·~~ · ,n r. : ,.- ., ~ , ~-. ~ ...;;.-, friv~ r .f· " v '· <t ' A . 1:11
tl
"'~ 1 K . ·~t<p ·· E1'.1'*JM..
··· n ·~N ··
AN.
p··En·
A
··
""o•·(· "IS
.'
-•- , ..~, ~ ~ t) ! . ~ ~ -r ! Jt . t "': .rt::L .~ ~~ ~ ~ .. ~~- t - J."l. -11.t ., _ ~ _ .~d,Jt. _~_ - !{_ . . . _ -'_J G -.- ,HAN
IVJO'I'I'VASI
lKERJA DENGAN
KlNI!:RJA
GURU
SJ.\.1A
DI
K AHUr';\.TKN
ACRH SlNGKIL
·r
·
E
...
, ~ 'l ~ . . - t....l lt \...1tl:J --
ji.'y
AN
Nl 1 V! ~
0611881300
l
i
lJiajukan untuk
rnernenuhi
persyaratan
Dalam Afe mperoleh Geiar -''tfagister Pendidikan
TE SJ S
Iil !lH.":"iGAN PENG.FTAf.H.lAN KEPE l1 Ufv1 PE\,-t, N PEHAGOGIS 1)/"N MOTlVAS} KERJA DENGAN ic ~ lN E F/ ;.§A GlJ R U S!'\1A
DI KAfHJPATEN i\.CHI '~ !N G(<"fL
Telah Dipertahr:rd::.>:J 0i
Pada Tanggal 3 Juui 2ouc 1ian m L:l'i.h \·k.n1·.;";·.1hi
Salah Satu Syarat Untu.k F(~ndid i kan
Prograrn Stad i .-: \. Gn r~,Gjstras i ~ '- -~
~rFdi~:rl~J-Pe:11birnbinr I · r::"::,
Ketua Prog, ;•m Stud i
l\dministrasi Pendidlkan /
l' EHSETU.HJAN IHf.WAN P.ENGlJJJ
L'JlAN TESlS MAG1S'I'F:l1 PENDIDIKAN
No.
N :.: rn a
I0udaTcmgan
L Dr. Syai ful Saga!a, l\ILPd.
2.
Pro-f: Df. I-Iarnn Siton1pu.l!'
1vtPd.KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya penulis telah dapat menyelesaikan tesis ini walaupun dengan
segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. H.
Syaiful Sagala, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
sekaligus pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku
pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan perhatian telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan saran yang sangat berarti guna kesempurnaan tesis
ini. Bapak Dr. Abdul Munir, M.Pd., dan Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si.
selaku nara sumber serta Bapak Prof. Dr. Belferik Manulang selaku nara surnber
sekaligus selaku Direktur Program Pascasmjana Universitas Negeri Medan yang
telah banyak memberikan masukan dan pengarahan kepada penulis untuk
kesempurnaan tesis ini. Bapak Drs. Yasaratodo Wau, M.Pd. selaku Sekretaris
Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak/Ibu Staf Pengajar, serta Staf
Administrasi Program Pascasmjana atas bantuan, kemudahan dan bimbingannya
selama ini . Bapak Drs. Abd. Rakhman, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Acc:1 Singkil, Bapak Yusfit Helmi, S.Pd. selaku Kabid. Dikmenjur.
Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil. Bapak!Ibu Kepala SMA dan
Pengawas di Kabupaten Aceh Singkil yang telah memberikan semangat,
dorongan, bantuan dan izin pengambilan data untuk menyelesaikan tesis ini,
Guru-guru yang telah bersedia menjadi populasi dan sampel. Rekan-rekan pada
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya Program Studi
Administrasi Pendidikan Angkatan XI atas bantuan dalam menyelesaikan tesis ini .
Ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada Ayahanda Bahanm dan Ibunda
Raka'in serta fbu Mertua Hj. Ruaida yang telah memberikan semangat dan
dorongan serta doa-doanya yang senantiasa menyertai penulis dalam
menyelesaikan tesis ini. Dan secara khusus ucapan terimakasih m1 penulis
sampaikan kepada isteri tercinta Husnati, S.Ag. serta kedua ananda tersayang
Fatma Suci Srikandi dan Sitti Azzuhra dengan doa, pengorbanan dan dukungan
sepenuhnya serta pengertian yang tak terukur, sehingga penulis dapat mengikuti
studi dengan lancar dan menyelesaikan tesis ini.
Akhimya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan
terimakasih yang tidak terhingga, semoga semua bantuan yang diberikan dapat
bemilai pahala di sisi Allah SWT. Amin ....
Medan, Juni 2009.
Penulis,
A I fy an
ABSTRAK
ALFY AN, 2009. Hubungan Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil Tesis. Medan. Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan positif yang signifikan: ( 1) pengetahuan kepemimpinan pedagogis dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil; (2) motivasi kerja dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil; (3) antara pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan mengetahui besarnya:
(1) hubungan pengetahuan kepemimpinan pedagogis dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil; (2) hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil; (3) hubungan pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi korelasional, dan
populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri di bawah jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil 183 orang guru, sedangkan jumlah sampel
sebanyak 116 orang yang ditentukan dengan menggunakan teknik acak
proporsional berstrata diperoleh sampel sebanyak I 16 orang guru. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga jenis instrumen penelitian yaitu: lembar observasi untuk mengumpulkan data kinerja guru, tes objektif/pilihan ganda untuk data pengetahuan kepemimpinan pedagogis guru, angket untuk mengumpul data motivasi kerja guru. Data dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi pada taraf
kepercayaan 95 % atau a= 0,05.
Temuan penelitian ini adalah: (1) terdapat hubungan positif yang signifikan pengetahuan kepemimpinan pedagogis dengan kinerja guru; (2) terdapat hubungan positif yang signifikan motivasi kerja dengan kinerja guru; (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru.
Hasil penelitian tnt menemukan bahwa variabel pengetahuan
kepemimpinan pedagogis guru dan motivasi kerja guru dapat dijadikan sebagai faktor dalam menentukan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil.
ABSTRACT
Alfyan, 2009, The relationship between the knowledge of the pedagogies leadership and the work motivation of SMA teachers performances in Kabupaten Aceh Singkil. Thesis. Medan. The administration of education of post graduate of the State University of Medan (Unimed).
The main of research from this problems are it has positive relationship which is significant: (l) the knowledge of pedagogics leadership and the teachers performances of SMA in Kabupaten Aceh Singkil; (2) the work motivation and the teachers performances of SMA in Kabupaten Aceh Singkil; (3) between the knowledge of the leadership of pedagogics and the work motivation collectively with the teachers performances of the SMA in Kabupaten Aceh Singkil.
This research is intended to describe and to know ( 1) the relationship between the knowledge of SMA of SMA in Kabupaten Aceh Singkil; (2) the relationship between the work motivation and the performances of the SMA teachers in Kabupaten Aceh Singkil; (3) the relationship between the knowledge of the leadership of pedagogics and the work motivation collectively with the teachers performances of the SMA in Kabupaten Aceh Singkil.
This research use the descriptive method and the population of the research is the whole teachers of SMA in Kabupaten Aceh Singkil under the education department of Kabupaten Aceh Singkil, with in 183 teachers, while the sample is 116 teachers. The technique is the random system. The collecting data is using three instrument, they are: observation sheet to collect data of teachers performances, objective test/multiple choice for data of the knowledge of leadership pedagogics, question is for collecting the data of the work motivation of teachers. The data is analyzed with correlation and regresy ~t the level of believable of95% or a= 0,05 .
The result of this research are: (1) it is found that there is a positive relationship which is significant between the knowledge of pedagogics leadership and the teachers performances; (2) it is found that there is a significant correlation between the work motivation and the teachers performances; (3) it is found that there a significant correlation between the knowledge of pedagogics leadership and the knowledge work motivation together with the teachers performances of the SMA in Kabupaten Aceh Singkil.
The result of the research found that the variable of teachers and the work motivation can be used as a factor in deeding teacher' s performances of the SMA in Kabupaten Aceh Singkil.
Suges to teachers and all of component can increasing the knowledge of the leadership of pedagogics and the work motivation to increasing their performance, it is can be increas the quality of the graduation.
DAFfARISI
ABSTRAK ... .... ... ..
ABSTRACT ... ... II
KAT A PENGANT AR ... ... 111
DAFT AR lSI ... .. ... v
DAFT AR GAM BAR ... ... .. ... VII DAFTAR TABEL... ... ... VIII DAFT AR LAMPIRAN ... ... ... ... ... ix
BABI :PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah .... ... .. ... .... .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. ... .. .. . I B. Perumusan Masalah ... .. ... ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... .... ... 8
BAB II : KAJIAN PUST AKA . .. .. ... .. . . . ... .. . . .. ... .. .... .... ... 10
A. Kerangka T eoretis .. .. .. . .. .. . .. ... .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . . .. . .. . ... ... 1 0 1. Hakikat Kinetja guru ... ... ... ... .... ... ... 1 0 2. Hakikat Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis ... ... 22
3. Hakikat Motivasi Kerja Guru... ... ... 29
B. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis ... .... ... ... ... . 42
1. Kerangka Konseptual ... ... ... 42
2. Hipotesis Penelitian... 47
BAB III : MOTODOLOGI PENELITIAN ... .. ... 48
A. Lokasi Penelitian ... ... ... ... .. ... .. .. ... 48
B. Sumber Data... ... ... 48
l . Populasi . ... ... ... . .. ... .. .. .. .. .. . . .. . .... .... . .. . . . .. .. ... .. . .. . ... ... .. ... ... 48
2. Sampel .. ... .. .... ... 51
C. Metode Penelitian ... ... 55
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian.. .... .. .. ... ... 56
1. Variabel Kinetja Guru (Y) ... ... ... ... ... ... . 56
2. Variabel Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis Guru (X1) . ... .. ... 56
3. Variabel Motivasi Kerja Guru (X2) .... ... ... .... ... 57
E. Teknik Pengumpulan Data... 57
F. Uji Coba lnstrumen ... .... ... .... ... 63
G. Hasil Uji Coba lnstrumen Penelitian ... 67
H. Teknik Analisa Data... ... ... ... 68
BAB IV : HASIL PENELITIAN ... . ... 72
A. Deskripsi Data Penelitian ... ... ... .. ... , ... 72
I. Kinerja Guru (Y) ... ... ', : . ~ ~ ... 72
2. Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis Guru (XI) .... ... . 74
3. Motivasi Keija Guru (X2) •••••••.. . ...•• •...•... . .•... 75
B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... ... .. ... 77
I. Kinerja Guru (Y) ... ... ... 77
2. Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis Guru (X1) •••••••• •••••• 78 3. Motivasi Keija Guru (X2) •• ••.•. .•. . . .•. ••.... ... •.•... . ... ... . . . 78
C. Uji Pesryaratan Anal isis ... ... ... ... ... ... ... ... . 79
I . Uji Lineriatas dan Keberartian Regresi .... .. ... .. ... ... .... ... .. 79
2. Uji Normalitas ... ... ... ... ... 83
D. Pengujian Hipotesis ... .... ... .. ... ... 84
I . Korelasi An tar V ariabel .. . . 84
2. Korelasi Parsial ... ... ... ... .. .. ... ... ... .. . 85
3. Korelasi Ganda ... ... .. ... ... ... .. ... ... 87
E. Bobot Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ... 89
F. Temuan Penelitian ... ... ... 90
G. Pembahasan Penelitian ... ... ... ... 91
H. Keterbatasan Penelitian ... ... .. ... .. ... .... ... ... 95
BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .. . .. . ... . .. . . . .... .... .. . . 97
A. Simpulan ... ... ... ... ... ... .... ... .. ... .... ... 97
B. lmplikasi Penelitian ... ... .... .... ... ... .. ... ... ... .. ... ... 98
C. Saran .. ... ... .... ... I 02 DAFTAR PUSTAKA ... ... .. .... ... ... ... .... ... ... .... ... ... ... 105
LAMPIRAN ... ... ... ... ... ... ... . ! 08
Gambar2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3: Gambar2.4 Gambar 3.1 Gambar4.1 Gambar4.2
Gambar4 .3
Gambar 4.4
Gambar 4.5 : Gambar4.6
DAFT AR GAMBAR
Sekolah sebagai suatu sis tern ... ... 1 0
Motif ... ... ... .... ... ... ... ... ... 32
Hierarki Kebutuhan Maslow ... .... .. ... .. ... ... ... ... .... ... 36
Proses pembentukan perilaku .... ... .. ... ... 39
Paradigma Penelitian ... ... ... ... ... ... 55
Histogram Distribusi Skor kineija Guru (Y) ... ... ... .... .... ... 73
Histogram Distribusi Skor Variabel pengetahuan kepemimpinan pedagogis guru (X1) •• ••••••• •• ••• •• ••• •••••• •••• ••••••• ••• 75 Histogram Distribusi Skor V ariabel Motivasi Keija Guru (X2) ... ... ... ... 76
Diagram Scatter Persamaan Regresi Y = 64,458
+
1, 185X1 .•• 81 Diagram Scatter Persamaan Regresi Y= 39,056+
0,508X2 •.• 82 Gambaran Umurn Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat. ... ... 88Tabel 3.1
Tabel3.2
Tabel3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel3.6
Tabel3.7
Tabel4.l
Tabel4.2
Tabel 4.3
Tabel4.4
Tabel4.5
Tabel 4.6
Tabel4.7
Tabel4.8
Tabel4.9
Tabel. 4.10
Tabel. 4.11
Tabel. 4.12
DAFTAR TABEL
Populasi Penelitian ... 49
Populasi Penelitian Berdasarkan Strata ... 50
Hasil Perhitungan Sampel ... ... 53
Jumlah Sampel Berdasarkan Strata ... 53
Kisi-kisi Kinerja Guru.. ... 59
Kisi-Kisi Pengetahuan Kepemimpinan
Pedagogis Guru . . ... ... ... .. .. . .. . . .. . .. .. . . .. 61
Kisi-Kisi Motivasi Ketja Guru ... 62
Deskripsi statistik kinetja guru .. .... ... .. .. . .. .. ... 73
Deskripsi statistik Pengetahuan Kepemimpinan
Pedagogis Guru . . . .. .. . . 7 4
Deskripsi statistik Motivasi Kerja Guru ... .. . . . 7 5
Anal isis Tingkat Kecenderungan V ariabel
kinetja Guru (Y) ... ... 77
Analisis Tingkat Kecenderungan Variabel
Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis Guru (X
1)78
Anal isis Tingkat Kecenderungan V ariabel
Motivasi Ketja Guru (X
2) ••••••••••• •••••..•. ••.•...•...79
Ringkasan Anava Untuk Persamaan
Regresi Y atas X
1 •••••••••••••• • •••••••••••••••••••••••••• •• • ••••• ••80
Ringkasan Anava Untuk Persamaan
Regresi Y atas X
2••..•..•. ..••••••••••••.••.••••....•...••.. ... .• .•.81
-Ringkasan Hasil Analisis Uji Norma1itas
Setiap Variabel Penelitian ... .. ... .. ... 83
Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda... 87
Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial
V ariabel Penelitian . .. .... ... ... .. . . .. . .. .. .. . . . .. .. ... 8 8
Bobot Sumbangan Masing-Masing Variabel
Bebas terhadap Variabel Terikat.. ... ... .. ... 89
[image:11.516.103.439.62.626.2]DAIT AR LAMPI RAN
Lampiran Kisi-kisi lnstrumen Uji Coba Variabel Variabel Pengetahuan
Kepemimpinan Pedagogis Guru ... .. ... .. . . .. . . .. ... . ... .. . . I 08 Lampiran 2 Sebaran Data Uji Coba Instrumen Kepemimpinan
Pedagogis Guru (X,) .... ... ... 109
Lampiran 3 Perhitungan Validitas Tes Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis .. ... ... ... .. ... . ... ... .. ... . .... .. . . .... .. . II 0 Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Tes Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis .. .. . ... ... . .. ... ... .. ... . ... . ... .. . . . .. .. .. . . ... ... .. . .. ... .. .. .. .... .. . 112
Lampiran 5 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Kepemimpinan Pedagogis Guru... ... ... I 14 Lampiran 6 Perhitungan Indeks Diskriminasi (Daya Beda) Butir Tes Kepemimpinan Pedagogis Guru ... ... ... .. .. ... .. . ... ... ... . 116
Lampiran 7 Kunci Jawaban Tes Pengetahuan Kepemimpinan Pedagogis . 119 Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Variabel Motivasi Kerja Guru ... 120
Lampiran 9 Sebaran Data Uji Coba Instrumen Motivasi Kerja Guru (X2) . 121 Lampiran 10 Perhitungan Validitas Angket Motivasi Kerja Guru ... ... 122
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Kerja Guru ... 127
Lampiran 12 Instrumen Penelitian (Y) ... 128
Lampiran 13 lnstrumen Penelitian Kepemimpinan Pedagogis Guru (X1) •• ••• 135 Lampiran 14 Instrumen Penelitian Motivasi Kerja Guru (X2) •. ..• ••• ....••.•• •... •• 136
Lampiran 15 Sebaran Skor Pengamatan Kinerja Guru Dari Pengamat 1... 139
Lampiran 16 Sebaran Skor Pengamatan Kinerja Guru Dari Pengamat II ... 142
Lampiran 17 Sebaran Skor Pengamatan Kinerja Guru Dari Pengamat III.... 145
Lamp iran 18 Rata-rata Skor Pengamatan I, II dan III. ... ... 148
Lampiran 19 Uji Kesepakatan Tes Kinerja Guru.... ... ... .. ... ... . 151
Lampiran 20 Data Hasil Pene1itian Masing-Masing Variabel ... ... 153
Lampi ran 21 Distribusi Frekuensi dan Histogram.:... ... ... 156
Lampiran 22 Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SO) dan Distribusi Frekuensi dari Data Variabel Penelitian ... .. 161
Lampi ran 23 Perhitungan Modus (Mo) dan Median (Me... 164
Lampiran 24 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... . 168
Lampiran 25 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan keberartian Persamaan Regresi Kinerja (Y) atas Pengetahuan Kepemimpi tan Pedagogis Guru (X1) ... ... .. ... ... ... ... .. ... ... .... 172
Lampiran 26 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan keberartian Persamaan Reg~esi Kinerja Guru (Y) atas Motivasi Kerja Guru (X2) .. ... ... ... . 180
Lampiran 27 Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda .... ... I 88 Lampiran 28 Uji Normalitas Data Masing-masing Variabel Penelitian ... 191
Lampiran 29 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 201 Lampiran 30 Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keberartian
Koefisien Korelasi Parsial . .. .... ... .. . ... ... .. . .. .. . . ... . . .. ... .. . . 204 Lampiran 3 1 Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian
Koefisien Korelasi Ganda ... .. .. .. ... ... .. . . .. . .. . . . ... . ... .. . . .. . . 206 Lampiran 32 Perhitungan Surnbangan Relatif dan Surnbangan Efektif
masing-masing Variabel Prediktor (X) terhadap Variabel
Prediksi (Y) ... ... ... ... ... ... ... 207
Daftar Riwayat Hidup Tabel statistik
Surat izi n Penelitian
[image:13.516.98.425.95.634.2]BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan sebuah organisasi atau lembaga pendidikan yang di
dalanmya terdiri dari beberapa komponen pendidikan, yakni guru, siswa, dan sarana
prasarana. Semua komponen tersebut berkontribusi terhadap kualitas proses
pembelajaran sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kualitas lulusan
sangat ditentukan oleh kompetensi guru di sekolah dalam meggerakkan semangat
belajar siswa yang ada di sekolah. Sagala (2007:71) menyatakan, bahwa tugas
utama sekolah adalah menjalankan proses belajar mengajar, evaluasi kemajuan
hasil belajar peserta didik, dan meluluskan peserta didik yang berkualitas memenuhi
standar yang dipersyaratkan. Guru sebagai pendidik, dan pengajar di sekolah
mempunyai peran yang sangat strategis di dalam meningkatkan mutu lulusan
disamping partisipasi masyarakat untuk berperan serta dalam memajukan
pendidikan di lingkungan sekitarnya. Guru merupakan salah satu komponen penting
dalam proses pencapaian tujuan sekolah.
Tugas dan tanggung jawab guru sangat penting sehingga hanya guru yang
memiliki performance yang tinggi yang dapat mengemban tugas tersebut. Artinya,
guru yang memiliki kemampuan manajerial yang unggul, kepribadian terpuji,
memiliki wawasan kependidikan yang utuh sehingga mampu meningkatkan
prestasi sekolah, dan siswa dalam bidang intra-kurikuler maupun ekstra kurikuler,
serta mampu memberi makna bagi lingkungan di tempat sekolah tersebut berada
2
Kegagalan dan keberhasilan guru akan tampak dari hasil kerja yang ditunjukkan,
kinerja guru yang bcrhasil akan tampak dari: (1) hasil belajar siswa yang semakin
menunjukkan peningkatan; (2) disiplin para siswa yang semakin tinggi; (3)
terciptanyajalinan hubungan yang baik antar semua siswa yang berada di sekolah,
sedangkan kegagalan kinerja guru dapat dilihat dari (I) rendahnya basil belajar
siswa; (2) rasa tanggung jawab para siswa dalam menyelesaikan tugas yang
rendah; (3) disiplin setiap siswa rendah; (4) kepercayaan masyarakat terhadap
sekolah yang semakin menurun.
Dari sejumlah penelitian pendidikan, diyakini bahwa kinetja guru
merupakan faktor dominan yang menentukan tingkat keberhasilan sekolah
mencapai prestasi. Guru dituntut memiliki sejumlah kompetensi di antaranya
pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi keija yang tinggi, agar dapat
memberdayakan siswanya secara optimal untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakan. Zainun (2004:50) menyatakan, bahwa Motivasi dan kemampuan
... merupakan syarat pokok yang istimewa bagi manusia yang langsung
berpengaruh terhadap tingkat dan mutu kineija.
Krisis pendidikan salah satu penyebabnya adalah pengelolaan lembaga
pendidikan yang tidak optimal untuk mencapai tujuan. Artinya, kinerja para
pengelola pendidikan yakni guru belum menunjukkan hasil kerja yang baik, hal
ini akibat dari kurangnya pemahaman mereka tentang Administrasi dan
manajemen pendidikan khususnya tentang kepemimpinan pedagogis dan motivasi
3
dalam penyediaan Sumber Daya Manusia yang berkualita<>, bahkan sangat
menentukan berhasil atau gagalnya pembangunan.
Kinelja guru di Kabupaten Aceh Singkil seperti yang diharapkan tersebut
masih perlu diperjuangkan, dalam arti banyak guru kinerjanya-nya belum dapat
diandalkan. Rendahnya kinelja guru di Kabupaten Aceh Singkil juga merupakan
dampak dari metode rekrutmen yang belum sepenuhnya mengacu pada ketentuan
dan prosedur yang telah ditetapkan. Artinya, rekrutmen guru belum berdasarkan
pada kebutuhan, pengalaman kelja, pengetahuan dan kemampuan seseorang yang
semestinya agar kineljanya baik sehingga teljadinya peningkatan mutu proses dan
mutu lulusan secara terus menerus .. Rekrutmen menurut Rivai (2006:1 58), pada
hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu
untuk bekelja dalam suatu perusahaan. Selanjutnya Kamars (2005:289)
mengartikan, rekrutmen adalah proses menarik/menjaring individu-individu dalam
jumlah yang cukup dan dengan kualifikasi yang cocok dan
mengajak/memberanikan mereka untuk melamar pekeljaan dalam suatu
organisasi. Rekrutmen guru yang baik dan mengacu pada prosedur akan berakibat
tingginya kinerja guru.
Rendahnya kompetensi guru mnyebabkan re ndahnya kinelja guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan sekolah,
akibat lebih lanjut adalah rendahnya kemampuan guru dalam memotivasi belajar
siswa dan pada akhimya juga rendahnya mutu proses dan mutu lulusan. Zainun
( 1989:57) menyimpulkan, sejauh mana kemampuan seseorang menyelesaikan
4
dan keahlian yang dimiliki yang sesuai dengan tugas pekerjaan yang harus
dikerjakan dalam menyelesaikan kegiatan itu. Seorang guru, apabila tidak
memiliki pengetahuan dan keahlian cukup tentang bagaimana melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya yang baik, maka tidak akan optimal memberdayakan
semua siswa dalam upaya meningkatkan mutu lulusan.
Selanjutnya, hasil studi pendahuluan penulis di lapangan, kinetja guru di
bawah jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil secara umum masih
rendah. Banyak guru sekolah tidak menjadi teladan dan berwibawa di mata
siswanya. Siswa kurang menghargai dan sering mengolok-olok guru dengan
memberi gelar atau sebutan negatif lain kepada guru. Hal ini dapat terdeteksi dari
banyaknya konflik dan permasalahan yang tetjadi di dalam sekolah. Dan
rendahnya nilai Ujian Nasional siswa (nilai rata-rata UN TP 2004/2005: 5,15; TP
2005/2006: 5,45; TP 2006/2007:6,15. Sumber Dispend Kabupaten Aceh Singkil),
dan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah kurang. Rendahnya kinetja guru
merupakan akibat dari kurangnya kemampuan guru terhadap tugas yang
diembannya.
Hal-hal lain yang menyebabkan rendahnya kineija guru berdasarkan studi
pendahuluan penulis di lapangan antara lain: pengetahuan kepemimpinan
pedagogis guru masih rendah, minat membaca dan ingin tahu para guru kurang,
kesejahteraan guru rendah, latar belakang pendidikan guru kurang relevan,
motivasi kerj a dan motivasi berprestasi guru rendah, dan lingkungan yang belum
5
Sagala (2007:38) menyimpulkan, bahwa secara umum masalah yang
dihadapi sekolah antara lain:
(I) Administrasi sekolah yang belum dibenahi dengan baik.. .. ; (2) team working sekolah yang lemah ... ; (3) kurangnya kelengkapan kearsipan sekolah .... ; (4) kurangnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan pcndidikan di daerahnya; (5) kurangnya fasilitas dan kelengkapan belajar di kelas; (6) dibeberapa daerah rendahnya kualitas sumber daya manusia dari masyarakat sekitar sekolah .... ; (7) kesibukan masyarakat terdidik di sekitar sekolah dalam menjalankan aktivitas ... ; (8) karang taruna sebagai wadah bagi pemuda desa untuk mengembangkan kreativitas dalam menunjang pembangunan de sa ....
Atas dasar uraian tersebut menunjukkan bahwa kineija guru dalam
peningkatan mutu pendidikan masih rendah dan belum mendapatkan perhatian
yang serius. Oleh karena itu perlu adanya perhatian kepada guru baik dari segi
pengetahuan kepemimpinan pedagogis maupun dari motivasi keljanya, agar
kinelja guru menjadi lebih baik.
Berpijak pada permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
"HUBUNGAN PEN GET AHUAN KEPEMIMPINAN PEDAGOG IS DAN
MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN
ACEH SINGKIL
Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi identifikasi masalah adalah
pengetahuan kepemimpinan pedagogis guru, motivasi kelja, pengalaman kelja,
status sosial, sarana prasarana, keamanan dan perlindungan dalam bekerja, rasa
tanggungjawab, kepuasan kelja, pemberian penghargaan, dan iklim kerja.
Dengan berbagai pertimbangan, maka permasalahan penelitian ini dibatasi
berkenaan dengan pengetahuan kepemimpinan pedagogis guru, motivasi kelja
6
pedagogis guru adalah pengetahuan kepemimpinan di mana guru memiliki alat
pendidikan sehingga perilakunya memiliki nilai-nilai pedagogis. Alat pendidikan
antara lain kesabaran, kewibawaan, keteladanan, penguatan, kasih sayang,
ketulusan, dan ketegasan yang mendidik. Motivasi kerja guru adalah daya dorong
yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu untuk mencapai suatu tujuan atau
harapan, adapun aspek yang diteliti dibatasi pada kebutuhan dan dorongan;
Kebutuhan mencakup kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan mewujudkan diri; sedangkan
dorongan mencakup prestasi, promosi, kondisi kerja, gaji, basil, keyakinan, dan
rasa tanggung jawab. Kinerja guru adalah perilaku atau penampilan dan usaha
atau cara kerja guru dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya sebagai pengelola untuk mencapai hasil kerja sesuai dengan
konsep-konsep peningkatan mutu pendidikan, yaitu perancangan pengajaran; pengelolaan
pengajaran; penilaian hasil belajar; dan pengarah belajar.
Guru sebagai obyek penelitian ini dibatasi untuk guru negeri yaitu tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA), yang mana di Kabupaten Aceh Singkil ada I 0
SMA Negeri.
Alasan peneliti memilih variabel tersebut didasarkan pada pertimbangan
bahwa untuk mencapai kinerja yang baik dalam peningkatan mutu ;ulusan
diperlukan pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja guru, hal ini
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagai mana tertuang dalam UU No.
20 tahun 2003, yaitu meningkatkan kualitas SDM melalui pemberdayaan
7
dan motivasi kerja yang tinggi. Sebagaimana Bakowatun dan Molan dalam
Pratiwi (2003) menyatakan, bahwa kinerja tinggi (prestasi tinggi) dapat dicapai
dengan adanya persepsi tugas, kemampuan dan sifat individu sehingga
memperoleh imbalan intrinsik dan ekstrinsik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan
masalah da}am penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan pengetahuan
kepemimpinan pedagogis dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh
Singkil?
2. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan motivasi. kerja dengan
kinerj :t guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil?
3. Apaka~ terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan
kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan
kinerj a guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan mengetahui besarnya:
I. Hubungan positif yang signitikan pengetahuan kepemimpinan pedagogis
dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil.
2. Hubungan positif yang signifikan motivasi kerja dengan kinerja guru SMA
8
3. Hubungan positif yang signifikan pengetahuan kepemimpinan pedagogis
dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru SMA di
Kabupaten Aceh Singkil.
D. Manfaat Penelitian
Dari basil penelitian ini akan diketahui gambaran kinerja guru dalam
upaya peningkatan mutu lulusan, pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan
motivasi kerjanya. Berdasarkan hal itu manfaat penelitian dapat dikemukakan
sebagai berikut:
I. Secara teoretis:
a. Akan diperoleh inforrnasi empirik berdasarkan pijakan teori yang
mendukung terhadap kinerja jika dihubungkan dengan pengetahuan
kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja, sehingga kineija guru dapat
ditingkatkan dan pada gilirannya mutu lulusan menjadi lebih baik.
b. Diharapkan dapat memberi sumbangan penting dan memperluas wawasan
bagi kajian ilmu manajemen dan ilmu pendidikan dalam mengelola sumber
daya manusia terhadap peningkatan mutu lulusan sehingga dapat dijadikan
rujukan untuk pengembangan penelitian sumber daya manusia yang akan
datang
2. Secara praktis:
Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan pikiran bagi guru SMA,
9
serta Bupati Aceh Singkil untuk meningkatkan keberhasilan guru dalam upaya
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan mengacu pada data penelitian , dan hasil analisis statistik yang
telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai
berikut:
1. Hasil perolehan skor data variabel kinerja guru, pengetahuan kepemimpinan
pedagogis guru, dan motivasi kerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singki1
termasuk dalarn kategori cenderung rendah.
2. Terdapat hubungan positif yang signifikan pengetahuan kepemimpinan
pedagogis dengan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil, dengan
koefisien korelasi ryt = 0,471, dan sumbangan relatif sebesar 72,84 %;
sumbangan efektif sebesar 20,14 %. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi pengetahuan kepemimpinan pedagogis guru maka semakin meningkat
kinerjanya.
3. Terdapat hubungan positif yang signifikan motivasi kerja dengan kinerja guru
SMA di Kabupaten Aceh Singkil, dengan koefisien korelasi ry2 = 0,315, dan
sumbangan relatif sebesar 27,1 6%, sumbangan efektif sebesar 7,51 %. Hasil
analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja guru maka
semakin meningkat kinerjanya.
98
4. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan kepemimpinan
pedagogis dan motivasi keija secara bersama-sama dengan kineija guru SMA
di Kabupaten Aceh Singkil, dengan koefisien korelasi ganda R = 0526. Hasil
analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan kepemimpinan
pedagogis dan motivasi keija maka semakin meningkat kineija guru di
Kabupaten Aceh Sigkil, kontribusi positif27,65%.
5. Berda<;arkan hasil analisis korelasi parsial ditemukan bahwa dengan
mengendalikan variabel motivasi keija guru temyata terdapat hubungan positif
yang signifikan pengetahuan kepemimpinan pedagogis dengan kineija guru
SMA di Kabupaten Aceh Singkil, dengan koefisien korelasi ryu = 0,443.
Selanjutnya dengan mengendalikan variabel pengetahuan kepernimpinan
pedagogis guru temyata terdapat hubungan positif yang signifikan motivasi
keija dengan kineija guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil, dengan koefisien
korelasi ry2, = 0,265.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Terujinya ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian m1
menunjukkan bahwa pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi keija
mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan kineija guru SMA di
Kabupaten Aceh Singkil. Oleh karena itu perlu adanya beberapa upaya untuk
99
1. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru melalui Peningkatan Pengetabuan Kepemimpinan Pedagogis
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan
kepemimpinan pedagogis memiliki hubungan positif yang signifikan dengan
kinerja guru. Oleh sebab itu, perlu diupayakan bagaimana cara meningkatkan
pengetahuan kepemimpinan pedagogis guru agar dapat meningkatkan kinetja
seorang guru. Upaya-upaya yang perlu dilakukan antara lain: (1) pemerintah harus
berupaya membuat program dan dapat melaksanakannya untuk meningkatkan
pengetahuan kepemimpinan pedagogis guru, diantaranya mengidentifikasi
pengetahuan kepemimpinan pedagogis ideal yang harus dikuasai oleh guru,
mensosialisasikan pentingnya pengetahuan kepemimpinan pedagogis tersebut,
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan membuat pelatihan; (2) pemerintah
harus mengeluarkan kebijakan atau program yang dapat memotivasi guru dalam
meningkatkan pengetahuan kepemimpinan pedagogisnya, misalnya reward bagi
guru yang kompeten, Iomba karya tulis ih .. iah, dan lain lain; (3) kepala sekolah
harus memfasilitasi gurunya dalam meningkatkan pengetahuan kepemimpinan
pedagogisnya, misalnya memberi peluang untuk melanjutkan sekolah,
menyediakan fasilitas , mengirim guru-gurunya untuk mengikuti penataran,
seminar, loka karya, dsb; serta (4) seorang guru harus senantiasa meningkatkan
pengetahuan kepemimpinan pedagogisnya dengan cara mengikuti forum-forum
ilmiah, membaca buku, mencari informasi yang berkaitan dengan bidang tugasnya
di berbagai media, berdiskusi dengan ternan guru yang lain tentang hal-hal yang
100
2. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru melalui Peningkatan Motivasi Kerja
Motivasi merupakan faktor penggerak, pengarah berfungsinya tingkah
laku seseorang. Setiap orang memiliki perbedaan dalam beraktivitas bergantung
pada kemampuan, kemauan, keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran dan
sebagainya. Motivasi juga merupakan semua kondisi yang memberi dorongan dari
dalam diri seseorang yang sering disebut kebutuhan dan dorongan dari luar berupa
insentif atau tujuan, yang digambarkan sebagai keingingan, kemauan, dorongan
untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, jelas terlihat bagaimana eratnya
hubungan antara motivasi dengan kinerja, sesuai hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan motivasi kerja dengan kinelja
guru SMA. Oleh sebab itu, perlu diupayakan bagaimana meningkatkan motivasi
kelja guru agar kineijanya juga meningkat. Upaya-upaya yang perlu dilakukan di
antaranya sebagai berikut: (1) guru perlu diupayakan mendapat pengakuan dan
penghargaan terhadap profesinya baik materi maupun non materi oleh kepala
sekolah ataupun pejabat yang berwenang; (2) guru merupakan jabatan profesi
yang membutuhkan sebuah persyaratan khusus. Untuk mendapatkan persyaratan
khusus tersebut memerlukan biaya mahal dan waktu yang tidak singkat, sehingga
perlu diupayakan bagaimana meningkatkan taraf kesejahteraan guru; (3) kepala
sekolah memberikan kemudahan bagi guru-guru yang potensial untuk
meningkatkan kemampuan akademiknya dengan sering diikutsertakan pada
pelatihan-pelatihan atau pendidikan-pendidikan untuk pengembangan wawasan
keguruannya. Semakin meningkatnya kemampuan akademik guru berakibat
101
menciptakan suasana sekolah yang kondusif, sehingga menimbulkan kegairahan
guru dalam bertugas, dengan demikian akan meningkatkan motivasi kerja
sehingga kinerja guru juga akan semakin maningkat; (5) kepala sekolah perlu
memberikan transparansi dalam segala jenis aktivitas sekolah, baik pembiayaan
dan lain sebagainya, sehingga guru-guru yang mengajar di sekolah merasa
dihargai keberadaannya dengan demikian akan meningkatkan kegairahan
mengajar; 6) kepala sekolah harus memperhatikan kesejahteraan guru, karena
motivasi kerja guru dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kesejahteraan
guru. Dengan terpenuhinya segala jenis kebutuhan guru, maka guru akan
mengajar dengan sebaik-baiknya, karena guru tidak perlu lagi memikirkan
mencari penghasilan lain untuk menutupi segala jenis kebutuhannya; dan 7)
kepala sekolah perlu memberikan fasilitas atau memberikan kemudahan kepada
guru untuk menggunakan fasilitas sekolah yang dapat membantu guru dalam
meningkatkan dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
3. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru melalui Peningkatan Pengetahuan
Kepemimpinan Pedagogis Guru dan motivasi Kerja Guru secara
Bersama-sama
Pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja guru secara
bersama-sama memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kinerja guru di
Kabupaten Aceh Singkil. Dengan demikian, pengetahuan kepemimpinan
pedagogis guru dan motivasi kerja guru secara bersama-sama perlu ditingkatkan
sebagai upaya meningkatkan kinerja guru SMA secara stimulan. Berdasarkan
102
kontribusi sebesar 36,82% dan motivasi kerja guru memiliki kontribusi sebesar
63,18%. Sedangkan secara bersama-sama pengetahuan kepemimpinan pedagogis
guru dan motivasi kerja guru memiliki kontribusi 50, 40% terhadap kinerja guru
SMA. Dengan demikian, kedua variabel tersebut baik secara terpisah maupun
bersama-sama memiliki kontribuasi yang cukup signifikan terhadap kinerja guru
SMA di Kabupaten Aceh Singkil. Oleh sebab itu, perlu upaya peningkatan kedua
variabel tersebut agar kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Singkil lebih
meningkat. Untuk mengupayakan hal tersebut, maka kepala sekolah perlu
membuat in house training (IHT) tentang pengetahuan kepemimpinan pedagogis
guru dan motivasi kerja guru dengan memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan
guru, selanjutnya kepala sekolah juga harus membuat program dan melaksanakan
penghargaan (reward) kepada guru yang baik atau yang berhasil dalam upaya
peningkatan mutu lulusan.
C. Saran
Berdasarkan uraian yang tertuang dalam simpulan dan implikasi basil
penelitian di atas , dapat diajukan beberapa saran antara lain :
1. Saran untuk guru
a. Dalam rangka meningkatkan kinerja guru peranan yang menentukan atau
memberi sumbangan yang cukup berarti adalah pengetahuan kepemimpinan
pedagogis guru dan motivasi kerja guru perlu dikembangkan terus-menerus
sehingga dapat meningkatkan mutu lulusan.
b. Peningkatan kinerja guru, faktor pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan
103
pendidikan. Oleh karena itu, harus selalu berupaya meningkatkan pengetahuan
dan pengembangan kepribadian, pemahaman peserta didik, pembelajaran yang
mendidik, dengan jalan selalu berusaha mencari informasi dari berbagai
media, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang profesinya agar
dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan standar yang ada.
Karena dengan kinerja yang baik akan meningkatkan mutu lulusan.
2. Saran untuk kepala sekolah
Sebagai pemegang manajemen pendidikan tingkat bawah (sekolah), Kepala
sekolah yang langsung berhubungan dengan guru dan siswa sangat besar
perannya dalam menunjang keberhasilan pendidikan yang selanjutnya
menentukan kualitas pendidikan melalui mutu lulusannya, untuk itu kepala
sekolah perlu memperhatikan kinerja gurunya dan berusaha meningkatkan
kinerja guru tersebut. Sesuai hasil penelitian ini, untuk meningkatkan kinetja
guru perlu ditingkatkan pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi
kerja gurunya. Oleh karena itu, kepala sekolah harus selalu memberikan
kemudahan dan fasilitas kepada guru-gurunya untuk meningkatkan
pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerjanya, hal ini dapat
dilaksanakan dengan jalan mengikutkan gurunya dalam forum-forum ilmiah,
memperhatikan kesejahteraan gurunya, memberikan peluang kepada guru
untuk meningkatkan akademiknya, memberikan reward dan punishment
secara tegas tapi mendidik kepada guru sebagai tindak lanjut kinerjanya,
104
memiliki, merasa dihargai keberadaannya, serta berupaya melengkapi fasilitas
di sekolah yang dapat mendukung peningkatan mutu lulusan.
3. Saran untuk Depdiknas, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten
Melalui Dinas Pendidikan dan instansi terkait dalam upaya mencapai
keberhasilan pendidikan perlu peningkatan kinerja guru melalui pengetahuan
kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja. Selanjutnya perlu dibuat
program-program dan melaksanakannya yang dapat mendukung peningkatan
kinerja guru. Program-program tersebut akan berjalan lancar apabila
didampingi dengan perhatian Dinas Pendidikan terhadap kesejahteraan guru,
yang pada akhimya akan meningkatkan mutu pendidikan.
Melalui Departemen Pendidikan Nasional. Dinas Pendidikan Provinsi dan
Kabupaten, serta Instansi terkait, agar: (l) selalu memberikan penataran,
lokakarya, workshop, ataupun kegiatan lain yang dapat meningkatkan kinerja,
pengetahuan kepemimpinan pedagogis dan motivasi kerja dalam upaya
peningkatan mutu lulusan; (2) melaksanakan uji kemampuan guru dan
menindak lanjuti hasil uji kemampuan tersebut, serta memberikan reward
kepada guru yang kemampuannya baik.
4. Peneliti
Penelitian ini hanya mengungkapkan faktor pengetahuan kepemimpinan
pedagogis guru dan motivasi kerja guru yang mempengaruhi kinerja guru
SMA. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian lanjutan dengan melibatkan
beberapa aspek/faktor lain dengan memperhatikan keterbatasan yang ada
DAFT AR PUST AKA
Ahmadi, Abu. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
--- (2006). Undang-Undang Rl Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen, dan Undang-Undang Rl Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas.
Bandung: Fennana.
Arikunto, Suharsimi . (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis
Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Danim, Sudarwan. (2002). Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Hersey, Paul & Ken Blanchard. ( 1982). Manajemen Perilaku Organisasi:
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. (Penerjemah Agus Dhanna).
Jakarta: Erlangga.
Ihsan, Fuad. (2005). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Kamars, M. Dachnel. (2005). Administrasi Pendidikan: Teori dan Praktek. Padang:
Universitas Putra lndonesia Press.
Komariah, Aan dan Cepi Triatna. (2006). Visionary Leadership Menuju Sekalah
Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Mahulae. (2005). Hubungan Kepemimpinan Ohio University dan Kemampuan
Supervisi Guru Sekolah Dengan Kinerja Guru SLTP Kabupaten Langkat.
Tesis. Medan : PPs Unimed.
Manullang, Belferik. (2006). Kepemimpinan Pedagogik (Membangun Karakter
S•.tmberdaya Manusia). Medan: PPs Unimed.
Manullang, Belferik. (2005). Teori Adminiscrasi Manajemen Perspektif llmu
Pendidikan. Medan: PPs Unimed.
Mulyasa. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan lmplementasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
106
Pratiwi, S.N. (2003). Hubungan Pengetahuan Kepemimpinan dan Kemampuan Berkomunikasi dengan Kinerja Guru SL TP se Kota Pematang Siantar.
Tesis. Medan : PPs Unimed.
Priyanti Ph, Rivolan. (2006). Hubungan Antara Penguasaan Kompetensi dan Motivasi Kerja Guru dengan Unjuk Kerja Guru dalam Implementasi KBK
Pada SMK Negeri se-Kota Medan. Tesis. Medan: PPs Unimed.
Rosyada, Dede. (2007). Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sagala, Syaiful. (2006). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
_ _ _ _ . (2007). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sardiman A.M. (1986). /nteraksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Siahaan, Amiruddin, dkk. (2006). Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Ciputat:
Quantum Teaching (Ciputat Press Group).
Sudjana, N. 1989. Metode Statistik Bandung: Tarsito
Sugiono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
_ _ _ _ (2006). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suriasumantri, Jujun S. (2005). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Sutikno , M. Sobri. (2006). Pendidikan Sekarang dan Masa Depan: Suatu Re.fleksi
untuk Mewujudkan Pendidikanyang Bermakna. N.T.B : NTP Press.
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Usman, Husaini. (2006). Manajemen: Teori, Praktik. dan Rise/ Pendidikan. Jakarta:
107
Winardi, J. (2005). Pemikiran Sistemik dalam Bidang Organisasi dan Manajemen.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.