• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar

Meita Windi Susanti a,1,*, Siwi Purwanti a,2

a Universitas Ahmad Dahlan,, Yogyakarta, Indonesia

1 [email protected] *

* corresponding author

1. Pendahuluan

Pendidikan memiliki peranan penting dalam upaya mencerdaskan bangsa karena adanya pendidikan menjadikan generasi yang cerdas, terampil, serta berkepribadian yang baik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

A R T I C L E I N F O A B S T R A K

Kata Kunci Pengembangan Modul Tematik

Pendidikan Lingkungan Hidup

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta dilapangan yaitu terbatasnya bahan ajar tematik, selain itu pendidikan lingkungan hidup belum terintegrasi secara maksimal pada pembelajaran tematik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui prosedur pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Selain itu, untuk mengetahui kualitas modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dari para ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan Research and Develompent (RnD) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa lembar penilaian produk dan angket respon peserta didik, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penelitian dan pengembangan telah dilakukan dengan menggunakan model ADDIE (Analiysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Hasil penilaian dari ahli media dengan nilai 95 termasuk kategori “Baik Sekali”, ahli materi dengan nilai 90 termasuk kategori

“Baik Sekali”, ahli pembelajaran dengan nilai 89,09 termasuk kategori

“Baik Sekali”. Dari hasil penilaian oleh ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran secara keseluruhan mendapatkan nilai 91,36 dengan kategori baik sekali. Dari hasil uji coba kelompok kecil dan kelompok besar secara keseluruhan mendapatkan nilai 94,55 dengan kategori baik sekali. Seluruh penilaian dari para ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar jika dicari rata-rata mendapatkan nilai 93,18 dengan kategori baik sekali.

Berdasarkan nilai tersebut, modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas sebagai bahan ajar. Nilai rata-rata seluruh penilaian jika dikonverensikan dan disimpulkan pada kategori “Baik Sekali.”

This is an open access article under the CC–BY-SA license.

(2)

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Kurikulum di Indonesia sering mengalami perubahan. Kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran tematik integratif menggabungkan beberapa mata pelajaran secara terpadu sehingga menjadi pembelajaran yang utuh. Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna. Proses pembelajaran diperoleh berdasarkan pengalaman nyata di sekitar peserta didik.

Selain itu dalam proses belajar mengajar menuntut agar peserta didik lebih aktif di kelas, guru hanya sebagai fasilitator. Objek pembelajaran dalam kurikulum 2013 yaitu fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan, sehingga mampu menghadapi persoalan dan tantangan di zamannya (Mintasih, 2022). Pembelajaran tematik mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran yang dikemas dalam suatu tema tertentu. Menurut Hidayah pengintegrasian terwujud dalam dua hal yaitu integrasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar terkait (Hidayah, 2015).

Pembelajaran pendidikan lingkungan hidup diberikan di sekolah serta dapat diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu, pentingnya pembelajaran pendidikan lingkungan hidup perlu diajarkan kepada peserta didik. Muatan materi pendidikan lingkungan hidup bukan sesuatu yang mudah dipahami oleh siswa. Masih terdapat kendala dalam menerapkan konsep-konsep yang berkaitan dengan pendidikan lingkungan hidup. Pembelajaran tematik sudah dikemas dengan pembelajaran lingkungan hidup, namun belum secara maksimal. Pembelajaran tematik yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup memberikan kecakapan siswa dan menanamkan nilai- nilai tentang kepedulian pada lingkungan hidup. Menurut Agustiningsih melalui pembelajaran tematik dapat memaksimalkan pencapaian-pencapaian kompetensi siswa melalui pengintegrasian berbagai mata pelajaran dan konsep pendidikan lingkungan hidup di bawah naungan tema tertentu (Agustiningsih, 2015). Penyampaian konsep pembelajaran tersebut dapat diberikan melalui bahan ajar yang menarik bagi siswa. Proses pembelajaran dapat mencapai tujuan dengan maksimal jika menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga mampu menguasai secara utuh dan terpadu (Majid, 2020). Bahan ajar dapat membantu dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru menggunakan bahan ajar untuk mengarahkan peserta didik di dalam proses pembelajaran. Sedangkan, bagi peserta didik bahan ajar digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan belajar. Bahan ajar juga dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik untuk memperoleh segala informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV pada tanggal 2 April 2019 di SD Negeri 1 Srandakan, guru mengungkapkan adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan tematik terpadu kurikulum 2013 yaitu pertama, keterbatasan sumber belajar yang hanya berupa buku guru dan buku siswa. Kedua, pendidikan lingkungan hidup belum belum terintegrasi dengan pembelajaran tematik secara maksimal. Ketiga, materi pembelajaran yang kurang menarik. Keempat, sebenarnya guru ingin mengembangkan bahan ajar yang menarik dan sesuai dengan pembelajaran tematik.

Namun, dikarenakan terbatasnya waktu yang dimiliki guru menjadi kendala dalam mengembangkan bahan ajar. Kelima, belum adanya inovasi pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi di Sekolah Dasar Negeri 1 Srandakan. Modul menjadikan inovasi bahan ajar yang berguna bagi pemahaman pada subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Selain melakukan wawancara dengan guru, dilakukan kegiatan observasi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 1 Srandakan, didapatkan fakta, bahwa saat proses belajar mengajar guru hanya menggunakan bahan ajar berupa buku guru dan siswa.

Pembelajaran menjadi kurang bervariasi dan menarik. Siswa terlihat kurang aktif dalam proses belajar dan hanya berpusat kepada guru (teacher oriented). Berangkat dari permasalahan-permasalahan tersebut, maka pengembangan bahan ajar berupa modul sebagai pendamping buku ajar bagi siswa untuk belajar secara mandiri. Modul salah satu bahan ajar cetak yang digunakan oleh peserta didik dimana memberikan kemudahan karena berisikan ringkasan materi dan soal latihan. Materi pembelajaran yang bersifat abstrak, rumit dan asing, maka modul dapat membantu memahaminya dengan menggunaan gambar, foto, bagan. Modul yang menarik membuat peserta didik antusias dalam mempelajari suatu materi. Perlu adanya berbagai pertimbangan yang dilakukan seperti kesesuaian materi, tujuan yang akan ditempuh, latihan soal, desain modul, tata letak, warna, dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa permasalahan yang ditemukan di kelas IV SD Negeri 1 Srandakan, penulis

(3)

akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul Tematik Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Subtema Manfaat Energi Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Modul diharapkan dapat membantu peserta didik dalam pembelajaran khususnya subtema manfaat energi.

2. Metode

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D).

Model pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 6 dan 9 September 2019 yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Srandakan. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV Sekolah Dasar yang berjumlah 27 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu lembar penilaian ahli dan angket respon siswa. Jenis data yang digunakan pada penelitian pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran, penilaian guru, dan angket respon peserta didik pada uji coba produk terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan. Terdapat uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar untuk mendapatkan data tentang kualitas pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi.

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Hasil Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengolah hasil penilaian modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi tentang masukan, kritik, dan saran oleh ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran. Berikut merupakan masukan, saran, dan komentar oleh para ahli terhadap modul tematik yang dikembangkan.

1) Analisis Data Kualitatif Ahli Media

Ahli media memberikan tanggapan berupa masukan, saran, dan komentar terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi.

Berikut merupakan masukan, saran, dan komentar dari ahli media; (1) Perubahan warna tulisan dan penghilangan sebagian gambar pada cover modul; (2) Pemilihan gambar pada isi modul terlalu kecil;

(3) Jenis kertas untuk isi modul menggunakan kertas Art Paper; (4) Pencantuman sumber dari internet di daftar pustaka.

2) Analisis Data Kualitatif Ahli Materi

Ahli materi memberikan tanggapan berupa masukan, saran, dan komentar terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Berikut merupakan masukan, saran, dan komentar dari ahli materi; (1) Pembedaan alat dan bahan pada contoh teks petunjuk pembuatan kincir angina; (2) Penambahan komponen dalam pada gambar baterai dan aki; (3) Penambahan kalimat pada teks bacaan “Biji Jarak Si Penghemat Energi.”

3) Analisis Data Kualitatif Ahli Pembelajaran

Ahli pembelajaran memberikan tanggapan berupa masukan, saran, dan komentar terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Berikut merupakan masukan, saran, dan komentar dari ahli pembelajaran; (1) Penambahan KKO pada tujuan pembelajaran; (2) Melengkapi langkah-langkah pembelajaran; (3) Pada penilaian pengetahuan harus sesuai dengan kompetensi dasar.

4) Analisis Data Kualitatif Oleh Guru

Guru memberikan tanggapan berupa masukan, saran, dan komentar terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi.

Berikut merupakan masukan, saran, dan komentar dari guru; (1) Isi modul sudah bagus, dan warna- warna yang menarik minat belajar peserta didik; (2) Terdapat teka-teki yang bisa digunakan untuk belajar sekaligus bermain; (3) Beberapa tata tulis masih ada yang salah.

5) Analisis Data Kualitatif Oleh Peserta Didik

Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil dan kelompok besar diperoleh hasil respon peserta didik terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Komentar dan saran peserta didik terhadap modul tematik adalah menyenangkan, materi, gambar, tulisan menarik minat belajar.

(4)

6) Analisis Data Uji Pemakaian Produk

Berdasarkan data uji pemakaian produk (kelompok besar) didapatkan data kualitatif bahwa rata- rata peserta didik tertarik belajar menggunakan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi, hal ini dikarenakan gambar-gambar didalam modul yang menarik, penyajiannya menarik, serta peserta didik dapat menambah wawasan tentang pendidikan lingkungan hidup terutama energi.

3.2. Analisis data kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran, guru, dan respon peserta didik kelas IV Sekolah Dasar terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Tabel 1 adalah hasil data kuantitatif yang diperoleh dari masing-masing penilaian.

Tabel 1. Data Kuantitatif Hasil Penilaian Validator Ahli

Penilaian Nilai Kategori

Ahli Media 95 Baik Sekali

Ahli Materi 90 Baik Sekali

Ahli Pembelajaran 89,09 Baik Sekali

Jumlah Nilai 274,09

Rata-rata 91,36 Baik Sekali

Penilaian ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran terhadap pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Gambar 1 adalah hasil penilaian para ahli.

Gambar 1. Hasil Penilaian Para Ahli

Diketahui dari penilaian diatas, Bahwa penilaian ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dikategorikan baik sekali dan memiliki kualitas sebagai bahan ajar untuk pembelajaran. Berikut rata-rata penilaian oleh ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran.

X = ∑𝐱

N = 274,09

3 = 91,36 (1)

Berdasarkan nilai rata-rata dari validasi ahli, bahan ajar modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Jika nilai dikonverensikan dapat disimpulkan bahwa modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi dalam kategori “Baik Sekali.” Tabel 2 adalah data kuantitatif hasil uji coba.

Tabel 2. Data Kuantitatif Hasil Uji Coba

Penilaian Nilai Kategori

Uji Coba Kelompok Kecil Penilaian Guru 94,54 Baik Sekali

Angket Respon Peserta Didik 91,66 Baik Sekali

Uji Coba Kelompok Besar Penilaian Guru 97,27 Baik Sekali

Angket Respon Peserta Didik 94,76 Baik Sekali

Jumlah 378,23

Rata-rata 94,55 Baik Sekali

85 90 95 100

Ahli Media Ahli Materi Ahli Pembelajaran

Diagram Penilaian Ahli

Nilai

(5)

Penilaian uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar terhadap pengembangan bahan ajar modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Gambar 2 adalah hasil uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar.

Gambar 2. Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil dan Besar

Diketahui dari penilaian diatas bahwa penilaian uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dikategorikan baik sekali dan memiliki kualitas sebagai bahan ajar untuk pembelajaran. Berikut rata-rata penilaian uji coba produk kelompok kecil dan uji coba produk kelompok besar.

𝑥 = ∑𝐱

N = 378,23

4 = 94,55 ()

Berdasarkan nilai rata-rata dari uji coba, bahan ajar modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Jika nilai dikonverensikan dapat disimpulkan bahwa modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi dalam kategori “Baik Sekali.” Penilaian dari seluruh ahli dan uji coba terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Berikut merupakan keseluruhan penilaian ahli dan uji coba.

Tabel 3. Data Kuantitatif Penilaian Seluruh Ahli dan Uji Coba

Penilaian Nilai Kategori

Ahli Media 95 Baik Sekali

Ahli Materi 90 Baik Sekali

Ahli Pembelajaran 89,09 Baik Sekali

Uji Coba Kelompok Kecil

Penilaian Guru 94,54 Baik Sekali

Angket Respon Peserta Didik 91,66 Baik Sekali

Uji Coba Kelompok Besar

Penilaian Guru 97,27 Baik Sekali

Angket Respon Peserta Didik 94,76 Baik Sekali

Jumlah 652,32

Rata-rata 93,18 Baik Sekali

Diketahui dari seluruh penilaian ahli dan uji coba terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Berikut merupakan rata-rata penilaian dari seluruh ahli dan uji coba.

x ∑𝐱

N =652,32

7 = 93,18 (3)

Berdasarkan seluruh penilaian dari ahli dan uji coba terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Jika nilai dikonverensikan dapat disimpulkan bahwa modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam kategori “Baik Sekali.”

90 92 94 96 98 100

Guru Peserta Didik Guru Peserta Didik

Uji Coba Kelompok Kecil dan Besar

Nilai

(6)

3.3. Revisi Produk

Produk berupa modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dilakukan tindakan perbaikan. Perbaikan dilakukan berdasarkan masukan, saran, dan komentar oleh ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran. Berikut merupakan perbaikan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat enrgi berdasarkan masukan, saran, dan komentar ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran.

1) Revisi Ahli Media

Ahli media memberikan masukan, saran, dan komentar terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Masukan, saran, dan komentar terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi digunakan untuk perbaikan.

Berikut merupakan perbaikan dari masukan, saran, dan komentar dari ahli media. Gambar 3 (a) sebelum revisi, Gambar 3 (b) setelah revisi. Perubahan warna tulisan dan penghilangan sebagian gambar pada cover modul.

Gambar 3. Revisi perubahan warna tulisan dan penghilangan sebagian gambar pada cover modul Gambar 4 adalah revisi pemilihan gambar karena pada isi modul terlalu kecil. Gambar 4 (a) sebelum revisi, dan Gambar 4 (b) setelah revisi.

Gambar 4. Revisi pemilihan gambar pada isi modul terlalu kecil

a b

a b

(7)

Gambar 5 adalah revisi jenis kertas untuk isi modul menggunakan kertas art paper. Gambar 5 (a) sebelum direvisi, dan Gambar 5 (b) setelah direvisi.

Gambar 5. Revisi jenis kertas isi modul

Pada Gambar 6 adalah revisi pencantuman sumber dari internet pada daftar pustaka. Gambar 6 (a) sebelum direvisi, dan Gambar 6 (b) setelah direvisi.

Gambar 6. Revisi pencantuman sumber dari internet pada daftar pustaka 2) Revisi Ahli Materi

Ahli materi memberikan masukan, saran, dan komentar terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Masukan, saran, dan komentar terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi digunakan untuk perbaikan.

Berikut merupakan perbaikan dari masukan, saran, dan komentar dari ahli materi. Pada Gambar 7 adalah pembedaan alat dan bahan yang ditampilkan pada contoh teks petunjuk. Gambar 7(a) sebelum direvisi, dan Gambar 7 (b) setelah direvisi.

a b

a b

(8)

Gambar 7. Revisi pembedaan alat dan bahan pada contoh teks petunjuk

Gambar 8 adalah penambahan komponen dalam pada gambar baterai dan aki. Gambar 8 (a) sebelum direvisi, Gambar 8 (b) setelah direvisi.

Gambar 8. Revisi penambahan komponen dalam pada gambar baterai dan aki

Pada Gambar 9 adalah penambahan kalimat pada teks bacaan “Biji Jarak Si Penghemat Energi”.

Gambar 9 (a) sebelum diregvisi, dan Gambar 9 (b) setelah direvisi.

Gambar 9. Revisi penambahan kalimat pada teks bacaan “Biji Jarak Si Penghemat Energi”

a b

a b

a b

(9)

3) Revisi Ahli Pembelajaran

Ahli pembelajaran memberikan masukan, saran, dan komentar terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi. Masukan, saran, dan komentar terhadap modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi digunakan untuk perbaikan.

Berikut merupakan perbaikan dari masukan, saran, dan komentar dari ahli pembelajaran; (1) Penambahan Kata Kerja Operasional (KKO) pada tujuan pembelajaran; (2) Melengkapi langkah- langkah pembelajaran; (3) Pada penilaian pengetahuan harus disesuaikan dengan kompetensi dasar.

3.4. Kajian Produk Akhir

Pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar telah selesai dikembangkan. Modul dikembangkan dengan model pengembangan ADDIE. Pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi telah melalui serangkaian penilaian dari validasi ahli dan uji coba produk untuk memperoleh data sebagai bahan revisi. Proses pengembangan modul ini telah melalui revisi secara bertahap sesuai dengan masukan, saran, dan komentar yang diberikan oleh ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran, guru, dan uji coba produk. Modul tematik digunakan sebagai bahan ajar yang dikemas secara menarik minat belajar peserta didik yang berbasis pendidikan lingkungan hidup.

Modul ini berisi wawasan tentang pendidikan lingkungan hidup yaitu cara-cara penghematan energi, informasi pengetahuan tentang energi, dan sebagainya. Gambar 10 adalah produk akhir modul yang telah diintegrasikan kedalam pembelajaran tematik pada subtema manfaat energi.

Gambar 10. Produk Akhir

4. Kesimpulan

Pengembangan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menggunakan model pengembangan ADDIE. Bahan ajar telah dikembangkan melalui beberapa tahap pengembangan yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Pada tahap analysis dilakukan kegiatan menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalah terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Tahap design merencanakan modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar berdasarkan hasil analisis permasalahan. Tahap development mengembangkan modul tematik sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan dan melaksanakan pengujian oleh ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran. Tahap implementation mengujicobakan modul tematik pada uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Tahap evaluation yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap modul tematik yang telah dikembangkan. Dari langkah-langkah pengembangan tersebut dapat disimpulkan bahwa modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup sangat cocok dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Penggunaan bahan ajar modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi dinilai oleh ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran. Modul tematik dinilai oleh ahli media mendapatkan nilai 95 dengan kategori baik sekali, ahli materi mendapatkan nilai 90 dengan kategori baik sekali, ahli pembelajaran mendapatkan nilai 89,09 dengan kategori baik sekali. Dari hasil penilaian oleh ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran secara keseluruhan mendapatkan nilai 91,36 dengan kategori baik sekali. Modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup diujikan pada uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Uji coba kelompok kecil berupa penilaian guru dan

(10)

angket respon peserta didik masing-masing nilai 94,54 dan 91,66 dengan kategori baik sekali. Uji coba kelompok besar berupa penilaian guru dan angket respon peserta didik masing-masing nilai 97,27 dan 94,76 dengan kategori baik sekali. Dari hasil uji coba kelompok kecil dan kelompok besar secara keseluruhan mendapatkan nilai 94,55 dengan kategori baik sekali. Seluruh penilaian dari para ahli media, ahli materi, ahli pembelajaran, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar jika dicari rata-rata mendapatkan nilai 93,18 dengan kategori baik sekali. Berdasarkan nilai tersebut, modul tematik berbasis pendidikan lingkungan hidup subtema manfaat energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas sebagai bahan ajar. Nilai rata-rata seluruh penilaian jika dikonverensikan dan disimpulkan pada kategori “Baik Sekali”.

Referensi

Agustiningsih, A. (2015). Pengembangan Desain E-Komik Tematik Berbasis Pada Pendidikan Lingkungan Hidup Dengan Aplikasi Macromedia-Flash Untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar. Pancaran Pendidikan, 4(4), 177–194.

Hidayah, N. (2015). Pembelajaran tematik integratif di Sekolah Dasar. Terampil: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 2(1), 34–49.

Majid, A. (2020). Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru. Rosda.

Mintasih, D. (2022). Mengembangkan Literasi Bagi Calon Pendidik Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Melalui PBL Berbasis Kehidupan. Jurnal Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 21–37.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan hasil modifikasi dari

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan hasil modifikasi dari

Penelitian ini adalah jenis penelitian Research and Development (R & D) dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE, yaitu analisis (analyze), desain (design),

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (Development Research) dengan menggunakan model ADDIE yang dimodifikasi menggunakan evaluasi formatif Tessmer

Desain pembelajaran tematik terpadu dikembangkan dengan metode yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ini terdiri dari

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE ( Analysis,

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan penelitian pengembangan Research and Development untuk mengembangkan suatu produk dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri atas 5