan, beberapa cara yang dilakukan para calon untuk mengambil simpati dari rakyat agar memilih para calon tersebut. Dengan

2 Amiryllah Umar, “Demokratisasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,”

Jurnal Ilmu Pemerintahan. Vol. 7, No 2, (Juli 2014), hal. 112

3 PERBUB Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pilkades-signed.pdf

4 PERDA Nomor 05 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pememilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa.pdf

(16)

menggunakan politik uang di mana terjadinya operasi fajar disetiap rumah yang dilakukan siang ataupun malam hari, pembagian makanan, adanya tekanan- tekanan dari para tim sukses antar calon, dan adanya hubungan kekeluargaan serta ketetanggaan dengan salah satu calon.

Penyebab dari politik uang tersebut dalam pemilihan Kepala Desa karena masyarakat menganggap bahwa pemimpin yang diajukan dalam suatu pesta demokrasi kurang berkenan dihati pemilih, penyebab kedua karena pemilih mulai jenuh dengan proses demokrasi enam tahun sebelumnya yang tidak membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat. Bagi masyarakat Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan, pemberian apapun baik berupa barang maupun uang dari para calon kepala desa tidak dianggap sebagai money politik, bahkan bagi masyarakat bagi masyarakat pembagian-pembagian tersebut hanyalah kebaikan dari orang yang memiliki kekayaan lebih. Pemikirian sederhana masyarakat ini menjadi dampak besar untuk demokrasi dalam pemilihan Kepala Desa.

Partisipasi masyarakat tentu memiliki makna yang sangat penting dalam Negara demokrasi, suatu tindakan yang mencerminkan prinsip bersumber dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dimana partisipasi dari dua Desa hampir sama, Desa Tunas Mudo dengan jumlah DPT hampir 90% sedangkan Desa Sekernan 88%. Hal inilah yang membuat demokrasi pemilihan Kepala Desa dapat dirasakan seluruh masyarakat yang terlibat, baik itu para calon, warga, dan panitia pemilihan.

(17)

Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian yang berjudul “Demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Studi di Desa Tunas Muda dan Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam peneltian ini:

1. Bagaimana proses pelaksanaan pemilihan Kepala Desa di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan?

2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pemilihan Kepala Desa di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan?

3. Bagaimana proses penyelesaian sengketa pemilihan Kepala Desa di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan ?

C. Tujuan dan Kegunaan penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian proposal ini adalah sebagai berikut :

a. Ingin mengetahui proses pelaksanaan pemilihan Kepala Desa di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan

b. Ingin mengetahui proses partisipasi masyarakat dalam pemilihan Kepala Desa Tunas Mudo dan Sekernan

c. Ingin mengetahui proses penyelesaian sengketa pemilihan Kepala Desa di Desa Tunas Mudo dan Sekernan

(18)

2. Kegunaan Penelitian

Apabila Tujuan tersebut telah tercapai, maka jelas ada manfaat yang di ambil antara lain:

a. Menjadikan inspirasi bagi masyarakat modern agar lebih kritis lagi dalam memilih pemimpin.

b. Sebagai partisipasi PILKADA yang lebih tenang tanpa adanya kerusushan dalam PEMILU Sebagai syarat untuk medapatkan gelar sarjana Sastra Satu (SI) pada Fakultas Syari‟ah Jurusan Ilmu Pemerintahan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

D. Batasan Masalah

Dalam penulisan ini agar tidak melebar dan mengembang kepokok permasalahan yang lain, penulis membatasi pokok permasalahan yang akan diteliti khususnya dalam proses awal pendaftaran Kepala Desa, proses kampanye, partisipasi masyarakat, pemungutan suara oleh KKPS di Kecamatan Sekernan khususnya Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan, dengan kendala Pemilihan Kepala Desa.

E. Kerangka Teori 1. Demokrasi

Demokrasi mencakup kondisi budaya, ekonomi dan sosial yang memungkinkan dalam terjadinya praktik kebebasan politik baik secara bebas maupun setara. Dalam demokrasi, warga Negara bisa diizinkan untuk

(19)

berpatisipasi secara langsung dalam memilih pemimpin.5 Khususnya desa Tunas Mudo dan desa Sekernan.

Sesuai dengan falsafah pancasila, di Indonesia demokrasi ditetapkan sebagai alat sekaligus tujuan hidup bernegara. Demokrasi merupakan alat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang demokratis.6 Prinsip dasar suatu kehidupan yang demokratis ialah setiap hidup warga Negara ikut aktif dalam proses politik. Dengan kata lain, anggota masyarakat ikut serta (partisipasi) dalam menyusun agenda politik yang dijadikan landasan bagi pengambilan keputusan pemrintah. 7

Menurut Hungtington, ada tiga tanggapan umum yang melekat dalam konsep demokrasi pertama, demokrasi bukan hanya bentuk pemerintahan yang dapat diterima,tapi juga merupakan suatu doktin politik yang akan mengguntungkan banyak negara. Kedua, demokrasi sebagai sistem politik dan pemerintahan mempunyai akar sejarah jaman yunani kuno dan sebagai bentuk ideal yang mampu bertahan selama beberapa abad dalam suasana politik penuh dengan gejolak. Ketiga, demokrasi dipandang sebagai suatu sistem yang natural, dalam arti jika rakyat di negara manapun bisa memenangkan kebebasannya untuk menentukan sendiri sistem politiknya, besar kemungkinan meraka akan memilih demokrasi.

Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis, dimana maanfaat demokrasi tersebut salah satunya yaitu, kesetaraan

5 Zainuddin , Sejarah Demokrasi, Kepemimpinan Pemerintahan, (Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018), h. 3-5.

6 Imawan, Demokrasi, 1997

7 Eko Suprianto, “Memaknai Demokrasi Pemilihan kapala desa”, http://gagasanhukum.wordprees.com/2015/, diakses tanggal 15 Februari 2020

(20)

sebagai warga negara. Disini demokrasi memperlakukan semua orang adalah sama dan sederajat. Prinsip kesetaraan menuntut perlakuan sama terhadap pandangan-pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga negara.

Ciri-ciri sistem demokrasi disini untuk membedakan penyelenggaraan pemerintahan negara yang demokratis, yaitu:

a. Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secara berkala b. Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama menempati

kedudukan dalam pemerintahan untuk masa jabatan tertentu

c. Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadap kehadiran tokoh-tokoh yang sah berjuang mendapatkan kedudukan dalam pemerintah

Pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat membutuhkan hal tersebut diantarany, kesadaran akan puralisme, sikap yang jujur dan pikirian yang sehat, demokrasi membutuhkan kerja sama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad yang baik, demokrasi yang membutuhkan sikap kedewasaan, dan demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. 8

2. Pemilu

Dijelaskan bahwa Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdassarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Hakikat dari Pemilu

8 Bayu Surianingrat, Pemerintahan Adminstrasi Desa dan Kelurahan, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1992) , hal 79.

(21)

yakni menentukan legitimasi kekuasaan berdasarkan sistem demokrasi. Tujuan dari Pemilu ialah pelaksanaan kedaulatan rakyat berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia 1945 yakni, melaksanakan hak asasi politik rakyat dalam menentukan para wakilnya di DPR, DPD, DPRD, serta pemimpin pemerintah di tingkat nasional, provinsi, kabupten, dan kota.

Menurut Prihatmoko pemilihan umum dalam pelaksanaanya mempunyai tiga tujuan yaitu:

a. Sebagai sistem kerja untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan dan alternative kebijakan umum (public policy)

b. Sarana untuk memindahkan konflik kepentingan dari masyarakat kepada badan-badan perwakilan rakyat yang melalui wakil-wakil yang sudah dipilih atau partai yang memenangkan kusi sehingga integritas masyarakat tetap terjamin

c. Sebagai sarana memobilisasi, penggerak atau penggalang dukungan rakyat kepada Negara dan pemerintahan dengan jalan ikut serta dalam proses politik

Fungsi pemilihan umum (Pemilu) menurut C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil fungsi dari pemilu sebagai alata demokrasi yang dipakai untuk:

a. Mempertahankan dan mengembangkan sendi-sendi demokrasi di Indonesia b. Adanya suatu masyarakat yang adil dan makmur menurut pancasila (Keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)

c. Menjamin suskesnya perjuangan orde baru, yakni tetap tegaknya Pancasila dan dipertahankannya UUD 1945

(22)

Dalam pemilu terdapat beberapa sistem di Indonesia antara lain hak pilih, sistem pemilihan, sistem pembangunan daerah pemilihan, dan sistem pencalonan.9 3. Sistem Pemilihan Kepala Desa

Shrode dan voich, Jr mendefinisikan sistem adalah kumpulan unsur-unsur, atau bagiam-bagian yang saling berinteraksi, saling bergantungan dan berkerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan kompleks.

Dalam proses pemilihan kepala desa merupakan bagian dari perwujudan nilai-nilai demokrasi atau bukan dapat merujuk pada lima kriteria ideal demokrasi dari Robert Dahl, yaitu:

a. Effek participation (partisipasi efktif), adanya kesempatan yang sama dan setara untuk berpatisipasi

b. Volting equality at the decisive stage (kesetaraan pemilihan), adanya jaminan penilaian setiap pilihan dihitung setara

c. Enlightened understanding (pemahaman yang memadai), adanya pemahaman yang menandai untuk menemukan dan menentukan pilian terbaik

d. Control of the agenda (kontrol terhadap agenda), kesempatan untuk menentukan masalah politik

e. Inclusivensess (inklusif), dan tidak adanya pengecualian untuk seluruh warga/pemilih

Pemilihan kepala desa secara serantak dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yang disebut dalam pasal 6 Pemendagri Nomor 112 Tahun 2014 tentang pemilihan kepala desa, menyebutkan pelaksanaan pemilihan kepala desa melalui

9Alexander Seran, “Demokrasi, Kedaulatan Rakyat, dan Pemilu Refleksi Atas Hubungan Antara Teori dan Praksis”, Jurnal Pemilu. (Januari, 2016), h. 43.

(23)

tahapan persiapan, pencalonan, pemungutan suara, dan penetapan. Pemilihan kepala desa dilaksanakan oleh panitia pemilihan, biaya pemilihan kepala desa dibebankan kepada APB Desa yang bersumber pada APBD kabupaten/kota.

Pemilihan kepala desa dilakukan melalui tahapan penjaringan dan penyaringan bakal calon, penetapan calon, kampanye, pemungutan suara, dan penetapan calon terpilih. Calon kepala desa terpilih ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak. Calon kepala desa terpilih tersebut diatas kemudian diajukan oleh ketua panitia pemilihan kepada Badan Permusyawaratan Desa paling lama tuju hari setelah penetapan calon Kepala Desa terpilih, kemudian Badan Permusyawaratan Desa paling lama tuju hari setelah menerima laporan panitia pemilihan menyampaikan nama calon Kepala Desa terpilih kepada Bupati/Walikota.10

4. Partisipasi Masyarakat dalam Pilkades

Partisispasi merupakan hak politik yang melekat pada warga sebagaimana hak politik lainnya. Partisipasi politik masyarakat merupakan faktor penting dalam sebuah negara demokrasi. Dengan demikian kata politik menunjukkan suatu aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut segi-segi kekuasaan dengan unsur-unsur: negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation). Jadi, partisipasi politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak

10 Eli Munirawawanti, Iplementasi Sistem E-Voting dalam Pemilihan Kepala Desa Dikecamatan Bodeh Kabupaten Pamelang Tahun 2018, (Skripsi Universitas Pancasakti Tegal,2019).

(24)

pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan.

Martin Harrop dan William Miller berpendapat bahwa pendekatan perilaku pemilih dalam ilmu politik terbagi ke dalam tiga garis besar pendekatan/model:

a. Pertama, pendekatan yang sangat psikologis yang disebut identifikasi partai (party identification)

b. Kedua, pendekatan yang menganggap individu memiliki kapasitas rasional untuk menentukan pilihan-pilihannya (rational choice). Pemilih dianggap memahami, mengapa ia memilih, apa dampak dari pilihannya itu dan ia sadar betul pilihan yang diambil adalah instrumen penting bagi artikulasi kepentingan politiknya

c. ketiga, adalah pendekatan secara sosiologis (sociological approach).

Pendekatan ini melihat pentingnya basis sosial dalam menentukan perilaku memilih. Misalkan, identitas sosial seperti agama, kelas sosial, dan suku bangsa menjadi alasan utama seseorang memilih sebuah partai atau seorang kandidat.11

F. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian terdahulu tentang demokrasi pemilihan kepala desa sebagai berikut:

11 Neneng Yani Yuningsi, “Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Desa, ”Jurnal Politik.

Vol. 1, No 2, (Februari, 2016), h. 2.

(25)

Pertama penulis yang telah di publikasikan oleh Ipan Apriadi tahun 201812 yang berjudul: “Implementasi Peraturan Bupati Bungo Nomor 5 Tahun 2016 (Studi Terhadap PILKADES Serentak Tahun 2016 di Kecamatan Bhatin II Babeko Kabupaten Bungo) ” metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis pendekatan lapangan (Field Research) yang membahas tentang Implementasi Peraturan Bupati Bungo Nomor 5 Tahun 2016 Terhadap PILKADES Serentak Tahun 2016 di Kecamatan Bhatin II Babeko Kabupaten Bungo. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah tahapan dalam pemilihan Rio di Kecamatan Bhatin II Babeko Kabupaten Bungo berdasarkan Perbup Nomor 5 Tahun 2016. Dalam melaksanakan amanat Perbup Nomor 5 Tahun 2016 Terhadap PILKADES Serentak terjadi kendala yang menghambat implementasi Perbup tersebut, kendala yang di jelaskan oleh penulis ada 3 kendala yaitu kemampuan dari panitia pelaksanaan pemilihan RIO disebabkan tingkat pendidikan panitia yang rendah, kurangnya sosialisasi Perbup itu sendiri, dan kurangnya partisipasi masyarakat.

Kedua penulis yang telah di publikasikan oleh Ardi Sobirin Tahun 201813 yang berjudul: “Analisis Konflik Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi Tahun 2017” hasil dari penelitian penulis dijelaskan bahwa penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Tebo tahun 2017 terjadinya konflik demontrasi pada saat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tebo, penyebab terjadinya konflik dalam penyelenggaraan pemilihan

12 Ipan Arpiadi, Implementasi Peraturan Bupati Bungo Nomor 5 Tahun 2016 (Studi Terhadap PILKADES Serentak Tahun 2016 di Kecamatan Bhati II Babeko Kabupaten Bungo), (Skripsi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2016).

13 Ardi Sobirin, Analisis Konflik Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi 2017, (Skripsi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2017).

(26)

Kepala Daerah di Kabupaten Tebo tahun 2017 di mana pasangan calon Hamid- Harmain merasa keberatan dengan hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tebo, sehingga calon pasangan Hamid- Harmain mengajukan gugatan ke Mahkama Konstitusi dengan mengangkat dugaan isu terjadinya berbagai kecurangan selama penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Tebo tahun 2017. Di mana dugaannya ialah money politik, keterlibatan ASN dam tidak netralnya KPU Kabupaten Tebo dalam penyelenggaran Pilkada di Kabupaten Tebo tahun 2017.

Adapun kesimpulan hasil dari tinjuan pustaka yang dilakukan penulis dengan mengamati dan mencermati dari kedua penelitian sebelumya, maka disini penulis dapat menyimpulkan bahwasanya dari penelitian pertama dan kedua tidak satupun yang peneliti yang membahas tentang demokrasi dalam pemilihan Kepala Desa sebagaimana yang telah diamanatkan dalam perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kendati demikian, ada kemiripan judul penelitian penulis dengan peneltian terdahulu di mana kesamaaan tersebut berkaitan dengan Pemilihan Kepala Desa. Akan tetapi, disini penulis lebih memfokuskan demokrasi dalam pemilihan kepala desa. Dalam penelitian kedua peneliti terdahulu menyebut Implementasi Peraturan Bupati Bungo Nomor 5 Tahun 2016 dan Analisis Konflik Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah.

Kesimpulan dari penulis di dasari pentingnya demokrasi dalam Pilkades dan partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa.

(27)

14

mendasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.14 Selain itu penelitian juga merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan suatu kebenaran.

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di Kabupaten Muaro Jambi Kecamatan Sekernan Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan. Dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut penulis dapat memperoleh data yang di perlukan untuk penelitian skripsi ini.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan penelitian pendekatan deskriktif kualitatif, penelitian deskririptip kualitatif untuk menggambarkan apa adanya suatu gejala atau keadaan yang terdapat dalam suatu permasalahan untuk mengumpulkan data.15

Penelitian kualitatif yaitu menjelaskan masalah yang diteliti dari data yang telah ada. Penelitian deskriptif melihat dari situasi sosial yang ada dilapangan sedangkan penelitian lebih mengarah pada kata-kata dan gambaran. Lingkup

14 Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, cet Ke-1 (Jakarta: Gaung Persada, 2009), hlm.

11.

15Andi Prastowo, memahami metode – medote penelitian, (Jogjakarta:Ar- ruzz Media) hlm. 206.

(28)

penelitian ini adalah lingkup peran serta Pemerintah, masyarakat dan KPPS dalam Demokrasi Pemilihan Kepala Desa di Kecamatan Sekernan.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, ataupun dari lokasi objek penelitian, keseluruhan data atau hasil penelitian yang diperoleh di lapangan16, Peneliti juga mengumpulkan berdasarkan observasi, dokumentasi dan wawancara.

Data primer dari penelitian ini adalah data yang berkenaan dengan demokrasi dalam demilihan kepala desa kususnya di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan Kecamatan Sekernan. Data primer yang peneliti maksud adalah pehaman peneliti dari UUD Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, PERDA Kabupaten Muaro Jambi Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pemilihan, Pecalonan, Pengangkatan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa, PERBUP Kabupaten Muaro Jambi Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemilihan Kepala Desa, serta informasi-informasi yang diperoleh secara langsung yang diambil melalui wawancara kepada Kepala Desa, Panitia pelaksana pemilihan, dan Masyarakat Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang ada.17 Data sekunder

16Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi, Revsi, (Jambi: Fakultas Syari‟ah Iain sts Jambi dan Syariah Press, 2012). hlm. 45.

17Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Social Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta:Pustaka Press, 2008), hlm.253.

(29)

merupakan data pendukung penelitian terhadap data primer. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari dokumen-dokumen kantor kepala desa, data dari panitia pelaksana pemilihan, dan perpustakaan setempat.

3. Sumber data

Adapun sumber data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah sumber peristiwa ataupun pengalaman yang terjadi di Kecamatan Sekernan dalam Pemilihan Kepala Desa secara demokrasi, dalam berkampanye dan penghitungan suara. Peneliti mengumpulkan data dari wawancara Kepala Desa, panitia pemilihan Kepala Desa serta Masyarkat Desa Tunas Mudo dan Sekernan. Data pendukung lainnya yaitu dokumen-dokumen dari kantor desa seperti: profil desa dan kelurahan Desa Tunas Mudo, Perkembangan Desa Sekernan 2019, dan Profil Desa Sekernan Bina Pemdes.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Intrumen penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian.18 Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi

Pengamatan (Observasi) adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kalaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian terhadap pristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif

18Sugiono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta 2009), Hlm 59

(30)

mungkin.19 Sehingga peneliti mendapatkan data utama dalam menilai demokrasi dalam pemilihan Kepala Desa di Kecamatan Sekernan. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi partisipan, yang mana peneliti melibatkan diri secara lansung dalam lingkungan penelitian pada tanggal 24 Oktober 2019, 11 November 2019, dan 17 Januari 2020. Peneliti ikut serta dalam pemilihan Kepala Desa mengamati proses pemilihan secara langsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.20 Sehingga dapat menjawab persoalan penelitian ini. Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara yang mendalam dengan orang yang mengetahui persoalan yang terjadi.

Wawancara penelitian skripsi ini ditunjukan kepada Kepala Desa, Masyarakat, dan anggota panitia pemilihan kepala desa di Desa Sekernan dan Desa Tunas Mudo. Melalui wawancara ini diharapkan memperoleh informasi yang detail dan akurat. Dalam melakukan wawancara alat yang digunakan peneliti yaitu Handpone untuk merekam, dan juga penulis menggunakan pedoman wawancara yang struktur yang dimana pertanyaan sudah disiapkan dalam tulisan oleh peneliti.

3. Dokomentasi

Dokumentasi merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang

19W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm. 116.

20Suharni Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006). Hlm. 155.

(31)

atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, berguna bagi sumber data, bukti informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.21

E. Tehnik Analisis Data

Berdasarkan metode penelitan, penulis menggunakan tehnik analisis data kualitatif yaitu suatu analisis yang berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi dan hasil wawancara yang kemudian di klarifikasikan sesuai jenis data yang disusun dengan logis untuk menjawab permasalahan. Untuk mengalisis data, penulis melakukan beberapa tahapan, antara lain :

1. Pengumpulan Data

Pengumpula data adalah pengumpulan yang diperoleh dari lapangan, gambar, dokumen dan lainnya. Kemudian diperiksa kembali, diatur dan diurutkan kembali.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah aktifitas peneliti dalam memilih dan memilah data yang dianggap relevan untuk disajikan. Proses pemilihan data menfokuskan pada informasi yang mengarah untuk memecahkan masalah, pemaknaan, dan penemuan untuk menjawab pertanyaan penelitian.22

21 Sedarmayanti dan Syarifuddin Hidayat. Metodologi Penelitian. (Bandung: Mandar Maju, 2002), hlm 86.

22Sayuti Una (Editor), Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi, Revsi, (Jambi: Fakultas Syari‟ah Iain sts Jambi dan Syariah Press, 2012). hlm.235-236.

(32)

3. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang dapat membantu peneliti untuk melihat gambaran keseluruhan atas bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian.

4. Perivikasi Data

Perivikasi Data dari data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, 23 dokumentasi studi literature kemudian peneliti mencari makna dari hasil penelitian atau dari hasil yang terkumpul.

23Sugiono, metode penelitian kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.147.

(33)

20

A. Sejarah Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan 1. Sejarah Desa Tunas Mudo

Desa Tunas Mudo adalah Pemekaran Desa Sekernan Tahun 2006, yang berdasarkan perda nomor 13 yang mana pemecahan tersebut di kehendaki oleh seluruh warga Desa Tunas Mudo, agar tercapainya pembanguan Desa Tunas Mudo ini secara merata.24Desa Tunas Mudo ini pertama kalinya di pimpin oleh PJS dari Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi yaitu yang bernama Dumyati, SE pada tahun 2006-2007 dan pada akhir tahun 2007 di mana Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan. Yang terpilih pada masa itu adalah Bapak Ruspan Ependi sebagai kepala desa Tunas Mudo Periode 2007-2013 dan pada periode berikutnya Bapak Ruspan Ependi terpilih kembali untuk periode berikutnya yaitu periode 2013-2019.

Desa Ini dibagi menjadi dua wilayah dusun, yaitu: Dusun Kedemangan Makmur dan Dusun Tebat Jaya dan dibagi lima Rukun Tetangga dibawah satu wilayah bernama Tunas Mudo.25

2. Sejarah Desa Sekernan

Pada mulanya disekitar zaman kerajaan Sulthan Thaha Saifuddin, Desa Sekernan adalah merupakan kedudukan Jenang dan ini terbukti ada beberapa nama sebagai pengikut Sulthan Thahah Saifuddin bergierliya karena anti penjajah,

24 Rahamin, Sejarah Desa Tunas Mudo, wawancara, (Tunas Mudo, Januari2020).

25 Joni Iskandar, Profil Desa Tunas Mudo, Dokumen RKPD, (Januari 2020).

(34)

salah satu yang dapat dibuktikan makam Jenang Buncit yang tewas di ujung Tanjung Tebo karena dibunuh Belanda disaat mengambil air wudhu, konon ceritanya Jenang Buncit ini memang mirip dengan perawakan tubuh Sulthan Thaha Saifuddin, kemudian ada lagi terdapat nama-nama yaitu: Jenang M. Nuh, Kedemang Samad, Abdul Latis dan lain-lain.26

Desa Sekernan jauh sebelum Indonesia Merdeka telah diakui keberadaanya sebagai suatu Dusun yang luasnya mencapai + 10.000 Ha, yang dibelah oleh Sungai Batang Hari. Pada Tahun 1985 Desa Sekernan dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Tunas Baru yang bertujuan untuk memudahkan pelayanan terhadap masyarakat. Akan tetapi dengan semakin pesatnya pertambahan penduduk dari tahun ke tahun, maka pada 18 November 2006 kembali Desa Sekernan dimekarkan lagi yaitu Desa Tunas Mudo.

Berkenaan dengan itu sekarang secara administratip Desa Sekernan terbagi Menjadi lima (5) Dusun, yaitu Dusun Lopak Liring, Dusun Jelmu Lamo, Dusun Agam Jaya, Dusun Putri Gadis, dan Dusun Tebat Padang. Desa Sekernan terdiri dari 11 RT, setiap Dusun membawahi 2 RT, kecuali Dusun Tebat Padang yang membawahi 3 RT.27

Dan berikut ini nama-nama yang pernah menjabat sebagai penghulu atau Kepala Desa di Desa Sekernan:

26Umar, Profil Desa Sekernan, wawancara, (Sekernan, Januari 2020).

27Umar, Gambaran Umum Desa Sekernan, wawancara, (Sekernan, Januari 2020).

(35)

Tabel 2.1

Nama penghulu atau Kepala Desa dan Tahun Jabatannya

No Nama Penghulu Tahun Jabatan

1 Abdul Latis (Copot) 1903-1923 (Penghulu)

2 H.Jalil 1923-1930 (Penghulu)

3 Saari 1930-1937 (Penghulu)

4 H.Rabuan 1937-1951 (Penghulu)

5 Muhammad Saari 1951-1952 (Penghulu)

6 Kentot bin Pidin 1952-1959 nghulu)

B. Geografis Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan 1. Letak Geografis Desa Tunas Mudo

Secara geografis Desa Tunas Mudo terletak dibagian Utara Kota Jambi dengan luas wilayah +232 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan :Desa Sekernan

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Rengas Bandung c. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Kedemangan d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Sungai Batang Hari

Luas wilayahDesa Tunas Mudo adalah + 232 Ha yang terdiri dari:

a. Tanah Sawah : + 53 Ha b. Tanah Perkarangan : + 3 Ha c. Tanah Perkebunan : + 76, 5 Ha

(36)

Keadaan Topografi Desa Tunas Mudo dilihat secara umum keadaan merupakan daerah dataran rendah. Sebagaimana desa-desa lain Kabupaten Muaro Jambi mempunyai iklim kemarau, panca robah dan penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pertanian yang ada di Desa Tunas Mudo. 28

2. Letak Geografis Desa Sekernan Batas-batas desa sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Berembang b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Tunas Mudo c. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Setiris

d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Kedotan dan Desa Keranggan Jarak tempuh ke Ibu Kota:

a. Jarak tempuh ke Ibu kota Provinsi : + 30 Km b. Jarak tempuh ke Ibu kota Kabupaten : + 11 Km c. Jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan : + 7 Km29

C. Demografi Desa Tunas Mudo dan Sekernan 1. Demografi Desa Tunas Mudo

Keadaan demografi Desa Tunas Mudo jika dilihat dari jumlah penduduk yang besar menjadi modal dasar pembangunan sekalipun bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Desa Tunas Mudo adalah 1890 Jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga 372 KK, agar dapat menjadi dasar pembangunan maka

28Joni Iskandar, Profil Desa Tunas Mudo, dokumen RKPD, Januari 2020.

29Umar, Gambaran Umum Desa Sekernan, dalam wawancara, Januari 2020.

(37)

jumlah penduduk yang besar harus disertai kualitas SDM yang tinngi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya pembangunan Desa Tunas Mudo.

Berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting antara lain perkambangan jumlah Penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya.

Dari penduduk Desa Tunas Mudo yang berjumlah 1890 jiwa terdiri 955 jiwa penduduk laki-laki dan 935 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan untuk pertumbuhan jumlah penduduk Desa Tunas Mudo cenderung meningkat karena tingkat pernikahan yang tinggi di mana pada tahun 2018 penduduk Desa Tunas Mudo berjumlah 1788 jiwa meningkat pada tahun 2019 menjadi 1890 jiwa. Hal ini didukung oleh keadaan Desa Tunas Mudo yang memiliki kegotong royongan dalam melaksanakan acara pernikahan dan acara hitanan anak serta masih banyak lapangan pekerjaan.

Kepadatan dan Persebaran Penduduk di desa Tunas Mudo relatif merata, secara absolut jumlah penduduk pada tiap-tiap Rukun Tetangga (RT) terlihat relatif berimbang, kepadatan penduduk terlihat beda pada tahun 2014. RT 03 merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi diwilayah Desa Tunas Mudo yaitu 508 jiwa/Km2.30

30 RPJMD Desa Tunas Mudo, Tahun 2019

(38)

Table 2.2

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Desa Tunas Mudo Tahun 2018-201931

2. Demografi Desa Sekernan

Dari data yang penulis dapatkan, demografi yang dimiliki oleh Desa Sekernan memiliki jumlah penduduk sebanyak 3440 jiwa pada tahun 2018 dan 3335 jiwa pada tahun 2019. Dari jumlah penduduk yang ada dapat dirincikan 1618 jiwa laki-laki dan 1722 jiwa perempuan pada tahun 2018, 1705 jiwa laki-laki dan 1630 jiwa perempuan pada tahun 2019. Sedangkan untuk persentase perkembangan jumlah penduduk Desa Sekernan sebesar 5.38% untuk laki-laki dan 5.34 % untuk perempuan.

Adapun data dari jumlah keluarga Desa Sekernan pada tahun 2018 berjumlah 874 KK laki-laki dan 9 KK perempuan dengan total 883 KK, sedangkan pada tahun 2019 berjumlah 890 KK laki-laki dan 9 KK perempuan

31 Kaur Pemerintahan, Data Tunas Mudo, Januari 2020

No Rukun Tetangga Jumlah Penduduk (Jiwa)

2018 2019

1 RT 01 330 350

2 RT 02 345 366

3 RT 03 478 508

4 RT 04 301 328

5 RT 05 334 338

Jumlah 1788 1890

(39)

dengan total 899 KK secara keseluruhan. Dan untuk data kesejahteraan keluarga dapat dikategorikan 5 kategori yaitu :

a. Keluarga prasejahtera : 50 keluarga b. Keluarga sejahtera 1 : 546 keluarga c. Keluarga sejahtera 2 : 277 keluarga d. Keluarga sejahtera 3 : 26 keluarga e. Keluarga sejahtera 3 plus : 0 keluarga32 Table 2.3

Daftar Perkembangan Kependudukan I Desa Sekernan

tanggal

Jumlah penduduk

laki-laki tahun ini (Laki-laki)

Jumlah penduduk perempuan

tahun ini (Perempuan)

Jumlah penduduk laki-

laki tahun lalu (Laki-laki)

Jumlah penduduk perempuan

tahun lalu (Perempuan)

06/12/2019 1.705 1.630 1.618 1.722

11/12/2019 246 244 1.618 1.722

04/12/2017 1.602 1.705 0 0

31/08/2016 1.618 1.722 1.602 1.705

03/03/2015 1.602 1.705 0 0

32 Dokumen Desa Sekernan, Tahun 2019, pdf

(40)

D. Perkembangan PILKADES di Desa Tunas Mudo dan Sekernan

Perkembangan pemilihan Kepala Desa yang ada di daerah Kabupaten Muaro Jambi khususnya di dua Desa yang menjadi studi penulis yaitu Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan tidak banyak perkembangan dalam pemilihan Kepala Desa yang pernah dilakukan, Desa Tunas Mudo merupakan salah satu Desa dari hasil pemekaran dari Desa Sekernan yang terbentuk pada tahun 2006 dilakukan pemilihan Kepala Desa pada tahun 2007 sebagai bentuk demokrasi ditingkat Desa yang diatur dalam Perturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Desa Tunas Mudo Kecamatan Sekernan, Desa Kasang Kumpe Kecamatan Kumpe Ulu dan Desa Lubuk Raman Kecamatan Muaro Sebo.33

Di Desa Tunas Mudo itu sendiri baru melakukan pemilihan Kepala Desa sebanyak 3 kali yaitu pada tahun 2007, 2013, terakhir 2019. Pada setiap dilakukannya pemilihan Kepala Desa hanya terdapat 2 calon saja, kedua calon tersebut sudah 2 kali mencalonkan diri, namun Bapak Ruspan Efendi yang terpilih selama 2 periode, calon ke 2 Bapak Rahamin terpilih menjadi Kepala Desa di periode ke 3 tahun ini. Kendati demikian, dalam perjalanan Desa Tunas Mudo terdapat perkembangan positif dari partisipasi masyarakat pada periode pemilihan Kepala Desa ke 2 hingga ke 3.

Desa Sekernan terbentuk pada tahun 1903 yang dulunya dipimpin oleh seorang penghulu sebagai nama lain dari Kepala Desa dimulai pada tahun 1903-

33 PERDA Kabupaten Muaro Jambi Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Desa Tunas Mudo Kecamatan Sekernan Pasal 2 dan 3, Pdf.

(41)

1983, berganti nama dari penghulu menjadi kepala desa pada tahun 1983- sekarang.

Adapun perkembangan pemilihan Kepala Desa khususnya Desa Sekernan sudah pastinya banyak melalui berbagai perkembangan ataupun perubahan dalam aspek pemilihan kepala desa, mengingat desa Sekernan merupakan desa induk dari pemekaran Desa Tunas Mudo. Perkembangan yang menonjol dari aspek pemilihan Kepala Desa adalah calon Kepala Desa itu sendiri sehingga banyak jumlah masyarakat yang berpatisipasi.

Dari setiap pencalonan Kepala Desa didesa Sekernan masyarakat yang mencalonkan diri dari berbagai golongan mulai dari masyarakat biasa, patani, pedagang, sampai wiraswasta. Setiap diadakannya pemilihan Kepala Desa jumlah yang mencalonkan diri lebih dari 2, 3, bahkan sampai 5 orang calon yang menjadi batas maksimal disetiap desa sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 11 tahun 2018 tentang Pedoman Pemilihan Kepala Desa Pasal 37 Ayat 1 yang menyebutkan ”Dalam hal bakal calon yang memenuhi persyaratan berjumlah paling sedikit 2 orang paling banyak 5 orang, panitia pemilihan menetapkan bakal calon kepala desa menjadi calon kepala desa”.34 Begitupula dengan perkembangan masyarakat mengenai pandangan demokrasi dalam pemilihan kepala desa dengan sangat antusias ikut memeriahkan juga meramaikan pemilihan kepala desa yang diadakan oleh panita 6 tahun sekali, hal tersebut dilihat dari meningkatnya jumlah penduduk menjadi berkembangnya jumlah pemilih maupun calon yang mendaftarkan diri.

34 Peraturan BupatiMuaro Jambi Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemilihan Kepala Desa, Pdf.

(42)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Sekernan STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA SEKERNAN

Kepala Desa Alamsyah, S.H

Sekretaris Desa Ida Romaya, AM.Kep

Kepala TU Sumini,

S.Sos

KAUR Keuangan

KAUR Perencanaan

Taufik Hidayat

Staf Kaur TU

Bendahara Kepala

Seksi Kesejahtera

an

Kepala Seksi Pelayanan

Rosmawi

Kadus Agam Jaya Kadus

Lepak Liring

Kadus Jelmu Lamo

Kadus Putri Gadis

Kadus Tebat Jaya Kepala

Seksi Pemerintaha

(43)

Gambar 2.2

Struktur organisasi pemerintahan desa Tunas Mudo

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA TUNAS MUDO

Kepala Desa Rahamin

Sekretaris Desa Marjoni

Kepala TU Maysi Murtiko

KAUR Keuangan

Nana Sasmita

KAUR Perencanaan

Joko Harianto Kasi

Kesejahtera an Selamet Sungkono

Kasi Pelayanan Ade Irfandi

Kadus Kedemangan Makmur Arif Aryanto

Kadus Tebat Jaya Sanubi Kasi

Pemerintaha n Samsir

Hasan BPD (Badan Perencanaan

Desa)

(44)

31

A. Proses Pelaksanaan Pilkades di Desa Tunas Mudo dan Sekernan 1. Pencalonan Kepala Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 33, 36, 37 , 38 calon kepala desa wajib memenuhi persyaratan yang telah ditentukan persyaratan pendaftaran pemilihan kepala desa sesuai Pasal 27 Ayat 1.35Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2007 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa pasal 15-16.

Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos tanda gambar berupa foto atau nomor urut calon yang berhak dipilih dalam bilik suara yang disediakan oleh panitia pemilihan seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang calon yang berhak dipilih. Jika seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan tidak dapat diwakilkan dengan cara apapun, seorang pemilih yang sakit tidak dapat hadir ketempat pemungutan suara maka panitia mendatangi yang bersangkutan bersama-sama saksi-saksi. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadinya golput dalam pemilihan.

a. Prosedur calon kepala desa

Prosedur pencalonan kepala desa telah ditentuan persyaratan pendaftran pemilihan dengan ketentuan sebagai berikut:

35 Rahmat Wilantara, “Syarat-syarat Menjadi Calon Kepala Desa Dalam Pilkades Serentak Tahun2019”, Analisisnew.co.id, (2019).

(45)

1) Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan.

2.) Surat pernyataan teguh mengamalkan Pancasila, UUD 1945 dan mepertahankan NKRI.

3.) Fotokopi ijazah dari tingkat dasar hingga akhir.

4.) Fotokopi akta kelahiran yang berlegalisir.

5.) Surat keterangan sehat jasmani dan rohani yang dikeluarkan Rumah Sakit Umum Daerah.

6.) Surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya.

7.) Surat keterangan tidak pernah dijatuhi pidana penjara dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun atau lebih.

8.) Surat pernyataan bahwa pernah dipidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun atau lebih.

9.) Surat keterangan pernah bekerja di lembaga pemerintahan, dari pimpinan lembaga pemerintahan tersebut.

10.) Surat pernyataan belum pernah menjabat sebagai kepala desa selama 3 tahun.

11.) Surat pernyataan bersedia dicalonkan sebagai kepala desa.

12.) Surat pernyataan sanggup pindah domisili dan menetap di desa yang bersangkutan selama menjabat.

(46)

13.) Fotokopi KTP yang dilegarisir penjabat yang berwenang, apabila belum jadi dibuktikan dengan surat keterangan perekaman.

14.) Daftar riwayat hidup ;

15.) Foto berwarna terbaru ukuran 4 X 6 centimeter (CM).

16.) Surat izin dari penjabat pembinan kepegawaian bagi PNS.

17.) Surat keterangan pengunduran diri dari pimpinan.

18.) Surat izin dari pimpinan bagi pegawai BUMN, BUMD, BUMDes;

19.) Surat izin atasan bagi pegawai non PNS.

20.) Surat pernyataan pengunduran diri dari pengurus lembaga kemasyarakatan desa.

21.) Salinan atau fotokopi surat permohonan izin cuti kepada Bupati bagi Kades.

22.) Surat izin cuti dari Kepala Desa bagi perangkat desa;

23.) Surat keputusan camat tentang pemberhentian dari keanggotan BPD bagi BPD;

24.) Naskah visi dan misi apabila terpilih menjadi kepala desa.

25.) Pakta intergeritas bila terpilih menjadi Kades.

b. Pasangan Calon Kepala Desa Tunas Mudo dan Sekernan

Desa Tunas Mudo ada dua kandidat yang mencalonkan diri sebagai kepala desa tahun 2019-2025 yang dilaksanakan secara serentak pada tanggal 11 November 2019. Di mana dua kandidat tersebut ialah bapak Rahamin sebagai

(47)

calon kepala desa nomor urutan 01 dan bapak Ruspan Efendi nomor urutan 02.

Kedua kandidat sudah mencalonkan diri 2 periode. Lain halnya dengan Desa Sekernan dimana ada lima kandidat yang mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Desa Serentak periode tahun 2019, 5 kandidat ini ialah bapak Samsir dengan urutan nomor 01, bapak Marzuki urutan nomor 02, bapak Abun Jani urutan nomor 03, bapak Hendri Adam urutan nomor 04, dan bapak Alamsyah urutan nomor 05. Dengan berbagai latar belakang yang berbeda lima calon Kepala Desa Sekernan berupaya untuk meyakinkan masyarakat agar memilih mereka agar menjadi pemimpin di Desa Sekernan.

Gambar 4.3

Calon kepala desa Tunas Mudo

(48)

Gambar 4.4

Calon Kepala Desa Sekernan

Untuk kelancaran pelaksanaan pemilihan calon yang berhak dipilih panitia pemilihan menyediakan:

a) Papan tertulis yang memuat nama-nama calon yang berhak dipilih;

b) Surat suara yang memuat tanda gambar berupa foto calon yang berhak dipilih telah ditandatangani oleh ketua panitia pemilihan atau ketua TPS pada saat pemilihan;

c) Kotak suara terbuat dari kayu atau barang lainnya dilengkapi dengan kunci gembok, ukurannya disesuaikan dengan jumlah pemilih;

d) Bilik suara atau tempat khusus untuk pelaksanaan pemberian suara dilengkapi dengan alat pencoblos didalam bilik suara.36

36 Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 5 Tahun 2007, Tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa, Pdf.

(49)

Penulis melakukan wawancara kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa di Desa Tunas Mudo dan Desa Sekernan. Selaku panitia pemilihan Kepala Desa Sekernan bapak Umar menjelasakan bahwasanya :

„„Tahapan PILKADES serentak ini pada tahapan ke 2 sekabupaten Muaro Jambi ada 62 desa yang melaksanakan PILKADES serentak tahun ini, di desa Sekernan pun ada 5 calon yang mendaftar sebagai Kepala Desa”.37

Selain itu pada proses pencalona Kepala Desa Tunas Mudo bapak Rasyidi mengatakan:„„Calon urutan nomor 1 bapak Rahamin mendaftar pada hari rabu, sedangkan calon urutan nomor 2 bapak Ruspan Efendi mendafarkan diri pada hari sabtu sebelum penutupan pencalonan. Pendaftaran dilakukan di kantor Kepala Desa, yang membedakan dalam pencalonan cuman waktu pendaftaran saja.‟‟ 38

Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa tahapan pencalonan Kepala Desa ini sama yang membedakan hanya waktu pendaftaran dan jumlah yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa.

2. Kampanye

Sesuai dengan PERBUP Muaro Jambi Nomor 11 Tahun 2018 bunyi Pasal 44 tentang dilaksanakannya Kampanye.39 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa pada Pasal 11 Kampanye “kampanye merupakan

37 Umar , Wawancara, (Desa Sekernan, 17 Januari 2020)

38 Rasyidi, Wawancara, (Desa Tunas Mudo, 17 Januari 2020)

39 PERBUB Nomor 11 tahun 2018 Pilkades-signed.pdf

(50)

kesempatan bagi para calon-calon yang berhak dipilih untuk menyampaikan program kerja”.

Dalam melaksankan kampanye para calon menggunakan kampanye yang terbuka ataupun tatapmuka, di mana calon Kepala Desa Sekernan nomor urutan 5 menjelaskan

“Saya melaksanakan kampanye dengan tatap muka dengan warga desa Sekernan dan bias di bilang 3-5 kali tatap muka, saya tidak melaksanakan kampanye terbuka seperti dilapangan tempat yang luas.”

Beda halnya dengan calon Kepala Desa Tunas Mudo penulis mewawancarai calon nomor urutan 1 yang melaksanakan kampanye terbuka, beliau mengatakan:

“Saya melakukan kampanye terbuka dengan alasan untuk menyampaikan program kerja saya jika terpilih dan juga mengadakan acara hiburan untuk warga, itu juga keinginan warga untuk mengadakan kampanye di tempat terbuka wargapun senang dengan kampanye tersebut.” 40

1) Visi Misi Kampanye Calon Kepala Desa Tunas Mudo

Pertama Visi Misi calon kepala desa nomor urutan 01 yaitu, transparan menuju Tunas Mudo sejahtera adil dan tentram.

40 Alamsyah, Wawancara, (Desa Sekernan, 17 Januari 2020)

(51)

Kedua Visi Misi calon kepala desa nomor urutan 02 yaitu, membangun desa yang sejahtera adil dan agamis serta meningkatkan kualitas SDM.

Table 4.1

Jadwal Kampamye Calon Kepala Desa Tunas Mudo

Tanggal kampanye

Calon nomor urutan 1 Calon nomor urutan 2

03 November 2019

Kampanye dilapangan -

04 November 2019

- Kampanye doa bersama

2) Visi Misi Kampanye Calon Kepala Desa Sekernan Gambar 4.5

Visi Misi Calon Kepala Desa Sekernan

Pertama Visi Misi calon kepala desa nomor urutan 01 yaitu:

(52)

Visi: Menjadikan Desa Sekernan yang aman, sehat dan cerdas.

Misi: Mewujudkan keamanan, ketertiban dilingkungan Desa Sekernan.

Meningkatkan pelayanan kesehatan. Meningkatkan tata kelola pemerintahan desa yang baik. Meniningkatkan kinerja pelayanan yang berkualitas, professional dan berjiwa pelayanan prima. Meningkatkan sarana prasarana dari segi fisik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, olahraga dan kebudayaan di desa. Mendapatkan sumber pendapatan asli desa yang sah melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kedua Visi Misi calon kepala desa nomor urutan 02 yaitu :

Visi: Terwujudnya pelayanan Publik yang trensparan, akuntabilitas, menuju masyarakat Desa Sekernan yang maju, aman sejahtera.

Misi: Pemerataan pembangungan, meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sekernan. Terwujudnya masyarakat desa Sekernan yang adil sejahtera dengan tata kelolah pemerintahan yang baik melalui kerja sama semangat gotong royong.

Meningkatkan sumber daya manusia kualitas kuantitas remaja masjid diera IT untuk kemakmuran masjid dan tempat-tempat ibadah. Program kualitas SDM TPA, madrasah, TK (PAUD). Program peningkatan jamaah majelis ta‟lim.

Memberi intensif atau tunjangan pada guru atau ustadz pada lembaga pendidikan madrasah diniyah, TK (PAUD). Memperhatikan kesejahteraan pegawai sara‟.

Menciptakan kondisi masyarakat yang aman, tertib, rukun dan sejahtera dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama dan budaya desa.

Ketiga Visi Misi calon kepala desa nomor urutan 03 yaitu :

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 1 angka 1 PP Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mendefinisikan Pemilihan Kepala Daerah dan

Dalam kaitannya dengan netralitas kepala desa, di desa Bulaemo B kecamatan Bualemo kabupaten Banggai, pada pemilihan umum kepala daerah serentak tahun

Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa relasi dukun dan calon kepala Desa Studi Kasus Pemilihan Kepala Desa Seguring Kecil Pada tahun 2017 di sebabkan karena masyarakat masih

Proses dan mekanisme pemilihan Kepala Desa Daleman mulai dari pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD), penjaringan bakal calon kepala desa, kampanye,

Penyelesaian Sengketa pemilihan kepala desa diatur dalam Peraturan Daerah kabupaten Sumbawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian

bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Kantor Kepala Desa Senaung Kabupaten Muaro Jambi merupakan Salah satu Instansi Pemerintah daerah yang telah menggunakan komputer sebagai sarana alat bantu dalam

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA SAPEN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA NOMOR : 06 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KAMPANYE