Pengaruh Pergantian Auditor Sebagai Variabel Intervening Pada Hubungan Antara Ukuran Perusahaan Dan Reputasi KAP Terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Cherrya Dhia Wenny, S.E., M.Si
Jurusan Akuntansi, Universitas Multi Data Palembang [email protected]
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Antara ukuran perusahaan dan reputasi KAP terhadap integritas laporan keuangan dengan variable intervening pergantian auditor. Penelitian menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor pertambangan tahun 2013-2017 sebanyak 46 perusahaan yang kemudian diambil sampel sebanyak 13 peruahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik kuantitatif dengan menggunakan analisis jalur untuk menjelaskan ada tidaknya pengaruh tidak langsung yang diberikan variabel reputasi auditor dan ukuran perusahaan melalui variabel pergantian auditor terhadap variabel integritas laporan keuangan. Hasil menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pergantian auditor dan integritas laporan keuangan. Namun pergantian auditor tidak terbukti mampu memediasi hubungan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan. Artinya ukuran perusahaan memiliki hubungan langsung dengan integritas laporan keuangan tanpa melewati variabel pergantian auditor.
Kata kunci: Pergantian Auditor, Integritas Laporan Keuangan, Reputasi KAP
Abstract: The purpose of this research is to determine the effect of firm size and KAP reputation on the integrity of financial statements with auditor changes as intervening variable. The study use secondary data in the form of financial statements of mining sector 2013-2017 as many as 46 companies, which were then taken as a sample of 13 companies. The analytical technique used is a quantitative technique using path analysis to explain whether there is an indirect effect given by the auditor’s reputation variable and firm size through the auditor chages variable on the financial statement integrity variable. The results show that firm size has a positive and significant effect on auditor changes and the integrity of financial statements. However, auditor changes is not proven to be able to mediate the relationship between firm size and the integrity of financial statements. This means that company size has a direct relationship with the integrity of financial statements without going through the auditor turnover variable.
Keywords: Auditor Changes, Integrity of Financial Statements, KAP Reputation
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan dasar pengambilan keputusan karena di dalamnya terkandung informasi mengenai penilaian dan pengukuran kinerja sebuah perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2020) menyebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputuasan ekonomi. Dalam penyajiannya, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik, yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan.
Integritas laporan keuangan berkaitan erat dengan salah satu karakteristik laporan keuangan yaitu andal. Suatu informasi dikatakan andal jika terbebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material. Informasi harus dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Penyajian laporan keuangan dengan integritas yang rendah akan menimbulkan ketidakadilan para pengguna laporan keuangan tersebut. Kasus lemahnya integritas laporan keuangan ini sudah sering terjadi baik di dunia maupun di Indonesia.
Di Indonesia, fenomena lemahnya integritas laporan keuangan pernah melibatkan tiga perusahaan pertambangan yaitu PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, dan induk perusahaan tersebut, yaitu PT Bumi Resources Tbk. Perusahaan-perusahaan tersebut diduga telah melakukan rekayasa laporan penjualan yang menyebabkan negara mengalami kerugian hingga mencapai US$620,49 juta (Agoeng Wijaya, 2010 dalam Fajaryani, 2015).
(Irma et al., 2019) mengungkapkan kasus PT. Inovisi Infracom Tbk (INVS) yang diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto, dan rekan pada tahun 2014 mendapat sanksi penghentian sementara (suspen) perdagangan saham oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ditemukan delapan kesalahan dalam laporan keuangan, salah satunya adalah kesalahan dalam laporan posisi keuangan, pelunasan utang senilai Rp 124 miliar, tetapi di laporan arus kas hanya diakui pembayaran Rp 108 miliar. PT. Inovisi memutuskan untuk melakukan pergantian KAP agar kualitas penyampaian laporan keuangan dapat meningkat sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku.
Mei 2018, OJK mengenakan sanksi pembekuan kegiatan usaha kepada PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) karena belum menyampaikan keterbukaan informasi kepada seluruh kreditur dan pemegang MTN. Dikutip dalam harian ekonomi Neraca (Baderi, 2018) menyatakan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan PT SNP diduga telah melakukan tindak pidana pemalsuan dokumen, penggelapan, penipuan, dan pencucian
uang. Perusahaan ini menggandakan, manambah, dan menggunakan daftar piutang (fiktif) berupa data list yang ada di PT CMP.
Beberapa kasus di atas menunjukkan bahwa masih lemahnya integritas dalam penyampaian laporan keuangan. Dikutip dari FCGI (2002) dalam (Damayanti & Rochmi, 2016) bahwa Indonesia dinilai sebagai salah satu yang terburuk dalam bidang standar-standar akuntansi, pertanggungjawaban terhadap pemegang saham, standar-standar pengungkapan dan transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan.
Untuk meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat, maka peran akuntan publik sangatlah besar. Posisi akuntan publik berperan sebagai pihak independen yang memberikan opini kewajaran atas laporan keuangan, penyediaan informasi keuangan yang handal bagi pemerintah, investor, kreditor, pemegang saham, karyawan, debitur, juga bagi masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Independensi merupakan standar auditing yang sangat penting mempengaruhi kredibiltas laporan keuangan manajemen (Abdul Hamid, 2013).
Mulyadi (2002) dalam (Paramastri &
Suputra, 2016) menyatakan bahwa KAP Big 4 lebih independen dibandingkan dengan kantor akuntan non big 4, karena untuk kantor akuntan besar, hilangnya satu klien tidak begitu mempengaruhi pendepatannya.
Selain itu, KAP besar mempunyai departemen audit yang terpisah dari departemen jasa lainnnya sehingga dapat mengurangi efek negative terhadap independensi akuntan public. Untuk itulah, penting bagi para pengguna laporan keuangan untuk memandang Kantor Akuntan Publik (KAP) sebelum mereka mengambil keputusan berinvestasi ke suatu perusahaan.
Beberapa peneliti sebelumnya juga melihat pengaruh reputasi KAP terhadap integritas laporan keuangan, salah satunya (Damayanti & Rochmi, 2016) Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi KAP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Selain reputasi KAP,
beberapa peneliti melihat ukuran perusahaan sebagai factor yang mempengaruhi integritas laporan keuangan.(Fajaryani, 2015) pernah menggunakan ukuran perusahaan sebagai factor yang mempengaruhi integritas laporan keungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hasil ini juga didukung oleh (Rizkita &
Suzan, 2015) yang juga menggunakan faktor yang sama untuk melihat pengaruhnya terhadap integritas laporan keuangan.
Dari beberapa kasus di atas dan penelitian sebelumnya, maka penulis akan melakukan penelitian mengenain hubungan ukuran perusahaan dan reputasi KAP terhadap integritas laporan keuangan dengan pergantian auditor sebagai variabel intervening.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Agensi
Jensen & Meckling (2012) menjelaskan teori agensi sebagai kontrak antara principal dan agen dimana principal sebagai pemegang saham akan mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan keputusan kepada agen sebagai pihak manajemen. Pihak manajemen berkewajiban untuk mengungkapkan informasi berupa laporan keuangan secara terbuka, transparan, dan dapat dipertanggungkjawabkan sehingga dapat meningkatkan intergitas laporan keuangan dan menghindari adanya ketidaseimbangan informasi antara agen dan principal (asimetris informasi).
Asimetris informasi merupakan ketidakseimbangan informasi yang didapatkan antara kedua belah pihak. Pihak manajemen akan mendapatkan informasi mengenai perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan pemegang saham.
Konflik ini bisa memicu terjadinya pergantian manajemen, dimana pihak manajemen yang baru akan menerapkan metode akuntansi yang berbeda pula dari manajemen sebelumnya, sehingga membutuhkan KAP pengganti yang lebih bisa diajakbekerjasama.
2.2 Integritas Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan dalam Standar Akuntansi Keuangan No 1 (IAI, 2020) adalah untuk menyampaikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumberdayayang dipercayakan kepadanya.
Integritas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang menampilkan kondisi suatu perusahaan yang sebenarnya, tanpa ada yang ditutup – tutupi atau disembunyikan (Verya, 2017). (Kieso et al., 2017) menyatakan bahwa laporan keuangan dikatakan berintegritas jika laporan keuangan tersebut memenuhi standar reability dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
2.3 Ukuran Perusahaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 mengelompokkan usaha mikro, kecil, menengah, dan besar dalam kriteria sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria Ukuran Perusahaan
Sumber: UU No 20 Tahun 2008
2.4 Reputasi KAP
Reputasi KAP dalam penelitian sering dikelompokkan berdasarkan skala standar internasional the big 4 dan non-the big 4 (Suhayati, 2014).
KAP big 4 adalah kelompok empat firma Jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan swasta. KAP big 4 terdiri dari PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte Touche Tohmatsu, Ernst & Young (EY), dan KPMG.
H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pergantian auditor
H2: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan
H3: Reputasi KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor
H4: Reputasi KAP berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan
H5: Pergantian KAP berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan
H6: Pergantian auditor mampu memediasi hubungan antara ukuran perusahaan dan integritas laporan keuangan
2.5 Pergantiaan Auditor
Pergantian auditor bisa terjadi secara sukarela ataupun karena adanya pergantian yang bersifat wajib. Pergantian wajib menurut Peraturan Menteri Keuangan 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik merupakan pergantian yang disebabkan karena adanya pembatasan masa pemberian jasa, yaitu paling lama 6 (enam) tahun buku berturut-turut untuk KAP dan paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut oleh seorang Akuntan Publik (Pasal 3 ayat (1)).
2.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
H7: Pergantian auditor mampu memediasi hubungan antara reputasi KAP dan integritas laporan keuangan
3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur sector pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2013 – 2017,
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sector pertambangan yang terdaftar di Gambar 1. Kerangka Pemikiran
BEI tahun 2013 – 2017 yang berjumlah 46 perusahaan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria:
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar pada BEI berturut-turut periode 2013 – 2016
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.3.1 Pergantian Auditor
Menggunakan variabel dummy dengan ketentuan nilai 1 untuk perusahaan yang melakukan
Tabel 2. Kriteria
2. Perusahaan tidak keluar (delisting) dari BEI selama tahun 2013 sampai tahun 2017.
Perusahaan pertambangan menggunakan mata uang rupiah (Rp) dalam laporan keuangannya
Dari kriteria purposive sampling di atas maka hasil pengambilan sampel adalah sebagai berikut
auditor changes sedangkan 0 untuk perusahaan yang tidak melakukan auditor changes
3.3.2 Ukuran Perusahaan
Pengukuran variabel ukuran perusahaan menggunakan logaritma natural dari total aset Sumber: Penulis, 2023
Tabel 3. Daftar Sampel Perusahaan yang Memenuhi Kriteria
Sumber: Penulis, 2023
3.3.3 Reputasi KAP
Menggunakan variabel dummy dengan ketentuan nilai 1 untuk KAP yang berafiliasi dengan Big-4 sedangkan 0 untuk KAP yang tidak berafiliasi dengan Big-4
3.3.4 Integritas Laporan Keuangan
Integritas informasi laporan keuangan dapat di proksikan dengan konservatisme rumus untuk indeks konservatisme:
Cit = (RPres it + DEPR res it) / NOA it Dimana:
Cit = indeks konservatisme perusahaan i pada tahun t
RPresit = Jumlah biaya riset dan pengembangan yang ada dalam laporan keuangan perusahaan i pada tahun t
DEPRresit = Biaya depresiasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan i pada tahun t.
NOAit = kewajiban keuangan bersih : (total hutang + total saham + total dividen) - (kas + total investasi ) perusahaan i pada tahun t 3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Uji Asumsi Klasik
Asumsi yang harus dipenuhi dari pengujian
ini adalah uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas
3.4.2 Uji Hipotesis
Untuk melihat pengaruh parsial reputasi auditor dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan, maka akan digunakan metode analisis Uji t. Selain itu digunakan analisis jalur untuk menjelaskan ada tidaknya pengaruh tidak langsung yang diberikan variabel reputasi auditor dan ukuran perusahaan melalui variabel pergantian auditor terhadap variabel integritas laporan keuangan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1Uji Asumsi Klasik
Untuk memastikan bahwa persamaan regresi memiliki ketepatan estimasi, tidak bias, dan konsisten, maka uji asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu, antara lain uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi telah terdistribusi normal, bebas dari masalah multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Berikut hasil SPSS dari pengujian asumsi klasik
Tabel 4. Uji Normalitas
Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas Tabel 5. Uji Multikolinearitas
Tabel 6. Uji Autokorelasi
4.1.2 Uji Hipotesis
Secara parsial. Tabel 7 Menunjukkan pengaruh ukuran perusahaan dan reputasi KAP terhadap variabel pergantian auditor. Hasil menunjukkan bahwa semua variabel bebas yaitu ukuran perusahaan dan reputasi KAP secara signifikan berpengaruh terhadap pergantian auditor dengan nilai signifikansi masing-masing adalah 0.003 dan 0.039 lebih kecil dari 0,05 (H1 dan H3 diterima).
Sedangkan dari tabel 8 dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan dan pergantian auditor memiliki
Tabel 7. Analisis Jalur Persamaan Regresi 1
Tabel 8. Analisis Jalur Persamaan Regresi 2
pengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan dengan nilai signifikansi masing-masing 0.000 dan 0.007 (H2 dan H5 diterima). Namun, variabel reputasi KAP secara parsial terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan dengan nilai signifikansi 0.855 (H4 ditolak).
Untuk melihat apakah variabel pergantian auditor mampu memediasi hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat, maka digunakan analisis jalur. Dari hasil di atas menujukkan pengaruh langsung antara variabel ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan sebesar 0,939 sedangkan pengaruh tidak langsung variabel ukuran perusahaan terhadap variabel integritas laporan keuangan melalui variabel pergantian auditor adalah sebesar 2,240 x 0,314 = 0,703. Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh langsung terhadap integritas laporan keuangan sehingga dapat disumpulkan H6 ditolak.
Hasil pengujian juga melihat apakah variabel pergantian auditor mampu memediasi hubungan variabel reputasi KAP terhadap variabel integritas laporan keuangan. Dari hasil di atas menujukkan pengaruh langsung antara variabel reputasi KAP terhadap integritas laporan keuangan sebesar 0,019 sedangkan pengaruh tidak langsung variabel reputasi KAP terhadap variabel integritas laporan keuangan melalui variabel pergantian auditor adalah sebesar 1,957x 0,314 = 0,614. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel pergantian auditor mampu memediasi hubungan reputasi KAP terhadap integritas laporan keuangan yang berarti H7 diterima
4.2 Pembahasan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun, 2008 mengklasifikasikan ukuran perusahaan berdasarkan total asset (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Perusahaan dengan ukuran besar adalah perusahaan yang memiliki total asset lebih dari 10 milyar rupiah.
Perusahaan yang memiliki total asset besar diyakini mampu membayar biaya audit yang lebih tinggi.
Mereka akan menggganti auditor lamanya dengan auditor baru yang memiliki kemampuan dan reputasi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dilakukan perusahaan agar citra perusahaan lebih baik di mata investor dan pihak eksternal lain.
Selain itu, untuk tetap menjaga citra dan nama baiknya, perusahaan besar akan selalu berusaha menyajikan laporan keuangan yang andal, akurat, nyata, dan jujur. Mereka memiliki karyawan
yang berkualitas dan pengawasan pihak eksternal yang juga lebih ketat dibandingkan perusahaan kecil, sehingga semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi integritas laporan keuangannya.
Reputasi KAP dalam penelitian ini dibedakan menjadi KAP big 4 dan non big 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor. Perusahaan yang telah menggunakan KAP big 4 biasanya adalah perusahaan besar dimana mereka mampu untuk mengeluarkan biaya audit lebih tinggi untuk menghasilkan laporan yang lebih berkualitas agar dapat memikat pihak eksternal terutama para inves- tor. Ketika KAP tersebut tidak selaras dengan perusahaan, maka mereka akan cepat berganti ke KAP lainnya sekalipun dengan biaya yang lebih tinggi.
Namun, reputasi KAP secara parsial tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
Auditor adalah pihak independen dan kompeten.
Mareka diharuskan menggunakan keahliannya secara professional ketika melakukan pekerjaan auditnya. Artinya, reputasi KAP bukan merupakan fator utama dalam penyampaian laporan keuangan yang berkualitas.
Hasil penelitian selanjutnya membuktikan bahwa pergantian auditor memiliki pengaruh nega- tive dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Artinya, pergantian auditor akan menyebabkan lemahnya integritas laporan keuangan suatu perusahaan. Auditor baru membutuhkan waktu untuk memahami lingkungan dan kegiatan operasi perusahaan. Mereka belum terbiasa dengan klien barunya. Hal ini akan berdampak pada integritas laporan keuangan suatu perusahaan.
Dari hasil analisis menggunakan analisis jalur, maka pergantian auditor tidak terbukti mampu memediasi hubungan ukuran perusahaan dan integritas laporan keuangan. Ukuran perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap integritas laporan keaungan. Perusahaan besar akan menghasilkan laporan keuangan yang andal, akurat, nyata, dan jujur karena mereka diawasi lebih ketat
oleh pihak eksternal. Selain itu, mereka juga mampu membayar karyawan yang berkualitas dan memiliki kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Hasil uji hipotesis ketujuh, pergantian audi- tor terbukti mampu memediasi hubungan reputasi KAP terhadap integritas laporan keuangan. KAP yang bereputasi seperti KAP big 4 biasanya digunakan oleh perusahaan besar. Ketika auditor tidak selaras dengan perusahaan, maka akan terjadi pergantian auditor. Namun, pergantian auditor ini malah akan semakin melemahkan integritas laporan keuangan suatu perusahaan karena auditor belum tentu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai lingkungan kliennya dibandingkan auditor lama.
5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, terbukti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pergantian auditor dan integritas laporan keuangan. Namun pergantian au- ditor tidak terbukti mampu memediasi hubungan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan. Artinya ukuran perusahaan memiliki hubungan langsung dengan integritas laporan keuangan tanpa melewati variabel pergantian audi- tor.
Selain itu, reputasi KAP terbukti berpengaruh terhadap pergantian auditor. Reputasi KAP memiliki pengaruh tidak langsung terhadap integritas laporan keuangan melalui variabel intervening pergantian auditor.
5.2 Saran
Dalam penyampaian laporan keuangan, perusahaan harus memenuhi empat karakteristik laporan keuangan, yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan. Empat karakteristik tersebut dapat menghasilkan integritas laporan keuangan yang tinggi. Namun, pergantian auditor yang
terlalu sering dapat menurunkan integritas laporan keuangan suatu perusahaan. Artinya, ketika perusahaan melakukan pergantian auditor, maka mereka perlu mempertimbangkan resiko kesalahan karena auditor baru yang belum sepenuhnya memahami lingkungan klien.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdul, Hamid. 2013. Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit.Skripsi, Universitas Negeri Padang
[2] Baderi, F. 2018. Kasus PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Snp) - Ojk: Dana Bank Dibobol Hanya Rp 2,4 Triliun. Harian Ekonomi Neraca. Https://Www.Neraca.Co.Id/
Article/106855/Kasus-Pt-Sunprima-Nusantara- Pembiayaan-Snp-Ojk-Dana-Bank-Dibobol- Hanya-Rp-24-Triliun
[3] Damayanti, F., & Rochmi, R. 2016. Pengaruh Reputasi Auditor dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010). Esensi, 4(3), 1–15.
Https://Doi.Org/10.15408/Ess.V4i3.2431 [4] Fajaryani, A. 2015. Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Nominal, 4(1), 67–82.
[5] Ikatan Akuntan Indonesia. 2020. Standar Akuntansi Keuangan.Jakarta
[6] Irma, F. Ade, Rispantyo, & Kristianto, D. 2019.
Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Auditor, Reputasi Auditor, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit. 15(4), 551–561.
[7] Jensen, M. C., & William H Meckling. 2012.
Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure. The Economic Nature of The Firm: A Reader, Third
Edition, 283–303. Https://Doi.Org/10.1017/
Cbo9780511817410.023
[8] Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & D.Warfield, T.
2017. Akuntansi Keuangan Menengah Volume 1, Edisi Ifrs. Salemba Empat.
[9] Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2008.
Peraturan Menteri Keuangan 17/Pmk.01/
2008.
[10] Paramastri, D., & Suputra, D. 2016. Pengaruh Audit Fee, Jasa Non Audit, Ukuran Kap dan Lama Hubungan Audit Terhadap Independensi Penampilan. E-Jurnal Akuntansi, 14(2), 751–776.
[11] Rizkita, A., & Suzan, L. 2015. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. 2(3), 3109–
3115.
[12] Suhayati, E. 2014. Reputasi Kantor Akuntan Publik Terhadap Rentang Waktu Penyelesaian Audit. Majalah Ilmiah Unikom, 12(1), 85–92. Https://Doi.Org/10.34010/
Miu.V12i1.39
[13] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008. 1.
[14] Verya, E. 2017. Analisi Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Good Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 982–
996.