• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didasarkan oleh penelitian terdahulu yang sudah dilaksanakan oleh peneliti-peneliti lain, jadi penelitian yang akan dilaksanakan ini mempunyai hubungan yang sama serta memiliki persamaan dan perbedaan di dalam objek yang akan diteliti oleh peneliti.

1. Nurwanto et al. (2022)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan, pemahaman akuntansi, dan pengalaman kerja terhadap penyusunan laporan keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan, pemahaman akuntansi, dan pengalaman kerja, dan untuk variabel dependennya adalah penyusunan laporan keuangan. Sampel yang digunakan adalah enam puluh pegawai Yayasan Majelis Kajian Islam Surakarta yang telah dipilih dengan metode saturated sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurwanto et al., (2022) adalah pendidikan, pemahaman akuntansi, dan pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan pada Yayasan Dewan Kajian Islam Surakarta.

(2)

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dan sekarang pada variabel dependen penelitian yaitu penyusunan laporan keuangan sedangkan untuk variabel independen sama-sama menggunakan pendidikan dan pemahaman akuntansi.

b. Kesamaan pada teknik analisis datanya dimana menggunakan analisis regresi linier berganda

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan pada sampel penelitian yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan sampel pada Yayasan Dewan Kajian Islam Surakarta sedangkan penelitian sekarang menggunakan sampel pada UMKM di Kota Mojokerto.

b. Perbedaan pada alat uji yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan alat uji SPSS sedangkan penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0.

2. Tuti & Dwijayanti (2016)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris bahwa pemberian informasi dan sosialisasi, latar belakang pendidikan, tingkat pendidikan, ukuran perusahaan dan perusahaan berapa lama berdiri berpengaruh pada pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian informasi dan

(3)

sosialisasi, latar belakang pendidikan, tingkat pendidikan, ukuran bisnis, dan lama usaha, sedangkan untuk variabel dependennya adalah penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Sampel yang digunakan adalah 52 UMKM di Surabaya dengan karakteristik usaha kecil dan menengah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tuti & Dwijayanti (2016) adalah pemberian informasi dan sosialisasi, latar belakang pendidikan, tingkat pendidikan dan ukuran bisnis tidak berpengaruh terhadap pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, sedangkan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap pemahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP.

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu latar belakang pendidikan dan ukuran bisnis, sedangkan pada variabel dependennya yaitu penyusunan laporan keuangan b. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah terletak

pada sampel penelitian yaitu menggunakan UMKM.

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan terletak pada lokasi UMKM yang digunakan, jika pada penelitian terdahulu dilakukan di Surabaya, sedangkan penelitian sekarang dilakukan di Mojokerto

(4)

b. Perbedaan terletak pada teknik analisis datanya, penelitian terdahulu menggunakan analisis regresi logistik, sedangkan penelitian sekarang menggunakan analisis regresi linier berganda

3. Jabat (2022)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pengetahuan akuntansi, tingkat pendidikan, skala usaha, dan umur usaha terhadap pemahaman penyusunan laporan keuangan berbasis SAK EMKM. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan akuntansi, tingkat pendidikan, skala usaha, dan umur usaha. Selanjutnya, variabel dependen menggunakan pemahaman penyusunan laporan keuangan berbasis SAK EMKM. Sampel yang digunakan adalah 67 UMKM yang ada di Bandar Lampung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jabat (2022) adalah pengetahuan akuntansi, tingkat pendidikan, skala usaha, dan umur usaha berpengaruh terhadap pemahaman penyusunan laporan keuangan berbasis SAK EMKM.

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu tingkat pendidikan dan skala usaha, sedangkan pada variabel dependennya yaitu penyusunan laporan keuangan

b. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah terletak pada sampel penelitian yaitu menggunakan UMKM.

(5)

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan terletak pada lokasi UMKM yang digunakan, jika pada penelitian terdahulu dilakukan di Bandar Lampung sedangkan penelitian sekarang dilakukan di Mojokerto.

b. Perbedaan terletak pada alat uji yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan SPSS sedangkan untuk penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0.

4. Satiya et al. (2020)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengetahuan akuntansi dan skala usaha terhadap penyusunan laporan keuangan SAK EMKM.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan akuntansi dan skala usaha, sedangkan untuk variabel dependen pada penelitian ini adalah penyusunan laporan keuangan. Sampel yang digunakan adalah 55 UMKM yang ada di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Satiya et al. (2020) adalah pengetahuan akuntansi berpengaruh pada penyusunan laporan keuangan SAK EMKM, sedangkan skala usaha tidak berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan SAK EMKM.

(6)

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu skala usaha, sedangkan pada variabel dependennya yaitu penyusunan laporan keuangan

b. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah sama- sama menggunakan sampel penelitian pada UMKM

c. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah menggunakan analisis regresi linier berganda.

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan terletak pada lokasi sampel yang digunakan, jika penelitian teerdahulu di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang sedangkan penelitian sekarang di Kota Mojokerto

b. Perbedaan terletak pada alat uji yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan SPSS, sedangkan untuk penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0.

5. Oktavia et al. (2015)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan, pelatihan, dan pemahaman SAP berbasis akrual terhadap penyusunan laporan keuangan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendidikan, pelatihan, dan pemahaman SAP berbasis akrual, sedangkan variabel

(7)

dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penyusunan laporan keuangan.

Sampel yang digunakan adalah 23 SKPD pada Pemerintah Kota Banjarmasin.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktavia et al. (2015) adalah pendidikan, pelatihan, pemahaman SAP berbasis akrual berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan.

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu pendidikan dan pelatihan, sedangkan pada variabel dependennya yaitu penyusunan laporan keuangan

b. Kesamaan terletak pada teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda.

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terletak pada sampel penelitian yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan SKPD Pemerintah Kota Banjarmasin, sedangkan penelitian sekarang pada UMKM di Kota Mojokerto

b. Perbedaan terletak pada alat uji yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan SPSS, sedangkan penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0.

(8)

6. Yousida et al. (2020)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman akuntansi dan keaktifan mahasiswa terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemahaman akuntansi dan keaktifan mahasiswa, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa jurusan akuntansi STIE Pancasetia. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yousida et al.

(2020) adalah pemahaman akuntansi dan keaktifan mahasiswa berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu pemahaman akuntansi, sedangkan pada variabel dependennya yaitu penyusunan laporan keuangan

b. Kesamaan terletak pada teknik analisis datanya yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda

(9)

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terletak pada sampel penelitian yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan sampel mahasiswa jurusan akuntansi STIE Pancasetia, sedangkan penelitian sekarang pada UMKM di Kota Mojokerto

b. Perbedaan terletak pada alat uji yang dipakai, penelitian terdahulu menggunakan SPSS, sedangkan penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0

7. Mutiari & Yudantara (2021)

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi, sosialisasi, dan penerapan akuntansi terhadap penyusunan laporan keuangan UMKM berdasarkan SAK-EMKM. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi, sosialisasi, dan penerapan akuntansi, sedangkan variabel dependennya penyusunan laporan keuangan. Sampel yang digunakan 210 usaha kecil yang ada di Kabupaten Buleleng. Teknik analisis data terdiri dari uji kualitas data, analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji koefisien determinasi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mutiari & Yudantara (2021) adalah tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi, sosialisasi, dan penerapan akuntansi berpengaruh posistif terhadap penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK- EMKM.

(10)

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu tingkat pendidikan dan pemahaman akuntansi, sedangkan pada variabel dependennya yaitu penyusunan laporan keuangan b. Kesamaan penelitian terletak pada teknik analisis data yang digunakan yaitu

analisis regresi linier berganda

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan terletak pada sampel yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan usaha kecil di Kabupaten Buleleng, sedangkan penelitian sekarang pada UMKM di Kota Mojokerto.

b. Perbedaan terletak pada alat uji yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan SPSS, sedangkan penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0.

8. Yenni (2017)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari pemahaman akuntansi dan pengalaman kerja aparatur terhadap penyusunan laporan keuangan daerah secara simultan maupun parsial. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemahaman akuntansi dan pengalaman kerja aparatur, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah penyusunan laporan keuangan daerah. Sampel yang digunakan adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) dan Pembantu

(11)

Pejabat Penatausahaan Keuangan (Pembantu PPK) sejumlah 78 responden dengan metode sensus. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yenni (2017) adalah pemahaman akuntansi dan pengalaman kerja aparatur secara simultan ataupun parsial berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan daerah Kota Banda Aceh.

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu pemahaman akuntansi, sedangkan pada variabel dependennya yaitu penyusunan laporan keuangan

b. Kesamaan penelitian terletak pada teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan terletak pada sampel yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan PPK dan Pembantu PPK Kota Banda Aceh, sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan sampel UMKM di Kota Mojokerto.

b. Perbedaan terletak pada alat uji yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan SPSS, sedangkan penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0.

(12)

9. Zantika (2019)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari persepsi atas tujuan laporan keuangan dan tingkat pendidikan terhadap praktik penyusunan laporan keuangan pada UMKM Kerajinan Kabupaten Bantul. Variabel independen yang digunakan adalah persepsi atas tujuan laporan keuangan dan tingkat pendidikan, sedangkan variabel dependennya adalah praktik penyusunan laporan keuangan. Sampel penelitian ini adalah UMKM Kerajinan Kabupaten Bantul.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zantika (2019) adalah persepsi atas tujuan laporan keuangan dan pendidikan berpengaruh positif terhadap praktik penyusunan laporan keuangan.

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu tingkat pendidikan, sedangkan variabel depedennya yaitu penyusunan laporan keuangan

b. Kesamaan penelitian terletak pada teknik analisis datanya yaitu analisis regresi berganda

(13)

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan terletak pada daerah UMKM yang dituju, penelitian terdahulu pada UMKM Kerajinan Kabupaten Bantul sedangkan penelitian sekarang pada UMKM di Kota Mojokerto.

b. Perbedaan terletak pada alat uji yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan SPSS, sedangkan penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0.

10. Risal et al. (2019)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi, pelatihan, dan skala usaha terhadap penerapan penyusunan laporan keuangan. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi, pelatihan, dan skala usaha, sedangkan variabel dependen yaitu penyusunan laporan keuangan.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah UMKM di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji regresi berganda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Risal et al. (2019) membuktikan bahwa tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi, dan skala usaha berpengaruh terhadap penerapan penyusunan laporan keuangan, sedangkan untuk pelatihan akuntansi tidak berpengaruh terhadap penerapan penyusunan laporan keuangan.

(14)

Terdapat persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dahulu sebagai berikut:

a. Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel independennya yaitu tingkat pendidikan, pemahaman akuntansi, pelatihan, dan skala usaha, sedangkan untuk variabel dependennya yaitu penyusunan laporan keuangan

b. Kesamaan penelitian terdapat pada teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda.

Terdapat perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut:

a. Perbedaan terletak pada sampel yang digunakan, penelitian terdahulu menggunakan UMKM di Kabupaten Kubu Raya, sedangkan penelitian sekarang pada UMKM di Kota Mojokerto.

b. Perbedaan terletak pada alat uji yang digunakan penelitian terdahulu menggunakan SPSS, sedangkan penelitian sekarang menggunakan WarpPLS 8.0

(15)

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu Variabel

Dependen

Variabel Independen Nurwanto et al.

(2022)

Tuti &

Dwijayanti (2016)

Jabat (2022)

Satiya et al.

(2020)

Oktavia et al.

(2015)

Yousida et al.

(2020)

Mutiari &

Yudantara (2021)

Yenni (2017)

Zantika (2019)

Risal et al.

(2019)

Penyusunan laporan keuangan

Pendidikan B TB B B B B B

Pemahaman Akuntansi

B B B B B

Pengalaman Kerja B B

Pemberian informasi dan sosialisasi

TB B

Latar belakang pendidikan

TB Ukuran usaha /Skala

usaha

TB B TB B

Lama usaha /umur usaha

B B

Pengetahuan akuntansi

B B

Pelatihan B TB

Pemahaman SAP B

Keaktifan mahasiswa B

Penerapan akuntansi B

Persepsi atas tujuan laporan keuangan

B

Pelatihan akuntansi TB

Keterangan : B = Berpengaruh: TB = Tidak Berpengaruh

(16)

2.2 Landasan Teori

Sebagai dasar dan alat pendukung dari penelitian ini yang berjudul “Faktor–

Faktor yang Memengaruhi Penyusunan Laporan Keuangan UMKM: Studi pada UMKM Di Kota Mojokerto” maka akan diuraikan beberapa teori yang sesuai dengan topik pembahasan pada penelitian.

2.2.1 Teori Kontingensi

Teori kontingensi (contingency theory) adalah teori yang menggunakan pendekatan dengan mencocokkan pemimpin dengan kondisi dimana pemimpin tersebut akan sukses. Teori tersebut juga menyatakan bahwa kinerja kelompok dapat meningkat berdasarkan perilaku pemimpin (Ghufron, 2020). Teori kontingensi merupakan teori yang berlandaskan pada suatu pemikiran bahwa baiknya proses pengelolaan organisasi ditentukan dengan bagaimana pemimpin organisasi memperhatikan dan memecahkan suatu kondisi yang sedang dihadapi serta menganalisis kondisi tersebut (Risal et al., 2019). Teori kontingensi menurut Lawrence & Lorsch (1967) adalah lingkungan yang berbeda membutuhkan kebutuhan yang berbeda juga pada organisasi.

Teori tersebut berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan pada UMKM. Pemilik UMKM memiliki kepentingan untuk menyusun laporan keuangan untuk mewakili kondisi dari usaha yang sedang berjalan karena adanya desakan dari pihak eksternal (Risal et al., 2019). Teori ini menitikberatkan kepada pemimpin organisasi yang dapat memecahkan setiap kondisi yang ada. Jika dikaitkan dengan UMKM, pemimpin organisasi ini adalah pelaku usaha. Pelaku usaha harus bisa menganalisis kondisi yang sedang terjadi pada usahanya dan dapat

(17)

menyelesaikannya. Salah satu hal yang dapat membantu para pelaku usaha adalah laporan keuangan, dimana dengan menyusun laporan keuangan, semua informasi yang berkaitan dengan keuangan UMKM untuk setiap periodenya dapat tersusun dengan lengkap dan baik.

2.2.2 UMKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau lebih sering disingkat sebagai UMKM mempunyai definisi berbeda-beda menurut pendapat instansi atau lembaga. Berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, mendefinisikan UMKM sebagai berikut:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil

(18)

atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

4. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 pasal 6 menyatakan mengenai kriteria UMKM sebagai berikut:

1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah).

2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau

(19)

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

UMKM dimana sebagai penopang perekonomian nasional mempunyai kesempatan utama, dukungan dan perlindungan yang seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang kuat dengan kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peran usaha besar dan Badan Usaha Miliki Negara, hal tersebut dinyatakan melalui TAP MPR NO.XVI/MPR-RI/1998 tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi.

2.2.3 Akuntansi

Akuntansi memiliki beberapa pengertian yang berbeda-beda. Menurut Horngren et al. (2012), akuntansi merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi sebuah laporan, dan mempresentasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Menurut Warren et al. (2009), akuntansi merupakan sistem informasi yang berupa beberapa laporan berisikan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi bisnis, yang ditunjukkan kepada para pengguna. Pengertian akuntansi menurut Libby et al. (2009) adalah sistem informasi yang dibuat oleh organisasi yang digunakan untuk mengidentifikasi (analisis, mencatat, dan meringkas) aktivitas bisnis yang memengaruhi kinerja keuangan bisnis yang selanjutnya akan dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan internal maupun eksternal organisasi. Berdasarkan pengertian- pengertian tersebut pada dasarnya akuntansi akan menghasilkan sebuah informasi mengenai kondisi dan aktivitas dari organisasi bisnis yang selanjutnya

(20)

dimanfaatkan oleh pengguna dan pengambil keputusan. Sedangkan, proses akuntansi adalah proses mengolah data dari awal terjadinya transaksi yang nantinya data tersebut diinput ke proses pengolahan data sampai menghasilkan sebuah output berupa informasi laporan keuangan (Harahap, 2007). Proses akuntansi akan berbeda-beda sesuai dengan bentuk usahanya karena memiliki kebutuhan akuntansi yang berbeda pula. Pada SAK ETAP catatan akuntansi yang efektif memiliki kriteria seperti dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, dan keseimbangan antara biaya dan manfaat.

2.2.4 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sarana yang dapat digunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menyampaikan kondisi keuangan organisasinya terhadap pihak-pihak yang berkepentingan yang berasal dari internal ataupun eksternal. Laporan keuangan adalah suatu hal yang dapat mewakilkan kinerja organisasi dalam periode tertentu. Laporan keuangan berisikan mengenai semua informasi organisasi seperti posisi keuangan dan arus kas yang digunakan untuk mewakilkan kinerja manajemen atas penggunaan sumber daya yang digunakan.

Bagi banker, kreditor, pemilik, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya mempergunakan laporan keuangan untuk menganalisis dan menginterpretasikan kinerja keuangan serta kondisi keuangan perusahaan.

Pada PSAK No.1 tujuan umum laporan keuangan adalah agar dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun laporan keuangan usaha lainnya. Tujuan laporan keuangan yang lainnya adalah

(21)

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas usaha yang dapat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban (termasuk keuntungan dan kerugian), kontribusi serta distrubusi kepada pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik, dan juga arus kas. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Salah satu standar akuntansi yang ada di Indonesia yang dapat digunakan dalam menyusun laporan keuangan adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak mempunyai akuntabilitas publik yang signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. SAK ETAP bertujuan menciptakan fleksibilitas dalam hal menerapkan dan mengharapkan kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan.

2.2.5 Pendidikan

Pendidikan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai usaha individu dalam membinda kepribadiannya yang disesuaikan dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan yang ada di lingkungan sekitar (Nasution, 2019).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

(22)

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Salah satu faktor yang memengaruhi persepsi para pelaku usaha tentang pentingnya laporan keuangan untuk perkembangan usaha adalah jenjang pendidikan terakhir dan latar belakang pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dicetak dengan tingginya tingkat pendidikan. Rendahnya tingkat pendidikan maka akan menyebabkan sumber daya manusia berkualitas rendah pula.

Jika kualitas sumber daya manusia rendah maka penyusunan laporan keuangan yang ada di UMKM dapat memengaruhi perkembangan usaha tersebut (Rudiantoro

& Siregar, 2012). Pelaku usaha yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan semakin tinggi tingkat untuk menerapkan laporan informasi akuntansi pada usahanya (Mutiari & Yudantara, 2021).

Pendidikan harus terus mendapatkan perhatian khusus dari setiap bangsa, karena pendidikan dapat menjadi tolak ukur maju atau mundurnya suatu bangsa tersebut. Bangsa Indonesia tidak ingin hidup terbelakang dikarenakan pendidikannya tidak mendapatkan perhatian yang baik dengan berbagai kemajuan pada bidang-bidang lainnya (Nasution, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh Mutiari & Yudantara (2021) menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan. Dengan begitu, tingkat pendidikan yang semakin tinggi atau layak bisa menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, dengan begitu juga akan mampu menyusun laporan keuangan dengan mudah pada UMKM masing-masing.

(23)

2.2.6 Skala Usaha

Skala usaha adalah kemampuan perusahaan untuk megelola usahanya yang didasarkan dari total aset, jumlah karyawan dan pendapatan perusahaan dengan rentan waktu tertentu (Jabat, 2022). Skala usaha yang semakin besar mengakibatkan semakin rumit proses bisnisnya dimana akan semakin membutuhkan akuntansi untuk keberlangsungan bisnisnya, sehingga informasi akuntansi digunakan sebagai alat bantu dalam hal mengambil keputusan manajemen. Berdasarkan hal tersebut, skala usaha dapat diartikan sebagai pengukuran kriteria usaha yang didasarkan jumlah pekerja per hari baik itu pekerja tetap ataupun tidak tetap dan jumlah pendapatan perusahaan tersebut yang dapat memengaruhi kemampuan operasional perusahaan yang dijalankan (Sunaryo et al., 2022).

UMKM diklasifikasikan usaha menjadi 3 (tiga) berdasarkan tenaga kerja, omzet tahunan, dan aset dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kriteria Skala Usaha

Ukuran usaha

Kriteria (BPS) Kriteria (UU) Jumlah Tenaga

Kerja Omzet Tahunan Aset Usaha Mikro < 5 orang < 300 juta < 50 juta Usaha Kecil 5 – 19 orang > 300 juta – 2.5

Milyar

50 – 500 juta Usaha Menengah 20 – 99 orang > 2,5– 50 Milyar 500 juta – 10

Milyar

2.2.7 Pelatihan Akuntansi

Pelatihan akuntansi adalah pelatihan akuntansi didefinisikan sebagai pelatihan yang bermaterikan tentang bidang akuntansi yang diselenggarakan oleh

(24)

lembaga pendidikan luar sekolah serta balai pelatihan departemen atau dinas tertentu (Sulistyowati et al., 2022). Pelaku usaha yang mendapatkan pelatihan akuntansi akan berusaha untuk menggunakan informasi akuntansi dalam hal membuat keputusan untuk masa depan usahanya agar berjalan dengan baik.

Pelatihan akuntansi ini sangat menentukan kemampuan seoarang manajer dalam penguasaaan teknis akuntansi perusahaan (Whetyningtyas, 2016).

Pelatihan yang semakin baik maka akan semakin baik pula tenaga kerja dalam menyusun laporan keuangan. Selain seringnya mengadakan pelatihan yang paling penting adalah menjaga kualitas dari pelatihan tersebut. Kualitas pelatihan dapat terus terjaga dengan memperjelas tujuan dari adanya penelitian tersebut salah satunya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM dalam tata kelola keuangan organisasi. Adanya pelatihan pun dapat mengubah tingkah laku tenaga kerja dalam hal mencapai tujuan organisasi. Pelatihan sangat berkaitan dengan keahlian serta kemampuan tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan saat ini (Oktavia et al., 2015).

2.2.8 Pemahaman Akuntansi

Pemahaman akuntansi adalah suatu proses memahami pengetahuan akuntansi sebagai contoh pembukuan dan pelaporan keuangan yang berpedoman pada standar akuntansi yang berlaku saat ini. Pemilik UMKM harus memiliki pengetahuan yang baik dalam memahami akuntansi agar dapat menyusun dan menghasilkan laporan keuangan yang baik sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku (Mutiari & Yudantara, 2021).

(25)

Laporan keuangan harus disusun dengan baik dan benar sesuai standar, maka laporan tersebut harus disusun oleh sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan yang baik dalam hal pemahaman akuntansi. Pengetahuan atau pemahaman akuntansi pemilik UMKM mengenai akuntansi spesifiknya mengenai laporan keuangan yang rendah menyebabkan pemilik UMKM tersebut belum menyadari dan merasakan manfaat jika melakukan penyusunan laporan keuangan dengan baik (Mutiari & Yudantara, 2021). Jika pemilik UMKM menginginkan usahanya dapat berkembang salah satunya dengan menambah pemahaman mengenai akuntansi khusunya laporan keuangan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Risal et al. (2019) membuktikan bahwa pemahaman akuntansi berpengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan.

2.3 Hubungan antar Variabel

2.3.1 Hubungan Pendidikan dengan Penyusunan Laporan Keuangan Persepsi pengusaha yang diduga memengaruhi tentang penyusunan laporan keuangan yaitu jenjang pendidikan terakhir (Rudiantoro & Siregar, 2012). Lembaga pendidikan menjadi modal awal untuk seseorang memulai perjalanan karirnya.

Suatu pekerjaan kini membutuhkan seseorang yang memang ahli atau memiliki pengalaman di bidangnya karena diharapkan dapat meningkatkan dan mempercepat pekerjaan yang diberikan (Nurwanto et al., 2022). Jenjang pendidikan yang lebih tinggi dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyerap pengetahuan yang baru (Hastuti et al., 2017).

Penelitian yang dilakukan oleh Mutiari & Yudantara (2021) membuktikan bahwa pendidikan memengaruhi penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

(26)

SAK-EMKM. Semakin baik tingkat pendidikan tenaga kerja maka akan semakin baik pula penyusunan laporan keuangan yang dilakukan. Berdasarkan teori kontingensi, pemilik UMKM diharuskan untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada di usahanya dengan cara salah satunya menyusun laporan keuangan secara rutin. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah untuk menyusun laporan keuangan maka akan semakin baik untuk memecahakan setiap permasalahan yang ada di UMKM tersebut.

2.3.2 Hubungan Skala Usaha dengan Penyusunan Laporan Keuangan Skala usaha dapat diukur dan dilihat dari total penjualan dan nilai aset yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 menyatakan bahwa ukuran usaha diklasifikasi menjadi tiga kategori yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah. Salah satu hal yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan adalah informasi akuntansi, dimana dapat didapatkan dari laporan keuangan yang disusun untuk setiap periodenya. Dengan begitu, skala usaha dapat menentukan tingkat informasi akuntansi yang harus disusun oleh perusahaan. (Satiya et al., 2020).

Penelitian yang dilakukan oleh Jabat (2022) membuktikan bahwa skala usaha memengaruhi pemahaman penyusunan laporan keuangan berbasis SAK- EMKM, jadi semakin tinggi pendapatan UMKM akan semakin tinggi minat dalam penggunaan standar pada laporan keuangan. Selain itu juga dapat dikatakan semakin tinggi skala usaha maka akan semakin tinggi minat untuk menyusun laporan keuangan. Berdasarkan teori kontingensi, pemilik UMKM diharuskan untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada di usahanya dengan cara salah

(27)

satunya menyusun laporan keuangan secara rutin. Semakin besar skala usaha akan semakin besar minat untuk menyusun laporan keuangan karena semakin banyak sumber daya. Semakin besar usaha maka akan semakin membutuhkan laporan keuangan untuk memecahkan permasalahan keuangan usaha.

2.3.3 Hubungan Pelatihan Akuntansi dengan Penyusunan Laporan Keuangan

Pelatihan akuntansi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan sesesorang agar dapat memiliki kemampuan dan berhasil dalam bidang akuntansi. Semakin sering dan semakin baik dalam hal memberikan pelatihan akuntansi maka akan semakin baik pemahaman seseorang dalam menyusun laporan keuangan dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku karena hal tersebut dapat memundahkan seseorang untuk mengembangkan usahanya dalam hal mendapatkan pinjaman modal dari investor atau bank (Auliah & Kaukab, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Oktavia et al. (2015) membuktikan bahwa pelatihan memengaruhi penyusunan laporan keuangan. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa pelatihan sangat berkaitan dengan keahlian dan kemampuan dari tenaga kerja dalam hal melakukan pekerjaan yang sedang dilakukan. Semakin banyak atau semakin sering pelatihan akuntansi yang dilakukan maka akan semakin ahli dalam hal tersebut dimana akan semakin tinggi tingkat penyusunan laporan keuangan.

Berdasarkan teori kontingensi, pemilik UMKM diharuskan untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada di usahanya dengan cara salah satunya menyusun laporan keuangan secara rutin. Semakin banyak pelatihan akuntansi

(28)

yang diikuti akan semakin mudah untuk menyusun laporan keuangan maka akan semakin baik untuk memecahkan setiap permasalahan yang ada di UMKM tersebut.

2.3.4 Hubungan Pemahaman Akuntansi dengan Penyusunan Laporan Keuangan

Pengertian paham di Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai makna pandai atau mengerti dengan benar. Pemahaman merupakan proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Pemahaman akuntansi merupakan individu yang pandai dan mengerti dengan benar apa itu akuntansi. Pemahaman akuntansi dapat dilihat dari pemahaman individu mengenai bagaimana cara mencatat transaksi yang terjadi pada perusahaan, mengelompokkan, mengikhtisarkan, melaporkan dan memaknakan data yang ada. Semakin luas pemahaman akuntansi seseorang maka akan semakin meningkat pemahaman seseorang dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku (Auliah & Kaukab, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh Yousida et al. (2020) membuktikan bahwa pemahaman akuntansi memengaruhi pemahaman penyusunan laporan keuangan.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa semakin baik pemahaman akuntansi maka akan semakin mudah dalam penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan teori kontingensi, pemilik UMKM diharuskan untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada di usahanya dengan cara salah satunya menyusun laporan keuangan secara rutin. Semakin tinggi pemahaman akuntansi pemilik UMKM akan semakin mudah untuk menyusun laporan keuangan maka akan semakin baik untuk memecahakan setiap permasalahan yang ada di UMKM tersebut.

(29)

2.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dirujuk oleh peneliti dan landasan teori di atas, maka berikut merupakan kerangka pemikiran dalam mengembangkan hipotesis penelitian:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menjelaskan bahwa variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penyusunan laporan keuangan, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah pendidikan, skala usaha, pelatihan akuntansi dan pemahaman akuntansi. Penelitian ini menguji apakah variabel pendidikan (𝑋1), skala usaha (𝑋2), pelatihan akuntansi (𝑋3), dan pemahaman akuntansi (𝑋4) memengaruhi variabel penyusunan laporan keuangan(Y).

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat disimpulkan dengan beberapa hipotesis sebagai berikut:

𝐻1: Pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan

(30)

𝐻2: Skala usaha mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan

𝐻3: Pelatihan akuntansi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan

𝐻4: Pemahaman akuntansi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian yang dilakukan dengan menggunakan WebQual 4.0 seperti Safuan dan Khuzaini (2018) meneliti kualitas website dengan dimensi kegunaan, kualitas informasi

Pembelajaran merupakan kumpulan dari kegiatan guru dan siswa yang disengaja atau dimaksudkan guna terwujudnya tujuan pembelajaran. Pembelajaran bertujuan agar siswa

pelaporan Akuntansi Hijau harus memperhitungkan, mengintegrasikan, social, dan lingkungan secara terpadu dalam satu paket pelaporan. 2) Relevan, yaitu informasi yang

Pertimbangan dalam membeli pada suatu produk dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian. Adanya beberapa alternatif yang tersedia di pasar mengharuskan

Anak sudah menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang ditetapkan dalam kelompok usianya.. Berkembang

Program Inovasi Desa (PID) merupakan salah satu upaya Kemendesa PPDT untuk meningkatkan kapasitas Desa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Pernyataan saling ridha/rela dari kedua pihak yang dilakukan secara verbal, tertulis, atau menggunakan cara-cara komunikasi modern. Pembagian keuntungan harus disepakati

KWA’LIPP merupakan usaha penyedia layanan perencanaan acara, baik untuk acara pribadi ataupun acara kejutan.Jasa yang ditawarkan adalah membuat sebuah acara menjadi