• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian Uraian Kegiatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian Uraian Kegiatan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

16 BAB III

METODE PENELITIAN 1. .

1.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama selama 6 bulan, yaitu dimulai pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Desember 2012. Pelaksanaan penelitian sebagai upaya perbaikan mata pelajaran Matematika padakompetensi penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 di Kelas I semester 1, SD Negeri 1 Pendem tahun pelajaran 2012/2013.

Rencana pelaksanaan penelitian selama 6 bulan tersebut diatas diuraikan dalam program kegiatan pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Uraian Kegiatan Bulan Ke

1 2-3 4-6 1 Menyusun proposal penelitian

2 Mengumpulkan data,analisis data, pembahasan hasil analisis data.

3 Penyusunan laporan hasil penelitian

Penelitian dilaksanakan pada kompetensi penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 di Kelas I, SD Negeri 1 Pendem. UPTD Pendidikan Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2012/2013.

Jumlah seluruh siswa di kelas 1 adalah 41 siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 20 perempuan.SD Negeri 1 Pendem merupakan sebuah Sekolah Dasar yang terletak di pedesaan, tepatnya di Desa Pendem Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan. SD Negeri 1 Pendem terletak 10 km arah utara dari Kecamatan Ngaringan. Dengan karakteristik tersebut sebagian besar penduduk di Desa Pendem adalah tidak lulus Sekolah Dasar, sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dan peternak. Setiap sore siswa di SD Negeri 1 Pendem berkewajiban untuk menggembala ternaknya dan malam harinya siswa disibukkan dengan

(2)

kegiatan mengaji di Mushola. Maka sangat sedikit sekali waktu siswa untuk belajar. 1.2. Variabel yang Diselidiki

Variabel penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri 1 Pendem pada kompetensi penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together.

2. Variabel Terikat (Y)

Unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar Matematika.

1.3. Rencana Penelitian

Rencana pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan (Planing), melakukan tindakan (Acting), mengamati (Observing), dan refleksi (Reflecting). Selanjutnya Wardani, dkk (2006 : 2.4) menggambarkan tahapan PTK sebagai berikut :

Siklus I

1. Tahap Perencanaan Penelitian (Planning) a. Merumuskan permasalahan

b. Merancang model perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan Merencanakan

Refleksi Melakukan Tindakan

Mengamati Gambar 3.1

(3)

c. Menyusun alat observasi d. Merancang alat evaluasi

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pembelajaran kompetensi penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20pada pembelajaran Matematika dilaksanakan dengan urutan langkah sebagai berikut : 1. Tahap Awal

1) Guru mengucapkan salam.

2) Guru melakukan absensi kehadiran siswa.

3) Guru memberikan motivasi pada siswa untuk mengikuti pelajaran.

4) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang bilangan sampai 20.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Tahap Inti

1) Guru memberikan penjelasan tentang arti bertambah

2) Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan mengamati gambar yang ditunjukkan guru

3) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor urut

4) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya

5) Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini

6) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor panggil, siswa melaporkan hasil kerjasama mereka

7) Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi 3. Tahap Akhir

1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran. 2) Guru memberikan soal sebagai evaluasi hasil pembelajaran. 3) Guru memberikan penilaian hasil evaluasi.

(4)

3. Tahap Pengamatan (Observing)

Guru sebagai peneliti melakukan pengamatan secara kolaboratif dengan teman sejawat dengan menggunakan instrumen observasi yang telah disiapkan. Pada setiap akhir pembelajaran siswa diminta tanggapan dengan cara wawancara dari beberapa siswa dan mengisi angket.

4. Tahap Refleksi (Reflecting)

Analisis pelaksanaan siklus I yaitu temuan-temuan selama pelaksanaan, kekurangan dan kelebihan pelaksanaan siklus I dan hasil tes siklus I. Hasil nalisis tersebut selanjutnya diteliti kembali untuk dasar perbaikan pembelajaranselanjutnya pada pelaksanaan siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan Penelitian (Planning)

Kegiatan dalam perencanaan mencakup tahapan sebagai berikut :

a. Merumuskan permasalahan yang muncul setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I b. Merancang model perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II c. Menyusun tujuan dan langkah penerapan model pembelajaran Numbered Heads

Together

d. Menyusun alat observasi e. Merancang alat evaluasi

f. Mencoba/berlatih menggunakan skenario yang disusun agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Setelah dilakukan observasi dan refleksi, maka siklus 2 dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut :

a. Tahap Awal

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru melakukan absensi kehadiran siswa.

(5)

d) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang bilangan sampai 20.

e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Tahap Inti

1) Guru memberikan penjelasan tentang arti bertambah

2) Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan mengamati gambar yang ditunjukkan guru

3) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor urut

4) Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan dan langkah model pembelajaran Numbered Heads Together

5) Siswa dengan bimbingan guru mengerjakan lembar kerja dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together

6) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya

7) Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini

8) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor panggil, siswa melaporkan hasil kerjasama mereka

9) Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi

10) Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memperoleh hasil terbaik 11) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif

12) Siswa diberikan kesempatan untuk mengutarakan kesulitan yang telah dihadapi c. Tahap Akhir

1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran. 2) Guru memberikan soal sebagai evaluasi hasil pembelajaran. 3) Guru memberikan penilaian hasil evaluasi.

(6)

3. Tahap Pengamatan (Observing)

Observer melakukan secara kolaboratif dengan teman sejawat dengan menggunakan instrumen observasi yang telah disiapkan. Pada setiap akhir pembelajaran siswa diminta tanggapan dengan cara wawancara dari beberapa siswa dan mengisi angket. 4. Tahap Refleksi (Reflecting)

Tahap refleksi dugunakan untuk :

a. Membahas temuan-temuan selama pelaksanaan siklus II

b. Membahas tingkat keberhasilan dan kelemahan siklus II dibanding tingkat keberhasilan dan kelemahan siklus I

c. Mengolah dan merumuskan data

d. Menyimpulkan hasil pengolahan dan perumusan data

Hasil pengolahan dan perumusan data tersebut selanjutnya dianalisis kembali dan bila ada temuan-temuan di lapangan yang sekiranya perlu dikaji dan dianalisa, dapat dikaji ulang untuk dijadikan dasar menyusun laporan hasil penelitian.

1.4. Data dan Cara Pengumpulannya 3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data kualitatif yaitu hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together.

2. Data kuantitatif yaitu hasil belajar siswa kelas I melalui test tertulis pada setiap akhir pertemuan prasiklus, siklus 1, siklus 2.

3.4.2 Cara pengumpulan Data

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi observasi dan test tertulis, yang masing-masing diuraikan secara singkat sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran melalui penerapan model model pembelajaran Numbered Heads Together. Dalam menggunakan observasi ini, cara yang paling efektif adalah dengan melengkapi format atau blangko isian pengamatan sebagai instrumen.

(7)

Arikunto (2002 : 156) menyimpulkan bahwa format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkahlaku yang digambarkan akan terjadi. Tekhnik ini digunakan untuk mengetahui tentang proses pembelajaran yang dilakukan melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together.

2. Tes Tertulis

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.

Arikunto (2002 : 198) menyimpulkan bahwa test adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

3.4.3 Alat Pengumpulan Data 1. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan observer partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain objek yang diamati. Data yang ingin diperoleh dari kegiatan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dalam pembelajaran serta perkembangan siswa dalam kegiatan belajarnya. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan angket sebagai trianggulasi. Adapun kisi-kisi observasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2

Kisi-kisi pengembangan instrumen observasi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together

Langkah-langkah Indikator

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Numbered

Heads Together No.

Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk mengikuti pelajaran.

2. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan tentang bilangan

1. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk mengikuti pelajaran.

2. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan tentang bilangan

1

(8)

sampai 20.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

sampai 20.

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. 3

Kegiatan Inti 1. Guru memberikan penjelasan tentang penjumlahan cara mendatar dan cara bersusun panjang

2. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor urut

3. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya

4. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini

5. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor panggil, siswa melaporkan hasil kerjasama mereka

6. Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi

4. Guru memberikan penjelasan tentang penjumlahan cara mendatar dan cara bersusun panjang

5. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor urut

6. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya

7. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini

8. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor panggil, siswa melaporkan hasil kerjasama mereka 9. Guru memberikan kesempatan

pada kelompok lain untuk menanggapi 1 2 3 4 5 6

Kegiatan Akhir 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

pembelajaran.

2. Guru memberikan soal sebagai evaluasi hasil pembelajaran. 3. Guru memberikan penilaian

hasil evaluasi.

4. Guru memberikan tugas sebagai remidial dan pengayaan.

10. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

pembelajaran.

11. Guru memberikan soal sebagai evaluasi hasil pembelajaran. 12. Guru memberikan penilaian

hasil evaluasi.

13. Guru memberikan tugas sebagai remidial dan pengayaan.

1

2 3 4

Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together dalam pembelajaran Matematika dinilai dengan rumus sebagai berikut :

(9)

∑ Dengan kriteria nilai :

> 86 % = Baik sekali 70 – 85 % = Baik 55 – 69 % = Cukup Baik < 54 % = Kurang

2. Soal Test Evaluasi

Test digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran Matematika dengan penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together pada siswa kelas I SD Negeri 1 Pendem melalui ketuntasan hasil belajarnya. Test tersebut diberikan setiap akhir kegiatan pada pembelajaran pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Adapun kisi-kisi soal evaluasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini :

Tabel 3.3

Kisi-kisi pengembangan instrumen penilaian pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item

Siklus 1 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20

1. Siswa dapat menjelaskanarti bertambah

2. Siswa dapat menggunakan simbol + dan =

3. Siswa dapat menjumlahkan 2 bilangan 1 angka 1,2,3 4,5,6 7,8,9,10 Siklus 2 1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20

1. Siswa dapat menjelaskanarti berkurang

2. Siswa dapat menggunakan simbol - dan =

3. Siswa dapat mengurangkan 2 bilangan 1 angka

1,2,3 4,5,6 7,8,9,10 Penilaian hasil belajar siswa diambil dari proses pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

(10)

dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : ∑

∑ Dengan kriteria nilai :

>90 % = Baik sekali 80 – 89 % = Baik 70 – 79 % = Cukup Baik 60 – 69 % = Kurang

< 59 % = Sangat Kurang 3.4.4 Uji Validitas dan Reabilitas

Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur.

1.5. Indikator Kinerja/Keberhasilan

Data yang diperoleh dicari pola, hubungan, atau hal–hal yang sering timbul dari data tersebut kemudian dihasilkan simpulan sementara. Penarikan simpulan dilakukan terhadap temuan berupa indikator–indikator yang selanjutnya dilakukan pemaknaan atau refleksi sehingga memperoleh simpulan akhir. Hasil simpulan akhir dilakukan refleksi untuk menentukan atau menyusun rencana tindakan berikutnya.

Sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah dengan meningkatnya persentase ketuntasan belajar siswa, yang semula pada prasiklus hanya 32 % dapat ditingkatkan menjadi 80 % siswa yang tuntas atau dari 41 siswa, jumlah siswa yang tuntas adalah 33 siswa.

1.6. Analisis Data

(11)

Data tersebut berasal dari :

1. Hasil belajar berupa nilai tes sebelum perbaikan pembelajaran dan nilai tes setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II.

2. Instrumen tes yang digunakan pada siklus I dan siklus II. 3. Proses perbaikan pembelajaran.

Untuk memperoleh validitas data tentang pembelajaran pada siklus I dan siklus II, data perlu divalidasi melalui triangulasi, yaitu dengan cara :

1. Triangulasi sumber. 2. Triangulasi metode.

Data yang terkumpul perlu dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yang meliputi :

1. Analisis hasil belajar dengan menggunakan analisis diskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes antar siklus dengan indikator kinerja.

2. Analisis hasil pengamatan, temuan-temuan selama pelaksanaan siklus I dan II serta hasil pembahasan dengan kolaborator dianalisis secara diskriptif kritis berdasarkan hasil observasi dan refleksi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam ltaitannya dengan ha1 ini, ma- lca dapat dikatakan bahwa metabolit sekun- der yang terdapat di dalam ekstrak kasar daging buah dan ltulit biji mahkota dewa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru dalam memberikan pembelajaran di sekolah dan pemilihan instransi untuk pelaksanaan praktek kerja

Berdasarkan penelitian yang telah dilak-sanakan dapat diketahui bahwa terdapat pe-ningkatan pemahaman konsep sifat-sifat ca-haya dengan menerapkan model pembelajar-an

Nilai gaya yang didapat ini belum sesuai dengan teori walaupun nilainya sudah mendekati teori yaitu 39.00 N, 11.09 N, 7.10 N, hal ini mungkin disebabkan karena faktor alat

Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pangamatan tindakan siklus II, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek pengamatan

bahwa ada sebuah software yang dapat membuat ukuran file-file gambar digital ini akan menjadi lebih kecil akan tetapi tetap menghasilkan dimensi gambar yang

dengan klik tombol open setelah dokumen yang akan dibut telah disorot. Segera isi dokumen Excel tersebut akan dibuka oleh program Excel.

selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lebih baik.. Segenap dosen STIE