BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, Moch. Nazir (2003:54) mengatakan bahwa “suatu metode untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.
Melalui metode ini, peneliti hendak mengamati bagaimana guru berkomunikasi dengan anak-anak siswanya yang terkhusus anak SD tersebut.
Bagaimana cara membangun suasana agar mereka dapat berkomunikasi dengan baik agar dalam belajar mengajar bisa lebih efektif dan bisa diterima oleh muridnya dalam bentuk tulisan. Hal-hal tersebut juga didukung dengan wawancara dengan orangtua murid dan pemilik sekolah agar data yang diperoleh semakin memperkuat argumen peneliti dan menambahkan observasi dari peneliti dan juga dokumentasi yang juga ditambahkan di penelitian peneliti.
3.2 Unit analisis dan Unit amatan 3.2.1. Unit Amatan
Unit amatan adalah suatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw,2003:174). Unit amatan yang dimaksud oleh peneliti ialah, komunikasi guru dan murid terutama murid SD di SLB Erha Sumber Rejo saat melakukan home visit.
3.2.2. Unit Analisa
Menurut Hamidi (2005: 75-76) unit analisa adalah satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa sosial
seperti misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek penelitian.1 Jadi unit analisis yang dimaksud ialah strategi komunikasi guru pada pembelajaran murid SLB Erha dengan penyandang tunagrahita di masa pandemi.
3.3 Jenis Data dan Sumber Data 3.3.1. Data Primer
Data primer sendiri ialah data yang diperoleh langsung dari peneliti. Data itu sendiri diperoleh dari observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti lalu lanjut wawancara dengan guru yang berada di sekolah tersebut maupun berinteraksi dengan anak-anak siswa dari sekolah tersebut saat guru-guru mendatangi siswa berkebutuhan khusus tersebut dari rumah ke rumah. Yang dituju adalah Ibu Endang Sri Eko Pujowati, Ibu Suharti, Ibu Oktatikasari Prasetyaningrum, dan Ibu Alifia Rizki Y. Dan tentu saja beberapa orang tua murid dari anak SD yang berada di sana juga akan diwawancarai juga. Setelah melakukan obervasi dan juga wawancara, peneliti juga akan mendokumentasikan obeservasi tersebut sebagai tambahan data penelitian.
3.3.2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diolah oleh tangan pertama atau kedua.
Data sekunder sendiri merupakan data yang sudah ada sebelumnya. Data sekunder sendiri bisa diperoleh daru jurnal/ skripsi terkait, literatur, maupun kepustakaan yang sesuai dengan penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Observasi
Observasi memiliki makna lebih dari sekedar teknik pengumpulan data. Konteks ini, observasi difokuskan sebagai upaya peneliti mengumpulkan data dan informasi dari sumber data primer dengan
1http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25944/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowe d=y
mengoptimalkan pengamatan peneliti. Teknik pengamatan ini juga melibatkan aktivitas mendengar, membaca, mencium, dan menyentuh.
(Rully dan Poppy, 2016: 134) 2
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dengan menganalisis kegiatan belajar mengajar di SLB tersebut, terutama anak SD yang bersekolah di SLB tersebut. Kebetulan anak yang bersekolah disana berjumlah 18 orang dan murid aktifnya berjumlah 4 saja. Observasi dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan pengajar yang di sana, seperti kunjungan yang dilakukan oleh sekolah karena SLB belum dibuka karena pandemi, pengajar melakukan kegiatan belajar mengajar secara homevisit atau jemput bola.
3.4.2. Wawancara mendalam (Depth Interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara ang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2010: 186). 3
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada pengajar atau guru di SLB tersebut, seperti guru yang mana Ibu Endang Sri Eko Pujowati, Ibu Suharti, Ibu Oktatikasari Prasetyaningrum, dan Ibu Alifia Rizki Y. Dan juga murid atau pendamping belajar saat homevisit yang dilaksanakan atau dilakukan di SLB Erha.
3.4.3. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Hamidi (2014:72) metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun perorangan. Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian.
Dokumentasi berupa kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara home visit dan kegiatan yang berkaitan dengan belajar mengajar di
2 http://repository.unpas.ac.id/30049/5/BAB%203.pdf 01.09 tanggal 15 september 2020
3 https://eprints.uny.ac.id/18427/5/5.%20BAB%20III.pdf 01.07 tanggal 15 september 2020
SLB Erha Sumber Rejo yang memperkuat penelitian yang dibuat oleh peneliti.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data deskriptif dilakukan secara intensif dan berlangsung secara terus menerus sampai data yang didapatkan oleh peneliti jenuh dan lengkap sesuai apa yang peneliti inginkan. Teknik analisis data dalam penelitan dengan menggunakan teknik analisis yang dikemukakan oleh Burhan Bungin (2003:70), sebagai berikut:
3.5.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melaui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Melakukan observasi ke sekolah SLB Erha Sumber Rejo, yang berkaitan dengan judul peneliti maupun kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh para pengajar di SLB Erha Sumber Rejo pada saat melakukan kegiatan homevisit.
Peneliti akan melakukan wawancara mendalam dengan guru yang mengajar, orangtua murid di SLB Erha sebagai objek analisis utama. Selain kedua itu juga, peneliti menambahkan dokumentasi-dokumentasi dan menambahkan berbagai literatur kepustakaan yang juga membahas topik mengenai Komunikasi Interpersonal.
3.5.2. Reduksi data
Reduksi data merupakan pemilihan dan pemusatan perhatian data yang benar benar dibutuhkan oleh penulis. Bukan hanya pemusatan dan pemilihan, reduksi data juga melakukan penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari data-data di lapangan. Reduksi dilakukan pada proses pengumpulan data. Pertama dimulai dari ringkasan, menelusuri tema, menulis memo, dan lain sebagainya dengan tujuan untuk menyisihkan data/informasi yang kurang relevan dan
mengorganisasikan data agar terkumpul dan dapat diverifikasi.
Penulis akan melakukan dan mengamati seluruh data dan menyeleksi serta merangkup data yang terpakai maupun tidak terpakai sejalan dengan topik bahasan.
3.5.3. Penyajian Data
Penyajian data adalah pendeskripsian kumpulan informasi yang sudah didapatkan oleh peneliti, lalu dideskripsikan dan disusun yang dimaksudkan untuk adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan data jika data sudah memungkinkan untuk disusun.
Penyajian data dimaksudkan untuk agar peneliti dan pembaca dapat mengerti data yang telah disajikan dalam bentuk narasi secara berurutan.
3.5.4. Penarikan Kesimpulan Dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi ini bertujuan untuk mencari atau memahami makna/arti, pola, penjelasan, alur sebab dan akibat. Sebelum dilakukan penarikan data, terlebih dahulu dilakukan yang dinamakan pengumpulan data terlebih dahulu, lalu reduksi data, penyajian data dan juga penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah akhir dari penelitian kualitatif. Peneliti menarik kesimpulan dan memverifikasi berdasarkan data temuan yang berlandaskan pertanyaan yang telah diajukan dalam tahap wawancara mendalam.
3.6 Teknik Pengujian Dan Triangulasi Data
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji Triangulasi.
Menurut Sugiyono (2012:327) menyatakan bahwa teknik uji Triangulasi data ini berarti menggunakan pengumpulan data yang berbeda beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti sendiri menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumetasi sebagai sumber data yang sama dan secara serempak.
Peneliti menggunakan Triangulasi sumber. Triangulasi sumber menurut Moleong (2005:331) adalah pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis
sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Itu dapat dilakukan dengan dengan melaksanakan tiga teknik pengumpulan data diatas seperti wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dengan demikian peneliti melakukan hal tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data dengan sumber yang sama yang telah diperoleh dari melakukan pengumpulan data dari SLB Erha Sumber Rejo.
Triangulasi data yang digunakan peneliti ialah triangulasi sumber data yaitu mencari sebanyak banyaknya informasi yang peneliti inginkan melalui berbagai metode dan sumber data seperti observasi dan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan pandangan yang bebeda yang membuat peneliti mendapat keluasan dalam mendapat data, dua hal itu didukung dengan dokumentasi yang membuat data tersebut semakin valid. Dengan mewawancarai guru dari sekolah luar biasa lain atas nama Ibu Nana dan juga mewawancarai satu terapis wicara yaitu Ibu Arum dan juga kerabat dekat dari anak penyadang tunagrahita yang bersekolah di SLB Erha. Ditambah dengan obesrvasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti dan didokumentasikan.