• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KETERSEDIAAN MIE INSTAN, UANG SAKU, DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP KONSUMSI MIE INSTAN DI SMPN 1 TEMBILAHAN HULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KETERSEDIAAN MIE INSTAN, UANG SAKU, DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP KONSUMSI MIE INSTAN DI SMPN 1 TEMBILAHAN HULU"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KETERSEDIAAN MIE INSTAN, UANG SAKU, DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA

TERHADAP KONSUMSI MIE INSTAN DI SMPN 1 TEMBILAHAN HULU

Oleh :

DESTY OCTAVIA 11980324427

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

2023

(2)

i SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KETERSEDIAAN MIE INSTAN, UANG SAKU, DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA

TERHADAP KONSUMSI MIE INSTAN DI SMPN 1 TEMBILAHAN HULU

Oleh :

DESTY OCTAVIA 11980324427

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

2023

(3)

ii HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Gizi, Ketersediaan Mie Instan, Uang Saku, dan Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Mie Instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu

Nama : Desty Octavia

NIM : 11980324427

Program Studi : Gizi

Menyetujui,

Setelah diuji pada tanggal, 10 Januari 2023

Pembimbing I Pembimbing II

drg. Nur Pelita Sembiring, M.K.M Novfitri Syuryadi, S.Gz, M.Si NIP. 19740714 200801 1 007 NIP. 19891118 201903 2 013

Mengetahui:

Dekan, Ketua,

Fakultas Pertanian dan Peternakan Program Studi Gizi

Dr. Arsyadi Ali, S.Pt, M.Agr.Sc drg. Hj. Nur Pelita Sembiring, M.K.M NIP. 19710706 200701 1 031 NIP. 19690918 199903 2 002

(4)

iii HALAMAN TIM PENGUJI

Skripsi Desty Octavia/11980324427 telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada Jurusan Gizi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang dilaksanakan pada:

Seminar Proposal

Hari/Tanggal : Selasa / 6 September 2022 Waktu : 09.30 s/d 10.30 WIB Tempat : GF.II.01

Tim Penguji : 1. drg. Hj. Nurpelita Sembiring, M.K.M 2. Novfitri Syuryadi, S.Gz., M.Si 3. Yanti Ernalia, M.P.H

4. Sofya Maya, S.Gz., M.Si Seminar Hasil

Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2022 Waktu : 13.00 s/d 14.00 WIB Tempat : GF.II.02

Tim Penguji : 1. drg. Hj. Nurpelita Sembiring, M.K.M 2. Novfitri Syuryadi, S.Gz., M.Si 3. Yanti Ernalia, M.P.H

4. Sofya Maya, S.Gz., M.Si Munaqasah

Hari/Tanggal : Selasa/10 Januari 2023 Waktu : 14.30 s/d 16.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Pimpinan

Tim Penguji : 1. Dr. Tahrir Aulawi, S.Pt., M.Si (Ketua) 2. drg. Hj. Nurpelita Sembiring, M.K.M (Sekretaris) 3. Novfitri Syuryadi, S.Gz., M.Si (Anggota) 4. Yanti Ernalia, M.P.H (Anggota) 5. Sofya Maya, S.Gz., M.Si (Anggota)

Tanggal Lulus : 10 Januari 2023

(5)

iv PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya berupa skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik apapun (sarjana, tesis, disertasi, dan sebagainya), baik di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim dosen pembimbing dan hak publikasi karya tulis ilmiah ini ada pada penulis, pembimbing 1 dan pembimbing 2.

3. Karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan pula di dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma hukum yang berlaku di perguruan tinggi dan Negara Republik Indonesia.

Pekanbaru, Januari 2023 Yang membuat pernyataan,

Desty Octavia 11980324427

(6)

v HALAMAN PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah Tugas Akhir Skripsi ini dapat terselesaikan dengan penuh rasa haru bahagia, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayah M. Arjuni, B.A. dan mama Nurhasanah, A.Ma. tercinta yang selalu memberikan motivasi dan menyiramkan kasih sayang yang begitu tulus serta selalu mendoakan setiap langkah saya.

2. Abang Suhendra, S.E., dan Dedek Permana, serta kakak Herty Amalia, S.E., tersayang yang telah memberikan semangat, motivasi, serta nasihat yang sangat bermanfaat.

3. Dr. Arsyadi Ali, S.Pt., M.Agr.Sc, selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberikan masukan serta arahan yang berguna selama masa perkuliahan.

4. Dr. Tahrir Aulawi, S.Pt., M.Si. selaku penasihat akademik yang telah memberikan nasihat dan motivasi serta bimbingan selama masa perkuliahan.

5. drg. Hj. Nurpelita Sembiring, M.K.M. selaku Ketua Program Studi Gizi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberikan bimbingan serta dukungan selama masa perkuliahan.

6. drg. Hj. Nurpelita Sembiring, M.K.M. dan Novfitri Syuryadi, S.Gz., M.Si, selaku dosen pembimbing pertama dan kedua yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dorongan, masukan, dan kritik serta saran yang sangat bermanfaat.

7. Dosen-dosen di Program Studi Gizi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberikan ilmu serta wawasan dan bimbingan semasa kuliah.

8. Kepala sekolah beserta guru-guru dari TK hingga jenjang SMA (TK Pertiwi 1 Tembilahan Kota, SDN 003 Tembilahan Kota, SMPN 1 Tembilahan

(7)

vi Hulu, dan SMAN 1 Tembilahan Hulu) yang telah mendidik serta memberikan ilmu yang bermanfaat.

9. Sahabat-sahabat GP, Eriska Wahyuni, S.Pd., Ria Dinda, Mila Hartati, Citra Kartika AW, Dheane Aprilisia Ariesta, Silvia Wulandari, Alvindra RP, dan Muhammad Latif yang telah memberikan semangat serta motivasi selama proses pembuatan skripsi.

(8)

vii RIWAYAT HIDUP

Pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan tingkat pertama di SMPN 1 Tembilahan Hulu dan tamat pada tahun 2015 di SMPN 1 Tembilahan Hulu. Pada Tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Tembilahan Hulu dan tamat pada tahun 2018. Pada tahun 2018 penulis melanjutkan pendidikan sebagai santri di Rumah Tahfidz Da’arut Tabshir Tembilahan.

Pada tahun 2019 melalui jalur SBMPTN diterima menjadi mahasiswi pada Program Studi Gizi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pada bulan Juli sampai Agustus tahun 2022 telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Tembilahan Kota, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Bulan September sampai November tahun 2022 telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Pondok Pesantren Teknologi Riau, Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, dan RSUD Puri Husada Tembilahan. Melaksanakan penelitian pada bulan November tahun 2022 di Tembilahan Kota.

Desty Octavia dilahirkan di Tembilahan Kota, Kabupaten Indragiri Hilir, Kecamatan Tembilahan, Provinsi Riau pada Tanggal 22 Oktober 2000. Penulis lahir dari pasangan bapak M.Arjuni, B.A. dan Ibu Nurhasanah, A.Ma., yang merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara. Masuk Sekolah Dasar di SDN 003 Tembilahan Kota dan tamat pada tahun 2012.

(9)

viii KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Hubungan Pengetahuan Gizi, Ketersediaan Mie Instan, Uang Saku, dan Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Mie Instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu drg. Hj. Nur Pelita Sembiring, M.K.M sebagai pembimbing I dan Ibu Novfitri Syuryadi, S.Gz, M.Si sebagai pembimbing II, serta Bapak Dr. Tahrir Aulawi, S.Pt.,M.Si. sebagai sebagai penasihat akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan motivasi hingga selesainya skripsi ini. Kepada seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis di dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, penulis ucapkan terima kasih dan semoga rekan- rekan semua mendapatkan balasan dari Allah SWT untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.

Pekanbaru, Januari 2023

Penulis

(10)

ix HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KETERSEDIAAN MIE INSTAN,

UANG SAKU, DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP KONSUMSI MIE INSTAN DI SMPN 1 TEMBILAHAN HULU

Desty Octavia (11980324427)

Di bawah bimbingan Nur Pelita Sembiring dan Novfitri Syuryadi

INTISARI

Mie instan merupakan salah satu makanan favorit warga Indonesia, terutama pada kalangan remaja. Mie instan yang dikonsumsi secara berlebihan akan berdampak buruk pada kesehatan. Banyak faktor yang mempengaruhi seorang individu mengonsumsi mie instan yaitu faktor pengetahuan, ketersediaan mie instan, uang saku, dan faktor pengaruh teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, ketersediaan mie instan, uang saku, dan pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi mie instan pada kalangan remaja khususnya pada siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 88 sampel. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi, ketersediaan mie instan, uang saku, dan pengaruh teman terhadap konsumsi mie instan pada siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu ditandai dengan nilai signifikansi p<0,05.

Kata kunci: mie instan, pengetahuan gizi, teman sebaya, uang saku

(11)

x THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL KNOWLADGE, AVAILABILITY OF INSTANT NOODLES, POCKET MONEY, AND THE INFLUENCE OF PEERS ON CONSUMPTION INSTANT NOODLES AT

SMPN 1 TEMBILAHAN HULU

Desty Octavia (11980324427)

Under guidance by Nur Pelita Sembiring and Novfitri Syuryadi

ABSTRACT

Instant noodles are one of Indonesians’ favorite foods, especially among adolescent. Overconsumed instant noodles in excess will have a negative impact on health. Many factors influence an individual to consume instant noodles, namely nutritional knowledge, availability of instant noodles, pocket money, and influence of peers. This study aimed to analyze relationship between nutritional knowledge, availability of instant noodles, pocket money, and the influence of peers on consumption of instant noodles at SMPN 1 Tembilahan Hulu. The design of this study was cross-sectional involving 88 samples. Data were analyzed using Chi-Square with p<0,05. The test result showed that there was a significant relationship between nutritional knowledge, availability of instant noodles, pocket money, and friend influence on instant noodle consumption at SMPN 1 Tembilahan Hulu with a significance value of p<0,05.

Keywords: instant noodle, nutritional knowledge, peers, pocket money

(12)

xi DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... viii

INTISARI ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I.PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Penelitian ... 4

1.3. Manfaat Penelitian ... 4

1.4. Hipotesis ... 4

II. KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1. Pengertian Mie Instan ... 5

2.2. Sejarah Mie Instan di Indonesia ... 5

2.3. Dampak Mengonsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan Tubuh ... 6

2.4. Kebiasaan makan (food Habit) ... 7

2.5. Penelitian Terdahulu ... 8

2.6. Kerangka Pemikiran ... 9

III. METODE PENELITIAN ... 10

3.1. Jenis Penelitian ... 10

3.2. Waktu Penelitian ... 10

3.3. Populasi dan Sampel ... 10

3.4. Bahan dan Alat Penelitian ... 11

(13)

xii

3.5. Variabel dan Definisi Operasional ... 11

3.6. Instrumen Penelitian ... 13

3.7. Jenis dan Sumber Data ... 13

3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 13

3.9. Teknik Analisis Data ... 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 16

4.2. Karakteristik Responden ... 17

4.3. Konsumsi Mie Instan ... 18

4.4. Pengetahuan Gizi ... 18

4.5. Ketersediaan Mie Instan ... 19

4.6. Uang Saku ... 20

4.7. Pengaruh Teman Sebaya ... 21

4.8. Hubungan Pengetahuan Gizi Terhadap Konsumsi Mie Instan ... 22

4.9. Hubungan Ketersediaan Mie Instan Terhadap Konsumsi Mie Instan ... 23

4.10. Hubungan Uang Saku Terhadap Konsumsi Mie Instan ... 24

4.11. Hubungan Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Mie Instan ... 25

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

5.1. Kesimpulan ... 27

5.2. Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28

LAMPIRAN ... 31

(14)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Penelitian Terdahulu ... 8

3.1. Variabel dan Definisi Operasional ... 12

4.1. Jenis Kelamin Responden ... 17

4.2. Konsumsi Mie Instan Siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu ... 18

4.3. Pengetahuan Gizi Siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu ... 19

4.4. Ketersediaan Mie Instan Siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu .... 20

4.5. Uang Saku Siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu ... 20

4.6. Pengaruh Teman Sebaya pada Siswa ... 21

4.7. Hubungan Pengetahuan Gizi Terhadap Konsumsi Mie ... 22

4.8. Hubungan Ketersediaan Mie Instan Terhadap Konsumsi Mie .. 23

4.9. Hubungan Uang Saku Terhadap Konsumsi Mie ... 24

4.10. Hubungan Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Mie ... 25

(15)

xiv DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Pemikiran ... 9 4.1. SMPN 1 Tembilahan Hulu Tahun 2010 ... 17 4.2. SMPN 1 Tembilahan Hulu Saat Ini ... 18

(16)

xv DAFTAR SINGKATAN

UIN Universitas Islam Negeri

WHO World Health Organization

WINA World Instant Noodles Association KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia TBHQ Tertiarybutylhydroquinone

MSG Monosodium Glutamat

ADI Acceptable Daily Intake

(17)

xvi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Hasil Analisis Deskriptif ... 31

2 Hasil Uji Normalitas ... 32

3 Hasil Uji Chi-square ... 33

4 Surat Keterangan Layak Etik ... 37

5 Surat Izin Riset ... 38

6 Lembar Persetujuan Responden ... 39

7 Kuesioner Pengetahuan Gizi ... 40

8 Kuesioner Konsumsi Mie Instan ... 42

9 Dokumentasi Penelitian ... 43

(18)

1 I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi merupakan aspek kehidupan manusia, dengan adanya teknologi, aktivitas dan hidup manusia lebih mudah, nyaman, menyenangkan dan manusiawi. Salah satu contoh teknologi adalah teknologi pangan yaitu pembibitan (rekayasa genetika), budidaya, pengolahan, pengepakan, dan penyimpanan.

Teknologi pangan memungkinkan mengonsumsi makanan sesuai selera, dimana dan kapan saja, dalam bentuk segar, awetan maupun olahan yang siap saji.

Dampak teknologi pangan yang memanjakan konsumen adalah munculnya sikap pragmatisme yang ingin serba cepat, efisien dan praktis dalam penyimpanan, penyiapan dan konsumsi. Kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi produk pangan ini dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang sudah semakin dinamis dikarenakan tuntutan pekerjaan atau customer yang semakin tinggi (Widodo, 2013).

Pangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti makanan. Makan merupakan kebutuhan utama manusia. Manusia mendapatkan energi untuk beraktivitas setiap harinya setelah makan. Makanan juga mempengaruhi metabolisme dalam tubuh. Metabolisme adalah keadaan suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, yang kemudian zat tersebut diproses secara kimia maupun secara mekanik yang kemudian berubah menjadi nutrisi, dan dari nutrisi tersebut berubah menjadi energi. Energi inilah yang akan digunakan sebagai tenaga penggerak untuk manusia melakukan berbagai kegiatannya (Widiyani, 2013).

Upaya untuk memenuhi kebutuhan energi yang baik melalui konsumsi makanan di sekolah kurang diterapkan pada remaja (Nurhidayati, 2017). Memilih makanan cepat saji seperti mie instan sebagai pilihan dalam mengatasi rasa lapar menjadi salah satu alternatif. Mie instan disukai banyak orang karena harganya yang murah dan mudah didapatkan, rasanya yang bervariasi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja dalam mengonsumsinya. Kandungan karbohidrat yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin dan mineral, tidak membuat remaja

(19)

2 mengurangi kebiasaan dalam mengonsumsi mie instan tersebut (Pratiwi, dkk, 2021).

Pola konsumsi sesorang dapat dipengaruhi beberapa hal yaitu uang saku, pengaruh teman sebaya, ketersediaan makanan, serta pengetahuan gizi yang mempengaruhi gaya hidup dan perilaku makan seseorang. Uang saku atau ekonomi sangat berpengaruh dalam pemilihan makan seseorang terutama pada remaja dikarenakan dengan uang saku, seorang remaja dapat membeli makanan dengan mudah tanpa memperdulikan zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut (Putri, 2017). Pengetahuan yang kurang juga menjadi pengaruh besar terhadap pola konsumsi makanan seseorang, hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga mengalami kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi (Baroroh dan Maslikhah, 2021). Tingkah laku seseorang juga termasuk dalam pemilihan makanan, hal ini dapat dipengaruhi oleh orang lain yang menjadi panutannya atau kelompok teman sebayanya. Mereka merasa nyaman dan puas apabila mereka melakukan hal yang sama seperti teman sebayanya (Banudi dan Imanuddin, 2017). Lingkungan atau teman sebaya juga memiliki peran penting dalam konsumsi sesorang dikarenakan waktu yang dihabiskan seseorang diluar rumah lebih banyak dan merasa sepaham dengan teman sebaya (Fitri, 2018).

Pada penelitian Arza, dkk (2014) yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi mie instan pada mahasiswa, mendapatkan hasil bahwa faktor yang paling berpengaruh pada konsumsi mie instan adalah pengaruh teman.

Kemudian ditemukan pula penelitian lainnya yang berjudul Determinan Konsumsi Mie Instan pada mahasiswa Universitas Sriwijaya, mendapatkan hasil bahwa faktor yang paling berpengaruh pada konsumsi mie instan adalah faktor lingkungan sosial (Utami, dkk, 2017). Pada penelitian terdahulu tersebut, bisa disimpulkan bahwa konsumsi mie instan sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau teman, terutama pada remaja yang masih mencari jati diri mereka sehingga mudah terpengaruh pada lingkungan.

Berdasarkan data World Instant Noodles Association (WINA), total konsumsi mie instan di Indonesia diperkirakan mencapai 14,8 miliar bungkus pada tahun 2016. Angka ini meningkat dari konsumsi tahun sebelumnya, yakni 13,2 milliar bungkus. Selain itu, pada tahun 2017 kembali mengalami peningkatan

(20)

3 hingga 16 miliar bungkus. Pada data ini bisa disimpulkan bahwa konsumsi mie instan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada data kebiasaan konsumsi mie instan Provinsi Riau tahun 2019 Kabupaten Indragiri Hilir merupakan kategori tertinggi dalam konsumsi mie instan di Provinsi Riau, dengan kebiasaan konsumsi mie instan mencapai 10,46% warga yang mengonsumsi mie instan lebih dari satu kali sehari. Konsumsi mie instan di Indragiri Hilir sangat tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Provinsi Riau, maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai fakor apa saja yang sangat berpengaruh terhadap konsumsi mie instan terutama di lingkungan remaja, khususnya di SMPN 1 Tembilahan Hulu.

Berdasarkan latar belakang di atas serta survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMPN 1 Tembilahan Hulu melalui wawancara kepada 5 orang siswa/i, menunjukkan bahwa siswa/i masih sering mengonsumsi makanan mie instan. Siswa/i berpendapat bahwa mie instan merupakan makanan pokok mereka sehari-hari. Mereka sering mengonsumsinya di saat jam istirahat sekolah.

Sebagian siswa/i mengetahui bahaya dari makanan mie instan tetapi mereka masih belum menerapkan untuk tidak mengonsumsi makanan tersebut, dikarenakan pengaruh teman, padahal mie instan mengandung natrium sekitar 600-1.100 mg per porsi. Asupan natrium yang tinggi akan menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh yang disebabkan oleh terjadinya penarikan cairan dari luar sel, sehingga berakibat pada peningkatan volume dan tekanan darah (Arza, dkk, 2017). Anjuran konsumsi natrium menurut Kemenkes adalah 2000 mg atau setara dengan 1 sendok teh.

Makanan mie instan menurut siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu adalah makanan yang sangat praktis, murah, dan enak daripada mereka harus membawa makanan dari rumah. Sebagian siswa/i juga mengatakan bahwa orang tua mereka tidak sempat memasak dirumah dikarenakan harus pergi bekerja, sehingga mereka hanya dibekali uang saku untuk membeli makanan di sekolah. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan peneletian mengenai “Hubungan Pengetahuan Gizi, Ketersediaan Mie Instan, Uang Saku, dan Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Mie Instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu”.

(21)

4 1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, ketersediaan mie instan, uang saku, dan pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi mie instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu.

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah untuk menambah dan mengembangkan wawasan mengenai hubungan pengetahuan gizi, ketersediaan mie instan, uang saku, dan pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi mie instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu..

1.4. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan antara pengetahuan gizi, ketersediaan mie instan, uang saku, dan pengaruh teman sebaya terhadap konsumsi mie instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu..

(22)

5 II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Mie Instan

Mie dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti bahan makanan yang berbentuk seperti tali yang terbuat dari tepung terigu. Tepung terigu dijadikan adonan tanpa fermentasi oleh ragi, kemudian diiris panjang dan dikeringkan. Pengerjaan ini dilakukan dengan alat mesin di perusahaan atau pabrik. Mie instan adalah jenis mie yang telah dimasak dan dikeringkan serta dikemas dalam bungkusan praktis untuk langsung dikonsumsi setelah direkonsitusi dengan air panas (Sediaoetama, 2010).

Mie instan didefinisikan sebagai produk makanan kering yang dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain, berbentuk khas mie, dan siap dihidangkan setelah dimasak atau diseduh dengan air mendidih paling lama 4 menit. Mie instan adalah mie yang mengalami proses penggorengan setelah diperoleh mie segar. Kadar air mie instan umumnya 8%, sehingga memiliki daya simpan yang lebih lama (Jatmiko dan Estiasih, 2014).

Mie yang telah digoreng dengan matang akan disajikan dengan menyeduh mie dan air mendidih atau memasaknya dalam beberapa menit saja. Tujuannya agar permukaan mie menjadi tidak mengkilap seperti jika digoreng dengan minyak biasa. Minyak dapat kembali menjadi padat pada suhu normal dan tidak panas (Jatmiko dan Estiasih, 2014).

2.2. Sejarah Mie Instan di Indonesia

Mie instan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT Supermi Indonesia) dan PT Sanmaru Foods Manufacturing Indonesia Ltd. yang berdiri pada tahun 1968. Pada tahun yang sama, diluncurkan merek mie instan pertama di Indonesia, Supermi.

Empat tahun kemudian, pada tahun 1972, diluncurkanlah merek mie instan terkenal dan kedua di Indonesia, Indomie. Mie instan merupakan salah satu makanan favorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mie instan atau mempunyai persediaan mie instan di rumah, bahkan tidak jarang orang membawa mie instan saat ke luar negeri sebagai persediaan

"makanan lokal" jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Saat ini, Indonesia adalah produsen mie instan terbesar di dunia. Pada hal pemasaran,

(23)

6 tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milliar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milliar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milliar bungkus. Korea Selatan mengonsumsi mie instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus (Audina, 2019).

2.3. Dampak Mengonsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan Tubuh

Mie instan termasuk makanan siap saji dan hanya membutuhkan air panas untuk penyajiannya. Mie instan menggunakan banyak bahan-bahan kimia, pengawet, pewarna, dan penyedap. Mie instan adalah produk makanan yang aman dan sudah mendapatkan BPOM, namun bila dikonsumsi terus menerus dengan frekuensi sering dan dalam jangka waktu yang lama, bahan-bahan kimia dapat terakumulasi dalam tubuh (Laksmiwati, 2006).

Salah satu pengawet yang terdapat dalam mie instan yaitu Tertiarybutylhydroquinone (TBHQ). TBHQ merupakan bahan kimia yang sering disebut memiliki fungsi sebagai antioksidan. TBHQ merupakan antioksidan yang berasal dari bahan kimia sintetis, bukan antioksidan alami. Zat ini berfungsi untuk mencegah oksidasi lemak dan minyak, sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan olahan, atau biasa disebut bahan pengawet. TBHQ biasa digunakan di dalam makanan olahan instan, tetapi bahan kimia tersebut juga bisa ditemukan di dalam bahan non makanan, seperti peptisida, kosmetik, dan parfum, karena sifatnya yang bisa mengurangi tingkat penguapan. Lima gram zat TBHQ dapat membahayakan tubuh manusia. Efek dari terlalu sering mengkonsumsi TBHQ adalah mual disetai muntah, terjadi dering ditelinga, mengigau, dan sesak nafas (Lestari, dkk, 2016).

Kandungan TBHQ pada mie instan rata-rata 16,17 mg/kg tergantung dari merek mie instan tersebut yang telah diuji di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Bandung (Nurrahmah, 2018). Berdasarkan WHO (1999) nilai Acceptable Daily Intake (ADI) dari TBHQ yaitu 0-0,2 mg/kg berat badan. Oleh karena itu, mie instan boleh dikonsumsi, namun dengan memperhatikan jumlah porsinya.

Mie instan juga terdapat MSG (monosodium glutamate) didalamnya, dengan kadar rata-rata MSG 0,01-0,02 gram per kemasan tegantung merek mie

(24)

7 instan tersebut (Sulastri, 2017). Menurut peraturan kepala BPOM RI No. 23 Tahun 2013 mengenai batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan penguat rasa, batas aman rata-rata 4-6 gram perhari. Menurut Federation of American Sociaties for Experimental Biology (FASEB) menyatakan batas aman konsumsi MSG adalah sebesar 0,5-2,5 gram per hari. Konsumsi mie instan secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan berakibat pada kerusakan sel-sel jaringan otak (Risyanu, 2019).

2.4. Kebiasaan makan (food Habit)

Kebiasaan makan atau sebagaimana halnya dengan semua kebiasaan manusia, hanya dapat dimengerti dalam konteks budaya yang menyeluruh. Oleh karena itu, program perbaikan kebiasaan makan harus didasarkan atas pengertian tentang makanan sebagai suatu pranata sosial yang memenuhi banyak fungsi.

Kebiasaan yang paling sulit berubah dari manusia adalah kebiasaan makan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan menurut Deliens, et al., (2014) terdiri dari pengetahuan gizi, ketersediaan makanan, pengaruh teman sebaya, dan uang saku.

1. Pengetahuan gizi

Pengetahuan gizi dapat merubah pola makan individu. Individu memiliki kesadaran untuk memilih makanan yang baik atau tidak baik bagi kesehatan dengan pengetahuan gizi tersebut (Deliens, et al., 2014).

2. Ketersediaan makanan

Ketersediaan, aksebilitas makanan, dan persediaan memasak di rumah apabila dapat diakses dengan mudah maka akan dipilih oleh seorang individu terutama remaja. Apabila tersedia makanan yang dimasak dengan mudah, maka remaja cenderung akan memilih makanan tersebut (Deliens, et al., 2014).

3. Pengaruh teman Sebaya

Pengaruh teman sebaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai dua individu atau lebih yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama serta melibatkan keakraban yang relatif besar dalam kelompoknya. Tekanan teman sebaya berpengaruh terhadap kebiasaan makan seorang remaja.

(25)

8 4. Pendapatan

Pendapatan atau uang saku sangat berpengaruh terhadap kebiasaan makan seorang remaja, dikarenakan jumlah uang saku yang besar akan memberikan kebebasan seorang semaja dalam memilih dan mengonsumsi makanan, terutama makanan ringan atau jajanan disekolah (Sartika, dkk, 2022).

2.5. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan judul yang telah diambil, didapatkan beberapa penelitian terdahulu yang bisa dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Penelitian terdahulu

No

Nama peneliti dan Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Arza, dkk (2014) Faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumsi mie

instan pada mahasiswa

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam konsumsi mie instan pada mahasiswa adalah pengaruh dari teman sebaya.

Faktor yang paling rendah pengaruhnya terhadap konsumsi mie instan adalah sikap. Pengetahuan mahasiswa mengenai mie instan tergolong baik

2 Mubarokah, dkk (2014)

Hubungan Pengetahuan Gizi

dan Keamanan Pangan dengan Konsumsi Mie

Instan pada Santriwati SMA Pondok Pesantren

Asy-Syarifah Mranggen Demak

Hasil pada penelitian ini menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan Santriwati tentang gizi dan keamanan pangan dengan konsumsi mie instan

3 Katmawanti,

dkk (2016)

Analisis faktor yang mempengaruhi pola konsumsi mie instan pada mahasiswa di

universitas negeri malang

Hasil penelitian yaitu yang mempengaruhi pola konsumsi mie instan adalah pengetahuan, perilaku dan faktor sosial budaya

(26)

9 No

Nama peneliti dan Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian 4 Audina, M

(2019)

Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi mie instan

pada mahasiswa STIKES Perintis

Padang

Hasil yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang bermakna antara pengaruh teman sebaya dengan konsumsi mie instan

5 Puspita, S (2018)

Hubungan antara perilaku kosumsi mie

instan dengan indeks massa tubuh pada mahasiswa program

studi Ilmu Keperawatan

Universitas Diponegoro

Hasil yang diperoleh adalah faktor eksternal berupa pendapatan yang memiliki pengaruh besar dalam perilaku konsumsi remaja, dan terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan perilaku makan pada remaja

2.6. Kerangka Pemikiran

Kerangka teori penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Gizi, Ketersediaan Mie Instan, Uang Saku, dan Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Mie Instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu melibatkan variabel dependen berupa konsumsi mie instan (Y), dan variabel independen berupa pengetahuan gizi (X1), ketersediaan mie instan (X2), uang saku (X3), dan pengaruh teman sebaya (X4). Faktor lain yang memiliki kemungkinan berpengaruh terhadap konsumsi mie instan yaitu sikap dan perilaku, sosial budaya, persepsi, serta media sosial. Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Ketersedian Mie Instan

Uang Saku

Konsumsi Mie Instan

Pengaruh Teman Sebaya Pengetahuan Gizi

Sikap dan Perilaku Sosial Budaya Persepsi Media Sosial

(27)

10 III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi mie instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain studi cross sectional dengan mengukur dan mengamati seluruh variabel dalam satu waktu (one point in time).

Pada penelitian ini, digunakan uji Chi-square untuk menentukan hasil dari uji hipotesis tersebut. Hasil penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 25.0. Sebelum melakukan uji hipotesis, data-data yang digunakan harus lolos dari

uji normalitas kolmogorov smirnov.

3.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Bulan November Tahun 2022 di SMPN 1 Tembilahan Hulu. Sekolah ini menjadi tempat dilaksanakannya penelitian dikarenakan jumlah kantin yang tergolong banyak (terdapat 9 kantin) sehingga memungkinkan siswa mengonsumsi mie instan dengan mudah.

3.3. Populasi dan Sampel

Metode dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan beberapa pertimbangan tertentu yaitu beberapa kelas yang paling dekat dengan kantin sebagai tempat ketersediaan mie instan. Pengambilan sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin yang mampu mengukur besaran sampel yang akan diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah data siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu dengan jumlah siswa kelas 7 yaitu 330 orang dan kelas 8 berjumlah 378 orang, maka jumlah yang diperoleh berdasarkan data siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu sebanyak 708 orang. Hasil dari jumlah data tersebut, akan dimasukkan kedalam rumus slovin sebagai berikut.

n= 𝑁.𝑒𝑁2+1 n= 708.(0,1)7082+1

n= 708

8,08

n= 87,6 (88 orang)

N= Jumlah populasi

n= Jumlah sampel yang dicari e= Margin eror yang ditoleransi

(28)

11 Maka jumlah sampel yang akan digunakan setelah dibulatkan yaitu sebanyak 88 orang. Penelitian akan dilakukan selama lebih kurang 3 hari dengan metode purposive sampling.

Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah Siswa dan Siswi SMPN 1 Tembilahan Hulu. Variabel penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen.

1. Variabel Dependen (Variabel Y)

Variabel dependen adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel independen. Penelitian ini mengunakan variabel dependen yang berupa konsumsi mie instan (Y).

2. Variabel Independen (Variabel X)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi besarnya variabel dependen. Variabel independen pada penelitian ini terdiri atas variabel pengetahuan gizi (X1), ketersedian mie instan (X2), uang saku (X3), dan pengaruh teman/lingkungan (X4).

3.4. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah hasil wawancara konsumsi mie instan berdasarkan jumlah konsumsi dalam satu minggu. Alat yang digunakan dalam penelitian terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan berupa alat tulis dan lembar kuesioner, sedangkan perangkat lunak yang digunakan berupa sistem software komputer untuk keperluan analisis data.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel dan definisi operasional dengan judul Hubungan Pengetahuan Gizi, Ketersediaan Mie Instan, Uang Saku, dan Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Mie Instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu dapat dilihat pada tabel 3.1.

(29)

12 Tabel 3.1. Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Gizi, Ketersediaan Mie Instan, Uang Saku, dan Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Konsumsi Mie Instan di SMPN 1 Tembilahan Hulu.

No Variabel Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur 1 Konsumsi

mie instan

Konsumsi mie instan pada siswa SMPN 1 Tembilahan

Hulu

Kuesioner Pengisian kuesioner

-<4x seminggu (jarang)

-≥4x seminggu (sering)

(Pratiwi dkk, 2021) 2 Pengetahu-

an gizi

Pengetahuan tentang zat gizi

dan mie instan

Kuesioner Pengisian kuesioner

-Kurang: < 60% (jika responden benar menjawab <6 pertanyaan)

-Sedang: 60%-80% (jika responden benar

menjawab 6-8 pertanyaan) -Baik: >80% (jika responden benar menjawab 9-10 pertanyaan) (Khomsan, 2000) 3 Ketersedia-

an mie instan

Ada atau tidaknya stok

mie instan yang biasa dikonsumsi di-

rumah

Kuesioner Pengisian kuesioner

-Ada (di rumah) -Tidak ada

4 Uang saku

Besarnya uang saku yang dimiliki oleh Siswa/i yang digunakan

untuk mencukupi keperluannya dalam sebulan

Kuesioner Pengisian kuesioner

-Tinggi:

≥Rp 475.800 perbulan -Sedang:

Rp 304.200 sampai Rp 475.774

perbulan -Rendah:

<Rp 304.200 perbulan 5 Pengaruh

teman sebaya

Ajakan/dorong an dari teman sebaya untuk mengonsumsi

Kuesioner Pengisian kuesioner

-Ada -Tidak ada (Audina, 2019)

(30)

13 3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner. Kuisioner digunakan untuk mengukur pengetahuan gizi, uang saku, ketersediaan mie instan, dan pengaruh teman sebaya.

3.7. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada para Siswa/Siswi SMPN 1 Tembilahan Hulu.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh baik dari buku, jurnal, majalah, situs internet dan data yang diperoleh dari sekolah dengan jumlah siswa kelas 7 sebanyak 330 orang, kelas 8 sebanyak 378 orang, dan kelas 9 sebanyak 350 orang.

3.8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dengan teknik pengisian kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan-keterangan melalui tulisan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang dijawab langsung oleh responden. Batasan operasional variabel digunakan dalam pembahasan dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, dibuat suatu batasan operasional antara lain:

Variabel Bebas : Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi mie instan berupa pengetahuan gizi (X1), ketersedian mie instan (X2), uang saku (X3), pengaruh teman/lingkungan (X4)

Variabel Terikat : Konsumsi mie instan (Y) 3.9. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara pengolahan data yang terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi hasil pengolahan data yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, pada penelitian ini teknik

(31)

14 analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengukur faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi mie instan.

Pada penelitian ini menggunakan teknik yang merupakan suatu metode analisis data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan. Pada data penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan program komputer SPSS 25.0, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan pencatatan ulang secara manual.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian data untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Pada penelitian ini, dilakukan uji Kolmogorov- Smirnov Test melalui program SPSS 25.0 untuk mengetahui kenormalan suatu data. Apabila nilai Asymp. Sig. suatu variabel lebih besar dari level of significant 5% (>0,05) maka variabel tersebut terdistribusi normal, sedangkan jika nilai Asymp. Sig. suatu variabel lebih kecil dari level of significant 5% (<0,05) maka

variabel tersebut tidak terdistribusi dengan normal.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan sebuah langkah atau prosedur yang digunakan untuk menguji suatu pernyataan secara statistik dan digunakan untuk menarik kesimpulan pada suatu hasil penelitian. Pada penelitian ini uji hipotesis akan dibantu oleh program SPSS.25.0 dengan analisis uji Chi-square. Uji Chi-square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Rumus pada uji Chi-square adalah sebagai berikut.

X2 = ∑(𝐹𝑜 − 𝐹ℎ)2 𝐹ℎ Keterangan:

X2 = Nilai Chi Square

Fo = Frekuensi sampel atau hasil observasi Fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel

(32)

15 Cara mementukan Fh

Fh = Total Baris N

Tingkat signifikansi yang digunakan a = 5% dengan derajat kebebasan distribusi Chi-square sebagai berikut.

Df = (I-1).(j-1) Keterangan:

I = Jumlah baris J = Jumlah kolom

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel

Jika signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel

Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel

(33)

27 V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi, ketersediaan mie instan, uang saku, dan pengaruh teman terhadap konsumsi mie instan pada siswa SMPN 1 Tembilahan Hulu ditandai dengan nilai signifikansi p<0,05. Hasil ini membuktikan bahwa faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap konsumsi mie instan, sehingga membuat seseorang memiliki dorongan untuk mengonsumsi mie instan.

5.2. Saran

Pada penelitian selanjutnya, penting untuk meneliti faktor-faktor lain yang berhubungan dengan konsumsi mie instan guna mengetahui faktor utama dari konsumsi mie instan tersebut, contohnya seperti sikap dan perilaku, pengaruh sosial budaya, persepsi, serta media massa. Perlu dilakukan edukasi kepada siswa mengenai konsumsi mie instan sesuai dengan gizi seimbang.

(34)

28 DAFTAR PUSTAKA

Afifah, L.A., S.Suyatno., R.Aruben., A.Kartini. 2017. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Fast Food pada Remaja Obesitas di SMA Theresiana 1 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(4):7-13.

Arisman, MB. 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus,&

Dislipidemia. Jakarta: EGC.

Arza, AEI. 2017. Faktor-Faktor yang Memenuhi Konsumsi Mie Instan pada Mahasiswa. Skripsi. Universitas Negeri Padang. Padang.

Audina, M. 2019. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Mie Instan Pada Mahasiswa Stikes Perintis Padang. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang. Padang..

Banudi, La., Imanuddin. 2017. Sosiologi dan Antropologi Gizi. Kendari: Forum Ilmiah Kesehatan.

Baroroh, Ida., Maslikhah. 2021. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jawa Tengah:

PT. Nasya Expanding Management.

Deliens, T., Clarys, P., De Bourdeaudhuij, I., & Deforche, B. 2014. Determinants of eating behavior in university students. BMC Public Health.

Effendi, Z., F.E.D.Surawan, Y.Sulastri. 2016. Sifat Fisik Mie Basah Berbahan Dasar Tepung Komposit Kentang dan Tapioka. Jurnal Agroindustri.

6(2):57-64.

Fitri, RP. 2018. Pengaruh Teman Sebaya, Pengetahuan, Media Massa Terhadap Perilaku Diet Mahasiswi Payung Negeri Pekanbaru. Jurnal Endur.

3(1):162-165.

Hakimi, A.N.Q. 2021. Hubungan Uang Saku dan Pola Konsumsi Makanan Terhadap Status Gizi Siswa SMPN 16 Semarang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo. Semarang.

Jatmiko, G.P., T.Estiasih. 2014. Mie dari Umbi Kimpul (Xanthosoma sagittifolium). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(2):127-134.

Julya, R., A.Fitriani., R.D.Ngaisyah. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Makan Mi Instan di Kalangan Mahasiswa di Yogyakarta. Journal of Universitas Respati Yogyakarta. 4(2):39-70.

Khomsan, Ali. 2021. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat antar Universitas Pangan dan Gizi.

Laksmiwati, H. 2006. Kontribusi Mie Instan Terhadap Kecukupan Gizi dalam Hubungannya dengan Status Gizi Mahasiswa Kos. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya.

(35)

29 Lestari, S., S.D.Permatasari., Y.P.Dara. 2016. Bentuk Warning Label untuk Menurunkan Intensi Mengkonsumsi Mie Instan pada Mahasiswa di Kota Malang. Jurnal Psikologi Integratif. 4(2):148-160.

Mubarokah, A., A.Sartono., J.T.Isworo. 2014. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Keamanaan Pangan dengan Konsumsi Mie Instan pada Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mraggen Demak. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang. 3(1):1-7.

Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurhidayati, V.A., D. Martianto, T. Sinaga. 2017. Energi dan Zat Gizi Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Taman Kanak-Kanak dan Perbandingan Terhadap Subjek Tanpa Penyelenggaraan Makanan. Jurnal Gizi Pangan.

12(1):69-78.

Nurrahmah, W. 2018. Penetapan Kadar TBHQ dalam Mie Instan Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Skripsi. Politeknik Kesehatan Kemenkes. Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik. 2014. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Menteri kesehatan. Pusat Data dan Informasi.1-6.

Pratiwi, F.I., Yuliana, N.S.U., Erma, H., Purwanti, S. 2021. Konsumsi Mie Instan dan Status Gizi di Desa Kalongan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

Jurnal Prosiding Seminar Nasional Unimus. 4(1):1400-1407.

Puspita, S. 2018. Hubungan Antara Perilaku Konsumsi Mie Instan dengan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan. Skripsi.

Universitas Diponegoro.

Putri, K.A. 2017. Hubungan Pengetahuan Gizi, Jumlah Uang Saku, dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi pada Siswa SMPN 25 Surakarta.

Jurnal Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jawa Tengah.

Ratnasari, D. K., Y.Wirawanni. 2012. Gambaran Kebiasaan Konsumsi Mie Instan pada Anak Usia 7-12 Tahun. Journal of Nutrition College. 1(1):86-92.

Risyanu, F.N., I.N. Adiyasa,. Y.Laraeni. 2016. Preferensi dan Pola Konsumsi Mie Instan pada Mahasiswa Jurusan Gizi dan Analisis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Mataram yang Tinggal di Kost dan Tidak di Kost. Jurnal Gizi Prima.1(1).

Riskesdas Riau. 2019. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI.

Sartika, W., S.Herlina., S.Qomariah., S.Juwita. 2022. Pengaruh Uang Saku Terhadap Kejadian Gizi Lebih pada Remaja Dimasa Pandemi Covid-19.

Journal of Healtcare Technology and Medicine.8(1):400-405.

(36)

30 Sediaoetama, A.D. 2010. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian

Rakyat.

Sulastri. 2017. Analisis Kadar Monosodium Glutamat (MSG) pada Bumbu Mie Instan yang Diperjualbelikan di Koperasi Wisata Univeristas Indonesia Timur. Jurnal Universitas Indonesia Timur. Sulawesi Selatan.

Supariasa, I. D. N., P. Hardiansyah. 2016. Ilmu Gizi: Teori Aplikasi. Jakarta:EGC.

Utami, V. Y.S.Prabandari., S.Susetyowati. 2017. Determinan Konsumsi Mie Instan pada Mahasiswa Univeritas Sriwijaya. BKM Journal of Community Medicine and Public Health. 33(3):153-160.

Welkriana, P. W, H.Laksono, A. S. Pratama. 2021. Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Mahasiswa Dengan Kebiasaan Mengkonsumsi Mi Instan Di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Jurnal Ilmiah.16(1):1-7.

Widawati. 2018. Gambaran Kebiasaan Makan dan Status Gizi Remaja di SMAN 1 Kampar Tahun 2017. Jurnal Gizi. 2(2):146-159.

Widnatusifah, E., S.M.Battung., B. Bahar., N. Jafar., M. Amalia. 2020. Gambaran Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Remaja Pengungsian Petobo Kota Palu.

The Journal of Indonesian Community Nutrition. 9(1):17-29.

Widodo, T. 2013. Respon Konsumen Terhadap Produk Makanan Mie Instan.

Among Makarti. 6(2):10-17.

Widiyani, E. 2013. Bahaya Junk Food. Jurnal Ilmiah.1(1):1-7.

Winarno, F.G. 2016. Mie Instan Mitos, Fakta, dan Potensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

World Instant Noodle (WINA). 2017. Global Demand For Instant Noodles.

China.

Yetmi, F., F.S.D.Harahap., W.Lestari. 2020. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Fast Food pada Siswa di SMA Cerdas Bangsa Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa. 6(1):25-47.

(37)

31 LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Deskriptif

Descriptive Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation N

Predicted Value .0959 .7170 .1932 .10404 88

Std. Predicted Value -.935 5.035 .000 1.000 88

Standard Error of Predicted Value

.059 .245 .087 .035 88

Adjusted Predicted Value

.0359 1.0291 .1947 .11727 88

Residual -.62801 .90410 .00000 .38318 88

Std. Residual -1.601 2.305 .000 .977 88

Stud. Residual -2.049 2.380 -.002 1.011 88

Deleted Residual -1.02905 .96410 -.00150 .41343 88 Stud. Deleted Residual -2.090 2.451 .007 1.029 88

Mahal. Distance .971 32.917 3.955 5.502 88

Cook's Distance .001 .536 .017 .060 88

Centered Leverage Value

.011 .378 .045 .063 88

(38)

32 Lampiran 2. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std.

Deviation

3.98548882

Most Extreme Differences

Absolute .064

Positive .035

Negative -.064

Test Statistic .064

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

(39)

33 Lampiran 3. Hasil Uji Chi-square

1. Pengetahuan Gizi

Case Processing Summary

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan Gizi * Konsumsi Mie

88 100.0% 0 0.0% 88 100.0%

Pengetahuan Gizi * Konsumsi Mie Crosstabulation Konsumsi Mie

Total Jarang sering

Pengetahuan Gizi

baik 44 11 55

sedang 2 17 19

kurang baik 0 14 14

Total 46 42 88

Chi-Square Tests

Value Df

Asymptotic Significance

(2-sided) Pearson Chi-Square 45.554a 2 .0001061

Likelihood Ratio 53.981 2 .000

Linear-by-Linear Association

40.449 1 .000

N of Valid Cases 88

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.68.

(40)

34 2. Ketersediaan Mie Instan

Case Processing Summary

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Ketersedian Mie * Konsumsi Mie

88 100.0% 0 0.0% 88 100.0%

Ketersedian Mie * Konsumsi Mie Crosstabulation Konsumsi Mie

Total Jarang Sering

Ketersedian Mie Tidak ada 45 5 50

Ada 1 37 38

Total 46 42 88

Chi-Square Tests

Value Df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2- sided)

Exact Sig. (1- sided) Pearson Chi-Square 66.060a 1 .0001055

Continuity Correctionb 62.604 1 .000

Likelihood Ratio 80.055 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

65.309 1 .000

N of Valid Cases 88

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.14.

b. Computed only for a 2x2 table

(41)

35 3. Uang Saku

Case Processing Summary

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Uang Saku * Konsumsi Mie

88 100.0% 0 0.0% 88 100.0%

Uang Saku * Konsumsi Mie Crosstabulation Konsumsi Mie

Total jarang Sering

Uang Saku Rendah 30 16 46

Sedang 11 5 16

Tinggi 5 21 26

Total 46 42 88

Chi-Square Tests

Value Df

Asymptotic Significance (2-sided) Pearson Chi-Square 16.209a 2 .0001028

Likelihood Ratio 17.040 2 .000

Linear-by-Linear Association

12.429 1 .000

N of Valid Cases 88

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.64.

(42)

36 4. Pengaruh Teman Sebaya

Case Processing Summary

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengaruh teman * Konsumsi Mie

88 100.0% 0 0.0% 88 100.0%

Pengaruh teman * Konsumsi Mie Crosstabulation Konsumsi Mie

Total jarang Sering

Pengaruh teman

tidak ada 26 2 28

Ada 20 40 60

Total 46 42 88

Chi-Square Tests

Value Df

Asymptotic Significance

(2-sided) Pearson Chi-Square 69.695a 2 .0001074

Likelihood Ratio 86.026 2 .000

Linear-by-Linear Association

58.388 1 .000

N of Valid Cases 88

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.55.

(43)

37 Lampiran 4. Surat Keterangan Layak Etik (Ethical Clearance)

(44)

38 Lampiran 5. Surat Izin Riset

(45)

39 Lampiran 6. Lembar Persetujuan Responden

(46)

40 Lampiran 7. Kuesioner Pengetahuan Gizi

LEMBAR PENGETAHUAN ZAT GIZI DAN MIE INSTAN Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

B. Pengetahuan Gizi (berilah tanda silang pada jawaban yang benar).

1. Terlalu sering mengonsumsi mie instan akan menyebabkan...

a. Kekenyangan

b. Menimbulkan penyakit c. Menyehatkan tubuh d. Mudah mengantuk

2. Zat gizi apa yang banyak terkandung dalam mie instan...

a. Karbohidrat b. Vitamin c. Mineral d. Protein

3. Apa manfaat karbohidrat yang terkandung dalam mie instan...

a. Sumber energi b. Sumber lemak c. Sumber daya ingat d. Sumber kekebalan tubuh

4. Sebagai konsumen yang baik pada saat membeli makanan instan harus memperhatikan...

a. Komposisi bahan b. Tanggal kadaluarsa c. Informasi nilai gizi d. Semua jawaban benar

5. Apa saja komposisi yang terdapat dalam mie instan?

a. Mie saja

b. Mie dan minyak

c. Mie, bumbu, minyak, kecap manis, saus cabe dan bawang goreng

d. Mie dan bawang goreng

6. Pada label informasi gizi mie instan tercantum salah satu zat gizi yaitu vitamin.

Apa fungsi dari vitamin?

a. Berperan sebagai sumber energi utama bagi tubuh b. Berperan sebagai pengatur peredaran gula dalam darah c. Berperan sebagai penjaga suhu tubuh agar tetap stabil d. Berperan terhadap pemeliharaan tubuh

7. Apa bahan utama dalam pembuatan mie instan?

a. Sayuran b. Tepung terigu c. Minyak d. Kecap manis

(47)

41 8.Dampak negatif teralu sering mengkonsumsi mie instan adalah?

a. Obesitas atau kegemukan b. Kekurangan vitamin c. Anemia

d. Sembelit

9. Mie instan adalah salah satu produk makanan…

a. Cepat saji b. Lambat saji c. Makanan kaleng d. Makanan ringan

10. Mie instan menjadi favorit berbagai kalangan dikarenakan….

a. Diolah dalam waktu yang singkat b. Harga terjangkau

c. Mudah didapat d. Semua benar

(48)

42 Lampiran 8. Kuesioner Konsumsi Mie Instan

LEMBAR KONSUMSI MIE INSTAN Nama :

Usia :

No Pertanyaan

1 Apakah anda suka makan mie instan?

Jika suka, alasannya?

Jawab:

Jika tidak, alasannya?

Jawab:

2 Berapa uang saku anda dalam satu bulan?

Jawab:

3 Apakah anda mempunyai ketersediaan mie instan di sekolah?

Jawab:

4 Apakah anda mempunyai ketersediaan mie instan di rumah?

Jawab:

5 Dimana anda biasanya mengonsumsi mie instan?

Jawab:

6 Berapa kali anda mengonsumsi mie instan dalam seminggu?

Jawab:

7 Adakah ajakan dari teman untuk mengonsumsi mie instan?

Jawab:

Jika ada, seberapa sering anda mengonsumsi mie instan bersama teman anda tersebut?

Jawab:

8 Apakah anda membawa bekal ke sekolah?

Jika iya, alasannya?

Jawab:

Bekal apa yang biasa anda bawa ke sekolah?

Jawab:

Jika tidak, alasannya?

Jawab:

(49)

43 Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Ketersediaan Mie Instan di Sekolah

(50)

44

(51)

45

(52)

46 Gambar 2. Terdapat 9 kantin yang menyediakan mie instan di sekolah

(53)

47 Gambar 3. Pengisian Kuisioner

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN DI SEKTOR PARIWISATA, RESTORAN DAN HOTEL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE..

Kalau kerugian besar saya tidak berani, misalkan ada konsumen yang akan membeli batik dalam jumlah besar tetapi tidak mau membayar DP dulu hanya menjanjikan

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak mengkaruniakan nikmat-Nya yang tak terhitung, salah satunya penulis dapat

Pakan yang memiliki kandungan nutrisi kurang baik atau tidak lengkap dapat mempengaruhi laju pertumbuhan, sistem saraf, pembentukan tulang dan gigi, kemampuan

Kepemimpinan partai nasional dan sekretariat perempuan partai menekankan bahwa tujuan dari kuota adalah mempunyai lebih banyak perempuan yang dipilih, tidak hanya memiliki

Faktor-faktor yang memengaruhi ibu dalam memilih penolong persalinan oleh tenaga kesehatan adalah tenaga kesehatan dapat meminimalkan komplikasi apabila terjadi komplikasi bisa

Kesimpulan penelitian ini adalah sebanyak 26 responden (68,4%) mengekspresikan respon nyeri dengan mengerutkan dahi, mengatupkan rahang dan dagu gemetar, sebanyak

155 Dalam kalimat pertama dalam tabel tersebut ditampilkan bahwa SBY mendorong putranya AHY sebagai calon wakil presiden, kedua partai Demokrat digambarkan sebagai partai