BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia atau sering disingkat SDM merupakan faktor yang sangat penting dari organisasi kelembagaan dan perusahaan. Sumber daya manusia juga menjadi kunci perkembangan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan penggerak utama di sebuah perusahaan yang berpotensi untuk berkembang dan secara aktif mendorong produktivitas untuk mencapai tujuan bisnisnya. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen organisasi yang menitikberatkan pada unsur sumber daya manusia.
Hal yang penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah mengenai kinerja karyawan. Menurut Simanjutak (2015) kinerja karyawan merupakan tingkatan pecapaian hasil atas tugas tertentu yang dilaksanakan. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas semakin besarlah prestasi kerja karyawan yang bersangkutan. Menurut Prawirosentono (2015) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka
upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Pengertian kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Mangkunegara (2015) pengertian kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan Dewi dan Darma (2017) menjabarkan bahwa kinerja karyawan yang diharapkan dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang baik serta jumlah pekerjaan yang sesuai dengan standar.
Persoalan mutu ini berkaitan dengan baik buruknya hasil yang dikerjakan oleh karyawan. Bila perilaku karyawan memberikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan oleh organisasi maka kinerja karyawan tergolong baik, begitu juga sebaliknya bila perilaku karyawan memberikan hasil pekerjaan yang kurang atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi maka kinerja karyawan dapat dikatakan kurang baik. Berdasarkan beberapa pengertian kinerja karyawan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa kinerja sebagai hasil yang dicapai oleh seorang karyawan selama periode waktu tertentu berdasarkan pekerjaan masingmasing yang telah ditentukan perusahaan. Seorang karyawan yang memiliki kinerja tinggi dapat mendukung tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Pada dasarnya kinerja seorang karyawan berbeda-beda satu sama lain. Hal ini dikarenakan setiap karyawan
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugas pekerjaannya. Kinerja karyawan bergantung pada kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Untuk menghasilkan kinerja yang tinggi, seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya harus didukung oleh keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan pekerjaannya. Menurut Mangkunegara (dalam Erri dan Fajri, 2018) Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pengertian kinerja menurut Moeheriono (2012), kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia atau kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan bisa dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik. Apabila komunikasi dalam bekerja antar karyawan terjadi tanpa ada permasalahan maka hal ini akan menjadi pendorong bagi karyawan untuk mencapai kinerja yang maksimal. Hasil penelitian Endratno dan Afrizal (2020) menunjukkan bahwa faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan antara lain adalah Disiplin kerja dan lingkungan kerja.
Disiplin kerja merupakan salah satu faktor penting dalam kinerja karyawan. Disiplin sangat berpengaruh untuk menentukan kelangsungan perusahaan dengan menjalankan peraturan peraturan perusahaan dan tata
tertib bagi karyawan. Menurut Rivai (2012), disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan.Menurut Hasibuan (2012), disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun, terus menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
Operasional perusahaan harus lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja yaitu kemampuan karyawan, ketepatan waktu, tanggung jawab yang tinggi, ketaatan terhadap aturan perusahaan dan sanksi terhadap pelanggaran disiplin. Pengawasan yang lebih ketat dalam upaya meningkatkan atau memperbaiki kinerja karyawan. Dengan adanya disiplin kerja yang baik dari karyawan seperti datang tepat waktu, melaksanakan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan maka akan dapat meningkatkan kinerja dari karyawan tersebut sehingga target perusahaan akan tercapai. Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing karyawan. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-estándar organisasional. Setiap karyawan harus mempunyai kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya sebab rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam pekerjaannya. Menurut Singodimedjo (dalam Syahyuni, 2018) mengatakan bahwa Disiplin adalah sikap kesediaan
dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan. Pada hasil penelitian Evanita (2013) menunjukkan bahwa disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Djab dan Ajlouni (2015) The Influence of Training on Employee Performance, Organizational Commitment and Quality of Medical Services at Jordanian Private Hospitals.
Pardede (2020) menunjukkan bahwa pengaruh pelatihan motivasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan Pt. Bento Pelangi Makmur.
Menurut penelitian terdahulu Yacinda(2014), lingkungan kerja yang tidak harmonis bagi karyawan akan dapat menimbulkan penurunan kinerja karyawan, sehingga karyawan akan merasa tidak betah dan bersemangat dalam menjalankan kewajibannya dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan. Di dalam pelatihan ini juga merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana karyawan dapat memperoleh dan mempelajari sikap, kemampuan, keahlian pengetahuan dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan atau performasi kerja. Menurut Rivai (2013) menjelaskan bahwa pelatihan merupakan proses sitematis untukmerubah perilaku karyawan dalam pencapaian tujuan organisasi secara umum. Program pelatihan erat hubungannya dengan kegiatan peningkatan kemampuan kerja karyawan saat ini. Pelatihan memiliki orentasi peningkatan
keahlian dalam kerja pegawai saat ini serta membantu pekerja untukmempunyai kemampuan dan keahlian dalam pelaksanaan tugas.
Dengan demikian pelatihan menjadi hal penting bagi perusahaan, yang membutuhkan pekerja dengan keterampilan yang baik. Kasmir (2016) berpandapat pelatihan adalah tahapan pembentukan dan persiapan karyawan dengan meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kemampuan dalam berperilaku profesional. Pada penelitian Aruan (2013) menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pham,et al.
(2020) The Role of Green Human Resource Management in Driving Hotel’s Environmental Performance: Interaction and Mediation Analysis. Olukarran dan Gunaseelan (2012) Study on The Impact of Work Environment on Employee Performance.
Menurut Sedarmayanti dalam Susanti (2015) tentang definisi lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan (Sutrisno, 2012). Hasil penelitian Hamdiyah, et al. (2016) menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Menurut Sunyoto 2015 lingkungan kerja merupakan komponen yang sangat penting ketika karyawan melakukan aktivitas bekerja. Lingkungan
kerja yang nyaman menyebabkan tingkat konsentrasi karyawan dalam bekerja meningkat, dan kondisi tsb menyebabkan tingkat produktivitas kerja karyawan meningkat. Marlin Brothers adalah perusahaan yang bergerak dibidang peternakan dan pengolahan ternak domba/kambing dan sapi.
Dirintis sejak tahun 2000 kemudian 2001 terbentuklah nama Marlin Brothers dan resmi menjadi PT pada tahun 2004. Hingga saat ini Marlin sudah mempunyai 4 cabang, yaitu di Nganjuk, Magelang, Garut dan Ambon.
Sales/Marketing merupakan karyawan yang bertugas dalam memasarkan produk perusahaan ke customer atau client. Seorang sales diharapkan mampu menguasai pekerjaan yang telah ditugaskan oleh perusahaan. Berdasarkan observasi dan wawancara singkat dengan manajer bahwa disiplin kerja merupakan salah satu masalah yang saat ini sedang di hadapi dalam perusahaan. Berikut ini adalah tabel target pencapaian sales/marketing selama 4 bulan terakhir
Tabel 1.1 Kinerja Sales/Marketing PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta bulan Januari-April 2022
BULAN TAR
GET
REALIS ASI
PERSENTASE PENCAPAIAN Januari
2022
200 250 125%
Februari 2022
200 160 80%
Maret 2022 150 115 76%
April 2022 100 56 56 %
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa selama 4 bulan pencapaian target kinerja karyawan mengalami fluktuasi. Perbedaan target pencapaian merupakan gambaran dari kinerja karyawan. Untuk meningkatkan kinerja karyawan diperlukan pelatihan kerja dan lingkungan kerja yang baik untuk menunjang skill karyawan serta kenyamanan dalam bekerja. Disiplin kerja juga memegang peranan penting dalam mencapai target kinerja karyawan, karena apabila disiplin seorang karyawan menurun maka dapat mempengaruhi target pencapaian perusahaan.
Karyawan merupakan aset penting dalam perusahaan, untuk dapat mencapai tujuan perusahaan diperlukan karyawan yang terampil. Pelatihan merupakan upaya untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan karyawan dalam bekerja. Selain disiplin kerja dan pelatihan, diperlukan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan, oleh karena itu perusahaan perlu membuat lingkungan di sekitar perusahaan sebaik mungkin.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti bermaksud untuk meneliti
“Pengaruh Disiplin Kerja, Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta”.
1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta?
2. Bagaimana pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta?
3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta?
4. Bagaimana pengaruh disiplin kerja, pelatihan kerja dan lingkungan kerja secara serempak terhadap kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta?
5. Di antara variable disiplin kerja, pelatihan kerja dan lingkungan kerja, variable manakah yang paling berpengaruh pada kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta?
1.3. Tujuan Penelitian
Setiap perumusan masalah, pastinya mengarahkan pada tujuan dari penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta.
4. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, pelatihan kerja dan lingkungan kerja secara serempak terhadap kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta
5. Untuk mengetahui pada variable yang paling berpengaruh pada kinerja karyawan PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini baik secara teoritis dan juga secara praktis. Antara lain yaitu:
1.4.1. Manfaat Teoritis
1. Bagi akademik, penelitian ini dapat memperkaya kepustakaan dan menyajikan informasi mengenai disiplin kerja, pelatihan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan terutama dalam bidang sumber daya manusia.
1.4.2. Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia terutama yang berubungan dengan disiplin kerja, pelatihan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Bagi Perusahaan
Bagi PT Marlin Brothers Indonesia di Yogyakarta, untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di perusahaan tersebut. Dan untuk hasilnya bisa dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan referensi untuk mengambil keputusan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan.