• Tidak ada hasil yang ditemukan

sasaran program dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator baik indikator sasaran program maupun indikator kegiatan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "sasaran program dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator baik indikator sasaran program maupun indikator kegiatan."

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2012 dapat kami selesaikan dengan baik.

Sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, Pemerintah Kabupaten Pemalang berkewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dalam rangka mewujudkan Good Governance.

Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2012, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

Untuk mewujudkan Good Governance tersebut, telah dikembangkan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, terarah, terukur, legitimate dan berkesinambungan dalam suatu sistem informasi manajemen berupa Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang secara berkala, dilakukan pengukuran dan evaluasi untuk mendapatkan gambaran progress capaian kinerja sekaligus memperoleh umpan balik (feed back) guna perbaikan kinerja keseluruhan. Rangkaian sistem informasi yang diterapkan tersebut bermuara pada penilaian kinerja organisasi secara utuh yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Pemalang Tahun 2012 ini menyajikan secara rinci upaya-upaya yang telah dilakukan selama tahun 2012 untuk mencapai program yang telah ditetapkan dengan menjabarkan program tersebut ke dalam kegiatan. Penilaian capaian

(2)

sasaran program dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator baik indikator sasaran program maupun indikator kegiatan.

Dengan dukungan sumber daya manusia yang ada, sumber daya keuangan yang tersedia dan sarana-prasarana yang dimiliki serta nilai-nilai yang dipegang teguh oleh seluruh pimpinan dan staf, tugas pokok dan fungsi yang diemban telah dilaksanakan dengan lancar dan dengan hasil capaian kinerja yang baik. Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang secara transparan dan akuntabel dituangkan dalam LAKIP yang merupakan wujud pertanggungjawaban organisasi sekaligus sebagai sumber informasi dalam rangka mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Pemalang, Maret 2013 BUPATI PEMALANG

H. JUNAEDI, SH, MM

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -iii- DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

EXECUTIEF SUMMARY ... iv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Kewenangan Pemerintah Kabupaten Pemalang . ... 5

C. Lingkungan Strategis ... 11

D. Sistematika Penyajian .. ... 23

BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 24

A. Perencanaan Kinerja ... 24

B. Perjanjian Kinerja .. ... 46

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA .. ... 57

A. Pengukuran Kinerja ... 58

B. Akuntabilitas Keuangan ... 122

C. Analisa Keuangan ... 126

BAB IV : PENUTUP ... 131

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

iv

- IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang disusun sebagai perwujudan menuju pemerintahan yang baik (good governance).

Sesuai dengan visi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang adalah “Kabupaten Pemalang Yang Sehat, Cerdas, Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia”

Selanjutnya dalam rangka mendukung visi tersebut disusun 6 (enam) misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan jaminan sosial;

2. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan berbasis kompetensi;

3. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik melalui pelayanan prima, peningkatan investasi dan daya saing daerah;

4. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui perkuatan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, perdagangan dan jasa serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

5. Meningkatkan prasarana-sarana dasar dan ekonomi guna mengembangkan sinergi sentra-sentra produksi di perdesaan;

6. Mengembangkan kehidupan beragama yang aman, damai, harmonis, toleran dan saling menghormati.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah KabupatenPemalang berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata kelola kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Manajemen pemerintahan memiliki aspek penting yang perlu diimplementasikan yaitu akuntabilitas kinerja.

Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan. Tahun 2012 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD 2011-2016, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah KabupatenPemalang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016. Dalam rangka

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

v

- penentuan langkah-langkah yang lebih operasional, maka dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan dengan menetapkan 38 sasaran dengan 62 indikator kinerja.

Sasaran dan indikator tersebut mengacu pada 6 (enam) misi yang diuraikan sebagai berikut :

1. Misi Pertama,

Misi pertama terdiri dari 2 tujuan, 12 sasaran dan 14 indikator kinerja.

2. Misi Kedua,

Misi kedua terdiri dari 1 tujuan 4 sasaran dan 13 indikator kinerja.

3. Misi Ketiga,

Misi ketiga terdiri dari 2 tujuan 8 sasaran dan 8 indikator kinerja.

4. Misi Keempa,

Misi pertama terdiri dari 3 tujuan 8 sasaran dan 18 indikator kinerja.

5. Misi Kelima,

Misi kedua terdiri dari 1 tujuan 3 sasaran dan 6 indikator kinerja.

6. Misi Keenam

Misi ketiga terdiri dari 1 tujuan 3 sasaran dan 2 indikator kinerja.

Adapun capaian sasaran dari yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

Sasaran strategis Indikator Kinerja Kinerja (%)

2 3 6

Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk dan kurang

AKI per 100.000 KLH 119,16

AKB per 100.000 KLH 101,96

Angka Kematian Balita (per 1000 KLH)

92,59 Persentase Balita Gizi Buruk 28,57 Menurunnya angka kesakitan

menular terutama DB, HIV AIDS. Dan TB

Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA (%)

96,77

Angka CDR – TB (%) 96,77

Angka kesembuhan TB Paru (%) 102,22

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

vi

- Sasaran strategis Indikator Kinerja Kinerja (%)

Cakupan penemuan dan penanganan penyakit DBD

100

Angka kesembuhan DBD 92

CFR DBD (Per 10.000 penduduk) - Cakupan penemuan HIV/AIDs

tertangani

100 Angka penemuan diare yang

tertangani

100 Meningkatnya kualitas dan

kuantitas tenaga kesehatan sesuai kebutuhan

Sertifikasi RSU 100

Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS

Menurunnya jumlah PMKS 100

Berkurangnya persentase penduduk miskin

Persentase penduduk miskin (%) 91,05 Meningkatnya kualitas hidup

dan perlindungan perempuan dan anak

Indeks Pembangunan Gender (IPG) 99,59 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 118,5 Meningkatnya pelayanan KB

dan berkurangnya Drop Out KB dan Unmetneed KB

Contraception prevalence rate (%) 100,3

Total Fertility Rate 100

Unmetneed KB (%) 125

Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan penempatan

tenaga kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 102,04 Tingkat pengangguran terbuka (%) 104,11 Meningkatnya kerjasama

antar daerah dalam penempatan transmigrasi

Jumlah transmigran yang

diberangkatkan ke lokasi transmigrasi (KK)

133,33

Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pada semua jenjang pendidikan

Sekolah Pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

111,67

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

vii

- Sasaran strategis Indikator Kinerja Kinerja (%) Meningkatnya

keterjangkauan pelayanan pendidikan secara merata diseluruh wilayah

APM PAUD 72,31

APM SMP/MTs/ Paket B 102,76

APM SMA/SMK/MA/Paket C 104,78

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 145,45

APS SMP/MTs 128,88

APS SMA/SMK/MA 76,92

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

118,3 Meningkatnya kualitas dan

relevansi pendidikan pada semua jenjang pendidikan termasuk kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.

Angka kelulusan (AL) SD/MI (%) 108,16 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs (%) 99,99 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

(%)

100,42 Guru yang memenuhi kualifikasi

S1/D-IV (%)

108,02 Meningkatnya keterjaminan

pelayanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan

SD 100

Negeri 100

Swasta 100

SDLB 100

Negeri 100

Swasta 100

MI 100

Negeri 100

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

viii

- Sasaran strategis Indikator Kinerja Kinerja (%)

Swasta 100

SMP 100

Negeri 100

Swasta 100

Meningkatnya kualitas

pengawasan dan status audit keuangan daerah

Status audit keuangan BPK ~

Meningkatnya akuntabilitas dan transparansi

penyelenggaraan pemerintahan daerah

Terinformasikannya LPPD dan LKPJ kepada masyarakat melalui media massa.

100

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi

kependudukan melalui sistem informasi administrasi

kependudukan

Kepemilikan KTP bagi wajib KTP (%) 102 Kepemilikan Akta Kelahiran (%) 99,7 Kepemilikan KK bagi setiap keluarga

di Kabupaten Pemalang (%)

100 Meningkatnya layanan satu

atap (one stop service)

Jumlah perijinan yang dilayani (jenis) 85,36 Meningkatnya indeks kepuasan

masyarakat

103,2 Meningkatnya promosi dan

kerjasama investasi

Nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (rupiah)

171,6 Meningkatnya penyediaan

sarana pendukung investasi Ketentraman, ketertiban dan kondusifitas daerah untuk menunjang investasi daerah Meningkatnya rehabilitasi hutan dan lahan kritis

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%) 99,8 Meningkatnya rehabilitasi dan

pemulihan cadangan sumber daya alam

Kerusakan kawasan hutan (%) 210,74

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

ix

- Sasaran strategis Indikator Kinerja Kinerja (%) Terkendalinya pencemaran

lindungan hidup baik

pencemaran udara, air, dan tanah.

Pelayanan pencegahan pencemaran air (%)

71,43 Pelayanan pencegahan pencemaran

udara dari sumber tidak bergerak (%)

100 Pelayanan tindak lanjut pengaduan

masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup (%)

100

Meningkatnya kapasitas kelembagaan koperasi, UMKM dan industri kecil dan menengah

Persentase Koperasi Aktif (%) 69,41 Persentase Koperasi Sehat (%) 98,75 Meningkatnya daya saing

produk industri dan UMKM baik didalam negeri maupun luar negeri

Persentase Usaha Mikro dan Kecil terhadap jumlah UKM (%)

100 Pertumbuhan Industri (%) 109,8 Meningkatnya daya saing

produk industri dan UMKM baik didalam negeri maupun luar negeri

Persentase Usaha Mikro dan Kecil terhadap jumlah UKM (%)

100 Pertumbuhan Industri (%) 109,8 Meningkatnya produksi

pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

Produksi pertanian tanaman pangan utama (ton)

Padi sawah (ton) 82,36

Jagung (ton) 47,85

Produksi pertanian tanaman hortikultura utama (ton)

Kobis (ha) 1.994,20

Kacang panjang (ha) 1.206,20

Kentang (ha) 189,94

Buncis (ha) 1.170

Timun (ha) 626,54

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

x

- Sasaran strategis Indikator Kinerja Kinerja (%)

Terong (ha) 330,2

Bawang Merah (ha) 793,14

Cabai besar (ha) 807,69

Nanas (rumpun) 81

Mangga (pohon) 145,56

Rambutan (pohon) 119,32

Durian (pohon) 117,15

Pepaya (pohon) 129,17

Produksi komoditas perkebunan utama (ton)

Cengkeh 101,84

Tebu 89,66

Teh 100,17

Kopi Arabika 295,55

Kopi robusta 99,94

Nilam 60,4

Tembakau rakyat 49,88

Kapas 43,41

Kelapa Dalam 100,52

Populasi produksi komoditas peternakan utama (ekor)

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

xi

- Sasaran strategis Indikator Kinerja Kinerja (%)

Sapi potong 128,42

Kerbau 131,55

Kambing 108,38

Domba 105,1

Produksi Daging (kg)

Sapi potong 104,34

Kerbau 6,27

Kambing 98,82

Domba 93,79

Angka Kesakitan Ternak (morbidittas)

Ternak besar (%) 93,75

Ternak Kecil (%) 103

Unggas (%) 103,91

Jumlah produksi perikanan budidaya (ton)

96,32 Jumlah produksi perikanan tangkap

(ton)

127,6 Meningkatnya pendapatan

petani dan nelayan

Rata-rata pendapatan nelayan (rupiah/bulan)

166,48 Rata-rata pendaparan pembudidaya

ikan (rupiah/bulan)

100,88 Meningkatnya ketahanan

pangan daerah

Indeks/Skor pola pangan harapan (PPH)

99,65

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 -

xii

- Sasaran strategis Indikator Kinerja Kinerja (%) Meningkatnya kualitas

infrastruktur jalan dan jembatan

Prosentase panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)

73

Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air.

Saluran irigasi dalam kondisi baik (%) 93,75

Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana

pelayanan sampah, air bersih dan penerangan

Rasio tempat pem-buangan sampah (TPS) per satuan penduduk (%)

103 Persentase rumah tinggal bersanitasi

(%)

101 Persentase rumah tangga (RT) yang

menggunakan air bersih (%)

71 Persentase rumah tangga yang

menggunakan listrik (%)

87,49 Meningkatnya kerukunan

umat beragama

Jumlah kasus SARA 100

Meningkatnya keamanan dan ketertiban dalam masyarakat

Angka kriminalitas (kasus) 66,34

(13)

- 1 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai upaya untuk terus mendukung dan mewujudkan teta kelola pemerintahan yang baik (good governance), maka pelaksanaan pembangunan daerah harus memenuhi unsur transparansi, kapabilitas, efisien dan efektif.

Semua unsur tersebut akan menjadi acuan penilaian keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan.

Good Governance diperlukan karena didorong oleh adanya dinamika yang menuntut perubahan, baik di lingkungan pemerintah dunia usaha swastamaupun masyarakat. Peran pemerintah sebagai pembangun maupun penyedia jasa pelayanan dan infrastuktur akan bergeser menjadi badan pendorong terciptanya lingkungan yang mampu memfasilitasi pihak lain di komunitas dan sektor swasta ikut untuk aktif melakukan upaya tersebut.

Dalam mewujudkan good governance tersebut salah satunya sangat diperlukan adanya kejelasan pelaksanaan atau dalam hal pemrlaksanaan pemerintah daerah adalah akuntailitas publik. Akuntabilitas publik sendiri adalah prinsip yang menjamin bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh pelaku kepada pihak-pihak yang terkena dampak penerapan kebijakan.

Konsep akuntabilitas adalah evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan/kinerja organisasi untuk dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai umpan balik bagi pimpinan organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.

Dalam konsep akuntabilitas mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih menekan pada pertanggungjawaban horizontal (masyarakat) bukan hanya pertanggungjawaban vertikal (otoritas yang lebih tinggi).

Sebagai lembaga publik, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), maka setiap pejabat Pemerintah Daerah utamanya eselon II wajib menyusun Laporan

(14)

- 2 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden sebagai perwujudan laporan penyelenggaraan Pemerintah Daerah selama 1 (satu) tahun.

Pelaporan ini disusun paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Tujuan penyusunan LAKIP adalah memberikan laporan tentang penyelenggaraan pemerintahan, pembinaan kehidupan kemasyarakatan dan pelaksanaan pembangunan yang menjadi prioritas yaitu kegiatan-kegiatan perencanaan strategis yang dilaksanakan satu tahun sesuai yang diinginkan baik oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang maupun oleh semua lapisan masyarakat sehingga hasil-hasil pelayanan publik, pelaksanaan pembangunan, kemasyarakatan serta penciptaan kondisi yang kondusif mendapatkan pengakuan dari elemen masyarakat.

Adapun tujuan disusunya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Pemalang Tahun 2012 adalah :

1. Sebagai input dalam rangka perbaikan pelaksanaan tugas dan peningkatan pembangunan satu tahun yang telah dilaksanakan;

2. Memberikan kondisi penciptaan integrasi, sinkronisasi, dan kesinergian antar pelaksanaan kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Pemalang;

3. Dapat mengetahui kegiatan yang telah dilaksanakan dan perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan berikut hasil pengolahan dan evaluasi;

4. Membuat acuan perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya;

5. Bahan evaluasi perencanaan tugas-tugas Camat berikutnya dan sebagai bukti laporan program dan hasil kegiatan kepada publik.

Penyusunan LAKIP juga segaligus dimaksudkan sebagai upaya umpan balik (cross check) terhadap dokumen perencanaan yang telah disusun.

Mendasarkan pada konsep perencanaan tersebut, semestinya pelaksanaan pembangunan sesuai dengan yang telah disusun. Dengan demikian akan terlihat sampai sejauhmana keberhasilan pelaksanaan pembangunan disandingkan dengan dokumen perencanaan. Keberhasilan pelaksnaan pembangunan akan menjadi indikator yang perlu didorong dan diapresiasi, sedangkan kekurangan

(15)

- 3 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

atau ketidaktercapaian target menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan efektivtas pelaksnaan pembangunan di masa yang akan datang.

Penyusunan LAKIP didasarkan atas dokumen perencanaan berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pemalang yang setiap tahun penyusunnya mengacu pada Rencana Pembangunan Jaangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016 yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011.

Dalam dokumen RPJMD maupun RKPD terdapat target kinerja lima tahunan yang di urai setiap tahun dalam target kinerja tahunan. Target kinerja dalam RKPD tersebut tertuang dalam indikator yang disusun mendasarkan ada prioritas pembangunan mendasarkan pada tema pembangunan tahunan.

Pelaksanaan penyusunan LAKIP Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2012 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LAKIP, yaitu :

1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan

(16)

- 4 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2006 Nomor 13);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 2 Tahun 2007 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2007 Nomor 2);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 1);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 11);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 12);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 13);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 14);

(17)

- 5 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 15);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 21);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011 – 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011 Nomor 5);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan dab Belanja Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011 Nomor 3);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dab Belanja Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2012 Nomor 10).

B. KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

Penyelenggaraan urusan pemerintah sebagai kewenangan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 terdiri dari penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintah wajib terkait dengan pelaksanaan pelayanan dasar (basic service) bagi masyarakat. Sedangkan urusan pilihan diselenggarakan dalam rangka pengembangan potensi unggulan (core competence) yang menjadi karakteristik dan kekhasan daerah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Dearah Kabupaten/Kota, yang kemudian di Kabupaten Pemalang ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Urusan Pemerintah Kabupaten Pemalang, maka terdapat 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan.

(18)

- 6 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Pemalang dipimpin oleh Bupati selaku Kepala Daerah dan dibantu oleh Wakil Bupati sebagai Wakil Kepala Daerah. Pola hubungan Organisasi Pemerintah Kabupaten Pemalang dapat dijelaskan sebagaimana ketetapan Peraturan Daerah nomor 11, 12, 13, 14 dan 15 Tahun 2008 yang mengatur tentang Struktur Organisasi dan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Pemalang yang terdiri dari :

1. Bupati dan Wakil Bupati;

2. Sekretariat Daerah;

3. Sekretariat DPRD;

4. Dinas Daerah;

5. Lembaga Teknis Daerah;

6. Kecamatan;

7. Kelurahan.

Sesuai dengan keberadaannya sebagai Kepala Daerah yang memimpin roda penyelenggaraan pemerintahan, maka kedudukan, tugas dan wewenang Bupati dan Wakil Bupati dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kedudukan Bupati :

a. Selaku Kepala Daerah atau Kepala Eksekutif, Bupati adalah penanggung jawab tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kabupaten Pemalang.

b. Selaku Kepala Daerah, Bupati Pemalang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pemalang.

c. Bupati Pemalang dalam melaksanakan tugasnya wajib melaporkan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.

(19)

- 7 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

2. Tugas dan Wewenang Bupati

a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

b. mengajukan rancangan Peraturan Daerah (Perda);

c. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;

d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama;

e. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;

f. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang- undangan;

g. melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Kewajiban Bupati adalah :

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang- undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;

c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;

d. melaksanakan kehidupan demokrasi;

e. mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;

f. menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;

g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;

h. melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;

i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah;

(20)

- 8 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

j. menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah;

k. menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD;

l. memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.

4. Tugas Wakil Bupati

a. membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;

b. membantu Bupati dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup;

c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi wakil Kepala Daerah Provinsi;

d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan/atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten/kota;

e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah;

f. melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah;

g. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan;

h. dalam melaksanakan tugas, Wakil Bupati bertanggungjawab kepada Bupati.

(21)

- 9 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

5. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Pemalang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah yang masing-masing mengatur tentang Organisasi Perangkat Daerah dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 11) yang terdiri dari :

1) Sekretariat Daerah a) Sekretaris Daerah;

b) Asisten Sekretaris Daerah yang meliputi Asisten Pemerintahan, Asisten Perkonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat serta Asisten Administrasi Umum;

c) Bagian-Bagian yang meliputi Bagian Tata Pemerintahan, Hukum, Hubungan Masyarakat, Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Administrasi Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat, Organisasi, Keuangan, dan Umum;

2) Sekretariat DPRD, terdiri dari : a) Sekretaris DPRD;

b) Bagian-Bagian, meliputi Bagian Umum, Hubungan Antar Lembaga, Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi, Bagian Persidangan dan Bagian Keuangan.

b. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 12) yang terdiri dari :

1) Dinas Pekerjaan Umum;

2) Dinas Pertanian dan Kehutanan;

3) Dinas Pendidikan, Pemudan dan Olah Raga;

(22)

- 10 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

4) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

5) Dinas Kesehatan;

6) Dinas Kelautan dan Perikanan;

7) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

8) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

9) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

10) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

11) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

c. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 13) yang terdiri dari :

1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

2) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana;

3) Badan Kepegawaian Daerah;

4) Inspektorat;

5) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari;

6) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;

7) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;

8) Kantor Lingkungan Hidup;

9) Kantor Pelayanan dan Perijinan Terpadu;

10) Kantor Ketahanan Pangan;

d. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2006 Nomor 13).

(23)

- 11 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

e. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 14 ) yang terdiri dari : 1) Camat;

2) Sekretaris Kecamatan;

3) Sub Bagian Umum, Sub Bagian Perencanaan dan Sub Bagian Keuangan.

4) Seksi-seksi, meliputi Seksi Pemerintahan, Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, Seksi Ekonomi dan Pembangunan.

f. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Kelurahan Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 15) yang terdiri dari : 1) Lurah;

2) Sekretaris Kelurahan;

3) Seksi-seksi, meliputi Seksi Pemerintahan, Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, Seksi Ekonomi dan Pembangunan dan Seksi Kesejahteraan Rakyat.

C. LINGKUNGAN STRATEGIS.

1. KONDISI GEOGRAFIS

Kabupaten Pemalang terletak antara 109.170 – 109.400 Bujur Timur dan 8.520-7.200 Lintang Selatan.

Secara administratif :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa;

- Sebelah Timur dengan Kabupaten Pekalongan;

- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Purbalingga;

- Sebelah Barat dengan Kabupaten Tegal.

Luas wilayah Kabupaten Pemalang 111.530,570 Ha atau 1.115,31 Km2, terdiri dari tanah sawah seluas 400,80 Km2 dan bukan sawah 714,50 Km2. Adapun rincian luas lahan menurut penggunaannya, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(24)

- 12 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

Tabel 1.1

Luas Lahan Menurut Penggunaannya Tahun 2012

Kecamatan

Luas Lahan ( Km 2 )

Sawah Bangunan &

Sekitarnya

Tegalan/

Kebun

Ladang/

Huma

Tambak/

Kolam

Kehu- Tanan

Perke bunan

Lain-

lain Jumlah

Moga 14,00 8,34 7,50 4,48 1,90 5,19 41,40

Warungpring 11,50 7,34 3,80 1,28 – 2,39 26,31

Pulosari 2,40 10,46 42,17 _ 30,15 1,00 1,30 87,52

Belik 26,03 18,61 31,62 0,03 43,73 1,22 3,31 124,54

Watukumpul 54,51 6,84 18,91 10,54 0,04 33,38 – 4,80 129,02

Bodeh 26,01 9,70 7,65 0,06 – 38,52 1,83 2,22 85,98

Bantarbolang 26,96 12,80 21,06 _ 73,54 – 4,83 139,19

Randudongkal 33,67 8,79 13,35 _ 32,80 – 1,71 90,32

Pemalang 45,20 12,98 7,06 0,36 34,41 – 1,91 101,93

Taman 43,79 11,37 1,34 0,05 7,79 – 3,08 67,41

Petarukan 54,17 15,27 3,57 1,50 _ – 8,28 81,29

Ampelgading 25,75 8,33 2,24 1,30 – 14,19 53,30

Comal 12,76 10,79 1,03 _ _ – 1,97 26,54

Ulujami 24,05 10,45 7,65 14,07 _ 3,16 1,18 60,55

Jumlah 400,80 152,05 168,95 0,85 14,55 301,37 9,10 56,36 1.115,30

Sumber : BPS Kab. Pemalang, 2013

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Pemalang terdiri dari daerah dataran pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan daerah pegunungan.

Dataran pesisir pantai dengan ketinggian 1-5 meter di atas permukaan laut terdapat dibeberapa bagian utara Kabupaten Pemalang. Sedangkan dataran rendah dengan ketinggian 6-15 meter diatas permukaan laut juga terletak di kawasan utara, sementara itu daerah dataran tinggi dengan ketinggian 16-212 meter di atas permukaan laut terletak di bagian tengah dan selatan Kabupaten Pemalang, sedangkan daerah pegunungan dengan ketinggian 213-925 meter di atas permukaan laut umumnya terletak di bagian selatan Kabupaten Pemalang.

Sementara untuk jenis tanah di wilayah Kabupaten Pemalang terdiri dari tanah alluvial yang umumnya terletak di dataran rendah, regosil batu- batuan pasir dan intermedier terdapat di daerah perbukitan sampai pegunungan. Tanah letosal yang terdiri dari batu bekuan pasir banyak terdapat di daerah bukit sampai pegunungan.

(25)

- 13 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

2. KONDISI MAKRO

Gambaran umum kondisi Kabupaten Pemalang pada Tahun 2012 sebagai berikut :

a. Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Pemalang pada tahun 2012 sebesar 1.273.991 jiwa** (Angka Sangat Sementara). Secara keseluruhan jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada laki-laki. Jumlah penduduk laki-laki sebesar 632.710 jiwa sedangkan penduduk perempuan sebanyak 641.281 jiwa. Berikut disajikan tabel dan gambar proporsi jumlah pendudukan Kabupaten Pemalang per Kecamatan Tahun 2012.

Tabel 1.2.

Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2012 Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

Moga 31.289 31.620 62.909

Warungpring 18.827 19.182 38.009

Pulosari 27.430 27.692 55.122

Belik 52.019 51.481 103.500

Watukumpul 31.797 31.810 63.607

Bodeh 26.637 26.600 53.237

Bantarbolang 34.215 36.454 70.669

Randudongkal 46.632 48.627 95.259

Pemalang 86.970 87.994 174.964

Taman 79.066 79.739 158.805

Petarukan 72.734 73.672 146.406

Ampelgading 32.373 32.999 65.372

Comal 43.677 43.825 87.502

Ulujami 49.044 49.586 98.630

Kab.Pemalang 632.710 641.281 1.273.991 Gambar 1.1.

Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2012

Sumber : BPS, 2013 (Angka Sangat Sementara)

(26)

- 14 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

b. Ekonomi

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pemalang tahun 2012** (angka sangat sementara) atas dasar harga berlaku sebesar Rp.

9.693.430,23 juta sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp.

3.808.630,74 juta. Kontribusi sektoral terbesar penyumbang PDRB pada tahun 2012 adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertanian serta sektor industri pengolahan sebesar 75,86 %. Sektor perdagangan menggeser sektor pertanian dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Pemalang tahun 2012 yaitu sebesar 28,52 %, sedangkan sektor pertanian sendiri sebesar 24,69 % dan sektor industri menyumbang 22,64 %. Berikut disampaikan tabel perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2011 dan Tahun 2012 serta gambar proporsi PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Pada Tahun 2012.

Tabel. 1.3.

Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK Tahun 2011 dan 2012

LAPANGAN USAHA Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHB)

2011 2012 **) 2011 2012 **)

1. PERTANIAN 2.242.818,95 2.448.752,46 888.464 940.553

2. PERTAMBANGAN &

PENGGALIAN 102.073,26 115.278,62 41.855 44.356

3. INDUSTRI

PENGOLAHAN 1.882.701,77 2.045.486,72 829.796 862.586

4. LISTRIK, GAS & AIR

BERSIH 131.453,38 148.326,19 38.487 41.729

5. BANGUNAN 245.680,20 265.368,66 99.437 102.899

6. PERDAG., HOTEL &

RESTORAN 2.454.907,46 2.685.191,03 1.034.885 1.086.304

7. PENGANGKUTAN &

KOMUNIKASI 403.206,59 412.124,47 128.100 133.961

8. KEU. PERSEWAAN, &

JASA PERUSAHAAN 362.509,83 413.228,53 144.853 151.048

9. JASA-JASA 1.034.370,05 1.159.673,54 416.757 445.194

PDRB TANPA MIGAS 8.859.721,50 9.693.430,23 3.622.635,53 3.808.630,74

(27)

- 15 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

Gambar 1.2.

Proporsi PDRB Kabupaten Pemalang Tahun 2012

Sumber : BPS 2013

Secara umum pergerakan perekonomian daerah menuju pergerakan ke arah yang lebih baik. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku relatif mengalami kenaikan yang cukup signifikan sedangkan pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan meskipun lambat tetapi juga tetap mengalami kenaikan.

Kinerja ekonomi daerah Kabupaten Pemalang pada Tahun 2012 menunjukan gambaran yang terus meningkat, hal ini ditunjukan dengan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,13% persen, atau meningkat sebesar 0,3 persen dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 4,83 persen.

(28)

- 16 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

Gambar 1.3.

Laju Pertumbuhan PDRB Kab. Pemalang Tahun 2008-2012

Sumber : BPS 2013

Pendapatan perkapita yang merupakan salah satu indikator dari kondisi perekonomian di Kabupaten Pemalang juga dapat dilihat dari dua konsep, yaitu atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000.

PDRB perkapita Kabupaten Pemalang pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 7,608 juta per orang** (angka sangat sementara). Angka tersebut meningkat secara nominal daripada tahun sebelumnya pada tahun 2011 sebesar Rp. 6,981 juta per orang. Hal ini nampaknya tidak terlalu terpengaruh adanya tekanan beberapa indikator ekonomi makro nasional.

Dengan indikasi adanya peningkatan jumlah PDRB per kapita dari sisi harga berlaku, maka menunjukan adanya peningkatan aspek kesejahteraan ekonomi masyarakat kabupaten Pemalang. Meskipun kecenderungan peningkatan aspek tersebut relative kecil, namun sudah dapat memberikan indikasi yang positif akan adanya kemajuan di sektor pendapatan.

Tingkat inflasi di Kabupaten Pemalang pada tahun 2012** (angka sangat sementara) diperkirakan sebesar 4,04 %. Kondisi ini meningkat apabila dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun 2011 yang sebesar 2,80 %. Inflasi tahun ini dibawah target inflasi nasional yang telah

(29)

- 17 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

ditetapkan oleh Pemerintah untuk tahun 2011 yaitu sebesar 5,65%.

Dengan demikian bila dibandingkan dengan tahun 2011, maka untuk tahun 2012 daya beli masyarakat akan kebutuhan barang dan jasa meningkat demikian pula tingkat konsumsipun ikut meningkat.

Mengacu pada kriteria Bank Dunia, maka inflasi tersebut masih tergolong rendah. Besarnya komulatif inflasi yang single digit itu mengindikasikan bahwa keadaan ekonomi cukup stabil untuk kelangsungan jalannya jalannya roda perekonomian dan pembangunan.

Diharapkan kondisi ini terus berangsur semakin membaik sehingga memulihkan ekonomi akan lebih cepat terjadi serta dapat memenuhi target pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 5,4%.

c. Ketenagakerjaan

Menurut kegiatannya, penduduk berumur 15 tahun ke atas dibedakan atas 2 golongan yaitu Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja terdiri atas penduduk yang bekerja dan yang mencari pekerjaan.

Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang sekolah, mengurus rumahtangga, dan lainnya (penerima pendapatan, pensiunan, dan sebagainya). Penduduk Pemalang yang berusia 15 tahun ke atas sebanyak 910.520 jiwa **.

Pada tahun 2012 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 68,36%, artinya sebanyak 68,36% atau 631.537 orang bekerja dari seluruh angkatan kerja.

Berikut disajikan gambar pramida penduduk berdasarkan kelompok umur Kabupaten Pemalang Tahun 2012.

(30)

- 18 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

Gambar 1.4.

Piramida Penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2012

d. Kesehatan

Berdasarkan publikasi Pembangunan Manusia Berbasis Gender yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2012, maka angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Pemalang pada Tahun 2011 sebesar 67,90 tahun atau meningkat dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 67,68 tahun.

Angka kematian ibu melahirkan (AKI) pada tahun 2012 adalah sebesar 150,60 per 100.000 kelahiran hidup atau lebih rendah dibandingkan AKI tahun 2011 sebesar 174,25 per 100.000 kelahiran hidup. Dengan demikian maka target AKI tahun 2012 pada RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016 yaitu sebesar 10,2 per 1000 kelahiran hidup belum dapat terpenuhi.

Sedangkan untuk kondisi pengembangan sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga medis pada tahun 2012 yaitu perbandingan antara Puskesmas dengan jumlah penduduk sebesar 1:57.908 jiwa, proporsi Posyandu dengan jumlah penduduk 1:1.094 jiwa.

Kemudian untuk rasio antara Penduduk dengan Dokter umum yaitu sebesar 1:11.374. Sedangkan rasio penduduk terhadap dokter secara

(31)

- 19 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

keseluruhan adalah 1:8.166. Sementara rasio penduduk dengan bidan desa yaitu 1: 2.329.

e. Pendidikan

Komposisi penduduk Kabupaten Pemalang yang sedang menempuh pendidikan sebanyak 256.795 orang (Profil Profil Daerah Kab. Pemalang Tahun 2012, diolah). Dari jumlah tersebut yang sedang menempuh pendidikan dasar sebesar 78,96%, sedangkan sisanya sedang menempuh pendidikan menengah. Sedangkan untuk pendidikan usia dini ketersediaan sekolah sebanyak 350 tempat pendidikan yang terdiri dari 7 Taman Kanak- kanak (TK) Negeri dan 295 TK Swasta. Sedangkan jumlah siswa sebanyak 16.880 anak atau sekitar 6,57% dari jumlah anak usia dini.

Disisi lain kinerja pendidikan Kabupaten Pemalang sampai dengan tahun 2012 menunjukkan gambaran yang terus menerus meningkat, hal ini ditunjukkan indikator-indikator pengembangan pendidikan yang terus berkembang. Pada indikator aspek kuantitas yaitu pemerataan pendidikan, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD yaitu 101,05, dengan rincian APM untuk laki-laki yaitu 105,03, sedangkan APK perempuan 97,11, hal ini menunjukkan adanya perbedaan aspek jender dilihat dari APK tingkat SD.

Pada jenjang Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) indikator aspek kuantitatif menunjukkan gambaran sebagai berikut, APK untuk SLTP yaitu 103,80 sedangkan untuk APM sebesar 73,78. Rasio ruang kelas dengan murid sebesar 1:46 untuk SMP dan 1:45 untuk MTs.

Untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) yaitu APK sebesar 47,49, sedangkan APM sebesar 38,40. Rasio murid terhadap kelas adalah sebesar 1:38.

Beberapa indikator bidang pendidikan sebagaimana tabel berikut ini.

(32)

- 20 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

Gambar 1.5.

Jumlah Penduduk yang Menamatkan Pendidikan

Tabel 1.4.

Profil Pendidikan Kab. Pemalang Tahun Ajaran 2011/2012

Uraian SD/MI

(%)

SMP/MTs (%)

SMA/SMK/

MA (%)

Ket Angka Partisipasi Sekolah 0,22 0,78 1,37

Angka Putus Sekolah 5,19 0,12 0,36

Angka Kelulusan 96,43 83,49 98,24

Ruang Kelas kondisi Baik 52,92 81,99 - Perpustakaan Kondisi Baik 36,05 66,67 66,67 Sarana Olah Raga Kondisi

Baik

34,81 30,19 11,67

Sumber : Profil Pendidikan Tahun 2011/2012 Ket : Sekolah Negeri dan Swasta

f. Kesejahteraan sosial

Pengukuran kemiskinan yang dilakukan BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach), yaitu kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Garis kemiskinan di Kabupaten Pemalang tahun 2011 sebesar Rp. 198.329,00 perkapita / bulan, dengan demikian penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita / bulan di bawah nilai tersebut.

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pemalang pada tahun 2011 (berdasarkan Susenas) adalah sebesar Rp. 261.197 Jiwa atau 20,68%.

(33)

- 21 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

g. Sumberdaya alam dan lingkungan hidup

Luas area dan produksi padi pada tahun 2012 relatif tidak banyak perubahan dibanding dengan tahun 2011 (Profil Daerah Kab. Pemalang Smt 1 Tahun 2012). Hal ini mengindikasikan bahwa ketersedianaan akhir dan sarana produksi lainnya relatif tercukupi. Luas area produksi padi pada tahun 2012 sebesar 40.020,6 hektar sedangkan produksi padi pada kurun waktu yang sama yaitu dari 229.367,5 ton. Sedangkan luas area produksi jagung pada tahun 2012 sebesar 6.296,3 hektar sedangkan total produksi jagung sebesar 35.375 ton. Sedangkan untuk sumberdaya mineral sebenarnya Kabupaten Pemalang cukup memiliki beberapa jenis seperti tras, batu diorite, batu gamping dan beberapa jenis lainya. Tetapi sampai dengan saat ini belum dieksploitasi, hal ini dimungkinkan karena dinilai kurang ekonomis apabila dieksploitasi disamping karena kurangnya promosi. Di bidang lingkungan hidup kondisinya relatif dapat terjaga kelestarianya, meskipun di beberapa tempat terjadi musibah bencana alam. Sedangkan kasus pencemaran lingkungan tidak terjadi kasus selama tahun 2012.

h. Infrastruktur

Selama tahun 2011 panjang jalan di Kabupaten Pemalang tidak mengalami pertambahan panjang jalan yang signifikan, akan tetapi lebih diarahkan pada upaya peningkatan kualitas jalan. Secara rinci yaitu panjang jalan nasional sepanjang 32,44 km, jalan propinsi 99,53 km, dan panjang jalan kabupaten 655,97 km. Pada kurun waktu 2 tahun terakhir terjadi perbaikan kondisi jalan yaitu panjang jalan dengan aspal/hotmik sepanjang 289,3 km. Untuk jumlah jembatan sampai dengan tahun 2012 yaitu sejumlah 186 buah. Secara umum panjang jalan dalam kondisi baik pada tahun 2012 meningkat meskipun tidak signifikan yaitu sepanjang 253,5 km meningkat dibanding tahun 2011 sepanjang 250,5 km.

i. Pariwisata

Dilihat dari jumlah obyek wisata selama kurun waktu 2 tahun terakhir tidak mengalami perubahan. Sektor pariwisata pada tahun 2012 terdorong dengan dibukanya obyek wisata Widuri Water Park pada pertengahan

(34)

- 22 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

tahun 2009. Dengan kondisi tersebut memang jumlah wisatawan meningkat, sejalan dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Moment hari libur masih menjadi andalan, namun jumlah pengunjung tidak terlalu signifikan pada hari kerja biasa. Jumlah pengunjung seluruh obyek wisata pada tahun 2012 tercatat sebanyak 553.492 orang.

j. Industri, perdagangan koperasi dan dunia usaha

Jumlah UKM yang terus berkembang yaitu sebanyak 8.125 unit industri kecil yang menampung tenaga kerja sebesar 21.829 orang, dengan nilai produksi sebesar Rp. 845.090 juta. Sedangkan untuk industri besar jumlahnya di Kabupaten Pemalang sebanyak 2 buah yang mampu menampung 1.581 orang dengan nilai produksi sebesar Rp. 182.467 juta (Profil Kab. Pemalang, 2012).

Untuk lembaga keuangan yang ada yaitu 379 lembaga keuangan mikro dengan perbankan sebanyak 18 unit baik milik swasta maupun pemerintah. Sampai pada tahun 2011 jumlah PMDN sebanyak 8 perusahaan BUMD 7 buah, dengan BPR sejumlah 10 unit.

k. Hukum keamanan dan ketertiban

Pada tahun 2012 jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 284 kasus pidana dan 136 kasus perdata serta 4.982 kasus lalu lintas.

Kabupaten Pemalang yang sebagian besar wilayahnya adalah hutan, terdapat 51 kasus pencurian kayu di 6 lokasi kecamatan dengan volume yang hilang sebanyak 27,48 m3. Sedangkan kebakaran hutan terjadi dengan total luas 11,50 hektar.

Jumlah aparat penegak hukum sebanyak 733 orang polisi, 21 pos kemanan dan 59 orang aparat satpol pp.

C. MANFAAT LAKIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang disusun dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai unsur penyelenggara pemerintah serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipecayakan kepada pemerintah secara periodik sehingga dapat terwujud suatu pemerintahan yang baik (Good Governance).

(35)

- 23 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, yang merupakan pedoman pelaksanaan dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Mendorong Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan pada Peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

2. Menjadikan Pemerintahan yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.

3. Menjadi masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang.

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang selama tahun 2012.

Capaian Kinerja 2012 tersebut diukur dan dinilai berdasarkan rencana Kinerja tahun 2012 yang disusun pada awal tahun anggaran.

Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2012 merupakan jabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016. Indikator yang ditetapkan atas rencana kinerja ini sedapat mungkin menggambarkan satuan atau dimensi yang terukur dan operasional. Dengan demikian penilaian kinerja yang dilakukan atas dasar rencana kinerja ini diharapkan dapat menggambarkan capaian kuantitatif dari setiap sasaran.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagian perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan pola pikir seperti ini sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2012 dapat disajikan sebagai berikut :

(36)

- 24 - Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG.

B. LINGKUNGAN STRATEGIS.

C. TUJUAN DAN MANFAAT LAKIP.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN.

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS A. PERENCANAAN STRATEGIS.

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2012.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA.

B. ANALISIS DAN EVALUASI AKUNTABILTAS KINERJA.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN.

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN

(37)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 - 24 - BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan suatu hal penting bagi terselenggaranya manajemen yang baik. Rencana kinerja akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada capaian kinerja yang diinginkan dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengecek apakah organisasi telah melaksanakan delegasi wewenang yang diamanatkan. Rencana Kinerja akan berguna apabila dimanfaatkan untuk proses manajemen dalam mencapai hasil yang diinginkan. Betapapun tingkat kinerja yang diinginkan mungkin saja masih bersifat subyektif dan kurang realistis, namun penetapan rencana kinerja ini masih bermanfaat.

Tahun 2012 merupakan tahun kedua dari pelaksanaan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016.

Dengan adanya perencanaan kinerja ini diharapkan semua program dan kegiatan yang telah dilaksanakan guna mendorong tercapainya sasaran- sasaran yang akan dicapai pada tahun 2012 dapat tercapai dengan baik. Dan dengan tercapainya sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dan menjadi target, diharapkan dapat mempercepat terwujudnya Misi Pemerintah Kabupaten Pemalang. Adapun rencana kinerja tahun 2012 terlampir.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan bahwa pemerintah daerah harus menyusun perencanaan untuk jangka panjang dan jangka menengah.

Perencanaan strategis yang merupakan perencanaan jangka menengah tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016. Dalam Peraturan Daerah tersebut memuat komponen-komponen Perencanaan Strategis sebagaimana terurai di bawah ini.

(38)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 - 25 - 1. PERNYATAAN VISI.

Pembangunan adalah suatu proses perubahan struktural untuk mewujudkan kondisi ideal yang diharapkan melalui pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan secara sistematis, terukur dan berkelanjutan melalui tahapan yang direncanakan dengan mendasarkan pada kondisi yang ada. Untuk mewujudkan kondisi ideal tersebut telah ditetapkan Visi Kabupaten Pemalang, yaitu :

”Kabupaten Pemalang yang Sehat, Cerdas, Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia”.

2. PERNYATAAN MISI.

Misi merupakan tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan Visi yang dicita-citakan. Misi mencerminkan keberadaan, tugas pokok dan fungsi dari organisasi.

Misi Pemerintah Kabupaten Pemalang adalah :

1. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan jaminan sosial

2. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan berbasis kompetensi

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan prima, peningkatan investasi dan daya saing daerah

4. Mewujudkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, perdagangan dan jasa serta usaha mikro, kecil dan menengah (UKM)

5. Meningkatkan prasarana sarana dasar dan ekonomi guna mengembangkan sinergi sentra-sentra produksi di pedesaan

6. Mengembangkan kehidupan beragama yang harmonis, toleran dan saling menghormati

3. TUJUAN DAN SASARAN

Dari visi dan misi yang telah ditetapkan, selanjutnya diuraikan lebih lanjut dalam tujuan dan sasaran, sebagai kondisi antara sebelum tercapainya visi dan misi.

Tujuan dan sasaran merupakan suatu kondisi yang diharapkan akan terwujud dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan

(39)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 - 26 - datang. Rumusan tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut:

Misi 1 : Meningkatkan kesehatan masyarakat dan jaminan sosial

Tujuan 1 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang berkualitas

Sasaran 1 : Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk dan kurang

Sasaran 2 : Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.

Sasaran 3 : Optimalnya penanggulangan penyakit menular terutama DB, HIV/AIDS, Kusta dan TB

Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan sesuai kebutuhan Sasaran 5 : Meningkatnya kesehatan lingkungan

serta perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.

Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

Tujuan 2 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, kesetaraan gender dan perlindungan sosial

Sasaran 1 : Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS.

Sasaran 2 : Bekurangnya persentase penduduk miskin.

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak

(40)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 - 27 - Sasaran 4 : Meningkatnya pelayanan KB dan

berkurangnya Drop Out KB dan Unmetneed KB.

Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan penempatan tenaga kerja.

Sasaran 6 : Meningkatnya kerjasama antar daerah dalam penempatan transmigrasi.

Misi 2 : Meningkatkan pendidikan dan keterampilan berbasis kompetensi.

Tujuan : Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan secara merata

Sasaran 1 : Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pada semua jenjang pendidikan.

Sasaran 2 : Meningkatnya keterjangkauan pelayanan pendidikan secara merata di seluruh wilayah.

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan pada semua jenjang pendidikan termasuk kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.

Sasaran 4 : Meningkatnya keterjaminan pelayanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan.

Misi 3 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan prima, peningkatan investasi dan daya saing daerah

Tujuan 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik, melalui pelayanan prima sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

(41)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Pemalang 2012 - 28 - Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas pengawasan

dan status audit keuangan daerah Sasaran 2 : Meningkatnya penangganan kasus

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan melalui sistem informasi administrasi kependudukan.

Sasaran 4 : Meningkatkan koordinasi dengan aparatur penegak hukum sebagai upaya preventif dalam pencegahan tindak pidana korupsi

Tujuan 2 : Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi daerah

Sasaran 1 : Meningkatnya layanan satu atap (one stop service)

Sasaran 2 : Meningkatnya promosi dan kerjasama investasi

Sasaran 3 : Meningkatnya penyediaan sarana pendukung investasi

Sasaran 4 : Meningkatnya ketentraman, ketertiban dan kondusifitas daerah untuk menunjang investasi daerah.

Misi 4 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan prima, peningkatan investasi dan daya saing daerah.

Tujuan 1 Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup

Sasaran 1 : Meningkatnya rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

Gambar

Tabel Indikator dan Realisasi Indikator Kinerja Daerah  Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Indikator persentase program S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi internasional yang diakui pemerintah atau sertifikat ditetapkan target sebesar 2,5% sesuai dengan yang

Pada hari Selasa saya ikut melakukan akad nikah yang dilaksanakan pada jam 08.00-10.15 dan diikuti dengan pembongkaran dekor kamar sampai selesai pada jam 14.00. Setelah itu

Kegiatan ajudikasi dalam pendaftaran tanah adalah untuk pendaftaran tanah yang pertama sekali merupakan prosedur khusus yang prosesnya dilakukan pada pemberian

Harto, 1993); b) Hujan effektif dihitung dengan metode phi (φ) indeks; c) Hidrograf satuan pengamatan diturunkan dari hidrograf banjir pengamatan dengan memakai

Akuntabilitas kinerja tergambar dalam pengukuran capaian indikator kinerja sasaran melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Nomor

b) Pemberian tanda pada benda uji. Tarik garis tengah pada setiap sisi ujung benda uji dengan menggunakan alat bantu yang sesuai, sehingga dapat memastikan bahwa kedua garis

64 Strategi QSH dalam pembelajaran Biologi memberikan lebih banyak kesempatan kepada peserta didik untuk dapat saling mengemukakan pendapat, pertanyaan, maupun jawaban

1) Akad pembiayaan mura>bah}ah. 2) Bentuk perjanjian pembiayaan mura>bah}ah pada kredit pemilikan rumah. 3) Klasifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pembiayaan