• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Kumpulan Abstrak 1

st

ICMMME & SNTTM-XIV

Badan Kerja Sama-Teknik Mesin Indonesia

Universitas Lambung Mangkurat

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan petunjuk-Nya

sehingga Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin ke-XIV

dan

1

st

International Conference

on Material, Manufacturing, and Mechanical Engineering

dapat terlaksana dengan baik.

Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan tahunan BKSTM Indonesia, yang kali ini Program

Studi Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat mendapat kepercayaan sebagai tuan

rumah penyelenggara.

Dari terlaksananya seminar ini, diharapkan adanya kerjasama yang baik antar Program Studi

Teknik Mesin seluruh Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dalam rangka menghadapi

Asean Economic Community 2015

.

Pada kesempatan ini Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada BKSTM

Indonesia, Pimpinan Universitas dan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat,

keynote speaker

, tim

reviewer

, sponsor, pemakalah, serta segenap panitia yang telah

berpartisipasi atas terselenggaranya acara ini.

Tidak lupa Kami selaku panitia pelaksana memohon maaf seandainya dalam

penyelenggaraan acara ini ada kekurangan dan ketidaksempurnaan.

Akhir kata Kami ucapkan selamat berseminar, semoga kegiatan kita ini bermanfaat bagi kita

semua.

Banjarmasin, September 2015

(5)

Kumpulan Abstrak 1

st

ICMMME & SNTTM-XIV

Badan Kerja Sama-Teknik Mesin Indonesia

Universitas Lambung Mangkurat

v

International Editorial Review Board

S. Basavarajappa, University BDT College of Engineering. India Nourredine Boubekry, University of North Texas, USA

Mohamed Bououdina, University of Bahrain College of Science, Bahrain Juan C. Campos Rubio, Federal University of Minas Gelais. Brazil

Kevin Chou. The University of Alabama. USA

Mohammaci A. Chowdhury, Dhaka University of Engineering and Technology. Bangladesh José Maria Cime, University of Coimbra, Portugal

António Completo, University of Aveiro, Portugal

Leonardo R. da Silva, Federal Center for Technological Education, Brazil Teresa M. G. P. Duarte, University of Porto, Portugal

Jorge Ferreira. University of Aveiro. Portugal

Leandro Freitas, Petrôleo Brasileiro SA — PETROBRAS. Brazil V. N. Gaitoride, B,V.B College of Engineering & Technology. India

Lidia Gurau. Transilvania University of Brasov, Romania Maki K. Habib, The American University in Cairo, Egypt

Zhengyi Jiang, University of Wollongong, Australia Sihai Jiao. Research Institute Baosteel. China

Ma-Eva Jiménez-Ballesta, Technical University of Cartagena, Spain Martin Jun. University of Victoria. Canada

S. R. Kamik, B.V.B College of Engineering & Technology. India N. Muthu Krishnan, Sri Venkateswara College of Engineering. India

Harmesh Kumar. Panjab University. India Aitzol Lamikiz. University of the Basque Country. Spain

Yajie Lei. George Washington University, USA Shuting Lei. Kansas State University,USA AlUno Loureiro. University of Coimbra. Portugal Alakesh Manna, Punjab Engineering College, India

Angelos P Markopoulos, National Technical University of Athens, Greece Louis Montebello, STMicroelectronics. Malta

Rui A. S. Moreira, University of Aveiro, Portugal Fusaomi Nagata, Tokyo University of Science, Japan

Arup Kumar Nandi. Central Mechanical Engineering Research Institute. India Alfonso H. W. Ngan, University of Hong Kong, China

Meng Ni. The Hong Kong Polytechnic University, China K. Palanikumar. Sri Sairam Institute of Technology, India Risto Poykio, Environmental Manager of Kemi City. Finland

Hal Oirig. Siemens Wind Power AIS. Denmark Fabrizio Quadrini, University of Rome ‘Tor Vergata. Italy

Ramon Quiza, University of Matanzas. Cuba

Manish Roy. Defence Metallurgical Research Laboratory. India Prasanta Sahoo. Jadavpur University. India

Loredana Santo, University of Rome Tor Vergata, Italy M. A. Shah. King Abdul Aziz University, Saudi Arabia

(6)

Kumpulan Abstrak 1

st

ICMMME & SNTTM-XIV

Badan Kerja Sama-Teknik Mesin Indonesia

Universitas Lambung Mangkurat

vi

Reviewers

Prof. Dr. Ing. Harwin Saptoadi (TM. UGM)

Prof. Dr. Yatna Yuwana Martawirya (TM. ITB)

Prof. Dr. Jamasri (TM. UGM)

Prof. Dr. Sulistijono (TM. ITS)

Prof. Dr. Komang Bagiasna (TM. ITB)

Prof. Dr. Ing. Mulyani Bur (TM. UNAND)

Prof. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng. (TM. UI)

Prof. Dr. Fathurrazie Shadiq (UNLAM)

Dr. Jamari (UNDIP)

Dr. Ir. Syahril Taufiq, MSc.Eng. (UNLAM)

(7)

Kumpulan Abstrak 1

st

ICMMME & SNTTM-XIV

Badan Kerja Sama-Teknik Mesin Indonesia

Universitas Lambung Mangkurat

vii

Steering Committee

Advisor

Yulian Firmana Arifin

Chairman

Syahril Taufik

Vice chairman

Akhmad Syarief

Apip Amrullah

M. Rizali

Secretary

M. Jaya Winata, Samsul Rahman, Aries Aditya Kurniawan,

Yuliana Isnani

Organizing committee

Lukman Alibi, Diaurrahman, M. Aulia Rahman,

Bagus Saputro, Raizal Rais, Syauqi Rahmat Firdaus, Rahmat Ilmi,

Irraz Epiondra Fathan, Falentino Ari K, M. Jurni, Fatah Hidayatullah, Moch. Saifudin,

Maidi, Fajar Perdana Putra, Trisna Aditya,

Fakhdillah Bustomi, Akh. Maulana Gumai, Edy Saputro, Jumalik,

Rizky Arya S., M. Fajar Ridwan, Rian

Wahyudi, A’yan

Sabita,

(8)

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

xxvii

COVER ... i

KATA PENGANTAR ... ii

SAMBUTAN REKTOR ... iii

SAMBUTAN DEKAN ... iv

REVIEWER ... v

PANITIA ... vii

JADWAL ACARA ... viii

DAFTAR ISI ... xxvii KEYNOTE SPEAKER ... xlix

BIDANG KONVERSI ENERGI

NO JUDUL KODE

1 Genset dengan bahan bakar co-gasifikasi downdraft kulit kopi dan batubara KE 01

2 Unjuk Kerja Pengering Surya Tipe Rak Pada Pengeringan Kerupuk Kulit Mentah KE 02

3 Analisis Unjuk Kerja Sistem Turbin Gas Mikro Bioenergi Proto X-3 Berbahan Bakar LPG KE 04

4 Optimasi periode data berdasarkan time constant pada pengujian unjuk kerja termal kolektor

surya pelat datar KE 06

5 Pengembangan Model Matematika Kinetika Reaksi Torefaksi Sampah KE 07

6 PENGGUNAAN GAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERMESIN INJEKSI KE 10

7 STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN GAS-SOLID DAN PEMBAKARAN PADA TANGENTIALLY

FIRED PULVERIZED-COAL BURNER DENGAN VARIASI SUDUT TILTING KE 11

8 Pemanfaatan Panas Buang Kondenser pada Pengering Beku Vakum KE 12

9 Sistem Pendingin Adsorpsi dengan Single Bed Adsorber KE 13

10 Penerapan Evaporative Cooling Untuk Peningkatan Kinerja Mesin Pengkondisian Udara Tipe

Terpisah (AC Split) KE 14

11 Penggunaan Thermal Energy Storage sebagai Penyejuk Udara Ruangan dan Pemanas Air pada

Residential Air Conditioning Hibrida KE 15

12 Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius KE 17

13 PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KARAKTERISITIK ALIRAN DUA FASE GAS DAN AIR KE 22

14 Karakteristik Pembentukan Cincin Vorteks pada Jet Sintetik akibat Perubahan Frekwensi Eksitasi

pada Aktuator Ber-cavity Kerucut KE 23

15 KAJI TEORITIK KONSUMSI GAS LPG SEBAGAI SUMBER PANAS PADA PETERNAKAN AYAM BROILER

TIPE KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE) KE 24

16 STUDI AWAL GASIFIKASI SERBUK KAYU PADA OPEN TOP STRATIFIED DOWNDRAFT GASIFIER KE 25

17 Prototipe Sistem Pengering Cengkeh Dengan Energi Surya KE 26

18 Drag Reduction in Flow Separation Using Plasma Actuator in Cylinder Models KE 28

19 PENGARUH VARIASI NORMALITAS AKTIVATOR PADA AKTIVASI NaOH-FISIK ADSORBEN FLY ASH

(9)

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

xxviii

20 PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN AWAL TIPE STRAIGHT PADA MINYAK KELAPA TERHADAP

SUDUT SEMPROT NOSEL KE 30

21 Analisis Beban Thermal Rancangan Mesin Es Puter Dengan Kompresor ½ PK Untuk Skala Industri

Rumah Tangga KE 32

22 Rancang Bangun Kondenser pada Pengering Beku Vakum KE 34

23 ANALISIS PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR DENGAN PELAT KOLEKTOR BENTUK-V KE 35

24 Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang untuk Pengering Bunga Kamboja KE 37

25 Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric Reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap

Gejala Kavitasi KE 38

26 Karakterisasi Pembentukan Deposit pada Ruang Bakar Mesin Diesel Dengan Metode Tetesan Pada

Pelat Panas KE 40

27 Pengujian Performa Sistem Pendingin Absorpsi dengan Energi Panas Matahari di Universitas

Indonesia Depok KE 41

28 Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas Campuran Air dan Minyak Nabati untuk aplikasi

sebagai refigeran sekunder KE 42

29 PENGGUNAAN SOLAR COLLECTOR SEBAGAI PEMANAS AWAL DAN PIPA KONDENSAT SEBAGAI HEAT

RECORVERY PADA BASIN SOLAR STILL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KE 43

30 Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar KE 44

31 Karakteristik Api Premiks Biogas pada Counterflow Burner KE 45

32 Theoretical Study of Forced Convective Heat Transfer in a Hexagonally Configured

Seven-Vertical-Rod Bundle in Zirconia-Water Nanofluid KE 47

33 KAJI EKSPERIMENTAL ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT MENGGUNAKAN ENERGI SURYA UNTUK

MEmproduksi GARAM Dan AIR TAWAR KE 48

34

ANALISIS KARATERISTIK PEMBAKARAN BRIKET ARANG LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT dengan VARIASI BAHAN PEREKAT (BINDER) KANJI dan TAR MENGGUNAKAN METODE THERMOGRAVIMETRI ANALYSIS (TGA)

KE 50

35 PENINGKATAN HASIL EKSTRAKSI MINYAK NILAM DENGAN METODE HYDRO-STEAM MICROWAVE

DISTILLATION KE 51

36 PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN SUDUT TURBULATOR TERHADAP LAJU PERPINDAHAN PANAS

PADA ALAT PENUKAR KALOR ALIRAN BERLAWANAN (COUNTER FLOW HEAT EXCHANGER) KE 52

37 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik KE 53

38 EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE KE 54

39 Penentuan Sub-sub Pola Aliran StratifiedAir-Udara pada Pipa Horisontal MenggunakanPengukuran

Tekanan KE 56

40 Distribusi Temperatur Pada Microwave menggunakan Metode CFD KE 57

(10)

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

Analisis Performa Modul

Solar Cell

Dengan Penambahan

Reflector

Cermin Datar

Made Sucipta

1,a*

,

Faizal Ahmad

2,b

dan Ketut Astawa

3,c

1,2,3Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran,

Badung – Bali (80362)

am.sucipta@gmail.com, bfaizalahmad1025@gmail.com, cawatsa@yahoo.com

Abstrak

Photovoltaic adalah salah satu metode pengkonversi energi matahari menjadi energi listrik dengan

menggunakan material semikonduktor. Sistem photovoltaic ini menggunakan solar cell yang dapat

menghasilkan energi listrik secara langsung dari matahari. Untuk memaksimalkan energi listrik

yang diperoleh dari modul solar cell, salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah dengan

menambah luas permukaan tangkap sinar matahari pada sisi bidang modul solar cell dengan

pemanfaatan cermin datar yang berfungsi sebagai reflector sinar matahari. Pada penelitian ini,

reflector tersebut dipasang mengelilingi seluruh bidang modul solar cell dengan kemiringan

tertentu. Sedangkan luasan cermin datar yang digunakan sebagai reflector divariasikan dengan

mengatur panjang cermin datar tersebut pada beberapa variasi panjang tertentu. Pada pengujiannya,

modul solar cell tersebut diletakkan dengan menggunakan kemiringan tertentu yang besarnya

mengikuti arah timur ke barat pergerakan matahari. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa semakin

luas reflector akan menghasilkan daya listrik yang semakin besar, demikian pula dengan efisiensi

yang dihasilkan. Akan tetapi, menarik untuk dicermati bahwa peningkatan tersebut tidak linier yang

menunjukkan ada batas tertentu dimana pengaruh penambahan luas reflector akan menjadi tidak

signifikan lagi terhadap performa modul solar cell tersebut.

Kata kunci : photovoltaic, solar cell, reflector, performa

Pendahuluan

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, maka kebutuhan energi listrik penduduk terus juga meningkat. Peningkatan kebutuhan ini akan memerlukan sumber energi yang lebih banyak, padahal persediaan bahan bakar fosil sudah semakin menipis. Hal ini membuat banyak usaha yang telah dan sedang dilakukan untuk pencarian sumber-sumber energi alternatif yang sering disebut sebagai sumber energi baru dan terbarukan.

Energi surya merupakan salah satu sumber energi potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik yaitu sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada dua macam teknologi yang dapat diterapkan, yaitu teknologi energi surya

termal dan photovoltaic.

Energi surya photovoltaic adalah sebuah

alat semikonduktor penghantar aliran listrik yang dapat menyerap energi panas matahari untuk menyuplai energi listrik.

Saat ini efisiensi penggunaan modul solar

cell yang didapat masih relatif rendah.

Penerimaan radiasi matahari pada modul

solar cell dapat mempengaruhi hasil keluaran

daya listrik [1]. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensinya tersebut adalah dengan menambah luasan permukaan tangkap

sinar matahari pada sisi bidang modul solar

cell dengan pemanfaatan cermin datar sebagai

reflector.

Dasar Teori

Rancangan umum solar cell adalah

merupakan hamparan semikonduktor yang

dapat menyerap photon dari sinar matahari

(11)

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

Besarnya arus dan tegangan listrik yang

dihasilkan oleh modul solar cell tergantung

jumlah modul yang di susun secara seri atau paralel.

Secara umum pembangkit listrik tenaga

surya (solar electric system) terdiri dari lima

bagian, yaitu modul solar cell, rechargeable

batteries, control unit, distribution dan beban

listrik [2].

Solar cell atau sering disebut sel surya

bekerja melalui suatu mekanisme yang

dikenal dengan nama efek photovoltaic untuk

merubah energi surya menjadi energi listrik.

Pada solar cell terdapat sambungan antara

dua lapisan tipis dari bahan semikonduktor yang masing-masing diketahui sebagai semikonduktor jenis p (positif) dan n (negatif) [3].

Hingga saat ini terdapat beberapa jenis

modul solar cell yang berhasil dikembangkan

oleh para peneliti untuk mendapatkan modul yang memiliki efisiensi yang tinggi, murah dan mudah dalam pembuatannya, yaitu

diantaranya adalah polikristal (

poly-crystalline), monokristal (mono-crystalline)

dan amorphous silicon [4]. Dari ketiga jenis

diatas, salah satu modul solar cell yang

digunakan pada penelitian ini adalah jenis monokristal.

Prinsip kerja modul solar cell monokristal

adalah berdasarkan konsep semikonduktor

p-n junction. Pada sel surya terdapat junction

antara dua lapisan tipis yang terbuat dari bahan semikonduktor yang masing-masing merupakan semikonduktor tipe-n sebagai elektron (muatan negatif), dan semikonduktor

tipe-p sebagai hole (muatan positif). Junction

akan membentuk medan listrik sehingga

elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh

material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka elektron bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p dan membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Ketika cahaya matahari

mengenai susunan p-n junction ini maka akan

mampu mendorong elektron bergerak menuju

kontak negatif yang dimanfaatkan sebagai

listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju

kontak positif menunggu elektron datang [5].

Besarnya energi yang mampu diserap oleh

modul solar cell tersebut adalah perkalian

antara intensitas radiasi matahari yang diterima dengan luas permukaan timpa, secara matematika dapat ditulis:

E = It . A (1)

dimana:

E = Energi [W]

It = Intensitas radiasi matahari [W/m2]

A = Luas modul [m2]

Sedangkan untuk besarnya daya sesaat yaitu perkalian antara tegangan dan arus yang

dihasilkan oleh sel photovoltaic, dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Pp = V . I (2)

dimana:

Pp = Daya [W] V = Tegangan [V] I = Arus [A]

Efisiensi keluaran maksimum didefinisikan

sebagai prosentase keluaran daya optimum

terhadap energi cahaya yang digunakan, yang dapat ditulis sebagai :

sesaat =

  x 100% (3)

dimana :

= Efesiensi [%] (4)

Metode

Pada penelitian ini telah diuji dua modul

solar cell, dimana satu modul diuji setelah

diberi reflector dan modul yang lainnya diuji

tanpa reflector, sebagai pembanding, yang

skemanya dapat dilihat pada Gambar 1. Cermin kaca datar telah digunakan pada

penelitian ini sebagai reflector. Penelitian

dilakukan di Laboratorium Energi Surya Universitas Udayana di Denpasar. Waktu pengujian ditentukan mulai pukul 08.00 s/d 16. 00 Wita. Skema alat uji selama penelitian ditunjukkan pada Gambar 2.

Modul solar cell yang digunakan pada

penelitian ini adalah solar cell model Sp 75

(Siemens) dengan beberapa spesifikasi teknis

seperti electrical rating pada 1kW/m2,

suhu cell 25°C, panjang modul 120cm, lebar

53cm, maximum power rating 75W, minimum

power rating 70W, Arus 4.4A, voltage rated

17V, short circuit current 4.8A dan open

(12)

v m m D p m j m H p p r m Gambar 1 Gambar de

Gambar 3 V

Pada aw variasi sudu dinding refl dari panel modul solar

sebesar 65o

memariasika sebesar r1=

Definisi Ө

pada Gamb

modul solar

jam untuk m matahari yan

Hasil dan P

Penjelasa penelitian u penambahan

receiver se

modul solar

cavity receiv

1 Rancangan tenaga

2 Skema ala engan dan tan

Variasi sudut

wal pengujian ut reflector, ( flector dan p

solar cell.

r cell diuji o

. Kemudian an panjang =20cm, r2= dan r dapat bar 3. Sela

r cell diatur

mendapatkan ng tegak luru

Pembahasan

an pada g untuk modu

n reflector

edangkan

r cell tanpa

ver

P

n pembangki surya

at uji PLTS d

npa reflector

t dan panjang

n adalah m

(Ө), yaitu su

permukaan Pada pen pada sudut n dilanjutka g reflector, =40cm dan t diilustrasik ama penguj kemiringan n posisi tim us permukaa

n

gambar-gam

ul solar ce

ditulis deng sebagai pe reflector di

roceeding Sem it listrik dengan r g reflector menentukan udut antara horizontal nelitian ini

t reflector

an dengan r, yaitu r3=60cm. kan seperti ian posisi nnya setiap mpaan sinar an modul. mbar hasil

ell dengan

gan cavity

embanding tulis tanpa minar Nasiona Da menun reflec tegang denga pada menun denga r2=40 Gam Gam Gam

al Tahunan Te

ari semua p njukkan ba

tor akan

gan yang

an tanpa refle

Gambar 4 njukkan aru an variasi p 0cm dan r=60

mbar 4 Arus l panjang

mbar 5 Arus l panjang

mbar 6 Arus l panjang

eknik Mesin X Banjarmasin

anjang refle

ahwa denga menghasilk lebih besa

ector. Sepert

sampai den us listrik y

panjang refl

0cm secara b

listrik yang d

reflector r1=

listrik yang d

reflector r2=

listrik yang d

reflector r3=

XIV (SNTTM n, 7-8 Oktober

ector yang

an penamb kan arus ar dibandin

ti dapat kita ngan Gamb yang dihas

flector r1=2

(13)

r b m r h v p D p D r t 4 k t m y y m p h Arus list dicapai pa r3=60cm besarnya in

928W/m2.

dihasilkan p dan r1=20c dan 4,81A matahari ma 966W.

Demikian dihasilkan m sama, yaitu lebih besar dibandingka

reflector. T

diperoleh te hampir sama variasi panj pada Gamb Dari Gamba

panjang refl

listrik yang Demikian r2=40cm d tegangan l sebesar 19,8 lihat pada G

Seperti y 4 sampai kecenderung tegangan lis mengikuti b yang diterim sudah jelas intensitas ra satunya sum yang diuji. Pada saa maka arus dihasilkan j pula sebalik intensitas diperoleh ke arus dan teg

oleh modul s

Dari has daya listrik hasil yang l dengan pen dengan mod ini jelas d

trik yang di ada panjan yaitu sebe ntensitas rad Sedangkan pada panjan m masing-m yaitu pad asing-masing

n pula untuk menunjukkan tegangan l

modul solar

an dengan m Tegangan lis

ernyata men a yaitu sekit

ang reflecto

bar 7 sampa ar 7 dapat k

lector r3=60

dihasilkan pula untuk an r1=20cm listrik yang 8V dan 19,7 Gambar 8 dan yang dapat k

dengan gan perubah

strik yang esarnya inte ma oleh mod

s disebabk adiasi matah mber energi

at intensitas s dan teg juga cende knya dengan

radiasi ma ecenderunga gangan listr

solar cell ya

sil perhitung k yang dih

lebih besar p

nembahan re

dul solar ce

dapat ditunj

P

ihasilkan pa

ng reflector

esar 6,18A diasi mataha arus list

ng reflector

masing sebe da intensita g sebesar 1

k tegangan li n kecenderu

istrik yang

r cell dengan

modul solar

strik maksim nunjukkan h tar 19,7V un

or, seperti d

ai dengan G kita lihat, bah 0cm besarnya adalah sebe k panjang m diperoleh

g dihasilka 7V. Hal ini n 9.

kita lihat pad Gambar 9 han besarnya dihasilkan s ensitas radias

dul solar ce

kan karena hari merupa pada modul radiasi mata gangan list erung naik, menurunny atahari ma an penurunan ik yang dap ang diuji.

gan diperol hasilkan me pada modul

eflector dib

ll tanpa refl

ukkan bahw

roceeding Sem

aling besar

r sebesar

A dengan ari sebesar

trik yang

r r2=40cm

esar 5,94A as radiasi 005W dan istrik yang ungan yang dihasilkan

n reflector

cell tanpa

mum yang hasil yang ntuk semua itunjukkan Gambar 9. hwa untuk a tegangan sar 19,7V. reflector h besarnya an adalah dapat kita da Gambar 9, bahwa a arus dan setiap jam si matahari

ell. Hal ini

besarnya akan satu-l solar cell

ahari naik, trik yang demikian a besarnya aka akan n besarnya pat dicapai leh bahwa enunjukkan solar cell bandingkan

flector. Hal

wa sesuai

minar Nasiona

denga peneli yang d cell de listrik besar. sampa Gam Gam Gam

al Tahunan Te

an persama itian ini, unt dihasilkan le engan penam k yang diha

Hal ini dap ai dengan Ga

mbar 7 Tegan pada panjan

mbar 8 Tegan pada panjan

mbar 9 Tegan pada panjan

eknik Mesin X Banjarmasin

an yang d tuk arus dan ebih besar un

mbahan refle

asilkan juga pat dilihat p ambar 12.

ngan listrik y ng reflector

ngan listrik y ng reflector

ngan listrik y ng reflector

XIV (SNTTM n, 7-8 Oktober

digunakan n tegangan li

ntuk modul s

ector, maka

(14)

h s

Demikian efisiensi yan

cell tanpa pe

hasil yang

solar cell d

ini dapat ki dengan Gam

Gambar 10 pan

Gambar 11 pan

Gambar 12 pan

n pula untu ng diperoleh

enambahan r

lebih kecil dengan penam

ita lihat pad mbar 15.

Daya listrik njang reflect

Daya listrik njang reflect

Daya listrik njang reflect

P

uk hasil p h bahwa m

reflector me

dibandingk

mbahan refl

da Gambar

k yang dihasi tor r1=20cm

k yang dihasi tor r2=40cm

k yang dihasi tor r3=60cm

roceeding Sem

erhitungan

odul solar

enunjukkan kan modul

flector. Hal

13 sampai

ilkan pada m.

ilkan pada m.

ilkan pada m.

minar Nasiona

Gamb

Gamb

Gamb

Me perhit dihasi adany r1=20 dilihat modu besarn

al Tahunan Te

bar 13 Efisie refle

bar 14 Efisie refle

bar 15 Efisie refle

enarik untu tungan rata ilkan menun ya penamba 0cm sampai t pada Gam l solar cell nya daya li

eknik Mesin X Banjarmasin

ensi dihasilk ector r1=20c

ensi dihasilk ector r2=40c

ensi dihasilk ector r3=60c

uk dicermat a-rata daya njukkan pen

han panjan r3=60cm. A mbar 16, s tanpa penam istrik yang

XIV (SNTTM n, 7-8 Oktober

kan pada panj cm.

kan pada panj cm.

kan pada panj cm.

ti bahwa a listrik ingkatan de

g reflector

Akan tetapi k sebenarnya

mbahan refle

dihasilkan t XIV) r 2015

njang

njang

njang

(15)

m b y b m b p p r t p r stabil, artin menunjukka berfluktuasi fluktuasi be yang diterim demikian m bahwa pena menghasilka besar. Gambar dihasilkan Gambar 17 pada Hasil ser perhitungan

cell, kalau

perhitungan dihasilkan. listrik dan linier, yaitu

reflector da

terjadi pe dibandingka pada penam r1=20cm ditunjukkan nya penguji an rata-rata . Hal ini dap esarnya inten

ma modul masih dapat k

ambahan pa an daya li

r 16 Daya lis n pada varia

Efisiensi rat a variasi pan

rupa juga d rata-rata e u dibandin rata-rata Menarikny efisiensi ya u dengan ari r2=40cm ningkatan an dengan mbahan pa dan r2=40 pada Gamb P ian selama daya yang pat disebabk nsitas radias

solar cell.

kita lihat de

anjang refle

istrik yang

strik rata-rata

si panjang re

ta-rata yang

njang reflecto

diperoleh un efisiensi mo ngkan deng daya list a, peningka ang diperole penambahan m menjadi yang leb hasil yang

anjang refle

0cm, sepe bar 17. roceeding Sem tiga hari dihasilkan kan karena si matahari Meskipun engan jelas

ector akan

g semakin a yang eflector. dihasilkan or. ntuk hasil

odul solar

gan hasil trik yang atan daya eh tidaklah n panjang r3=60cm bih kecil diperoleh

ector dari

erti yang minar Nasiona Kesim Ber modu reflec bahwa modu datar solar De dipero reflec perfor Aru setiap besarn menim Teg hampi panjan dipero panjan listrik pula pada m Refer

[1] A In [2] R P In C [3] R In ht [4] Z

In S [5] R su ht

al Tahunan Te

mpulan

rdasarkan ha

l solar c

tor maka

a dengan p

l solar cell

mampu me

cell yang diu

engan sudu oleh bahwa d

tor akan

rma modul s

us dan tega jam cende nya intensit

mpa modul s

gangan mak ir sama bes

ng reflector

oleh mening

ng reflector

k dan efisien dengan pen

modul solar

rensi

Amalia, 2012 nformation o Roberts, S, Pratical Gu nstalling sm Cambridge, P Roni, 2010, nformation ttp://ronystra Zuma, 2011 nformation taff.umm.ac Ridhodarmaw urya. ttp://ridhoda

eknik Mesin X Banjarmasin

asil penelitia

cell denga

dapat dibu penambahan

l, yang dib

ningkatkan uji.

ut reflector

dengan pena mampu solar cell. angan listrik

erung meng tas radiasi solar cell. ksimum yang

sarnya untuk

r, tetapi ar

gkat dengan

r. Sehingga

nsi yang sem nambahan p

cell yang di

2, Efisiensi m on

http://hfi-1991. Sola

uide to D mall Photo Prentice Hall , Pengertia

awhat.blogsp . Jenis mo

on c.id

wan, 2013, P

Informat armawan.wo

XIV (SNTTM n, 7-8 Oktober

an pada perfo an penamb

uat kesimp

n reflector

uat dari ce performa m

r sebesar

ambahan pan meningka

k yang diper gikuti perub

matahari

g mampu dic k semua va rus listrik n bertamba diperoleh makin menin

panjang refle

iuji. module solar diyjateng.or ar Electricit Designing ovoltaic Sys l

an Sel Su

Referensi

Dokumen terkait

Program Bidang Energi dan Sumber

Hasil uji in vitro menunjukkan persen penghambatan senyawa arilamida-3 sebesar 5% pada konsentrasi 200 µg/mL mengindikasikan bahwa senyawa tersebut mempunyai

Piutang terhadap langganan dalam perkiraan piutang usaha dicatat sebagai tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang merupakan usaha perusahaan yang

Ustadz Asdi wirman juga mengatakan sebelum berdakwah, ustadz selalu mengusahakan untuk memepersiapkan catatan-catatan kecil dan ustadz barusaha untuk membuat poin-poin

Untuk mengembangkan bahan ajar materi koleksi museum Sultan Mahmud Badaruddin II berbasis flip book maker yang valid pada mata pelajaran sejarah kelas X di SMA Negeri

Pada hasil riset yang dilakukan penulis menggunakan metode observasi petugas Customer Service di BMT Al-Hikmah Kantor Pusat Ungaran sudah melaksanakan fungsi,

Bila dikontekstualisasikan dalam kasus hubungan kerja nelayan Pulau Banyak maka status tauke sebagai nelayan kaya yang dianggap penting dalam kehidupan nelayan

Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) harapan pelanggan berada pada kategori sangat penting, (2) perasaan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Kota Denpasar secara total