• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PELNI LABUAN BAJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PELNI LABUAN BAJO"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

SYAMSUL BAHRI

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11018 17

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022

(2)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar Sarjana (S.AP)

Disusun dan Diajukan Oleh:

SYAMSUL BAHRI

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11018 17

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN HASIL

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pelni Labuan Bajo

NamaMahasiswa : Syamsul bahri NomorIndukMahasiwa : 10561 11018 17

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui:

Pembimbing I

Dr. Mappamiring, M.Si

Pembimbing II

Dr. Jaelan Usman, M.Si

Mengetahui:

Dekan

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si NBM: 730727

Plt. Ketua Program Studi

Dr. Nur Wahid, S.Sos., M.Si NBM: 991742

(4)

HALAMAN PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh Tim Penguji Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 031/FSP/A.411/IV/43/2022 sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan stusi dan memperoleh gelar sarjana dalam Program Studi Ilmu

Administrasi Negara yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 bulan April tahun 2022

TIM PENILAI Ketua

Dr. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si NBM: 730727

Sekretaris

Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si NBM: 1084366

PENGUJI

1. Dr. H. Mappamiring, M.Si ( ) 2. Dr. Jaelan Usman, M.Si ( ) 3. Dr. Hafiz Elfiansyah P, M.Si ( ) 4. Ahmad Harakan, S.IP., M.H.I ( )

(5)

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : SYAMSUL BAHRI Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11018 17

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Mei 2022

Yang Menyatakan,

Syamsul Bahri

(6)

ABSTRAK

Syamsul Bahri, Mappamiring dan jaelan Usman Pengaruh Kesehatan dan keselamatan kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pelni Labuan Bajo

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kesehatan dan keselamatan kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pelni Labuan Bajo Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian kuantitatif asosiatif kausal yaitu untuk hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih dari beberapa populasi untuk sampel dengan teknik pengambilan sampel secara random dan menggunakan instrument penelitian dalam pengumpulan data untuk menguji hipotesis/dugaan yang telah ditetapkan dengan beberapa pertanyaan/angket. Dengan jumlah populasi yang digunakan sebanyak 40 orang pegawai. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus regresi linear sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil pengujian indikator variabel kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signikan. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil pengujian variabel kesehatan dan kesleamatan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan.

menunjukkan nilai thitung sebesar 3.143 Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar jika dibandingkan dpengan nilai ttabel yaitu sebesar 1.687 yang diperoleh dari (n -3 = 40-3 = 37 ) dengan taraf signifikan a = 0,05. Kemudian nilai sig diperoleh 0,003 yang berarti lebih besar dari taraf signifikan a=0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel ( 3.143 > 1,687) dan signifikan 0,003 < 0,05 Sehingga dapat diambil kesimpulan keputusan H1 diterima, hal ini berarti variabel kesehatan dan keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja karyawan.

Kata kunci : Pengaruh, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kinerja Karyawan

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur mendalam penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, kesehatan dan keberkahan yang luar biasa. Shalawat dan salam tercurah atas nama baginda Rasulullah Muhammad SAW, sebagai suri tauladan manusia sepanjang masa beserta keluarga dan para sahabatnya. Berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawna pada PT. Pelni Labuan Bajo”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya saya ucapkan kepada kedua orang tua Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang dan doa, serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:

(8)

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., M.PA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Mappamiring, M.Si Selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Jaelan Usman, M.Si, selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi dapat diselesaikan.

5. Ibu Dr. Mappamiring, M.Si selaku Penasehat Akademik yang senantiasa memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh pendidikan dibangku perkuliahan serta staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Seluruh saudara-saudariku angkatan Renaisans 2017 khususnya kelas Ilmu administrasi negara A 2017 dan teman-teman KKP angkatan ke-XXI Fisipol Unismuh Makassar yang telah menjadi keluarga bagi penulis 8. Seluruh pegawai di PT. Pelni Labuan Bajo yang sangat membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan dan kekhilafan. Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang

(9)

sifatnya membangun. Penulis harapkan Semoga skripsi ini dapat menambah wawasan yang lebih luas dan sumbangan pemikiran kepada peneliti maupun pembaca khususnya para mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 2022 Penulis,

SYAMSUL BAHRI

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN HASIL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATAP PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 8

B. Teori dan Konsep ... 11

C. Kerangka Pikir ... 22

D. Hipotesis ... 24

E. Definisi Operasional Variabel ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi ... 26

B. Jenis dan Tipe Penelitian ... 26

C. Populasi dan Sampel ... 26

D. Teknik dan Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisi Data ... 27

F. Teknik Pengapsahan Data ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 36

A gambaran umum lokasi penelitian ... 36

(11)

1. Visi PT. Pelni ... 38

2. Misi PT. Pelni ... 39

3. Struktur organisasi ... 40

4. Uraian tugas dan tanggung jawab ... 41

5. Jadwal kerja karyawan PT. Pelni Labuan bajo ... 48

B. hasil Penelitian ... 48

1. Karakteristik responden ... 48

1. Karakterritik Responden Berdasarkan jenis kelamin ... 48

2. Karakteristik Responden Berdasarkan usia ... 49

3. Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan terkahit ... 50

2. uji asumsi klasik ... 51

3. Hasil Pengujian hipotesis ... 59

4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V PENUTUP ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ...76

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 kerangka pikir ... 24

Tabel 4.1 struktur organisasi ... 40

Table 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan jenis kelamin ... 49

Table 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 4.4 Pendidikan terakhir ... 50

Table 4.5 Hasil Uji Validitas ... 52

Table 4.5 Hasil Uji Reabilitas ... 53

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas P-Plot ... 55

Tabel 4.8 Hasil Uji Histogram ... 57

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ... 48

Tabel 4.10 Hasil Uji heteroskedastisitas catterplot ... 63

Tabel 4.11 Hasil uji regresi linear sederhana faktor lingkungan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) coefficients ... 59

Tabel 4.12 Hasil uji regresi linear sederhana faktor manusia dan karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) model coefficients ... 61

Tabel 4.13 Hasil uji regresi linear sederhana faktor alat dan mesin kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) coefficients ... 62

Tabel 4.14 Hasil uji regresi linear sederhana lingkungan kerja secara medis (X4) terhaadap kinerja karyawan (Y) model coefficients ... 63

Tabel 4.15 Hasil uji regresi linear sederhana sarana tenaga kerja (X5) terhaadap kinerja karyawan (Y) modelcoefficients ... 64

Tabel 4.16 Hasil uji regresi linear sederhana pemeliharaaan kesehatan tenaga kerja (X6) terhaadap kinerja karyawan (Y) model coefficients... 65

(13)

Tabel 4.17 rekapitulasi nilai hasil uji regersi linier sederhana pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y) ... 67 Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana kesehatan dan keselamatan kerja

(X) Terhadap Kinerja karyawan (Y) Secara Simultan ...67

(14)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dari suatu perusahaan dan memiliki peranan yang menentukan perkembangan perusahaan.

Manusia merupakan aset utama dalam organisasi atau perusahaan yang perlu mendapatkan perhatian serius dan perlu dikelola dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dimiliki dapat menghasilkan oleh perusahaan dan mampu meberikan konsrtibusi secara maksimal sehingga dapat menghasilkan suatu kinerja yang berkualitas dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Berdasarkan hasil observasi awal di PT. Pelni Labuan bajo, dengan mencermati Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, beberapa masalah yang ditemukan: (1) Para penumpang terdiri dari berbagai macam karakteristik, tetapi penyampaian informasi mengenai keselamatan kapal hanya disampaikan dengan satu cara. Hal ini berdampak pada tingkat pemahaman informasi yang disampaikan mengenai keselamatan pelayaran, padahal aplikasi K3 sangatlah penting. (2) Kesesuaian antara peraturan yang ada dengan penerapan K3 riil di atas kapal ada yang berbeda, terutama pada implementasi SOP dan kondisi riil di lapangan (dalam kapal). Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan K3 di kapal penumpang PT.

Pelni Labuan Analisis meliputi kebijakan dalam penerapan K3, kuantitas dan kualitas tenaga kerja di bidang K3, fasilitas yang disediakan dalam pelaksanaan K3, pemeliharaan peralatan keselamatan kapal, yang diterapkan jika terjadi kedaruratan

(15)

berlayar.

Pelaksanaan K3 yang dilakukan dipelabuahan Labuan bajo masih kurang memenuhi standart operasional (SOP) sehingga tingkat kecelakan kerja di lokasi sangatlah besar maka dari itu perlu ditingkatkan kembali tetapi sejauh ini tingkat kecelakan kerja yang terjadi dilokasi sangat minim untuk menghindari kecelakan kerja maka standar operasinal (SOP) harus ditingkatkan pemenuhan hak atas Keselematan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu program pemeliharaan di dalam perusahaan untuk menjaga dan melindungi karyawan di lingkungan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melindungi karyawan untuk mewujudkan kinerja kerja karyawan yang optimal, Tujuan dari program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi kinerja karyawan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat di lingkungan kerja karyawan dalam mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja,

Adapun beberapa undang-undang yang terkait undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.

Sedangkan undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja. Lalu undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketemagakerjaan undang-undang ini mengatur tentang segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak material, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagai penjabaran

(16)

Peraturan Pemerintah (PP) dan keputusan Presiden terkait penyelengaraan Keselamatn dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya: 1). Peraturan Pemerintah No.

11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengelolaan Minyak Gas Bumi. 2). Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Perdaran, Penyimpanan dan Pengunaan Pestisda. 3). Peratuaran Permerintah No. 13 Tahun 1973 tentang Peraturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan. 4). Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja.

Berdasarkan Undang-undang jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja itu diperuntukan bagi seluruh pekerja yang bekerja di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada dalam kekuasaan hukum Republik Indonesia. Jadi pada dasarnya, setiap pekerja di Indonesia berhak atas jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.

Sedangkan menurut peraturan pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematain, pengertian kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termaksud kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja dan penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan kerja (Fatoni, 2017).

Kinerja merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu perusaan untuk menciptakan suatu produk atau jasa. Kinerja karyawan merupakan aspek sangat penting dalam sebuah perusahaan. Hal ini lah yang mempengaruhi maju dan mundurnya suatu perusahaan. Apabila karyawan nya

(17)

(Fatoni, 2017) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil atau tindakan keberhasilan seseorang secara keseluruhan dalam periode tertentu di bandingkan dengan target yang telah di sepakati bersama.

Menurut (Fatoni, 2017) bahwa pentingnya pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja para anggota organisasi yang diakui secara luas dikalangan manajer karena para karyawan yang sehat dan bugar, dalam arti fisik maupun dalam arti mental, akan mampu menampilkan kinerja yang prima, motivasi yang tinggi dan tinggkat kemangkiran yang rendah.

PT.Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) perusahaan pelayaran milik negara yang didirikan pada tanggal 28 April 1952 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. M2/1/2 tanggal 28 April 1952.

Perusahaan ini bergerak dibidang jasa transportasi kapal laut yang handal dan professional dengan memberikan layanan terterbaik bagi pelanggan. PT PELNI merupakan perusahaan pelayaran nasional milik BUMN.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut (Winarno, 2019) merupakan kondisi atau faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja satu dan yang lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja. Sehingga setiap aspek yang ada didalam sebuah perusahaan menjadi lebih aman karena sesuai dengan ketentuan dan Undang-undang yang berlaku agar kinerja karyawan dapat maksimal dan perusahaanpun bisa dapat menncapai tujuan yang diinginkan.

(18)

fisilogis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang di akibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan”

(Juniarti & Halin, 2018) berpendapat keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik dalam jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

Kinerja merupakan perwujudan kerja yang di lakukan oleh karyawan, kinerja juga dapat di jadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan karena adanya kinerja perusahaan bisa dengan mudah mengevaluasi kinerja karyawan. Adapun menurut (Harini & Setiawan, 2019), kinerja merupakan tingkatan kesuksesan yang ingin dicapai seseorang dalam mengetahui sampai mana seorang tersebut bisa mencapai kinerja diukur dan dinilai.

Menurut Keban ( dalam Samsuddin, 2018) pengukuran kinerja pegawai penting dilakukan oleh instansi pelayanan publik. Dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan, hambatan dan dorongan, atau berbagai faktor sukses bagi kinerja pegawai serta instutusi maka terbukalah jalan menuju profesionalisasi, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama ini.

(19)

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja karyawan pada PT.

Pelni Labuan Bajo secara parsial?

2. Seberapa besar pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja karyawan pada PT.

Pelni Labuan Bajo secara simultan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian, ini adalah:

1. Guna menganalisis besar pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja karyawan pada PT. Pelni Labuan Bajo secara parsial?

2. Guna menganalisis besar pengaruh penerapan K3 terhadap kinerja karyawan pada PT. Pelni Labuan Bajo secara simultan?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini, adalah:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini di gunakan untuk mengetahui penagruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan pada PT. Pelni Labuan Bajo.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai persyaratan wajib dalam penyelesaian skipsi pada S1 Ilmu Administrasi Negara Uinversitas Muhammadiyah Makassar.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi PT.Pelni Labuan Bajo dalam mengevaluasi khususnya masalah keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.

(20)

mahasiswa dan peneliti yang tertarik untuk penelitian serupa

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dan mendukung penelitian ini:

1. Rohimah (2019), yang melakukan penelitian ini pada Pabrik Gondorukem dan Terpentyn Sukun,Ponorogo, menujukan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja berpengaruh terhadap produktifitas kerja karyawan di PGT Sukun Pulung progo dan bertujuan untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja berjalan dengan signifikan atau probabilitas. Persamaan penelitian ini terletak pada variabel X, yaitu Keselamatan dan Kesehatan kerja, adapun jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan instrument kuesioner, wawancara dokumentasi dan menggunakan pengambilan sampel dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis adapun perbedaan nya terletak pada variabel Y dimana penelitian menganalisis produktifitas kerja sedangkan penelitian saya variabel Y adalah kinerja karyawan dan perbedaan pada penelitian ini terdapat pada lokasi penelitian nya juga berlokasi di daerah Labuan bajo yang tepatnya di PT. Pelni. Hasil penelitian data yang di peroleh pertama, K3 berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan PGT Sukun, Pulung Ponorogo dikarenakan hasil signifikan dari X1 terhadap Y adalah 0,022. Kedua, disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di PGT Sukun, Pulung Ponorogo, karena nilai signifikan 0,000. Ketiga K3 dan disiplin kerja berpengaruh

(22)

terhadap produktivitas kerja karyawan di PGT Sukun, Pulung Ponorogo, karena sedangkan tingkat signifikan probabilitas 0,000.

2. Amiruddin (2016), yang melakukan penelitian ini pada Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamtan Jakarta Selatan, bertujuan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Efikasi Diri terhadap Kinerja Pegawai berpengaruh signifikan. Persamaan penelitian ini terletak pada variabel Y, yaitu kinerja karyawan mengunakan instrument data primer dan data sekunder. Adapun perbedaan nya terletak pada variabel X dimana peneliti menambahkan Efikasi Diri dan juga terdapat perbedaan pada lokasi penelitian yang terletak di PT.

Pelni Labuan bajo. Hasil uji signifikan parsial (uji statistik t) dari analisis dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Disiplin kerja, dengan nilai thitung 2,435 > tabel 1,992 dan nilai signifikansi 0,017. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka 0,017 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa disiplin kerja (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial. 2) Keselamatan kesehatan kerja, dengan nilai thitung 7,012 >

ttabel 1,992 dan nilai signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka 0,000 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa keselamatan kesehatan kerja (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial. 3) Efikasi diri, dengan nilai thitung 3,615 >

ttabel 1,992 dan nilai signifikansi 0,001. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka 0,001 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa efikasi diri (X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial.

Sementara hasil uji signifikan simultan (uji f) menunjukan bahwa F hitung

(23)

350,536 > Ftabel 2,73. Dengan demikian berarti bahwa variabel disiplin kerja (X1), keselamatan kesehatan kerja (X2) dan efikasi diri (X3) secara simultan memiliki pengaruh signifikan pada kinerja pegawai di Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan.

3. Siswanto (2015), yang melakukan penelitian ini pada PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang Kalimantan Di Balikpapan, bertujuan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja. terhadap Produktifitas Kerja Karyawan berpengaruh signifikan. Persamaaan penelitian ini terletak pada variabel X, yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja menggunakan instrument studi pustaka dan studi lapangan. Adapun perbedaan nya terletak pada variabel Y dimana penelitian produktifitas karyawan dan juga terdapat perbedaan terletak pada lokasi penelitian yang tepatnya di PT. Pelni Labuan bajo. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel bebas yang terdiri dari keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat produktivitas kerja karyawan (Y). Secara parsial keselamatan kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) dan secara parsial kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y). Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.536, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh cukup besar terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 53,6%, sedangkan sisanya yaitu 46,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(24)

B . Teori Dan Konsep

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Kesejahteraan para pekerja merupakan salah satu tujuan yang hendak di capai dalam dunia usaha baik itu pengusaha, pekerja itu sendiri maupun intansi pemerintahan dalam melakukan tugas pokoknya mengelolah sumber daya manusia dan pihak-pihak lainnya dari lembaga swasta. Hal ini sejalan dengan pemikiran- pemikiran yang di landasi oleh filosofi yang menjadikan manusia sebagai titik sentral pembangunan nasional untuk mencapai tingkat kehidupan dan kesejahteraan lebih baik.

Berkaitan dengan hal tersebut setiap perusaan memiliki tugas ganda yakni disamping memiliki profit mereka juga mempunyai tanggung jawab sosial terhadap lingkungan interen perusahaan. Tanggung jawab terhadap interen perusahaan antara lain adanya jaminan keamanan dalam bekerja dan upah yang layak. Bila hal itu telah di capai maka akan memberikan peluang bisnis kedepan yang lebih baik sehingga perusahaan akan lebih berjuang dalam menghadapi tantangan yang ada (Fatoni, 2017).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut (Winarno, 2019) merupakan kondisi atau faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja satu dan yang lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja. Sehingga setiap aspek yang ada didalam sebuah perusahaan menjadi lebih aman karena sesuai dengan ketentuan dan Undang-undang yang berlaku agar kinerja karyawan dapat maksimal dan perusahaanpun bias dapat menncapai tujuan yang diinginkan.

(25)

“Keselamatan dan Kesehatan Kerja menunjukan kepada kondisi-kondisi fisilogis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang di akibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan”

(Juniarti & Halin, 2018) berpendapat keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik dalam jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

a. Pengertian keselamatan kerja

Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang di sebabkan oleh kecelakaan yangterkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong luka memar, keseleo,patah tulang, kerugian alat tubuh,penglihatan dan pendengaran menurut Mondy ( dalam Faida, 2019).

Menurut Suma’mur (dalam Faida, 2019), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Simanjuntak (dalam Faida, 2019) keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.

Adapun kriteria atau indikator efektivitas menurut (Khurosani, 2018) terdiri dari 3 faktor, di anataranya:

(26)

➢ Faktor lingkungan kerja.

➢ Faktor manusia atau karyawan yang mencakup:

• Faktor fisik dan mental: kurang penglihatan, pendengaran, otot lemah, reaksi mental lambat, lemah organ dalam tubuh, emos dan gangguan staraf, serta lemah fisik.

• Pengetahuan dan keterampilan: kurang menyimak metode kerja yang sesuai standar operasional, kebiasaan yang salah, dan kurang pengalaman kerja.

• Sikap: kurang perhatian, kurang fokus, malas, sombong, tidak peduli akan suatu akibat, dan hubungan kurang baik.

➢ Faktor alat dan mesin kerja yang meliputi:

• Pencahayaan yang kurang

• Mesin tidak terawatt

• Kerusakan teknis.

b. Pengertian kesehatan kerja

Kesehatan kerja adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara pekerjaan dan kesehatan. Hubungan itu dapat terjadi dua arah. Arah pertama adalah bagaiaman pekerjaan mempengaruhi kesehatan, sedangkan arah kedua adalah bagaimana kesehatan mempengaruhi pekerjaan. Menurut (Fatoni, 2017) mengatakan “kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang baik fisik, mental, sosial, sehingga memungkinkang dapat bekerja secara optimal”. (Marom & Sunuharyo, 2018) menyatakan, “program kesehatan kerja menunjukan pada kondisi yang bebas

(27)

dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang di sebabkan oleh lingkungan kerja”. Hal serupa diungkapkan oleh (Kartikasari et al., 2017) yang dimaksud dengan kesehatan kerja merupakan Sebuah usaha dan keadaan yang seorang individu mempertahankan kondisi kesehatannya saat dalam aktivitas bekerja.

Adapun indikator kesehatan kerja menurut Manulang (dalam Firmanzah et al., 2017), meliputi:

1. Lingkungan secara medis

Dalam hal ini lingkungan kerja secara medis dapat dilihat dari sikap perusahaan dalam dalam menggapi hal berikut:

a. Kebersihan lingkungan kerja b. Suhu udara yang segar c. System pembuangan sampah 2. Sarana kesehatan kerja

Upaya perusahaan dalam meningkatkan kualitas kesehatan dari tenaga kerjanya. Dalam hal ini menyediakan air bersih dan kamar mandi.

3. Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yaitu pelayanan kesehatan tenaga kerja.

c. Manfaat dan tujuan program keselamatan dan kesehatan kerja

(Fatoni, 2017) mengatakan apabila perusahaan dapat melaksanakan program kesehatandan keselamatan kerja dengan baik maka sehingga perusahaan akan mendapatkan manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang

2. Meningkatkan efisiensi dan kualitas

(28)

3. Munurunnya biaya kesehatan dan asuransi

4. Tingkat kompensasipekerja dan pembayaran langsung sehingga menurunnya pengajuan klaim

5. Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih sebagai akibat dari persisipasi dan ras kepemilikan

6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih karna meningkatnya citra karyawan

7. Dapat meningkatkan keuntungan secara substansial

Tujuan kesehatan dari keselamatan kerja menurut (Fatoni, 2017) sebagai berikut:

1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan kesehatan dan keselamatan kerja secara fisik, sosial, dan psikologi

2. Agar produksi dapat dipelihara keamanannya

3. Agar adanya jaminan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai 4. Agar peralatan kerja dapat digunakan sebaik-baiknya

5. Agar terhindar dari gangguan kesehatanyang disebabkan oleh lingkungan kerja 6. Agar meningkatkan kegairahan dan partisipasi kerja

7. Agar setiap pegawai meras aman dan terlindungi

d. Kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja

(29)

dan penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan kerja sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, adapun yang dimaksud kecelakaan kerja merupakan salah satu kecelakaan yang sering terjadi pada seseorang saat melakukan pekerjaan (Fatoni, 2017).

Berdasarkan penegertian di atas mengenai kecelakaan kerja dapat di simpulkan kecelakaan kerja adalah kecelakan yang terjadi dari memulainya perjalanan dari rumah menuju tempat kerja, serta kecelakaan yang terjadi di tempat kerja.

Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja menurut (Fatoni, 2017), penyebab kecelakaan kerja:

• Keadaan tempat lingkungan kerja

• Pengaturan udara

• Pengaturan penerangan

• Pemakaian peralatan

• Kondisi fisik dan mental pegawai 2 . Kinerja

a. Pengertian kinerja

Kinerja merupakan perwujudan kerja yang di lakukan oleh karyawan, kinerja juga dapat di jadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan karena adanya kinerja perusahaan bisa dengan mudah mengevaluasi kinerja karyawan. Adapun menurut (Harini & Setiawan, 2019), kinerja merupakan tingkatan kesuksesan yang

(30)

ingin dicapai seseorang dalam mengetahui sampai mana seorang tersebut bisa mencapai kinerja diukur dan dinilai.

Kinerja adalah pelaksanaan tugas pekerkerjaan yang dikerjakan oleh seseorang atau sekelompok pekerja dalam waktu tertentu dan dapat diiukur hasilnya. Hal itu bisa berkaitan dengan jumlah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang bisa diselesaikan seseorang atau individu dalam waktu yang telah ditertentu.

Beberapa pendapat yang membahas tentang pengukuran kinerja seperti di bawah ini menjadi dasar penentuan variabel kinerja. ada beberapa cara untuk mengukur kinerja, Menurut Swasto (dalam Kartikasari et al., 2017) yaitu:

a) Kuantitas/jumlah pekerja b) Kualitas kerja pekerja

c) Pengetahuan tentang pekerjaan karyawan d) Pendapat atau pernyataan yang disampaikan e) Keputusan yang diambil

f) Perencanaan kerja karyawan/buruh

g) Daerah organisasi kerja Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil kerja berkenaan dengan hasil pekerjaan yang dicapai/didapat oleh pegawai/karyawan dalam suatu periodewaktu. Dalam hal ini kinerja berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

Berdasarkan penertian kinerja menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja yang di capai dalam melakuakn pekerjaan yang telah di berikan kepadanya secara baik.

b. Indikator Kinerja

(31)

Menurut Keban ( dalam Samsuddin, 2018) pengukuran kinerja pegawai penting dilakukan oleh instansi pelayanan publik. Dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan, hambatan dan dorongan, atau berbagai faktor sukses bagi kinerja pegawai serta instutusi maka terbukalah jalan menuju profesionalisasi, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama ini.

Salah satu indikator kinerja pegawai di kemukakan oleh Fadel (dalam Samsuddin, 2018) mengemukakan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai yaitu:

a) Pemahaman atas tugas pokok dan fungsi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, bawahan harus terlebih dahulu paham tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing serta mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

b) Inovasi memiliki intivasi yang positif dan menyampaikan pada atasan serta mendiskusikan nya pada rekan kerja tentang pekerjaan.

c) Kecepatan kerja dalam menjalankan tugas kecepatan kerja harus diperhatikan dengan menggunakan mengikuti metode kerja yang ada.

d) Keakuratan kerja tidsk hanya cepat, namun dalam menyelesaikan tugas karyawan juga harus disiplin dalam mengerjakan tugas dengan teliti dalam bekerja dan melakuakn pengecekan ulang.

e) Kerjasama kemampuan dalam bekerjasama dengan rekan kerja lainnya seperti bisa menerima dan menghargai pendapat orang lain.

c. Faktor-faktor Kinerja

(32)

Menurut Moorhead dan Chung/Meggison (dalam Samsuddin, 2018), kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a) Kualitas Pekerjaan (Quality of Work) Merupakan tingkat baik atau buruknya sesuatu pekerjaan yang diterima bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari segiketelitian dan kerapihan kerja, keterampilan dan kecakapan.

b) Kuantitas pekerjaan (Quanlity of Work) Merupakan seberapa besarnya beban kerja atau sejumlah pekerjaan secara kuantitatif didalam mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan-pekerjaan baru.

c) Pengetahuan pekerjaan (Job Knowledge) Merupakan proses penempatan seorang pegawai yang sesuai dengan background pendidikan atau keahlian dalam suatu pekerjaan. Hal ini ditinjau dari kemampuan pegawai dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.

d) Kerjasama Tim (Teamwork) Melihat bagaimana pegawai bekerja dengan orang lain dakam mengerjakan suatu pekerjaan, Kerjasama tidak hanya secara vertical ataupun kerjasama antar pegawai, tetapi kerjasama secara horizontal merupakan faktor penting dalam kehidupan organisasi yaitu dimana antar pimpinan organisasi dengan prgawainya terjalin hubungan yang kondusif dan timbale balik saling menguntungkan.

e) Kreatifitas (Creativity) Merupakan kemampuan seorang pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan cara atau inisiatif sendiri yang

(33)

dianggap mampu secara efekstif dan efisian serta mampu menciptakan perubahan-perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.

f) Inovasi (Inovation) Kemampuan menciptakan perubahan-perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi. Hal ini di tinjau dengan ide-ide yang cemerlang dalam mengatasi permasalahan organisasi.

g) Inisiatif (Intiative) Melingkupi beberapa aspek seperti kemampuan untuk mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi kesulitan, kemampuan untuk melakukan sesuatu pekerjaan tanpa bantuan, kemampuan untuk mengambil tahapan dalam kegiatan.

3. Hubungan Kelamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Keselamatan Kerja dan Kesehatan (K3) adalah salah satu aspek penting dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan suatu perlindun gan terhadap karyawan agar terbebas dari kecelakaan dan lingkungan yang kurang sehat sehingga dapat merugikan karyawan ataupun perusahaan. Jika perusahaan mampu menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan kerja, penyakit dan berbagai hal yang berkaitan dengan stress, sehingga mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja dari pekerjaannya, perusahaan semakin efektif. Peningkatan dalam hal ini akan meningkatkan kinerja karena menurunnya jumlah dari hari kerja yang hilang. Meningkatnya esisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen.

Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja dengan kinerja karyawan sangat menentukan kemajuan organisasi ataupun perusahaan, karena kondisi pekerja yang maksimal akan mempengaruhi hasil kerjannya, terlebih perusahaan memberikan kenyamanan, jaminan keselamatan dan fasilitas yang memadai sehingga membuat

(34)

pekerja dengan nyaman mengerjakan pekerjaannya. (Parashakti & Putriawati, 2020) menyatakan bahwa selain bertujuan menghindari kecelakaan kerja dalam proses produksi perusahaan, program keselamatan juga meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partispasi kerja maka berdampak pada meningkatnya kinerja karyawan.

Fatoni (2017)menyatakan pentingnya pemeliharaan kesehatan dan kebugaran para anggota organisasi sudah diakui secara luas dikalangan manajer karna karyawan yang sehat dan bugar, dalam arti fisik maupun dalam arti mental psikologi, akan mampu menampilkan kinerja yang prima, produktifitas yang tinggi dan tingkta kemalasan yang rendah. Pengharuh kesehatan dan keselamatan kerja dengan kinerja karyawan yang sangat menentukan kemajuan perusahaan, karena kondisi pekerja yang maksimal akan mempengaruhi hasil kinerjanya, terlebih perusahaan memberikan kenyamanan, jaminan keselamatan, dan fasilitas memadai dapat membuat pekerja dengan tenang mengerjakan tanggung jawabnya. (Nissa &

Amalia, 2018) menjelaskan cara peningkatan kinerja seorang pegawai, adalah dengan cara perusahaan membuat lingkungan kerja yang sesuai dengan syarat keselamatan dan kesehatan, jika tidak maka akan terjadi ketidak nyamanan para pegawai, gangguan kesehatan dan kecelakaan yang diakibatkan karena pekerjaan hal tersebut akan membuat turunnya daya kerja.

Kesehatan kerja dari setiap perlu mendapatkan perhatian sehingga dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya maupun masyarakat di sekitar wilayah lingkungannya sehingga menghasilkan kinerja yang optimal dapat dicapai sesuai dengan program perlindungan karyawan. Demi iningkatan kinerja, pekerjaan

(35)

harus di lakukan dengan cara dan lingkungan kerja yang memnuhi syarat keselamatn dan kesehatan. Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi, sehingga dapat terjadinya ketidaknyamanan kerja, gangguan kesehatan dan daya kerja, penyakit dan kecelakaan yang menyebabkan menurunnya kualitas kerja disebabkan faktor fisik, kimiawi, biologis, dan fisiologis dan atau mental psikologis terdapat dalam pekerjaan. Fakto tersebut jika tidak dicegah atau dikendalikan dapat berakibat terjadinya kecelakaan, kecelakaan, penyakit, dan gannguan keshatan, oleh karna itu faktor-faktor tersebut harus dapat dikendalikan.

“Apabila perusahaan memberikan perhatian kepada keselamatan dan kesehatan kerja maka perhatian tersebut sealaras dengan fungsi manajemen pemeliharaan sumber daya manusia, yaitu: mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tujuan perusahaan. Sehingga manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan keselamatan optimal yang memungkinkan terjadi kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilaksanakan atau tidak” (Fatoni, 2017).

C. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan guna menganalisis, besar pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap karyawan di PT.Pelni Labuan Bajo. Variabel keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variabel X (bebas/independent) dalam penelitian ini akan menguji konsep yang kemukakan oleh:

1. Indikator keselamatan kerja menurut (Khurosani, 2018):

(36)

a) Faktor lingkungan kerja.

b) Faktor manusia atau karyawan.

c) Faktor alat dan mesin kerja.

2. Indikator kesehatan kerja menurut Manulang (dalam Firmanzah et al., 2017) : a) Lingkungan kerja secara medis.

b) Sarana kesehatan tenaga kerja.

c) Pemeliharaan kesehatan tenaga kerja.

Adapun variabel kinerja karyawan sebagai variabel Y (terikat/dependent) dalam penelitian ini akan menguji konsep yang kemukakan oleh Fadel dalam (Samsuddin, 2018), pemahaman atas tugas, inovasi, kecepatan kerja, keakuratan kerja, kerjasama. Berdasarkan uraian yang telah dikemukan, maka peneliti menyusun bagian kerangka piker penelitian, sebagaimana yang terlihat pada gambar 2.1

PT. PELNI LABUAN BAJO

VARIABEL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(X)

1. Indikator keselamatan kerja menurut (Khurosani, 2018):

VARIABEL KINERJA KARYAWAN (Y) Kemukakan Fadel (dalam Samsuddin, 2018)

a) Pemahaman atas

(37)

H1 H2 H3

H4 H5 H6

H7

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka piker yang telah disusun, maka ada beberapa hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

Hipotesis Pertama (H1):

H1 : Ada pengaruh faktor lingkungan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT.Pelni Labuan Bajo

PENENERAPAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PELNI

LABUAN BAJO

(38)

Hipotesis Kedua (H2):

H1 : Ada pengaruh faktor manusia atau karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT.Pelni Labuan Bajo

Hipotesis Ketiga (H3):

H1 : Ada pengaruh faktor alat dan mesin kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT.Pelni Labuan Bajo

Hipotesis Keempat (H4):

H1 : Ada pengaruh lingkungan kerja secara medis (X4) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT.Pelni Labuan Bajo

Hipotesis Kelima (H5):

H1 : Ada pengaruh sarana kesehatan tenaga kerja (X5) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT.Pelni Labuan Bajo

Hipotesis Kelima (H6):

H1 : Ada pengaruh pemeliharaan kesehatan tenaga kerja (X6) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT.Pelni Labuan Bajo

Hipotesis Kelima (H7):

H1 : Ada pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) di PT.Pelni Labuan Bajo

E. Definisi Operasional Variabel

(39)

Dalam penelitian ini, terdapat 2 (dua) variabel, yaitu variabel kesehatan dan keselamatan kerja sebagai variabel bebas/independent atau variabel X dan variabel kinerja karyawan sebagai variabel terikat/dependent atau variabel Y.

Dalam definisi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas

a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut (Winarno, 2019) merupakan kondisi atau faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja satu dan yang lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja. Sehingga setiap aspek yang ada didalam sebuah perusahaan menjadi lebih aman karena sesuai dengan ketentuan dan Undang-undang yang berlaku agar kinerja karyawan dapat maksimal dan perusahaanpun bias dapat menncapai tujuan yang diinginkan.

2. Variabel terikat yaitu Kinerja karyawan (Y)

Kinerja merupakan perwujudan kerja yang di lakukan oleh karyawan, kinerja juga dapat di jadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan karena adanya kinerja perusahaan bisa dengan mudah mengevaluasi kinerja karyawan. Adapun variabel, indikator dan item.

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama 2 (dua) bulan. Lokasi penelitian berada di PT.Pelni Labuan Bajo karena peneliti berasal dari wilayah atau daerah tersebut dan ingin mengetahui kondisi perkembangan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kuantitatif dengan alasan karena data yang di sajikan dalam bentuk angka-angka hasil perolehan data kuantitatif diolah dengan mengunakan analisis statistik.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada kantor PT.Pelni Labuan Bajo yang berjumlah sebanyak 40 orang. Dikarenakan jumlah populasi yang sedikit, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan teknik sampling jenuh.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang utama adalah dengan mengunakan kuesioner (angket) dan dikuatkan dengan hasil observasi/ pengamatan lapangan dan studi dokumentasi. Untuk kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist. Guna membantu responden di kantor PT.Pelni Labuan Bajo untuk menjawab dan mengisi kuesioner dengan mudah dan cepat dengan memberi tanda chek (√) pada tempat yang telas disediakan.

(41)

Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data kuantitatif. Skala likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi pegawai atau responden di kantor PT.Pelni Labuan Bajo tentang variabel Keselamatan dan Keaehatan Kerja dan variabel Kinerja Karyawan ada 5 (lima) pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan, yaitu:

1. Jawaban Sangat Setuju (SS) : diberi skor 4 2. Jawaban Setuju (S) : diberi skor 3 3. Jawaban Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 4. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

E. Teknik Analisis Data

Teknik ini menggunakan teknik analisi regerisi linier sederhana. Teknik analisis regresi linear sederhana digunakan untuk melihat besaran pengaruh variabel keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor PT.Pelni Labuan Bajo digunakan pula untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Adapun rumus persamaan regresi sederhana yang digunakan penelitian ini, adalah:

Ỳ = a + Bx

Keterangan rumus:

Ỳ = variabel X = variabel a = konstanta

b = koefisien regresi

Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software SPSS version 24.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji

(42)

hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusannya, adalah:

1. Jika nilai P value (sig)≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Jika nilai P value (sig)≤ 0,05 maka HO ditolak dan H1 diterima F. Teknik Pegabsahan Data

Data yang dikumpulkan melalui kuesioner penelitian diuji keabsahannya melalui uji validitas dan rehabilitas. Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan atau kevalidan kuesioner penelitian, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk nenguji kehandalan atau konsistensi kuesioner penelitian. Peneliti akan melakukan uji validitas dengan menggunakan software SPSS version 24.0.

pengujian validitas cukup dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel Product Moment. Jika nilai rhitung ≥ rtabel maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula sebaliknya. Data juga dikatakan valid jika nilai sig. (2-tailed) data < 0.05.

Penelitian akan melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan softwere SPSS version 24.0. Pengujian reliabilitas cukup dengan membandingkan ralpha atau rangka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atau angka cronbach alpha ≥ 0,7 maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan reliable, begitu pula sebaliknya.

(43)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum lokasi penelitian

PT. PELNI merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dimana berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002. Pasal 2 tentang penerapan praktek great corporate administration (GCG) pada BUMN, dinyatakan bahwa "BUMN diwajibkan KEP-117/M-MBU/2002. Pasal 2 tentang penerapan praktek great corporate administration (GCG) pada BUMN, dinyatakan bahwa "BUMN diwajibkan untuk menerapkan GCG secara konsisten dan menjadikan GCG sebagai landasan operasionalnya". Sehingga perusahaan- perusahaan dituntut mengambil langkah komprehensif terhadap aset-asetnya agar dapat menghasilkan benefit berbentuk pemasukan kas sehingga memiliki nilai tambah (esteem added).

Sejarah berdirinya PT. PELNI bermula dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan Yayasan Penguasaan Pusat kapal-kapal (PEPUSKA). Latar belakang berdirinya Yayasan PEPUSKA diawali dari penolakan pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah status maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V.

K.P.M (Koninkklijke Paketvaart Matschappi) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Pemerintah Indonesia juga menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan bendera Merah Putih. Pemerintah Belanda dangan tegas menolak semua permintaan yang

(44)

dengan absolute tonage 4.800 DWT (passing weight ton), PEPUSKA berlayar berdampingan dengan fleet KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah abad. Persaingan benar-benar tidak seimbang ketika itu, karena naval force KPPM selain telah berpengalaman, jumlah armadanya juga lebih banyak serta memiliki kontrak-kontrak monopoli.

Akhirnya pada 28 April 1952 Yayasan PEPUSKA resmi dibubarkan. Pada saat yang sama didirikanlah PT. PELNI dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952 dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952, serta Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 20 Juni 1952. Sebagai Presiden Direktur Pertamanya diangkatlah R Ma'moen Soemadipraja (1952-1955).

Delapan unit kapal milik Yayasan PEPUSKA diserahkan kepada PT. PELNI sebagai modal awal. Karena dianggap tidak mencukupi maka Bank Ekspor Impor menyediakan dana untuk pembelian kapal sebagai tambahan dan memesan 45

“coaster” dari Eropa Barat. Sambil menunggu datangnya “coaster” yang dipesan dari Eropa, PELNI mencarter kapal-kapal asing yang terdiri dari berbagai bendera.

Langkah ini idambil untuk mengisi trayek-trayek yang ditinggalkan KPM. Setelah itu satu persatu kapal-kapal yang dicarter itu diganti dengan “coaster” yang datang dari Eropa. Kemudian ditambah lagi dengan kapal-kapal hasil pampasan perang dari Jepang.

Status PT. PELNI mengalami dua kali perubahan, pada tahun 1961 pemerintah menetapkan perubahan status dari Perusahaan Perseroan menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dicantumkan dalam Lembaran Negara RI No. LN

(45)

1961, kemudian pada tahun 1975 status perusahaan diubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan Terbatas (PT) PELNI sesuai dengan Akte PendirianNo. 31 tanggal 30 Oktober 1975. Perubahan tersebut dicantumkan dalam Berita Negara RI No. 562-1976 dan Tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juli 1976. Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan usaha, perusahaan mengalami beberapa kali perubahan bentuk Badan Usaha. Pada tahun 1975 berbentuk Perseroan sesuai Akta Pendirian Nomor 31 tanggal 30 Oktober 1975 dan Akte Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret 1998 tentang Anggaran Dasar PT. PELNI yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan Berita Negara Nomor 2003.

1. Visi PT. PELNI a. Visi Perusahaan

“Menjadi Perseroan pelayaran yang tangguh dan pilihan utama pelanggan.”

b. Visi PT. PELNI (Persero) mempunyai makna sebagai berikut:

1) Tangguh

a) Pertumbuhan perseroan maksimal (company’s value growth) b) Center of excellence usaha pelayaran nasional : SDM, Produksi,

Distribusi, Pelayanan dan Keselamatan & Kesehatan Lingkungan.

c) Memiliki jaringan Trayek Nusantara yang optimal.

2) Pilihan Utama Pelanggan

a) Fokus pada pelanggan untuk memberikan pelayanan prima.

(46)

barang.

2. Misi PT. PELNI

a. Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitasmasyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara.

b. Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi Negara, karyawan serta berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat.

c. Menerapkan prinsip-prinsip Good CorporateGovernance (GCG).

Nilai utama (core values) Perseroan Dalam mencapai visinya, PT. PELNI (Persero) berkomitmen untuk menerapkan tata Nilai Utama (Core Values) sebagai berikut:

a. Integritas

Setiap insan Pelni harus bertindak dengan integritas (kejujuran, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya) dalam rangka mencapai keunggulan dalam kinerja berdasarkan tuntutan stakeholders.

b. Service Excellence

Fokus pada pelanggan untuk memberikan pelayanan prima dan memastikan produk/jasa yang dikerjakan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

c. Continous learning

Setiap insan PELNI mampu mentraformasikan dirinya secara

(47)

berkelanjutan berdasarkan tuntutan yang sedang maupun akan terjadi.

d. Careness

Menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan lingkungan untuk karyawan, mitra kerja, pelanggan maupun masyarakat pada umumnya.

3. Struktur Organisasi PT. PELNI Cabang Pelabuhan Labuan Bajo Tabel 4.1

Struktur organisasi

4. Uraian Tugas dan Tanggungjawab

Kepala cabang

Kasir Staf DPA

Staf

operasi Staf SDM Staf

Logistik

Staf Keuangan

Staf layanan

jasa

Staf arteklog

kapal

portir

(48)

Adapun tugas pokok dari aspek struktur organisasi pada PT. PELNI Cabang Pelabuhan Labuan Bajo sebagai berikut:

a. Kepala Cabang

1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di cabang

2) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan bidang perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan usaha cabang

3) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan bidang adm. cabang

4) Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi kegiatan property management, meliputi bidang perencanaan, pendayagunaan, dan pengembangan usaha serta adm. Cabang 5) memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan bidang

perencanaan, pendayagunaan dan penegembangan serta administrasi pada kantor sub Cabang

6) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan cabang, yang meliputi kegiatan: perencanaan, pendayagunaan, dan pengembangan usaha serta administrasi Cabang

(49)

7) Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana kegiatan di cabang.

8) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan administasi Kegiatan cabang.

9) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil kegiatan di cabang.

10) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain yang diberikan oleh atasan atau BOD

b. Staf Operasi

1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di bidang perencanaan, pengendalian dan pengembangan kegiatan usaha cabang

2) Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan, kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengembangan usaha cabang yang meliputi penyiapan Sub.Cabang

3) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan cabang, yang meliputi kegiatan: perencanaan, pendayagunaan, dan pengembangan usaha serta administrasi Cabang

4) Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan Sumber Daya Manusia pelaksana kegiatan di cabang.

5) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan

(50)

6) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan adm. Kegiatan cabang.

7) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil kegiatan di cabang.

8) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain yang diberikan oleh atasan atau BOD

c. Staf Operasi

1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di bidang perencanaan, pengendalian dan pengembangan kegiatan usaha cabang

2) Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan, kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengembangan usaha cabang yang meliputi penyiapan administrasi, pengelolaan dan pengendalian operasional usaha cabang serta dokumen termasuk dan tdk terbatas meliputi kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran jasa perusahaan, pelayanan kapal, departure control system (DCS), pemanfaatan fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on time performance kapal, kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction) serta efektivitas dan efisiensi usaha cabang yang optimal.

3) Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pengendalian, dan

(51)

pengembangan usaha cabang yang meliputi penyiapan administrasi, pengelolaan dan pengendalian operasional usaha cabang serta dokumen termasuk dan tidak terbatas meliputi kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran jasa perusahaan, pelayanan kapal, departure control system (DCS), pemanfaatan fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on time performance, kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction), serta efektivitas dan efisiensi usaha cabang yang optimal.

4) Memantau, mengkoordinir dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi pelayanan kapal perusahaan pada Kantor Cabang.

5) Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana kegiatan perencanaan dan pengendalian operasional usaha cabang.

6) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelola administrasi kegiatan perencanaan dan pengendalian usaha cabang

7) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan administrasi usaha cabang.

8) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data,

(52)

informasi, dan pelaporan serta laporan khusus hasil kegiatan perencanaan dan pengendalian layanan usaha cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain-lain yang diberikan oleh atasan.

d. Staf Keuangan

1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah, pendek dan program kerja perusahaan di bidang administrasi keuangan.

2) Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan administrasi keuangan perusahaan termsuk pembuatan pedoman pengelolaan hutan, pencairan piutang, penempatan dana, penerimaan dan pengeluaran kas/bank berikut verifikasi bukti-buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, administrasi dan penyimpanan surat berharga serta bukti-bukti kekayaan perusahaan

3) Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi kegiatan administrasi keuangan perusahaan

4) Memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan administrasi keuangan perusahaan di kantor cabang, Kapal, dan SBU

5) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, termasuk pengelolaan hutang, pencairan piutang, penempatan dana, penerimaan dan pengeluaran kas/bank berikut

(53)

verifikasi bukti-buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, administrasi dan penyimpanan surat berharga beserta bukti-bukti kekayaan perusahaan yang optimal.

6) Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana kegiatan administrasi keuangan

7) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan administrasi kegiatan administrasi keuangan perusahaan

8) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan administrasi perkantoran bidang administrasi keuangan

9) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil kegiatan administrasi keuangan perusahaan.

10) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan adm. perkantoran dan layanan umum kerumahtanggaan kantor cabang

11) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

e. Staf Layanan Jasa 1) Penyerahan RKA 2) Realisasi RKA

3) Response Time atas masalah operasional

4) Service ability performance peralatan penunjang pelayanan 5) Tanggal akhir pelaporan berkala

6) Melaksanakan pengawasan EMB/DBD

(54)

f. Staf SDM

1) Penyerahan RKA 2) Realisasi RKA

3) Penyiapan fasilitas bidang umum (pemeliharaan aset/ inventaris) 4) Produktivitas SDM

5) Tanggal akhir pelaporan berkala RKA 6) Pelaporan absensi

g. Kasir

1) Membuat BPU

2) Membayar tagihan CBV

3) Membuat laporan posisi keuangan.

4) Membuat daftar dan melakukan pembayaran pensiunan PELNI h. Staf Logistik

1) Memenuhi kebutuhan logistik kepada pekerja sesuai kebutuhan untuk kelancaran pelayanan kantor cabang

2) Mengadministrasikan semua aktiva tetap kantor cabang dengan tertib dan benar

3) Menyiapkan laporan dibidang logistik sesuai permintaan kantor wilayah guna informasi bagi manajemen.

5. Jadwal Kerja Karyawan PT. PELNI Labuan Bajo

(55)

Senin-Jum’at mulai jam 08.00-15.00 WIT. Dan hari Sabtu mulai jam 08.00- 12.00 WIT. Sedangkan untuk yang melayani pembelian tiket jam 08.00-20.00 WIT.

B. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden

Dalam rangka menguji pengaruh antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja pegawai pada PT. Pelni Labuan Bajo. Maka akan dilakukan penyebaran kuesioner terhadap 40 orang responden. Tahap pembagian dan pengambilan kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti. Pengelolaan responden berdasaarkan pada jenis kelamin, usia dan pendidikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di PT. Pelni Labuan Bajo terhadap 40 responden melalui penyebaran kuesioner, maka karakteristik responden dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Analisis terhadap responden berdasarkan jenis kelamin dilakukan untuk mengetahui proporsi jenis kelamin responden agar telihat perbedaan jenis kelamin dalam pengambilan sampel yang dilakukan.

Berikut ini jenis kelamin dalam tabel 4.1 :

Tabel 4.2

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(56)

No. Jenis kelamin Jumlah Persentase

1 Perempun 22 55%

2 Laki-laki 18 45%

Total 40 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner)

Berdasarkan data di atas responden didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 22 orang atau sebanyak (55%). Sedangkan responden laki-laki sebanyak 18 orang atau sebanyak (45%). Dapat diartikan responden perempuan lebih banyak jumlahnya dari pada responden laki-laki.

b. Karakteristik responden berdasarkan usia

Analisis terhadap responden berdasarkan usia dilakukan untuk mengetahui proporsi usia responden agar terlihat perbedaan usi dalam pengambilan sampel yang dilakukan. Berikut ini proporsi usia dalam tabel 4.3 :

Tabel 4.3

Jumlah Responden Berdasarkan Usia

No. usia Jumlah Persentase

1 30-40 tahun 12 30%

2 41-50 tahun 17 42,5%

3 51-60 tahun 11 27,5%

Total 40 100%

Sumber : data primer (kuesioner)

Referensi

Dokumen terkait

Powered by

Jika kutub B dan kutub C didekatkan terjadi tarik-menarik, maka pernyataan yang tepat adalah.... Dua benda bermuatan sama di udara pada jarak 10 cm mengalami gaya tolak

Berdasarkan hasil penelitian, siswa dengan prestasi tinggi dalam tingkat kemampuan pemahaman level Van-Hiele mencapai level 4, siswa mampu menyelesaikan soal yang

[r]

Patar Raja, Wijanto Heroe, Wahyu Yuyu, ”Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Rectangular Bercelah Untuk Triple Band (900.. MHz, 1800 MHz, 2400

[r]

Era digital telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih seperti saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh

akomodas~ yang disediakan oleh pengelola obyek wisata Kalianda Resort antara lain cottages, ruang pertemuan, restoran yang melayani makan dan minum, sarana