• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN TELEMONITORING PENCEMARAN UDARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANG BANGUN TELEMONITORING PENCEMARAN UDARA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SENTRA IV-87

RANCANG BANGUN TELEMONITORING PENCEMARAN

UDARA

Tito Yuwono

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Kontak Person: Tito Yuwono Jalan Kaliurang KM 14

Yogyakarta 55584

Telp: 0274-895287, Fax: 0274-895007, E-mail:tito@uii.ac.id

Abstrak

Permukiman sehat merupakan faktor yang sangat penting untuk kesehatan masyarakat. Kriteria permukiman sehat telah dirumuskan pada Kepmenkes No 829/Menkes/SK/VIII/1999. Di antara kriteria tersebut adalah kriteria berbasis lokasi, kualitas udara, kualitas air, kebisingan dan kualitas tanah. Berdasarkan kualitas udara, permukiman yang sehat tidak diperkenankan terdapat gas beracun bebas yang melebihi ambang batas yang dipersyaratkan kesehatan, seperti H2S, NH3, HS2, dan gas CO. Pada paper ini akan didiskusikan hasil penelitian terkait dengan desain telemonitoring kualitas udara. Adapun yang menjadi fokus adalah monitoring Karbon Monoksida dan Oksida Nitrogen yang dihasilkan emisi kendaran bermotor. Sensor yang digunakan pada penelitian ini adalah TGS 2442 dan TGS 2106. Sebagai piranti transmisinya adalah menggunakan teknologi Zigbee. Dari hasil pengujian, peralatan bekerja dengan baik. Adapun akurasi peralatan 95% untuk pengukuran Karbon monoksida serta 88% untuk pengukuran Oksida Nitrogen. Kinerja transmisi mencapai 2,1 KM.

Kata kunci: Pencemaran Udara, CO, NOx, Telemonitoring

Pendahuluan

Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh permukiman yang sehat. Kriteria permukiman yang sehat telah dirumuskan oleh Menteri Kesehatan RI melalui Kepmenkes tahun 1999. Beberapa parameter kriteria permukiman sehat adalah berbasis lokasi, kualitas udara, kualitas air, kebisingan dan kualitas tanah. Diantara sayarat baku mutu untuk kualitas lingkungan terkait dengan kualitas uadara adalah : Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi, Gas SO2 maksimum 0,10 ppm, Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari, Suhu udara nyaman antara 18 – 30o C, Kelembaban udara 40 – 70 %, Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam, dan Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam[1].

Selain hal tersebut Gas NOx juga merupakan parameter yang penting. Paru-paru yang terkontaminasi oleh gas NOx akan membengkak sehingga penderita sulit bernafas yang dapat mengakibatkan kematian[2].

Pada paper ini akan dibahas terkait dengan desain telemonitring polusi udara, khususnya untuk Gas CO dan NOx. Beberapa penelitian sejenis monitoring kualitas udara telah dilakukan. Di antaranya adalah monitoring Gas CO berbasis GSM. Pada penelitian ini rangkaian elektronik diintegrasikan dengan modem GSM pada kendaraan, informasi terkait gas CO yang dihasilkan oleh kendaraan terkirim ke pihak berwajib[3]. Teknologi yang sama juga telah digunakan untuk mengirimkan data gas elpiji[4][5]. Penelitian lain adalah monitoring Gas beracun bawah tanah di area pertambangan[6]. Penelitian lain menggunakan teknologi yang berbeda untuk memonitor polusi udara. Teknologi yang digunakan adalah menggunakan Wireless Sensor Network[7]. Penelitian lain adalah monitoring gas berbahaya berbasis jaringan yang terdistribusi pada perkotaan[8]. Survey teknologi WSN untuk monitoring polusi udara telah dilakukan oleh Roseline et al[9].

(2)

IV-88 SENTRA

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dan metode eksperimental di lapangan. Metode eksperimental laboratorium meliputi desain untai elektronik dan pembuatan untai elektronik serta pengujian bagian demi bagian. Metode pengujian di lapangan meliputi pengujian kinerja transmisi data informasi polusi udara.

Gambar 1 menunjukkan blok diagram peralatan monitoring polusi udara.

Gambar 1 Blok diagram telemonitoring Gas CO dan NOx

Sensor Gas TGS 2442 dan TGS 2106 adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya gas CO (Carbon Monoksida) dan gas NOx (Oksida Nitrogen). Sensor ini mempunyai nilai resistansi Rs yang akan berubah jika terkena gas perubahannya tergantung dari besar konsentrasi gas yang dideteksi, kedua sensor tersebut akan digabungkan untuk mengetahui pencemaran udara. Bentuk sensor gas ditunjukan pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Sensor TGS 2442[10] Gambar 3 Sensor TGS 2106[11]

Struktur dari sensor terdapat pada Gambar 4 dan 5. Sensor Gas

CO

Sensor Gas NOx

penguat

penguat

Mikrokontroler Zigbee transmiter

Zigbee repeater Zigbee

(3)

SENTRA IV-89

Gambar 4 Struktur TGS 2442 [10] Gambar 5 Struktur TGS 2106 [11]

Nilai Rs dalam sensor TGS 2442 akan semakin meningkat seiring dengan banyaknya gas yang terdeteksi sehingga tegangan yang dihasilkan oleh sensor ini akan berbanding lurus dengan nilai Rs, sedangkan pada sensor TGS 2106 nilai Rs akan semakin menurun seiring dengan banyaknya gas yang terdeteksi sehingga tegangan berbanding terbalik dengan nilai Rs. Untuk mencari nilai Rs digunakan rumus[10][11]:

Untuk sensor TGS 2442,

RL

Vout

RL

Vc

Rs

(1)

dan untuk sensor TGS 2106,

RL

Vout

Vout

Vc

Rs

(2)

Dimana : Rs adalah Resistansi sensor (Ω) Vc adalah Catu daya (V) Vout adalah Tegangan output (V) RL adalah Resistansi output (Ω)

J7 TGS2442

1 2

3

4

R21

10K R23

300

VCC

Q2 2N2907

3

2

1

DATA CO

VCC

PULSE DATA CO

R20

300

PULSE HEATER CO

Q3 2N2222

3

2

1

6V 6V

J5 TGS2106

1

2

3

4

Vout NO

R11 100K

Gambar 6 Rangkaian sensor gas TGS 2442 Gambar 7 Rangkaian sensor gas TGS 2106

(4)

IV-90 SENTRA

Gambar 8 Rangkaian penguat

Setelah isyarat diproses oleh rangkaian penguat, kemudian diteruskan ke ADC. ADC yang digunakan adalah ADC internal dalam mikrokontroler. Rangkaian sistem minimum selengkapnya ditunjukan pada Gambar 9.

MI SO

Gambar 9 Rangkaiansistem minimum

Pada penelitian ini, piranti yang digunakan untruk transmisi adalah dengan mengunakan Teknologi Zigbee. Adapun produk yang digunakan adalah XbeePro. Keluaran Sistem minimum menjadi masukan Zigbee. Zig bee yang digunakan sebanyak 3 buah, yakni sebagai transmitter, repeater, dan receiver. Gambar 10 menunjukkan hasil desain untai transmisi.

(5)

SENTRA IV-91

Gambar 11 Antarmuka telemonitoring pencemaran udara

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pengujian dilakkan dengan mendekatkan peralatan dengan knalpot sepeda motor dan disel. Pengukuran dilakukan dengan dua instrumen, instrumen hasil produk penelitian dan instrumen gas analizer. Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan kinerja peralatan dari sisi akurasi dan jarak transmisi.

Tabel 1 Hasil pengujian

No Hasil Desain Gas Analizer

CO(PPM) N0x

(PPM)

CO(PPM) NOx(PPM)

1 8,7 1,6 10 2

2 7,7 0,7 8,7 0,6

3 6,9 0,9 7,1 1,1

4 4,7 0,7 5,3 0,8

5 9,7 0,6 10 0,8

6 8,9 0,9 9,4 1,5

7 5,9 0,8 6,1 1,3

8 7,2 0,6 7,2 0,9

9 10,1 1,4 10,2 1,9

10 9,4 1,5 9,8 2

Tabel 2 Hasil pengujian kinerja jangkauan

No Jarak (m) Transmisi

1 10 Berhasil

2 50 Berhasil

3 100 Berhasil

4 200 Berhasil

5 300 Berhasil

6 500 Berhasil

7 700 Berhasil

8 900 Berhasil

9 1100 Berhasil

10 1500 Berhasil

11 1700 Berhasil

12 2000 Berhasil

13 2100 Berhasil

(6)

IV-92 SENTRA

Tingkat akurasi peralatan dibandingkan dengan produk industri adalah 95% untuk pengukuran CO dan 88% untuk pengukuran NOx. Adapun kemampuan transmisi adalah 2,1 km dengan menggunakan 2 repeater.

Kesimpulan

Desain telemonitoring pencemaran udara, khususnya Gas CO dan Nox telah dijelaskan di atas. Beberapa elemen penyusunnya adalah sensor TGS 2442 dan Sensor TGS 2106, penguat, mikrokontroler serta Zigbee sebagai piranti transmisi. Dari hasil pengujian, peralatan bekerja dengan baik. Adapun akurasi peralatan 95% untuk pengukuran Karbon monoksida serta 88% untuk pengukuran Oksida Nitrogen. Kinerja transmisi mencapai 2,1 KM.

Referensi

[1] Menkes, 2009. Kepmenkes No 829/Menkes/SK/VII/1999

[2] Wardhana A.W. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta:Andi offset.2001

[3] Patil S, Singh J. Monitoring and Controlling of Hazardous Gases inside Vehicle and Alerting Using GSM Technology. International Journal Ijarcsse.2015; 5(1).

[4] Ramya V, Palaniappan B. Embedded system for Hazardous Gas detection and Alerting. International Journal of Distributed and Parallel Systems (IJDPS) . 2012;3(3)

[5] Padmapriya S. Design and Implementation of Wireless Gas Sensing Network for Preventing Industrial Calamity. International Journal of Advanced Research in Electronics, Communication & Instrumentation Engineering and Development. 2014;1(2)

[6] Kumar A et al. Application of Gas Monitoring Sensors in underground Coal Mines and Hazardour Areas. International Journal of Computer Technology and Electronics Engineering (IJCTEE). 2013;3(3).

[7] Gokulram K, Dhakshinamoorthy T. Intelligent Polluting Monitoring Using Wireless Sensor Network. International Journal of Research in Engineering and Technology. 2014;3(1).

[8] Abbaspour M, Mansouri N. City hazardous gas monitoring network. Journal of Loss Prevention in the Process Industries. 2015; 18(1) 481–487.

[9] Roseline R.A, Devapriya M, Sumathi P. Pollution Monitoring using Sensors and Wireless Sensor Networks : A Survey. International Journal IJAIM. 2007;2(7)

Gambar

Gambar 1 Blok diagram telemonitoring Gas CO dan NOx
Gambar 6 Rangkaian sensor gas TGS 2442      Gambar 7 Rangkaian sensor gas TGS 2106
Gambar 9 Rangkaian masukan Zigbee. Zig bee yang digunakan sebanyak 3 buah, yakni sebagai transmitter, repeater, dan Pada penelitian ini, piranti yang digunakan untruk transmisi adalah dengan mengunakan Teknologi Zigbee
Gambar 11  Antarmuka telemonitoring pencemaran udara

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, banyaknya pengunjung usia muda di alun-alun baiknya lebih diperhatikan pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang sesuai dengan karakteristik pengunjung

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat dikemukakan kesimpulkan sebagai berikut : metode bermain memberi pengaruh yang berarti terhadap kemampuan passing pemain SSB

ABSTRAK: Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove terbesar di dunia .Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I Bali telah memberikan penyuluhan

Pengaruh Variasi Kuat Arus Listrik dan Waktu Proses Electroplating Terhadap Kekuatan Tarik, Kekerasan dan Ketebalan Lapisan Pada Baja Karbon Rendah Dengan Krom, ³Jurnal

Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa proses tahapan diantaranya adalah persiapan bahan baku limbah ebi, persiapan larutan yang akan digunakan selama penelitian,

Keberadaan Letter C yang digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai alat bukti kepemilikan tanahnya, sebenarnya hanya merupakan alat bukti pembayaran pajak atas

Dan kita juga sudah mendefenisikan bahwakondisi Flat adalah kondisi ketika harga bergerak di antara lower dan upper BB SD 1, dankondisi Trending kita sebut jika harga bergerak di

Dari hasil analisis data, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan mengenai jerawat paling banyak berada dalam kategori kurang.. Penelitian