• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN ALAT PROTOTIPE STERILISASI UDARA RUANG OPERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANG BANGUN ALAT PROTOTIPE STERILISASI UDARA RUANG OPERASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN ALAT PROTOTIPE STERILISASI UDARA RUANG OPERASI

Muh.Ridwan Shoalsabil*, La Ode Hamrin, S.Si, MT Universitas Mandala Waluya

Email: [email protected]

ABSTRAK

Sterilisasi udara ruang operasi ini merupakan sebuah alat prototipe yang digunakan untuk memonitoring serta mensterilisasikan partikel udara ruang operasi untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi nosokomial melalui udara. Beberapa jenis tipe ruangan operasi juga sudah mengunakan hepafilter udara, namun yang terdapat pada ruang operasi sekarang tidak dilengkapi dengan sensor debu dan gasserta masih belum dapat beroprasi secara otomatis untuk menjalankan kipas. Dengan alasan tersebut maka penulis bertujuan untuk merancang dan membuat sebuah alat sterilisasi udara ruang operasi yang dapat beroperasi secara otomatis dilengkapi dengan sensor gas dan sensor debu dengan output kipas sebagai sirkulasi pembuangan partikel udara.Alat ini dirancang menggunakan Mikrokontroler ATmega328 sebagai pengontrol otomatis keseluruhan rangkaian saat mengolah data. Untuk mengukur kadar udara mengunnkan sensor debu dan gas dari nilai kadar debu dan gas akan di olah secara otomatis oleh mikrokontroler untuk di tampilkan di LCD 16x2, jika nilai kadar debu dan gas di atas pengukuran yang telah ditentukan maka relay akan on menjalankan kipas untuk membuang gas atau debu namun sebelumnya udara yang masuk telah di saring mengunkana hepa filter untuk mengantikan udara yang kotor. Berdasarkan hasil data pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa prototipe sterilisasi udara ruang operasi yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik. Hal ini ditunjukkan hasil sirkulasi pembuangan kipas yang dapat langsung bekerja jika sensor mendeksi kadar debu di atas 0.10 mg/m3 dan gas diatas 115 ppm. Dari hasil penelitian yang dilakuakan, prototipe sterilisasi udara ruang operasi ini dapat bekerja sesuai yang diharapkan dan sudah dapat digunakan. Adapun saran pengembangan untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan sensor kelembaban dan lampu uv sebagai pembunuh kuman di udara agar udara yang di hasilkan dapat benar -benar steril dari kuman dan bakteri.

Kata kunci :MQ-2, GP2Y1010AU0F OptICal Dust Sensor, IC ATmega328, Sterilisasi

ABSTRAC

This operating room air sterilizer is a prototype tool that is used to monitor and sterilize operating room air particles to prevent the spread of nosocomial infections through the air. Several types of operating rooms have also used an air hepafilter, but those in the operating room are not equipped with dust and gas sensors and still cannot operate automatically to run the fan. For this reason, the author aims to design and manufacture an operating room air sterilizer that can operate automatically, equipped with a gas sensor and a dust sensor with a fan output as the circulation of air particle disposal. This tool is designed to use the ATmega328 Microcontroller as an automatic controller of the entire circuit when processing data. To measure the air content using the dust and gas sensor, the value of the dust and gas content will be processed automatically by the microcontroller to be displayed on the 16x2 LCD, if the value of the dust and gas content is above the predetermined measurement, the relay will run the fan to remove gas. or dust but previously the incoming air has been filtered using a hepa filter to replace dirty air.

Based on the results of the observation data, it shows that the prototype of the operating room air sterilization that has been made can work well. This is indicated by the results of the exhaust circulation of the fan which can work immediately if the sensor detects dust levels above 0.10 mg/m3 and gas above 115 ppm. From the results of the research carried out, this prototype operating room air sterilizer can work as expected and can already be used. The suggestions for development for further research can add humidity sensors and UV lights as germ killers in the air so that the air produced can be completely sterile from germs and bacteria.

1. PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah bangunan yang penuh dengan sumber penyakit dan sumber infeksi. Kuman dan penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan rumah sakit misalnya pada

kamar operasi dan ruang

perawatan.Kuman tersebut dapat berada dimana-mana seperti; udara, air, lantai, makanan dan benda-benda medis maupun non medis.Oleh karena itu harus diperhatikan dan dikendalikan kemungkinan-kemungkinan terjadinya

(2)

penyebaran infeksi secara langsung, tidak langsung, udara (airborne infection), dan melalui vector perantara (borne diseases) (Billy,2015).

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pengaplikasian sistem tata udara/sirkulasi udara pada bangunan rumah sakit harus benar, terutama untuk ruangan-ruangan khusus seperti di ruang operasi atau bedah, ruang Isolasi dan lain- lain diperlukan pengaturan temperatur, kelembaban udara relatif, kebersihan cara filtrasi dan udara ventilasinya, tekanan udara ruangan yang positif meminimalkan sumber penyakit agar tidak menyebar ke udara (airborne) yang memperbesar kemungkinan terjadinya penularan penyakit (Suripatty,2008).

Ruang operasi merupakan ruangan yang berpotensi tinggi menyebabkan infeksi nosokomial di rumah sakit terutama infeksi luka operasi. Lingkungan ruang operasi beresiko tinggi yang bisa menjadi tempat yang mudah menularkan infeksi ke penderita, karena di ruang operasi ini terjadi pemajanan jaringan tubuh.

Penularan infeksi yang terjadi tergantung dari jumlah kuman, kerentanan individu waktu kontak, virulensi agen infeksi, dan perbandingan terbalik dengan daya tahan tubuh. Sumber infeksi juga dapat berasal dari personel kamar operasi, alat dan bahan penunjang pembedahan, lingkungan pembedahan dan pasien yang akan dibedah(Tangkuman,2011).

Di ruang operasi, aktifitas yang dilakukan staf dan pasien merupakan sumber utama bakteri yang ditularkan melalui udara.Sewaktu berjalan, atau saat melakukan aktifitaslain akan dilepaskan skuama kulit, dimana kira-kira sekitar 10%

mengandung kelompok bakteri yang jumlahnya dapat meyebabkan infeksi.

Bakteri biasanya mendarat di alat bedah dan dipindahkan ke luka terbuka melalui alat-talat bedah atau tangan operasional (Tanjung,2010).

Pencemaran udara didalam ruangan operasi 1000 kali lebih berbahaya terhadap kesehatan manusia dibandingkan dengan

pencemaran udara luar ruangan, ini di karenakan koloni jamur dan mikroorganisme dapat terpapar pada manusia secara langsung didalam ruangan,sehinga sirkulasi udara pada ruang operasi berfungsi berfungsi untuk membuang udara yang telah terkontaminasi (Koes Irianto,2014).

hal-hal yang perlu diperhatikan pada ruang operasi adalah kebersihan udara atau sterilisasi, tata letak dan kondisi alat-alat operasi yang akan digunakan harus dipertahankan sterilisasinya sampai pelaksanaan operasi selesai dan segera dibersihkan setelah selesai digunakan.

Salah satu upaya yang dapat di lakukan untuk mengontrol kebersihan udara ruangan yaitu mengunakan alat yang dapat memonitoring partikel udara dan mengatur sirkulasi udara pada ruangan secara otomatis (Billy,2015).

Berdasarkan penelitian terdahulu dari junaidy (2019) dan beny (2019) tentang Pendeteksi dan Penetralisir Debu danAsap pada Udara Menggunakan Sensor GP2Y1010AU0F dan MQ-2 Berbasis Arduino Uno R3 Atmega 328P. alat tersebut dapat penetralisir udara dari debu dan asap. Rangkaian menggunakan mikrokontroller Arduino Uno dan dengan sensor obyek yang menggunakan GP2Y1010AU0F dan MQ 2 sebagai sensor Pembersih debu otomatis pada ruangan pada umumnya digunakan oleh perusahaan/industri yang proses produksinya harus steril dari debu dan kotoran, seperti industri semi conductor dan pembuatan IC atau industri obat obatan.

Shinga peneliti kali ini mencoba untuk membuat alat yang dapat memonitoring kondisi ruangan operasi, yang mengunakan sensor debu GP2Y1010AU0F sebagai pengontrol partikel udara dimana sensor ini dapat mendeteksi partikel udara berukuran0.1 mg/mᵌ/nilai sensitivitas mencapai 0.1 mg/mᵌ sehinga kadar debu (partICulate) pada ruang operasi dalam kondisi normal dan rangkaian mICrocontroler memiliki fgungsi untuk

(3)

menjalakan semua sensor termasuksensor DHT-11 yang dapat melakukan pengukuuran suhu serta kelembaban pada ruang operasi, ini di karenakan koloni jamur dan mikroorganisme dapat tumbuh

dan berkembang disuhu dan kelembaban yang kurang baikpada ruang operasi dan alat akan di lengkapi dengan sensor MQ- 2yang berfungsi mendeteksi jika terjadi kebocoran gas anastesi pada ruang operasi.

2. METODE PERANCANGAN MODUL

Adapun Alat dan Bahan yang digunakan pada perancangan dan pembuatan alat ini dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan

NO Nama Alat Spesifikasi Fungsi

1. Solder 80 Wat Untuk menghubungkan berbagai komponen

2. Penyedot timah Deko Untuk menyedot timah

3. Timah Payung 0.8mm Untuk merekatkan komponen ke papan PCB

4. Multi meter DT-830D Untuk nnmengukur tegangan hambatan dan arus

5. Laptop Acer aspire471 6gb ram 1tb rom

Untuk membuat perogram yng akan di input

6. Toolset Maktec, Multi pro Untuk membuka baut baut alat yang digunakan untuk membuat alat 7. Resistor 1kΩ Menghambat arus listrik

8. Kapasitor 220uf Sebagai penyetabil tegangan pada rangkaian

9. Microcontroller Atmega328 Sebagai pengoontrol dalam prosespengolahan data

10. Switch button 20 mm Menghubungkan dan memutuskan aliran arus llistrik dengan sistim kerja unlock 11. Adaptor 12V,5a Sebaggai sumber teganggan

12. Sensor debu GP2Y1010AU0F Mengubah cahaya yang dilewati partikel untuk diubah menjadi tegangan

13. LCD 16x2 Menampillkan suatu data yang terukur pada sensor

14. Sensor gas MQ-2 Mengubah suatu karbon menjadi tegangan arus listrik

15. Kipas DC12V Mengubah enrgi listrik menjadi energi angin

(4)

16. Relay DC5V Sebagai saklar otomatis

Blok diagram rancang bangun alat prototipe strilisasi udara ruang operasi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar1.Block Diagram

Flowchart rancang bangun alat prototipe sterilisasi udara ruang operasi adalah :

Gambar2.Flowchart MicroControler

Sensor Gas Sensor Debu PLN

Tombol On/Of

Adaptor 12v

SteepDown

Kipas DC 12V

Relay

Monitor/LC D 16x2

PROSES INISIALISASI SENSORP2Y1010AU0F,MQ-2 DHT-

TAMPIL LCD 16X2

SENSOR MENDETEKSI KADAR UDARA

SELESAI

KIPAS ON

KIPAS OF MULAI

KONVERSI PEMBACAAN ANALOG KE ADC

TIDAK

YA

(5)

3. HASIL & PEMBAHASAN

Pengambilan data Mengunakan Sampel Debu dan Gas Pada Alat Prototipe Saterilisasi Udara Ruang Operasi

NO

DEBU GAS

Kadar Debu Terukur

Kipas Hidup

Kadar Debu Turun

Kadar Gas Terukur

Kipas Hidup

KadarGas Turun 1 0,10 mg/m3 11,33 s 0,06 mg/m3 117 ppm 10,98 s 111 ppm 2 0,13 mg/m3 11,49 s 0,05mg/m3 120 ppm 22,35 s 98 ppm 3 0,17 mg/m3 11,82 s 0,06mg/m3 121 ppm 22,81 s 113 ppm 4 0,27 mg/m3 12.54 s 0,07mg/m3 134 ppm 23,62 s 99 ppm 5 0,34 mg/m3 12,97 s 0,04mg/m3 137 ppm 23,99 s 97 ppm 6 0,36 mg/m3 13,24 s 0,05mg/m3 138 ppm 24,41 s 114 ppm 7 0,48 mg/m3 13.58 s 0,06mg/m3 140 ppm 24,71 s 111 ppm 8 0,54 mg/m3 14,83 s 0,06 mg/m3 143 ppm 24,97 s 97 ppm 9 0,61 mg/m3 16,25 s 0,05mg/m3 145 ppm 25,20 s 117 ppm 10 0,62 mg/m3 16,67 s 0,07mg/m3 155 ppm 26,24 s 117 ppm (Sumber : Data Primer, diolah Tanggal 15 September 2021)

PEMBAHASAN

Alat prototype sterilisasi udara ruang operasi ini merupakan miniatur alat yang dapat dikembangkan untuk mengsterilkan partikel udara pada ruang operasi. Prinsip kerja dari alat ini dengan mengunakan sensor debu dan gas kedua sensor ini akan mengukur nilai kadar debu dan gas dalam ruangan, Hasil pengukuran sensor ditampilkan pada LCD.Jika nilai kadar debu pada ruanganyang tampil pada LCD lebih dari 0.10 mg/m3 maka relay diperintahkan menyala untuk menjalakan kipasnamun sebelumnya kipas ini telah terhubung dengan tegangan 12V yang dikontrol oleh sistem minimum melalui saklar otomatis/relay dimana nilai waktu operasi kipas disesuaikan tergantung

dengan nilai kadar debu yang di deteksi jika kadar debu yang di deteksi banyak maka nyala kipas berlangsung cukup lama namun jiak debu yang di deteksi cukup sedikit maka nyala kipas akan berlangsung cepat. Alat ini juga dapat mendeteksi gassebagai simulasi kebocoran gas anastesi di ruang operasi, nilaiudara normal yang ditampilkan untuk uadara tanpa gas yaitu 115ppm jika nilai gas yang terukur diatas115ppm maka relay akan on untuk menjalakan kipas yang bertugas untuk membuang gas.

Langkah pertama dalam perancangan alat ini yaitu, membuat rangkain sistem minimum mikrokontroler atmega328p beserta merangkai sensor debu dan sensor gas, rangkaian sistem minimum mikrokontroler atmega328

(6)

berfungsi untuk mengontrol rangkaian secara keseluruhan. Sensor debu berfungsi untuk mengukur kadar debu pada prototipe ruang operasi dan sensor gas berfungsi untuk mengukur kadar gas pada prototipe ruang operasi.

Penelitian ini menggunakan Microcontroller

ATmega328.Microcontroller jenis ini memiliki kemudahan program dengan menggunakan pemograman bahasa C dan proses download program yang cepat antar PC terhadap Microcontroller . Memiliki 28 pin dan merupakan Microcontroller yang sudah terintegrasi dengan Arduino Uno R3 Microcontroller Atmega328P memberikan beberapa fitur diantaranya 8 Kb system programmable flash dengan kemampuan read while write, 1 KB EEPROM, 2 KB SRAM, 8 Kb system programmable flash dengan kemampuan read while write, 23 general purpose I/O, 32 register serba guna, 3 buah timer/counter, Interrupt internal maupun eksternal, serial untuk pemograman dengan menggunakan USART, peripheral interface (SPI), twowire interface (I2C), 6 port PWM (Pulse Width Modulation), 6 port 10 bit ADC dan Watchdog Timer

dengan osilator internal

(alldatasheet.com)(Rozeff Pramana, et al,2013).

Sensor debu pada alat ini memiliki 6 pin dimana pin yang terhubung dengan sistem minimum yaitu pin analog terhubung pada sitem minimum di kaki 24 dan pin digital terhubung pada sistem minimum di kaki 16 masing masing pin ini memiliki fungsi membaca nilai analog seperti perbedaan tegangan yang masuk, jika terdapat debu maka nilai tegangan pada sensor akan berubah dari perubahan tegangan ini kan diteruskan ke pin digital pada sensor agar dapat mengubah nilai analog menjadi nilai pembacaan digital untuk di tampilkan pada LCD

LCD yang dipakai yang di pakai pada alat ini berukuran 16x2 memiliki 16 kolom dan 2 baris yang berfungsi menampilkan hasil pengukuran sensor

mq2 dan sensor debu, untuk menghidupkan LCD membutuhkan tegangan 5V yang telah terhubung pada vcc sistem minimum, kaki pin LCD ini terdapat 16 kaki,dan untuk menyederhanakn pin LCD mengunakan module tambahan yaitu i2c yang hanya memiliki 4 pin yaitu sda,scl,vcc dan gnd pin. Sda dan scl ini terhubung pada sistem minimum di kaki pin 27 dan 28. Setelah hasil pengukuran ditampilkan pada LCD maka alat dapat melakukakan pengukuran dengan baik, yang dimana nilai yang di tampilkan dalam kadar debu pada alat prototype dalam satuan mg/m3dan satuan yang ditampilkan sensor gas adalah nilai ppm(part per million).

Alat prototype ini mengunakan sumber tegangan 12V10A di dapatkan dari adaptor yang terhubung dngan PLN.

Tegangan 12 V ini di hubungkan langsung dengan kipas DC yang membutuhkan tegangan kerja sebesar 12V.Untuk menjalankan sistem minimum dibutuhkan tegangan sebesar 5V. Tegangan ini diporoleh langsung dari adaptor, karena pada keluaran adaptor sebesar 12V, Untuk menurunkan tegangan menjadi 5V pada rangkaian sistem minimum telah dilengkapi degan IC regulator 7805 yang berfungsi menurunkan dan menstabilkan tegangan 5V yang dibutuhkan oleh sistem minimum. Untuk menjalankan sensor debu dan sensor gas yang membutuhkan tegangan kerja sebesar 5V maka pin VCC dan GND pada sensor gas dan sensor debu dihubungkan langsung pada rangkaian sistem minimum yang telah memiliki tegangan input sebesar 5V.

Dalam melakukan suatu pengukuran, seteliti apapun tetap akan ditemukan sebuah kesalahan. Dalam hal ini kesalahan tidak selalu berarti kegagalan, namun kesalahan disini diartikan sebagai ketida kpastian yang tidak dapat dihindarkan dari sebuah pengukuran yang terpenting bahwa kesalahan tersebut masih dalam batas yang wajar.Secara konsep pengukuran, baik karena keterbatasan alat ukur maupun

(7)

karena kondisi lingkungan maka dipercaya bahwa setiap pengukuran akanselalu menghasilkan hasil ukur yang tidak sebenarnya. Simpangan atau selisih antara hasil ukur dan hasil yang sebenarnya disebut sebagai ralat (error) atau ketidakpastian. Ketidakpastian atau error bukan berarti bahwa terjadi kesalahan dalam pengukuran, tapi lebih menggambarkan deviasi hasil baca alat ukur terhadap nilai benar dari apa yang dikur. Karena kita tidak mengetahui nilai benar tersebut, maka hasil ukur yang kita peroleh harus dinyatakan dalam bentuk interval hasil pengukuran dimana nilai benar dari pengukuran tentu saja berada didalam rentang hasil pengukuran tersebut.Suatu alat ukur dikatakan tepat

jika mempunyai akurasi yang baik, yaitu hasil ukur menunjukkan ketidak pastian yang kecil (Sujarwanto dalam Novianti, 2016).

Dari proses keseluruhan sistem alat ini terdapat kelebihan dan kekurangan.

Adapun kelebihan dari alat ini yaitu sistem pengukuran kadar debu dan gas yang ditampilkan dapat bekerja dengan baik dan juga outputkipas yang dihasilkan sudah baik dan sesuai dengan sirkulasi pembuanagn debu pada ruang operasi.

Sementara kekurangannya karena belum dilengkapi dengan sistem pembunuh kuman di udara sehinga debu hanya dapat di pindah ke tempat lain/di buang secaraotomatis.

4. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Setelah melakukan perancangan dan pembuatan hasil alat ini, dapat disimpulkan bahwa :

1. Sterilisasi udara pada prototype ruang operasi dirancang mengunakan kipasDCuntuk membuangpartikel udara, dikontrol oleh mikrokontroler berdasarkan sinyal yang diterima dari sensor debu dan sonsor gas.

2. Pengontrolan dan sterilisasi udara di ruang operasi mengunakan sensor debu yang kadar debunya ditampilkan langsung pada LCD, dan di strilkan dengan kipas

3. Kualitas udara pada ruang operasi dikatakan baik dalam ruang operasi apabila kadar debu yang terbaca pada sensor berada dibawah 0.10 mg/m3, sebaliknya apabila kadar debu yang terbaca padasensor melebihi 0.10 mg/m3 maka kipas akan menyala untuk menurunkan kadar debu sampai dibawah 0.10 mg/m3.

SARAN

Setelah berhasil membuat alat ini, masih terdapat kekurangan dan perlu

dilakukan pengembangan untuk menghasilkan alat yang lebih baik lagi. Adapun saran yang diberikan oleh penulis untuk pengembangan alat ini, yaitu :

1. untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan lampu uv sebagai pembunuh kuman di udara sehinga udara yang di hasilkan dapat steril dari kuman.

2. Pada penelitian berikutnya bisa menambahkan pengukur suhu dan kelembaban yang di sertai output penghasil kelembaban agar udara yang di hasilkan dapat lebih terjaga kelembabannya dan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Artana, i. Gusti putu, et al. Faktor-faktor yang berhubungan dengan angka kuman udara di ruang operasi rumah sakit umum daerah sanjiwani gianyar.Diss.Jurusan kesehatan lingkungan, 2020.

Af'idah, dwi intan, adian fatchur rochim, and eko didik widianto.

(8)

"perancangan jaringan sensor nirkabel (jsn) untuk memantau suhu dan kelembaban menggunakan nrf24l01+." jurnal teknologi dan sistem komputer 2.4 (2014): 267-276.

Baharutan,dkk. (2015). Pola bakteri penyebab infeksi nosokomial pada ruangperawatan intensif anak di blu rsup prof. Dr. R. D.

Kandou manado.tersedia dalamhttps://ejournal.unsrat.ac.i d/index.php

/ebiomedik/artICle/view/7417di akses tanggal 5

Oktober 2018.

Darmawan, armaidi. "penyakitsistem respirasi akibat kerja." jambi medICal journal" jurnal kedokteran dan kesehatan" 1.1 (2013).

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1157/3/

4%20bab%20ii.p http://repository.umy.ac.id/bitstr eam/handle/123456789/11519/b ab%20ii%20pku%20b5.pdf?s http://digilib.batan.go.id/ppin/ka

talog/file/ap- 19_sriyono.pdf

Junaidy, benny. "pendeteksi dan penetralisir debu dan asap pada udara menggunakan sensor GP2Y1010AU0F dan mq-2 berbasis arduino uno r3 atmega 328p." (2019).

Jayanti, lisa; manyullei, syamsuar;

bujawati, emmi. Kesehatan lingkungan udara ruang rawat inap rumah sakit syekh yusuf kabupaten gowa. Higiene: jurnal kesehatan lingkungan, 2016, 2.1: 33-40

.

Kepmenkes ri no. 1204/menkes/sk/2004.

“persyaratan kesehatan

lingkungan rumah sakit”

Koes irianto, bakteriologi medis, mikrologi medis, dan virologi medis (medICal

Bacteriology, medICal mICology, and medICal virologi) tahun 2014.

Najmurrokhman, asep, kusnandar kusnandar, and amrulloh amrulloh. "prototipe pengendali suhu dan kelembaban untuk cold storage menggunakan Microcontroller arduino atmega328 dan sensor dht11." jurnal teknologi 10.1 (2018): 73-82.

Maulidia, citra ayu. "alarm peringatan dini potensi banjir berbasis arduino 2560 dengan sensor ultrasonIC." ubiquitous:

computers and its applICations journal 2.1 (2019): 21-28.

Palawe, billy v, constantien kountul, and olivia waworuntu. "identifikasi bakteri aerob di udara ruang operasi instalasi bedah sentral (ibs) rsup rof. Dr. Rd kandou manado." ebiomedik 3.3 (2015).

Royen, abi. “pengertian, tujuan pemakaian dan jenis relay”. 26februari 2016.

Susanto, heri, rozeff pramana, and

muhammad mujahidin.

"perancangansistem telemetri wireless untuk mengukur suhu dan kelembaban berbasis arduino uno r3 atmega328p dan xbee pro." universitas maritim raja ali tanjung pinang (2013).

Sari, armiyanti dian kartika. Aplikasi sensor mq-2 pada sistem monitoring keamanan rumah

(9)

berbasis android dengan aplikasi teamviewer.Diss.Politeknik negeri sriwijaya, 2015.

Tanjung, akbar. Aplikasi liquid crystal display (LCD) 16x2 sebagai tampilan pada coconut milk auto machine. Diss. Politeknik negeri sriwijaya, 2015.

Zuhro, shofi kurniatus. Lingkungan fisik dan kualitas mikrobiologi udara di ruang operasi rumah sakit x di kabupaten situbondo. Diss.

Fakultas kesehatan masyarakat universitas jember.2020)

Gambar

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan

Referensi

Dokumen terkait

sensor pada digester sudah dapat berfungsi untuk mengukur suhu, kadar gas metana dan karbon dioksida serta proses logging data dari sensor-sensor.. menggunakan

Pengukuran dengan menggunakan sensor serat optik ini bisa mengukur dalam jangka waktu yang lebih lama daripada menggunakan sensor accelerometer yang tidak tahan

Dari hasil rancang bangun alat pengukur kadar air dan suhu gabah dapat ditarik kesimpulan, pada perancangan rangkaian sensor kadar air dengan prinsip kapasitansi didapatkan

Nilai Rs dalam sensor TGS 2442 akan semakin meningkat seiring dengan banyaknya gas yang terdeteksi sehingga tegangan yang dihasilkan oleh sensor ini akan berbanding lurus

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen yang dilakukan dengan pemilihan bahan, rancang bangun alat pembersih udara dalam ruangan menggunakan sensor MQ-2 dan

Pada perancangan alat ini juga dilengkapi dengan kipas penghisap atau blower yang berfungsi untuk mengurai kadar gas dalam ruangan sehingga kadar gas karbon monoksida menjadi

Alat ukur uji emisi gas karbon monoksida yang dibuat dalam penelitian ini merupakan sebuah alat untuk mengetahui kadar gas karbon monoksida menggunakan sensor MQ-7

Alat ukur uji emisi gas karbon monoksida yang dibuat dalam penelitian ini merupakan sebuah alat untuk mengetahui kadar gas karbon monoksida menggunakan sensor MQ-7 berbasis