JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Minor trend Up

(1)

Pages | 1 of 11

Disclaimer: This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

valbury

Research

Daily Report valbury

05 January 2012 PT Valbury Asia Securities

HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Diawal dalam pekan ini di tahun 2012, perspektif teknikal untuk IHSG dalam minggu ini mengindikasikan sinyal positif bagi pergerakan indeks. Indikator MACD dan Stchactics memberikan bullish pattern. Range berada dikisaran 3789-3851

• JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn)

IHSG 3907.421 +49.539 5377 4805.59

LQ-45 691.842 +11.181 2107 3459.56

MARKET REVIEW MARKET VIEW

January Effect masih menyelimuti pergerakan indeks selama dua hari perdagangan di awal tahun ini. IHSG tercatat menguat sebesar 49,539 poin (1,284%) menuju level 3.907,421 dari posisi sebelumnya pada level 3.857,882. Sedangkan nilai tukar rupiah per kemarin masih tercatat melemah yang dikarenakan spekulasi bank sentral yang akan mengurangi biaya pinjaman untuk mendukung perekonomian nasional karena inflasi yang cenderung melambat. Euforia pembelian saham juga terjadi di bursa saham Amerika yang tercatat menguat pada perdagangan hari sebelumnya, yang turut didukung oleh membaiknya data belanja konstruksi dan aktivitas pabrikan. Laju pertumbuhan produksi pabrik di AS per Desember berada di fase tercepat dalam enam bulan terakhir.

Indikator ini memperkuat sinyal perekonomian global dapat terhindar dari imbas krisis utang Eropa. Katalis data ekonomi AS ditambah dengan pertumbuhan Jerman, menjadi penopang bagi sebagian bursa saham regional yang tercatat variatif. Indeks Nikkei 225 tercatat menguat sebesar 104,76 poin (1,24%) menuju level 8.560,11 dari posisi sebelumnya pada level 8.455,35 sedangkan indeks Hang Seng tercatat melemah sebesar 150,1 poin (0,8%) ke level 18.727,31 dari posisi sebelumnya pada level 18.877,41. Dari Amerika, The Fed akan diberikan keleluasaan untuk mengumumkan perkiraan mengenai besaran suku bunga acuan sebelum sidang penentuan suku bunga pada tanggal 25 Januari mendatang. Pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Mayoritas bursa saham Eropa bergerak melemah hingga diatas 1%. Pasar merespons pernyataan pemerintah Yunani yang kemungkinan akan meninggalkan Uni Eropa. Hal ini terjadi jika Yunani gagal meraih kesepakatan bailout kedua senilai 130 miliar euro atau setara dengan US$169,3 miliar. Disamping itu, perhatian pasar juga tertuju kepada lelang obligasi yang akan diadakan untuk pertama kalinya di tahun 2012 senilai 5 miliar euro atau setara dengan US$6,5 miliar. Dari domestik, seluruh sektor perdagangan tercatat naik dan asing kembali mencatatkan net buy sebesar Rp798 miliar. Sektor ragam industri menjadi sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 3,031% yang didukung oleh kenaikan saham sektor otomotif sebesar 2% hingga 3%.

Fenomena January Effect tampaknya dimanfaatkan investor untuk mengkompensasi penurunan atau lesunya transaksi di akhir tahun 2011 lalu. Optimisme pemulihan ekonomi AS itu memunculkan ekspektasi untuk menaikkan suku bunga acuan Fed. Selain itu data inflasi tahunan negara-negara zona Eropa pada bulan Desember diestimasikan turun menjadi 2,8% dari 3% di November. Namun kado tahun baru 2012 itu dikhawatirkan tidak berlangsung lama dan akan segera berlalu. Investor diperkirakan kembali bersikap realistis terhadap prospek ekonomi tahun 2012. Ketidakpastian penyelesaian krisis utang di zona Eropa, sustainability pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan potensi meningkatnya laju inflasi di Cina serta meningkatnya tensi politik di Timur Tengah akibat memanasnya selat Hormuz menjadi concern investor ke depan. Sementara itu, Yunani kemungkinan akan keluar dari Uni Eropa (UE) jika gagal meraih kesepakatan bailout II senilai Euro 130 miliar (USD 169,3 miliar). Meski akan ada review di kuartal I 2012 mengenai penambahan bailout tersebut. Sedangkan produksi jasa dan manufaktor zona Eropa pada Desember 2011 mengalami kontraksi menjadi 48,3 dari 47 di November. Aktivitas sektor swasta di zona Eropa menyusut, yang menjadi sinyal tenggelamnya kembali ekonomi di wilayah itu ke dalam kontraksi di 4Q11. Untuk data PMI diprediksikan berlanjut turun di 1Q12, artinya ekonomi mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut, menjadikan zona Eropa masuk ke dalam resesi. Bagi bursa domestik, rally indeks dalam jangka pendek akan dibatasi oleh faktor teknis. Perlu dicermati rencana pemerintah untuk membatasi bahan bakar bersubsidi (mengakhiri subsidi bahan bakar bagi kendaraan pribadi) mulai April 2012 dan kenaikan tarif dasar listrik di tahun 2012 yang berpotensi menaikkan laju inflasi. Implikasi lebih luas adalah apabila pemerintah menaikkan suku bunga untuk menjaga laju inflasi. Namun Kami percaya ekonomi Indonesia tetap tumbuh, karena dampak apabila kenaikan suku bunga akan direduksi oleh pembangunan infrastruktur, dengan asumsi realisasi berjalan sesuai target. Selain itu Indonesia memperoleh benefit dari peringkat investment grade oleh Fitch. Terlepas dari gejolak ekonomi di Eropa dan Amerika, Indonesia memiliki outlook lebih positif di tahun 2012 ini, meski akan dibatasi oleh faktor global.

• Arutmin Indonesia akan pasok batu bara ke PLN 15,48 juta ton

• ANTM perkirakan harga jual emas di 2012 di USD 1250 per ounces

• BORN dikabarkan jajaki lagi akuisisi BRMS

• Noble Group beli batubara kokas BORN

• Buyback saham PTBA dapat kurang dari 5%

• BUMI targetkan jadi perusahaan batubara terbesar dunia

• 3 emiten BUMN konstruksi bidik kontrak Rp 84 triliun

• Adikarsa Sarana jual saham EMTK

• WIKA targetkan laba bersih tumbuh 23% jadi Rp430 miliar di 2012

• Dua anak usaha WIKA batal IPO di 2012

• SOBI dapatkan pinjaman USD 75 juta dari Cargill Asia Pacific

• SMART dapat uang sewa Rp 14,55 miliar selama 5 tahun

• APLN anggarkan capex Rp 2 triliun-Rp 3 triliun di 2012

• BBNI targetkan nasabah prioritas naik 25% di 2012

• INVS rencana lakukan stock split pada Februari 2012

• INVS galokasikan capex Rp 2,2 triliun di 2012

• Code Wireless, anak usaha INVS lepas 15% saham Smart Checker

• MREI pendapatan premi kotor naik 14,5% hingga 11M2011

• MNCN raih Rp403 miliar dari penjualan saham

• CTRA targetkan penjualan tumbuh 30%

• Saham ICON dijadikan jaminan utang

• PTPP targetkan laba bersih Rp308 miliar

Support level Resistance level Major trend Minor trend

3870/3832/3807 3933/3959/3996 Down

Up

(2)

Pages | 2 of 11

valbury

Research

Daily News

PT Valbury Asia Securities 5 Januari 2012

Aneka Tambang (ANTM) memproyeksikan harga jual rata-rata emas tahun 2012 relatif sama dengan tahun 2011, yakni di kisaran USD 1250 per ounces. Proyeksi tersebut mempertimbangkan kemungkinan masih tertekannya harga emas dunia sepanjang semester I 2012.

Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN) dikabarkan kembali menjajaki pembelian saham Bumi Resources Minerals (BRMS).

Hal itu menyusul keinginan Bumi Resources (BUMI) untuk melepas saham anak usahanya tersebut. Akuisisi saham itu kemungkinan akan terlaksana pada akhir 2012 atau 2013. BUMI berencana melepas saham BRMS untuk membiayai agenda penurunan utang.

Noble Group membeli batubara kokas Borneo Lumbung Energi

& Metal (BORN) sebanyak 1,5 juta ton pada 2012, dengan harga jual mencapai USD 200/ton, sehingga total pembelian mencapai USD 300 juta. Total kontrak BORN dan Noble sekitar 30% target penjualan tahun ini sebesar 5 juta ton.

Rencana Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) untuk melakukan buyback saham dapat kurang dari 5% apabila harganya terus meningkat. Saat meminta persetujuan pemegang saham, angka 5% tersebut merupakan jumlah maksimal.

Bumi Resources (BUMI) tengah mempersiapkan diri untuk menjadi perusahaan tambang batubara terbesar dunia. Perseroan telah menyiapkan modal untuk menaikkan volume produksi batubara di Kaltim Prima Coal dan Arutmin. BUMI optimistis pada 2014, perusahaannya sudah menjadi perusahaan tambang batubara terbesar di dunia. Tahun ini, BUMI menargetkan produksi sebanyak 75-85 ton batubara. Selain itu, perseroan juga menargetkan volume produksi meningkat hingga 100 ton dan di atas 110 ton pada 2013 dan 2014. BUMI menganggarkan capex senilai USD 250-350 juta di tahun 2012.

PT Arutmin Indonesia, anak usaha Bumi Resources (BUMI), akan memasok batu bara sekitar 15,48 juta ton atau 30% dari total kebutuhan batu bara PT PLN (Persero) tahun 2012 sebanyak 51,6 juta ton.

3 emiten BUMN konstruksi menargetkan total kontrak tahun ini sebesar Rp 84 triliun, naik 34% dibandingkan 2011 senilai Rp 62,7 triliun. Tiga emiten tersebut adalah Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP), dan Adhi Karya (ADHI).

Tahun ini, PTPP membidik total kontrak Rp 27 triliun, meningkat 49% dibandingkan 2011 senilai Rp 18,1 triliun. ADHI menargetkan total kontrak Rp 25 triliun, tumbuh 28% dibandingkan tahun lalu Rp 19,5 triliun. Sedangkan WIKA menargetkan kenaikan total kontrak sebesar 28% menjadi Rp 32,08 triliun.

Wijaya Karya (WIKA) menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 23% pada tahun 2012 menjadi sekitar Rp 430 miliar dibandingkan dengan proyeksi laba bersih akhir tahun 2011 sebesar Rp 351 miliar seiring dengan pertumbuhan infrastruktur yang direncanakan pemerintah dan perkiraan kenaikan pendapatan. Pendapatan 2012 ditargetkan naik 27,66% YoY menjadi Rp 12 triliun dibandingkan Rp 9,44 triliun di tahun 2011.

Perseroan meargetkan omzet penjualan Rp 9,1 triliun ditambah omzet dari joint operation Rp 2,9 triliun di tahun 2012. Laba bersih kami targetkan Rp430 miliar. Perseroan masih memfokuskan untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintah dan BUMN. Pada 2011, komposisi pengerjaan proyek perseroan adalah 49% proyek

pemerintah, 32,5% proyek BUMN, dan 18,4% proyek swasta.

Komposisi tahun 2012 diperkirakan tetap sama. WIKA mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) senilai Rp 600 miliar pada tahun 2012, naik 14,94% dari alokasi capex tahun 2011 sebesar Rp 522 miliar. Total dana itu terbagi untuk keperluan pengembangan perseroan Rp 390 miliar, kegiatan investasi penyertaan sebesar Rp 188,5 miliar, dan pembelian aktiva tetap sebesar Rp 21,5 miliar.

Anak usaha Wijaya Karya (WIKA), yaitu PT Wika Beton dan Wika Realty, batal melepas saham perdana (IPO) pada tahun 2012 karena akan fokus mengembangkan kinerja usaha. Pembatalan IPO dikarenakan masih cukupnya pendanaan Wika Beton untuk melakukan ekspansi usaha. Perseroan berencana memperkuat fundamental anak-anak usahanya sebelum melepasnya ke publik.

Pembangunan Perumahan (PTPP) memproyeksikan laba bersih sebesar Rp308 miliar pada tahun ini atau tumbuh sekitar 28,34%

dari target laba bersih tahun lalu. Proyeksi laba bersih ini juga diiringi dengan target pertumbuhan pendapatan sebesar 40%

pada tahun ini menjadi Rp8,7 triliun. Guna mencapai target tersebut, perseroan akan fokus pada proyek-proyek konstruksi berskala besar dari pemerintah, BUMN, swasta serta proyek minyak dan gas bumi. Selain itu, perseroan melakukan investasi di bidang energi dan infrastruktur untuk menciptakan pendapatan konstruksi dan EPC (engineering, procurement, and construction).

Perseroan menargetkan nilai buku kontrak (order book) sebesar Rp27 triliun pada tahun ini yang terdiri dari sisa kontrak tahun lalu (carry over) Rp10,1 triluun dan kontrak baru sebesar Rp16,9 triliun. Kontribusi masing-masing divisi atas target kontrak baru tersebut adalah konstruksi sekitar 62%, properti 1%, EPC 19%, dan investasi di bidang energi dan infrastruktur sekitar 18%. Pada tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp437 miliar yang bersumber dari kas perusahaan, sisa dana hasil IPO, dan pinjaman perbankan.

Sorini Agro Asia Corporindo (SOBI) mendapatkan fasilitas pinjaman senilai USD 75 juta atau setara Rp 675 miliar dari Cargill Asia Pacific Traesury Ltd. Perseroan dapat meminta perpanjangan sebelum atau pada saat pinjaman jatuh tempo atas persetujuan Cargill. Bunga dalam pinjaman berdasarkan LIBOR untuk mata uang yang relevan dan jangka waktu pinjaman ditambah country risk premium.

Sinar Mas Agro Resources & Technology (SMART) akan menerima uang sewa Rp 14,55 miliar selama 5 tahun dengan menyewakan pabrik dan tangkinya kepada PT Ivo Mas Tunggal.

Nilai sewa ditetapkan sebesar Rp 2,91 miliar per tahun, didasarkan pada nilai pembulatan laporan penilaian nilai sewa pasar dari pihak independen. Pabrik yang akan disewakan berupa pabrik pengolahan tandan buah segar (TBS) dan pabrik pengolahan inti sawit, sedangkan tangki yang disewakan adalah tangki penimbunan minyak sawit dan minyak inti sawit di Riau.

Penyewaan berlaku sejak 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2016.

Pelita Sejahtera Abadi (PSAB) targetkan penjualan 2012 dapat mencapai Rp1.89 triliun atau naik signifikan 9758% dari tahun 2011 sebesar Rp14.77 miliar. Kenaikan signifikan target tersebut akan terpenuhi bilamana akuisisi PT J Resources Nusantara terealisasikan sehingga bidang usaha perseroan juga berubah menjadi pertambangan emas. Kontribusi pendapatan dari PT J Resources Nusantara tersebut diperkirakan dapat mencapai

(3)

Pages | 3 of 11

valbury

Research Rp1.36 triliun. Untuk laba bersih 2012 perseroan menargetkan

dapat mencapai Rp281.56 miliar atau naik 614.4% dari tahun 2011 yang sebesar Rp45.8 miliar. Tanpa akuisisi PT J Resources Nusantara pendapatan 2012 PSAB diperkirakan hanya sebesar Rp15.5 miliar.

Adikarsa Sarana menjual saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) sebanyak 41.286.300 lembar saham. Penjualan oleh salah satu pemegang saham EMTK ini senilai Rp90,8 miliar dengan tingkat harga Rp 2.200/saham. Transaksi dilakukan untuk memperoleh dana tunai sebagai pelaksanaan opsi pembelian saham.

Inovisi Infracom (INVS) berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split) pada awal Februari 2012.

Inovisi Infracom (INVS) mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 2,2 triliun pada tahun 2012. Capex tersebut akan dialokasikan perseroan untuk membiayai ekspansi perusahaan beserta anak-anak usaha. Sebesar Rp 1,4 triliun akan dialokasikan untuk Goldchild Group, Rp 350 miliar untuk QDC Engineering, dan sisanya untuk pengembangan bisnis IT Inovisi. Goldchild Group yang membawahi bisnis pertambangan batu bara dan mineral perseroan akan membutuhkan capex untuk pembelian alat-alat berat dan eksplorasi tambang.

Code Wireless, anak usaha Inovisi Infracom (INVS), melepas 15% saham Smart Checker Ltd senilai Rp 228 miliar. Pelepasan saham tersebut untuk mendanai anak usaha Inovisi lain, PT Goldchild Integritas Abadi, guna mengakuisisi tambang batu bara di Kalimantan senilai USD 150 juta.

PT Multiply Indonesia mendorong transaksi online dengan menggandeng XL Axiata (EXCL) dengan menawarkan beragam produk gadget yang dipasarkan PT Erafone Artha Retailindo.

Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) membukukan kenaikan pendapatan premi kotor sebesar 14,5% menjadi Rp 565,5 miliar hingga November 2011 dari periode yang sama 2010 sebesar Rp 493,88 miliar. Pendapatan premi kotor itu telah mencapai 88,18% dari target tahun ini Rp 641,3 miliar. Sekitar 30% pendapatan premi Maskapai Reasuransi ditopang oleh premi reasuransi umum yang masih didominasi oleh produk properti.

Media Nusantara Citra (MNCN) memperoleh Rp403,3 miliar dari penjualan saham hasil buy back yang dilakukan sebelumnya.

Perseroan, anak perusahaan Global Mediacom (BMTR), telah menjual 370 juta saham pada level harga Rp1.090/saham.

Saham Island Concepts Indonesia (ICON) dijadikan jaminan oleh pemegang saham pengendalinya untuk memperoleh pinjaman. Perseroan telah menjaminkan 50 juta saham (repurchase agreement/REPO) ICON kepada PT Racak Makanja.

Ciputra Development (CTRA) menargetkan penjualan tumbuh 30% menjadi Rp4 triliun dibandingkan dengan target penjualan pada tahun lalu sebesar Rp3 triliun. Perseroan akan menggenjot proyek-proyek residensial baru, terutama di luar Jakarta guna mencapai target tersebut. Tahun ini perseroan mengalokasikan dana belanja modal Rp2 triliun dan akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan dan anak-anak usaha. Untuk Ciputra Proeprty (CTRP), perseroan mengalokasikan dana hingga Rp1 triliun untuk pengembangan proyek Ciputra World I dan Ciputra World II, sedangkan Ciputra Development (CTRA) dan Ciputra Surya (CTRS) masing-masing membutuhkan dana sekitar Rp500 miliar.

Bumi Serpong Damai (BSDE) menyiapkan dana sebesar Rp 2- 2.5 triliun untuk anggaran belanja modal pada 2012. Perseroan akan menggarap beberapa proyek komersial dan residensial baru pada tahun ini. Untuk tahun 2012, pihak manajemen perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba sebesar 20%-25%

dari target pendapatan tahun 2011 yang sebesar Rp3.4 triliun dengan laba sekitar Rp900 miliar.

Agung Podomoro Land (APLN) menyiapkan dana Rp 2 triliun-Rp 3 triliun untuk anggaran belanja modal 2012. Selain proyek-proyek existing, akan dikembangkan sejumlah proyek baru, diantaranya perkantoran dan apartemen di Central Park. Agung Podomoro Land menargetkan porsi recurring income 25%-30%.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan pertumbuhan jumlah nasabah premium atau nasabah prioritas sebesar 25%

menjadi 14.062 nasabah pada 2012 dari posisi akhir 2011 sebanyak 11.250 nasabah. Peningkatan jumlah nasabah premium ini diharapkan bisa menambah penempatan dana di bank, sehingga bisa menaikkan dana pihak ketiga perseroan.

Pelepasan saham perdana Perum Pegadaian akan dilaksanakan pada awal semester II/2012, seiring dengan penyelesaian perubahan status menjadi perseroan terbatas. Dana yang akan diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk tambahan modal kerja pada tahun ini. Perseroan menargetkan laba sebelum pajak menembus Rp2,2 triliun pada tahun ini atau naik 15,79%

dibandingkan dengan proyeksi akhir tahun lalu sebesar Rp1,9 triliun.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) optimis produksi minyak kelapa sawit pada tahun 2012 akan naik 6,4% menjadi 25 juta ton dibandingkan tahun 2011 sebanyak 23,5 juta ton. Industri kelapa sawit nasional akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2012 dari sisi perluasan area perkebunan, produksi, ekspor, dan harga. Total area perkebunan kelapa sawit pada 2012 akan mencapai 8,2 juta hektar. Sedang ekspor akan mencapai 17,5-18 juta ton.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan, pertumbuhan ekonomi tahun 2011 dapat mencapai 6,4%- 6,5% ditopang olehi besarnya konsumsi masyarakat. Besarnya konsumsi masyarakat tersebut juga di dukung oleh rendahnya tingkat inflasi hingga tahun 2011 yang mencapai 3,79%.

(4)

Pages | 4 of 11

valbury

Research

Market Data

PT Valbury Asia Securities 5 Januari 2012

COMMODITIES DUAL LISTING

DESCRIPTION PRICE (USD) CHANGE DESCRIPTION PRICE

(USD) PRICE

(IDR) CHANGE (IDR)

CRUDE OIL (US$) / BARREL 103.22 0.26 TLKM (US) 31 7,094 -5

NATURAL GAS (US$) / mmBtu 3.10 0.10 ISAT (US) 32 7,259 91

GOLD (US$) / OUNCE 1611.60 8.10 ANTM (GR) 0.14 1,657 24

NICKEL (US$) / MT 18795.00 -105.00 BLTA (SP) 0.03 185 -7

TIN (US$) / MT 19605.00 -390.00

COAL (NEWC) (US$) / MT * 115.47 --

COAL (RB) (US$) / MT* 106.57 --

CPO (ROTH) (US$) / MT 1075.00 35.00

CPO (MYR) / MT 3222.00 61.00

Rubber (MYR/Kg) 1066.75 -0.50

Pulp (BHKP) (US$) / per ton 648.85 -3.01

* weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

PRICE CHANGE PER (X) PBV (X) MARKET CAP

COUNTRY INDICES

5-Jan-12 % Day % YTD 2011E 2012F 2011E 2012F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 12418.42 0.17 1.64 11.84 10.78 2.33 2.07 3,733.0

USA NASDAQ COMPOSITE 2648.36 -0.01 1.66 14.42 12.25 3.04 2.12 4,296.2

ENGLAND FTSE 100 INDEX 5668.45 -0.55 1.73 9.74 8.83 1.78 1.36 1,225.1

CHINA SHANGHAI SE A SH 2272.67 -1.36 -1.36 8.75 7.52 1.82 1.24 2,298.3

CHINA SHENZHEN SE A SH 882.77 -2.66 -2.66 13.42 10.68 2.60 2.09 1,001.7

HONG KONG HANG SENG INDEX 18727.31 -0.80 1.59 9.42 8.39 1.58 1.11 1,368.2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 3907.42 1.28 2.24 13.11 11.16 3.93 2.37 373.8

JAPAN NIKKEI 225 8505.42 -0.60 0.63 16.12 12.71 1.12 1.00 2,193.0

MALAYSIA KLCI 1504.22 -0.62 -1.73 14.03 12.69 2.39 1.89 249.6

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2711.02 0.84 2.44 12.37 11.08 1.51 1.14 344.7

FOREIGN EXCHANGE

DESCRIPTION RATE (IDR) CHANGE DESCRIPTION RATE (USD) CHANGE

USD/IDR 9,145.00 19.00 1000 IDR/ USD 0.11 -0.0002

EUR/IDR 11,921.31 70.69 EUR / USD 1.29 -0.0007

JPY/IDR 119.24 0.05 JPY / USD 76.72 -0.0030

SGD/IDR 7,108.65 4.05 SGD / USD 1.29 -0.0010

AUD/IDR 9,456.02 -49.64 AUD / USD 1.03 -0.0029

GBP/IDR 14,277.27 -38.19 GBP / USD 1.56 -0.0008

CNY/IDR 1,452.70 -0.97 GBP / USD 6.29 -0.0037

MYR/IDR 2,913.82 -7.33 MYR / USD 3.14 0.0028

KRW/IDR 7.96 -0.01 100 KRW / USD 11.50 0.0100

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

DESCRIPTION COUNTRY RATE (%) DESCRIPTION COUNTRY RATE (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 4.88

BI Rate (%) Indonesia 6.00 LIBOR (GBP) England 0.77

ECB Rate (%) Euro 1.00 SIBOR (USD) Singapore 0.30

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.18

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.18

PBOC Rate (%) China 6.56 SHIBOR (RENMINBI) China 5.91

(5)

Pages | 5 of 11

valbury

Research 5 Januari 2012

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

DESCRIPTION DEC’11 NOV’11 DESCRIPTION RATE (%)

Inflation YTD % 3.79 3.20 SBI (1M) 6.26

Inflation YOY % 3.79 4.15 SBI (3M) 6.37

Inflation MOM % 0.57 0.34 SBI (6M) 6.08

Foreign Reserve (USD Bn) 111.3159 111.3159

GDP (IDR Bn) 1,923,568 1,923,568

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

DATE AGENDA EXPECTATION

05-Jan* US Total Vehicle Sales Turun menjadi 13.50 juta dari 13.59 juta 05-Jan* US Initial Jobless Claims Turun menjadi 375 ribu dari 381 ribu

06-Jan* US Unemplyment Rate Naik menjadi 8.7% dari 8.6%

05-06 Jan Indonesia Foreign Reserves --

05-06 Jan Indonesia Net Foreign Assets --

Ket: (^) US time (*) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

STOCK PRICE CHANGE (%) INDEX pt STOCK PRICE CHANGE (%) INDEX pt

ASII IJ 77150 2.87 9.99 EMTK IJ 3025 -8.33 -1.78

UNVR IJ 19300 4.32 7.00 SMGR IJ 11100 -1.77 -1.36

UNTR IJ 27450 3.98 4.49 BYAN IJ 17750 -1.11 -0.77

INTP IJ 18050 3.44 2.54 BKSL IJ 265 -3.64 -0.36

GGRM IJ 63150 1.53 2.10 LPPF IJ 2300 -4.17 -0.34

ISAT IJ 5850 5.41 1.87 SMAR IJ 6250 -1.57 -0.33

INCO IJ 3400 4.62 1.71 BTPN IJ 3200 -1.54 -0.32

JSMR IJ 4375 4.79 1.56 KLBF IJ 3450 -0.72 -0.29

BBRI IJ 6950 0.72 1.40 SOBI IJ 2050 -9.89 -0.24

BDMN IJ 4275 3.01 1.36 PLIN IJ 1500 -3.23 -0.20

UPCOMING IPO’S

COMPANY BUSINESS IPO PRICE

(IDR) ISSUED

SHARES (Mn) OFFERING DATE LISTING UNDERWRITER PT Tiphone

Mobile Indonesia Telecommunication

Retail 310 1,350.00 03 Jan - 05 Jan 2012 12 Jan 2012 PT Sinarmas Sekuritas

(6)

Pages | 6 of 11

valbury

Research

Corporate Info

PT Valbury Asia Securities 5 Januari 2012

DIVIDEND

STOCK DPS (IDR) STATUS CUM DATE EX DATE RECORDING PAYMENT

TOTO 1000.00 Cash Dividend 20-Dec-11 21-Dec-11 23-Dec-11 05-Jan-12

CORPORATE ACTIONS

STOCK ACTION RATIO EXC. PRICE (IDR) CUM DATE EX DATE TRADING PERIOD

MDLN Rights Issue 20:21 250 22-Dec-11 23-Dec-11 30 Dec - 11 Jan’12

MASA Rights Issue 2:1 500 27-Dec-11 28-Dec-11 03 Jan - 11 Jan’12

PSAB Rights Issue 125:3025 2000 06-Jan-12 09-Jan-12 13 Jan – 19 Jan’12

BCIP Rights Issue 10:67 250 31-Jan-12 01-Feb-12 07 Feb - 19 Mar’12

FREN Rights Issue 1:2 100 06-Feb-12 07-Jan-12 13 Feb – 19 Feb’12

GENERAL MEETING

EMITEN AGM/EGM DATE AGENDA

HERO RUPSLB 06-Jan-12 FREN RUPSLB 12-Jan-12 BNII RUPST/LB 16-Jan-12 BUVA RUPSLB 16-Jan-12 PWON RUPSLB 18-Jan-12 RUIS RUPST 24-Jan-12 BNGA RUPSLB 26-Jan-12 SUGI RUPSLB 26-Jan-12 BKSW RUPSLB 27-Jan-12 EMTK RUPSLB 27-Jan-12 SONA RUPSLB 27-Jan-12 BIPP RUPSLB 31-Jan-12

(7)

Pages | 7 of 11

valbury

Research

Technical Analysis

these recommendations based on technical and only intended for one day trading PT Valbury Asia Securities 5 Januari 2012

INDF TRADING BUY

S1

4750

R1

4900 TREND

GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

4650

R2

5000

Closing

Price 4825

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart menunjukan sinyal positif

• RSI indikasi uptrend dalam area jenuh jual

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp4800 – Rp5000

• Entry Rp4825, take Profit Rp5000

INDIKATOR Posisi Sinyal

Stochastics 52.5 Positif

MACD +17.2 Positif

True Strength Index (TSI) +39.2 Positif Bollinger Band (Mid) 4665 Positif

MA5 4675 Positif

4,500 5,000 5,500 6,000 6,500

Jun Jul August September October November December 2012

INDF - Daily 1/4/2012 Open 4775, Hi 4875, Lo 4750, Close 4825 (2.1%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 5,262.23, Fractal Up = 4,750.00, Fractal Down = 4,550.00, MA(Close,5) = 4,675.00, MA1(Close,8) = 4,681.25, MA2(Close

4,681.25 4,675 4,665 4,550 4,750 4,825 5,262.23

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 52.46, Stochastic %K = 74.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

52.4573 52.4573 20 74.0385 74.0385 80

-150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0

0.0 INDF - MACD (6,9) = 17.18, Signal() = 8.20

8.20223 17.1844

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 39.23

20.0722 0.00000 39.2281

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

JSMR TRADING BUY

S1

4250

R1

4450 TREND

GRAFIK Major

UP

Minor

UP

S2

4050

R2

4650

Closing

Price 4375

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi Positif

• Candle chart indikasikan sinyal positif

• RSI indikasi uptrend dalam area jenuh beli

MACD +23.8 Positif

True Strength Index (TSI) 52.4 Positif Bollinger Band (Mid) 4167 Positif

MA5 4230 Positif

3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400

JSMR - Daily 1/4/2012 Open 4225, Hi 4400, Lo 4200, Close 4375 (4.8%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 3,832.36, Fractal Up = 4,275.00, Fractal Down = 4,125.00, MA(Close,5) = 4,230.00, MA1(Close,8) = 4,196.88,

4,196.88 4,167.5 4,125

3,832.36 4,230 4,275 4,375

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 78.62, Stochastic %K = 74.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

74.7475 74.7475

20 78.6195 78.6195 80

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0

0.0 JSMR - MACD (6,9) = 23.78, Signal() = 16.90

16.901 23.78

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 JSMR - TSI(3,5,3) = 52.41

36.7526 0.00000 52.411

(8)

Pages | 8 of 11

valbury

INTP TRADING BUY

S1

17650

R1

18400 TREND

GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

16900

R2

19150

Closing

Price 18050

Ulasan

• Entry Rp18050, take profit Rp18600

MACD +189.3 Positif

MA5 17350 Positif

11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000

INTP - Daily 1/4/2012 Open 17550, Hi 18300, Lo 17550, Close 18050 (3.4%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 14,604.87, Fractal Up = 17,300.00, Fractal Down = 16,500.00, MA(Close,5) = 17,350.00, MA1(Close,8) = 17,218.75

17,218.8 16,550 16,500

14,604.9 17,300 17,350 18,050

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 82.48, Stochastic %K = 89.26, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

82.4846 80

20 82.4846 89.2593 89.2593

-400 -300 -200 -100 0 100 200 300

0 INTP - MACD (6,9) = 189.31, Signal() = 162.32

162.322 189.309

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP - TSI(3,5,3) = 59.44

46.9239

0.00000 59.441

LSIP TRADING BUY

S1

2275

R1

2350 TREND

GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

2200

R2

2450

Closing

Price 2325

Ulasan

MACD 11.4 Positif

True Strength Index (TSI) 26.6 Positif

Bollinger Band (Mid) 2225 Positif

MA5 2255 Positif

1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500

LSIP - Daily 1/4/2012 Open 2300, Hi 2350, Lo 2275, Close 2325 (2.2%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 2,111.19, Fractal Up = 2,300.00, Fractal Down = 2,175.00, MA(Close,5) = 2,255.00, MA1(Close,8) = 2,250.00, MA2(Close

2,250 2,225 2,175 2,111.19 2,255 2,300 2,325

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 50.79, Stochastic %K = 61.90, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

50.7937 50.7937 20 61.9048 61.9048 80

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = 11.39, Signal() = 7.30

7.29925 11.3907

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 LSIP - TSI(3,5,3) = 26.59

20.5346 0.00000 26.5858

(9)

Pages | 9 of 11

valbury

SMCB TRADING BUY

S1

2200

R1

2300 TREND

GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

2100

R2

2400

Closing

Price 2200

Ulasan

MACD +5.4 Positif

MA5 2150 Positif

1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300

SMCB - Daily 1/4/2012 Open 2175, Hi 2200, Lo 2175, Close 2200 (2.3%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 1,918.89, Fractal Up = 2,225.00, Fractal Down = 2,050.00, MA(Close,5) = 2,150.00, MA1(Close,8) = 2,137.50,

2,150 2,137.5 2,050

1,918.89 2,155 2,200 2,225

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 67.99, Stochastic %K = 72.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

67.9894 67.9894

20 72.2222 72.2222 80

-40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0

0.0 SMCB - MACD (6,9) = 5.35, Signal() = 2.54

2.53976 5.34821

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMCB - TSI(3,5,3) = 15.23

2.18776 0.00000 15.2269

ADRO TRADING BUY

S1

1820

R1

1840 TREND

GRAFIK Major

DOWN

Minor

UP

S2

1800

R2

1860

Closing

Price 1830

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi Positif

• Candle chart indikasikan sinyal positif

• RSI indikasi uptrend dalam area jenuh jual

• Entry Rp1830, take Profit Rp 1860

MACD -3.5 Positif

MA5 1786 Positif

1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600

ADRO - Daily 1/4/2012 Open 1820, Hi 1830, Lo 1810, Close 1830 (1.1%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 2,070.73, Fractal Up = 2,025.00, Fractal Down = 1,740.00, MA(Close,5) = 1,786.00, MA1(Close,8) = 1,781.25,

1,826.5 1,786 1,781.25 1,740 1,830 2,025 2,070.73

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 61.67, Stochastic %K = 75.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

61.6667 61.6667

20 75.8333 75.8333 80

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0

0.0 ADRO - MACD (6,9) = 0.82, Signal() = -3.51

-3.51301 0.81513

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADRO - TSI(3,5,3) = 33.55

12.8577 0.00000 33.5466

(10)

Pages | 10 of 11

valbury

Research

Trading View

PT Valbury Asia Securities 5 Januari 2012

these recommendations based on technical and only intended for one day trading

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

04/01/12 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc * MA5* High Low AGRICULTURE

AALI Trading Sell 21950 22100 21700 21250 21700 22150 22600 Negatif Negatif Positif 22900 20500 LSIP Trading Buy 2325 2325 2450 2200 2275 2350 2450 Positif Positif Positif 2400 2075 SGRO Trading Buy 3050 3050 3200 2900 3000 3100 3200 Positif Positif Positif 3100 2900 MINING

BUMI Trading Sell 2325 2325 2250 2200 2275 2350 2450 Positif Negatif Positif 2275 1980 PTBA Trading Sell 18350 18350 18000 17900 18250 18600 18950 Positif Negatif Positif 18400 16200 ADRO Trading Buy 1830 1830 1860 1800 1820 1840 1860 Positif Positif Positif 2025 1730 MEDC Trading Buy 2450 2450 2550 2300 2400 2500 2600 Negatif Positif Positif 2500 2200 INCO Trading Buy 3400 3400 3550 3200 3325 3450 3575 Positif Positif Positif 3300 2975 ANTM Trading Buy 1660 1660 1720 1600 1640 1680 1720 Positif Positif Positif 1690 1580 TINS Trading Buy 1700 1700 1760 1650 1680 1720 1760 Positif Positif Positif 1780 1650 BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS

SMGR Trading Sell 11100 11100 10750 10550 10950 11350 11750 Negatif Negatif Negatif 11450 8650 INTP Trading Buy 18050 18050 18600 16900 17650 18400 19150 Positif Negatif Positif 17500 14400 SMCB Trading Buy 2200 2200 2300 2100 2200 2300 2400 Positif Positif Positif 2275 1780 MISCELLANEOUS INDUSTRY

ASII Trading Buy 77150 77150 78500 74150 76100 78050 80000 Positif Negatif Positif 75000 67000 GJTL Trading Buy 3025 3025 3150 2850 2950 3100 3200 Positif Positif Positif 3075 2650 CONSUMER GOODS INDUSTRY

INDF Trading Buy 4825 4825 5000 4650 4750 4900 5000 Positif Positif Positif 4875 4500 GGRM Trading Buy 63150 63150 63800 62000 62700 63400 64100 Positif Positif Positif 67000 59100 UNVR Trading Buy 19300 19300 19700 17900 18750 19600 20450 Positif Positif Positif 19000 16150 KLBF Trading Sell 3450 3450 3350 3350 3450 3550 3650 Positif Negatif Positif 3600 3300 PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION

BSDE Trading Buy 1000 1000 1090 913 970 1030 1090 Positif Positif Positif 1010 820

ELTY Trading Sell 133 133 128 124 130 136 142 Positif Negatif Positif 137 103

WIKA Trading Buy 620 620 650 590 610 630 650 Positif Positif Positif 650 465

ADHI Trading Buy 600 600 630 570 590 610 630 Positif Positif Positif 640 435

INFRASTRUCTURE, UTILITIES & TRANSPORTATION

PGAS Trading Buy 3200 3200 3300 3100 3175 3250 3300 Positif Positif Positif 3250 2850 JSMR Trading Buy 4375 4375 4500 4050 4250 4450 4650 Positif Positif Positif 4275 3750 ISAT Trading Buy 5850 5850 6150 5300 5650 6000 6350 Positif Positif Positif 5950 5050 TLKM Trading Buy 7100 7100 7300 6850 7000 7150 7300 Positif Positif Positif 7550 6900

BLTA Trading Buy 192 192 197 188 191 194 197 Positif Positif Positif 197 177

FINANCE

BMRI Trading Buy 6850 6850 7000 6700 6800 6900 7000 Positif Positif Positif 7000 6200 BBRI Trading Buy 6950 6950 7050 6800 6900 7000 7050 Positif Positif Positif 7050 6350 BBNI Trading Buy 3925 3925 4050 3800 3900 3950 4050 Positif Positif Positif 4025 3550 BBCA Trading Buy 8100 8100 8300 7850 8000 8150 8300 Positif Positif Positif 8250 7450 BDMN Trading Buy 4275 4275 4400 4050 4200 4350 4500 Positif Positif Positif 4500 4050 TRADE, SERVICES & INVESTMENT

UNTR Trading Buy 27450 27450 28000 26050 26900 27750 28650 Positif Positif Positif 26500 23350

MPPA Trading Buy 930 930 960 900 920 940 960 Positif Positif Positif 970 900

Support and resistance for short term only by using;

Pivot Point, and/or Standard deviation (risk level)

Description;

*) Stochastics

(11)

Pages | 11 of 11

valbury

Research RESEARCH TEAM

VP Research & Analysis Nico Omer Jonckheere

Head of Research Alfiansyah [email protected] Research Analyst Reny Susanti [email protected] Michael Handisurya [email protected]

Budi Rustanto [email protected]

Winny Rahardja [email protected] Research Support Selly Handayani [email protected]

PT. VALBURY ASIA SECURITIES (Member of Indonesia Stock Exchange) Menara Karya bldg 10th Floor. Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950 Telp : +6221- 255 33 600 (H), Fax : +6221- 255 33 662, E-mail : [email protected]

www.vas.co.id

BRANCH OFFICES JAWA

JAKARTA , Wisma Valbury Asia, Jl. Pluit Putra Raya No. 2, Jakarta 14450, (021) 669-2119 JAKARTA , Jl. Kencana Utama II Blok M8 No. 32 C, Puri Indah, Jakarta Barat. (021) 5835 6938 JAKARTA , Komplek Rukan Kelapa Gading Square, Blok D No. 028, Kelapa Gading, (021) 4586-7377,

JAKARTA , Gedung Niaga Mediterania (GNM), Blok M8L Pantai Indah Kapuk ,(021) 5596-4533 SURABAYA, Menara Mandiri, Lantai 7, Jl. Basuki Rakhmat No. 8A - 12A, (031) 295-5788

MALANG, Jl. Pahlawan Trip No. 7, (0341) 585-888 BANDUNG, Jl. Diponegoro No. 40, Bandung, (022) 872-55800

SEMARANG, Candi Plaza Building, Lantai Dasar, Jl. Sultan Agung No. 90-90A(024) 850-1122 YOGYAKARTA, Jl. Magelang KM 5.5 No. 75, (0274) 623-111

SOLO, Jl.Slamet Riyadi No.88, Solo, (0271) 632-888 BALI

DENPASAR, Komplek Teuku Umar Indah Blok 7, Jl. Teuku Umar No. 2-4, Denpasar – Bali 80114 (0361) 225-229

SUMATERA

MEDAN, Gedung Uniplaza Lt. 3, East Tower, Jl. M. T. Haryono No. A1, (061) 455-4635 PADANG, Jl. M. H. Thamrin No. 1 Petak 5 (0751) 841-888 PEKANBARU, Jl. Tuanku Tambusai Komplek CNN Blok A No. 3 (0761) 839-393 (0761) 839-313

KALIMANTAN

PONTIANAK, Jl. Tanjungpura No. 261, Pontianak (0561) 733-299, (0561) 735-468 BANJARMASIN, Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 218D, KM 3.5, (0511) 326-5918

VAS GALERY

• JAKARTA : Universitas Mercu Buana

• BANDUNG : Universitas Sangga Buana (USB) YPKP

• YOGYAKARTA : Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)

• YOGYAKARTA : Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)

• BANJARMASIN : Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)

• PEKANBARU : Politeknik Caltex Riau

• PADANG : Universitas Negeri Padang

• MENADO : Universitas Klabat

MUTUAL FUND PRODUCT

MONEY MARKET MIXED FIXED INCOME EQUTY

- VALBURY INKLUSI - -