• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tihingan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kihingan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tihingan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kihingan."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RENCANA KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : TIHINGAN

KECAMATAN : BANJARANGKAN

KABUPATEN : KLUNGKUNG

PROVINSI : BALI

Disusun Oleh :

1. Kadek Sri Wahyuni 1301705003

2. Anak Agung Sagung Dewi Prabasari K. 1301705047 3. Ni Nyoman Satria Mas Agusti 1302305022

4. I Putu Budi Arta Yama 1303005048

5. Ni Kadek Lisnadewi 1303005235

6. I Putu Aix Cendana 1304505096

7. I Gusti Ngurah Gde Widiatmika 1304505101

8. Ni Wayan Sudiarmini 1305315113

9. Ni Made Riska Dwi Cahyati 1306205057 10.Kadek Upawita Candra Pertiwi 1306305061 11.Kadek Yulika Anggreningsih 1306305199

12.I Putu Surya Adi Wiranata 1308405024

13.Ni Luh Cahyaning Sari 1308405054

14.Wayan Arni Widiastuti 1309005068

15.I Gede Arya Megantara 1311305010

16.I Kadek Erik Saputra 1321005022

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Peningkatan Pemahaman Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan Melalui Pendidikan Sejak Dini Untuk Tihingan Inspiratif

2. Lokasi

(Desa/Kec./Kab./Prov) : Desa Tihingan, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung, Provinsi Bali

3. Penanggung Jawab

Nama : I Putu Aix Cendana Jabatan/Pangkat/Golongan: Mahasiswa

Alamat : Br. Piakan, Sibangkaja, Abiansemal, Badung, Bali Telepon : 081999653116

Email : Aixcendana4@gmail.com 4. Lembaga Pengusul : LPPM Universitas Udayana 5. Lembaga/Institusi mitra

Nama Lembaga : Desa Tihingan

Penanggung Jawab : I Nyoman Suartika, SS Jabatan : Kepala Desa Tihingan Alamat dan Telp//Fax : 087861330942

6. DPL yang diusulkan

Nama : Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si.,M.Si. Fakultas : Kelautan dan Perikanan

7. Jumlah Mahasiswa : 16 Orang 8. Biaya yang diusulkan

Jumlah Total Biaya : Rp. 4.500.000

Sumber Dana : Sumbangan mahasiswa dan LPPM 9. Periode Pelaksanaan : 23 Juli – 29 Agustus 2016

Mengetahui, DPL Desa Tihingan

Denpasar, 22 Juli 2016 Mengetahui,

Penanggung Jawab, KORMADES

Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si.,M.Si. NIP. 19800726 200812 1 005

I Putu Aix Cendana NIM. 1304505096 Menyetujui,

Kepala Pusat Pengelola KKN PPM Periode XIII 2016

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya Laporan Rencana Kegiatan KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Periode ke-XIII Universitas Udayana tahun 2016 di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan laporan rencana kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara moral maupun spiritual.

2. Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Desa Tihingan yang telah membimbing dan memberikan saran.

3. Bapak I Nyoman Suartika, SS selaku Kepala Desa Tihingan beserta staf pegawai yang senantiasa menerima kami dengan baik dan memberikan informasi.

4. Seluruh masyarakat Desa Tihingan atas bantuan informasi mengenai permasalahan dan situasi wilayah Desa Tihingan.

5. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan penyelenggaraan kegiatan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai program kerja yang akan dilaksanakan selama satu periode KKN PPM di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Denpasar, 22 Juli 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN ... 1

A. Judul Tema ... 1

B. Lokasi ... 1

C. Bidang Kegiatan KKN PPM ... 1

D. Latar Belakang ... 1

E. Tujuan ... 10

F. Hasil Yang Diharapkan ... 11

G. Ruang Lingkup KKN PPM ... 12

H. Metode KKN PPM UNUD ... 12

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN PPM ... 13

A. Identifikasi Permasalahan ... 13

B. Prioritas Pemilihan Permasalahan ... 14

C. Rencana Program KKN ... 16

D. Deskripsi Rencana Program... 19

(5)
(6)

BAB I

DESKRIPSI KEGIATAN

1.1JUDUL TEMA

“Peningkatan Pemahaman Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan Melalui Pendidikan Sejak Dini Untuk Tihingan Inspiratif”

1.2LOKASI

Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.

1.3BIDANG KEGIATAN KKN PPM 1. Bidang prasarana fisik 2. Bidang peningkatan produksi 3. Bidang sosial budaya

4. Bidang kesehatan masyarakat

1.4LATAR BELAKANG

(7)

dalam perkembangan jaman selanjutnya kata Tihing akhirnya menjadi TIHINGAN.

Desa Tihingan memiliki luas 439 Ha arah barat dari kota Semarapura Ibu Kota Kabupaten Klungkung dengan jarak + 2 Km. Berdasarkan luas wilayah tersebut diatas, maka Desa Tihingan terdiri dari empat (4) Banjar Dinas yaitu:

1. Banjar Dinas Tihingan dengan Banjar Adat kawan dan kangin.

2. Banjar Dinas Pau dengan Banjar Adat Klod, Banjar Adat Kangin, Banjar Adat Kaja dan Banjar Adat Kauh.

3. Banjar Dinas Mungguna dengan Banjar Adat Mungguna.

4. Banjar Dinas Penasan dengan Banjar Adat Penasan Gede dan Banjar Adat Sangging.

Desa Tihingan mempunyai 3 Desa Pekraman yaitu : 1. Desa Pekraman Penasan.

2. Desa Pekraman Tihingan. 3. Desa Pekraman Pau.

Desa Tihingan terdiri dari 9 (sembilan) Banjar Adat: 1. Banjar Adat Penasan Sangging.

2. Banjar Adat Penasan Tengah. 3. Banjar Adat Penasan Mungguna. 4. Banjar Adat Kanginan Tihingan. 5. Banjar Adat Kawan Tihingan. 6. Banjar Adat Kelod Pau. 7. Banjar Adat Kangin Pau. 8. Banjar Adat Kauh Pau. 9. Banjar Adat Kaja Pau.

Dan 1 (satu) Banjar Suka Duka BTN Penasan Permai.

Desa Tihingan juga mempunyai bata-batas wilayah secara administratif sebagai berikut:

sebelah Utara : Desa Aan,

(8)

sebelah Barat : Desa Getakan.

Sedangkan batas-batas wilayah secara geografis sebagai berikut : sebelah Utara : Desa Aan,

sebelah Timur : Sungai Jinah,

sebelah selatan : Banjar Dinas Banda Desa Takmung, sebelah barat : Tukad Bubuh.

Berdasarkan letak, daerah dan klasifikasi desa maka Desa Tihingan merupakan wilayah bukan pantai dan kategori Daerah Pedesaan. Desa Tihingan sendiri memiliki fasilitas pendidikan yang terdiri dari 2 Taman Kanak-kanak (TK), 3 Sekolah Dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Desa Tihingan merupakan salah satu desa yang menjadi sentra pengrajin dan pembuat instrumen gamelan yaitu seni musik tradisional yang berkembang baik di Bali. Hal inilah yang menjadikan Desa Tihingan sebagai salah satu desa tujuan wisata dengan masyarakatnya yang terkenal sebagai pembuat instrumen Gong (gamelan) tersebut. Sebagian besar penduduk desa memang bergelut di dunia seni gamelan ini, dan keahlian mereka tentunya didapat secara turun-temurun dari nenek moyangnya. Gong dari Tihingan ini terkenal akan kualitas bahan dan tentunya kualitas suara gamelan sehingga tak mengherankan jika banyak wisatawan domestik dan internasional yang tertarik mengoleksi gamelan Bali ini. Dan hampir semua sanggar musik dan banjar di Bali membeli gamelan dari Desa Tihingan. Bahkan banyak yang dikirim ke luar negeri untuk aset di beberapa kedutaan RI. Selain membuat Gong, masyarakat di desa ini juga pandai membuat berbagai macam gamelan lainnya seperti Gender, Semara PeTihingan, Kelentangan dan Angklung.

(9)

Namun, terdapat hal penting yang harus diperhatikan untuk dapat meingkatkan kualitas dari hasil produk pertanian dan ternak tersebut, sehingga dapat bersaing di pasaran. Kebersihan kandang ternak, kesuburan tanah pertanian, pengetahuan mengenai penyakit ternak dan hama tanaman tani misalnya. Hal-hal tersebut sangat menentukan kualitas dari hasil tani dan ternak yang nantinya akan didistribusikan ke berbagai pengepul di wilayah Banjarangkan dan diharapkan akan dapat diperluas sampai ke Kabupaten maupun Provinsi. Pengetahuan masyarakat mengenai penyakit, menjaga kesehatan, dan pemebrian vaksin kepada unggal-unggasnya masih rendah sehingga hal ini perlu dilakukan dalam rangka upaya meningkatkan produktvitas terak yang ada di Desa Tihingan.

Dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, tentunya tidak terlepas dari adanya sampah atau limbah yang merupakan masalah penting dan sangat umum terjadi di masyarakat. Di Desa Tihingan sendiri, masalah sampah masih sangat perlu diperhatikan karena selain tidak terjangkaunya desa ini oleh pengangkutan sampah yang dilakukan pihak kebersihan sampah dari pemerintah, tempat sampah yang kurang tersedia juga menjadi faktor terbengkalainya sampah di titik-titik tertentu dan terkadang masyarakat melakukan cara-cara yang dapat membahayakan seperti membakar atau membuang sampah pada perairan seperti selokan dan sungai. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak membakar sampah dan membuang sampah di sungai atau selokan mungkin dapat membantu masalah sampah yang semakin memperihatinkan.

(10)

plastik dan penanggulangan pengurangan penggunaan plastik dengan menggantinya dengan penggunaan Godybag akan dapat bermanfaat untuk kedepannya. Sedangkan untuk sampah organik dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk organik atau dengan membuat lubang biopori yaitu pembuatan lubang yang merupakan solusi teknologi ramah lingkungan untuk mengatasi ketersediaan air tanah dengan memanfaatkan sampah organik melalui lubang kecil dalam tanah.

Sampah juga merupakan sumber penyakit. Sehingga masyarakat diharapkan dengan penuh kesadaran untuk menjaga lingkungan, tidak hanya menjaga lingkungan dari sampah saja tetapi juga menjaga lingkungan dengan memeliharanya agar tetap bersih dan sehat. Menjaga lingkungan juga berarti menjaga infrastriktur yang telah ada, menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih dan indah terutama pada titik-titik rawan seperti WC/MCK yang sering terdapat genangan air yang akan menyebabkan berkembangnya jentik-jentik nyamuk sehingga banyak warga Desa Tihingan terserang penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan, penanggulangan sampah dan pengurangan penggunaan plastik ini diharapkan dapat membuka pikiran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan mengetahui bahaya seta cara penanggulangannya.

Keberadaan air bersih merupakan salah satu hal yang paling dasar dalam memperhatikan kesehatan masyarakat. Pipa instalasi air bersih yang bocor dapat terjadi karena berbagai masalah seperti patah atau pecah tentunya dapat menyebabkan kebocoran, sehingga air menjadi menetes, dan tanpa disadari, membuat konsumsi air yang digunakan menjadi berkurang. Kebutuhan akan air bersih sangat penting bagi manusia, air bersih yang tersedia dapat dimanfaatkan seperti, mencuci, memasak, mandi dan masih banyak lagi kegunaan air itu sendiri. Namun jika adanya kebocoran pada saluran air bersih tentu saja pasokan air bersih untuk masyarakat di Desa Tihingan akan terganggu sehingga perlu adanya perbaikan pada pipa bocor tersebut.

(11)

misalnya dapat dimulai dari kesadaran untuk mencuci tangan dengan benar sebelum makan, pengetahuan mengenai posisi ergonomik, dan hal-hal kecil lainnya yang terkadang disepelekan.

Masyarakat Desa Tihingan terdiri dari berbagai kelompok usia. Namun, yang perlu menjadi perhatian lebih disini adalah pada usia anak-anak dan remaja yang merupakan generasi untuk melanjutkan warisan yang sudah dari turun temurun dijaga. Dengan keberadaan mereka nanti diharapkan dapat mengembangkan budaya yang sudah ada bukan malah melupakannya. Berbicara mengenai perkembangan jaman saat ini, kita dituntut untuk lebih tanggap terhadap peluang yang ada di lingkungan sekitar. Untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada, kita harus dapat menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif untuk dapat bersaing. Salah satu upaya untuk dapat menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif yaitu melalui pelatihan dalam melestarikan budaya setempat, pelatihan pembuatan Gong agar maskod Desa Tihingan ini tetap terjaga, pelatihan bahasa asing untuk mengenalkan budaya yang dimiliki hingga ke mancanegara, dan pelatihan-pelatihan lainnya.

Berdasarkan pada uraian permasalahan di atas, maka kelompok KKN PPM Desa Tihingan mengangkat sebuah judul “Peningkatan Pemahaman Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan Melalui Pendidikan Sejak Dini Untuk Tihingan Inspiratif”. Melalui program kerja yang akan dibentuk berdasarkan pada permasalahan yang sedang terjadi saat ini di desa setempat, diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat desa setempat.

1.5TUJUAN

(12)

1.5.1 Tujuan Umum:

1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

2. Mahasiswa peserta progam KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat.

3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksploratif dan analisis dalam bidang interdisipliner.

1.5.2 Tujuan Khusus Spesifik:

1. Masyarakan Desa Tihingan dapat memperoleh bantuan pikiran dan tenaga dalam melaksanakan program peningkatan kebersihan dan kesehatan masyarakat melalui pemahaman sejak dini.

2. Sumber daya manusia di Desa Tihingan dapat diberdayakan untuk melaksanakan pembaharuan-pembaharuan guna mendukung pembangunan nasional yang dimulai dari diri sendiri, lingkungan, dan selanjutnya menjadi inspirator bagi daerah-daerah lain khususnya dalam hal pendidikan, kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

1.6 HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari KKN PPM di Desa Tihingan adalah:

1. Desa Tihingan mampu menjadi inspirator dalam hal pendidikan, kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

(13)

1.7RUANG LINGKUP KKN PPM Kelompok sasaran

1. Mahasiswa

2. Masyarakat dan Pemerintah Desa Tihingan 3. Perguruan Tinggi

1.8METODE KKN PPM UNUD

1. Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN PPM

Meliputi seluruh rencana program kerja akan dilaksanakan di desa sasaran dan metode pelaksanaan program tersebut.

2. Materi persiapan dan pembekalan KKN PPM

Sebelum turun ke desa, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN PPM, dosen pembimbing lapangan, tenaga ahli sesuai tema KKN dan mitra.

3. Jadwal pelaksanaan kegiatan KKN PPM UNUD

(14)

BAB II

RENCANA KEGIATAN KKN PPM

1.1IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

No Permasalahan Lokasi Sumber (P/M/D) 1 Kurangnya kesadaran masyarakat

perawatan terhadap infrastruktur ucapan selamat datang dan batas desa.

Tihingan

P

2 Diperlukan adanya nomor rumah dan nama gang.

Tihingan

P 3 Kondisi pasar kurang tertata dan

tampak kotor.

Tihingan

P 4 Perbaikan terhadap pipa bocor yang

ada di desa.

Tihingan

P 5 Pemahaman peternak dalam

pengendalian penyakit pada hewan ternaknya masih kurang.

Tihingan

P

6 Dibutuhkan pembinaan terhadap lansia sebagai upaya untuk menjaga kesehatan lansia di Desa Tihingan.

Tihingan

P

7 Tidak terdapat tempat untuk

pembuangan sampah sementara dan TPA bagi masyarakat.

Tihingan

P

8 Dibutuhkan pengetahuan

pemanfaatan sampah dengan cara pembuatan lubang biopori.

Tihingan

P

9 Belum adaya upaya untuk menagani bahaya sampah plastik dan cara pengurangan penggunaan

Tihingan

(15)

plastik.

10 Kurangnya pengetahuan mengenai posisi ergonomik untuk anak-anak di desa.

Tihingan

P

11 Rendahnya kesadaran pola hidup sehat melalui mencuci tangan sebelum makan dan gosok gigi sebelum tidur.

Tihingan

P

12 Banyaknya masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya (di saluran air, dibakar).

Tihingan

P

13 Diperlukan penanggulangan DBD dengan menjaga lingkugan sekitar dan melakukan 3M (menutup, menguras, dan mengubur barag bekas)

Tihingan

P

*Keterangan: P = Perangkat Desa, M = Masyarakat, D = Dinas Instansi Vertikal/Stakeholder

1.2PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN

No Permasalahan Alasan Pemilihan

1 Perbaikan terhadap pipa bocor yang ada di desa.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan untuk dijadikan program KKN PPM.

Penyelesaian masalah tersebut akan sangat membantu desa untuk mengelola sumber mata air.

2 Dibutuhkan pengetahuan pemanfaatan sampah dengan cara pembuatan lubang biopori.

(16)

organik yang bisa dijadikan sebagai biopori. Pembuatan lubang biopori merupakan solusi teknologi ramah lingkungan untuk mengatasi ketersediaan air tanah selain itu juga bisa sebagai penghasil kompos dan pengurangan penumpukan sampah.

3 Peningkatan pemahaman peternak dalam

pengendalian penyakit pada hewan ternaknya.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan sebagai program KKN PPM, karena masyarakat yang memiliki ternak unggas di desa Tihingan kurang memahami tentang bahaya penyakit yang menyerang ternak khususnya unggas yang berakibat menurunnya produktivitas. Pengenalan bahaya dari penyakit-penyakit unggas ini dapat menambah pengetahuan masyarakat betapa pentingnya mencegah timbulnya penyakit dalam peternakan melalui manajemen pemeliharaan yang baik.

4 Dibutuhkan peningkatan kreativitas anak dalam bidang seni kerajinan.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan untuk dijadikan program KKN PPM.

Peningkatan kreativitas anak dengan memberikan pelatihan keterampilan barang bekas akan membuka jiwa kreatif dan inovatif serta menumbuhkan jiwa berwirausaha. 5 Masyarakat kurang

memperhatikan

lingkungan yang bersih dan sehat.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Hal ini

(17)

masyarakat di Desa Tihingan.

Serta kurangnya kesadaran akan melakukan hidup sehat yang seharusnya dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti mencuci tangan sebelum makan dan menggosok gigi sebelum tidur. 6 Diperlukan

penanggulangan DBD dengan menjaga lingkugan sekitar dan melakukan 3M (menutup, menguras, dan mengubur barag bekas)

Berdasarkan analisis KUWAT yang telah dilakukan, penyelesaian masalah dari permasalahan ini memungkinkan untuk

dilakukan dan mendapat dukungan dari Kepala Desa serta dapat bermanfaat dalam

memberikan pengetahuan kepada masyarakat penyebab dan mencegah terjadinya penyakit DBD.

1.3RENCANA PROGRAM KKN PPM 1.3.1 PROGRAM POKOK TEMA No No.

Sektor

Nama Program Bahan Volume Sumber Dana 1 15.1.4.09 Perbaikan saluran

pipa PVC.

Pipa baru, sambungan pipa PVC, lem pipa, amplas, gergaji pipa, selotip pipa, keran pipa, kunci pipa.

16 orang Mahasiswa

(18)

Lubang Resapan Biopori.

3 02.3.2.08 Menjaga Kesehatan Ternak Ayam Untuk Meningkatkan Produktivitas Melalui Vaksinasi. Laptop, LCD, Microphone, snack.

16 orang Mahasiswa

4 11.1.1.01 Pemberian pelajaran tambahan di SD dalam rangka menghilangkan ketakutan pada mata pelajaran

matematika dan bahasa asing.

Buku pelajaran, buku tulis dan alat-alat tulis lainya, spidol.

16 orang Mahasiswa

5 11.1.1.02 Pemberian pelajaran keterampilan seni prakarya guna meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan jiwa wirausaha muda. Koran bekas, botol plastik bekas, lem, gunting, cutter, tanaman hias.

16 orang Mahasiswa

6 13.1.1.55 Pembinaan mengenai posisi duduk yang benar untuk kesehatan tulang melalui pengenalan posisi ergonomik. LCD, proyektor, laptop, poster, leaflet, snack.

16 orang Mahasiswa

(19)

pentingnya hidup bersih dan sehat melalui sosialisasi kesadaran memcuci tangan sebelum makan dan gosok gigi sebelum tidur.

laptop, poster, leaflet, snack, sabun cuci tangan, tisu.

Pengenalan 3M (menutup, menguras, dan mengubur barag bekas) dalam upaya mencegah DBD yang semakin meresahkan.

Poster, Leaflet, Abate, snack.

16 orang Mahasiswa

1.3.2 PROGRAM POKOK NON TEMA

No Nama Program Sumber Dana

1 Program pendampingan keluarga Mahasiswa

1.3.3 PROGRAM BANTU TEMA

No Nama Program Sumber Dana

1 Penataan lingkungan Kantor Desa serta perbaikan dan perawatan sarana WC/MCK di Kantor Kepala Desa.

Mahasiswa

2 Perawatan terhadap sarana dan infrastruktur ucapan selamat datang dan batas desa.

Mahasiswa

3 Membatu kegiatan Posyandu Mahasiswa

4 Membantu kesiapan pelaksanaan lomba UKS di TK desa setempat.

(20)

1.3.4 PROGRAM BANTU NON TEMA

No Nama Program Sumber Dana

1 Gotong royong Mahasiswa

2 Ngayah Mahasiswa

3 Membantu dan ikut berpartisipasi persiapan HUT RI

Mahasiswa

1.4DESKRIPSI RENCANA PROGRAM 1.4.1 PROGRAM POKOK TEMA 2.4.1.1 BIDANG PRASARANA FISIK

- Judul Kegiatan

“Perbaikan saluran pipa PVC.”

- Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang paling penting dalam suatu kehidupan. Kebutuhan akan air bersih sangat penting bagi manusia, air bersih yang tersedia dapat dimanfaatkan seperti, minum, mencuci, memasak, mandi dan masih banyak lagi kegunaan air itu sendiri. Keberadaan air bersih terkadang sangat sulit terpebuhi di beberapa wilayah. Di desa Tihingan sendiri, keberadaan air bersih sudah cukup baik dan lancar. Namun belakangan ini terdapat masalah yang sangat serius terhadap keberadaan air bersih di desa Tihingan, yaitu kebocoran pada saluran air bersih yang tentu saja akan membuat pasokan air bersih untuk masyarakat terganggu.

Pipa instalasi air bersih yang bocor karena berbagai masalah seperti patah atau pecah tentunya dapat menyebabkan kebocoran, sehingga air menjadi menetes, dan tanpa disadari, membuat konsumsi air yang digunakan menjadi berkurang. Penyebab pipa instalasi air bersih yang bocor pun beragam, mulai dari pipa pecah atau karena sambungan yang sudah tidak rapat.

(21)

membantu desa untuk mengelola sumber mata air, sehingga diharapkan dengan terlaksananya program ini masyarakat desa Tihingan tidak merasa cemas akan kekurangan air bersih meski dalam kondisi apapun dan diharapkan pula kepada masyarakat desa Tihingan khususnya untuk menajaga saluran instalasi air bersih ini dengan baik sehingga dapat digunakan oleh seluruh warga desa Tihingan untuk semua kebutuhan sehari-hari.

Tabel 1. Rencana program perbaikan saluran pipa PVC.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Pengujian kualitas air 2x2 jam 4 orang 4 jam 3 Koordinasi penyusunan

program kerja

1x2 jam 16 orang 2 jam

4 Penentuan konsep acara 1x2 jam 16 orang 2 jam 5 Persiapan Administrasi

surat-surat dan permohonan izin program perbaikan saluran pipa PVC

1x1 jam 3 orang 1 jam

6 Persiapan bahan-bahan kegiatan perbaikan pipa

1x2 jam 16 orang 2 jam

7 Penentuan Job desk 1x1 jam 15 orang 1 jam 8 Perancangan desain dan

AD/ART BUMDes

1x2 jam 3 orang 2 jam

9 Kalkulasi Untung Rugi 1x1 jam 5 orang 1 jam

10 Eksekusi 3x2 jam 16 orang 6 jam

11 Dokumentasi 3x1 jam 2 orang 3 jam

12 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

(22)

2.4.1.2BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI 1. Kegiatan I

- Judul Kegiatan

“Sosialisasi mengenai Bahaya Penyakit yang dapat Menurunkan Produktivitas Unggas.”

- Latar Belakang

Dalam usaha peternakan, ternak merupakan alat produksi yang diharapkan dapat memberikan produksi yang tinggi agar keuntungan yang dihasilkan dapat optimal. Untuk dapat menghasilkan produk berupa daging, bulu, susu dan lain sebagainya ternak sebagai alat produksi harus dikombinasikan dengan lingkungan sebagai faktor produksi lainnya. Lingkungan dalam hal ini bukan saja area dimana ternak tersebut tetapi segala sesuatu yang mempengaruhi ternak tersebut termasuk pakan, sarana, penyakit, dan manajemen pengelolaan.

Salah satu ternak yang sangat penting peranannya dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani adalah unggas dalam hal ini ternak ayam. Pada ternak unggas, penyakit merupakan faktor yang harus mendapatkan perhatian serius. Unggas yang sakit maka produktivitasnya menjadi menurun bahkan dapat menyebabkan kematian serentak yang tentunya sangat merugikan.

Ternak dikatakan sehat apabila dalam tubuhnya terdapat keadaan seimbang atau harmonis baik dengan lingkungan internalnya maupun lingkungan eksternalnya. Setiap gangguan terhadap fungsi tubuh yang normal dapat dikatakan sebagai penyakit. Untuk dapat mempertahankan kesehatan ayam, peternak harus terus menerus menjaga kondisi tubuh ayam dan segala hal yang dapat mengganggu kesehatan ternak dijaga agar tidak masuk dan berkembang dalam peternakan.

(23)

adalah penyakit akibat masuknya mikroorganisme maupun parasit dalam tubuh unggas. Bakteri merupakan salah satu penyebab penyakit infeksius pada unggas, kejadian penyakit ini dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: faktor inang (ternak/unggas), faktor patogen (bakteri) dan faktor lingkungan. Dampak infeksi bakteri akan merusak organ tubuh yang akan mengakibatkan gangguan fisiologis seperti demam, naiknya frekuensi respirasi, naiknya pulsus, tremor dan lain-lain. Kondisi ini mengakibatkan ternak menjadi tidak nyaman dan biasanya akan diikuti dengan penurunan nafsu makan. Penurunan nafsu makan menyebabkan asupan nutrisi untuk kebutuhan hidup dan produksi yang tentunya berdampak pada produktivitasnya. Infeksi agen penyakit pada organ tubuh unggas akan mengakibatkan produktivitasnya turun, dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, penurunan produksi dan daya tetas telur, biaya produksi menjadi meningkat, produk asal unggas yang tercemar, bahkan kematian.

Banyak peternak yang belum menyadari bahwa manajemen penyakit adalah hal yang paling penting bukan dengan mencari obat atau vaksin yang tepat setelah ayam sakit. Apabila unggas terserang penyakit merupakan peringatan adanya kegagalan dalam menerapkan manajemen pemeliharaan. Oleh karena itu sangat penting untuk mencegah timbulnya atau berkembangnya penyakit dalam peternakan melalui manajemen pengendalian penyakit, baik mencegah masuknya bakteri atau penyakit dari luar, maupun pengelolaan kandang yang baik sehingga agen penyakit tidak berkembang dengan baik.

(24)

Tujuan yang diharapkan dari program sosialisasi bahaya penyakit yang dapat menurunkan produktivitas unggas adalah :

- Untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat di desa Tihingan tentang bahaya dari penyakit-penyakit yang menyerang unggas sehingga berdampak pada penurunan produktivitas yang dapat merugikan ekonomi masyarakat.

- Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak penyakit pada unggas tersebut diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan, pencegahan serta pengendalian penyakit dengan melakukan manajemen pemeliharaan yang baik sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit, meningkatkan produktivitas ternak serta mengurangi kerugian ekonomi.

Tabel 2. Rencana program sosialisasi mengenai bahaya penyakit yang dapat menurunkan produktivitas unggas.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4 Persiapan Administrasi

surat-surat dan permohonan izin sosialisasi mengenai bahaya penyakit yang dapat

menurunkan produktivitas unggas.

1x1 jam 3 orang 1 jam

5 Persiapan bahan dan alat-alat sosialisasi

1x1 jam 16 orang 1 jam

(25)

sosialisasi Minggu IV

7 Sosialisasi 1x2 jam 16 orang 2 jam

8 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

9 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

Total 11 jam

2. Kegiatan II - Judul Kegiatan

“Sosialisasi mengenai pemanfaatan sampah organic dengan pembuatan

lubang resapan biopori.”

- Latar Belakang

Pemanfaatan sumber daya alam yang berupa tanah dan air sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional, harus dilaksanakan sebaik-baiknya berdasarkan azas kelestarian, keserasian dan azas pemanfaatan yang optimal, yang dapat memberikan manfaat ekonomi, ekologi dan sosial secara seimbang.

Penggunaan pemanfaatan tanah dan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi dan melampaui kemampuan daya dukungnya, akan menyebabkan terjadinya lahan kritis. Disamping itu perilaku masyarakat yang belum mendukung pelestarian tanah dan lingkungan menyebabkan terjadinya bencana alam banjir pada musim penghujan.

Untuk menghindari hal tersebut di atas perlu dilakukan upaya pelestarian lahan kritis, dan pengembangan fungsi biopori terus ditingkatkan dan disempurnakan. Biopori pada lahan kritis dimaksudkan untuk memulihkan kesuburan tanah, melindungi tata air, dan kelestarian daya dukung lingkungan.

(26)

dalam pengelolaan LRB adalah berupa pengaturan keseimbangan pada lingkungan yang kurang daerah peresapannya.

Dari aspek perencanaan ditempuh melalui penyempurnaan pembuatan biopori di lingkungan sekitar masyarakat. Di aspek inilah diharapkan akan dapat menjadi acuan pelaksanaan pembuatan biopori oleh semua kalangan masyarakat. Biopori secara umum, dapat mengurangi resiko bahaya banjir di daerah yang kurang lahan peresapan air. Tidak hanya sebagai pencegah banjir, penerapan biopori yang secara rutin akan menghasilkan pupuk kompos yang sangat bermanfaat.

Pembuatan lubang biopori merupakan solusi teknologi ramah lingkungan untuk mengatasi ketersediaan air tanah dengan memanfaatkan sampah organik melalui lubang kecil dalam tanah. Air dan sampah adalah dua hal yang tidak akan lepas dari kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Setiap manusia setiap hari menghasilkan sampah dari aktifitas hidupnya. Terkadang sampah menjadi sumber masalah pencemaran lingkungan, padahal sampah mempunyai potensi besar dalam menyelamatkan lingkungan, jika diperlakukan secara arif dan bijaksana. Sementara air, sangat penting bagi makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup akan mati. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan air dan sampah untuk melangsungkan kehidupan.

(27)

- Penyampaian informasi atau materi mengenai bagaimana manfaat sampah organic dengan pembuatan lubang resapan biopori.

Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang dalam pelaksanaan sosialisasi mengenai pemaanfatan sampah organic dengan pembuatan lubang resapan biopori.

Tabel 3. Rencana program sosialisasi mengenai pemanfaatan sampah organic dengan pembuatan lubang resapan biopori.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4 Persiapan Administrasi

surat-surat dan permohonan izin sosialisasi mengenai bahaya penyakit yang dapat

menurunkan produktivitas unggas.

1x1 jam 3 orang 1 jam

5 Persiapan bahan dan alat-alat sosialisasi

1x1 jam 16 orang 1 jam

6 Penentuan Job desk pada sosialisasi

2x1 jam 16 orang 2 jam

Minggu IV

7 Sosialisasi 1x2 jam 16 orang 2 jam

8 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

9 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

(28)

2.4.1.3BIDANG SOSIAL BUDAYA 1. Kegiatan I

- Judul Kegiatan

“Pemberian pelajaran tambahan di SD dalam rangka menghilangkan

ketakutan pada mata pelajaran matematika dan bahasa asing.”

- Latar Belakang Kegiatan

Desa Tihingan merupakan salah satu desa yang sebagian besar penduduknya banyak bekerja dalam pembuatan Gong yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun interlokal untuk berkunjung ke desa ini. Oleh sebsb itu, masyarakat sebaiknya mengerti bahasa mereka untuk dapat memberikan penyambutan dan pelayanan yang baik kepada calon pembeli tersebut. Dilihat dari segi kebutuhan, pengenalan Bahasa Asing khususnya Bahasa Inggris sejak dini sangatlah penting, terutama pada anak-anak usia sekolah dasar sangat penting agar nantinya mereka mampu bersaing di sektor teknologi serta membantu mereka dalam menghadapi globalisasi. Dengan mengenalkan Bahasa Asing sederhana, nantinya siswa diharapkan mampu membuat kalimat-kalimat sederhana yang berkaitan dengan kehidupan dan aktivitas mereka sehari-hari.

Matematika adalah ilmu pengetahuan paling dasar yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari semua orang. Pengenalan matematika serta aplikasinya pada siswa diharapkan dapat memberikan pelajaran bahwa matematika itu sangatlah penting agar lebih mudah memahami ilmu lainnya serta belajar matematika dapat membuat siswa menjadi berpikir lebih logis, efektif, dan efisien. Ilmu matematika sudah diperoleh siswa-siswi sejak mereka kelas I, atau mungkin TK, dan bahkan sebelum TK.

(29)

menghadapi dunia yang semakin mengglobalisasi dan pelajaran Matematika merupakan hal yang paling medasar dari pelajaran-pelajaran yang juga nanti akan diterima dalam jenjang tinggi. Karena kedua pelajaran tersebut sangatlah penting, maka statement bahwa bahasa inggris dan Matematika itu susah dan menakutkan harus dihilangkan. Dengan demikian, Bahasa Inggris dan Matematika sangat penting untuk dipelajari dengan hal-hal menarik atau dapat dipelajari dengan alat ajar yang menarik bahkan diimplementasikan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dasar Bahasa Inggris dan Matematika melalui hal-hal menarik dengan pemberian materi tambahan selain yang diberikan oleh guru di sekolah.

Tabel 4. Rencana program pemberian pelajaran tambahan di SD dalam rangka menghilangkan ketakutan pada mata pelajara matematika dan bahasa asing.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4 Persiapan Administrasi

surat-surat dan permohonan izin peminjaman tempat dan pemberian pelajaran tambahan kepada siswa/siswi.

3x1 jam 3 orang 3 jam

5 Penjelasan dan pembagian

tugas 2x2 jam 16 orang 4 jam

6 Persiapan bahan dan alat-alat

pembelajaran. 1x2 jam 16 orang 2 jam

(30)

sosialisasi Minggu II

8 Pembelajaran 6x1 jam 16 orang 6 jam

9 Dokumentasi 6x20 mnt 2 orang 2 jam

10 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu III

11 Pembelajaran 6x1 jam 16 orang 6 jam

12 Dokumentasi 6x20 mnt 2 orang 2 jam

13 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu IV

14 Pembelajaran 6x1 jam 16 orang 6 jam

15 Dokumentasi 6x20 mnt 2 orang 2 jam

16 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

Total 40 jam

2. Kegiatan II - Judul Kegiatan

“Pemberian pelajaran keterampilan seni prakarya guna meningkatkan

kreativitas dan menumbuhkan jiwa wirausaha muda.”

- Latar Belakang Kegiatan

(31)

Kegiatan ini nantinya akan diadakan di dalam kelas SD bersangkutan. Diharapkan dengan adanya program pengajaran keterampilan seni prakarya ini, siswa dapat menciptakan suatu karya yang tidak hanya indah, namun dapat memanfaatkan barang bekas yang memiliki harga jual sehingga menghasilkan pendapatan dan dapat membuka peluang usaha baru.

Tabel 5. Rencana program pemberian pelajaran keterampilan seni prakarya guna meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan jiwa wirausaha muda.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4 Persiapan Administrasi

surat-surat dan permohonan izin peminjaman tempat dan pemberian pelajaran keterampilan kepada siswa/siswi.

3x1 jam 3 orang 3 jam

5 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x1 jam 16 orang 1 jam

6 Persiapan bahan dan alat-alat

pembelajaran. 1x2 jam 16 orang 2 jam

7 Penentuan job desk pada

sosialisasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

8 Pelatihan keterampilan 1x2 jam 16 orang 2 jam

9 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

[image:31.595.116.511.288.754.2]
(32)

Minggu II

11 Pelatihan keterampilan 1x2 jam 16 orang 2 jam

12 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

13 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu III

14 Pelatihan keterampilan 1x2 jam 16 orang 2 jam

15 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

16 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu IV

17 Pelatihan keterampilan 1x2 jam 16 orang 2 jam

18 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

19 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

Total 26 am

2.4.1.4BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT 1. Kegiatan I

- Judul Kegiatan

“Pembinaan mengenai posisi duduk yang benar untuk kesehatan tulang

melalui pengenalan posisi ergonomik.”

- Latar Belakang Kegiatan

(33)

cara mencuci tangan yang baim dan benar, cara duduk yang benar, cara membara tas dan mengangkat barang yang benar. Oleh sebab itu penting dilaksanakannya sosisalisasi tentang tata cara menjaga postur tubuh yang benar serta sosialisasi tentang cara hidup bersih dan sehat, yang bisa diberikan sedini mungkin kepada anak-anak SD.

Penyuluhan terkait posisi ergonomis sejak dini meliputi tentang cara duduk yang benar, cara membawa barang yang benar, dan bagaimana cara membawa tas yang benar. Bentuk kegitan yang akan dilakukan dalam Penyuluhan Posisi Ergonomis Sejak Dini ini adalah sebagai berikut: - Penyampaian Informasi atau Materi Mengenai bagaimana menerapkan

posisi ergonomis

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling utama karena bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pentingnya menjaga postur tubuh sejak dini untuk menjaga postur tubuh sehat serta mencegah terjadinya penyakit yang berhubungan dengan perilaku yang salah. - Demonstrasi Cara duduk, cara membawa barang serta cara membawa

tas yang baik dan benar.

Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang pemahaman peserta didik khususnya anak SD mengenai pola hidup sehat dan posisi tubuh yang ergonomis sejak dini untuk mengurangi angka kejadian penyakit yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang bagaimana posisi ergonomis itu sendiri.

Tabel 6. Rencana program pembinaan mengenai posisi duduk yang benar untuk kesehatan tulang melalui pengenalan posisi ergonomik.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

[image:33.595.113.512.620.750.2]
(34)

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4 Persiapan Administrasi

surat-surat dan permohonan izin penyuluhan posisi ergonomis di SD

1x1 jam 3 orang 1 jam

5 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x1 jam 16 orang 1 jam

6 Persiapan bahan dan alat-alat

penyuluhan 4x1 jam 16 orang 4 jam

7 Penentuan job desk pada

sosialisasi 2x1 jam 16 orang 2 jam

Minggu II

8 Penyuluhan 1x1 jam 16 orang 1 jam

9 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

10 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

Total 14 jam

2. Kegiatan II - Judul Kegiatan

“Pembinaan pentingnya hidup bersih dan sehat melalui sosialisasi kesadaran memcuci tangan sebelum makan dan gosok gigi sebelum tidur.”

- Latar Belakang

Penyuluhan terkait tentang tatacara mencuci tangan yang benar dan pentingnya perhatian terhadap sampah. Bentuk kegitan yang akan dilakukan dalam Penyuluhan PHBS Sejak Dini ini adalah sebagai berikut: - Penyampaian Informasi atau Materi Mengenai bagaimana cara

mencuci tangan yang benar dan perlunya perhatian siswa terhadap sampah.

(35)

bai dan benar serta pentingnya perhatian anak-anak terhadap sampai di lingkungannya.

- Demonstrasi cara mencuci tangan yang baik dan benar.

[image:35.595.114.511.347.757.2]

Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang pemahaman peserta didik khususnya anak SD mengenai pola hidup sehat sejak dini untuk mengurangi angka kejadian penyakit yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Tabel 7. Rencana program pembinaan pentingnya hidup bersih dan sehat melalui sosialisasi kesadaran memcuci tangan sebelum makan dan gosok gigi sebelum tidur.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4 Persiapan Administrasi

surat-surat dan permohonan izin penyuluhan PHBS di SD

1x1 jam 3 orang 1 jam

5 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x1 jam 16 orang 1 jam

6 Persiapan bahan dan alat-alat

penyuluhan 1x1 jam 16 orang 1 jam

7 Penentuan job desk pada

sosialisasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

Minggu III

8 Penyuluhan 1x1 jam 16 orang 1 jam

(36)

10 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

Total 10 jam

3. Kegiatan III - Judul Kegiatan

Pengenalan 3M (menutup, menguras, dan mengubur barang bekas)

dalam upaya mencegah DBD yang semakin meresahkan.

- Latar Belakang

Kesehatan merupakan modal utama dalam kita beraktifitas, salah satu hal utama yang dapat mempengaruhi kesahatan adalah lingkungan sekitar. Pada saat ini banyak sekali warga yang kurang memiliki pengetahuan tentang apa itu penyakit demam berdarah, yang pada saat ini penyebaran penyakit tersebut tidak hanya mampu disebarkan oleh gigitan nyamuk saja, melainkan juga dapat disebarkan oleh virus, sehingga, lingkungan yang sehat pun juga tidak dapat menjamin warga untuk tidak terjangkit penyakit demam berdarah tersebut. Oleh sebab itu sosialisasi tentang penyakit demam berdarah dan pencegahannya sangat penting diberikan kepada warga desa, khususnya Desa Tihingan yang warganya juga banyak yang terserang penyakit ini.

Tabel 8. Rencana program pengenalan 3M (menutup, menguras, dan mengubur barag bekas) dalam upaya mencegah DBD yang semakin meresahkan.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4 Persiapan Administrasi

[image:36.595.116.511.563.755.2]
(37)

penyuluhan pengenalan dan upaya mencegah DBD yang semakin meresahkan. 5 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x1 jam 16 orang 1 jam

6 Persiapan bahan dan alat-alat

penyuluhan 1x1 jam 16 orang 1 jam

7 Penentuan job desk pada

sosialisasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

Minggu II

8 Penyuluhan 1x1 jam 16 orang 1 jam

9 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

10 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

Total 10 jam

2.4.2 PROGRAM POKOK NON TEMA - Judul Kegiatan

Program Pendampingan Keluarga”

- Latar Belakang Kegiatan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.

(38)

melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Adapun sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalan.

2.4.3 PROGRAM BANTU TEMA 1. Kegiatan I

- Judul Kegiatan

“Perbaikan dan perawatan sarana WC/MCK dan kurangnya perawatan lingkungan Kantor Perbekel desa Tihingan.”

- Latar Belakang Kegiatan

Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari

kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu

kesehatan dan pencegahan. Kebersihan lingkungan adalah menciptakan

lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit

seperti demam berdarah, muntaber, ISPA dan lainnya. Hal ini dapat

dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih, indah dan

nyaman.

Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah

usaha manusia agar lingkungan tetep sehat terawat secara kontinyu. Bila

kebersihan tetap dijaga bukan hanya kesehatan yang akan terjamin,

keindahan yang diperlukan mata untuk merileksikan diri dari kepenatan

aktivitas dapat dilunasi dengan lingkungan yang bersih, nyaman dan

indah.

(39)

Kurangnya perawatan WC atau MCK serta kuranganya pembersihan dan penataan halaman belakang di kantor perbekel desa Tihingan merupakan persamalahan yang perlu untuk diselesaikan. Gambar kegiatan program ini yaitu bersama-sama dengan seluruh anggota KKN gotong royong untuk membersihkan dan merawat sarana yang terdapat pada WC di kantor perbekel desa Tihingan serta menyabut rumput dan memindahkan beberapa tanaman yang terdapat dihalaman kantor perbekel desa Tihingan. Hasil dari kegiatan ini yaitu WC/MCK dan halaman kantor perbekel desa Tihingan yang bersih dan rapi.

Tujuan yang diharapkan dari program perbaikan sarana MCK/WC serta perawatan lingkungan di kantor perbekel desa Tihingan yaitu:

- Menciptakan sarana MCK/WC yang bersih.

- Menciptakan lingkungan kantor kantor perbekel desa Tihingan yang lebih bersih, sehat dan tertata dengan rapi.

Tabel 9. Rencana program perbaikan dan perawatan sarana WC/MCK dan kurangnya perawatan lingkungan Kantor Perbekel desa Tihingan

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4 Persiapan Administrasi

surat-surat dan permohonan izin perbaikan dan perawatan sarana WC/MCK dan lingkungan Kantor Perbekel

1x1 jam 3 orang 1 jam

5 Penjelasan dan pembagian

[image:39.595.120.510.453.752.2]
(40)

6 Persiapan bahan dan alat-alat

pembersihan 1x1 jam 16 orang 1 jam

7 Pembersihan 3x1 jam 16 orang 3 jam

8 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

9 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu II

10 Pembersihan 3x1 jam 16 orang 3 jam

11 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

12 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu III

13 Pembersihan 3x1 jam 16 orang 3 jam

14 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

15 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu IV

16 Pembersihan 3x1 jam 16 orang 3 jam

17 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

18 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu V

19 Pembersihan 1x1 jam 16 orang 1 jam

20 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

21 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

(41)

2. Kegiatan II - Judul Kegiatan

“Perawatan terhadap infrasuktur ucapan selamat datang di Tihingan dan

batas desa.”

- Latar Belakang Kegiatan

Infrastruk berupa ucapan selamat datang di Desa Banyuning merupakan infrastruktur yang sangat penting. Infrastuktur ini sangat penting karena berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa telah memasuki daerah Desa Tihingan. Infrastuktur berupa ucapan selamat datang yang terdapat di Desa Tihingan saat ini sangat kurang pemeliharannya sehingga pengguna tidak dapat membaca dengan jelas ucapan selamat datang di Desa Tihingan. Ucapan selamat datang di Desa Tihingan yang nampak tidak terawat membuat hampir tidak ada yang memperhatikan ketika melintasi ucapan selamat datang di Desa Tihingan.

Pembatas setiap dusun atau banjar yang ada di Desa Tihingan juga sangat memperihatinkan karena nama dan kejelasan tulisan dan tata letak pembatas setiap dusun sudah kusam karena termakan oleh cuaca dan waktu.

Tujuan yang diharapkan dari program “Perawatan terhadap infrasuktur ucapan selmat datang di Desa Tihingan dan pembatas setiap dusun atau banjar yang terdapat di Desa Tihingan adalah memperindah dan memperjelas ucapan selamat datang di Desa Tihingan dan pembatas setiap dusun atau banjar yang terdapat di Desa Tihingan sehingga nampak jelas jika dilihat oleh masyarat yang keluar masuk Desa Tihingan.

Tabel 10. Rencana program perawatan terhadap infrasuktur ucapan selamat datang di Tihingan dan batas desa.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

[image:41.595.114.509.662.749.2]
(42)

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penentuan konsep acara 1x1 jam 16 orang 1 jam 4

Persiapan Administrasi surat-surat dan permohonan izin perbaikan dan perawatan terhadap infrasuktur ucapan selamat datang.

1 x 1 jam 3 orang 1 jam

5 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x1 jam 16 orang 1 jam

6 Persiapan bahan dan alat-alat

perawatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

7 Perawatan 1x2 jam 16 orang 2 jam

8 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

9 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

Total 10 jam

3. Kegiatan III - Judul Kegiatan

“Membatu kegiatan Posyandu.”

- Latar Belakang

(43)

ekonomi menengah ke atas sehingga mampu pergi ke dokter spesialis untuk memeriksakan kandungan ataupun anak mereka. Jika posyandu sudah berjalan dengan baik maka itu dapat menunjang kesehatan ibu ataupun anak.

Kegiatan program bantu non tema ini merupakan program bantu yang ditujukan pada warga Desa Tuhingan khususnya pada Ibu dan Anak yang diselenggarakan oleh puskesmas dalam kegiatan posyandu yang biasanya rutin dilakukan setiap bulannya, baik itu ditujukan pada ibu ataupun anak-anak, beberapa kegiatan yang biasa dilakukan dalam posyandu ini seperti KB, vaksin pada anak, dan pemeriksaan ataupun pemberian vitamin pada ibu hamil, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan ibu dan anak.

[image:43.595.115.512.497.754.2]

Disini para mahasiswa KKN hanya bertugas untuk membantu kegiatan posyandu tersebut, untuk dapat mempercepat kerja ataupun memperlancar kegitan ini. Karena kegiatan ini tidak dipegang oleh para mahasiswa kkn. Sehingga waktu dan tempat kegiatan ikut menyesuaikan dengan jadwal dari pihak puskesmas.

Tabel 11. Rencana program membantu kegiatan posyandu.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Persiapan Administrasi surat-surat dan permohonan izin membantu kegiatan posyandu

1 x 1 jam 3 orang 1 jam

4 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x1 jam 16 orang 1 jam

(44)

kegiatan Minggu II

7 Posyandu 1x2 jam 16 orang 2 jam

8 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

9 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu III

10 Posyandu 2x2 jam 16 orang 4 jam

11 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

12 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu IV

13 Posyandu 1x2 jam 16 orang 2 jam

14 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

15 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

Total 20 am

4. Kegiatan IV - Judul Kegiatan

“Membantu kesiapan pelaksanaan lomba UKS di TK desa setempat.”

- Latar Belakang Kegiatan

(45)

gigi yang benar sebelum tidur, dan hal-hal kecil lainnya. Pengajaran hidup sehat harus dimulai dari usia dini atau jika dilihat dari tingkat sekolah, hal ine perlu segera disosialisasikan dari tingkat TK.

Peran orang tua, guru dan pemerintah sangat diperlukan walaupun masalah ini terlihat sangat dasar. Orang tua dapat menjadi contoh di rumah, guru dapat mengajarkan bagaimana cara yang baik dan benar dalam melaksanakan hal-hal tersebut, sedangkan pemerintah dapat memabantu dan mendorong perilaku menjaga kebersihan misalnya dengan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah disingkat UKS. UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. Dalam pengertian lain, UKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek.

Dilihat dari manfaat adanya UKS tersebut, pemerintah menggiatkan hal ini dengan melaksanakan kegiatan lomba UKS yang saat ini sudah mulai dilaksanaakan dari tingkat TK. Dan TK Tihingan merupakan salah satu TK yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang sangat bermanfaat untuk menumbuhkan rasa cinta yang dimulai dari diri sendiri dengan menjaga dan melaksanakan pola hidup sehat. Untuk itu, hal ini perlu kita lakukan secara bersama-sama dalam mendukung pelaksanaan pola hidup sehat pada anak-anak.

Tabel 12. Rencana program membantu kesiapan pelaksanaan lomba UKS di TK desa setempat.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

[image:45.595.111.512.684.747.2]
(46)

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam 2 Koordinasi penyusunan

program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Persiapan bahan dan alat-alat

lomba UKS 1x1 jam 16 orang 1 jam

4 Pelaksanaan 1x3 jam 16 orang 3 jam

5 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

Total 7 jam

2.4.4 PROGRAM BANTU NON TEMA 1. Kegiatan I

- Judul Kegiatan

Gotong royong

- Latar Belakang Kegiatan

(47)

Kehidupan manusia dalam masyarakat tidak terlepas akan adanya interaksi sosial antar sesamanya. Oleh sebab itu, di dalam kehidupan masyarakat diperlukan adanya kerjasama dan sikap gotong royong dalam menyelesaikan segala permasalahan. Kegiatan gotong royong dalam bentuk kerja bakti memiliki banyak manfaat. Dilihat dari sisi sosial kegiatan ini dapat meningkatkan kebersamaan warga sehingga menumbuhkan kerukunan diantara warga. Sedangkan dari sisi kesehatan juga sangat berperan dalam menciptakan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat. Sehingga dengan demikian diharapkan dapat dijadikannya sebagai suatu sarana untuk pencegahan penyakit diantaranya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan melalui namuk A.

aegypti. Faktor lingkungan sangat berperan dalam penyebaran penyakit

ini. Musim penghujan merupakan kondisi yang rawan untuk terjadinya kasus DBD. Saat musim hujan akan banyak terdapat genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Hal ini juga perlu dilakukan pencegahan dengan melakukan 3M yaitu menutup, menguras dan mengubur barang-barang bekas terutama yang dapat menjadi tempat tergenangnya air.

[image:47.595.114.511.642.747.2]

Berdasarkan hal tersebut, maka kami merencanakan program ini untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan secara bersama-sama. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat megubah pola pikir dan sikap masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar sehingga akhirnya akan mampu meningkatkan derajat kesehatan.

Tabel 13. Rencana program gotong royong.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

(48)

program kerja

3 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x1 jam 16 orang 1 jam

4 Persiapan bahan dan alat-alat

ngayah 1x1 jam 16 orang 1 jam

5 Gotong royong 1x2 jam 16 orang 2 jam

6 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

7 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu II

8 Gotong royong 1x2 jam 16 orang 2 jam

9 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

10 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu III

11 Gotong royong 1x2 jam 16 orang 2 jam

12 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

13 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu IV

14 Gotong royong 1x2 jam 16 orang 2 jam

15 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

Total 19 jam

2. Kegiatan II - Judul Kegiatan

“ Ngayah”

- Latar Belakang

Secara harfiah ngayah berarti melakukan pekerjaan tanpa mendapat upah. Istilah ini dari segi etimologis diadopsi dari konteks politik dan kultur feudal dari zaman raja-raja Bali, yakni dari akar kata

“Ayah” yang terpancar dari budaya “Purusaisme” atau

(49)

Maka kemudian menjadi “ayahan” yang secara sangat spesifik ialah mengacu pada, Tanah ayahan desa sebagai bagian integral tanah adat dan konskuensinya. Latar belakang sosiologis dan historis tersebut telah menunjukan bahwa semula budaya ngayah itu berakar dari kata ayah, ayahan, pengayah, ngayahang (saling kait mengkait dalam satu kesatuan konskuensi logis–eksistensialistis). Sehingga mengenal prinsip perbedaan makna yang diturunkan dari realitas tersebuat, yaitu: Ngayah ke Pura, ngayah ke banjar dan ngayah ke puri atau Ngayah ke gerya.

[image:49.595.111.511.555.751.2]

Ngayah merupakan salah kegiatan pembersihan namun kegiatan ii khususnya di Bali biasanya dilakukan di lingkunangan griya, pura, atau tempat-tempat suci. Walaupun demikian, ngayah juga dapat melibatkan semua mahasiswa/i KKN PPM dan sekaa truna-truni yang ada di desa. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan adanya partisipasi dari pihak masyarakat desa khususnya sekaa truna dan truni yang ada di desa dan mahasiswa/i KKN PPM. Tujuan dari kegiatan ini antara lain membuat suasana desa khususnya tempat-tempat suci menjadi terlihat lebih bersih, asri, dan indah sehingga membuat suasana yang nyaman dan tenang bagi masyarakat yang akan melakukan persembahyangan, adanya interaksi antara masyarakat dengan mahasiswa/i, dan membangun rasa kebersamaan antara individu satu dengan yang lainnya.

Tabel 14. Rencana program ngayah.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu I

1 Survei lokasi 1x1 jam 16 orang 1 jam

2 Koordinasi penyusunan program kerja

1x1 jam 16 orang 1 jam

3 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x1 jam 16 orang 1 jam

(50)

ngayah

5 Ngayah 3x2 jam 16 orang 6 jam

6 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

Minggu IV

7 Ngayah 3x2 jam 16 orang 6 jam

8 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

Total 18 jam

3. Keiatan III - Judul Kegiatan

“Membantu dan ikut berpartisipasi dalam persiapan menyambut HUT RI”

- Latar Belakang

Tanggal 17 Agustus 1945 adalah hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus, sudah sewajarnya kita selalu bersyukur akan karunia ini dengan memperingatinya agar tetap tumbuh dan tertanam didalam setiap jiwa akan pentingnya kemerdekaan Indonesia. Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tahun 2016 ini merupakan hari lahir negara Republik Indonesia yang ke-71 sejak merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, kita sebagai generasi penerus tentunya harus mengisi kemerdekaan itu dengan melakukan hal-hal yang positif yang dapat menumbuhkan wawasan kebangsaan.

(51)

mahasiswa untuk lebih mengakrabkan diri dengan masyarakat khususnya para Karang Taruna di Desa Tihingan.

Tabel 15. Rencana program membantu kesiapan pelaksanaan lomba UKS di TK desa setempat.

No Nama Kegiatan Jam Jumlah

Mahasiswa

Jumlah Jam

Minggu II

1 Koordinasi penyusunan program kerja kepada truna-truni

1x2 jam 16 orang 2 jam

2 Penjelasan dan pembagian

tugas 1x2 jam 16 orang 2 jam

3 Persiapan bahan dan alat-alat

kegiatan 1x2 jam 16 orang 2 jam

Minggu III

4 Pelaksanaan 3x3 jam 16 orang 9 jam

5 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

6 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam Minggu IV

7 Pelaksanaan 6x3 jam 16 orang 18 jam

8 Dokumentasi 1x1 jam 2 orang 1 jam

9 Evaluasi kegiatan 1x1 jam 16 orang 1 jam

[image:51.595.114.512.192.600.2]
(52)

BAB III

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

1.1PENDAPATAN

No Sumber Dana Jumlah

1. Mahasiswa (16x250.000) Rp.4.000.000

2. LPPM Rp.500.000

TOTAL Rp.4.500.000

3.2 PENGELUARAN 3.2.1 Persiapan

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah 1 Pejati+sesari 4 buah Rp. 50.000 Rp.200.000

2 Canang+dupa+rarapan - - Rp.60.000

3 Spanduk 2 buah Rp.34.000 Rp 68.000

4 Plakat 1 buah Rp.150.000 Rp 150.000

5 Polybag 1 pack Rp.25.000 Rp 25.000

6 Sabun cuci piring 1 buah Rp.5.000 Rp 5.000

7 Sapu ijuk 1 buah Rp.15.000 Rp 15.000

8 Sapu lidi 1 buah Rp.5.000 Rp 5000

9 Alat pel 1 buah Rp.15.000 Rp.15.000

10. Kemoceng 1 buah Rp.10.000 Rp.10.000

11. Serok 1 buah Rp.15.000 Rp.15.000

12. Sabun lantai 1 buah Rp.5000 Rp.5000

13 Vixal 1 buah Rp.15.000 Rp.15.000

14. Sikat toilet 1 buah Rp.10.000 Rp.10.000

(53)

1.3PELAKSANAAN PROGRAM 1.3.1PROGRAM POKOK TEMA

3.3.1.1 BIDANG PRASARANA FISIK - Judul Kegiatan

“Perbaikan saluran pipa PVC.”

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

1 Pipa baru 1 buah Rp.800.000 Rp.800.000

2 Sambungan pipa PVC 5 buah Rp.2.000 Rp.10.000

3 Lem Pipa 2 buah Rp.10.000 Rp 20.000

4 Amplas 3 meter Rp.4.000 Rp 12.000

5 Gergaji Pipa 1 buah Rp.50.000 Rp 50.000

6 Selotip pipa 2 buah Rp.5.000 Rp 10.000

7 Keran Pipa 2 buah Rp.15.000 Rp 30.000

8 Kunci Pipa 1 buah Rp.80.000 Rp 80.000

TOTAL Rp. 1.012.000

1.41.2 BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI 1. Kegiatan I

- Judul Kegiatan

“Sosialisasi mengenai Bahaya Penyakit yang dapat Menurunkan Produktivitas Unggas.”

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

1 Laptop 2buah - -

2 LCD 1 buah - -

3 Microphone 1 buah - -

4 Konsumsi/snack peserta

30 buah Rp.2000 Rp.60.000

(54)

2. Kegiatan II - Judul Kegiatan

“Sosialisasi mengenai pemanfaatan sampah organik dengan pembuatan

lubang resapan biopori.”

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

1 Laptop 2buah - -

2 LCD 1 buah - -

3 Microphone 1 buah - -

5 Konsumsi/snack peserta

30 buah Rp.2000 Rp.60.000

TOTAL Rp.60.000

3.3.1.3BIDANG SOSIAL BUDAYA 1. Kegiatan

- Judul Kegiatan

“Pemberian pelajaran tambahan di SD dalam rangka menghilangkan

ketakutan pada mata pelajaran matematika dan bahasa asing.”

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

3 Pensil 50 buah Rp 500 Rp 25.000

TOTAL Rp.25.000

2. Kegiatan II - Judul Kegiatan

“Pemberian pelajaran keterampilan seni prakarya guna meningkatkan

kreativitas dan menumbuhkan jiwa wirausaha muda.”

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

1 Koran bekas 3 ikat Rp.5000 Rp.15.000

2 Botol plastik bekas 20 buah Rp.250 Rp.5000

3 Lem 5 buah Rp. 1000 Rp.5000

(55)

5 Cutter 5 buah Rp. 5000 Rp.25.000

6 Tanaman hias 16 buah Rp.3000 Rp.48.000

TOTAL Rp.123.000

3.3.1.4BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT 1. Kegiatan I

- Judul Kegiatan

“Pembinaan mengenai posisi duduk yang benar untuk kesehatan tulang

melalui pengenalan posisi ergonomik.”

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

1 LCD 1 buah - -

2 Proyektor 1 buah - -

3 Laptop 1 buah - -

4 Susu bubuk 6 kotak Rp. 30.000 Rp.180.000

5 Gelas Plastik 5 pak Rp. 10.000 Rp. 50.000 6 Poster ilmiah

Ergonomis PHBS

6 lembar Rp. 20.000 Rp. 120.000

7. Buku 3 lusin Rp. 10.000 Rp.30.000

TOTAL Rp 380.000

2. Kegiatan II - Judul Kegiatan

“Pembinaan pentingnya hidup bersih dan sehat melalui sosialisasi

kesadaran mencuci tangan sebelum makan dan gosok gigi sebelum tidur.”

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

1 LCD 1 buah - -

2 Proyektor 1 buah - -

3 Laptop 1 buah - -

(56)

7 Konsumsi/snack peserta

30 buah Rp.2000 Rp.60.000

TOTAL Rp.80.000

3. Kegiatan III - Judul Kegiatan

Pengenalan 3M (menutup, menguras, dan mengubur barang bekas)

dalam upaya mencegah DBD yang semakin meresahkan.

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

1 LCD 1 buah - -

2 Proyektor 1 buah - -

3 Laptop 1 buah - -

6 Konsumsi/snack peserta

30 buah Rp.2000 Rp.60.000

TOTAL Rp.60.000

3.3.2PROGRAM POKOK NON TEMA - Judul Kegiatan

Program Pendampingan Keluarga”

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah 1 Program

Pendampingan Keluarga

Disesuaikan - -

TOTAL -

3.3.3PROGRAM BANTU TEMA 1. Kegiatan I

- Judul Kegiatan

(57)

No Nama Kebutuhan Satuan Harga/satuan Jumlah

1 Sabit 3 buah Rp.45.000 Rp225.000

2 Cangkul 1 buah Rp.

Gambar

Tabel 2. Rencana program sosialisasi mengenai bahaya penyakit yang dapat
Tabel 3. Rencana program sosialisasi mengenai pemanfaatan sampah organic
Tabel 4. Rencana program pemberian pelajaran tambahan di SD dalam rangka
Tabel 5. Rencana program pemberian pelajaran keterampilan seni prakarya guna
+7

Referensi

Dokumen terkait

intelektuwal’ ang isang dalubhasa kung inihahain niya ang kaniyang kaalaman ‘di.. lamang sa mga kapwa niya dalubhasa, kundi sa publikong labas sa

interpersonal maka semakin buruk pula respon terhadap konflik antar pribadi.. Saran –

Dari teori motivasi berprestasi yang telah dijabarkan penulis di atas, dapat disimpulkan bahwa, motivasi berprestasi merupakan sesuatu hal yang mendorong seseorang dan

[r]

[r]

Sedangkan variabel ukuran Dewan Komisaris, independensi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, independensi Komite Audit tidak berpengaruh

[r]

23 PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII. Adi