Journal of Basic Education
e-ISSN2656-6702
Studies
Volume 5 No 2Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Pembelajaran Realistic Mathematic education (RME) Materi
Penyajian Data Di Kelas IV Sekolah Dasar
Silvi Afifah Fajri1 Syafri Ahmad2
1-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Padang
ARTICLE INFO ABSTRACT
Keywords: LKPD, Realistic Mathematic Education, ADDIE
This research is motivated by the fact found in elementary schools, namely the lack of variety of worksheets used by teachers in the learning process. The LKPD used is the LKPD which is still usually provided by schools, and in the learning process the teacher has not used LKPD based on the Realistic Mathematical Education learning approach. This study aims to develop a valid and practical mathematics LKPD based on the Realistic Mathematical Education (RME) learning approach. This research uses a type of development research (R&D) with the ADDIE development model. The results of the research on the development of LKPD based on the Realistic Mathematics Education learning approach were stated to be very valid for use with a percentage of 90% material experts, 90% linguists and 93% media experts, thus obtaining an average score of 91% with a very valid category. While the results of the response questionnaire at school showed that the teaching materials developed were very practical with 97% teacher response questionnaire results and student response questionnaire results with an average of 97.5% very practical criteria.
Thus it can be concluded that LKPD based on Realistic Mathematics Education (RME) learning approach material for presenting data in class IV Elementary Schools is declared valid and practical to use in the learning process.
ABSTRAK Kata Kunci : LKPD,
Realistic Matematics Education, ADDIE
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ditemukan di sekolah dasar yaitu kurang variatifnya LKPD yang digunakan iaah LKPD yang masih disediakan oleh sekolah, dan didalam proses pembelajaran guru belum menggunakan LKPD yang masih biasa disediakan oleh sekolah, dan didalam proses pembelajaran guru belum menggunakan LKPD yang berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) yang valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan jenispenelitian pengembangan (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian pengembangan LKPD yang berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) ini dinyatakan sangat valid digunakan dengan persentase oleh ahli materi 90%, ahli bahasa 90% dan ahli media 93%, sehingga memperoleh nilai rata-rata 91% dengan kategori sangat valid.
Edangkan hasil angket respn disekolah menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan sudah sangat praktis dengan hasil angket respon guru 97% dan hasil angket respon peserta didik 97,5%, kriteria sangat praktis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) materi penyajian data di kelas IV Sekolah Dasar dinyatakan valid dan praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Corresponding author : [email protected]
JBES 2022
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang terus berkembang dari waktu ke waktu, sehingga matematika menjadi lebih bersifat teoritis dan abstrak. Hal inilah yang membuat peserta didik merasakan bahwa matematika sebagai pelajaran yang membosankan dan sulit dipahami peserta didik tidak mengetahui dan merasakan manfaat dari matematika. Belajar matematika tidak
hanya sekedar menghapal rumus saja, tetapi peserta didik harus berpikir kritis bagaimana cara mendapatkan jawaban sesuai dengan konsep dan langkah-langkah (Rupaidah & Danaryanti, 2013: 10).
Pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013 menekankan pada proses pencarian pengetahuan. Pembelajaran matematika juga dapat menuntun peserta didik untuk lebih logis dalam menentukan masalah serta peserta didik dituntun untuk sering meggunakan tahap-tahap dedukatif dalam penyelesaian masalah sehari-hari.
Seorang guru perlu menggunakan bahan
ajar berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) yang sesuai dengan konteks nyata dalam kehidupan sehari-hari agar dapat memudahkan proses pembelajaran matematika. Sejalan dengan Prastowo (2014: 270) salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk mempermudah peserta didik memahami materi yang diberikan adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di kelas IV pada 3 sekolah yang berbeda yang dimulai pada tanggal 18 sampai dengan 23 Januari 2022, ditemukan informasi terkait penggunaan LKPD oleh guru Sekolah Dasar. Pada tanggal 18-19 Januari 2022 peneliti melakukan observasi di SDN 001 Ujungbatu. Pada kegiatan observasi di sekolah tersebut ditemukan bahwa pada saat itu yang sedang dipelajari ialah pembelajaran matematika pada materi bangun segi banyak. Pembelajaran matematika yang berlangsung sudah menggunakan kurikulum 2013. Pada saat melakukan kegiatan pembelajaran guru menggunakan LKPD, namun guru kurang mengembangkan LKPD. Sehingga pada saat melakukan kegiatan pembelajaran peserta didik masih banyak yang kebingungan dalam mengerjakan soal- soal
sesuai dengan langkah-langkah yang disampaikan pada LKPD, peserta didik juga sering kebingungan ketika dihadapkan dalam mengerjakan soal-soal yang berbeda dengan soal yang dicontohkan oleh guru.
Selain itu LKPD yang digunakan dibeli dari penerbit, padahal LKPD yang dibuat oleh penerbit belum tentu sesuai dengan karakteristik dan lingkungan peserta didik.
Pada tanggal 20 sampai dengan 21 Januari 2022 peneliti melakukan observasi di SDN 009 Ujungbatu. Pada kegiatan observasi di sekolah tersebut ditemukan bahwa pada saat itu yang sedang dipelajari ialah pembelajaran matematika pada materi keliling bangun datar. Pembelajaran matematika yang berlangsung sudah menggunakan kurikulum 2013. Pada saat melakukan kegiatan pembelajaran guru menggunakan LKPD, namun guru kurang mengembangkan LKPD. Sehingga pada saat melakukan kegiatan pembelajaran peserta didik masih banyak yang kebingungan dalam mengerjakan soal- soal sesuai dengan langkah-langkah yang disampaikan pada LKPD, peserta didik juga sering kebingungan ketika dihadapkan dalam mengerjakan soal-soal yang berbeda dengan soal yang dicontohkan oleh guru.
Selanjutnya pada tanggal 22 sampai dengan 23 Januari 2022 peneliti melakukan
obsevasi di SDN 016 Ujungbatu. Pada kegiatan observasi dan wawancara di sekolah tersebut, ditemukan bahwa pada saat itu yang sedang dipelajari ialah pembelajaran matematika pada materi luas bangun datar. Pembelajaran matematika yang berlangsung sudah menggunakan kurikulum 2013 dan guru sudah menggunakan LKPD yang ada disekolah yang biasa dibeli dari langganan sekolah.
Hasil wawancara dengan guru kelas IV yaitu penggunaan LKPD sudah cukup terlaksana secara maksimal tetapi guru belum pernah menerapkan LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME).
Penggunaan LKPD yang belum secara maksimal menyebabkan peserta didik kurang terlalu aktif dalam proses pelaksanaan pembelajaran dan peserta didik dalam memahami materi yang diberikan guru pada proses pembelajaran karena peserta didik mengalami kurangnya motivasi belajar dan merasa bosan dengan LKPD yang abstrak atau peserta didik tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari itu bisa untuk dipecahkan, jadi mereka merasa enggan mencoba, mengumpulkan informasi dan ada peserta didik yang tidak aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin
melakukan pengembangan LKPD pada dua sekolah dari tiga sekolah yang di observasi peneliti di gugus I Kecamatan Ujungbatu.
LKPD yang mampu menggiring peserta didik untuk menemukan konsep yang berorientasi pada masalah-masalah nyata, sehingga dapat menekankan kebermaknaan peserta didik dalam pembelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari sehingga tidak langsung diberikan rumus- rumus atau definisi saja.
Realistic Mathematic Education merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Penggunaan RME dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya diharapkan mempermudah menguasai konsep dan materi pelajaran namun juga dapat menjelaskan atau mengulangi kembali pelajaran yang telah dikuasai.
Realistic Mathematic Education menekankan kepada pembelajaran yang bertumpu pada hal-hal yang bersifat nyata atau real (Fathurrohman,2015:188).
Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan RME akan membantu mengembangan pembelajaran lebih valid, praktis, dan efektif (Ahmad, 2016). Valid karena proses berfikir dalam metematika harus dilakukan secara benar agar memberikan kesimpulan yang
diperoleh dianggap sahih. Praktis karena menekankan objek-objek lingkungan sebagai langkah awal dalam membangun pengenalan pembelajaran. Efektif karena dapat membantu pembelajaran matematika melalui interaksi sosial.
Penelitian yang dilakukan oleh Nofita Kartikasari (2020) mengenai
pengembangan lembar kerja peserta didik (lkpd) berbasis pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada materi luas bangun datar kelas IV SDN 3 Talok telah membuktikan bahwa penggunaan LKPD valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran pada materi luas bangun datar. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dengan harapan bias memperoleh LKPD yang valid dan praktis untuk dapat digunakan di kelas IV Sekolah Dasar.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan penelitian pengembangan (Research and Development) untuk mengembangkan suatu produk dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri atas 5 tahapan yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation pada LKPD berbasis pendekatan
pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dengan judul
“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Pembelajaran Pada Materi Penyajian di Data Kelas IV Sekolah Dasar”.
METODE PENELITIAN
Peneltian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) menggunakan model ADDIE. Model ADDIE terdiri dari lima tahap yaitu analyze (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (penerapan), evaluation (evaluasi).
PROSEDUR PENGEMBANGAN
Prosedur penelitian yang dilakukan memuat langkah-langkah dalam setiap pengembangan. Karena penelitian ini mengembangkan LKPD dengan model ADDIE maka langkah-langkah pengembangan LKPD berbasis pendekatan RME dapat dilihat sebagai berikut :
1. Tahap Analisis
Tahap Analisis dilakukan untuk membantu proses perancangan dengan menganalisis berbagai kebutuhan dan keterbatasan yang ada di lapangan, dan juga mengumpulkan
data dengan melakukan observasi dan wawancara. Tahapan analisis meliputi analisis kebutuhan dan analisis kurikulum.
2. Tahap Desain
Pada tahap desain (design) disusun LKPD pada materi penyajian data.
Rancangan penelitian pengembangan LKPD matematika berbasis pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada materi penyajian data dilakukan langkah- langkah sebagai berikut (1) Menetapkan judul LKPD, (2) Menyiapkan buku-buku sumber dan referensi lainnya, (3) Melaukan identifikasi terhadap kompetensi dasar, serta merancang bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai, (4) Mengidentifikasi indicator pencapaian kompetensi dan merancang bentuk jenis penelitian yang disajikan, (5) Merancang format LKPD.
3. Tahap Pengembangan
Tahap ini merupakan tahapan pengembangan LKPD. Pada tahap ini dilakukan dengan tujuan agar menghasilkan LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) yang
dikembangkan berdasarkan saran dari ahli/ validator. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah validasi terkait LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) oleh ahli/
validator, dengan tujuan agar LKPD yang dihasilkan bisa digunakan dalam pembelajaran.
4. Tahap Implementasi
Tahap ini merupakan tahapan penerapan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah penggunaan produk LKPD yang telah didesain dan sudah divalidasi. Tahap ini dimulai dengan mengkondisikan lingkungan dan peralatan yang dibutuhkan. Selanjutnya peneliti bisa melakukan penerapan terhadap produk yang telah dikembangkan.
Dalam tahap ini peneliti melakukan penelitian dalam skala kecil yakni dengan dua sekolah yang masing- masingnya satu kelas dikarenakan keterbatasan dalam hal tenaga, biaya dan waktu.
5. Tahap Evaluasi
Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah bahan ajar yang sudah didesain berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Tahap
evaluasi dilakukan dengan memberikan angket respon guru dan angket respon dari peserta didik.
Berdasarkan model pengembangan ADDIE di atas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menghasilkan LKPD penyajian data berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) yang valid dan praktis.
Subjek Uji Coba Produk
Subjek dalam penelitian pengembangan LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) materi penyajian data ini adalah peserta didik kelas IV SDN 001 Ujungbatu dan SDN 009 Ujungbatu dan guru wali kelas. Serta validator yang berjumlah 3 orang, yaitunya ahli materi, ahli media dan ahli bahasa.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrument merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitunya; 1) Instrumen studi pendahuluan yang terdiri pedoman kegiatan wawancara, 2) Instrumen validitas yang terdiri dari lembar validitas ahli materi, lembar validitas ahli media dan lembar validitas ahli bahasa, 3)
Instrumen praktikalitas bahan ajar yang terdiri dari angket respon guru dan angket respon peserta didik.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini berupa angket kelayakan. Hasil analisis diperoleh melalui lebar validasi ahli materi, validasi ahli media, validasi ahli bahasa, angket respon guru dan angket respon peserta didik serta analisis data menggunakan skala likert. Pada instrumen lembar validasi ahli terdapat 5 skala penilaian yang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Skor Penilaian Validasi
Kategori Skor
Sangat kurang baik 1
Kurang baik 2
Cukup 3
Baik 4
Sangat baik 5
Riduwan dan Sunarto (2019:89) Setelah mendapatkan jumlah skor dari penilaian lembari validasi, kemudian dicari rata-ratanya, skor maksimal dan persentase skor penilaian. Dapat dihitungan dengan menggunakan rumus dari Purwanto (2013), yaitu:
P = 𝑓
𝑛𝑥 100%,
Ket:
P= angka persentase data angket f= jumlah skor yang diperoleh n= jumlah skor maksimum
Tabel 2. Kategori Kevalidan
Kategori Skor
85,01%-100,00% Sangat valid 70,01-85,00% Cukup valid 50,01-70,00% Kurang valid 01,00-50,00% Tidak valid
Sa’dun Akbar (2013:41)
Pada instrumen lembar angket respon guru dan lembar angket respon peserta didik memiliki 4 skala penilaian, sebagai berikut:
Tabel 3. Skor Penilaian Kepraktisan Rentang Konversi
1 Tidak setuju
2 Kurang setuju
3 Cukup setuju
4 Setuju
Dimyati (2013:161)
Nilai perhitungan dan angket dianalisis dengan menggunakan rumus dari Purwanto (2013) yaitu:
NP = 𝑅
𝑆𝑀𝑥 10%
Ket:
NP = nilai persen yang dicari R = perolehan skor
SM = skor maksimum
Kategori praktikalitas bahan ajar berdasarkan perhitungan nilai akhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Kategori Kepraktisan Rentang Kategori 86-100% Sangat praktis
76-85% Praktis
60-75% Cukup praktis 55-59% Kurang praktis
0-54% Tidak praktis Purwanto (2013)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) materi penyajian data ini dirancang melalui pengimplementasian model pengembangan ADDIE. Berikut ini uraian masing-masing tahapannya:
1. Tahap Analisis
Pada tahap ini peneliti melakukan dua analisis yaitu analisis kebutuhan dan analisis kurikulum. Analisis yang pertama yaitu; (a) Analisis Kebutuhan,
tahap ini dilakukan analisis setelah melakukan observasi dan wawancara ke 3 SD tepatnya pada tanggal 18-19 Januari 2022 di SDN 001 Ujungbatu, 20- 21 Januari 2022 di SDN 009 Ujungbatu, serta tanggal 22-23 Januari 2022 di SDN 016 Ujungbatu. Hasil kebutuhan LKPD yang peneliti temukan ialah: (1) guru masih menggunakan LKPD yang masih disediakan oleh sekolah, (2) guru belum melakukan pengembangan terhadap LKPD yang digunakan, (3) peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang variatif, (4) peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang menarik yang dapat memotivasi dan menumbuhkan minat belajar. (b) Analisis Kurikulum, pada tahap ini peneliti menggunakan kurikulum kurikulum 2013 revisi 2018 dalam mengembangkan LKPD. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran rancangan yang cocok dalam mengembangkan LKPD materi penyajian data agar sesuai dengan Kurikulum 2013.
2. Tahap desain
Tahap perancangan merupakan tahap merancang LKPD matematika berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dan penyusunan komponen-komponen yang
berkaitan dengan LKPD tersebut.
Komponen-komponen yamg ada di LKPD yaitu terdiri dari cover, kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, langkah-langkah RME, petunjuk penggunaan LKPD, peta konsep, kompetensi inti dan kompetensi dasar, lembar kegitan dan daftar pustaka.
3. Tahap Pengembangan
Pengambilan data uji validasi materi oleh Ibu Refiona Andika, S.Pd, M.Pd, dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2022.
Proses validasi dilakukan melalui pemberian lembar validasi materi, aspek yang dinilai aspek LKPD yang mengacu pada materi penyajian data, aspek materi yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME), dan aspek LKPD dengan Realistic Mathematic Education (RME). Perolehan perhitungan hasil akhir dari uji validitas ahli materi yaitu 90% dengan kategori sangat valid.
Pengambilan data uji validasi bahasa yakni oleh Ibu Ari Suriani, S.Pd, M.Pd yang dilakukan pada tanggal 6 Juni dan 8 Juni 2022. Validasi pertama memperoleh hasil persentase 74%
kategori “Cukup valid” dengan beberapa saran. Maka dilakukan validasi kedua stelah LKPD direvisi sesuai dengan
saran ahli. Pada validasi kedua menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu 90% dengan kategoroi “Sangat valid”.
Pengambilan data uji validasi media yakni oleh Bapak Dr. Yunisrul, M.Pd yang mana dilaksanakan tanggal 9 Juni 2022 dan tanggal 10 Juni 2022. Validasi pertama memperoleh hasil presentase sebesar 72% katagori “valid” dengan beberapa saran. Maka dilakukan validas kedua setelah LKPD direvisi sesuai saran ahli. Pada validasi kedua menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu 93% dengan kategori “Sangat valid”.
Maka berdasarkan perolehan hasil dari ketiga validator bahan ajar yang dikembangkan sudah berada pada kategori valid dan layak untuk diujicobakan ke lapangan.
4. Tahap Implementasi
Produk akhir dari LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) pada materi penyajian data yang telah divalidasi dan direvisi selanjutnya di uji coba skala kecil yaitu pada 2 sekolah yang masing- masingnya 1 kelas. Uji coba skala kecil dilakukan pada kelas IV SDN 001 Ujungbatu dan SDN 009 Ujungbatu. Subjek penelitian pada SDN 001 Ujungbatu ialah sebanyak
20 orang peserta didik yang terdiri dari 8 orang laki- laki dan 12 orang perempuan.
Dan subjek penelitian pada SDN 009 Ujungbatu ialah sebanyak 15 orang peserta didik yang terdiri dari 6 orang laki- laki dan 9 orang perempuan.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Juni dan 23 Agustus 2022.
Implementasi ini bertujuan untuk mengetahui kepraktisan produk yang telah dikembangkan oleh peneliti.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan, adapun kesimpulan yang peneliti dapatkan ialah:
1) Peserta didik sangat antusias dan tertarik untuk belajar menggunkan LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME).
2) Peserta didik dangat senang dan terlihat aktif saat belajar menggunakan LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME).
3) Peserta didik mampu bekerja sama dan berdiskusi dengan teman.
4) Peserta didik mudah dalam memahami pembelajaran karena
variasi warna dan gambar yang menarik dan penjelasan yang mudah di mengerti pada LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME).
5) Pengelolaan kelas menjadi mudah.
5. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir pelaksanaan penelitian. Evaluasi diperoleh berdasarkan tahap implementasi yaitu melalui angket respon guru dan angket respon peserta didik.
Respon guru terhadap praktikalitas LKPD melalui angket dilakukan oleh Ibu Elmidiwanti, S.Pd selaku wali kelas IV di SDN 001 Ujungbatu dan Ibu Fera yusita, S.Pd selaku wali kelas IV di SDn 009 Ujungbatu. Pengambilan data uji praktikalitas ini dilakukan pada tanggal 16 Juni 2022 dan 23 Agustus 2022.
Perhitungan lembar praktikalitas didapatkan nilai persentase kepraktisan dari respon guru adalah 97% yang termasuk dalam kategori sangat praktis.
Pengambilan data praktikalitas peserta didik dilakukan dengan membagikan angket respon praktikalitas kepada peserta didik kelas IV SDN 001
Ujungbatu dan peserta didik kelas IV SDN 009 Ujungbatu. Perhitungan praktikalitas oleh 20 peserta didik di SDN 001 Ujungbatu dan 15 peserta didik di SDN 009 Ujungbatu didapatkan hasil presentasi kepraktisan sebesar 97,5%
dengan kategori “Sangat praktis”.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum peserta didik merasa LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) menarik bagi peserta didik dan terbantu dalam memahami materi penyajian data menggunakan LKPD tersebut. Selain itu peserta didik juga merasa senang karena mendapatkan pengalaman baru dalam menggunakan LKPD berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) yang telah peneliti kembangkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang telah peneliti cantumkan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) materi penyajian data dikelas IV SD berjalan
dengan baik dan sesuai dengan harapan peneliti. Dimana proses awal pengembangan yakni pembuatan LKPD berbasis RME. Kemudian dilakukan validasi oleh ketiga validator yakni validator materi Ibu Refiona Andika, M.Pd, validator kebahasaan Ibu Ari Suriani, M. Pd serta validator media Bapak Drs.
Yunisrul M.Pd.
2. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) materi penyajian data dikelas IV Sekolah Dasar dengan merujuk pada model ADDIE telah menghasilkan LKPD yang valid. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil validasi LKPD oleh validator ahli.
Hasil validasi memperoleh persentase 90% untuk materi, 90% untuk kebahasaan dan 93% untuk media dengan kategori “valid”. Sehingga diperoleh rata- rata validitas LKPD dengan presentase 91% dengan kategori “valid”. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa LKPD yang dikembangkan sudah valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas.
3. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) materi penyajian data dikelas IV Sekolah Dasar menghasilkan LKPD yang sangat praktis. Hal ini dapat dilihat dari hasil respon guru dan peserta didik. Hasil respon guru menunjukkan
persentase kepraktisan 97%
dengan kategori “sangat praktis”.
Hasil respon peserta didik menunjukkan persentase kepraktisan 97,5% dengan kategori “sangat praktis”
Hasil ini memberi gambaran bahwa LKPD yang dikembangkan dapat membantu proses pembelajaran di kelas.
REFERENSI
Ahmad, Syafri. 2016. Model Model Pembelajaran Geometri Menggunakan Pendekatan Pendidikan Realistik Indonesia (PMRI) di Sekolah Dasar.
Pedagogi : Jurnal ilmu Pendidikan, 16(2), 1-11.
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Faturrohman, Muhammad. 2015. Model- model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Kartikasari, Nofita. 2020. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Materi Luas bangun Datar kelas IV SDN 3 Talok. Seminar Nasional PGSD UNIKAMA. Vol 4.
Prastowo . 2015 . Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif . Yogyakarta.
Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Riduwan. (2019). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.