r6r/*/pat - petr)
LAPORAN PENELITIAN
uAt-\ [,Ail ii:r:::l
rj,'(i,r'r
''.1-('\'-"i
lili.--r.,.j.
':-'r: 'r a
t
II
,{
til
S ,r.-,T A:\;
K L.r-ii llU:-i.r .q,r--91, i.rG
AI \'lEtlBJl
UhAi\i;\Y.APELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PPKN(STTID-I
PADA GURU
SDKELAS
VKECAMATAN GUGUK PANJANG) KOTABUKITTINGGI
';,.'{;i.i ii ;iii'r
:lEl.'
OLEH
i:,,'--s :,r.
l- r.- -- / t.r.. -
,iJLt'1!i
iis. [ivEutRls
\rni
@00*f[eooc-
d t<l
-T
Dra. ASMANIAR Rrrtxr.st 8,4
(KETUA
PELI
PENELITIAN
TNIDIBL{YAI OLEE
DANA RUTIN
UNTVERSITASNEGERI PADANG TAIIUN ANGGARAN
2OOISURAT PER,IANJIAN KERJA NOMOR:
1102/J4llKU/RU tIN
2001TANGGAL
25APRIL
2OO1UNIVERSITAS NEGERI PADAI\G
2001
I
-:!.-..- n:r \.-:: a
iI t
Il
I
PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PPKN(STUDI PADA GURU
SDKELAS V KECAMATAN GI.IGUK PANJANG) KOTA BUKITTINGCI
PERSONALIA PENELITI
KETTIA PENELITI: DTA.ASMANIAR BAHAR ANC,GOTA : l. Dra. KARTINI NASUTION
2.
Dra. ASNIDARA
PENGANTAR
Kegiatanpenelitianmendukungpengembanganilmusertaterapannya.Dalamhal ini,
Lembalga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajamy4 baik yang seca.a langsung dibiayai oGh dana Universitas Negeri Padang niaupun dana dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi terkait.Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memlasilitasi peneliti untuk
melaksanakan penelitian ientang Pelaksanaan Strategi Pembelaiaran PPKry (Studi Pada Guru
SD Kelas
V Kecamatan Guguk Panjang) KotaBukitinggi
berdasarkan Surat Perjanjian KontrakNomor : lll2lJ4llKtJlRutin/200l
Tanggal 25April
2001Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, maka [embaga Penelitian iJniversitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting dan kompleks dalam peningkatan mutu pendidikan pada umumnya
Oi
samping itu, hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pembangunan.Hasil penelitian
ini
telah ditelaah oleh tim pembahas usul dan laporan penelitian Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitianini
telah diseminarkan yang melibatkan dosen/tenaga penelitiuniversitas
illegeri Padang sesuai dengan fakultaspeneliti
Mudah-mudahan penelitianini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya, dan peningkatan mutu
staf
akademik Universitas Negeri Padang.Pada kesempatan
ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu terlaksananya penelitianini,
terutama kepada pimpinan lembagaterkait
yang menjadi objek penelitian. responden yang menjadi sampel penelitian,tim
pembahas Lembaga penelitian dan dosen-dosen pada setiap fakultasdi
lingkungan Universitas Negeri Padang yangikut
membahas dalam seminar hasilpenelitian.
Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang yang telah berkinan memberi bantuan pendanaan bagi penelitianini.
Kami yakin tanpa dedikasi dan kerjasama yang terjalin selamaini,
penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga ke{asama yang baikini
akan menjadi lebih baik lagidi
masa yang akan datang.Terima kasih.
Padang, 30 November 2001
Penelitian /
qcl(etua Lem
Universitas
PadaProf.
AgusIrianto
NIP.
130879791ABSTRAK
PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PPKN(STUDI . PADA
G.IJRU SDKELAS V KECAMATAN GUGUK PANJA}IG) KOTA BUKITTINGGI
(Asmaniar Bahar)
Penelitian tentang pelaksanaan strategi pembelajaran PPKn
di
SD yang menjadi permasalahan dapat dirumuskan, sejauh mana tingkat pengetahuan guru tentang kekuatan dan kelemahan terhadap metodevcT,
simulasi, ceramah dan diskusi, serta keterampilan p€nerapannyadalam PBM. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi
tentang pengetahuanguru
terhadap strategi pembelajaran PPKn dalam metodeVCT'
simulasi' ceramahdan diskusi dan keterampilan guru
terhadap penerapanke empat
metode tersebut. Sesuai dengantujuan
penelitian metode yang digunakan adalah observasi yangdilengkapi
dengan wawancara, yang menjadi responden semua guruSD
kelasV
yangterdapat
di
KecamaranGuguk
PanjangKota Bukittinggr
seban,,-ak18 buah
sekolah denganjumlah guru
kelasv 20
orang. Pengolahan data digunakan analisisdeskriptif bersifat kualitatif Hasil
yang diperoleh pada penelitianini
bahwa pelaksanaan strategi pembelajaranPPIftr
guru ketasV,
sangat cenderung menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab,jarang
sekali menggunakan metodevcT
dan simulasi untuk penanamannilar sikap atau moaral yang nantinya menjadi
pembiasaandalam diri
siswa. Maka penelitian dapatdisimpulkan
guru SD kelasv
dalam pembelajaran PPKn: Guru kurang pengetahuandan
keterampilannyadalam
peneraPan metodeVCT
dan simulasi dalamproses belajar mengajar serta kurang memikirkan ranah afek-tif dalam
rencana pembelajarannya.Untuk itu peneliti
mengemukakan beberapa saran(l)
Hasil penelitianini
hendaknyamenjadi
bahan pertimbangandalam
peningkatanmutu pendidikan
(2) Karena penelitianini
bersifat umum diharapkanpeneliti
selanjutnya akanmeneliti
yang lebih khusus (3) Hasil penelitran hendaknya membudayadi
Sekolah Dasar'DAF-TAR
ISI
Halaman
ABSTRAK
KATA
PENGANTARDAITAR ISI...
,.. ,-. ,,BAB
I,PENDAHULUAN..,..., ",
A.
Latar Belakang.. .
'. B.
Identifikasi Masalah danPerumusan Masalah
C.
TujuanPenelitian "
'D.
KegunaanPenelitian
'BAB II. KEPUSTAKAAN,.,,..,,.
A.
LandasanTeort. ...
.B.
Metode PembelajaranC.
Kerangka KonsePtual.BAB III.
METODOLOGIPENELITIAN
A.
Wilayah Penelitian dan. ' "
Waklu Pelaksanaan
B.
ResPonden..C
Vanabel dan Data Penelitian' ' 'D.
InstrumentasiPenelitian...
'E.
Metode /Alal
PengumPul DataF.
Analisis Data..
..BAB IV.
HASIL PENELIT1AN ,DAN PEMBAI]ASAN
A.
TemuanPenelitian
. ..B.
Pembahasan PenelitianBAB V, SIMPI,LAN DAN
SARANA.
Simpulan. ..B.
Saran. . .DAFTAR PUSTAKA
ll
1
I 4 4 4
5 5 5 I
12 12
t2
l3 t4 l4 l4 l5 l5 l8
25 25 26 I
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar
BelakangKegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan' guru sebagai penyelenggara
kegiatan
hendaknyamemikirkan dan mengupayakan terjadinya interaksi siswa
gunamengefektifkan kegiatan belajar mengajar' Guru dapat melakukan pengkonsistensian dari
sistim
instruksional dengan berbagaisiasat
Dengandemikian
stralegi mengajar dapatdiartikan sebagai kegiatan guru untuk memikirkan dan
mengupayakan terjadinyakonsistenantaraaspek-aspekdarikomponenpembentuksistiminstruksional.Dimana
untuk itu guru menggunakan siasat tertentuMenurut Mojeono
(19922-3)
Strategibelajar mengajar
pada pelaksanaannya adatahpemikiran dari
seorangguru untuk memodifikasi
ataumenyelesaikan
sistim instmksional. Selanjutnya Wahab (1997:153)Kerakteristik
siswa sebagar si belajar akan mempengaruhi dalam belajarnya termasuk keterampilanguru
dalam pemilihan metoda'perhberian contoh --contoh unnrk penerapan nilai
sikap,karenaanak SD
selalumengharapkanhal.halyangkongrit'DankeduapendapatdiatasmakaseorangguruSD dalammenyelesaikansistiminstruksionaldapatmenggunakanbermacam.macam
metode, pemberian contoh-contoh penerapan
nitai-nitai
sikap sesuai dengantingkat
dan kemampuan siswa.Wahab (1996:187-189) metode
VCT,
Simulasi Sangatcocok
untuk pembelajaranppKn di SD disamping
metoda ceramahdan
diskusi.Karena metoda peragaan(VCT, Simulasi), berkaitandengan
konsepnilai
moral dannorma
serta mengkaji emosi siswa yang ada dalam kehidupan sehan-hari.Penelitian
ini bertjuan untuk
mengidentifikasi pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran PPKn dalam(1)
metodeVCT, (2)
simulasi,(3)
ceramah, dan(4)
metode diskusi, serta kemampuan guru untuk penerapan metode tersebut'l.Metode
VCT
( Valueclarification
Technique ), dalam istilah sehari-hari dengan pengungkapannilai-nilai moral
pada pesertadidik.
Kenyataanini
bukan rahasia lagi bahwa penyampaianstrategi
pembelajaranPPKI di
SD selaludidominasi
oleh metode ceramah, tanyajawab
atau diskusihal inipun
kadang-kadang drsertai dengan membacabukuteks'Akibatnyasangatsulituntukmencapaipengaktualisasiansikapdanpraktek moral
sebagaimana yangdiharapkan lni
akan lebih drperburuk lagr dengan sarana bukuteksyanglebihmenekankankepadaaspekmengingatdibandingaspeksikapdanpnlaku.
Djahiri (1085:4244)
menjelaskan melalui metodevcT
pesertadidik dibina
kesadaranemosionalnilainyamelaluicarayangkritis,pengklarifikasiandanmengujikebenaran,
kebaikan, keadilan, kelayakan dan ketepatannyaSedangkan Wahab (1997:171)Teknik
pengungkapannilai (VCT) membantu
mengungkapkanmoral yang dimiliki
siswatentanghal-haltertentu.Pendekatannyamembantusiswamenemukandanmenilai/
mengujinilai-nilaiyangmerekamilikiuntukmencapaiperasaandiriyanglebih
bermakna dan mantap. Pertimbangan adalah faklor kunci dari model
vcT
disenangi atautidak
disenangi.Semua nilai
termasukmoral
dipandang sebagaipersonal
danrelatif' Klarifikasi nilai tidak
menetapkan adanyahirarchi standar moral fokusnya
adalahmembantu sisrva berkenalan dengan
nilai- nilai
yangdimilikinya'
2)
Metode Simulasi,Metodik
khusus pengajaranPPKn
Depdikbud(
1996:42
) metodesimulasi
merupakanmetode bermain
p€ranatau
pura-purauntuk itu
PPKnmerupakan
bentukpermainan pendidikan
yarig dipakai untuk menjelaskan perasaan' sikap, tingkah laku dannilai-nilai
dalam kehidupan bermasyarakat, dengan tujuanunok
menghayati perasaan, sudut pandang dan cara
berfikir
orang larn(
membayangkandiri
sendin seperti dalam keadaan oranglain
)- Bermain peran diperankan (tanpa naskah) dan bersifatafeklif
dengan strategi pemecahan masalah. Metode bermainperan
atau pura- pura cukupefektif
untuk mengajarkannilai,
norma-norma moral Pancasila siswa diajak seolah-olah sisrva mengalaminya secara langsung.3)
Metoe ceramah, metodeini
menyaj ikan matenpelajaran melalui
penuturan dan peneranganlisan
guru kepada siswa. Metodeini
dugunakanjika pelajaran
banyakmengandung informasi baru
ataubahan-bahan
yangmemerlukan
penjelasan guru.Metoda
ini
biasanya digunakan bersama-sama dengan metode yanglain
seperti dengan tanyajawab, yang
saatini lebih dikenal dengan
metode ceramahbewariasi.
Salah satunya bervariasi dengan matoda tanya jawab.Melalui
metodaini
siswadilatih
untuk mendengarkandan memahami
suatuinformasi
serta mencatathal-hal yang
penting.Dalam
menggunakanmetode ini siswa memberikan
tanggapandan
mengajukan pertanyaan. Wahab ( 1997: I 85).4
MetodeDiskusi,
metodeini sesuai
dengan namaya adalahuntuk
membantusiswa
menguasaibahan pelajaran melalui
wahanadidskusi atau tukar
pendapatinformasi
berdasarkan pengetahuandan
pengalamanTujuannya diantaranya
adalahuntuk
memperjelasbahan pelajamn,
memecahkanmasalah Berbagai
keterampilanmelalui metode ini dapat dikembangkan antara lain keterampilan
bertanya'berkomunrkasi,menafsirkansertapenyimpulkanpendapat-Termasukdalamhalinijuga mengemukakan pendapat, mengembangkan sikap kritis' skeptis' toleran'
sertakemampuan mengendalikan emosi, Wahab (1997: 1 86)
Berdasarkan pengamatan
di
lapanganguru belum
menguasai metode(VCT'
Sirnulasi)
dalam strategi pembelajaranPPKn'
PenerapamPPKn dalam
proses belajarmengajar,
diharapkannilai-nilai yang
terkandungdi dalamnya atau nilai yang
kitaharapkan
salah satu contohdiambil
dari satu pokok bahasan TataKrama
Siswa dapatmenerapkannilai-nilaiyangterkandungdalamsopansantunpadakehidupansehari-hari.
Sopan kepada guru, sopan terhadap orang tua, sopan kepada masyarakat dan
juga
sopanterhadapsesamatemanbaikdisekolahataupundiluarsekolah.Bahkangurusendiritidak
jarang mengatakan kenapa sopan santun anak-anak sekarangini
menurunjika
dibandingdengangenerasisebelumnyaataubeberapatahunbelakanganini'Untukmembiasakanint salah satunya dapal
di
terapkanmelalui
pembelajaran PPKn.Nilai-nilai
Pancasila yangkita harapkan
akan dapat terlaksana apabilarulai-iiilai
tersebut terbiasa mareka lakukanatau dengan seringnya kita membenkan contoh-contoh mereka sendin
1'angmelakukannyadengansendinnyamerekaakanterbiasamelaksanakaqnya'Kaluhalini guru-gurusDmelakukannyasesuaideirganapayangdikemukakanolehWahab(1996:
lgg)
bahwa metodevcT, simulasi
sangatefektif
untuk pembelajaranPPKI. Hal
diatasterbukti
denganguru
mendominasi metode ceramahbervariasi dalam
proses belajarmengajar.Makanilai.nilaiyangkitaharapkanuntukpenerapansikapdalamkehidupan
sehari-hari tidak tercapai secara optimal. Maka permasalahan yang dihadapi guru adalah
1
Guru kurangmemikirkan
metode untuk ranahafektif
2.
Padaumunnya guru
mengajar cenderung dengan metode caramah dan Tanya jawab3.
Kurangnya pengetahuanguru untuk memilih
metode yangtepat
sesuai denganpokok
bahasan4 Kurangnya kelerampilan
guru
menerapkan metodeyang
sesuai dengan pokok bahasanB.
Identifikasi
Masalah dan Perumusan maselahSebagaimana
yang telah di jelaskan pada latar belakang bahwa guru
dalammengajar
harusmemilih
metoda sesuai dengan buku pedoman, terdapatnya 10 macammetodauntukpembelajaranPPKn'tetapipenelitihanyainginmelihatuntuk4macam metoda
yang nantinya untuktingkat
pengetahuan dan penerapannya terhadap metodaVCT,
Simulasi. Ceramah dan DiskusiBerdasarkan identifikasi masalah yang di kemukakan di atas'
makapermasalahannya dapat di rumuskan sebagai berikut:
1'sejauhmanatingkalpengetahwmgurutentangkekuatandankelamahan.strategl
pembelajaran PPKnterhaJai
metodeVCT,
metodeSimulasi'
metode ceramahdan metode drkusi.
2.
Selauh mana keterampilan gurumenerapkan 4
macam metode tersebut dalarn proses belajar mengajar.C.
Tujuan
Penelitianpenelitian ini
be..tujuanuntuk:(l). Mengidentifikasi tentang
pengetahuan guru terhadap strategi pembelajaranPPKn
dalam metodeVCT'
simulasi' ceramah dan tanyajawab.(2)
Mengidentifikasi keterampilan guru penerapan ke 4 metode tersebut 'D. Kegunaan Penelitian
Danhasilpenelitianinidiharapkanbergunauntuk:(l)'MasukanbagiLembaga Penelitian,DinasPendidrkan,kepala.kepalasekolahuntukmemberikanp€ngetahuar/
pelatihan
bagi guru- guru PPKI di
SD(2)
Masukanbagi guru PPKn SD Bukittinggl
tentang pengetahuan, keramprlan penerapan metodapembelajaran
dalan proses belajar mengajar PPKndi
SDBAB II
KEPUSTAKAAN
A.Landasen
Teori
Strategi belajar mengajar dapat
diartikan
sebagai kegiatanguru
untukmemikirkan dan mengupayakan terjadinya konsisteh dari komponen p€mbentuk sistem instrksional, dimana untuk
itu
guru menggunakan siasat tertentu.Menurut Moejono
(1992.3 )
mengemukakan:Strategi belajar mengajar sebagai kegiatan guru memikirkan dan mengungkapkan
te{adinya
konsisten antara aspek-aspek dan kemampuan pembentuk system instruksional dengan siasat tertentu yangmemiliki
perencanaan dan pelaksanaan.Sehubungan dengan
hal di
atas Winataputra(1998:
11) menjelaskan
strategiadalah pemikiran untuk
mencapaitujuan
prosedur sistematis menguasai medan dan prediksi keberhasilan. Adnan(1996.9
) strategi dapat diartikan sebagai pola perencanaan dan pola pelaksanaan dari Suatu plogTam agar mencapai Sasaran Secara tepat gunaefektif
dan efisien.
B. Metode Pembelajaran
Menurut Wahab (1997:175
)
menjelaskan bahwadalam
pembelajaranPPKI
SD peranan metoda amat besar pengaruhnya, mengingatanak-anak
usiaSD
masih amat senang bermain sambil belajar untuk kelas rendah, sedangkan belajar dan bermain untukkelas tinggi. Maka guru dalam
prosesbelajar
mengajar menggunakanlebih dari
satu metoda( multi
metoda)
sesuai dengantingkat
kelas dan pokok bahannya Kemudian menurut Adnan (1996:9 )
Metode merupakan kumpulan danteknik,
sedangkan teknik adalahtaktik
atau cara kerja. Haldi
atas dapat disimpulkan metoda pembelajaran adalah suatu cara kerja untuk mencapai tujuan pembelajaran.Kemudian Depdikbud
(1996: 648)
menjelaskan metode yang dapat digunakan dalam pemb€lalaranPPKI seperti: metoda ceramah, Tanya jawab, diskusi,
karyawisata,pemecahan masalah, teknik pembinaan nilai, simulasi inkuin' bermain
peran'permainan(game) tugas dan metoda
drill
(latihan siap )Depdikbud (1999:
9 )
atau suplemenGBPP
menyebutkan pokok bahasan yangdiajarkandikelasVcawuladalah:ketaatan,persamaanhakdankewajiban,keteguhan
hati, kebebasan dan tata
kama.
Menurut wahab (1996: 187-189 ) metoda bermain peran,simulasi, cerita , permainan amat cocok untuk
pembelajaranPPKn di SD'
Karena berkaitan dengan konsepnilai,
norma sertamenyelidiki
emosisiswa
yang ada dalamkehidupannya sehari-hari.
Senada dengan pendapat
di
atasDjahiri
(1998: 531)
metoda simulasi, bermain peran, permainan (game)
ataumelakonkan
cukupefektif
untuk mengungkapkannilai'
norma, moral Pancasila.
Melalui
simulasi ibermain peran permasalahan sehari hari dapatdialami
langsungoleh siswa
sehingga penanamannilai nilai lebih efektif.
Pendapatdiatas disimpulkan bahwa gum-guru PPKn dalam pembelajaran tebih
banyak menggunakan peraga n dari pada berceramah terus menerus'l.
MetodeVCT
Kerakteritik
pembelajaran PPKn dapat dipahami secara konseptual adalah pendidikan moral yang mengacu pada pengembangan kemandinan stswa dalam menetapkan prilaku moral tertentu.Untuk
itu diperlukan sautu metode yang paiing menonjol <ian tepat dalam pembelajaranini. Metode tersebut adalah
metode pengungkapannilai (VCT)
yang menekankan pada pemantapan argumen keputusan moral seseorang'VCT
merupakan metode yang dapat mengungkapkan sikap pesertadidik
terhadap suatu fenomena termasuk fenomena yang berhubungandengan
kemasyarakatan dan kenegaraan. Dengandemikian
tugas guru dalam mengajarkanPPKn
cukup kompleksDisatu sisi guru berperan sebagai " pengajar" atau "transformator"dan nilai-nilai
Pancasila dandi sisi lain guru
adalah"fasilitator"
dan modelbagi
pesertadidik
untukmelatih
merekaberfikir kitis
danmemutuskan
sendinpilihan moral
aatuprilaku
apa yang harus diambil dalam situasi tertentu.Melalui
merodevcT
pesertadidik
dibina kesadaran emosional nilainya melalui cara yangkritis,
pengklasifikasian dan menguji kebenaran, kebaikan, keadilan, kelayakandan ketepatannya.
Untuk
penerapan metodeVCT
dalam pembelajaranPPKn
terdapat sejumlah hal yang penting yang harus diperhatikan yaitu:a.
BahwaVCT
menuntut pembinaan dan pelatihan sejumlah kerampilan belajarterhadap siswa. Dalam konteks ini yang terpenting adalah
kemampuanketerampilanmengidentifikasinilai/sikap/moral,mengklasifikasidiridan
menilai serta mengambil kesimpulan/keputusan'b'VCThanyaakanberhasilbaikapabilaadaketerbukaan/kesiapan(setting)para
siswa danjuga
guru. Dalam kaitanini
guru perlu menganut dan menerapkan azas humanistik (hangat, terbuka,objektif,
ramah dan kekeluargaan) Kondisiini akan membenkan
pesertadidik
kesempatanyang lebih luas
untukmengendapkan
dan menilai
sesuatu sehinggatidak melahirkan
sikap/nilai yang semu belaka.c. VCT
menuntutketerlibatan hati, emosi; pikiran dan
kemauan serta minat'
pesertadidik.
Oleh karenaitu
guru harus mampu merancang dan memikirkanmedia/stimu|usyangdapatmewujudkankelerlibatanpesertadidikdalam
PBM secara utuh.d.VCTmenuntutgurumemitiki,menyadaridanselalupafuhakantarget-target
nilar dari pokok
pelajarannya.Hal ini penting artinya bagi PBM
senapenentwtn stimulus(Djahiri
,1985
.4244)'
Dalam
proses belalar mengajar terdapat terdapat beberapa vanasimodel VCT'
diantaranya sebagai berikut:a.
VCT
denganModet
Metode PercontohanModel ini
berupaya mengungkapkannilai
siswamelalui
contoh berupa kasus sebagai stimulus. Kasus yang digunakan selanjutnya mampu menyeret perasaankejiwaan anak dan
menyentuhhati nuraninya, yang pada akhimya
akan melahirkan argumen danklarifikasi
pendirian dari pesertadidik'
b.VCT
dengan AnalisaNilai
Model
ini
memberikan kesempatan kepada siswa untukmengklarifikasi
nilai melalui reportasifliputan, analisis secara akurat, analisis tulisan serta cerita tidakselesai. Stimulus yang digunakan dapat berupa gambar, lbto, cerita
atau guntingan benta dan cerita yang dipotong atau trdak selesai'c. VCT
dengan ModeldaftarMatrik
Intrumen
utamamodel ini
adalah daftar/matrikberikut: baik buruk,
trngkat urutan,
skala prioritas, gejala kontinum, penilaiandiri
sendiri, perkiraan orang lain terhadapdiri
kita dan perisai kepribadian/din.Melalui
berbagai daftar/matrikini
selanjudnya pesertadidik
mengklarifikasinilai,
membangun argumentasi dan akhimya mengambi I kesimpulan bersama.d. VCT
dengan Model ktarifikasinilai
dengan kartu keyakinanModel ini baik
untuk membina:klarifikasi
masalah dan pemecahannya secararasional untuk
selanjutnya menentukan sikap/pendirian/penllaiannya.
Instumen yangdigunakan
sederhana sekafiyaitu
berupakartu. Kartu rnr
menuat namasiswa, pokok masalah, dasar pemikiran dan pemecahannya
e. VCT
dengan Model WawancaraModel ini
bermanfaat terhadap upaya membangun kemampuan siswa dalamberkomunikasi dan
mengemukakanpikirannya, mengklanfikasi
pandangaru penilaiannya secarabaik. jelas dan
sistematis sertamembina
kesinambungan dunia sekolah dengan dunianl.
f. VCT
dengan ModelTeknik
YunsprudensiDalam VCT
.1enisini diharapkan
siswa berperan sebagai hak-im dalam menentukan/menilai sesuatu.Teknik ini
dapat melatih pesertadidik
mengambilkeputusan
secaraobjektif
dan mantap penuh keyakinan. Prosesterpenting
darimodel ini adalah adanya proses adu
argumentasidan
fase"penggoyahan pendirian" siswa baik oleh guru maupun oleh siswaMelalui pengembangan model VCT di atas, diharapkan guru memiliki
keterampilan menerapkan berdasarkan kebutuhannil di
lapangan.Hal ini
bertujuan agarpencapaian pengajaran
nilai/moral
sesual denganapa yang
diharapkan sebagaimana Elizabeth Fhnn(1974) mengemukakan hal-hal yang ideal dan pengajaranmoral
sebagai berikut:1.
Pembinaan dan Pemahaman konseP2.
Pembinaan kesinambungan antara idealisme dengan kenyataan, ucapan dengan perbuatan, serta kepentingandin
dengan kepentingan umum.3.
Pembinaan nilai4.
Pembinaan pengertian dan sikap untuk hidup bersama.5.
Pembinaanketerampilan dasar yang berhubungan dengan
keterampilan akademik,fisik,
sosial dan Politis.2. Metode Simulasi
srmulasr sebagai metode mengajar
adalah
suatutiruan
atau perbuatan yang hanya pura-pura sa-la. Dalam setiapsimulasi
akanterjadi
hal-hal(l)
para pemain memegang p€ranan yangmewakili
dunia kenyataan danjuga
membuat keputusan keputisan dalammereaksi penilaian terhadap setting dimana mereka temukan sendin.(2)
Mereka mengalami perbuatan-perbuatantiruan
yang berhubungan dengan keputusan-keputusan mereka dan penampilanumum
mereka.(3)
Mereka memonitorhasil
kegiatan masing- masing, dan diarahkan untuk merefleksi terhadap hubungan antara keputusan-keputusanmereka sendiri dan konsekwensi akhir yang menunjukan
gabungandari
berbagai perbuatan. Dengen demikianmaka
dalam simulasi siswa dapat memperoleh kecakapan bersikap dan bertindak yang sesuaijika
menghayati situasi yang sebenarnyaMaka tutuan Simulasi (1) Tujuan
langsungyaitu: Untuk melatih
keterampilantertentu. bark yang bersifat profesional maupun bagr kehidupan
sehan-han.Untuk memperoleh pamahaman tentang suatu konsep atau pennsip.untuk latihan memecahkan masalah.(2) Tuiuan tidan langsung Yaitu: untuk meningkatkan aktifitas
belajar, memberikan motivasi,melatih ke4a
sama.Memupuk rasakeatif sisw4 melatih
untuk memahami dan menghargai pendapat peranan orangtain
Sunaryo (113).3.
Metode CeramahMetode Ceramah adalah metode yang paling disukai kebayakan guru karena paling mudah cara mengatur kelas maupun organisasinya.
Bila
guru dalam menyampaika pesan dalam halini
materi pelajaran dilakukan secara lisan kepada siswa, maka guru tersebuttelah
dapatdikatakan memberi
ceramah.memberi ceramah sama halnya dengan mengadakankomunikasi dalam
benruklisan
dengan siswa.Dalam
prosesbelajar
mengajardi kelas apabila dilakukan bentuk
ceramahtujuan
utama adalah meyampaikan pesan agar apa yangdimiliki oleh
guru dapatberalih
menjadimilik
siswa.Dari uraian di atas maka
ceramah akanmenjadi efektif bila
pesan yang disampaikan adalah bersifatinformasi
yaitu hal-hal yang dapat diketahui oleh siswa danbukan
suatu keterampilanbaik intelektual
maupunmotorik. Metode
ceramah keterampilan menjelaskan akanefektif untuk
semua tujuan pembelajaran. Sunamo (1989:104-105). Depdikbud (1996:8) Pelaksanaan metode ceramah guru menjelaskan dan menerangkankepada
semuasiswa
secaraklasikal
mengenai bahan pelajaran yang telah disiapkan, pada saat menjelaskan guru harus memperhatikan semua siswa satu p€rsatu.Apakah mereka
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru atautidak, kalau tidak
memperhatikan guru harus mengtngatkan atau menegumya.Wahab (1997:185) bahwa dalam metode ceramah siswa
dilatih
untuk mendengarkan dan memahami suatuinformasi
serta mencatat hal-hal penting, siswa perlu memberi tanggapandan
mengaj ukan pertanyaan.4.
Metode DiskusiMetode diskusi sesuai dengan namanya adalah untuk membantu siswa menguasai
bahan pelajaran melalui wahana diskusi atau tukar pendapat dan
informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.tujuannya adalah untuk mempeijelas bahan pelajaran, memecahkan masalah. Berbagai kerampilanmelalui
metodaini
dapatdikembangkan antara
lain
keterampilan bertanya, berkomukasi, menafsirkan senamenympulkan pendapat. Termasuk dalam hal ini
keberanian mengemukakanpendapat, mengembangkan sikap kritis, skeptis, toleran, serta
kemampuan mengendalikan emosi.Wahab (1997:186).PembelalaranPPKnadalahSuatubentukpendidikannilaidanmoral'Sebagar
pendidikan nilarnilai
moralPPKI ditunlut
untuk:(1)
lebih mengenal dan memahaminilai-nilai dalam
masyarakat,(2) bennkuin ( filoso[rs dan rasional
terhadapnilai tersebut (3)
mencoba dan menumbuhkan responafektif
daninopatif
terhadapnilai
tersebut,(4)
membuat keputusan tindakan yangpaling tepat
atas dasrinkuiri
dan respon.Maka pemilihan model
didasarkan atasbehrapa
pertimbangan:(1)
Model yang dikemukakan telah diketahui, (2) pelaksanaan datam PBM lebih memungkinkan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa,(3)
sesuai dengan sifat dan tujuan yang hendak dicaPai.C.
Kerangka
KonsePtualMetode VC
Model-Model VCT l.Model
Percontohan 2.Model Analisis Nilar 3.Modeldaftarimatnk
4.ModelKlarifikasi Nilai
5.Model Wawancara 6.Model
YurisprudensiL---+
Metode Simulasi Metode Ceramah Metode Diskusi Strategi
Pembelajaran PPKn SD
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Wilayah
Penelitian danWaktu
PelaksanaanSesuai dengan
tujuan penelitian yang
akanditeliti,
maka dalampenelitian ini
melihat bagaimana strategi pembelajaran guru-guru PPKndi
SD Untuk memperoleh data yang diharapkan penelitianini
dilakukandi
SD Negeri Kecamatan Guguk PanjangKota
Bukittinggi.Waktuyangdiperlukanuntukpeleksamanselama6bulanmulaidaribulanjuli
sampai dengan bulan Desember 2001, termasuk pelaksanaan sampai dengan pengolahan data.
B. Responden
Sesuaidengan
judul dan
pembatasan masalahyangdikemukakan
sebelumnyayaitu strategi
pembelajaran guru-guruPPKn di SD
KecamatanGuguk
Panjang KotaBukittinggi.Berarti
guru-guru dapat memahami empatmacam
metode pembelajaran' sesuai denganbuku
panduan..Untukitu
responden dalampenelitian ini
adalah semuaguru SD kelas V yang terdapat di seluruh SD Kecamatan Guguk Panjang
KotaBukittinggi
sebanyak I 8 buah SD denganjumlah
guru kelasV
sebanyak 20 orang'Jumleh Guru
No Neme Sekolah
I 2 2 I I I I I I I I l I I l
I
I I
l0
I 2 3
4
5 6
,7
8 9
l0
ll
l2 l3 I4 l5 l6 t7
18
Tabel I
Jumlah SD dan guru keles
\: Keematen
Guguk Panjeng Kota BukitinggiSD Negeri No 01 Benteng SD Negeri No 02 Permbaan SD Negeri No 07
AfiS
SD Negeri No 04 Bukit APit SD Negeri No 09 Pakan Kurai SD Negeri No I I Bukit APik SD Negeri No l4 KaYu Ramang SD Negeri No 15 Kayu Ramang SD Negeri No l6 Tarok DiPo
SD Negeri No 22 Tarok DiPo SD Negeri No 23 Tengah Sawah SD Negeri No 24 Tarok DiPo SD Negeri No 25 Tengah Sawah SD Negeri No 26 Bukit Cangang SD ^-egeri No 27 Bukit APit SD Negeri No 28 Tarok DiPo SD I'regeri No 29 Tengah Sawah
SDN eri No
2l
Pakan KuraiSumber Data: Dinas Kecamatan Guguk Panjang Kota
Bukittinggi
(2001 ) C.Variabel
dan DataPenelitian
l.Variabel
Yang menjadi variable dalam penelitian
ini
adalah strategl pembelajaran guru-guruppKn SD
kelasv
Kecamatan Guguk PanjangKota Bukittrnggi,
dengan sub variabel sebagai benkut.a.
Pengetahuan. guru dan penerapannya pada metodeVCT
terhadap pembelajaran PPKn di kelasV
SD.b. Pengetahuan guru dan penerapannya pada metode simulasi
terhadappemhlajaran
PPKn di kelasV
SD.c. Pengetahuan guru dan
penerapannyapada metode c€ramah
terhadap pembelajaranPPKI
di kelasV
SD.d.
Pengetahuan guru dan penerapann-Ya pada metode dikusi terhadap pembelajaran PPKn di kelasV
SD.2.Data
Penelitian
Data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini
adalah datapnmer
yaitu data yang Jun ahdrperoleh langsung
dari guru-guru
sebagai responden' Dataini
berkenaan dengan sfiategrpembelajaran
PPKndi
SD terhadap metodeVCT, simulasi'
ceramah dan diskusi,Data sekunder dari dokumenter tiap buku panduan'D. Metoda
/Alat
Pengumpul Data1. Teknik
PengumPul DataSesuai dengan
tujuan
penelitianyaitu untuk
memperolehdata
atau informasiyang lengkap tentang strategi
pembelajaranPPKI SD di kalas V
terhadap metodeVCT,simulasi,ceramahdandiskusimakametodeyangdigunakanadalahobservasi- Untuklebihnncinyajadwalpelaksanaandapatdilihatpadatableberikut:
Tabel
2Jadwal
Pelaksanaan PenelitianWaktu
Pelaksanaan tanNo I 2 3 4
5 6
I
September- 7 September 200 t 8September l5
Setember 2001 20 September- 25 Seternber 2001 26 Setember- 3 Oktober 2001 4 Oktober- 8Oktober
20019 Oktober- 25 Oktober
Mengurus izin pelaksanaan Pelatihan
Kelapangan
IKelapangan II Kelapangan III
Konsultasr dengan pembimbing Penlusunan laporan
3. Alat
PengumPul DalaDalam pengumpulan
data digunakan
format observasi dengan melihat, penerapan metodeVCT,
simulasi, ceramah dandiskusi, serta dilengkapi dengan wawancara terhadap gurq kelasV
dan kepala sekolahnya.E.
Analisis
DataUntuk melaksanakan pengolahan data yang terk-umpul dugunakan analisis
deskriptif.
Seperti yang dikemuliakan oleh Arikunto t 1989:196) sebagaiberikut'
Terhadap data yang bersifat
kualitatif
tidak diperlukan angka-angka, tetapi digambarkan dengan kata-kata atau kalimat untuk mengambil kesimpulanBAB
TVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan
Penelitian
l.
Pengetahuan guru terhadap metode VCT,simulasi, ceramah dan dikusi a.Pengetahuan guru terhadap metode VCT.Sesuai dengan tuj uan
PPKI
yang diutamakanadalah
ranahafektif
disampirigkognitif
dan psikomotor yaitu penanamannilai-nilai
moral/ sikap sesuai dengannilai
nilaPancasila dalam kehidupan sehari-hari.Hasil dari
analisa menunjukkan bahwaguru PPKn kelas V SD dalam
prosesbelajar
mengajar pengetahuannya terhadap metodeVCT, yaitu
pengurgkapannilai-nilai moral
sesuai denganpokok
bahasan secara umum kurangterlihat.
Adapun memakai media gambar,foto, cerita
ataupun guntingan koran dalam pokok bahasan hak dan kewaliban misalnya, berarti guru telah menerapkan metodevcT
dengan model liputan. Tetapi liputan yang digunakan tidak sesuai dengantion
yang dikemukakan.Melalui
gambarguru
menjelaskan dengan ceramah untuk pengertian tentang hak dan kewajiban. Jugacin
-cirinya dari hak dan kewajiban, kemudran siswadi
ben pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab. Guru trdakmempertanyakan sedang mengapa orang dalam gambar tersebut, luga
tidakmelibatkan siswa atau mengaktiftan siswa dalam proses belajar
mengajamya' Sedangkanmelalui liputan
benyak yang dapatdi
perbuatoleh guru
sesuai denganteori. Melalui
kesempatanini banyak yang dapat dibenkan
kepadasiswa
unnrkmengklarifikasi nilai.
Setelah mereka memahami gambarguru
dapat merencakanmereka untuk bersimulasi didepan kelas, selesai simulasi mereka
langsungmendrkusikannya perkelompok dan melaporkan
hasil
pekeqaannya. Temuan untuk pokok bahasan Tata Krama, kebebasan misalnya, guru langsung menceritakan apaitu
tata kmma,/pengertian sertaciri-ciri
daritata krama-Bagarmana tata krama yang baik atau kurang baik. Kemudian siswa diberi pertanyaan sebutkan apa pengertlan dari tatakrama,ciri-cin
tata krama, apa tata karama yangbaik
dan yangtidak baik
Selesai bertanyajawab, siswa disunrh
mengerjakanlatihan yang ada dalam buku
paket'Siswa mengeqakan latihan, seterusnya menyimpulkan pelajaran Untuk pokok-pokok bahasan yang lainnya
untuk
pengetahuan guru terhadap metodeVCT hampir
sama'dari
duapuluh
orangguru
hanya ada sebagiankecil
yang memakai metodeVCT
sesuai dengan Yang di haraPkan.
b.Pengetahuan guru terhadap metode simulasi
Guru dalam proses belajar pada umumnya lebih
senangdengan
metodeceramah, dengan metode ceramah
paling
mudahuntuk
mengaturkelas
Sedangkan metode simulasi yaitu suatutiruan
atau perbuatan yang hanya berpura-puara Metode mempunyai tuj uan tangsung adalah untuk melatih keterampilan tertentu' dan tujuantidak langsung untuk meningkatkan aktifitas belajar
memberikanmotivasr
danmelatih
kerjasama, Sesuai dengantujuan
metodesimulasi guru
hendaknya dapatmemikirkan untuk ranah afektif,
bagaimananantinya siswa dapat
membiasakan contoh-contoh yang telahdi benkan oleh
guru dalamsimulasi Untuk hal
tersebut guru hendaknyajuga
mempunyai waktu unhrkmemikimya'
bagi guru SDwaktu itu betul
yangmenjadi
permasalahan, karena merekasibuk
dengan hal-halyang
latn' Sehrngga guru mencan metede yang lebihmudah
seperti ceramah ' tanyajawab
dan membuatlatihan-latihan
Sebaglan guru ada yang menerapkan metode simulasi den sek'ran responden ada beberapa orang yang melaksanakannya' sesuaipula
denganteon-teon
yang dikemukakanoleh
beberapaahli' Dalam
simulasiterlihat'
pemaindapat
mewakili
dunia kenyataan, mengalami perbuatantiruan'
memonitor kegratan masing-masing.Dalam pokok
bahasanTata kama
temuan yangdilakukan
siswa' siswa mensimulasikan sopan santun menolong orangbuta
menyeberangjalan' ini ditakukansiswasendindidepankelas,sopandalambercicaraterhadapguruatau orangfuadirumah.Dapatdisimpulkanmetodesimulasisangatefektifuntukranah
afektifl penerapan sikaP.
c. Pengetahuan guru terhadapmetode ceramah
Metode ceramah s€ngat
mudrh
untuk mencapai ranahkoprtif
karena metodecerahsecaraumumuntukmenyampaikaninformasiinformasi'Guruyang
4: i' 164/qen"- fa'b)
/'4t
pe ngetahuannya uurun,
*"n ,r(u@^aterr
pelajarandapat saja ditakukan
dengan ceramah seperti dalam bentuk berceritaDalam metode ceramah komukasi berbentuk lisan kepada siswa
bersifatinformasi.
Wahab (1997:185) behwadalam
metode ceramahsiswa dilatih
untuk mendengarkandan memahami suatu informasi serta mencatat hai-hal
penting kemudian memberi tanggapan dan mengajukan pertanyaan.Temuan di
lapangan ceramah disampaikanguru dalam PBM adalah
untuk menjelaskan .menceritakaq menyebutkan yangintinya
adalahuntuk
pengetahuanGuru
pada pokok bahasan tatakrama
atauhak
dan kewajiban,guru
menjelaskan pengertian tata krama,ciri-ciri
tata krama menyebutkan contoh contoh tata krama.Kemudian memberi tugas untuk
mongerjakanlatihan dan terakhir
mengambilkesimpulan.
d.Pengetahuan guru terhadap metode disk;sr
Pengetahuan guru terhadap metode diskusi sesuai dengan buku pedoman guru
mengetahui apa langkah -langkah dalam berdiskusi seperti menyiapkan
bahan pelajaran yang akan didiskusikan sebagaitopik,
kelasterlalu
banyakdibafi
dalamkelompok,
memberi pengarahanuntuk
lancamya siskusi.Guru menerapkan metodediskusi pada pokok
bahasantata kama,
menyebutkanbutrr-butir yang
akan dikerjakan siswa. Menyebutkanbutir butir
yangbaik
dalam menyambut tamu atau sebaliknya.Menuliskan kaia-kata
sopan terhadap orang tua./gurumaupun
sesamateman.
Selantutnya sisrva masing-masingkelompok
melaporkanhasil
diskusinya.Kemudian guru bersama sisrva mengambil kesimpulan
2.
Sejauhmana
keterampilanguru
menerapkan metodeVCT,simulasi,
ceramah dan diskusi. Secara umurn guru SD kelasV
cawu 1 dalam proses belajar mengajar PPKn,temuan yang dapat penutis kemukakan kurangrya pengetahuan guru
untukmemikirkan metode yang tepat untuk setiap opkok bahasan. Seperti
yang dikemukakan oleh beberapaahli
seperti Wahab menjelaskan metodeVCT,
simulasi (sejenrs peragaan) sangatefeklif untuk
pembelajaranPPKa. Hal ini kalau kita
hubungkan dengan
keterampilan guru untui'
penerapannl''a adalah sangatmlnlm
sekaliterhadap metode pembinaannilai
moral' sikapB. Pembahasan Penelitian
Pengetahuan
guru
terhadap metod VCT,srmulasi, ceramah dandiskusi
Penulis melakukan observasi dan rvawancara pada guru kelasV
SDuntuk
delapan belassekolah dan dua puluh orang guru di Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi.
Penulis dapatmenyimpulkan
bahwa pembelajaran PPKn bagi guru- guru kelas V, dalam mengajarkan PPKn sama halnya dengan mengajarkan bidangstudi lain , tidak terlihat
karakteristikdari
PPKnitu
sendin.Iima bidang
studi yang mendasaridi
SD untuk diebtanaskan adalah diutamakan pengetahuan siswa Sedangkan PPKn disamping pengetahuannvalebih
ditekankan pada penanamannilai-nilai
moral/sikap.Tidakjarang kita temukan 'rjiin
seorangsisrva nilai
ujiannyabaik tetapi
sikapnva kurang berkenanbagi
orang banvak,dapatdilihat rvaktu guru
menyampaikanpokok
bahasanhak dan kewajiban, kelas
yang dihadapi gurujuga bewanasi.
Sebagian guru masih ada mengajar yang bersifat tradisional.Kalau
sisrvamenbut diberi
hukumanfisik
seperti harusberdiri di
depan kelas.Keakrifankelas tidak ada
seolah-olahkelas ltu
penuh ketakutan terhadap gurunya, tampaknya kelas yang dihadapiguru
kurang menyenangkan bagi sisu'a. Hendakn-va pembelajaranitu
akan lebih bermaknalila
menyenangkan bagi sisrva.Ini
sesuaidengan
anjuran kepala Dinas Pendidikan Nasional Bapak Drs Marjohan waktu pembukaan pengabdian masyarakat dr Kecamatan Nanggalo tanggal 25 Agustus 200[
di Kota Padang.'-Bagaimana kita menciptakan
pembetajaranyang menyenangkan,"
dalam pembelajaran krta hendaknya menciptakan bagaimana siswa senang menghadapi gurunya. bukan guru y-angditakuti.
Kenyataanbiasanla
kalau pelajaranitu tidak
disenangi atau gurunyatidak
disenaglhasil dari
pembelajaranitu tidak
akan bermakna baginya.Mereka
akancuet
ataudiam tidak
bersuara karena takut' Penerapan metode yangkita
harapkan untuk pembinaannilai
moral/sikap kurang sekali. Maka pembiasaan dalamdiri
siswaluga kurang terlihat, rulai tambah yang Ikita harapkan dari pembelalaran PPKn tidak kelihatan.
Seharusnl"a guru membenkan contoh-cqntoh dengan melibatkan siswaitu sendiri
sebagai media atau alat p€raga. Dapat dicontohkan dengan pokok bahasan tatakama
misalnya.Setelah sisrva memahami p€ngertian
tata krama dan cin-cirinya, guru
dapatmensimulasikannya kedepan kelas mencontohkan bagaimana sopan santun dalam keluarga. Sekolah dan masyarakat ataupun sesama teman, cara menerima tamu ataupun bertamu.
Dalam
keluarga bagaimana berbicara dengan orangtua
akan berbeda berbicara dengan sesama teman. Banyak yang dapatdilakukan
siswadalam
bersimulasi. Karena kurangnya pengetahuanguru,
merekalebih
mudah menyampaikannya dengan ceramah dan memberikan latihan latihan. Guru secara_fujur
..yugamengungkapkan mereka kurang waktu untuk membuat
suatu perencanaan dalam batas pembelajaran mereka.
Sehingga batas yang mereka buat denganTPKnya
hanya menjelaskan, menyebutkan, memberi contoh-contoh atau hanya dengan ceramah saja. Sedikit sekali mereka dengan memberi contch denganmelibatkan siswa itu sendiri baik untuk metode VCT, simulasi
dan diskusi.2.Keterampilan guru menerapkan metode VCT, simulasi, ceramah dan diskusi. Sesuai
dengan
pengetahuanguru yang kita observasi secara umum mereka
kurang terampil. Juga penulis menyampaikan pada kesempatanini
pada umumnya guru SD kurang mengenal apaitu
metodeVCT
apa lagr macam-macam modelnya. Tetapl ada juga yang memahami apaitu VCT/
pengungkapannilai.
Inrterlihat
bagi guru-grru ying
pernah mengrkuti penataran seperti ke tlngkat nasional.lnilah
yangkita
harapkanapa itmu-ilmu yang
didapatkanitu
hendaknya diterapkan ditapangan.Salah satu contoh guru yang menerapkan metode yang
kita
harapkan , pertama guru dengan metode ceramah, denganVCT
model lipitan, menerapkan metode simulasi,selesai
sumulasr .guru menluruh siswa untuk berdiskusi, seterusnya
sisrva melaporkanhasil diskusinya, terakhir guru dapat menyimpulkan
pembelalaran.Untuk
semacam in-rguru harus
mempunyaiwaktu untuk memikirkamya
dam membuat perencanaan yang matang, bukan hanyabelajar
padabuku
paket saja.Dai 20
orangguru
dapatdisimpulkan
hanya7
orangyang
mengajarkanPPKI
sesuai dengan buku petunjuk dan sesuai pula dengan tujuan PPKn
yangmengutamakan ranah afektrf.
Untuk l3
orang lagi mengajarkan PPKn sama halnyadenganmengajarkanbidangstuditainnyasepertilPS,Bahasalndodesia,IPAdan lainnya'Bahkanmemakatmediapuntidakhanyaberceritakemudianbuattugas
kalaupun ada media yang ada dalam buku paket diberikan dengan tanya
jarvab
Dariuraian di atas penulis dapat menyimpulkan Kurangnya pengetahuan
dan keterampilan guru untuk menerapkan metodeVCT,
simulasi,ceramah dan diskusi dalam proses belajar mengajar di keias'PenerapanmetodeVCTdilakukandiSDuntukkelasVadalahmodel
percontohan, model analisisa
nilai
dan model klarifikasi/pengungkapannilai. (l
) Mocieipercontohan: Guru dapat menyusun cerita kiranya
dapat
membawa siswa untuk menartk pelalarandari
contoh-contoh yang diungkapkanmelalui centa
yang disampaikan oleh guru dalam membahas pokok bahasan (tatakama). cerita
tersebut tentu saja disesuatkan dengan tirrgkat perkembangan siswa vang cocok dengan lingkungankehidupalbermain mereka.Judulceritarekayasaguruataudiambildariceritayangtelahadapadabuku
bacaan atau pada buku centa anak. Misalnya" Tataklama dalam bertamu".Melalur cerira
guru dapat memberi stimulasi pada
siswauntuk
memperhatikannya.Guru bercerita bagaimana bertamuyang
sopan, dantidak
sopan.Jam berapa sebaiknyakita
bertamuwalaupun dirumah teman senin,
kita
harus sopan.setelah bercerita guru menyampaikan beberapapertayaan Model
percontohanini guru kelas V ada
menerapkannya memberikan centa kepada siswanya, seperti centa menyambut tamu ataupun bertamu ketempat tenran (2) Model analisa nilai salah satu dicontohkan dengan
analisaReportese/Ltputan.
Teknk ini
lebrhcocok
digunakanurtuk
kelas-kelastinggi
dimanasiswa telah mampu membaca, menalar dan
juga
membandrngkan- Penerapan modelini,
guru guru menetapkan target
nilai
sesuai dengan pokok bahasan( baca uraiannya dengan saksama). Edarkan dan tempelkan gambar dipapan tulis yang kira-kira memuatnilai
yanghen<iak <iicapai rialam mengajarkan
pokok
bahasan tertentu.Lihat
reaksi siswa, namun jangandiberi
komentar.Biarkan mereka saling berdialog.ldentrfikasiliputan
siswabaik
individu
maupunkelompok
tanpa meminta alasan
temuan.Guru
mengomentari danmengungkapkan secara jelas termasuk argumentasi sambil mengarahkan
padakonsep'materii
nrlar pela3aran Kemudian menvusun kesimpulan oleh siswa
ataukelompok
bersamagutu atau
langsungoleh guru terhadap materi
pelajaran/targetnilai.Liputan ini
diberikan olehguru
melalui gambar dipajangkan didepan kelas, siswa memperhatikan penjelasan guru melalui caramah.Hal ini
guru belum lagi melakukannyamenurut
ketentuanyang dijelaskan
sesuai denganliputan. Yang dilakukan
dengangambar yaitu dengan tanya jau ab. (3) Model klarifikasi/pengungkapan
nilai
dengan kartu keyakinan.Model ini
baik untuk membinaklanfikasi
masalah dan pemecahannya secararasional untuk
selanjutrrya menentukan sikap/pendiriar/penilaiannya.Instrumen
yang digunakan sederhana sekali 1'aitu berupakartu Kartu mi
memuat nama siswa, pokok masalah, dasar pemikiran dan pemecahannya. Guru melakukannya sesuai dengan teori yang didapat atau buku PetunlukSimulasisebagaimetodemengajaradalahsuatutiruanatauperbuatanyanghanya
pura-pura saja. Dalam setiapsimulasr
akanterjadi
hal-hal(1)
para pemain memegangperananyangmes.akiliduniakenyat:ar,.danjugamembuatkeputusankeputisandalam mereaksi penilaran terhadap senlng dimana mereka temukan sendiri'(2)
Mereka mengalami perbuaun-perbuatantiruan
yang berhubungan dengan keputusan-keputusan mereka dan penamptlan umum mereka.(3)
Mereka memonitorhasil kegatan
masing- masing, dan diarahkan untuk merefleksi terhadap hubungan antara keputusan-keputusanmereka sendin dan
konsek$.ensiakhir yang menunjukan
gabungandari
berbagai perbuatan. Dengen demikianmaka
dalam simulasi siswa dapat memperoleh kecakapan bersikap dan benrndak yang sesuaijika menghayati situasi yang sebenarnya Maka tujuanSimulasi
(1) Tutuan
langsungyaitu. Untuk melatih keterampilan tenentu,baik
yangbersilat
profesional maupun bagi kehrdupan sehan-hari.Untuk memperoleh pamahatnan tentang suatu konsep atau pennsip.untuk latihan memecahkan masalah.(2)
Tujuan tidak langsungYaitu:
Lntuk
meningkatkanaktifitas belajar,
membenkanmotivasi,
melatihke{a
sama. Memupuk rasakreatif
siswa.melatih untuk memahami
dan menghargaipendapat
perananorang larn
Sunaryo(113). Guru kelas lima
menerapkan metode simulasi dalam pokok bahasan tata krama, menslmulasikan bagaimana hormat terhadap gl]Iu, mengucapkan salam kepada guru. Dengan halini
melatih pembiasaan siswa untuk berbuat sopan terhadap guru. orang tua ataupun sesama tamanpenerapan lnetode ceramah
paling disukai
kebavakanguru
karenapaling
mudah cara mengatur kelas maupun organlsaslnya. Guru dalam menyampaikan pesan dalamhal ini materi
pelajarandilakukan
secaralisan
kepada siswa, maka guru tersebut telah dapatdikatakan memberi
ceramah.memberi ceramahsama halnya
dengan mengadakan komunikasi dalam bentuklisan
dengan sisrva. Dalam proses belajar mengajardi
kelas apabila dilakukanbentuk
ceramahtujuan
utama adalah meyampaikan pesan aEaI apa yangdimiliki oleh guru
dapatberalih
menjadimitik siswa Dari
uraiandi atas
maka ceramah akanmenjadi efektif bila
pesan ),ang disampaikan adalahbersifat
tnformasiyaitu hal-hal yang dapat diketahui oleh siswa dan bukan suatu keterampilan
baikintelektual
maupunmotorik.
Metodeceramah
keterampilan menjelaskan akanefektif untuk semua tujuan
pembetajaran.Sunarno (1989:104-i05) Depdikbud
(1996:8)pelaksanaan metode ceramah guru menjelaskan dan menerangkan
kepada
semua siswa secaraklasikal
mengenai bahan pelajaran 1'ang telah disiapkan, pada saat menjelaskan guru harus memperhatikan semua siswa satu persatu.Apakrh,nereka
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru atautidak,
kalautidak
memperhatikanguru
harus mengingatkan atau menegumva. wahab ( 1997:185) bahwa dalam metode ceramah siswadilatih untuk
mendengarkandan
memahamisuatu informasi serta
mencatat hal-hal penting,sis\a
perlu memben tanggapandan
menga3ukan pertan)'aan.Guru menvampaikan pokok bahasan hak dan kewajiban, guru menjelaskan pengertian tentang hak dan kervajiban, kemudian mencontohkan apa
itu
hak dan apa ttu kewajiban.Mencentakan apa hak siswa baik dirumah arau dr sekolah, begrtu juga kervaj iban baik dr sekolah ataupun
dalam keluarga.
Sisrvadapat
memahamiapa itu hak dan apa
itukervajiban,
sisrvaada yang
bertanyadan dijelaskan
lagi-oleh
guru sampai
mareka memahaminya. Kemudian siswa mencatat hal-hal penting sebagai simpulandan
materi pelajaran. Penerapanguru
secaraumum
dapatdlsesuikan
denganteon teori
yangdikemukakan oleh beberapa ahli.
. Diskusi
sesuai dengan namanva adalahuntult
membantu siswa menguasai bahanpelajaran melalut wahana
disk-usiatau tukar
pendapatdan informasi
berdasarkan pengetahuandan
pengalaman.tujuannyaadalah untuk
memperjelas bahan pelajaran, memecahkan masalah. Berbagai kerampilanmelalui
metodeini
dapat dikembangkanantara lain keterampilan bertanya, berkomukasi, menafsirkan serta
menyimpulkanpendapat. Termasuk dalam hal inl keberanian mengemukakan
pendapal'mengembangkansikapkritis,skeptis,toleran,sertakemampuanmengendalikan
emosi.Wahab ( 1997:186).
LangkahJangkah metode
diskui (l)
Menyiapkanbahan pembelajaran
yangakan
didiskusikan
sebagaitopik
diskusi(2)
Brla kelasterlalu
besar dapat dibagi dalamkelompok kelompok kecil.(3) Merumuskan butir-butir pengarahan petunjuk
dan tindakkanuntuk
kelancaranjalannya
diskusi berupa kelengkapan diskusidan
tata tertib diskusi.Guru dalam penerapan metode diskusi jarang melakukannya salahsatu
hambatanvagi guru
kerenajumlah siswa terlalu
banyak, kadangmenimbulkan keributan.
Ada beberapa sekolahyang
melakukannya p€tunj uk-p€tunjuk yang diberikan
disesuaikandengan
ketentuan yang ada dalam diskusi. Lamanya diskusi ditentukan, mereka dibagi perkelompok, selesaiberdiskusi kemudian
malaporkannya,Terakhir guru
mengambil kesimpulan.Untuk
pengetahuandan
keterampilanguru, penulis memberikan
sebuahcontoh
rencana pembelajaran yang menekankan untuk ranah afeLlif dalam proses belajar mengajar seperti di bawahini
Rencana Pembelajaran
PPKn
KelasV
Kelas
Catur Wulan Pokok Bahasan
5
I
Tata K:ama SPB
1.
Mengetahui
perlunyatata kama dalam
pergaulan masyrakat, berbangsa dan bemegara2.
Membiasakan berprilaku
sopan santundalam
pergaulan bermasyarakat- dan berteman sesuai aturan yang berlakuTujuan Pembelajaran
1.
Setelah mendengarkan penjelasanguru
siswa dapat memahami pengertian dan manfaat dari tatakama
2.
Dengan mengamati gambar siswa dapat memahami pnlaku sopan dan kurang sopan dalam pergaulan bermasyarakat, berteman sesuai aturan yang berlaku3
Dengansimulasi
siswa dapat membiasakan berprilaku sopan dalam keluarga, sekolah, masyarakat, berteman sesuai dengan aturan yang berlaku4. Melalui diskusi
siswa dapat membedakanprilaku
sopandan kurang
sopandalam
keluarga, sekolah, masyarakat, berteman sesuai dengan aturan yang berlaku.Kegiatan Guru- Kegiatan Siswa
L
Kegiatan Gurua.
Guru menjelaskan pengertian dan manfaat tata krama./sopan santun dalam kehidupan bermasyarakatb.
Dengan pajangan gambarguru
bertanyajawab
dengansiswa
terhadapprilaku
sopan santunc. Guru
menyuruh siswa kedepan kelas menunjukan gambar mana prilaku yang sopan dan yang kurang sopand.
Guru menugaskan siswa kedepan kelas untuk memerankanprilaku
sopan dan kurang sopan dalam keluarga, sekolah, masyarakat dan bertemane
Guru memberi tugas kepadasiswa
untuk berdiskusi membedakan prilaku sopan dan kurang sopan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat serta berteman.2
Kesiatan Srsrvaa
Mendengarkan penjelasan gurub.
Memperhatlkan paj angan gambarc.
Menjawab pe(anyaan gurd
Melakukan yang ditugaskan gurue.
Bersimulasi kedepan kelasf.
Melaporkan hasil diskusi kelompokSumber pembelajaran, Metode, Media, Penilaian Sumber pelajaran
Budiana.( 1994). PPKn untuk SD kelas V, Jakarta, Erlangga.
Depdikbud.(1994)
GBPP PPKn Kelas V. Jakarta, DepdtkbudEni Rochaeni (1996). PPKn SD untuk kelas V. Bandung, Ghanesa Exact WS Ibrahim (1996).
PPKI
SD untuk kelas V. Bandung, Sarana Panca Metode: Ceramah, Tanya jawab, pemberian tugas, simulasi,VCT
Media: Gambar-gambar, pengalamansisiw4
ceritaPenilaian: Skala sikap, tes tertulis. Winataputra ( 1998:10.26-10.27)
BAB V
SIMPI.ILAN DAN SARAN
A.
SimpulanBerdasarkanpembahasanyangtelahdikemukandiatasbahwastrategi
pembelajaran guru-guru
PPKn dr SD masih kurang
terlaksana denganbaik'Hal ini
terbulli dari hasil
pembahasan,dan empat metode yang diteliti. Bahwa
kurangryapengetahuan dan keterampulan guru terhadap penerapan metode
VCT
dan simulasi <iarr 20 orang guru SD kelasv
temayata hanya7
orang yang melaksanakan metode tersebut.Sedangkan
l3 orang lagr
menerapkan ceramah biasa denagan membenkan Iatihan latihan yang diberikan menjawab pertanyaan pertanyaan dalan buku paket.Sesuai dengan permasalahan dan temuanpenelitian
terlihat bahwa hampir untuk setiap metod6 belum terlaksana dengan baik.Dapat ditrnat terhadap sikap siswa dimana pokok-pokok bahasan yang mengandungnilai sikap/moral
kurangterlihat,
banyak yangtidak
sesuar dengan tata krama.hilainilai
kesopanan dalam kehidupan sehari hari. Antaralain
pen.vebabnl aadalah karena
guru
dalam prosesbelajar
mengajar kurangmemikirkan
ranahafektif
dalarn rencana pembelajarannya, yangdibenkan bersifat
ceramahuntuk
pengetahuansaja
Sedangkandalam
pembelajaranPPKn guru
harusbanyak
memberrkan contoh- contoh secara langsung mehbatkan siswa, sehingga mereka dapat membiasakan dalam kehidupannya. Penelitianini
berkenaan dengan"pelaksanun strategr pembelalaran PPKnsD kelas V
KecamatanGuguk
PanjangKota Bukittinggi".Berdasarkan
p€ngamatan dilapangan bahu,a pelaksanaansrategl
pembelajaran PPKn SD kelasV
vang diharapkanbelum terlaksana dengan baik.
Menginagat keterbatasan
dari peneliti,
sep€rti keterbatasan waklu- kesanggupan' keterampilan dan kemampuan serta keterbatasandana
maka peneliti hanya mengambil satu dantiga
kecamaran yang adadi
kotaBukittingp
denganjumlah
sekolah sebanyak18 buah, jumtah guru SD kelas V 20 orang
__1
B. Saran
Padabagianinipenelitidapatmengemukakanbeberapasaran,mudah-mudahandapat bermanfaat bagr setiap p€mbaca dan dijadikan sebagai bahan acrurL saran yang dimaksud
adalah:
L
Oleh karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru tentang penggunaan metodevcT,
simulasi, ceramah dan diskusi. Diharapkan Dinas Pendidikan dapat memberikanpelatihanterhadapkeempatmetodetersebut.sebabmetodetersebutmerupakan metode yang penting dalam
pembelajaranPPKI
sesuai denganpetunjuk tenisnya.