• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 1)

MATA PELAJARAN

: KIMIA

KELAS /SEMESTER

: X /GENAP

MATERI POKOK

: Asam dan Basa

-

Perkembangan Konsep Asam dan

Basa

PEMERINTAH PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI I BAKAM

Jl Raya Pangkalpinang-Mentok km 42 Dalil-Bakam 33252 TAHUN 2021

(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri I Bakam Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas /Semester : XI MIPA/Genap Program : Peminatan MIPA Materi Pokok : Asam dan Basa

Alokasi waktu : 2 x 30 menit (1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar dari KI 3 Kompetensi Dasar dari KI 4 3.10 Menjelaskan konsep asam dan

basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya dalam larutan

4.10 Menganalisis trayek perubahan pH menggunakan beberapa indikator melalui percobaan

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.10.1 Mengidentifikasi zat-zat yang bersifat asam atau basa dalam kehidupan sehari-hari.

3.10.2 Menjelaskan konsep asam basa

4.10.1 Mempresentasikan konsep asam basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis, membandingkan, dan

(3)

menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis.

3.10.3 Menggambarkan konsep asam basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis. 3.10.4 Membandingkan konsep asam

basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis serta menyimpulkannya.

menyimpulkannya.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan, dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, dapat mengidentifikasi zat-zat yang bersifat asam atau basa dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat, menjelaskan, menggambarkan, dan membandingkan konsep asam dan basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis dengan benar, serta mempresentasikan dan menyimpulkan konsep asam dan basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis dengan penuh percaya diri.

D. Materi Pembelajaran

- Perkembangan konsep asam dan basa

E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik

Metode : Diskusi kelompok, observasi, tanya jawab, dan penugasan Model Pembelajaran : Problem Base Learning (PBL)

(4)

F. Media Pembelajaran

Media/Alat : LKPD, Power point materi, laptop, HP, buku dan alat tulis

G. Sumber belajar 1. Buku Kimia Kelas XI 2. Internet.

3. Buku/ sumber lain yang relevan. 4. Lingkungan sekitar

H. Kegiatan Pembelajaran (2 x 30 menit) TAHAP

PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU A. Kegiatan Pendahuluan (6 Menit)

Persiapan (Orientasi)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran (religius).

2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (kemandirian) dan mengabsensi peserta didik melalui aplikasi google form pada tautan yang dikirim guru.

3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.

2 menit

Apersepsi 1. Melalui tanya jawab megingatkan kembali materi prasyarat seperti reaksi ionisasi, larutan elektrolit, dan non elektrolit

2. Menyampaikan garis besar cakupan

(5)

materi konsep asam dan basa yang akan dilakukan.

3. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Motivasi 1. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Membangkitkan semangat peserta

didik untuk belajar lebih baik, tertib, dan disiplin.

3. Guru mengingatkan peserta didik untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi.

2 menit

B. Kegiatan Inti (48 Menit) Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik

1. Peserta didik diorientasikan pada masalah dengan memberikan gambar dan pertanyaan seperti “Produk apa yang ada di sekitar peserta didik yang bersifat asam atau basa?”, “Bagaimana peserta didik dapat menentukan produk tersebut bersifat asam atau basa ?”

2. Peserta didik mengajukan pertanyaan berkaitan dengan gambar / permasalahan yang ditampilkan. (Communication-4C) (Science)

8 menit

Fase2:

Mengorganisasi

1. Peserta didik mengamati media pembelajaran mengenai konsep asam

(6)

peserta didik untuk belajar

dan basa menurut Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis melalui slide power point yang ditampilkan oleh guru. 2. Peserta didik membentuk 3 kelompok

diskusi melalui WA grup dengan anggota kelompok 4-5 orang. (Collaboration, Communication-4C) (nasionalisme = menghargai kebhinekaan)

3. Masing-masing kelompok dibagikan lembar kerja LKPD dan bahan ajar lewat WA grup

4. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tahapan pengerjaan diskusi di LKPD

5. Peserta didik menggali informasi dengan mengamati telusur literasi/searching googling berkaitan dengan materi Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan

1. Berdasarkan kelompok yang telah dibagi, peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah informasi dari hasil telusur searching googling (Critical Thinking and ProblemSolving-4C)

2. Guru memantau diskusi masing masing kelompok

3. Peserta didik diminta untuk membuktikan jawaban yang di peroleh dari kegiatan mengamati telusur literasi

(7)

dan LKPD Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah/hasil karya

1. Peserta didik saling berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan hasil diskusi dituangkan dalam LKPD

2. Peserta didik mengomunikasikan/ mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya 10 menit Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

1. Peserta didik menyimak, menganalisis dan menanggapi presentasi kelompok. 2. Guru memberikan penilaian hasil

diskusi kelompok peserta didik dan memberikan penguatan.

5 menit

C. Kegiatan Penutup (6 Menit) Refleksi

Pembelajaran

1. Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini

2. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru untuk menguji kepahaman dari materi yang telah diajarkan

3 menit

Menyampaikan Informasi

1. Peserta didik diberi tugas mandiri yang dibuat pada google form dan dikirimkan melalui wa grup dan diminta membaca literatur untuk materi selanjutnya

2. Guru menginformasikan judul materi

(8)

untuk pertemuan selanjutnya Berdo’a dan

salam

Berdoa menutup pelajaran dan memberi salam.

1 menit

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian:

a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis

c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja, Presentasi

2. Bentuk Penilaian :

a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja

c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

4. Remedial

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

5. Pengayaan

a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

(9)

- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

- Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri I Bakam,

Eflina, M.Pd

NIP. 19760302 200003 2 003

Bangka, Mei 2021 Guru Mata Pelajaran,

Rezki Anggita Raksi, S.Si NIP. 19860526 201101 2 006

(10)

LAMPIRAN

1. URAIAN MATERI TEORI ASAM DAN BASA

Asam dan basa adalah dua golongan zat kimia yang sangat umum ditemukan di sekitar kita. Sebagai contoh, cuka, asam sitrun, dan asam dalam lambung tergolong asam, sedangkan kapur sirih dan soda api tergolong basa. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda. Pada mulanya, asam dan basa dibedakan berdasarkan rasanya, di mana asam terasa masam sedangkan basa terasa pahit dan licin seperti sabun. Namun, secara umum zat-zat asam maupun basa bersifat korosif dan beracun, khususnya dalam bentuk larutan dengan kadar tinggi sehingga sangat berbahaya jika diuji sifatnya dengan metode merasakannya.

1. Teori Asam Basa Arrhenius

Teori ini pertama kalinya dikemukakan pada tahun 1884 oleh Svante August Arrhenius. Menurut Arrhenius, definisi dari asam dan basa, yaitu:

- asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+

- basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH−

contoh :

HCl → H+ + Cl- NaOH → Na+ + OH-

Gas asam klorida (HCl) yang sangat larut dalam air tergolong asam Arrhenius, sebagaimana HCl dapat terionisasi (terurai) menjadi ion H+ dan Cl di dalam air.

Berbeda halnya dengan metana (CH4) yang bukan asam Arrhenius karena tidak

dapat menghasilkan ion H+ dalam air meskipun memiliki atom H. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa Arrhenius, sebagaimana NaOH merupakan senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan OH ketika dilarutkan dalam

air. Konsep asam dan basa Arrhenius ini terbatas pada kondisi air sebagai pelarut.

(11)

2. Teori Asam Basa Brønsted–Lowry

Pada tahun 1923, Johannes N. Brønsted dan Thomas M. Lowry secara terpisah mengajukan definisi asam dan basa yang lebih luas. Konsep yang diajukan tersebut didasarkan pada fakta bahwa reaksi asam–basa melibatkan transfer proton (ion H+) dari satu zat ke zat lainnya. Proses transfer proton ini selalu melibatkan asam sebagai pemberi/donor proton dan basa sebagai penerima/akseptor proton. Jadi, menurut definisi asam basa Brønsted–Lowry,

- Asam adalah donor proton. - Basa adalah akseptor proton.

Contoh :

HCl(aq) + H2O(l) → Cl−(aq) + H3O+(aq)

Jika ditinjau dengan teori Brønsted–Lowry, pada reaksi ionisasi HCl ketika dilarutkan dalam air, HCl berperan sebagai asam dan H2O sebagai basa. HCl

berubah menjadi ion Cl− setelah memberikan proton (H+) kepada H

2O. H2O

menerima proton dengan menggunakan sepasang elektron bebas pada atom O untuk berikatan dengan H+ sehingga terbentuk ion hidronium (H

3O+).

Sedangkan pada reaksi ionisasi NH3 ketika dilarutkan dalam air, NH3 berperan sebagai basa dan H2O sebagai asam.

NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH (aq)

NH3 menerima proton (H+) dari H2O dengan menggunakan sepasang elektron

bebas pada atom N untuk berikatan dengan H+ sehingga terbentuk ion ammonium (NH4+). H2O berubah menjadi ion OH− setelah memberikan proton (H+) kepada NH3.

(12)

Dari kedua contoh tersebut terlihat bahwa (1) asam Brønsted–Lowry harus mempunyai atom hidrogen yang dapat terlepas sebagai ion H+; dan (2) basa Brønsted–Lowry harus mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat berikatan dengan ion H+.

Kelebihan definisi oleh Brønsted–Lowry dibanding definisi oleh Arrhenius adalah dapat menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa dalam fase gas, padat, cair, larutan dengan pelarut selain air, ataupun campuran heterogen. Sebagai contoh, reaksi antara gas NH3 (basa) dan gas HCl (asam) membentuk asap NH4Cl.

NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s)

Beberapa zat dapat bertindak sebagai asam, namun juga dapat sebagai basa pada reaksi yang lain, misalnya H2O, HCO3−, dan H2PO4−. Zat demikian disebut amfiprotik. Suatu zat amfiprotik (misalnya H2O) akan bertindak sebagai asam bila direaksikan dengan zat yang lebih basa darinya (misalnya NH3) dan bertindak sebagai basa bila direaksikan dengan zat yang lebih asam darinya (misalnya HCl).

3. Teori Asam Basa Lewis

Pada tahun 1932, G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa yang lebih luas dibanding kedua teori sebelumnya dengan menekankan pada pasangan elektron yang berkaitan dengan struktur dan ikatan. Menurut definisi asam basa Lewis,

(13)

- asam adalah akseptor pasangan elektron. - basa adalah donor pasangan elektron.

Berdasarkan definisi Lewis, asam yang berperan sebagai spesi penerima pasangan elektron tidak hanya H+. Senyawa yang memiliki orbital kosong pada kulit valensi seperti BF3 juga dapat berperan sebagai asam. Sebagai contoh, reaksi antara BF3 dan NH3 merupakan reaksi asam–basa, di mana BF3 sebagai asam Lewis dan NH3 sebagai basa Lewis. NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduanya.

Kelebihan definisi asam basa Lewis adalah dapat menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa lain dalam fase padat, gas, dan medium pelarut selain air yang tidak melibatkan transfer proton. Misalnya, reaksi-reaksi antara oksida asam (misalnya CO2 dan SO2) dengan oksida basa (misalnya MgO dan CaO), reaksi-reaksi pembentukan ion kompleks seperti [Fe(CN)6]3−, [Al(H2O)6]3+, dan [Cu(NH3)4]2+, dan sebagian reaksi dalam kimia organik.

(14)

Contoh Soal dan Pembahasan

Tentukan manakah asam dan basa dalam reaksi asam–basa berikut dengan memberikan alasan yang didasarkan pada teori asam basa Arrhenius, Brønsted– Lowry, atau Lewis.

1. HCN(aq) + H2O(l) ⇌ CN−(aq) + H3O+(aq) 2. Ni2+

(aq) + 4CN−(aq) ⇌ [Ni(CN)4]2−(aq)

Pembahasan:

1. - Berdasarkan teori asam basa Arrhenius, HCN adalah asam Arrhenius sebagaimana HCN akan melepaskan ion H+ jika dilarutkan dalam air.

- Berdasarkan teori Brønsted–Lowry, HCN adalah asam Brønsted–Lowry karena mendonorkan proton (H+) sehingga menjadi ion CN− sedangkan H2O adalah basa Brønsted–Lowry karena menerima proton sehingga membentuk ion H3O+.

- Berdasarkan teori Lewis, H2O adalah basa Lewis karena mendonorkan pasangan elektron kepada ion H+ yang berasal dari molekul HCN membentuk ion H3O+ sedangkan H+ dari HCN adalah asam Lewis karena menerima pasangan elektron dari atom O pada H2O.

2. Teori Arrhenius dan teori Brønsted–Lowry tidak dapat menjelaskan reaksi ini. Berdasarkan teori Lewis, CN− adalah basa Lewis karena mendonorkan pasangan elektron kepada ion Ni2+ sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi

sedangkan Ni2+ adalah asam Lewis karena menerima pasangan elektron dari CN−.

(15)

2. PENILAIAN

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI I BAKAM TAHUN PELAJARAN : 2020/2021

KELAS/SEMESTER : XI / GENAP MATA PELAJARAN : KIMIA

MATERI/SUBMATERI : ASAM DAN BASA/ PERKEMBANGAN KONSEP ASAM DAN BASA

NO WAKTU NAMA KEJADIAN /PERILAKU

BUTIR SIKAP POS/

NEG TINDAK LANJUT SKOR Bekerja Sama Disiplin Peduli Lingk Tanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8

Rubrik Penilain Sikap:

Bekerjasama

1 = mau menang sendiri

2 = mau bekerjasama tapi pasif

3 = mau bekerjasama tapi mengatur orang lain

4 = mau bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain

Disiplin

1 = belum mampu menjalankan aturan 2 = kurang mampu menjalankan aturan

3 = mampu menjalankan aturan dengan pengarahan 4 = mampu menjalankan aturan dengan kesadaran sendiri

(16)

Peduli Lingkungan

1 = belum/atau tidak empati dengan teman dan lingkungan 2 = kadang empati dengan lingkungan dan teman

3 = sering empati dengan lingkungan dan teman 4 = selalu empati dengan lingkungan dan teman

Tanggungjawab

1 = Tidak pernah bertanggungjawab dalam bersikap dan bertindak terhadap guru dan teman

2 = kadang-kadang bertanggungjawab dalam bersikap dan bertindak terhadap guru dan tema

3 = sering bertanggungjawab dalam bersikap dan bertindak terhadap guru dan teman

4 = selalu bertanggungjawab dalam bersikap dan bertindak terhadap guru dan Teman

Rentang Jumlah Skor. Predikat:

A : 16-12 B : 12-8 C : 8-4 D : 4

(17)

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI I BAKAM TAHUN PELAJARAN : 2020/2021

KELAS/SEMESTER : XI / GENAP MATA PELAJARAN : KIMIA

MATERI/SUBMATERI : ASAM DAN BASA/ PERKEMBANGAN KONSEP ASAM DAN BASA

RUMUSAN SOAL

1. Pernyataan dibawah ini yang tidak benar berkaitan dengan teori asam basa Arrhenius adalah…….

A. Arrhenius mengatakan bahwa pembawa sifat asam dalam larutan adalah H+

B. Dapat menjelaskan tentang valensi asam dan basa C. Dapat menjelaskan sifat amfoter suatu senyawa

D. Adanya ion OH- yang dilepaskan ketika senyawa terion di dalam air menunjukkan bahwa senyawa tersebut bersifat basa

E. Pelarutnya hanya terbatas pada air saja

2. Perhatikan daftar senyawa asam di bawah ini! (1) HF

(2) HCN (3) H2SO4

(4) H3PO4

(5) CH3COOH

Diantara senyawa-senyawa diatas yang termasuk kedalam kelompok senyawa asam poliprotik adalah……

A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 4 dan 5 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4

3. Mg(OH)2 dan Al(OH)3 merupakan senyawa basa karena melepaskan ion OH-

di dalam air. Valensi basa masing-masing senyawa tersebut berturut-turut adalah………

A. 2 dan 3 B. 1 dan 3 C. 3 dan 2

(18)

D. 1 dan 1 E. 2 dan 2

4. NH3 merupakan senyawa basa, tetapi teori asam basa Arrhenius tidak dapat

menjelaskan sifat basa NH3. Hal ini disebabkan karena salah satu kelemahan

teori ini yaitu…..

A. NH3 tidak larut dalam air

B. NH3 dapat bersifat asam maupun basa C. NH3 tidak mengandung ion OH-

D. Saat dilarutkan ke dalam air tidak terjadi donor proton oleh NH3 E. NH3 tidak dapat mengion di dalam air

5. Senyawa basa menurut Bronsted - Lowry adalah…… A. Senyawa yang berasa pahit dan licin

B. Adanya pelepasan ion OH- ketika senyawa terionisasi

C. Senyawa yang menerima donor pasangan elektron dari senyawa lain D. Senyawa yang bertindak sebagai akseptor proton

E. Senyawa yang memberikan ion H+ kepada senyawa lain

6. Perhatikan reaksi dibawah ini NH3 + H2O ⇔ NH4+ + OH-

Pada reaksi diatas spesi yang bersifat asam adalah….. A. NH3

B. H2O

C. NH4+

D. OH

-E. H2O dan NH4+

7. Berdasarkan reaksi H2CO3(aq) + H2O(aq) ⇔ H3O+(aq) +HCO3-, pernyataan di bawah ini yang benar adalah…..

A. Reaksi diatas yang bertindak sebagai donor proton adalah H2O B. H3O+ terbentuk ketika H2O memberikan protonnya ke H2CO3 C. H2O dan HCO3^- merupakan pasangan asam basa konjugasi D. H3O+ bersifat basa

E. HCO3- merupakan basa konjugasi dari beri H2CO3

8. Perhatikan persamaan reaksi berikut ! H2O + SO3 → H2SO4

Berdasarkan teori lewis, sifat H2O yang tepat dalam reaksi tersebut beserta penjelasannya yaitu …

(19)

A. Basalewis karena menerima proton B. Asam lewis karena mendonorkan proton

C. Basa lewis karena menerima pasangan electron bebas D. Asam lewis karena menerima pasangan electron bebas E. Basa lewis karena mendonorkan pasangan electron bebas

9. Diketahui beberapa pernyataan dibawah ini.

(1) Sifat asam basa senyawa tidak bisa dijelaskan jika pelarut nya diganti selain air

(2) Dapat menjelaskan adanya asam basa poliprotik

(3) Menjelaskan sifat senyawa yang bisa bertindak sebagai asam maupun basa

(4) Dapat menjelaskan sifat asam basa senyawa yang tidak melibatkan transfer proton

(5) Dapat menjelaskan sifat asam basa pada reaksi reaksi reversibel

Pernyataan yang benar tentang kelebihan teori asam basa Bronsted-Lowry ditunjukkan oleh nomor……

A. 2 dan 3 B. 3 dan 5 C. 1 dan 3 D. 2 dan 4 E. 4 dan 5

10. Perhatikan reaksi berikut ini! (1) HF + H2O → F- + H3O+

(2) NH3+ H2O → NH4+ + OH

-(3) C6H5COOH + H2O → C6H5COO- + H3O+

(4) RNH2+ H2O → RNH3 + OH

-Air merupakan salah satu zat yang bersifat amfoter, yang artinya dapat bertindak sebagai asam maupun basa. Berdasarkan teori Bronstead-Lowry, air yang bertindak sebagai basa ditunjukkan oleh reaksi nomor …

A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 1 dan 4

(20)

KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN NO JAWABAN SKOR 1 C 10 2 E 10 3 A 10 4 C 10 5 D 10 6 E 10 7 E 10 8 E 10 9 B 10 10 B 10 TOTAL SKOR 100

(21)

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI I BAKAM TAHUN PELAJARAN : 2020/2021

KELAS/SEMESTER : XI / GENAP MATA PELAJARAN : KIMIA

MATERI/SUBMATERI : ASAM DAN BASA/ PERKEMBANGAN KONSEP ASAM DAN BASA

Rubrik Penilaian Keterampilan Peserta Didik dalam Diskusi Per Kelompok

No Nama Peserta Didik Aspek Penilaian Total Skor Mengumpulkan data Mengolah data Mengkomunikasikan hasil diskusi Penarikan Kesimpulan Pedoman Penilaian :

Aspek Penilaian Kriteria Penskoran Mengumpulkan

data

2 = Jika mengumpulkan data dari sumber selain buku paket

1 = Jika mengumpulkan data hanya dari buku paket 0 = Jika tidak mengumpulkan data

Mengolah data 2 = Jika mengolah data yang diperoleh dari berbagai sumber

1 = Jika mengolah data yang diperoleh dari buku paket 0 = Jika tidak mengolah data/menulis seperti pada sumber yang didapat

(22)

Mengkomunikasikan hasil diskusi

2 = Jika mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan baik dan runut

1 = Jika mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan baik tapi tidak runut

0 = jika mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya kurang baik dan tidak runut

Penarikan Kesimpulan

2 = Jika penarikan kesimpulan tepat

1 = Jika penarikan kesimpulan kurang tepat 0 = Jika penarikan kesimpulan tidak tepat

Penilaian :

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri I Bakam,

Eflina, M.Pd

NIP. 19760302 200003 2 003

Bangka, Mei 2021 Guru Mata Pelajaran,

Rezki Anggita Raksi, S.Si NIP. 19860526 201101 2 006

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi diharapkan siswa

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta

Melalui model pembelajaran discovey learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik

TUJUAN PEMBELAJARAN : Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,

Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa dapat

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, melakukan penyelidikan sederhana dan proaktif dalam mengolah

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, melakukan penyelidikan sederhana dan proaktif dalam