BAB III
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian tentang “ Pemanfatan Kajian Peristiwa Lokal ( Perang Bubat ) Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA Negeri 1 Ciamis ” , dilakukan di beberapa tempat terpisah dengan mengumpulkan sumber-sumber data dari berbagai perpustakaan dan instansi yang terkait seperti;
a. SMA Negeri 1 Ciamis
b. Situs Astana Gede Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis c. Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Ciamis
d. Perpustakaan Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret e. Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama delapan bulan, dari bulan September 2020 sampai bulan April 2021 dengan kegiatan penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Rincian waktu dan jenis kegiatan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Jadwal dan Kegiatan Penelitian Keterangan/
Bulan
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Penyusunan
Proposal Perizinan Penelitian Pengumpulan
data Analisis data Penyusunan laporan penelitian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena analisis data dipaparkan secara verbal, untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh.
Komponen dalam metode penelitian kualitatif meliputi antara lain; alasan menggunakan metode kualitatif, tempat atau lokasi penelitian, instrumen penelitian, informan dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data rencana pengujian keabsahan data (Sugiyono, 201 7 :. 145). Sugiyono (201 7 : 2 ) mendefinisikan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen ) diman a peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulas (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi
Menurut Moleong (201 8 :6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena-fenomena tentang berbagai persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata maupun bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Dengan kata lain metode kualitatif lebih mengutamakan kemampuan peneliti untuk mendalami fokus permasalahan yang diteliti. Melong (20 1 8 :11) menambahkan “ data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka ” . Dengan kata lain metode kualitatif lebih mengutamakan kemampuan peneliti untuk mendalami fokus permasalahan yang diteliti.
C. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif, karena dinyatakan dalam bentuk pemaparan-pemaparan hasil dari analisis terhadap sumber data yang digunakan. Data yang dicari dalam penelitian ini yaitu Pemanfatan Kajian Peristiwa Lokal ( Perang Bubat ) Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di SMA Negeri 1 Ciamis.
Lincoln dan Guba (1985:201) mengemukakan bahwa yang menjadi subjek penelitian adalah berupa peristiwa, manusia, dan situasi yang diobservasi atau responden yang dapat diwawancarai. Subjek penelitian ini menghasilkan informasi data yang ditarik dan dikembangkan secara purposive . Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru sejarah dan peserta didik yang terlibat dalam proses pemanfaatan kajian peristiwa lokal ( Perang Bubat ) sebagai sumber belajar sejarah . Subyek penelitian lainnya antara lain:
jurnal, hasil penelitian terdahulu berupa desertasi, tesis, buku teks, yang berkaitan dengan pemanfaatan kajian peristiwa lokal ( Perang Bubat ) sebagai pengembangan sumber belajar sejarah.
Dalam penelitian kualitatif tidak mengunakan istilah populasi , tetapi situasi sosial (social situation) . Spradley (1980), dalam Supriatna (2012:115) mengemukakan bahwa situasi sosial (social situation) meliputi tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors) , dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis . Situasi sosial dalam penelitian ini adalah tempat (place) yaitu sekolah , aktivitas (activity) yaitu proses belajar mengajar , pelaku (actors) yaitu guru dan peserta didik.
Dalam penelitian ini peneliti membagi sumber data menjadi 2 sumber yaitu :
1. Sumber data Primer
a. Subyek dari penelitian ini adalah guru sekolah SMA Negeri 1 Ciamis yaitu bapak Haviz Amanda Kumara, S.Pd dengan kualifikasi pendidikan S-1 Pendidikan Sejarah Universirtas Galuh Ciamis , bapak Haviz sebagai guru sejarah yang mengajar di kelas X. Materi peristiwa Perang Bubat terdapat dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X semester II dalam Kompetensi Dasar “ Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat , pemerintahan , dan budaya pada masa kerajaan- kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini . Yang kedua adalah sejarahwan sekaligus budayawan bapak Radea Pandu beliau merupakan ketua dari Yayasan Tapak Karuhun
Nusantara.
2. Sumber data Sekunder
Sumber tertulis dari buku-buku , artikel-artikel dan dokumen- dokumen yang memiliki keterkaitan dengan judul dan tema dari penelitian ini yaitu tentang pemanfaatan kajian peristiwa lokal Perang Bubat sebagai sumber belajar sejarah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data melalui berbagai tahapan diantaranya:
1. Observasi
Sutrisno Hadi (1986) dalam Moleong (2018: 175) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi memiliki kegunaan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perilaku tak sadar dan kebiasaan (Moleong, 2018: 175).
Teknik observasi ini dimaksudkan untuk mengadakan pengamatan secara langsung mengenai kondisi sekolah. Peneliti mengawali penelitian dengan melalukan observasi awal terlebih dahulu, untuk melihat kondisi sekolah secara umum dan bagaimana cara guru sejarah dalam menyampaikan materi sejarah kepada peserta didik di SMA Negeri 1 Ciamis dan apakah materi yang dibahas sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti. Observasi awal ini juga untuk mendapatkan izin penelitian dari SMA Negeri 1 Ciamis.
Peneliti juga melakukan observasi ke Situs Astana Gede Kawali Ciamis yang merupakan komplek peninggalan sejarah dan budaya pada masa kerajaan Galuh sekitar abad ke- 14 Masehi . Situs Astana Gede memiliki kaitan erat dengan peristiwa Pasundan Bubat yang terjadi pada tahun 1357 Masehi . Terdapat pada salah satu artefak berupa menhir yaitu prasasti Kawali V yang disebut Batu Pangeunteungan yang berfungsi secara fisik sebagai tempat penyimpanan abu jenazah Putri Dyah Pitaloka yang meninggal dalam peristiwa Perang Bubat.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2017: 117). Wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data secara langsung dariinforman, dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada informan. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong 2018:186). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada guru sejarah SMA Negeri 1 Ciamis yaitu bapak Haviz Amanda Kumara, S.Pd sebagai pengajar kelas X, bapak Gunarso, S.Pd sebagai pengajar sejarah kelas XI dan ibu Yuniar, M.Pd sebgai pengajar di kelas XII pada tanggal 5 Oktober 2020.
Wawancara juga dilakukan terhadap bapak Radea Pandu pada tanggal 28 Oktober 2020, beliau merupakan seorang sejarahwan sekaligus budayawan yang sekarang tinggal dan menetap di Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis. Bapak Radea Pandu dikenal melalui karya-karyanya berupa buku, cerpen dan puisi yang dipublikasikan ke berbagai media massa. Beliau juga dikenal sebagai pencipta wayang landug yang mana pada tahun 2003 berhasil diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia yang tak ternilai . Bapak Radea Pandu juga merupakan ketua dari Yayasan Tapak Karuhun Nusantara dimana yayasan tersebut berfokus pada bidang arkeologi yaitu mencari peninggalan-peninggalan kuno diwilayah Jawa Barat.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, teori, dalil, dan sebagainya. Alasan penggunaan dokumen digunakan sebagai sumber data karena dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2018: 217).
Studi dokumen digunakan untuk melengkapi data yang tidak diperoleh dengan penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari wawancara. Teknik dokumentasi yang di lakukan yaitu dengan mencari, menemukan dan mengumpulkan sumber- sumber referensi yang berkaitan dengan permasalahan penulis.
E. Validitas Data
Data yang telah terkumpul dalam suatu penelitian perlu diadakan pengujian terkait kebenarannya, dinamakan sebagai validitas data. Validitas data digunakan sebagai dasar analisis data sebagai hasil penelitian. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah teknik triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber-sumber data yang telah ada. Penggunaan metode yang beragam atau triangulasi mencerminkan upaya untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai suatu fenomena yang sedang dikaji.
Menurut Sutopo (2006:92) terdapat empat teknik triangulasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Triangulasi data (data triangulation)
Peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia.
2. Triangulasi peneliti (investigator triangulation)
Triangulasi peneliti adalah hasil pengumpulan baik berupa data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya dapat diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain.
3. Triangulasi metodologis (methodological triangulation)
Peneliti mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.
4. Triangulasi teoritis (theorical triangulation)
Triangulasi ang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi data dan teknik
triangulasi metode. Dalam triangulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data guna menguji topik penelitian. Triangulasi yang kedua yaitu triangulasi metode. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan observasi dan analisis dokumen yang diarahkan pada data yang sama yaitu pemanfaatan kajian peristiwa lokal (perang bubat) sebagai sumber belajar sejarah di SMA Negeri 1 Ciamis.
Di dalam penelitian ini akan digunakan teknik trianggulasi data yang meliputi:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
Gambar 3.1 Triangulasi Pengumpulan Data 1 b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi buku yang berkaitan
Gambar 3.2 Triangulasi Pengumpulan Data 2 c. Membandingkan berbagai pendapat dan pandangan orang
Gambar 3.3 Triangulasi Pengumpulan Data 3 Keterangan :
a. Gambar I membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Disini penulis melakukan beberapa pengamatan diberbagai tempat, selain di kelas penulis juga melakukan pengamatan di situs bekas
Pengamata Data
Wawancara
Wawancara
Sejarahwan Guru Data
Wawancara
Buku
peninggalan kerajaan sunda yaitu astana gede. Data yang sudah diperoleh penulis dari hasil pengamatan atau observasi dengan wawancara harus memperoleh hasil data yang sama sehingga dapat diperoleh suatu informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Pada penelitian ini dapat diperoleh data sesuai dengan apa yang penulis butuhkan.
b. Gambar ke 2 membandingkan data hasil wawancara dengan isi buku. Pada penelitian ini hasil wawancara yang diperoleh oleh penulis dari guru sejarah dan juga sejarahwan kemudian dibandingkan dengan apa yang terdapat pada buku-buku yang menjadi sumber dalam penelitian ini sehingga dapat diperoleh hasil berdasarkan apa yang dibutuhkan
c. Gambar ke 3 membandingkan berbagai pendapat dan pendapat orang. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terhadap guru sejarah dan sejarahwan Jadi data diperoleh dari Guru sejarah yang memberikan informasi tentang dampak perang bubat, namun tidak hanya Guru sejarah saja, tetapi juga ke sejarahwan sehingga dapat diperoleh hasil sesuai apa yang penulis butuhkan.
.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, ketegori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat ditemukan hipotesis kerja. Lebih lanjut menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (201 8 :248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola , mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Adapun teknik analisisnya dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut:
Gambar 4.1 Teknik Analisis Data Interaktif
Keempat tahapan dalam analisis interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data dimulai dengan melakukan observasi terlebih Pengumpulan
data Reduksi
data
Sajian data
dahulu. Disini peneliti mengumpulkan data dari guru sejarah, sejarahwan, buku-buku, artikel maupun penelitian-penelitian yang relevan. Data yang disajikan dalam laporan bukan merupakan data yang mentah, tetapi sudah merupakan hasil analisis yang berkelanjutan dalam proses perjalanan pengumpulan data.
2. Reduksi data
Data yang berasal dari lapangan yang sangat banyak, sehingga penulis disini melakukan proses seleksi, pemfokuskan, penyederhanaan dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan. Proses ini berlangsung sepanjang penelitian sampai laporan akhir untuk mempertegas, mempermudah, dan membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, serta mengatur data sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.
3. Penyajian data atau data display
Setelah melakukan proses seleksi data disini penulis melakukan penyajian data data yang disajikan berupa informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan kesimpulan peneliti dapat dilakukan.
4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
Setelah melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini merupakan kesimpulan dari apa yang telah diteliti dari awal hingga akhir.
Penarikan kesimpulan hanya merupakan sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data sudah berakhir.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang yang ditempuh peneliti dari awal hingga akhir penelitian. Prosedur atau langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, secara garis besar dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang mengacu pada pendapat Moleong (2007:126) menjelaskan bahwa “ Tahapan penelitian kualitatif menyajikan 3 tahapan yaitu Tahap pralapangan, Tahap pekerjaan lapangan, dan tahapan analisis data’’.
1. Tahap Pra-lapangan
Tahap Pra-lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum pengumpulan data. Tahapan ini diawali dengan penjajakan lapangan untuk menentukan permasalahan atau fokus penelitian. Tahapan ini secara rinci meliputi:
meyusun rancangan lapangan, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menajajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan inforamasi, menyapkan perlengkapan penelitian, persoalan etika penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap pekerjaan lapangan merupakan kegiatan peneliti yang dilakukan ditempat penelitian. Pada tahapan pelaksanaan ini, peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus masalah dan tujuan penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Terkait dengan pengumpulan data ini, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan yaitu lembar wawancara, kamera foto, dan alat perekam suara. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada informan dalam penelitian ini, yaitu guru mata pelajaran sejarah, peserta didik, dan sejarahwan.
Setelah data-data yang dibutuhkan telah peneliti kumpulkan, maka selanjutnya adalah kegiatan pengolahan data hasil penelitian, seperti yang kita ketahui bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan selama dan setelah dari lapangan.
Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun data-data serta informasi yang terkumpul lalu disesuaikan dengan penelitian ini yaitu pemanfaatan kajian peristiwa lokal (Perang Bubat) sebagai sumber belajar sejarah. Selanjutnya data-data yang sudah terkumpul dari lapangan selanjutnya dikaji secara mendalam menggunakan teori- teori dan - dari beberapa ahli yang dikemukakan pada kajian teori untuk kemudian disimpulkan dan diberikan rekomendasi pada pihak-pihak yang terkait agar bisa dipakai sebagai bahan masukan dalam melaksanakan kegiatan organisasi mereka untuk lebih produktif, efektif, dan efisien.
3. Tahap Analisa Data
Pada tahap ini dibahas prinsip pokok dalam analisis data, prinsip tersebut meliputi dasar, menemukan tema dan merumuskan permasalah. Semua data-data yang telah diperoleh dari lapangan dan dikumpulkan selama penelitian berlangsung, sebelum melakukan analisis peneliti akan menguji kredibilitas datanya terlebih dahulu, adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menguji kredibilitas data tersebut meliputi:
a. Member Check
Kegiatan ini merupakan tahap seleksi dan penafsiran sebuah data. Setiap
data yang diperoleh selalu dilakukan cek ulang dan diteliti kembali kepada sumber aslinya, yaitu informan penelitian. Selanjutnya data yang sudah dicek, akan diolah dan ditafsirkan. Kegiatan ini dilakukan selama penelitian berlangsung sampai penelitian ini dianggap selesai.
b. Triangulasi Data
Triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi digunakan untuk menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2017:130).
Sugiyono (2017:130) menambahkan bahwa triangulasi data berarti peneliti menggunakan banyak sumber data yang berbeda-beda. Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang berbeda.
c. Kerahasiaan
Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang diberikan oleh informan penelitian, diupayakan hanya diketahui oleh peneliti. Data atau informasi yang diberikan oleh seorang informan tidak diperlihatkan kepada responden lainnya. Kerahasiaan yang dimaksud dalam penelitian ini lebih bersifat pribadi, artinya hal-hal yang menyangkut masalah- masalah pribadi responden yang terungkap dalam penelitian ini hanya akan diketahui oleh peneliti saja.