• Tidak ada hasil yang ditemukan

SELAMAT DATANG SURVEYOR KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN DESEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SELAMAT DATANG SURVEYOR KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN DESEMBER"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

GUSTI HASAN AMAN

27-29 DESEMBER 2017

SELAMAT DATANG

SURVEYOR KOMISI AKREDITASI RUMAH

SAKIT

(2)

PROFIL

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN

2

(3)

IDENTITAS RUMAH SAKIT

3 q Nama Rumah Sakit : RSGM GUSTI HASAN AMAN

PROV. KALSEL

q Alamat : Jalan Simpang Ulin No.28

q Kecamatan : Banjarmasin Tengah

q Kota : Banjarmasin

q Provinsi : Kalimantan Selatan

q Telepon/Fax : (0511) 3260818

q Kelas Rumah Sakit : Rumah Sakit Khusus KLAS B

(503/816/KP2T/VII/2015)

(4)

4

SEJARAH

RSGM GUSTI HASAN AMAN

Latar Belakang Pendirian:

1. Nilai DMF-T masyarakat Kalsel yang sangat tinggi

2. Angka kelulusan di sekolah kedinasan rendah (Akpol, Akmil, dll.)

3. Tenaga dokter gigi sangat sedikit dan belum merata di semua faskes

Tahun 2009

Persiapan pembangunan gedung RSGM

Tahun 2013

Pembangunan gedung RSGM selesai Diresmikan

Tanggal 14 Agustus 2013 (gratis selama 2 tahun)

9 September 2014

Ijin sementara RSGM

Surat Izin Operasional

RSGM GHA

No.503/816/KP2T/VII/2015

Dibuka untuk masy umum

Perda kalsel no.3 tahun 2015 Maret 2015

Satu-satunya RSGM di Pulau Kalimantan 4

(5)

DASAR-DASAR LANDASAN HUKUM RSGM GUSTI HASAN AMAN

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 012 Tahun 2013 tentang “Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas

Unsur-unsur organisasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan”

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Pelayanan Rumah Sakit;

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2013 tentang “Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja RSGM Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan

Selatan”

Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0421/KUM/2013 tentang “Pemberian nama

bangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman

Provinsi kalimantanSelatan” 5

(6)

6

(7)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSGM GUSTI HASAN AMAN

1) Melaksanakan upaya kesehatan gigi dan mulut secara

berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya pencegahan, pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit gigi dan mulut.

2) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan.

1) Pelayanan medis gigi dasar dan spesialistik Penunjang medis dan asuhan keperawatan gigi

2) Pelayanan kesehatan gigi rujukan, Pendidikan, pelatihan dan

pengembangan tenaga kesehatan 3) Penyusunan anggaran dan

pengelolaan keuangan

4) Penyusunan program, rekam medis dan informasi

5) Pengelolaan urusan

ketatausahaan dan hukum kemasyarakatan

7

TUGAS FUNGSI

(8)

VISI DAN MISI

8

(9)

Pembangunan Jangka Menengah

(RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan) Tahun 2016 – 2021 yaitu :

“KALSEL MAPAN (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari

dan Berdaya Saing”

1)Mendukung visi dan pembangunan MISI

kesehatan daerah dengan melaksanakan pelayanan dan asuhan dental dari tingkat yang sederhana hingga tingkat spesialistik dengan standar pelayanan internasional.

2)Melaksanakan fungsi sebagai rumah sakit akademik bagi pendidikan bidang

kedokteran gigi dengan prinsip Evidence Based.

9

VISI

“MENJADI RSGM PENDIDIKAN YANG MANDIRI,

TERKEMUKA DAN PUSAT RUJUKAN YANG PROFESIONAL DI KALIMANTAN SELATAN”

GUSTI HASAN AMAN RSGM

VISI DAN MISI

KALIMANTAN SELATAN

(10)

MOTTO

Melayani dengan Sepenuh Hati

10

(11)

DENAH RSGM GHA

Source : Google Maps 11

(12)

PROFIL FISIK RSGM GHA

• Berdiri di atas Luas Lahan 4.486 m

2

• Luas Bangunan 10.983 m

2

Memiliki batas-batas sebagai berikut :

• Sebelah utara dan selatan : RSUD Ulin

• Sebelah timur : Jl. Simpang Ulin

12

(13)

KETERSEDIAAN SDM

13

(14)

JENIS TENAGA PNS Non PNS MOU JUMLAH

drg. Spesialis Prostodonsia 0 0 1 1

drg. Spesialis Bedah Mulut 0 0 1 1

drg. Spesialis Periodonsia 1 0 0 1

drg. Spesialis Konservasi Gigi 1 1 1 3

drg. Spesialis Ortodonsia 1 1 2 4

drg. Spesialis Pedodonsia 0 0 1 1

drg. Spesialis Penyakit Mulut 0 0 1 1

Spesialis anastesi 0 0 1 1

Dokter Umum 1 0 0 1

Dokter Gigi Umum 5 8 10 23

TOTAL 51 38 17 37

14

(15)

JENIS TENAGA PNS Non PNS MOU JUMLAH

Perawat Umum 5 3 0 8

Perawat Gigi 11 10 0 21

Apoteker 1 1 0 2

Asisten Apoteker 3 2 0 5

Perekam Medis 1 2 0 3

Radiografer 1 2 0 3

Elektronika Medis 1 0 0 1

Analis Kesehatan 2 1 0 3

Tekniker Gigi 1 1 0 2

Staf Administrasi 9 0 0 9

Staf Keuangan 6 0 0 6

Tenaga kebersihan 0 20 0 20

Tenaga keamanan 0 12 0 12

Tenaga supir 0 1 0 1

TOTAL 51 38 17 96

TOTAL SELURUH PEGAWAI 133

15

(16)

JENIS PELAYANAN

PELAYANAN KESEHATAN

UGD (24 JAM)

RAWAT JALAN

KLINIK INTEGRASI

RAWAT INAP

BEDAH MINOR

BEDAH MAYOR (UJI COBA)

PENUNJANG

GIZI

LABORATORIUM KLINIK

•LABORATORIUM DENTAL

•VC PENUNJANG

FARMASI

RADIOLOGI

•REKAM MEDIS

•Central Sterilization Unit (CSU)

PELAYANAN

16

(17)

PELAYANAN RAWAT JALAN

17

• DOKTER GIGI UMUM Poliklinik Umum

• SPESIALIS BEDAH MULUT

• SPESIALIS PERIODONSIA

• SPESIALIS KONSERVASI GIGI

• SPESIALIS ORTODONSIA

• SPESIALIS PEDODONSIA

• SPESIALIS PROSTODONSIA

• SPESIALIS PENYAKIT MULUT

Poliklinik Spesialis

(18)

PELAYANAN RAWAT INAP

18

FASILITAS RAWAT INAP

• 1 (satu) Ruang Kelas 1 (Lantai 3)

• 1 (Satu) Ruang Kelas 1 (Lantai 5)

• 6 (Enam) Ruang Kelas 1 (Lantai

5) (Ruangan dipinjam oleh RSUD

Ulin)

(19)

PELAYANAN BEDAH SENTRAL

Penggunaan sedang dalam

proses persiapan

dengan Spesialis

Anastesi

19

(20)

RENCANA

PENGEMBANGAN

20

(21)

OPTIMALISASI LAYANAN YANG SUDAH BERJALAN

UGD 24 JAM

Unit RAWAT KALAN

Unit KLINIK INTEGRASI

Unit RAWAT INAP

Unit

RADIOLOGI UNIT FARMASI

& BAHAN KEDOKTERAN GIGI

LABORA TORIUM DENTAL

LABORA TORIU M KLINIK

CSU

OPERASIONALISASI LAYANAN YANG BELUM BERJALAN

DAPUR DAN GIZI UNIT BEDAH SENTRAL (UJI COBA)

2 0 1 7

Ø PROMOSI Ø AKREDITASI Ø PENINGKAT

AN VOLUME SDM &

SARPRAS

Ø KERJASAMA Ø PROMOSI Ø AKREDITASI Ø PENINGKATAN

VOLUME SDM

& SARPRAS

JANGKA PENDEK (2017)

21

(22)

JANGKA PANJANG 5 TAHUN

(2018-2021)

ü PENETAPAN RSGM PENDIDIKAN ü KLASIFIKASI RSGM TIPE A

22

(23)

UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

23

(24)

STRUKTUR ORGANISASI PMKP

24

TIM

MANAJEMEN RESIKO DAN K3

TIM MUTU

TIM KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

PIC PIC PIC

KETUA TIM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN

PASIEN

DIREKTUR

SEKRETARIS

(25)

PANITIA MUTU MEMILIH INDIKATOR UTAMA

(DELBEQ) 6 INDIKATOR KESELAMATAN

PASIEN

9 INDIKATOR AREA KLINIS

9 INDIKATOR MANAJEMEN AREA

PJ UNIT KERJA MENENTUKAN INDIKATOR MUTU UNIT KERJA

PENETAPAN INDIKATOR UTAMA

25

(26)

Data Indikator

Pencatatan Buku Registrasi

Rekap Data Bulanan

Analisa dan Evaluasi

Laporan

Disposisi dan RTL

Laporan

Validator PIC

TIM PMKP

DINKES PROV

KALSEL BIRO

ORGANISASI

DIREKTUR

UNIT KERJA

ALUR DATA DAN LAPORAN INDIKATOR MUTU UNIT KERJA

26

(27)

9 INDIKATOR

AREA KLINIS

27

(28)

28

INDIKATOR AREA KLINIK

JANUARI s/d JULI

(29)

No Indikator Kode Indikator Penilaian

Mutu Standar Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Keterangan 1 Asesmen Pasien IAK – 1 Asesmen awal pasien

emergency 100% 88% 87% 89% 83% 88% 88% 100% Mencapai

Standart

2 Pelayanan

Laboratorium IAK – 2

Waktu tunggu hasil pelayanan

laboratorium, pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik ≤ 120 menit

≤ 140 menit

30 Menit

60 Menit

64 Menit

55 Menit

47 Menit

39 Menit

37 Menit

Mencapai Standart

3 Pelayanan Radiologi IAK – 3

Waktu tunggu hasil pemeriksaan foto periapikal untuk pasien rawat jalan

≤30 menit

≤ 30 menit

15 Menit

15 Menit

15 Menit

16 Menit

15 Menit

16 Menit

16 Menit

Mencapai Standart

4 Prosedur-prosedur

bedah IAK – 4 Angka

ketidaklengkapan informed consent

≤ 2 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Mencapai Standart

5

Penggunaan Antibiotik dan pengobatan lainnya

serta pelayanan farmasi IAK – 5

Penulisan resep obat sesuai formularium

oleh dokter 100% 98,03

% 100% 98,95

%

98,39

%

99,10

% 100% 100% Mencapai Standart

6

KesalahanMedikasi (Medication Error) &

KNC

IAK - 6

Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Mencapai Standart 7 Penggunaan anestesi

dan sedasi IAK – 7

Kelengkapan

asesmen pre anastesi pasien Bedah Minor

100% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% Mencapai Standart

8 Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan tentang pasien

IAK –8

Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik pasien baru ≤ 30 menit pada

pelayanan rawat jalan

≤ 30 menit

13 Menit

14 Menit

14 Menit

12 Menit

12 Menit

11 Menit

11 Menit

Mencapai Standart

9

Pencegahan dan pengendalian, pengawasan, serta pelaporan infeksi

IAK – 9 Infeksi Luka Operasi ≤ 2% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Mencapai Standart

INDIKATOR AREA KLINIK (Jan – Juli)

29

29

(30)

INDIKATOR

AREA KLINIK REVISI

AGUSTUS s/d NOVEMBER

30

(31)

INDIKATOR AREA KLINIK AGUSTUS s/d NOVEMBER

No Indikator Kode Indikator Penilaian Mutu Standar

1 Asesmen Pasien IAK – 1Asesmen awal medis lengkap dalam 24

jam pada pasien RJ 100%

2 Pelayanan Laboratorium IAK – 2Tidak adanya kesalahan pemberian

hasil pemeriksaan laboratorium 100%

3 Pelayanan Radiologi IAK – 3Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen

Periapikal ≤ 2%

4 Prosedur-prosedur bedah IAK – 4Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

di Bedah Minor 100%

5

Penggunaan Antibiotik dan

pengobatan lainnya serta pelayanan farmasi

IAK – 5 Penulisan resep sesuai formularium 100%

6 KesalahanMedikasi (Medication Error)

& KNC IAK - 6 Kejadian Nyaris Cedera peresepan Obat 100%

7 Penggunaan anestesi dan sedasi IAK – 7 Reaksi Anestesi ≤ 6%

8 Ketersediaan, isi dan penggunaan

catatan tentang pasien IAK – 9Waktu Penyediaan Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan

≤ 10 menit 9 Pencegahan dan pengendalian,

pengawasan, serta pelaporan infeksi

IAK –

10 Infeksi Luka Operasi ≤ 2%

31

(32)

1. Asesmen awal medis lengkap dalam 24 jam pada pasien Rawat Jalan ( 100%)

Analisa:

Asesmen awal medis lengkap dalam 24 jam pada pasien Rawat Jalan pada bulan Agustus belum memenuhi standar, yang disebabkan kurangnya komitmen staf medis untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan meskipun pemeriksaan telah dilakukan

.

Analisa:

Pada bulan agustus sampai dengan November mengalami peningkatan walaupun belum memenuhi standar disebabkan kurangnya komitmen staf medis untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan meskipun pemeriksaan telah dilakukan.

32

(33)

TINDAK LANJUT

IAK 1. Asesmen awal medis lengkap dalam 24 jam pada pasien Rawat Jalan

PLAN Mencapai target sesuai standar 100%

DO • Sosialiasi asesmen awal medis pasien baru di rawat jalan

• Bekerjasama dengan komite medik untuk menghimbau staf medis melengkapi asesmen awal medis pasien baru di rawat jalan

• Pemberian teguran oleh pimpinan

STUDY • Input: Dokter belum mengisi asesmen awal medis dengan lengkap dalam 24 jam

• Proses: sosialisasi cara pengisian

• Output: Dokter mengisi asesmen awal medis dengan lengkap dalam 24 jam ACTION • Memberikan materi cara pengisian asesmen awal medis pasien baru

• Mengadakan rapat koordinasi dengan komite medik mengenai himbauan kepada staf medis untuk melengkapi asesmen awal medis dalam 24 jam

• Pemanggilan staf medis yang tidak mentaati standar pengisian asesmen awal medis secara lisan oleh direktur

33

(34)

2. TIDAK ADANYA KESALAHAN PEMBERIAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( 100%)

Analisa:

Pelayanan laboratorium menunjukan tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium pada bulan agustus, september, oktober , November

telah memenuhi standar. 34

(35)

3. ANGKA KEJADIAN KEGAGALAN PELAYANAN RONTGEN PERIAPIKAL (≤ 2%)

Analisa:

Pada bulan Agustus sampai sampai november belum memenuhi standar dan pencapaian masih naik turun. Hal ini disebabkan kurangnya upaya petugas dalam peningkatan mutu melalui pelaksanaan prosedur sesuai standar dan peningkatan komunikasi efektif

35

(36)

TINDAK LANJUT

IAK 3. Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen Periapikal ≤ 2 %

PLAN Mencapai target sesuai standar ≤ 2 % untuk angka kejadian kegagalan pelayanan Radiologi foto Periapical

DO • Memperjelas komunikasi antara radiografer dan pasien

• Mengolah hasil gambaran agar tidak terlalu putih

STUDY • Input: Antara Radiografer dan pasien diharapkan lebih berkomunikasi dengan baik.

• Proses: Radiografer menjelaskan kepada pasien tahapan pemeriksaan dengan jelas dan kendala – kendala yang dihadapi ketika pemeriksaan.

• Output: Angka kesalahan foto periapikal berkurang.

ACTION

Memberikan informasi dan edukasi tentang kendala yang akan dihadapi ketika pemeriksaan untuk selalu mengikuti instruksi operator dengan cara Memperjelas

komunikasi antara radiografer dan pasien agar pada saat pengambilan foto film ditahan dengan baik dengan telunjuk, tidak bergerak dan akan ada rasa sakit karena penekanan film foto kedasar lidah.

• Pemberian faktor eksposi yang sesuai agar tidak under eksposi (terlalu putih)

36

(37)

IAK 4. TIDAK ADANYA KEJADIAN OPERASI SALAH SISI DI BEDAH MINOR ( 100%)

Analisa:

Pada bulan agustus sampai november sudah memenuhi Standart. Hal ini disebabkan sudah adanya komitmen staf medis dalam ketelitian dalam memperhatikan regio sebelum operasi.

37

(38)

IAK 5. KEPATUHAN PENULISAN RESEP SESUAI FORMULARIUM 100%

Analisa:

Walaupun ada trand naik turun dari bulan sebelumnya, penulisan resep obat sesuai

formularium oleh dokter dari bulan agustus sampai november sudah memenuhi standar.

Hal ini bisa tercapai karena adanya komitmen dari para dokter untuk meresepkan obat

sesuai formularium. 38

(39)

IAK 6. TIDAK ADANYA KEJADIAN NYARIS CEDERA PERESEPAN OBAT 100%

Analisa:

Kejadian nyaris cedera peresepan obat pada bulan agustus sampai november sudah memenuhi target. Adanya ketelitian unit farmasi dalam pemberian resep diharapkan pencapaian dapat dipertahankan.

39

(40)

IAK 7. Reaksi Anastesi ≤6

Analisa:

Reaksi anastesi dari bulan Agustus sampai november sudahmemenuhi standar.

Sudah adanya komitmen petugas medis dalam melakukan anamnesa sebelum tindakan anestesi.

40

(41)

IAK 8. WAKTU PENYEDIAAN REKAM MEDIK PELAYANAN RAWAT JALAN

≤ 10 MENIT

Analisa :

Waktu penyediaan rekam medik pelayanan rawat jalan dari bulan agustus sampai dengan november selalu mengalami peningkatan dan telah memenuhi standar.

Adanya komitmen dari petugas rekam medis dalam menyediakan rekam medik kurang dari 10 menit.

41

(42)

IAK 9. INFEKSI LUKA OPERASI (≤ 2%)

Analisa:

Infeksi luka operasi dari bulan agustus sampai dengan november sudah memenuhi standar.

Karena adanya kepatuhan staf bedah minor dalam melaksanakan tindakan operasi.

42

(43)

KESIMPULAN

INDIKATOR AREA KLINIK AGUSTUS s/d NOVEMBER

No Indikator Kode Indikator Penilaian Mutu Standar Agustus Septembe

r Oktober November Kesimpulan 1 Asesmen Pasien IAK – 1

Asesmen awal medis lengkap dalam 24 jam pada pasien

RJ 100% 13% 18% 20% 65% BELUM

TERCAPAI 2 Pelayanan Laboratorium IAK – 2

Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan

laboratorium 100% 100% 100% 100% 100% TERCAPAI

3 Pelayanan Radiologi IAK – 3 Kejadian kegagalan

pelayanan Rontgen Periapikal ≤ 2% 16,4% 5,1% 6% 13,7%

BELUM TERCAPAI

4 Prosedur-prosedur bedah IAK – 4

Tidak adanya kejadian operasi salah sisi di Bedah

Minor 100% 100% 100% 100% 100% TERCAPAI

5 Penggunaan Antibiotik dan pengobatan lainnya serta pelayanan farmasi

IAK – 5 Penulisan resep sesuai

formularium 100% 99,70% 98,50% 98% 100% TERCAPAI

6 KesalahanMedikasi

(Medication Error) & KNC IAK - 6

Kejadian Nyaris Cedera

peresepan Obat 100% 100% 100% 100% 100% TERCAPAI

7 Penggunaan anestesi dan

sedasi IAK – 7 Reaksi Anestesi ≤ 6% 0% 0% 0% 0% TERCAPAI

8

Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan

tentang pasien IAK – 9

Waktu Penyediaan Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan

≤ 10

menit 9menit 9menit 8menit 8menit TERCAPAI

9

Pencegahan dan pengendalian, pengawasan, serta pelaporan infeksi

IAK – 10 Infeksi Luka Operasi ≤ 2% 0% 0% 0% 0% TERCAPAI

43

(44)

EVALUASI INDIKATOR DESEMBER

Capaian IAK-2, IAK-4, IAK-6 sudah mencapai Standart selama 4 bulan. Dilakukan pemilihan indikator baru dengan cara delbeq, didapatkan hasil:

44

IAK-2 : Angka kesalahan pengambilan Sample

IAK-4 : Tidak adanya kejadian salah Tindakan pada operasi

IAK- 6 : Angka kejadian kesalahan pemberian obat

(45)

9 INDIKATOR

AREA MANAJERIAL

45

(46)

INDIKATOR AREA MANAJERIAL

JANUARI s/d JULI 2017

46

(47)

AWAL (DIREVISI)

IAM JANUARI –JULI 2017

NO INDIKATOR KODE STANDAR BULAN

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli CAPAIAN

1 Ketersediaan Obat Emergensi di ruangresusitasi IGD IAM-1 100% 67% 67% 83% 92% 92% 92% 92% Belum tercapai Ketersediaan Alat Kesehatan Emergensi di

ruang resusitasi IGD 100% 86% 86% 95% 95% 95% 95% 95% Belum

tercapai

2 Ketepatan waktu penyampaian keuangan sesuai pedoman akuntansi RS (PARS) IAM-2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Tercapai

3 Kejadian tertusuk jarum suntik IAM-3 < 2% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Tercapai

4 Utilisasi peralatan kedokteran canggih

dental impla nt IAM-4 < 2% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Tercapai

5 Survey kepuasan pasien menggunakan indeks Kepuasan Masyarakat IAM-5 80% 76.9% 78.80% 78.80% Belum tercapai

6 Kepuasan dokter IAM-6 100% 67.20% 86.6% Belum

tercapai 7 Trend 10 besar diagnosis dan data demografi yang bersangkutan IAM-7 None

8 Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat jalan di kasir IAM-8 < 1jam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Tercapai

9 Kepatuhan petugas medis dalam menggunakan alat pelindung diri IAM-9 100% 54% 57% 57% 57% 80% 80% 82% Belum tercapai

47

(48)

9 INDIKATOR AREA MANAJERIAL REVISI

AGUSTUS s/d NOVEMBER

48

(49)

NO INDIKATOR KODE STANDAR

1 Ketersediaan Obat di RS IAM-1 100%

2 Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji Berkala IAM-2 100%

3 Kejadian Tertusuk Limbah Benda Tajam Infeksius IAM-3 < 2%

4 Pemeliharaan Kompresor Sentral IAM-4 100%

5 Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan/ 3 bln IAM-5 80%

6 Tingkat Kepuasan Pegawai / 3 bln IAM-6 80%

7 Demografi pasien dan Diagnosis Klinis IAM-7 None

8 Ketepatan Waktu Pemberian Jasa Medis (insentif) IAM-8 100%

9 Kepatuhan Penggunaan APD pada Tenaga Kesehatan IAM-9 100%

REVISI

IAM AGUSTUS –NOVEMBER 2017

49

(50)

IAM-1

Ketersediaan Obat Di RS

Analisa : sudah mencapai standar ketersediaan obat di rumah sakit

• Tindak lanjut : mempertahankan capaian

50

(51)

IAM-2

KETEPATAN WAKTU PENGURUSAN GAJI BERKALA

Analisa : sudah mencapai standar untuk ketepatan kepengurusan gaji berkala

• Tindak lanjut : mempertahankan capaian

51

(52)

IAM-3

KEJADIAN TERTUSUK LIMBAH BENDA TAJAM INFEKSIUS

Analisa : Kejadian tertusuk limbah jarum suntik belum memenuhi standar dengan persentase melebihi target (yang seharusnya dibawah 2% ) yaitu 4% dengan 1 kali kejadian tertusuk pada tenaga kebersihan sehingga

52

(53)

TINDAK LANJUT

IAM-3 KEJADIAN TERTUSUK LIMBAH BENDA TAJAM INFEKSIUS

PLAN Mencapai target sesuai standar ≤ 2% untuk Kejadian tertusuk limbah benda tajam infeksius.

DO • Sosialisasi kepada petugas pengumpul limbah benda tajam.

• Pelaporan dan pencatatan data oleh pic.

• Data dilaporkan ke tim IPCN.

• Tim IKP membuat laporan ke manajemen agar dapat ditindaklanjuti.

STUDY • Input: pelaporan dan pencatatan oleh pic,

• Proses: Data dilaporkan ke tim IPCN.

• Output: berkurangnya pegawai yang tertusuk limbah benda tajam infeksius.

ACTION • Rapat dan edukasi tiap hari pentingnya penggunaan APD.

• Pengumpulan data oleh pic per bulan

• Pelaporan tim IPCN ke tim IKP agar tim IKP membuat laporan ke bagian manajemen.

• Bagian manajemen segera membuat MOU agar insiden tertusuk limbah benda tajam berkurang.

53

(54)

IAM-4

PENGECEKAN PEMELIHARAAN PERALATAN KOMPRESOR SENTRAL

Analisa : sudah mencapai standar pemeliharaan kompresor sentral

• Tindak lanjut : mempertahankan capaian

54

54

(55)

IAM-5

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN

Analisa : sudah mencapai standar untuk kepuasan pasien. Pengambilan data berikutnya dilakukan bulan Desember

• Tindak lanjut : mempertahankan capaian 55

(56)

IAM-6

ANGKA KEPUASAN STAF

Analisa : sudah mencapai standar

• Tindak lanjut : mempertahankan capaian

56

(57)

IAM-7

TREND 10 BESAR DIAGNOSIS

&

DATA DEMOGRAFI YANG BERSANGKUTAN

57

(58)

58

(59)

59

(60)

60

(61)

168

53 51

39 36

23 31

20 27 29

127

102

81

59 51 50

36 44 28

13 0

20 40 60 80 100 120 140 160 180

10 Penyakit Terbanyak Berdasarkan

Jenis Kelamin November 2017

Laki-Laki Perempuan

61

(62)

0 10 20 30 40 50 60

70

10 Penyakit Terbanyak Berdasarkan Alamat September 2017

Banjarmasin Utara Banjarmasin Tengah Banjarmasin Timur Banjarmasin Selatan Banjarmasin Barat Lainnya

62

(63)

63

(64)

64

(65)

IAM-8

KETEPATAN PEMBERIAN JASAMEDIS PROFESI PER 3 BULAN

< TANGGAL 10

65

(66)

TINDAK LANJUT

IAM-8 KETEPATAN PEMBERIAN JASAMEDIS PROFESI PER 3 BULAN< TANGGAL 10

PLAN • Mengevaluasi dalam pemberian jasa medis.

DO • Merencanakan rapattim jasa medis 3 bulan sebelum rencana pembagian jasa medis.

• Mengajukan hasil rapat ke manajemen.

• Bagian manajemen memberi disposisi ke bagian keuangan sehingga jasa medis dapat dibagi tepat waktu

STUDY • Input: Merencanakan rapat tim jasa medis 3 bulan sebelum rencana pembagian jasa medis.

• Proses: mengajukan hasil rapat ke manajemen agar pembagian jasa medis tepat waktu

• Output:jasa medis tepat waktu terbaginya.

ACTION • Mengadakan rapat koordinasi tim jasa medis

• Menganalisa hasil dari rapat ke bagian manajemen untuk ditindaklanjuti bagian keuangan.

• Bagian keuangan bekerja sama dengan tim jasa medis agar jasa medis dapat diberikan tepat pada waktunya.

66

(67)

IAM-9

KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PADA TENAGA KESEHATAN

Analisa : Kepatuhan tenaga kesehatan dalam menggunakan alat pelindung diri belum mencapai target 100% pada November capaian menjadi 79%.

67

(68)

TINDAK LANJUT

IAM-9 KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PADA TENAGA KESEHATAN

PLAN Mencapai target sesuai standar 100% untuk persentase Kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri DO • Pencatatan dan pelaporan oleh PIC

• Sosialisasi cara pakai APD yang tepat dan pentingnya memakai APD.

• Mengadakan surat pengajuan alat pelindung diri jika dalam pencatatan dan pelaporan alat – alat APD habis atau belum tersedia.

• Bagian pengadaan alat dan bahan kesehatan harus segera menindaklanjuti permintaan alat APD tersebut.

STUDY • Input: pelaporan dn pencatatan oleh pic, sosialisasi pentingnya penggunaan APD.

• Proses: surat pengajuan alat APD yang diperlukan harus segera diajukan

• Output: bagian pengadaan harus segera memproses permintaan dari pihak IPCN.

ACTION • Mengadakan rapat koordinasi bagian IPCN dengan bagian pengadaan serta Kasie penunjang medik dalam peningkatan pemenuhan alat dan bahan APD.

• Pertemuan dan edukasi ke seluruh pegawai RSGM.

• Surat telaah staf diajukan ke manajemen RSGM

• Bagian manajemen mendisposisi agar bagian pengadaan alat dan bahan kesehatan dapat menindaklanjuti telaah staf.

68

(69)

NO INDIKATOR KODE STANDAR BULAN KESIMPULAN

Agt Sep Okt Nov

1 Ketersediaan Obat di RS IAM-1 100% 96.22% 90.6% 94% 100% TERCAPAI

2 Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji Berkala IAM-2 100% 0% 0% 100% 100% TERCAPAI 3 Kejadian Tertusuk Limbah Benda Tajam

Infeksius IAM-3 < 2% 8% 4% 0% 4% BELUM

TERCAPA 4 Pemeliharaan Kompresor Sentral IAM-4 100% 38.7% 43.3% 83.3% 100% TERCAPAI

5 Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan/ 3 bln IAM-5 80% 87.6% Belum ada data

survey per 3 bulan TERCAPA 6 Tingkat Kepuasan Pegawai / 3 bln

IAM-6 80% 86.6% Belum ada data

survey per 3 bulan TERCAPA 7 Demografi pasien dan Diagnosis Klinis IAM-7 None

8 Ketepatan Waktu Pemberian Jasa Medis

(insentif) IAM-8 100% 0% Belum ada data

9 Kepatuhan Penggunaan APD pada Tenaga

Kesehatan IAM-9 100% 46% 56% 70% 79%

BELUM TERCAPA

KESIMPULAN

IAM AGUSTUS –NOVEMBER 2017

69

(70)

6 INDIKATOR

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

70

(71)

INDIKATOR AREA KESELAMATAN PASIEN

JANUARI s/d JULI2017

71

(72)

IAKP JANUARI – JULI 2017

NO INDIKATOR KODE INDIKATOR PENILAIAN MUTU STANDAR BULAN KESIMPUL

AN Jan Feb Mar April Mei Juni Juli

1 Ketepatan IdentifikasiApsien IAKP-1 Mencocokkan identitas melalui rekam medis pada ruang Integrasi 100% 70% 82% 89% 93% 95% 100% 100% TERCAPAI

2 PeningkatanKomunikasi Efektif IAKP-2 verbal order ditandatangani dokter pada ruang IGD 100% 38% 67% 61% 79% 76% 87% 100% TERCAPAI

3 Peningkatan

keamanan obat yang perlu di waspdai

IAKP-3 Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi di gudang obat farmasi dan poliklinik

100% 0% 0% 0% 0% 100% 100% 100% TERCAPAI

4 Kepastian tepat

lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi

IAKP-4 Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi

100% 25% 0% 50% 100% 100% 100% 100% TERCAPAI

5 Pengurangan resiko infeksi terkait layanan

kesehatan IAKP-5

Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan

metode 6 langkah dan 5 momen pada bedah minor0

100% 49% 49% 44% 44% 44% 44% 53% BELUM TERCAPAI

6 Pengurangan resiko cedera pasien akibat

terjatuh IAKP-6 menurunkan angka insiden pasien jatuh selama perawatan rawat

jalan di rumah sakit pada manula 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% TERCAPAI

72

(73)

INDIKATOR AREA KESELAMATAN PASIEN

REVISI

AGUSTUS s/d NOVEMBER

73

(74)

IAKP AGUSTUS – NOVEMBER 2017

NO INDIKATOR KODE INDIKATOR PENILAIAN MUTU STANDAR

1 Ketepatan Identifikasi

Pasien IAKP-1 Mencocokkan identitas melalui rekam medis pada poliklinik umum 100%

2 PeningkatanKomunikasi

Efektif IAKP-2 verbal order ditandatanganidokter pada unit farmasi 100%

3 Peningkatan keamanan obat yang perlu di

waspadai IAKP-3 Kepatuhan penyimpananobat high alert dan LASA/NORUM oleh farmasi

di gudang obat farmasi 100%

4 Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat

pasien operasi IAKP-4 Kepatuhan pelaksanaan prosedur tepat pasien yang akan dilakukan

tindakan operasi 100%

5 Pengurangan resiko infeksi

terkait layanan kesehatan IAKP-5

Persentase kepatuhan petugas bedah minor dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen

100%

6 Pengurangan resiko cedera

pasien akibat terjatuh IAKP-6 menurunkan angka insidenpasien jatuh selama perawatanrawat jalan

di rumah sakit pada anak-anak 100%

74

(75)

IAKP 1. Mencocokkan identitas melalui rekam medis pada poliklinik umum

Agustus September Oktober Nopember

Capaian 75% 90% 95% 97%

standart 100% 100% 100% 100%

75%

90% 95% 97%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Analisa : Identifikasi pasien di ruang poliklinik umum pada bulan Nopember 2017 belum memenuhi standar

menuhi standar 75

(76)

PLAN Mencapai target sesuai standar 100% untuk angka kelengkapan Identifikasi pasien pada poliklinik Integrasi rawat jalan

DO • Sosialiasi Identifikasi pasien pada poliklinik Integrasi rawat jalan

• Bekerjasama dengan Komite Medik dan Kepala Instalasi rawat jalan untuk menghimbau staf medis/paramedis untuk melakukan Identifikasi pasien dengan lebih teliti pada poliklinik Integrasi rawat jalan

• Pemberian teguran oleh pimpinan bagi staf medis/paramedis yang tidak mentaati aturan kelengkapan identifikasi pasien

STUDY • Input: Dokter dan perawat tidak menanyakan nama dan umur/tempat tanggal lahir pasien

• Proses: sosialisasi agar melakukan identifikasi pasien dan melakukan check list pada form yang disediakan

• Output: Dokter dan perawat menanyakan identitas pasien dan mencocokkannya dengan rekam medis ACTION • Memberikan format check list apa saja yang mesti ditanyakan pada pasien serta cek rekam medis sebagai

kelengkapan identifikasi pasien

• Mengadakan rapat koordinasi dengan komite medik dan kepala Instalasi rawat jalan mengenai himbauan kepada staf medis dan paramedis untuk identifikasi pasien

• Pemanggilan staf medis dan paramedis yang tidak mentaati peraturan tentang identifikasi pasien serta pengisian format check list identifikasi

Tindak Lanjut

IAKP 1. Mencocokkan Identitas Melalui Rekam Medis .Pada Poliklinik Umum

76

(77)

IAKP 2. Verbal order ditandatangani dokter pada unit farmasi

Analisa : Verbal order yang ditandatangani dokter pada unit farmasi bulan Nopember 2017 sudah memenuhi standar

77

(78)

IAKP 3. Kepatuhan penyimpanan obat high alert dan LASA oleh farmasi di gudang obat farmasi

Analisa : Kepatuhan penyimpanan obat high alert dan LASA oleh farmasi di gudang obat farmasi pada bulan Nopember 2017 sudah memenuhi standar memenuhi

standar 78

(79)

IAKP 4. Kepatuhan pelaksanaan prosedur tepat pasien yang akan dilakukan tindakan operasi pada bedah minor

Analisa : Kepatuhan pelaksanaan prosdur tepat pasien yang akan dilakukan operasi pada bedah minor bulan Nopember 2017 sudah memenuhi standar memenuhi standar

79

(80)

IAKP 5. Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah

dan 5 momen pada bedah minor

Analisa : Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen pada bedah minor bulan Nopember 2017 belum memenuhi standar

Tindak Lanjut : Perlu koordinasi dengan Tim PPI memenuhi standar 80

(81)

PLAN Mencapai target sesuai standar 100% untuk angka Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah 5 moment

DO • Sosialiasi tentang Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah 5 moment pada ruang Bedah Minor

• Bekerjasama dengan Komite Medis dan Komite Keperawatan untuk menghimbau para petugas kesehatan di ruang Bedah Minor untuk melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah 5 moment.

• Pemberian teguran oleh pimpinan bagi petugas kesehatan yang tidak mentaati aturan pelaksanaan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah 5 moment

STUDY • Input: Petugas kesehatan pada ruang Bedah Minor belum melaksanakan cuci tangan dengan metode 6 langkah 5 moment

• Proses: sosialisasi cuci tangan dengan metode 6 langkah 5 moment

• Output: Petugas kesehatan melaksanakan cuci tangan dengan metode 6 langkah 5 moment ACTION • Memberikan materi cara cuci tangan dengan metode 6 langkah 5 moment

• Mengadakan rapat koordinasi dengan Komite medik dan Komite keperawatan mengenai himbauan kepada Petugas kesehatan untuk melaksanakan cuci tangan dengan metode 6 langkah 5 moment

• Pemanggilan petugas kesehatan yang tidak mentaati peraturan cuci tangan dengan metode 6 langkah 5 moment

TINDAK LANJUT

IAKP 5. Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen pada bedah minor

81

(82)

IAKP. 6 Menurunkan angka insiden pasien jatuh.selama

….perawatan rawat jalan di rumah sakit pada anak-anak

Analisa : Menurunkan angka insiden pasien jatuh selama perawatan rawat jalan di rumah sakit pada anak-anak bulan Nopember 2017 sudah memenuhi

standarmemenuhi standar 82

(83)

KESIMPULAN

IAKP AGUSTUS – NOVEMBER 2017

NO INDIKATOR KODE INDIKATOR PENILAIAN MUTU STANDAR CAPAIAN

Agustus Sept Okt Nov 1 Ketepatan Identifikasi

Pasien IAKP-1 Mencocokkan identitas melalui rekam medis pada

poliklinik umum 100% 75% 90% 95% 97% BELUM

TERCAPAI 2 Peningkatan Komunikasi

Efektif IAKP-2 verbal order ditandatangani

dokter pada unit farmasi 100% 0% 100% 100% 100% TERCAPAI

3 Peningkatan keamanan obat yang perlu di

waspdai IAKP-3 Kepatuhan penyimpanan obat high alert oleh farmasi di

gudang obat farmasi 100% 0% 0% 100% 100% TERCAPAI

4 Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat

pasien operasi IAKP-4

Kepatuhan pelaksanaan prosedur tepat pasien yang akan dilakukan tindakan operasi

100% 0% 0% 33% 100% TERCAPAI

5 Pengurangan resiko infeksi terkait layanan

kesehatan IAKP-5

Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen pada bedah minor

100% 58% 64% 73% 82%

BELUM TERCAPAI

6 Pengurangan resiko cedera pasien akibat

terjatuh IAKP-6

menurunkan angka insiden pasien jatuh selama

perawatan rawat jalan di rumah sakit pada anak-anak

100% 100% 100% 100% 100% TERCAPAI

83

(84)

EVALUASI INDIKATOR DESEMBER

• 1. Capaian IAKP-6 sudah mencapai target

selama 4 bulan. Dilakukan pemilihan indikator baru dengan cara delbeq, didapatkan hasil

penurunan resiko jatuh pada pasien dewasa

84

(85)

PERBANDINGAN

UNSOED

GUSTI HASAN AMAN

85

(86)

Pada periode pemantauan 2017 telah didapatkan perbandingan data indikator mutu sebagai berikut :

NO KODE INDIKATOR

1 IAK – 1 Angka kelengkapan assessmen awal medis di Unit Pelayanan Umum 2 IAK – 3 Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen Periapikal

3 IAK – 9 Infeksi Luka Operasi

4 IAM - 5 Tingkat kepuasan pasien rawat jalan 5 IAM - 6 Tingkat kepuasan staf

6 IAKP - 1 Mencocokkan Identitas Melalui Rekam Medis di Poliklinik Umum 7 IAKP - 2 Verbal Order ditandatangani Dokter di Farmasi

8 IAKP - 5 Presentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 moment

9 IAKP - 6 Menurunkan Angka Insiden Pasien Jatuh Selama Perawatan Rawat Jalan di Rumah Sakit Pada Anak-Anak

86

(87)

Hasil kegiatan dan analisa

87

(88)

1. Angka kelengkapan asesmen awal medis di Unit Pelayanan Umum

• Dibandingkan RS Unsoed belum sesuai dengan standar, hal ini karena

kurang adanya

kepedulian dokter dan dokter gigi dalam pengisian lembar assemen awal medis.

Diharapkan kedepan assemen awal medis dapat terus ditingkatkan kelengkapannya agar sesuai dengan standar yang berlaku.

88

(89)

2. Angka pengulangan foto rontgen (periapikal dan panoramik)

• Dibandingkan RS Unsoed, angka pengulangan foto rontgen di RSGM masih cukup tinggi, hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain faktor expertise

(radiografer), faktor dari pasien (tidak sesuai arahan)

• Diharapkan untuk bulan selanjutnya angka pengulangan foto rontgen akan menurun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

89

(90)

3. Angka kejadian ILO

Angka kejadian ILO di RSGM Gusti Hasan Aman setiap bulan

dibandingkan

dengan RSGM Unsoed adalah sama dan sesuai standart. Hal ini disebabkan

pelaksanaan pelayanan

bedah sesuai

standar SPO. 90

(91)

4. Tingkat kepuasan pasien rawat jalan

• Tingkat kepuasan pasien rawat jalan di RSGM Gusti

Hasan Aman

dibandingkan

dengan RSGM

Unsoed adalah sama dan sesuai standar.

91

(92)

5. Tingkat kepuasan staf

Pada pelaksaan

program IAM

mengenai tingkat kepuasan staf sudah memenuhi standar di RSGM Gusti Hasan Aman sama dengan RSGM Unsoed.

92

(93)

6. Identifikasi pasien dengan tepat benar sebelum tindakan

Pada pelaksaan program SKP mengenai identifikasi pasien dengan tepat benar sebelum tindakan di RSGM Gusti Hasan Aman belum memenuhi standar dibandingkan dengan RSGM Unsoed. Diharapkan untuk bulan selanjutnya identifikasi pasien dengan

tepat dan benar akan

meningkat sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan. 93

(94)

7. Verbal Order yang di tanda tangani dokter di Farmasi

Program SKP Verbal Order yang di tanda tangani dokter di Farmasi dengan cara read back di RSGM Gusti Hasan Aman memenuhi standar sama dengan RSGM Unsoed karena sesuai standar hal ini disebabkan pelaksanaan verbal order sudah memakai read back sesuai standar SPO.

94

(95)

8. Presentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6

langkah dan 5 moment

ANALISA

•Perbandingan menunjukkan bahwa RSGM Unsoed lebih mendekati standar 100%

•Tindak lanjut PDSA harus

segera dilaksanakan agar hasil mutu dapat sesuai dengan

standar yang ditetapkan.

95

(96)

9. Menurunkan Angka Insiden Pasien Jatuh Selama Perawatan Rawat Jalan

Program SKP

menurunkan resiko pasien jatuh di RSGM Gusti Hasan Aman mengambil sampel anak – anak sudah memenuhi standar sama dengan RSGM Unsoed karena sesuai standar hal ini disebabkan pelaksanaan verbal order sudah memakai read back

sesuai standar SPO. 96

(97)

1. Sistem monitoring pelaporan indikator mutu lebih ditingkatkan sehingga peningkatan mutu dapat lebih membudaya.

2. Indikator mutu yang telah dibandingkan segera diinformasikan kepada semua petugas unit kerja melalui sosialisasi untuk motivasi kinerja anggota agar lebih meningkatkan pelayanan demi tercapainya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di RSGM Gusti Hasan Aman.

3. Data indikator yang sudah di bandingkan bisa dipublikasikan dan diinformasikan kepada seluruh anggota RSGM Gusti Hasan Aman.

4. Menanamkan kepada semua petugas unit bahwa peningkatan mutu agar sesuai dengan standar harus menjadi kebiasaan dan dapat menjamin keselamatan pasien dalam mendapatkan pelayanan di RSGM Gusti Hasan Aman.

Rekomendasi

97

(98)

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)

98

(99)

u MDGs:

u Kesepakatan 189 negara di dunia pada tahun 2000

u Mempercepat pengembangan manusia dan pemberantasan kemiskinan

u Disepakati 8 misi yang harus dicapai yang 3 diantaranya dilakukan di bidang pelayanan kesehatan

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS

MEMBERANTAS

KEMISKINAN & KELAPARAN MENCAPAI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR

MENINGKATKAN GENDER DAN PERSAMAAN HAK

WANITA

MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI

MENINGKATKAN KESEHATAN WANITA HAMIL

MEMBERANTAS HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT

LAINNYA

MEMASTIKAN KELANGSUNGAN LINGKUNGAN HIDUP

KEMITRAAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN

PEMBANGUNAN

99

(100)

• Millenium developments goals yang dipilih di RSGM GUSTI HASAN AMAN adalah pelayanan VC ( voluntary and

consuling) HIV AIDS

• Mengingat:

1. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sangat berisiko terhadap penularan HIV AIDS

2. Provinsi kalsel mempunya angka HIV yang cukup tinggi

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS

100

(101)

SASARAN

PENANGGULANGAN HIV/AIDS

TIM HIV/AIDS RSGM GHA SUDAH TERBENTUK

PENETAPAN KLINIK VC MENJADI KLINIK LINGUAL

PELAYANAN KLINIK VC LINGUAL BARU AKAN DIMULAI. KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN

DIANTARANYA SOSIALISASI DAN MENGIKUTI VC MOBILE BERSAMA DINKES

101

(102)

KEBIJAKAN PELAYANAN VC DI RSGM GHA

PEMERIKSAAN HIV DILAKUKAN PADA:

PASIEN DATANG SENDIRI SECARA SUKARELA

PASIEN DENGAN GEJALA HIV,

TUBERKULOSIS DAN HEPATITIS B / C

POPULASI KUNCI : WPS, LSL, PENASUN

SEMUA PASIEN REAKTIF à RUJUK RSUD ANSARI SALEH / RSUD ULIN

102

(103)

SOSIALISASI

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS

103

(104)

TERIMA KASIH

104

104

South Kalimantan

Jewelry of Borneo

Referensi

Dokumen terkait

Agar pemanfaatan sumberdaya alam di perairan pesisir Manokwari tetap berkelanjutan ( suistanable ) maka direkomendasikan perlu dilakukan peraturan daerah untuk tidak

Hasil inspeksi proses produksi bila terjadi penyimpangan telah ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi untuk menangani penyimpangan produk dengan melakukan tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan analisa deskriptif komparatif, yang memaparkan dan membandingkan data hasil belajar siswa

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BAPPENDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku terkait tentang hak, tanggung jawab, kewajiban,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang tahun

World wide web telah mengubah perkembangan pengembangan perangkat lunak yang pernah ada mulai dari pengaturan tampilan web site menggunakan HTML (Hypertext Markup Languange)